Anda di halaman 1dari 47

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Teori Dasar
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemahyang
dioperasikan dengan caramengontrol aliran elektron ataupartikel bermuatan listrik
dalam

suatualat

seperti

komputer,

peralatan

elektronik,

termokopel,

semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini
merupakan cabang dari ilmufisika, sementara bentuk desain dan pembuatan
sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/
teknik elektronika dan instrumentasi. Alat-alat yang menggunakan dasarkerja
elektronika ini biasanya disebut sebagai peralatan elektronik (electronic devices).
Sebelum merangkai menjadi satu rangkaian jadi yang dapat berfungsi,
terlebih dahulu harus mengenal berbagai macam komponen, paling tidak untuk
tingkat pemula. Komponen yang sering dipakai sebagai rangkaian eletronika
seperti alat diatas adalah Resistor, Semikonduktor yang terdiri dari Diode,
Transistor dan IC.
Pengetahuan untuk mengenal satu demi satu komponen itu memang perlu
sekali untuk kita pahami benar. Sebab bila tidak, maka kita tidak akan mungkin
bisa menyusun rangkaian menurut skema dengan sempurna. Pengetahuan yang
melingkupi pemahaman satu demi satu komponen adalah merupakan teknik dasar
yang harus dipelajari oleh semua yang ingin belajar elektronika.Karena setiap
skema elektronika, disitu hanya ditulis kode-kodenya saja.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Resistor
1. Teori Resistor
Resistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk
membatasi arus listrik dan juga digunakan sebagai pembagi tegangan listrik, atau
resistor dapat dikatakan juga sebagai penentu besarnya suatu arus dan tegangan
listrik pada suatu rangkaian elektronika.
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa resistor berfungsi untuk
menahan arus listrik sehingga setiap resistor memiliki nilai tahanan (resistansi)
tertentu.Satuan besarnya nilai tahanan suatu resistor adalah Ohm ().Ohm
diambil dari seseorang bernama Georg Simon Ohm yang berkebangsaan Jerman,
dimana dia adalah fisikawan penemu hubungan antara arus, tegangan dan tahanan
pada suatu rangkaian listrik yang kemudian dikenal sebagai hukum Ohm.
2. Bahan-bahan membuat resistor
Pada dasarnya sifat semua bahan mempunyai sifat resistif.Sifat
resistif pada bahan ada yang besar dan ada yang sangat kecil. Beberapa bahan
seperti emas, perak, tembaga dan bahan metal umumnya memiliki resistensi yang
sangat kecil, sehingga bahan tersebut mampu mengalirkan arus listrik dengan
sangat baik. Sedangkan bahan-bahan material seperti plastic, karet, gelas, ebonite,
karbon memiliki resistensi yang sangat besar dalam menahan electron.Artinya
bahan ini sangat jelek dalam menghantarkan listrik sehingga bahan ini cocok
untuk bahan membuat resistor.
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang dipergunakan
untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam sebuah rangkaian.Sesuai
dengan namanya Resistor bersifat resistif dan biasanya komponen berasal dari
bahan karbon. Tapi resistor yang kita kenal sekarang terbuat dari bahan tembaga.
a. Komposisi Karbon
Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif
berbentuk tabung dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan

resistor dilindungi dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas
mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar
ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan
kode warna sesuai dengan nilai resistansinya.
Unsur resistif dibuat dari campuran serbuk karbon dan bahan
isolator

(biasanya keramik). Resin digunakan

untuk

melekatkan

campuran.

Resistansinya ditentukan oleh perbandingan dari serbuk karbon dengan bahan


isolator. Resistor komposisi karbon sering digunakan sebelum tahun 1970-an,
tetapi sekarang tidak terlalu populer karena resistor jenis lain mempunyai
karakteristik yang lebih baik, seperti toleransi, kemandirian terhadap tegangan
(resistor komposisi karbon berubah resistansinya jika dikenai tegangan lebih), dan
kemandirian terhadap tekanan/regangan. Selain itu, jika resistor menjadi lembab,
panas solder dapat mengakibatkan perubahan resistansi dan resistor jadi rusak.
Walaupun begitu, resistor ini sangat reliabel jika tidak pernah
diberikan tegangan lebih ataupun panas lebih. Resistor ini masih diproduksi, tetapi
relatif cukup mahal. Resistansinya berkisar antara beberapa miliohm hingga 22
MOhm.
b. Film karbon
Selapis film karbon diendapkan pada selapis substrat isolator, dan
potongan memilin dibuat untuk membentuk jalur resistif panjang dan sempit.
Dengan mengubah lebar potongan jalur, ditambah dengan resistivitas karbon
(antara 9 hingga 40 -cm) dapat memberikan resistansi yang lebar. Resistor film
karbon memberikan rating daya antara 1/6 W hingga 5 W pada 70 C. Resistansi
tersedia antara 1 ohm hingga 10 MOhm. Resistor film karbon dapat bekerja pada
suhu di antara -55 C hingga 155 C. Ini mempunyai tegangan kerja maksimum
200 hingga 600 v[2].
c. Film logam
Unsur resistif utama dari resistor foil adalah sebuah foil logam
paduan khusus setebal beberapa mikrometer.

Resistor foil merupakan resistor dengan presisi dan stabilitas


terbaik. Salah satu parameter penting yang memengaruhi stabilitas adalah
koefisien temperatur dari resistansi (TCR). TCR dari resistor foil sangat rendah.
Resistor foil ultra presisi mempunyai TCR sebesar 0.14ppm/C, toleransi
0.005%, stabilitas jangka panjang 25ppm/tahun, 50ppm/3 tahun, stabilitas beban
0.03%/2000 jam, EMF kalor 0.1volt/C, desah -42dB, koefisien tegangan
0.1ppm/V, induktansi 0.08H, kapasitansi 0.5pF[3]
3. Gambar atau Bagan Resistor
Menurut macamnya resisitor dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Resistor Tetap (Fixed Resistor)
Berikut gambar serta bagan Resistor tetap :

Gambar Bagan Resistor Tetap

Gambar Simbol Resistor

Gambar Bentuk Resistor Tetap dengan berbagai ukuran


b. Resistor Tidak Tetap
Berikut Gambar Resistor Tidak Tetap

Gambar Resistor tidak tetap Potensiometer

Gambara Resistor tidak tetap VR

Gambar Resistor tidak tetap LED


4. Fungsi Resistor pada Rangkaian Elektronika
1) Sebagai pembagi arus dan tegangan pada rangkaian
eklektronika
2)
3)

Sebagai penurun tegangan pada rangkaian elektronika


Sebagai penghambat aliran arus listrik pada ragkaian

elektronik
5. Hubungan-hubungan Resistor dalam rangkaian (Seri, Paralel, kompon) dan
Tujuannya
Untuk mendapatkan nilai hambatan /resistor dengan nilai resistansi
yangunik dan kita kesulitanmendapatkannya baik di toko maupuntempat lain,
dapat dilakukan dengandua cara :
1. Menghubungkan Resistor secara Seri
2. Menghubungkan Resistor secara Paralel
Dengan menggunakan cara tersebutmassalah men-desain rangkaian
elektronika bisa teratasi.Rangkaian/ Hubungan Resistor secaraSeri

