ELEKTRONIKA DASAR
A. Surtika Putri
210104500002
FISIKA SAINS
MAKASSAR
2021
1
Komponen Dasar Elektronika
Berikut adalah deskripsi dan karakteristik komponen dasar elektronika yang
memuat gambar wujud komponen asli, symbol komponen, deskripsi, prinsip
kerja, parameter, dan fungsinya.
A. KOMPONEN PASIF 1. Resistor nilai tetap
Resistor tetap merupakan jenis resistor dengan nilai resistansi tetap. Resistor
tetap banyak digunakan pada rangkaian elektronika dan berfungsi sebagai
pembatas arus dan pembagi tegangan. Resistor tetap ini memiliki beberapa
ukuran atau batas maksimum daya yang bisa dilewatkan.
Besarnya ukuran fisik resistor berbanding lurus dengan daya resistor. Semakin
besar resistor maka semakin besar pula ukuran dayanya. Resistor yang
banyak dipakai pada rangkaian praktek biasanya berukuran 0.25 watt dan
0.5 watt. Resistor ukuran besar biasanya dipakai pada rangkaian power
amplifier dan power supply.
2. Variable Resistor
Resistor Variabel adalah sebuah komponen yang mempunyai karakteristik
seperti resistor namun nilainya tidak tetap (variable resistor) dan bisa
diubah selama pemakaian. Perubahan nilai resistor ini karena diubah oleh
sesuatu dari luar misalnya diputar atau digeser. Perubahan nilai dari
resistor variabel biasanya dimanfaatkan untuk mengatur sesuatu yang
sifatnya tidak tetap dan bergantung dari kondisi penerapan rangkaian.
Komponen ini juga disebut resistor tidak tetap karena mempunyai nilai
hambatan dapat berubah-ubah (variable resistor). Kita bisa mengubah nilai
dari resistor variabel dengan cara memutar, menggeser tuas dari
komponen. Ada yang diputar dengan langsung dengan tangan dan ada juga
yang harus menggunakan obeng trim.
Nilai resistansi antara kaki pinggir merupakan nilai yang tertera pada body
resistor variabel. Misalnya tertulis nilai 10kΩ maka besarnya resistansi
antara kaki pinggir selalu tetap sebesar 10kΩ. Kemudian nilai resistansi
antara kaki tengah dengan kaki pinggir berubah (variabel) sesuai dengan
posisi kaki tengah terhadap kaki pinggir. Jika posisi potensio berana pada
kiri penuh maka besarnya resistansi kaki tengah dengan kaki sebelah kiri
sama dengan nol dan besarnya resistansi kaki tengah dengan kakai sebelah
kanan sebesar 10kΩ. Dan sebaliknya saat posisi kanan penuh maka
besarnya resistansi kaki tengah dengan kaki sebelah kanan sama dengan
nol dan besarnya resistansi kaki tengah dengan kaki sebelah kiri sebesar
10kΩ.
2
Adapun beberapa penggunaan resistor variabel yang umum pada aplikasi
sehari-hari yakni sebagai volume control, pengaturan tegangan dan arus,
pengaturan ukuran layar pada televisi analog, setting referensi tegangan
atau sinyal, serta kontrol parameter alat seperti cahaya, kecepatan,
frekuensi dan sebagainya.
3
nilai resistansinya (berbanding lurus / Positif). Thermistor NTC tersebut
bernilai 10kΩ pada suhu ruangan (25°C), tetapi akan berubah seiring
perubahan suhu disekitarnya. Pada -40°C nilai resistansinya akan menjadi
197.388kΩ, saat kondisi suhu di 0°C nilai resistansi NTC akan menurun
menjadi 27.445kΩ, pada suhu 100°C akan menjadi 0.976kΩ dan pada suhu
125°C akan menurun menjadi 0.532kΩ.
