Anda di halaman 1dari 28

TUGAS MANDIRI

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA MELIPUTI KOMPONEN PASIF,


KOMPONEN AKTIF DAN KOMPONEN PENUNJANG

NAMA :ADISTI VISKA SARI


NIM : 220104501003
KELAS : FISIKA SAINS

PRODI FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMUPENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR2023
KOMPONEN DASAR ELEKTRONIK

1.Resistor

Resistor adalah sebuah komponen elektronika yang terdiri dari dua pin yang
berfungsi sebagai alat untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik.
Adapun beberapa fungsi dari resistor adalah:

• Resistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk


membatasi tegangan dan arus listrik.
• Apabila dalam sebuah rangkaian elektronika dimasuki tegangan
dengan jumlah besar, maka resistor berfungsi untuk menurunkan
tegangan, begitupun sebaliknya.
• Fungsi resistor adalah mengatur jumlah arus yang masuk pada suatu
komponen nantinya akan dibagi nilainya. Sehingga dapat disesuaikan
dengan arus yang dibutuhan oleh perangkat tersebut.
• Pada sebuah rangkaian, resistor juga berfungsi sebagai pembangkit
frekuensi. Hal ini berlaku baik itu untuk jenis frekuensi tinggi ataupun
rendah.
• Resistor berfungsi untuk menjaga alat elektronik dari kerusakan akibat
lonjakan tegangan yang terlalu tinggi atau rendah.

Prinsip dan cara kerja resistor sebenarnya cukup sederhana, komponen ini
menghambat aliran arus listrik yang masuk dari ujung kutub satu yang
mengalir menuju ujung kutub resistor lainnya. Besar hambatan yang
diberikan resistor berbeda-beda sesuai dengan nilai resistansi yang tertera
padanya.
Karena dihambat, maka setelah melewati resistor, arus yang mengalir ke
komponen elektronika selanjutnya di dalam satu rangkaian tersebut menjadi
lebih kecil.
Satuan dari nilai resistor adalah ohm dengan symbol Ω (omega). Nilai resistor
diatas 1000 Ohm dinyatakan dengan Kilo Ohm disingkat KΩ (1KΩ=1000Ω).
Misalnya 4700 Ω dinyatakan dengan 4K7 Ω. 1 Mega Ohm untuk menyatakan
resistor dengan nilai lebih dari 1000000 Ohm (1MΩ=106Ω).

2.Potensiometer

Potensiometer adalah salah satu jenis resistor tiga terminal yang berfungsi
untuk mengatur tegangan, arus dan resistensi listrik dalam sebuah rangkaian.

Beberapa fungsi potensiometer adalah:

• Potensiometer berfungsi untuk mengatur besar tegangan Power


Supply (Catu Daya).
• Untuk mengatur tingkat volume pada peralatan audio maupun video.
• Fungsi potensiometer juga untuk membagi tegangan arus listrik yang
masuk.
• Berfungsi untuk melakukan pengendalian untuk setiap level sinyal.
Cara kerja potensiometer adalah dengan mengendalikan besar hambatan
atau resistansi pada sebuah rangkaian elektronika. Semakin besar hambatan
yang diterima, maka besar tegangan yang dikeluarkan semakin kecil. Begitu
pun sebaliknya.
Cara mengetahui nilai maksimum yang ada pada potensiometer dengan
mengatur posisi saklar multimeter pada posisi Ohm (Ω). Hubungkanlah probe
multimeter pada kaki terminal pertama serta terminal ketiga. Selanjutnya
perhatikanlah nilai resistansi potensiometer pada display multimeter, nilai
yang muncul pada display merupakan nilai maksimum dari potensiometer
yang tengah di ukur.

3.Trimpot

Trimpot adalah singkatan dari trimmer potensiometer. Ini adalah resistor


yang dapat disesuaikan yang biasa ditemukan dalam proyek desain
elektronik.Pada dasarnya, Fungsi trimpot pada rangkaian adalah untuk
memberikan kontrol yang baik atas level tegangan sinyal output, dan pada
dasarnya, Trimpot menyesuaikan nilai resistansi total di dalamnya.

Trimpot memiliki prinsip kerja yang sama dengan potensiometer standar.