Rangkaian seri resistor adalahrangkaian yang terdiri dari 2


ataulebih resistor / hambatan yang disusun secara berurutan, Hambatan yang satu
berada di belakang Hambatan yang lain. Perhatikan gambar berikut :

Gambar diatas menukjukkan dua resistor yang dirangkai secara


Seri.Hambatan yang disusun seri dapatdijadikan menjadi 1 Hambatan, yang
disebut dengan hambatan pengganti. Bagaimana cara mentukan hambatan
penggantinya? Perhatikan gambarberikut. :

Dari gambar diatas maka dapat diperoleh nilai Resistor


Penggantinya(Rp) sebagai berikut :
Keterangan :
Rp = hambatan Pengganti (Ohm)
R1 = hambatan ke-1
R2 = hambatan ke-2
R3 = hambatan ke-3
Rn = hambatan ke-n
Rangkaian/ Hubungan Resistor secaraParalel

Rangkaian Paralel resistor adalah rangkaian yang terdiri dari 2 atau


lebih hambatan disusun secara bertingkat, seperti dapat dilihat pada gambar :

Seperti halnya rangkaian seri,rangkaian pararel dapat juga menjadi


1 yang disebut hambatanpengganti yang besarnya :
Keterangan :
Rp = hambatan Pengganti (Ohm)
R1 = hambatan ke-1
R2 = hambatan ke-2
R3 = hambatan ke-3
Rn = hambatan ke-n
6. Jenis-jenis Resistor
a) Resistor Tetap
Resistor yang nilai hambatannya tetap
b) Resistor Variabel
Resistor VR adalah sebuah resistor yang nilainya dapat berubahubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut. Sehingga
nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan jenis ini
kita bagi menjadi dua, Potensiometer, rheostat dan Trimpot (Trimmer

Potensiometer) yang biasanya menempel pada papan rangkaian (Printed Circuit


c)

Board, PCB).
Potensiometer:
Resistor ini memiliki tuas putar atau geser yang berfungsi untuk
merubah nilai tahanan-nya.Biasanya potensiomenter digunakan pada tombol
pengatur volume, bass, treble, dan equalizer pada perangkat audio seperti
amplifier dan mini compo.

Simbol untuk potensiometer ditunjukkan pada gambar sebelah kiri,


sedangkan di sebelah kanan merupakan gambar potensiometer sebenarnya.

d)

Resister Non Linear


Resistor NTC dan PTS, NTC (Negative Temperature Coefficient), ialah Resistor
yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTS
(Positife Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah
besar bila temperaturnya menjadi dingin.
Kedua jenis resistor ini merupakan jenis resistor nonlinier yang
nilai tahanan-nya tergantung dari temperatur atau suhu. Pada NTC (Negative
Temperature Co-efficient) nilai tahanan-nya akan berkurang jika temperaturnya
naik, sedangkan PTC (Positive Temperature Co-efficient) nilai tahanan-nya akan
bertambah seiring dengan naiknya temperatur.

Courtesy : www.mikroe.com
Pada gambar a. paling sebelah kiri merupakan simbol NTC
disebelah kanannya merupakan bentuk-bentuk NTC sebenarnya.Pada gambar b.
paling sebelah kiri merupakan simbol dari PTC dan disebelah kanannya

merupakan bentuk-bentuk nyata dari PTC. Resistor jenis ini biasa digunakan

sebagai sensor suhu pada suatu peralatan elektronika


LDR (Light Dependent Resistor), ialah jenis Resistor yang berubah hambatannya
karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar,
sedangkan cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil.

Pada gambar diatas merupakan contoh bentuk LDR yang sering


digunakan pada rangkaian elektronika.Pada rangkaian elektronika LDR biasa
digunakan sebagai sensor cahaya.

10

B. Komponen Semikonduktor
1. Teori Semikonduktor
Seperti yang telah diuraikan di muka bahwa pada bahan
penghantar atau yang disebut konduktor seperti Alumunium, baja, seng, tembaga
atau bahan metal lainnya memiliki jumlah yang banyak dan mudah digerakkan.
Berlainan dengan isolator (bahan penyekat).Pada bahan ini selain jumlah
elektronnya jauh lebih sedikit, juga pada elektroon tersebut sangat sulit
digerakkan.Hal ini dikarenakan electron-elektron pada bahan isolator diikat kuat
oleh ikatan inti atomnya.Karena itulah bahan ini sangat sulit atau bahkan tidak
bisa digunakan untuk menghantarkan arus listrik.
Diantara kedua bahan tersebut, konduktor dan isolator ada satu lagi
bahan yang posisinya diantara (ditengah-tengah) kedua bahan tersebut.Karena
posisinya ditengah-tengah maka bahan ini memiliki fungsi ganda yaitu sebagai
bahan penghantar dan bahan penyekat.Bahan yang satu ini dinamakan atau
disebut bahan semikonduktor, seperti Arsenikum, Silikon, Indium, Germanium
dll.Diantara sekian banyak bahan semikonduktor yang ada, yang paling baik
digunakan adalah germanium dan Silikon.
2. Bahan-Bahan Untuk Membuat Komponen Semikonduktor
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa bahan semi konduktor dapat
dibuat dari bahan-bahan yaitu :
a. Arsenikum
b. Silikon
c. Indium
d. Germanium
3. Komponen Elektronika Yang Terbuat Dari Bahan Semikonduktor
Ada dua jenis semikonduktor, yaitu semikonduktor negative dan
semikonduktor positif.
Dengan adanya susunan semikonduktor jenis positif dan
negative tersebut, maka dipakailah untuk membuat komponen Dioda dan
Transistor, dalam perkembangan selanjutnya dibuat satu jenis komponen yang
disebut IC (Integrated Circuit) yang berasal dari kedua komponen tersebut. Jadi
jelaslah bahwa kontruksi dari sebuah diode akan selalu mempunya dua buah
elektroda, yaitu positif (anoda), dan negative (katoda). Sedangkan jika tiga buah