Pada umumnya Thermistor NTC dan Thermistor PTC adalah
Komponen Elektronika yang berfungsi sebagai sensor pada rangkaian
Elektronika yang berhubungan dengan Suhu (Temperature). Suhu
operasional Thermistor berbeda-beda tergantung pada Produsen
Thermistor itu sendiri, tetapi pada umumnya berkisar diantara -90°C
sampai 130°C. Beberapa aplikasi Thermistor NTC dan PTC di kehidupan
kita sehari-hari antara lain sebagai pendeteksi Kebakaran, Sensor suhu di
Engine (Mesin) mobil, Sensor untuk memonitor suhu Battery Pack
(Kamera, Handphone, Laptop) saat Charging, Sensor untuk memantau
suhu Inkubator, Sensor suhu untuk Kulkas, sensor suhu pada Komputer
dan lain sebagainya.
4
sehingga dalam pemasangannya tidak akan sulit. Pencantuman
kapasitansinya biasanya dalam kode warna.
Kapasitor mika, kapasitor mika adalah komponen yang lahir sejak generasi
pertama dan masih banyak digunakan sampai sekarang karena
keandalannya tinggi disamping memiliki sifat yang stabil dan toleransinya
rendah. Sesuai dengan namanya kapasitor ini dielektrikumnya terbuat dari
bahan mika. Pemakaian dari kapasitor jenis ini adalah pada rangkaian yang
berhubungan dengan frekuensi tinggi. Besarnya kapasitansi dari kapasitor
ini adalah 50 sampai 10.000 μF.
Kapasitor film, dielektrikumnya terbuat dari film. Besarnya kapasitansinya
dicantumkan dengan kode warna berupa gelang dan cara pembacaannya
hampir sama dengan pembacaan kode warna resistor.
Kapasitor kertas, dikatakan kapasitor kertas karena bahan dielektrikumnya
terbuat dari bahan kertas. Kapasitor jenis ini sudah lahir sejak generasi
pertama dimana pada waktu itu masih menggunakan tabung hampa.
Kapasitor jenis ini sekarang ini sudah jarang dan hampir tidak digunkan
lagi. Dalam pemasangan kapasitor ini tidak akan menjadi masalah karena
tidak dilengkapi dengan polaritas.besarnya kapasitansi dari kapasitor jenis
ini adalah 100 pF sampai 6800 pF.
6. Kapasitor Elektrolit
Sifat dasar dalam sebuah kapasitor adalah dapat menyimpan muatan listrik,
dan Untuk arus DC kapasitor berfungsi sebagai isulator/penahan arus
listrik, sedangkan untuk arus AC Kapasitor berfungsi sebagai
konduktor/melewatkan arus listrik.
Kapasitor ini merupakan jenis kapasitor polar atau memilik 2 buah kutub pada
kaki – kakinya. Kaki yang panjang merupakan kutub positif dan kaki yang
pendek atau kaki yang memiliki tanda khusus adalah kaki negatif.
Pemasangan kapasitor elektrolit dalam rangkaian elektronika tidak boleh
terbalik, khususnya untuk rangkaian arus DC namun untuk arus AC tidak
jadi masalah. Kapasitor ini tidak boleh terkena panas yang berlebih pada
saat proses penyolderan karena bahan elektrolit yang terdapat di dalam
kapasitor dapat mendidih dan menyebabkan kapasitor menjadi rusak.
berikut gambar kapasitor elektrolit. Kapasitor ini tersedia dengan kapasitas
yang cukup besar, paling kecil memiliki kapasitas 0,1 mikroFarrad dan
paling besar yang umum terdapat di pasaran adalah 47000 mikroFarrad.
Namun penulis pernah menjumpai kapasitor ini dalam ukuran 1 Farrad
dengan harga yang cukup membuat kantong menjadi kering. Tegangan
5
kerja kapasitor ini sangat beragam namun biasanya dituliskan pada bodi
kapasitor. Tegangan kerjanya berkisar dari 6,7 V hingga 200 Volt.