Pertama, ujung pin atau terminal tetap dalam posisi tetap. Kemudian, wiper
bergeser di sepanjang strip logam saat Anda memutar kenop trimpot.
Selain itu, jika Anda memutar wiper sedemikian rupa sehingga berhenti di
dekat terminal ujung yang terhubung dengannya, hambatannya akan
berkurang.
Hal ini karena jalur atau track untuk arus sekarang lebih pendek. Dengan cara
yang sama, jika wiper berputar dan berhenti jauh dari pin ujung, resistansi
meningkat.
4.Thermistor PTC dan NTC

Secara umum thermistor PTC dan NTC adalah temperatur yang


mempengaruhi besar atau kecilnya nilai tahanan. Namun yang perlu
diketahui yakni kedua jenis thermistor ini tetap mempunyai beberapa
perbedaan.
Adapun perbedaan fungsi dari NTC dan PTC adalah:
PTC (Positive temperature coefficient) berfungsi nilai tahanan akan naik atau
turun tergantung suhu. Sedangkan saat temperature naik maka akan naik
juga nilai tahanannya. Hal ini juga berlaku jika terjadi kondisi sebaliknya.
NTC (negative temperature coefficient) berfungsi mengatur temperature
naik, maka sebagai efeknya yakni nilai tahanannya akan Hal ini juga berlaku
jika terjadi kondisi sebaliknya.
Adapun prinsip kerja NTC adalah:

• Suhu akan mulai meningkat secara proporsional.


• Resistansi – temperatur yang bisa dikira-kira dengan angka 0° – 50° C.
Sedangkan prinsip kerja PTC yaitu:

• Elemen panas sensitif mengatur kekuatan sesuai dengan temperatur.


• Suhu – karakteristik ada tambahan peraturan atau perangkat
keselamatan.
• Simbol PTC adalah (+).
• Simbol NTC adalah (-).
Berikut ini langkah – langkah yang perlu dipahami :

1. Atur posisi saklar multimeter pada posisi Ohm Ω.


2. Probe disambungkan pada kaki thermistor karena kaki termistor tidak
memiliki polaritas.
3. Soldering tip yang panas ditempelkan pada komponen thermistor.
Jangan sampai menyentuh thermistor secara langsung.
4. Lihat display Hal ini karena nilai resistansi akan menjadi turun dan
menyesuaikan suhu sekitar.
5.LDR

LDR merupakan singkatan dari Light Dependent Resistor, yang sering dikenal
juga dengan istilah photoresistor. Komponen elektronika yang satu ini biasa
kita temukan pada berbagai resistor. Hal ini karena LDR memiliki sifat yang
sangat sensitif terhadap cahaya, sensor LDR juga sering digunakan untuk
berbagai keperluan.

Diantara fungsi sensor LDR adalah sebagai berikut:

1. Digunakan untuk sensor otomatis pada penerangan jalan.


2. Digunakan untuk alarm.
3. Digunakan sebagai lampu tidur.
4. Digunakan sebagai anti maling otomatis.
5. Digunakan untuk shutter (kamera otomatis) dan lain-lain.
Secara umum, cara kerja sensor LDR tidak jauh berbeda dengan jenis resistor
lainnya, yaitu:
• Cara kerja sensor LDR ditentukan berdasarkan intensitas cahaya yang
diterimanya. Karena aliran listrik dalam komponen ditentukan oleh
sedikit dan banyaknya jumlah cahaya yang diterima oleh sensor.
• Apabila cahaya jatuh pada bahan semikonduktor yang membentuk
komponen. Maka cahaya akan diserap oleh bahan semikonduktor
tersebut, lalu sebagian energinya akan ditransfer pada elektron.
Sehingga nilai resistensi pada sensor akan menurun.
• Sebaliknya, apabila intensitas cahaya yang mengenai sensor berkurang.
Maka secara otomatis nilai resistansinya akan naik. Hal ini karena
semakin sedikit nilai elektron yang dilepaskan untuk menghantarkan
aliran arus listrik. Maka semakin naik juga nilai resistensi yang
dihasilkannya.
Berikut cara mengukur sensor LDR menggunakan multimeter, yaitu:

• Pertama-tama siapkan multimeter, kemudian putar skala multimeter


dengan posisi Ohm (ꭥ).
• Sambungkan kedua kabel probe hitam dan merah yang terdapat pada
multitester dengan kaki sensor LDR.
• Beri intensitas cahaya sesuai keinginan, baik versi gelap ataupun
terang.
• Selanjutnya, Anda dapat melihat nilai yang ditampilkan pada
multimeter dan melihat nilai resistansinya.
6.Kapasitor keramik

Kapasitor keramik adalah jenis kapasitor yang menggunakan isolator dengan


bahan dasar keramik.
Adapun fungsi kapasitor keramik, diantaranya adalah:

• Kapasitor keramik berfungsi untuk menyimpan energi listrik pada


periode tertentu.
• Digunakan sebagai isolator yang mana kapasitor keramik berfungsi
untuk menghambat arus DC.
• Berfungsi sebagai media penghubung atau pemutus dalam rangkaian
amplifier.
• Berfungsi sebagai konduktor.
• Berfungsi sebagai filter pada rangkaian power supply.
• Berfungsi sebagai penghubung arus AC.
• Kapasitor keramik juga berfungsi untuk membangkitkan frekuensi dan
lain sebagainya.
Adapun cara kerja kapasitor keramik adalah:

• Saat kapasitor dialiri arus listrik, maka arus akan mengalir pada pelat
logam. Namun, karena terdapat lapisan isolator yang menyekati kedua
kaki terminal, maka arus listrik tidak dapat mengalir dengan bebas.
Melainkan aliran arus listrik hanya akan tersimpan dan terakumulasi
pada dua kaki elektrodanya saja.
• Nilai kapasitansi atau kemampuan sebuah kapasitor menyimpan
muatan listrik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya yaitu,
luas penampang pelat dan juga jarak kedua kaki terminal elektroda
yang dimilikinya.
• Ketika pelat penampang logam yang digunakan semakin luas, maka
semakin tinggi juga muatan listrik yang dapat tertampung di dalamnya.
• Demikian juga apabila jarak antar elektroda semakin kecil, maka
semakin besar juga energi listrik potensial yang dapat ditampung oleh
alat tersebut.

Cara membaca kapasitor keramik yakni nilai kapasitansi akan


dilambangkan dalam bentuk kode yaitu dituliskan dalam 2 atau 3 digit.
Digit pertama dan kedua melambangkan numeriknya, sedangkan digit
ketiga melambangkan jumlah bilangan nol dari nilai kapasitansinya.
7.Kapasitor Mika

Kapasitor mika adalah jenis kapasitor yang menggunakan bahan mika


sebagai dielektriknya, bagi yang belum tahu mika adalah salah satu jenis
mineral alami. Kapasitor mika adalah kapasitor low-loss, artinya kapasitor ini
dapat digunakan pada frekuensi tinggi, dan nilainya tidak banyak berubah
dari waktu ke waktu.
Kapasitor mika perak digunakan dalam rangkaian yang membutuhkan nilai
kapasitansi rendah tetapi memiliki stabilitas tinggi, disamping itu juga
memiliki low losses (kerugian yang rendah). Contoh penggunaannya seperti
pada sirkuit power RF.
Selain itu kapasitor mika perak juga digunakan pada sirkuit yang diatur pada
frekuensi tinggi, contohnya seperti filter dan osilator, aplikasi daya tinggi
seperti pemancar RF, disamping itu aplikasi lainnya yang masih banyak
menggunakan kapasitor mika adalah aplikasi tegangan tinggi, karena
kapasitor mika memiliki tegangan jatuh yang tinggi.
Cara kerja kapasitor dalam rangkaian adalah dengan mengalirkan elektron ke
dalam kapasitor. Ketika kapasitor diisi dengan elektron, tegangan berubah.
Selanjutnya, elektron akan keluar dari kapasitor dan mengalir ke sirkuit yang
mereka butuhkan. Dengan cara ini, kapasitor akan menghasilkan rangkaian
reaktif.

8. Elco
Elektrolit kondensator juga dikenal dengan sebutan elco, yakni kapasitor
elektrolit. Pada rangkaian, elco menjadi komponen elektronika yang pasif
serta berfungsi untuk menyimpan muatan listrik untuk sementara waktu.
Elco adalah benda yang memiliki dua kaki terminal, serta dibalut dengan
isolator. Pada alat tersebut, kedua kakinya juga berfungsi sebagai bagian
kutubnya. Dimana satu kaki berfungsi sebagai terminal positif, kemudian kaki
yang lainnya yakni difungsikan sebagai terminal negatif.
Beberapa fungsi elco adalah:

1. Sebagai Filter.
2. Sebagai Pembangkit Frekuensi.
3. Sebagai Kopling.
4. Sebagai Konduktor dan Isolator.
5. Menghemat Penggunaan Listrik.
Cara kerja elco ini sebenarnya cukup sederhana, yakni hanya bertugas untuk
menyimpan muatan listrik untuk sementara waktu saja. Pada elco, elektron
yang terdapat pada bahan dielektrik akan tersimpan pada ujung kaki
terminal. Yang mana nantinya akan tetap dalam kondisi demikian selama
ujung terminalnya itu tidak mengalami konduksi.