11

diode dirangkai sedemikian rupa menurut struktur yang ada, terciptalah sebuah
transistor.
Dioda semikonduktor yang dimaksud disini bukanlah diode
tabung electron (Tabung triode) seperti yang ada pada tabung hampa.Melainkan
diode Kristal Grimanium dan Silikon.Karena kedua bahan inilah yang menjadi
dasar pembuatan Transistor.
4. Fungsi komponen semikonduktor dalam rangkaian elektronika
Elektronika daya adalah salah satu bidang ilmu teknologi
elektronika yang berhubungan dengan pengendalian konversi daya listrik,
biasanya menggunakan komponen semikonduktor.
Semikonduktor daya dalam rangkaian elektronika daya umumnya
dioprasikan sebagai pensekelar (switching), pengubah (converting) dan pengatur
(controlling) sesuai dengan unjuk kerja rangkaian elektronika daya yang
diinginkan.
5. Kemudahan Dan Kecanggihan Semikonduktor
Contoh semikonduktor adalah IC, sebelum ditemukannya IC,
peralatan Elektronik saat itu memakai Tabung Vakum sebagai komponen
utamanya yang kemudian digantikan oleh Transistor yang memiliki ukuran
yanglebih kecil. Tetapi untuk merangkaisebuah rangkaian Elektronika yangrumit
dan kompleks, memerlukankomponen Transistor dalam jumlahyang banyak
sehingga ukuranperangkat Elektronika yang dihasilkannya pun berukuran besar
dankurang cocok untuk dapat dibawa berpergian (portable).IC (Integrated Circuit)
memungkinkan seorang perancang Rangkaian Elektronika untuk membuat sebuah
peralatan Elektronika yang lebih kecil, lebih ringan dengan harga yang lebih
terjangkau. Konsumsi dayalistrik sebuah IC juga lebih rendah dibanding dengan
Transistor. Oleh karena itu, IC (Integrated Circuit)telah menjadi komponen Utama
padahampir semua peralatan Elektronika yang kita gunakan saat ini.Tanpa adanya
Teknologi IC (IntegratedCircuit) mungkin saat ini kita tidak dapat menikmati
peralatan Elektronika Portable seperti Handphone, Laptop,MP3 Player, Tablet PC,
Konsol Game Portable, Kamera Digital dan peralatanElektronika lainnya.

12

13

C. Dioda
1. Teori Dioda
Dioda adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi terutama
sebagai penyearah. Bahan tipe-p menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n
menjadi katode. Bergantung pada polaritas tegangan yang diberikan kepadanya,
dioda bisa berlaku sebagai sebuah saklar tertutup (apabila bagian anode
mendapatkan tegangan positif sedangkan katodenya mendapatkan tegangan
negatif) Berlaku sebagi saklar terbuka (apabila bagian anode mendapatkan
tegangan negatif sedangkan katode mendapatkan tegangan positif). Kondisi
tersebut terjadi hanya pada diode ideal-konseptual.
Diode menurut Wikipedia.com adalah komponen aktif dua kutub
yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik
mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah
sebaliknya (kondisi panjar mundur).Diode dapat disamakan sebagai fungsi katup
di dalam bidang elektronika.Diode sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik
kesearahan yang sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus
dan tegangan kompleks yang tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi
atau material yang digunakan serta parameter penggunaan.Beberapa jenis diode
juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan.
Awal

mula

dari

diode

adalah

peranti kristal

Cat's

Whisker dan tabung hampa (juga disebut katup termionik). Saat ini diode yang
paling umum dibuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium.
2. Bahan untuk membuat Dioda
Telah dijelaskan diatas bahwa Dioda termasuk komponen
semikonduktor, maka dari itu Dioda terbuat dari bahan-bahan yang bisa
mengalirkan arus listrik tetapi juga bisa menghambat aliran listrik.

14

3. Gambar dan Bagan Komponen Dioda

Gambar Dioda Penyearah

Gambar Simbol Dioda Penyearah

4. Fungsi Dioda dalam Rangkaian Elektronika


Dioda merupakan komponen yang paling sederhana pada keluarga
semikonduktor. Bentuk dioda inisejenis vacuum tube yang memiliki dua buah
elektroda yang terbuat daribahan semikonduktor.
Fungsi dioda ini memang unik, yaituhanya dapat mengalirkan arus
satu arah saja.Fungsi dioda paling umum adalah untuk memperbolehkan arus
listrik mengalir dalam suatu arah(disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan
arus dari arah sebaliknya (disebut kondisi panjarmundur). Karenanya, dioda dapat
dianggap sebagai versi elektronik dari katup pada transmisi cairan dimanakatup
akan terbuka jika ada air yang mengalir dari belakang katup menuju ke depan,
sedangkan katup akan menutup oleh air yang mengalir dari depan menuju ke
belakang. Fungsi dioda yang lainnya adalahsebagai penyearah sinyal tegangan AC
menjadi sinyal DC.Untuk dapat digunakan sebagai penyearah setengah
gelombang Anda bisa menggunakan sebuah dioda. Namun jika ingin
menjadipenyearah gelombang penuh, Andaharus menggunakan 4 buah dioda
yangdirangkai seperti jembatan ataudengan menggunakan 2 buah diode dengan
trafo yang memiliki center tap(CT).

5. Hubungan Dioda dalam rangkaian Elektronika

15

Dioda

adalah

komponen

yang

paling

sederhana

pada

keluarga

semikonduktor. Kata dioda adalah sebuah kata majemuk yang berarti dua
elektroda,dimana di berarti dua dan oda yang berarti elektroda. dioda adalah
dua lapisan elektroda N (katoda) dan lapisan P (anoda), dimana N berarti negatif
dan P adalah positif. Dan hubungan Dioda dalam rangkaian elektronika sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.

Sebagai penyearah, untuk dioda bridge


Sebagai penstabil tegangan (voltage regulator), untuk dioda zener
Pengaman / sekering
Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas /
membuanglevelsinyal yang ada di atas atau di bawah level

tegangan tertentu.
5. Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen
DC kepada suatu sinyal AC
6. Sebagai pengganda tegangan.
7. Sebagai indikator, untuk LED (light emiting diode)
8. Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power
amplifier
9. Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo
10. Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk dioda
Varactor
6. Jenis-jenis Komponen Dioda
1. Dioda Penyearah (Rectifier)
Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan
Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan / arus dari arus bolakbalik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc.Secara umum
dioda ini disimbolnya.

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

16

Gambar 1.dioda penyearah


2. Dioda Zener
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat
dari bahan dasar silikon. Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode
yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar
mulai 2,4 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari hingga 50 watt.
Fenomena

tegangan breakdown dioda

ini

menginspirasi

pembuatan komponen elektronika kerabat dioda yang bernama Zener. Tidak ada
perbedaan struktur dasar dari Zener dengan dioda.Dengan memberi jumlah doping
yang lebih banyak pada sambungan P dan N, ternyata tegangan breakdown dioda
bisa makin cepat tercapai. Jika pada dioda biasanya baru terjadi breakdown pada
tegangan ratusan volt, pada Zener bisa terjadi pada angka puluhan dan satuan
volt.Di datasheet ada Zener yang memiliki tegangan Vz sebesar 2 volt, 5.6 volt
dan sebagainya.Fungsi dari komponen ini biasanya dipakai untuk pengamanan
rangkaian setelah tegangan Zener.