7. Kapasitor Variable
Fungsi Kapasitor dalam suatu rangkaian elektronika adalah sebagai kopling,
filter pada sebuah rangkaian power supply, penggeser fasa, pembangkit
frekuensi pada rangkaian oscilator dan juga digunakan untuk mencegah
percikan bunga api pada sebuah saklar.
Kapasitor variabel merupakan kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diatur
sesuai dengan kebutuhan. Kapasitor variabel merupakan jenis kapasitor
yang lebih besar dibandingkan dengan kapasitor tetap. Sesuai dengan
bentuk fisiknya maka kapasitor variabel memiliki kapasitansi yang besar.
Kapasitor jenis ini dibuat pada generasi pertama. Kapasitor variabel
banyak dipergunkan pada rangkaian-rangkaian yang besar. Kapasitas dari
kapasitor jenis ini biasanya milai dari 1 μF sampai 500 μF.
6
9. Induktor Variable
Induktor nilai tidak tetap (induktor variabel) adalah induktor yang nilai
induktansinya dapat diubah sesuai kebutuhan dengan cara memutar atau
menggeser inti kumparan atau dengan dicabangkan pada jumlah lilitan
tertentu. Sebagian besar induktor memiliki nilai induktansi yang tetapi.
Akan tetapi, ada tipe lain yang disebut variabel yaitu nilai berubah sesuai
keperluan. Tipe ini digunakan untuk rangkaian elektronik yang sangat
kompleks dan khusus.
Ketika arus listrik mulai dialirkan ke induktor, maka induktor akan mulai
menghasilkan medan magnet, dan perubahan arus listrik ke medan magnet
tidak mengubah tegangan listriknya. Perubahan ini biasa disebut dengan
fluks magnet. Adanya Perubahan arus listrik yang mengalir dan
menghasilkan medan magnet di sekitar kumparan, sehingga membuat besi
berubah menjadi magnet selama mendapat arus magnetik dari sumber daya
baik arus bolak balik (AC) maupun arus searah (DC).
7
(Jutaan Watt) sangat diperlukan sebuah penghantar yaitu sebuah kabel
tembaga yang memiliki ukuran besar.
8
12. Autotransformator
Transformator jenis autotransformator hanya terdiri dari satu lilitan yang
berlanjut secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini,
sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam
lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif
daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis
dibandingkan transformator biasa. Sehingga, keuntungan dari
autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil. Namun sayangnya
autotransformator tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara
lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain itu, autotransformator tidak
dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat
(biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).
9
13. Autotransformator variable
Yang dimaksud dengan autotransformator yakni jenis trafo yang dapat
mengalami perubahan pada bagian tengah sadapan. Sehingga mampu
untuk diperbandingkan perubahan yang terjadi pada lilitan primer dan
sekunder. Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator
biasa yang sadapan tengahnya bisa diubah-ubah. Dengan demikian, kita
dapat memberikan perbandingan lilitan primersekunder yang berubah-
ubah.
Masuknya tegangan yang bersifat bolak balik dan membentang pada lilitan
primer menimbulkan sebuah fluks magnet yang biasanya tersambung
dengan lilitan sekunder secara keseluruhan. Kemudian fluks tersebut
menginduksi style pada gerak listrik pada jenis lilitan sekunder. Selain itu,
fluks magnet juga mampu mengurangi panasnya suhu yang ditimbulkan.
Ketika didapatkan efisiensi transformator yang sempurna, maka semua
daya yang ada di lilitan primer akan dilimpahkan pada lilitan sekunder.
10
14. Transformator Isolasi
Transformator jenis ini mempunyai lilitan sekunder yang jumlahnya sama
dengan jumlah lilitan primer sehingga tegangan sekunder dan primernya
pun sama. Namun pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit
lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian.
Trafo isolasi memiliki fungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Pada
penerapan audio, trafo isolasi ini telah banyak digantikan dengan kopling
katalisator.
11
B. KOMPONEN AKTIF 15. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah
Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P dan N yang digabungkan.