Langkah selengkapnya berikut ini :

• Pertama-tama, atur terlebih dahulu skala selektor pada posisi x1K.


• Selanjutnya, atur kabel probe merah pada kaki terminal positif.
• Lalu kabel probe hitam pada kabel terminal negatif.
• Terakhir, baca nilai kapasitansi yang tertera pada multitester.

9.Kapasitor Variabel

Kapasitor variabel adalah sebuah kapasitor yang hasil kapasitansinya bisa


ditentukan dan bahkan diatur sesuai kebutuhan setiap penggunanya. Jadi
alat yang satu ini dapat diatur, agar dapat menghasilkan kapasitas sesuai
dengan yang kita inginkan.
Cara kerja kapasitor variabel adalah:

• Ketika rotor mengalami perputaran, maka pelat rotor akan memasuki


celah yang terdapat pada komponen stator. Kontak yang terjadi antara
pelat rotor dan stator inilah yang kemudian akan menghasilkan nilai
kapasitansi.
• Untuk dapat menentukan nilai kapasitansi sesuai dengan kebutuhkan,
maka kita perlu mengatur jumlah tegangan yang masuk ke dalam
pelat. Karena besar dan kecilnya tegangan yang masuk pada kaki
terminalnya, akan berpengaruh terhadap nilai kapasitansi yang
dihasilkan.
• Selain mengatur jumlah tegangan yang masuk, jarak antar terminal,
luas elektroda, tentu ada bagian lain yang tidak kalah penting untuk
diatur. Yakni bagian konstanta bahan dielektrik yang digunakan juga
akan berpengaruh terhadap perubahan nilai kapasitansi nantinya.
Kapasitor variabel sering digunakan dalam sirkuit L / C untuk mengatur
frekuensi resonansi. Misalnya digunakan untuk menyetel radio atau
pencocokan impedansi pada antena tuner.
Ada dua cara menghitung kapasitor untuk mengetahui nilai kapasitansi, yaitu
dengan menggunakan kode warna dan kode angka.

10.Dioda Penyearah

Dioda penyearah adalah perangkat yang termasuk ke dalam jenis komponen


elektronika aktif. Fungsinya yaitu untuk menyearahkan arus AC (Alternating
Current) dan mengubahnya menjadi arus DC (Direct Current).

Seperti namanya, fungsi dioda penyearah (rectifier) adalah sebagai


komponen elektronika yang berguna untuk menyearahkan arus listrik.
Prinsip kerja dioda penyearah yaitu berdasarkan teknologi pertemuan P-N.

• Jadi, arus positif hanya dapat dialirkan pada anoda menuju katoda.
Namun arus tersebut tidak dapat dialirkan pada arah yang sebaliknya.
• Arus AC yang masuk melewati dioda akan dialirkan menuju satu arah,
kemudian arus yang datang dari arah berlawanan akan diblokir.
Sehingga nantinya arus listrik yang semula merupakan tegangan
bolakbalik akan diubah menjadi arus searah.
• Penggunaan rectifier ini terbilang sangat penting bagi komponen
elektronika. Apalagi mengingat bahwa beragam alat elektronik
memang membutuhkan arus DC untuk dapat beroperasi.
Cara mengukur dioda penyearah (rectifier), diantaranya adalah:

1. Pertama-tama siapkan avometer yang sudah dikalibrasi.


2. Pastikan pengaturan avometer dalam posisi untuk mengukur tahanan
Ω (ohm).
3. Tempatkan terminal positif avometer pada terminal positif rectifier.
4. Terminal negatif rectifier juga ditempatkan pada terminal negatif
avometer.
5. Perhatikan hasil pengukuran melalui pergerakan jarum. Jika jarum
penunjuk mengalami pergerakan maka artinya dioda mengalami
kerusakan.
6. Jika jarum penunjuk dalam posisi stabil yaitu pada titik 0, artinya dioda
dalam keadaan baik.

11.Dioda Zener

Dioda zener adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan atau
material semikonduktor. Dioda yang satu ini juga dirancang secara khusus
agar dapat bekerja dengan sistem bias balik (reserve bias).
Adapun fungsi dioda zener, diantaranya adalah:

• Membantu menstabilkan tegangan.


• Menyalurkan arus listrik.
• Membangkitkan tegangan referensi.
• Menjaga tegangan tetap.
• Pengaman Electro Static Discharge (ESD).
• Menghasilkan tegangan DC yang murni.
Adapun cara kerja dioda zener adalah sebagai berikut:

• Pada saat dipasang pada rangkaian bias maju, dioda zener akan
berfungsi sebagaimana dioda pada umumnya.
• Namun ketika dipasang pada rangkaian bias balik, dioda akan berfungsi
untuk membalikkan tegangan (tegangan breakdown).
• Lalu, ketika telah mencapai breakdown voltage, maka dioda akan
mengubahnya menjadi tegangan referensi.