17

Simbol dioda Zener

Perhatikan rangkaian berikut, input tegangan akan yang


masuk ke rangkaian lain dan beban akan dibatasi oleh dioda zener. Jika input
tegangan dibawah 5.6V, dioda tidak menghantarkan arus sehingga arus akan
mengalir ke rangkaian lain dan beban. Jika input tegangan mencapai 5,6 V atau
lebih maka dioda zener akan terjadi brekadown dan arus akan mengalir melalui
dioda, bukan ke rangkaian atau beban.
3. Dioda Emisi Cahaya ((Llight Emitting Diode)
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED
merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara
elektronik dengan optik, sehingga dikategorikan pada keluarga Optoelectronic.
Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya, yaitu anoda (+) dan
Katoda (-).Ada tiga kategori umum penggunaan LED, yaitu :
- Sebagai lampu indikator,
- Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu
jarak tertentu,
- Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara
total.
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah
bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau
juga Galium Phospida (GaP), bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan
warna yang berbeda-beda. Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah, Bahan

18

GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning, sedangkan bahan GaP


memancarkan cahaya merah atau hijau.
Seperti halnya piranti elektronik lainnya , LED mempunyai
nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
Tabel LED dan Tegangannya
Warna
Merah
Orange
Kuning
Hijau

Tegangan Maju
1.8 volt
2.0 volt
2.1 volt
2.2 volt

Gambar 3.dioda LED

Simbol dioda LED


Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah
sekitar 20 mA. Karena dapat mengeluarkan cahaya, maka pengujian LED ini
mudah, cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau
dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya.
LED konvensional terbuat dari mineral inorganik yang
bervariasi sehingga menghasilkan warna sebagai berikut:

19

* Aluminium Gallium Arsenide (AlGaAs) merah dan inframerah


* Gallium Aluminium Phosphide hijau
* Gallium Arsenide/Phosphide (GaAsP) merah, oranye-merah,
oranye, dan kuning
* Gallium Nitride (GaN) hijau, hijau murni (atau hijau
emerald), dan biru
* Gallium Phosphide (GaP) merah, kuning, dan hijau
* Zinc Selenide (ZnSe) biru
* Indium Gallium Nitride (InGaN) hijau kebiruan dan biru
* Indium Gallium Aluminium Phosphide oranye-merah, oranye,
kuning, dan hijau
* Silicon Carbide (SiC) biru
* Diamond (C) ultraviolet
* Silicon (Si) biru (dalam pengembangan)
* Sapphire (Al2O3) biru
LED Biru dan Putih
LED

biru pertama kali dan bisa dikomersialkan menggunakan

substrat galium nitrida.LED ini ditemukan oleh Shuji Nakamura tahun 1993
sewaktu berkarir diNichia Corporation di Jepang.LED ini kemudian populer di
penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat dikombinasikan ke LED merah dan
hijau yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan cahaya putih.
4. Dioda Cahaya (Photo Diode)
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse, jadi hanya
arus bocor saja yang melewatinya. Dalam keadaan gelap, arus yang mengalir
sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk
bahan silikon.Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor
tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya
yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut.Penggunaan
dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data
berlubang (Punch Tape), dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber
cahaya dan dioda cahaya. Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi, maka

20

cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan
diubah dalam bentuk signal listrik. Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam
alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter), dimana dalam keadaan gelap resistansi
dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah.
Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem
pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm.

Gambar 4.dioda foto.

Simbol dioda photo


5. Dioda Varactor
Dioda varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang
sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan. Dioda
ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener. Bahan dasar pembuatan dioda
varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada
tegangan yang diberikan padanya. Jika tegangan tegangannya semakin naik,
kapasitasnya akan turun. Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima
radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio).

21

Gambar 5.dioda varactor

Simbol dioda varactor

6. Dioda Schottky (SCR)


Dioda SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier adalah
dioda yang mempunyai fungsi sebagai pengendali.SCR atau tyristor masih
termasuk keluarga semikonduktor dengan karateristik yang serupa dengan tabung
thiratron.

Sebagai

pengendalinya

adalah

gate(G).SCR

sering

disebut

Therystor.SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri dari
PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda.

Gambar Dioda Schottky.


Pada gambar diatas terlihat SCR dengan anoda pada kaki yang
berulir, gerbang gate pada kaki yang pendek, sedangkan katoda pada kaki yang
panjang.
Karakteristik
1. Bias Maju Dioda

22

Dioda dengan bias maju adalah cara pemberian tegangan luar ke


terminal diode. Jika anoda dihubungkan dengan kutub positif baterai, dan katoda
dihubungkan dengan kutub negative baterai, maka keadaan diode ini disebut bias
maju (forward bias). Aliran arus dari anoda menuju katoda, dan aksinya sama
dengan rangkaian tertutup. Pada kondisi bias ini akan terjadi aliran arus dengan
ketentuan beda tegangan yang diberikan ke diode dan akan selalu positif.
2. Bias Mundur Dioda

Sebaliknya bila anoda diberi tegangan negative dan katoda diberi


tegangan positif, arus yang mengalir jauh lebih kecil dari pada kondisi bias maju.
Bias ini dinamakan bias mundur (reverse bias) pada arus maju diperlakukan
baterai tegangan yang diberikan dengan tidak terlalu besar maupun tidak ada
peningkatan yang cukup significant.
Sebagai karakteristik dioda, pada saat reverse, nilai tahanan diode
tersebut relative sangat besar dan diode ini tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Nilai-nilai yang didapat, baik arus maupun tegangan tidak boleh dilampaui karena
akan mengkibatkan rusaknya dioda.

23

D. Transistor (Penguat)
1. Teori Transistor
Transistor berasal dari perpaduan dua kata, yakni transfer yang
artinya pemindahan dan resistor yang berarti penghambat. Dengan demikian
transistor dapat diartikan sebagai suatu pemindahan atau peralihan bahan setengah
penghantar menjadi penghantar pada suhu atau keadaan tertentu.
.

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai


penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung(switching), stabilitas tegangan,
modulasi sinyal atau dapat menyimpan muatan listrik. Terbuat dari 2 buah plat
metal yang dipisahkan oleh suatu bahan electric yang digunakan untuk
menghambat aluran aliran arus antar platnya. Transistor dapat berfungsi sebagai
semacam kran listrik dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan
inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari
sirkuit/lintasan sumber listriknya.
Pada umumnya Transistor memiliki tiga terminal.Tegangan atau
arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar melaui dua
terminal lainnya.Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia
Elektronika modern.Dalam rangkaian Analog, Transistor digunakan dalam
Amplifier (penguat). Rangkaian Analog meliputi: Pengeras suara, Sumber listrik
stabil,

dan

Penguat

sinyal

radio.

Dalam

rangkaian-angkaian

digital,

Transistordigunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi.Beberapa Transistor juga


dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate dan
komponen-komponen lainnya.
2. Bahan untuk membuat komponen Transistor

24

BJT

terdiri

berbedapengotorannya,

yaitu

dari
daerah

tiga

daerah

emitor

semikonduktor

,daerah

basis

dan

yang
daerah

kolektor.Daerah-daerah tersebut adalah tipe-p,tipe-n dan tipe-p pada transistor


PNP,dan tipe-n, tipe-p dan tipe-n padatransistor NPN.