Dengan demikian dioda sering disebut PN junction. Dioda adalah
gabungan bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan dengan
kelebihan elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron sehingga
membentuk Hole. Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa muatan.
Apabila kutub P pada dioda (biasa disebut anode) dihubungkan dengan
kutub positif sumber maka akan terjadi pengaliran arus listrik di mana
elektron bebas pada sisi N (katode) akan berpindah mengisi hole sehingga
terjadi pengaliran arus. Sebaliknya apabila sisi P dihubungkan dengan
negatif baterai/sumber, maka elektron akan berpindah ke arah terminal
positif sumber. Di dalam dioda tidak akan terjadi perpindahan elektron.
Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan
berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
Karena sebuah dioda sambungan P-N hanya dapat mengalirkan arus listrik
dalam satu arah, maka diode dapat dimanfaatkan sebagai penyearah
(rectifier) untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah
(DC). Ada dua jenis penyearah yang kita pelajari, yaitu penyearah
setengah-gelombang (half-wave rectifier) dan penyearah gelombang-penuh
(full-wave rectifier). Penyearah setengah-gelombang, rangkaian penyearah
yang paling sederhana adalah penyearah setengahgelombang, terdiri dari
sebuah diode yang dipasang pada sisi sekunder sebuah trafo dan diserikan
dengan sebuah beban R. Tegangan searah yang dibutuhkan oleh beban,
seperti lampu, relay, bateray, dll. Transformator mengubah tegangan bolak
balik tertentu menjadi tegangan sesuai untuk disearahkan. Penyearah
Gelombang Penuh, Agar dapat mengalirkan arus dalam satu gelombang
penuh sehingga tegangan keluaran lebih mudah diratakan dan dapat
menghasilkan nilai konstan, kita gunakan penyearah gelombang penuh.
Penyearah gelombang-penuh dapat menggunakan empat dioda yang
dihubungkan seperti jembatan wheatstone, disebut juga penyearah
jembatan.
Tegangan searah yang dihasilkan oleh penyearah setengah gelombang
maupun penyearah jembatan (gelombang penuh) memiliki riak yang cukup
besar (gelombang tegangan tidak rata). Tegangan searah seperti ini tidak
memenuhi syarat untuk diberikan kepada komponenkomponen elektronika
yang terdapat dalam radio, televisi dan komputer, yang membutuhkan
tegangan searah yang lebih rata. Secara sederhana tegangan searah dapat
diratakan dengan memasang sebuah kapasitor elektrolit kapasitas besar,
paralel dengan beban R.
12
16. Dioda Zener (Zener Diode)
Dioda zener adalah tipe dioda yang spesial, di mana arus dapat mengalir pada
arah kebalikan. Dioda zener sebenarnya sama seperti dioda biasa dapat
mengalirkan arus pada arah bias maju. Jika di bias terbalik juga bekerja
seperti biasa, kecuali bila mencapai tegangan yang bekerja pada
zener/break down voltage, dioda zener akan mengalirkan arus listrik dalam
arah bias terbalik atau mundur.
Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian
setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan.
Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
Dioda menolak aliran arus pada arah kebalikan selama tegangan balik
(reversing voltage) tetap rendah. Tetapi jika tegangan mendekati batas
break down, dioda zener akan dialiri arus pada arah kebalikan. Dengan
kata lain tahanan dioda zener break down mendekati nol dan arus balik
(reverse current) dapat mengalir. Apabila arah arus ke depan, dioda zener
memiliki karakteristik yang sama dengan dioda-dioda secara umum, tetapi
karakteristik lainnya adalah arus akan mengalir ke dioda zener secara tiba-
tiba dari satu tegangan balik tertentu apabila tegangan digunakan pada arah
berlawanan. Tegangan kerja pada saat itu disebut dengan tegangan break
down yang besarnya antara beberapa volt sampai beberapa ratus volt.
