Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : CUT HAMBIAWATI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 836373564

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU 4221/ PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Kode/Nama UPBJJ : 23/ BOGOR

Masa Ujian : 2020/21.2 (2021.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA

1. Tugas pokok manusia di bumi adalah sebagai khilafah. Hal ini dijelaskan secara tegas di
dalam firman Allah:
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan
khilafah di bumi.” Mereka berkata,” apakah Engkau hendak menjadikan orang yang
merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkam kami bertasbih memuji-Mu dan
menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman”sungguh, aku mengetahui apa yang kamu tidak
ketahui.” (Al-Baqarah: 30)
Ayat tersebut menjelaskan tentang rencana Allah SWT menciptakan manusia dengan tugas
sebagai khilafah atau wakil Allah untuk bumi. Untuk melaksanakan tugas tersebut dengan
baik maka yang harus dilakukan adalah bekerja dengan baik dan semangat yang tinggi.
Semangat ini lah yang menjadi fokus untuk meningkatkan dan melaporkan yang disebut
etos. Apapun fungsi dan posisinya dalam kehidupan sosialnya manusia sejak awal telah
diberi potensi oleh Allah SWT untuk dapat melakukan tugas tersebut. Dalam surat Al-
A’raf:129 sudah sangat jelas bahwa tugas kekhalifahan tersebut ditempatkan dengan
aktivitas bekerja atau yang kemudian popular dengan etos kerja
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia etos diartikan sebagai pandangan hidup yang khas
dari suatu golongan sosial. Menurut saya etos kerja dapat diartikan sebagai semangat dan
produktivitas seseorang. Jika seseorang memiliki etos kerja yang rendah maka otomatis
produktivitasnya pun akan menjadi rendah, dan begitupun sebaliknya. Jika seseorang
memiliki etos kerja yang baik maka orang tersebut akan mendapatkan manfaat yang baik
pula seperti kenaikan status sosial, status ekonomi membaik, di dalam alquran cara
meningkatkan etos kerja diantaranya manajemen waktu harus baik serta sesuai dengan
bidang dan kompetensinya.
Sekeras apapun manusia bekerja, dan apapun yang dimilikinya, tidak boleh menjadikannya
lupa kepada Allah SWT.

2. Di era modern ini, kita dihadapkan pada suatu kondisi politik yang bukan saja jauh dari
nilai-nilai otentik agama, bahkan agama itu sendiri telah diperalat untuk kepentingan-
kepentingan sesat.contohnya adalah tindakan korupsi yang sudah jelas dilarang dalam oleh
agama.
Islam adalah agama yang universal, meliputi semua unsur kehidupan dan politik, negara dan
tanah air adalah bagian dari islam. Hubungan politik dan agama tidak dapat dipisahkan
karena politik berbuah dari hasil pemikiran agama agar tercipta kehidupan yang harmonis
dan tentram dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kehidupan bernegara, bidang
politik sangat diperlukan, peranan agama dari segi politik yaitu menegakkan keadilan tanpa
pandang bulu, membela kebenaran dengan segala konsekuensinya, berpihak pada yang
lemah, berorientasi pada tujuan bersama yang bersifat jangka panjang, merupakan pesan-
pesan substansi dan universal Alquran dalam kehidupan politik, sebagian besar para politisi
bukannya tidak tahu akan tetapi tidak mau melaksanakannya, disebabkan orientasi politiknya
didominasi oleh tujuan mengejar kenikmatan duniawi yang semu (mataaul gurur). Seperti
dalam firman Allah yang artinya : “berpegang teguh kamu pada tali (agama) Allah dan
janganlah kelian berpecah belah. Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu
(masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadikan
kamu karena nikmat Allah, orang-orang bersaudara.” (Al-Imran: 103). Dari ayat tersebut
dapat disimpulkan peranan agama dari segi politik adalah:
a. Keharusan mewujudkan persatuan dan kesatuan umat (Q.S Al Mukminum: 52)
b. Kemestian bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah-masalah ijtihadiyah (Q.S Al-
Asyura: 38)
c. Keharusan menunaikan amanat dan menetapkan hukum secara adil (Q.S Al-Anisa’ : 58)
d. Kemestiaan menaati Allah dan Rasulullah serta ulil amri (Q.S Al-Anisa’: 59)
e. Keniscayaan mendamaikan konflik antar kelompok dan masyarakat islam (Q.S Al
Hujarat: 9)

3. Peranan agama islam dalam menjamin kerukunan dalam masyarakat yang plural.
Plural bermakna jamak atau lebih dari satu. Dalam KBBI plural adalah keadaan masyarakat
yang majemuk (bersangkutan dengan sistem sosial dan politiknya). Sedangkan pluralitas
keagamaan artinya ada aneka agama dan orientasi keagamaan.
Islam adalah agama rahmatan lilalamin, artinya yang membawa misi kedamaian yang
berasaskan sebuah keadilan, masyarakat yang bercorak pluralitas menyebabkan setiap
golongan memiliki cara berpikir dan bertindak sendiri dalam mewujudkan kepentingan
menurut filosofi hidupnya yang dipengaruhi oleh keyakinan, kultur, dan situasi. Manusia
sebagai khilafah ditugaskan untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT. Perbedaan ras dan
dan bangsa hanyalah sebagai pertanda dan identitas dalam pergaulan internasional.
Sebagaimana firman Allah dalam Alquran surat Al Hujurat ayat 13 yang artinya: “hai
manusia! Sesungguhnyakami menjadikan kamu dri seorang laki-laki dan perempuan dan
kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa, supaya kamu saling kenal-mengenal dengan
baik, sesungguhnya sumulia-mulia kamu pada sisi Allah adalah yang paling takwa.” (Q.S
Al Hujurat : 13). Ini berarti bahwa jiwa manusia mempunyai kehormatan dan kedudukan,
apapun agama yang dianutnya. Jadi islam mengakui adanya pluralitas karena keragaman ini
tidak dapat dihapus, tapi islam mampu mengatasi keragaman dan perbedaan ini.yakni islam
itu ditunjukkan untuk seluruh umat manusia (Q.S Al-A’raf:158), dan diberikan nya hak/
kebebasan dalam beragama.

Anda mungkin juga menyukai