Setiap daerah

semikonduktor disambungkan kesaluran yang juga dinamai emitor (E),basis (B)


dan kolektor (C).Basis secara fisik terletak di antara emitordan kolektor, dan
dibuat dari bahansemikonduktor terkotori ringanresistivitas tinggi. Kolektor
mengelilingi

daerah

emitor,

membuat

hampir

tidak

mungkin

untuk

mengumpulkan elektron yang diinjeksikan ke daerah basis untuk melarikan diri,


membuat harga sangat dekat ke satu, dan juga memberikan yang lebih
besar.Irisan dari BJT menunjukkan bahwa pertemuan kolektor-basis jauh lebih
besar dari pertemuan kolektor-basis.Transistor pertemuan dwikutub tidak seperti
transistor lainnya karenabiasanya bukan merupakan perantisimetris.Ini berarti
dengan mempertukarkan kolektor dan emitormembuat transistor meninggalkan
moda aktif-maju dan mulai beroperasipada moda terbalik. Karena struktur
internal transistor dioptimalkan untuk operasi moda aktifmaju,mempertukarkan kolektor dan emitor membuat harga dan pada operasi
mundur jauh lebih kecil dari harga operasi maju, seringkali bahkan kurang dari
0.5.Transistor-transistor awaldibuat dari germanium tetapi hamper semua BJT
modern dibuat dari silikon. Beberapa transistor juga dibuat dari galium arsenid,
terutama untuk penggunaan kecepatan tinggi. HBT yang paling sering digunakan
adalah silikon-germanium dan aluminium arsenid, tetapi jenis semikonduktor lain
juga bisa digunakan untuk struktur HBT. Struktur HBT biasanya dibuat dengan
teknik epitaksi, seperti epitaksi fase
sinarmolekuler.
3. Gambar dan Bagan Transistor

uap logam-organik dan epitaksi

25

Bentuk Fisik gambar Transistor

Transistor PNP dan Simbol

Transistor NPN dan Simbol

4. Fungsi Transistor dalam Rangkaian Elektronika


Fungsi Transistor dalam suatu rangkaian elektronika , terutama
dalam sebuah sirkuit atau jalan sebuah rangkaian. Secara keseluruhan fungsi
transistor hanya sebagai jangkar dalam suatu komponen. Transistor merupakan
komponen elektronika yangmemiliki 3 kaki,di mana dari masingmasing kaki di
beri nama dengan basis(B), colector (C) dan emitor (E).Transistor adalah sebuah
alat semikonduktor yang bisa di pakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus

26

dan penyambung tegangan(switching), stabilisasi tegangan,modulasi sinyal dan


sebagai fungsilainnya. Transistor sendiri juga dapat kita jadikan semacam kran
listrik , dimana berdasarkan arus inputnya (BJT)atau tegangan inputnya (FET)
dapat memungkinkan pengaliran arus listrikyang sangat akurat dari sumber
listriknya.
Fungsi transistor juga dapat kitabedakan menjadi 2 bagian,
yaitu transistor bagian PNP dan transistor bagian NPN. Untuk dapat membedakan
antara transistor PNP dan transistor NPN dapat kita lihat dari arah panah pada
kaki emitornya. Contohnya adalah transistor PNP yang anak panahnya mengarah
ke dalam dan transistor NPN arah panahnya mengarah ke luar.Fungsi transistor
memang sangatpenting dalam dunia elektronika modern.Khususnya dalam
rangkaian analog, di mana transistor di gunakan dalam amplifier atau penguat.Di
dalamrangkaian analog meliputi pengerassuara, sumber listrik stabil dan juga
penguat sinyal radio.Sedangkan dalam rangkaian digital,transistor banyak di
gunakan sebagai saklar yang memiliki kecepatan tinggi. Dari beberapa transistor
juga dapat kita rangkai sedemikian rupa sehinggasebuah transistor yang kita
rangkai tadi berfungsi sebagai logic gate, memory dan komponen komponen
lainnya.Cara

kerja

transistor

sangat

berbedadengan

komponen

penguat

lainnya,seperti tabung elektronik yang kemampuannya dapat berkembangsecara


berkala tergantung dari bentukfisik yang di miliki oleh transistor itu sendiri.Itu
sebabnya transistor menjadi pilihan utama para penghobi elektronika dalam
menyusun konsep rangkaian.

27

5. Hubungan Transistor di dalam Rangkaian Elektronika


a. Rangkaian Penguat Emitor Bersama (Common Emiter)

Beberapa rumus praktis pada rangkaian Emitor Bersama: Penguatan


tegangan tanpa C3 : AV =RC/RE Penguatan tegangan dengan C3 : AV =RC/RE
Penguatan arus : Ai = R2/RE Impedansi keluaran : Zo = RC Impedansi masukan
tanpa C3 : Zi = R1//R2//Zib dengan Zib = hfe (rE+re) Impedansi masukan
dengan C3 : Zi = R1//R2//Zib dengan Zib = hfe. re
b. Penguat Kolektor Bersama (Common Collector)
Penguat Kolektor Bersama biasanya dipakai sebagai transformator
impedansi,

karena

impedansi

masukannya

tinggi,

sedangkan

impedansi

keluarannya rendah.Penguat ini lebih unggul dibanding transformator biasa dalam


dua hal, pertama, tanggapan frekuensinya lebar, dan kedua, ada penguatan daya.
c. Rangkaian Penguat Kolektor Bersama (Common Collector)

28

Beberapa rumus praktis pada rangkaian Kolektor Bersama : Penguatan


tegangan AV = rE/(rE+re) 1 (sebab rE >> re) Penguatan arus : Ai = hfe
Impedansi keluaran : Zo = re Impedansi masukan : Zi = R1//R2//Zib dengan Zib
= hfe. re
d. Penguat Basis Bersama (Common Base)
Penguat Basis Bersama sedikit terapannya dalam teknik frekuensi rendah,
karena impedansi masukannya yang begitu rendah akan membebani sumber
sinyal. Penguat ini kadang diterapkan dalam penguat untuk frekuensi tinggi (di
atas 10 MHz), dimana lazimnya sumber sinyalnya berimpedansi rendah.
e. Rangkaian Penguat Tungggal Basis (Common Base)

Beberapa rumus praktis pada rangkaian Basis Bersama : Penguatan


tegangan : Av = rC/re Penguatan arus

: Ai = hfe Impedansi keluaran : Zo

= rE Impedansi masukan : Zi = RE // re re (karena RE >> re)

6. Jenis-jenis Transistor
Transistor mempunyai 3 jenis yaitu :
1. Uni Junktion Transistor (UJT)
Uni Junktion Transistor (UJT) adalah transistor yang mempunyai satu kaki
emitor dan dua basis. Kegunaan transistor ini adalah terutama untuk switch
elektronis. Ada Dua jenis UJT ialah UJT Kanal N dan UJT Kanal P.