Aplikasi dioda zener pada otomotif adalah pada sistem pengisian
elektronika dan beberapa komponen-komponen elektronik lainnya. Ukuran
dioda zener yang banyak dijumpai di pasaran adalah Tegangan Zener yang
dibuat dalam berbagai ukuran tegangan, misal 3.3, 4.7, 5.1, 6.2, 6.8, 9.1,
10, 11, 12, 13, 15 sampai 200 volt. Untuk ukuran daya lebih banyak
dibutuhkan dalam arah/bias mundur contoh : P = 1.0,7 = 0,7 W, bias maju
arus 1 A. P = 1.10 = 10 watt, bias mundur 1 A.
13
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga
menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping
dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian
(impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan
karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan
maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K),
Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang
kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (PType
material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon
dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
14
akan menyeberangi persimpangan tersebut ke wilayah semikonduktor
tipeN. Hasilnya, Elektron akan bertambah di sisi semikonduktor N
sedangkan sisi semikonduktor P akan kelebihan Hole. Pemisahan muatan
positif dan negatif ini menyebabkan perbedaan potensial pada
persimpangan PN.
Ketika kita hubungkan sebuah beban ataupun kabel ke Katoda (sisi
semikonduktor N) dan Anoda (sisi semikonduktor P), Elektron akan
mengalir melalui beban atau kabel tersebut dari Katoda ke Anoda atau
biasanya kita sebut sebagai aliran arus listrik.
15
SCR dapat dilihat dari datasheet SCR itu sendiri. Karena masing-masing
jenis SCR memiliki arus Holding yang berbeda-beda. Namun, pada
dasarnya untuk mengembalikan SCR ke kondisi “OFF”, kita hanya perlu
menurunkan tegangan maju Anoda-Katoda ke titik Nol.
16
21. Dioda Schottky
Dioda Schottky adalah Dioda tegangan rendah. Dioda Schottky adalah jenis
Dioda dengan tegangan jatuh (drop voltage) yang rendah jika
dibandingkan dengan dioda normal lainnya. Perbedaan yang paling
mendasar antara Dioda Schottky dengan Dioda Normal adalah penggunaan
Logam-semikonduktor (Metal-Semiconductor Junction) untuk
persimpangan Dioda Schottky sedangkan Dioda Normal pada umumnya
menggunakan Persimpangan Semikonduktor. Dioda Schottky atau
Schottky Diode ini biasanya digunakan pada rangkaian switching
berkecepatan tinggi, rangkaian Frekuensi Radio (RF), dan Mixer.
Pada Schottky Diode, semikonduktor tipe-p digantikan dengan bahan jenis
logam seperti aluminium ataupun platinum sehingga membentuk
sambungan persimpangan logam-semikonduktor tipe-n (Metal-
Semiconductor tipe-n). Sambungan antara logam dan semikonduktor ini
menghasilkan lapisan penghalang atau lapisan deplesi yang dikenal dengan
istilah “schottky barrier” atau “penghalang schottky”.
Pada saat Dioda Schottky (Diode Schottky) tidak diberikan tegangan atau
dalam kondisi unbiased (kondisi tanpa tegangan), tingkat energi elektron
yang berada di sisi semikonduktor tipe-n sangat rendah jika dibandingkan
dengan tingkat energi di sisi logam. Dengan demikian, elektron tidak dapat
mengalir melalui penghalang persimpangan yang disebut dengan
penghalang schottky ini. Namun apabila Dioda Schottky diberikan
tegangan bias maju (forward bias), elektron di sisi semikonduktor tipe-n
akan mendapat energi yang cukup untuk melewati penghalang
persimpangan dan masuk ke wilayah logam. Elektron ini masuk ke dalam
wilayah logam dengan energi yang sangat besar sehingga disebut juga
elektron pembawa panas (hot carrier). Oleh karena itu, Schottky Diode ini
sering juga disebut dengan Dioda Pembawa Panas atau Hot Carrier Diode.