29

Simbol dan gambar transistor type UJT


2. Field Effect Transistor (FET)
Beberapa Kelebihan FET dibandingkan dengan transistor biasa ialah antara
lain penguatannya yang besar, serta desah yang rendah. Karena harga FET yang
lebih tinggi dari transistor, maka hanya digunakan pada bagian-bagian yang
memang memerlukan.
Bentuk fisik FET ada berbagai macam yang mirip dengan transistor. Jenis
FET ada dua yaitu Kanal N dan Kanal P. Kecuali itu terdapat pula macam FET
ialah Junktion FET (JFET) dan Metal Oxide Semiconductor FET(MOSFET).

Simbol dan gambar transistor type FET


3. MOSFET

30

MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) adalah suatu jenis FET yang
mempunyai satu Drain, satu Source dan satu atau dua Gate. MOSFET mempunyai
input impedance yang sangat tinggi. Mengingat harga yang cukup tinggi, maka
MOSFET

hanya

digunakan

pada

bagian

bagian

yang

benar-benar

memerlukannya.Penggunaannya misalnya sebagai RF amplifier pada receiver


untuk memperoleh amplifikasi yang tinggi dengan desah yang rendah.
Dalam pengemasan dan perakitan dengan menggunakan MOSFET perlu
diperhatiakan bahwa komponen ini tidak tahan terhadap elektrostatik,
mengemasnya menggunakan kertas timah, pematriannya menggunakan jenis
solder yang khusus untuk pematrian MOSFET. Seperti halnya pada FET, terdapat
dua macam MOSFET ialah Kanal P dan Kanal N.

Simbol dan gambar transistor type MOSFET

31

E. IC (INTEGRATED CIRCUIT)
1. Teori IC (Integrated Circuit)
IC dapat di definisikan sebagai kumpalan dari beberapa komponen hingga
ribuan komponen elektronika berupa transistor, resistor dan komponen elektronika
yang lain dan membentuk suatu rangkaian elektronika yang membentuk fungsi
elektronika tertentu dan dikemas dalam sebuah kemasan yang kompak dan kecil
dengan pin atau kaki sesuai dengan fungsinya. Kemasan demikian disebut
Integrated Circuit (IC). Sejarah IC (Integrated Circuit) IC mengkombinasikan tiga
komponen elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir
kuarsa. Para ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponenkomponen ke dalam suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor. Integrated
Circuit (IC) merupakan komponen semikonduktor yang di dalamnya dapat
memuat puluhan, ratusan atau ribuan atau bahkan lebih komponen dasar
elektronik yang terdiri dari sejumlah komponen resistor, transistor, dioda dan
komponen semikonduktor yang lain. Komponen-komponen yang ada di dalam IC
membentuk suatu subsistem terintegrasi (rangkaian terpadu) yang bekerja untuk
suatu keperluan tertentu, namun tidak tertutup kemungkinan dipergunakan untuk
tujuan yang lain. Setiap jenis IC didesain untuk keperluan khusus sehingga setiap
IC akan memiliki rangkaian internal yang beragam.
IC digunakan untuk beberapa keperluan pembuatan peralatan elektronik agar
mudah dirangkai menjadi peralatan yang berukuran relatif kecil.
2. Bahan untuk membuat IC
Susunan Atom SemikonduktorBahan semikonduktor yang banyakdikenal
contohnya

adalah

Silicon

(Si),Germanium

(Ge)

dan

Galium

Arsenida(GaAs).Germanium dahulu adalah bahan satu-satunya yang dikenal


untuk membuat komponen semikonduktor. Namun belakangan, silikon menjadi
popular setelah ditemukan cara mengekstrak bahan ini dari alam. Silikon
merupakan bahan terbanyak kedua yang ada dibumi setelah oksigen(O 2). Pasir,
kaca dan batu-batuan lain adalah bahan alam yang banyak mengandung unsur
silikon. Dapatkah anda menghitung jumlah pasir dipantai.Struktur atom kristal
silikon, satu inti atom ( nucleus) masing-masing memiliki 4 elektron valensi.
Ikatan intiatom yang stabil adalah jika dikelilingioleh 8 elektron, sehingga 4 buah

32

elektron atom kristal tersebutmembentuk ikatan kovalen dengan ion-ion atom


tetangganya. Ikatan kovalen menyebabkan electron tidak dapat berpindah dari
satu intiatom ke inti atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor
bersifat

isolator

karena

tidak

adaelektron

yang

dapat

berpindah

untukmenghantarkan listrik.Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang


lepas karena energi panas,sehingga memungkinkan electron terlepas dari
ikatannya. Namun hanya beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga
tidak memungkinkan untuk menjadi konduktor yang baik.Semikonduktor sangat
berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang dapat diubahubahdengan menyuntikkan materi lain(biasa disebut materi doping)
3. Gambar-gambar/ Bagan IC

33

Gambar IC yang sering dijual dipasaran


4. Fungsi IC dalam rangkaian Elektronika
Sebelum ditemukannya IC, peralatanElektronik saat itu memakai Tabung
Vakum sebagai komponen utamanyayang kemudian digantikan olehTransistor
yang memiliki ukuran yanglebih kecil. Tetapi untuk merangkaisebuah rangkaian
Elektronika yangrumit dan kompleks, memerlukankomponen Transistor dalam
jumlahyang banyak sehingga ukuranperangkat Elektronika yangdihasilkannya pun
berukuran

besar

dankurang

cocok

untuk

dapat

dibawaberpergian

(portable).Teknologi IC (Integrated Circuit) memungkinkan seorang perancang


Rangkaian Elektronika untuk membuat sebuah peralatan Elektronika yang lebih
kecil, lebih ringan dengan harga yang lebih terjangkau.Konsumsi daya listrik
sebuah IC juga lebih rendah dibanding dengan Transistor. Olehkarena itu, IC
(Integrated Circuit)telah menjadi komponen Utama pada hampir semua peralatan
Elektronika yang kita gunakan saat ini. Tanpa adanya Teknologi IC
(IntegratedCircuit) mungkin saat ini kita tidak dapat menikmati peralatan

34

Elektronika Portable seperti Handphone, Laptop,MP3 Player, Tablet PC, Konsol


GamePortable, Kamera Digital dan peralatan Elektronika lainnya.Aplikasi dan
Fungsi IC (IntegratedCircuit) dalam Rangkaian Elektronika Berdasarkan Aplikasi
dan Fungsinya, IC(Integrated Circuit) dapat dibedakan menjadi Linear IC, Digital
IC dan juga gabungan dari keduanya.IC LinearIC Linear atau disebut juga dengan
ICAnalog adalah IC yang pada umumnyaberfungsi sebagai :
1. Penguat Daya (Power Amplifier)
2. Penguat Sinyal (Signal Amplifier)
3. Penguat Operasional (OperationalAmplifier / Op Amp)
4. Penguat Sinyal Mikro (MicrowaveAmplifier)
5. Penguat RF dan IF (RF and IFAmplifier)
6. Voltage Comparator
7. Multiplier
8. Penerima Frekuensi Radio (RadioReceiver)
9. Regulator Tegangan (VoltageRegulator)
5. Hubungan IC dalam rangkaian Elektronika
IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan
silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa. Para ilmuwan kemudian berhasil
memasukkan lebih banyak komponen-komponen ke dalam suatu chip tunggal
yang disebut semikonduktor. Integrated Circuit (IC) merupakan komponen
semikonduktor yang di dalamnya dapat memuat puluhan, ratusan atau ribuan atau
bahkan lebih komponen dasar elektronik yang terdiri dari sejumlah komponen
resistor, transistor, dioda dan komponen semikonduktor yang lain. Komponenkomponen yang ada di dalam IC membentuk suatu subsistem terintegrasi
(rangkaian terpadu) yang bekerja untuk suatu keperluan tertentu, namun tidak
tertutup kemungkinan dipergunakan untuk tujuan yang lain. Setiap jenis IC

35

didesain untuk keperluan khusus sehingga setiap IC akan memiliki rangkaian


internal yang beragam.

6.

Jenis-jenis IC

Integrated Circuit (IC) terbagi atas 2 bagian:


a. IC Monolitik
Yaitu IC yang berdiri sendiri artinya dalam satu IC monolitik ini hanya
menjalankan/mengatur satu blok rangkaian saja dan tidak tergabung dengan IC
yang lain. Umumnya IC monolitik ini biasanya kebanyakan didapati pada radio
dan televise.
Contohnya : IC AN 7812, AN 7805, SN 7400, 7411 dan lain-lain.
b. IC Hybrid
Yaitu gabungan dari beberapa IC atau dengan kata lain IC yang terkumpul.
Dalam satu PCB (papan rangkaian) Umumya IC Hybrid ini terdapat pada
komputer.
Dalam beberapa rangkaian yang besar dapat diintegrasikan menjadi satu dan
dikemas dalam kemasan yang kecil.Sementara satu IC yang kecil dapat membuat
ratusan hingga ribuan komputer.Berikut dibawah ini satu gambar IC yang
bentuknya seperti transistor.

Bentuk IC yang menyerupai sisir disebut menyerupai sisir karena kakikakinya hanya satu sisi saja biasa pula IC dinamakan IC SINGLE INLINE

36

Bentuk IC yang segiempat dengan kaki-kaki berada pada keempat


sisinya.Bentuk yang seperti ini kebanyakan digunakan pada CPU komputer salah
satu contohnya seperti gambar di bawah ini.

IC yang kaki-kakinya hanya pada dua sisinya saja atau biasa disebut Dual
Line (DIL).
Salah satu contohnya seperti gambar dibawah ini.

IC yang berbentuk bulat dan dual in line, kaki-kakinya diberi nomor urut
untuk dengan urutan sesuai arah jarum jam, kaki nomor satu diberikan tanda titik
atau takikan.

37

38

BAB III
PEMBAHASAN
Rangkaian Listrik Airbag pada Mobil
a. Pengertian Airbag
Air Bag adalah perangkat keamanan yang terdapat pada kendaraan dan terdiri dari
sebuah tas kain besar yang berisi udara dan memberikan perlindungan bagi kepala
dan tubuh bagian atas pengemudi selama tabrakan. Contohnya ketika terjadi
sebuah tabrakan mobil maka airbag langsung mengembang dan menciptakan
penghalang yang melawan atau meredam gerakan maju dari pengemudi atau
penumpang depan.

Gambar Sistem Airbag Mobil.

Mobil yang dilengkapi airbag, memiliki sensor MEMS accelerometer yang


merupakan IC(integrated circuit) kecil. Sensor ini bekerja dengan mendeteksi
rapid-deceleration (perlambatan yang terlalu cepat, CMIIW), yang kemudian
memerintahkan sistem untuk menggelembungkan airbag.

39

Gambar tempat airbag disimpan pada dashboard


Airbag memiliki berbagai nama teknis seperti Supplementary Restraint System
(SRS), Air Cushion Restraint System (ACRS), dan Supplemental Inflatable
Restraint (SIR). Airbag umumnya akan mengembang dari roda kemudi atau dari
dashboard beberapa milidetik setelah tabrakan. Ketika kepala pengemudi telah
mengenai airbag, airbag mulai mengempis perlahan sehingga memungkinkan
pengemudi keluar dari mobil. Namun airbag saja belum memadai, pengemudi dan
penumpang tetap diharuskan mengenakan sabuk pengaman. Hal ini disebabkan
karena airbag terutama dimaksudkan untuk melindungi kepala pengemudi
membentur kemudi saat terjadi tabrakan.
b. Fungsi Airbag
adalah untuk memperlambat gerak maju penumpang setenang mungkin dalam
waktu sepersekian detik. Ada tiga bagian dari airbag yang yang memungkinkan
hal ini terjadi :

Kantung udara itu sendiri terbuat dari kain nilon tipis yang terlipat
didalam kemudi atau dashboard, atau baru-baru ini juga pada kursi atau
pintu.

Sensor adalah perangkat yang memerintahkan kantung udara untuk


mengembang. Proses pengembangan terjadi ketika ada benturan yang

40

sebanding dengan menabrak dinding bata pada kecepatan 16 sampai 24


km per jam.

Sistem pengembangan airbag mereaksikan natrium azida (NaN 3) dengan


kalium nitrat (KNO3) untuk menghasilkan gas Nitrogen. Kemudian
ledakan nitrogen mengembangkan airbag seketika dengan kecepatan
sekitar 300 km per jam dan gas tersebut segera tersebar melalui lubanglubang kecil, yang menyebabkan airbag mengempis. Seluruh proses
memakan waktu sekitar 1/25 detik.

Perlu diperhatikan bahwa jarak ideal antara dada penumpang dengan airbag
adalah sekitar 25 cm. Kurang dari itu justru dapat membuat reaksi pengembangan
airbag berakibat fatal bagi penumpang. Dan khusus penumpang anak-anak, sangat
disarankan untuk hanya menduduki kursi penumpang bagian belakang.
c. Prinsip Kerja Airbag
Ketika mendeteksi benturan (tabrakan), sensor pada mobil lantas mengirimkan
sinyal ke modul kontrol yang akan membuat airbag mengembang. Terdapat
berbagai jenis sensor kecelakaan. Model yang lebih lama ditempatkan di bagian
depan mobil (di daerah zona kecelakaan), sedangkan pada model yang lebih baru,
sensor langsung terpasang pada modul airbag. Contohnya MEMS accelerometer.
Sensor ini berfungsi mengukur kecepatan dan tingkat keparahan benturan. Ada
juga sensor yang ditempatkan di pintu untuk mengaktifkan airbag samping.
Airbag yang dipasang di dashboard atau pada kemudi hanya akan mengembang
jika terjadi benturan (tabrakan) depan atau dalam area 30 derajat dari arah depan
mobil. Aturan yang sama berlaku untuk airbag yang dipasang di sisi mobil. Airbag
akan aktif saat mobil terkena benturan pada sudut tertentu. Airbag yang dipasang
di sebelah kiri tidak akan mengembang jika tumbukan ada di sisi kanan, begitu
pula sebaliknya.
Modul kontrol atau otak airbag adalah komputer kecil yang menerima data
benturan dari sensor yang berbeda untuk kemudian memutuskan airbag mana