Arus listrik akan mengalir melalui Schottky Diode secara bias maju
(forward bias) apabila terdapat tegangan maju yang cukup diberikan ke
Schottky Diode. Karena aliran arus listrik ini, akan terjadi kehilangan
tegangan kecil pada saat melintasi terminal dioda Schottky, kehilangan
tegangan inilah yang disebut dengan “drop voltage”. Kehilangan Tegangan
atau Drop Voltage pada Dioda Silikon (dioda normal) biasanya adalah
sekitar 0,6V hingga 0,7V, sementara drop voltage pada Dioda Schottky
hanya sekitar 0,2V hingga 0,3V.
17
22. Dioda Varaktor
Dioda Varactor adalah Dioda yang mempunyai sifat kapasitas berubah-ubah
sesuai dengan tegangan yang diberikannya. Sesuai dengan sifatnya ini,
Dioda Varactor juga disebut dengan Dioda Kapasitas Variabel atau
Varicap Diode (Variable Capacitance Diode). Dioda Varactor pada
umumnya digunakan pada rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi
seperti pada rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscillator), VFO
(Variable Frequency Oscillator), RF Filter (Tapis Frekuensi Radio), PLL
Oscilator (Phase-Locked Loop Oscillator), Tuner Radio dan Tuner
Televisi. Rangkaian-rangkaian Elektronika ini dapat ditemukan pada
perangkat-perangkat Elektronika seperti Ponsel, Radio Penerima, Radio
Pemancar dan Televisi.
Dioda Varactor pada umumnya terbuat dari bahan Semikonduktor Silikon
dengan Sambungan PN yang dirancang khusus untuk memiliki sifat
kapasitansi pada rangkaian bias balik (reverse bias) seperti Dioda Zener.
Dalam penggunaannya, Terminal Katoda Dioda Varactor akan
dihubungkan ke tegangan positif (+) sedangkan terminal Anoda-nya
dihubungkan ke tegangan negatif (-). Jika terjadi perubahan beda potensial
diantara terminal Katoda dan Anoda yang melebihi breakdown atau
tegangan tembus Dioda Varactor, maka daerah deplesi pada sambungan
semikonduktor tipe P dan tipe N dalam Dioda Varaktor tersebut akan
terjadi perubahan lebar. Semakin tinggi tegangan terbalik (Reverse Bias)
yang diberikan pada Dioda Varaktor, semakin lebar pula daerah deplesi
pada sambungan semikonduktor tersebut yang mengakibatkan semakin
rendahnya nilai kapasitansi. Sebaliknya, jika Dioda Varaktor menerima
tegangan terbalik atau reverse bias yang rendah, maka deplesi akan
menyempit sehingga nilai kapasitansi menjadi lebih tinggi.
18
23. Transistor
Transistor sebenarnya berasal dari kata “transfer” yang berarti pemindahan
dan “resistor” yang berarti penghambat. Dari kedua kata tersebut dapat kita
simpulkan, pengertian Transistor adalah pemindahan atau peralihan bahan
setengah penghantar menjadi suhu tertentu.
Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak
fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat
penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor
diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan
penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain
sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B),
Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya,
Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction
Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide
Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.
19
dari sebuah komputer dan segala jenis perangkat elektronik yang memakai
teknologi mikrokontroler lainnya saat ini.
Cara kerja IC secara umum pada prinsipnya adalah sama seperti komponen
elektronik lainnya yaitu menerima masukkan berupa logika dan
mengeluarkan berupa sinyal keluaran logika. Sel logika biasanya
diimplementasikan secara elektronik menggunakan dioda atau transistor,
akan tetapi dapat pula dibangun menggunakan susunan
komponenkomponen yang memanfaatkan sifat-sifat elektromagnetik
(relay). Tiaptiap sel logika mempunyai beberapa jumlah masukan.
Biasanya berjumlah dua hingga sepuluh masukan. Sel-sel logika juga
mempunyai keluaran yang berjumlah satu atau dua, tergantung dari jenis
fungsinya.
20
21