41

yang akan diaktifkan. Modul tidak akan bekerja jika hanya menerima satu sinyal.
Diperlukan dua atau lebih sinyal dari sensor untuk mengaktifkannya.
Sinyal kedua diberikan oleh arming sensor yang terletak di dalam mobil, yang
mendeteksi penurunan kecepatan secara tiba-tiba. Ketika kontrol modul sudah
yakin bahwa terjadi tabrakan parah, modul itu akan mengirim sinyal ke squib
inflater, dikenal juga sebagai igniter, yang merupakan perangkat listrik yang
memiliki kabel jembatan tipis. Dengan mengalirnya listrik melalui kabel tersebut,
kabel itu jadi panas, yang kemudian membakar propelan airbag yang terbuat dari
natrium azida. Natrium azida adalah bahan bakar yang dapat dengan cepat
terbakar dan menghasilkan gas nitrogen yang banyak. Gas nitrogen itu kemudian
mengalir melalui filter dan mengisi airbag yang terbuat dari nilon. Setelah kepala
anda membentur airbag yang terisi nitrogen, airbag mulai mengempis dengan
mengeluarkan gas melalui lubang-lubang kecil. Awan asap yang memenuhi
kendaraan sebenarnya adalah tepung jagung atau bedak talkum (talcum powder),
yang digunakan untuk mencegah airbag lengket menempel ketika terlipat didalam.
Setelah terjadi kecelakaan, pengemudi atau penumpang hanya perlu membuka
pintu untuk mengeluarkan bubuk talk dan gas nitrogen dari dalam mobil.

42

d. Rakitan sensor airbag pusat (rakitan sensor airbag)


Rakitan airbag
sensor
(Airbag
depan
dan
sirkuit
seatdepan.
belt pretensioner)
Cara kerja
airbagpusat
samping
berbeda
dengan
airbag
bagian
Airbag samping

menggunakan tabung gas argon terkompresi dengan tekanan sekitar 3000-4000

Lampu peringatan

psi. Saat terjadi benturan samping, gas argon kemudian dilepaskan untuk
Sumberairbag.
daya cadangan
mengembangkan
Seperti nitrogen, argon juga bukan merupakan gas

berbahaya.

Arming sensor

Airbag sensor depan

Inflator
Kabel spiral Inflator

untuk untuk penumpang depan


pengemudi

CPU
monitor
Memori

Deceleration
sensor

Diagnostic
circuit dan
ignition
control
circuit

Seat belt
Pretensioner pengemudi
Seat belt pretensioner
penumpang depan

Drive circuit

43

Gambar Mekanisme Airbag mengembang

Gambar Bagian dari Inflator

44

Gambar prinsip fungsional untuk jenis rol sensor airbag khas.


Roller -Type Sensor
Roller -type sensor melibatkan berat yang terhubung ke komponen coil spring .
Seperti sensor massa jenis, saat terjadi benturan dengan kendaraan yang melaju ,
berat logam dipaksa maju yang mengubah ketegangan pada coil spring untuk
memanipulasi sirkuit listrik yang menutup off kontak sensor . Penting untuk
dicatat bahwa sensor dampak dan keselamatan harus mengaktifkan dan menutup
pada waktu yang sama untuk memungkinkan penyebaran airbag (Gambar diatas) .

45

E. Rakitan airbag samping dan sirkuit airbag tirai pelindung)


Drive circuit

Sistem airbag samping berbeda dengan sistem airbag yang ada di depan. Airbag
samping menggunakan gas simpanan yang terdiri atas silinder terisi 3000-4000
psi gas argon terkompresi (compressed argon gas). Kontrol modul memberi sinyal
ke igniter, yang melelehkan bladder kecil didalam silinder tersebut. Gas argon
kemudian mengisi airbag. Sama seperti nitrogen, argon juga tidak berbahaya.

46

BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Air Bag adalah perangkat keamanan yang terdapat pada kendaraan dan terdiri dari
sebuah tas kain besar yang berisi udara dan memberikan perlindungan bagi kepala
dan tubuh bagian atas pengemudi selama tabrakan. Fungsi Airbag adalah untuk
memperlambat gerak maju penumpang setenang mungkin dalam waktu
sepersekian detik. Sistem pengembangan airbag mereaksikan natrium azida
(NaN3) dengan kalium nitrat (KNO3) untuk menghasilkan gas Nitrogen.
Kemudian ledakan nitrogen mengembangkan airbag seketika dengan kecepatan
sekitar 300 km per jam dan gas tersebut segera tersebar melalui lubang-lubang
kecil, yang menyebabkan airbag mengempis. Seluruh proses memakan waktu
sekitar 1/25 detik. jarak ideal antara dada penumpang dengan airbag adalah sekitar
25 cm. Prinsip Kerja Airbag adalah ketika mendeteksi benturan (tabrakan), sensor
pada mobil lantas mengirimkan sinyal ke modul kontrol yang akan membuat
airbag mengembang. Modul kontrol atau otak airbag adalah komputer kecil yang
menerima data benturan dari sensor yang berbeda untuk kemudian memutuskan
airbag mana yang akan diaktifkan. Modul tidak akan bekerja jika hanya menerima
satu sinyal. Diperlukan dua atau lebih sinyal dari sensor untuk mengaktifkannya.
Sinyal kedua diberikan oleh arming sensor yang terletak di dalam mobil, yang
mendeteksi penurunan kecepatan secara tiba-tiba. Ketika kontrol modul sudah
yakin bahwa terjadi tabrakan parah, modul itu akan mengirim sinyal ke squib
inflater, dikenal juga sebagai igniter, yang merupakan perangkat listrik yang
memiliki kabel jembatan tipis. Dengan mengalirnya listrik melalui kabel tersebut,
kabel itu jadi panas, yang kemudian membakar propelan airbag yang terbuat dari
natrium azida. Gas nitrogen kemudian mengalir melalui filter dan mengisi airbag
yang terbuat dari nilon. Setelah kepala anda membentur airbag yang terisi
nitrogen, airbag mulai mengempis dengan mengeluarkan gas melalui lubanglubang kecil.
B. Saran

47

Akhir dari laporan ini penulis ingin menyampaikan beberapa saran bagi
pembaca serta pengguna kendaraan mobil, tentang acc airbag khususnya
yaitu:
1. Keselamatan dalam berkendara tidak selalu hanya terpaku oleh sabuk
pengaman.
2. Dibutuhkan peralatan keselamatan tambahan dalam berkendara yaitu

airbag. Airbag memiliki 2 macam yaitu airbag depan dan samping.


Apabila ingin membeli mobil maka konsumen harus cermat dengan
peralatan keselamatan yang ditawarkan pada mobil.

Anda mungkin juga menyukai