Dimana:
Vs = Sumber tegangan
Vz = Tegangan dari dioda zener
Is = Jumlah arus yang mengalir
Rs = Tegangan resistor
Adapun cara mengukur dioda zener adalah:

• Siapkan multimeter yang sudah dikalibrasi.


• Tempatkan saklar pada posisi Ω (Ohm)
• Tempatkan kabel merah pada terminal anoda.
• Selanjutnya, pada display kita akan melihat angka-angka dengan nilai
tertentu yang menunjukkan nilai resistansi dari dioda.
• Setelah itu, balik dan hubungkan kabel hitam pada anoda dan kabel
merah pada katoda.
• Jika masih dalam kondisi baik, maka multimeter akan menunjukkan
nilai resistensi tertentu.
• Namun jika pada layar display tidak menunjukkan perubahan angka,
artinya dioda tersebut sudah rusak.
12.Dioda Varaktor

Dioda varactor adalah perangkat yang dikendalikan oleh tegangan,


Maksudnya output dari dioda varactor tergantung pada tegangan input yang
diberikan, karena fungsinya ditentukan oleh tegangan yang diberikan.

Dioda varactor banyak digunakan di berbagai perangkat elektronik yang


menggunakan sistem komunikasi frekuensi tinggi seperti televisi dan radio.
Di rangkaian tuner dioda ini terutama digunakan dalam amplifier RF dan
rangkaian osilator. Faktanya pengoperasian amplifier dan osilator RF dapat
dikontrol oleh tegangan frekuensi.
Prinsip Kerja Dioda Varactor
Dioda Varactor biasanya terbuat dari bahan semikonduktor seperti
silicon, dengan sambungan pn yang dirancang untuk memiliki
karakteristik kapasitansi yang mirip dengan dioda zener dalam rangkaian
bias mundur.
Dalam penggunaannya, terminal katoda dari dioda varactor akan
dihubungkan dengan tegangan positif, sedangkan terminal anoda
dihubungkan dengan tegangan negatif.
Jika perbedaan potensial antara terminal katoda dan anoda lebih besar dari
tegangan tembus atau breakdown dari dioda varactor, Inik akan
menyebabkan daerah penipisan di persimpangan semikonduktor tipe-p dan
tipe-n dalam dioda varactor yang akan mengalami perubahan lebar.

13.LED (light emitting diode)

LED merupakan istilah yang berasal dari singkatan Light Emitting Diode.
Komponen tersebut terbuat dari bahan yang bersifat semi konduktor, serta
masih termasuk dalam kategori dioda.
Sebagai komponen elektromagnetik, LED dapat memancarkan sinyal
monokromatik melalui tegangan bias maju. Meskipun dapat menghasilkan
cahaya, namun pada LED tidak seperti lampu pijar lainnya.
Cara kerjanya yakni dengan membuat alat tersebut dapat memancarkan
aneka cahaya dengan beragam warna. Misalnya seperti merah, hijau,
biru dan lain warna lainnya.
fungsi dan kegunaan LED:

• LED digunakan untuk indikator dalam beberapa rangkaian elektronik.


• LED digunakan pada remot kontrol untuk sensor inframerah. Misalnya
saja seperti lampu LED kecil yang digunakan pada remot AV player, TV,
AC dan lain sebagainya.
• Pada alat-alat elektronik seperti televisi atau komputer, LED digunakan
sebagai komponen untuk layar monitor.
• LED digunakan sebagai papan periklanan, reklame dan lain sebagainya.
• LED digunakan untuk backlight layar smartphone, TV, monitor dan
lainlain.
• LED digunakan untuk sarana penerangan outdoor, misalnya saja untuk
memenuhi kebutuhan penerangan area rumah, penerangan jalan raya
bahkan pada kendaraan tertentu.
• LED juga digunakan untuk keperluan dekorasi ruangan dan lain
sebagainya.

14.Transistor

Transistor adalah sebuah komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai


penguat, penyambung, pemutus, stabilitas tegangan hingga modulasi sinyal.
Alat ini biasa dipakai dalam rangkaian elektronika.
Secara umum terdapat dua fungsi transistor, diantaranya adalah:

1. Transistor berfungsi sebagai penguat.


2. Transistor berfungsi sebagai saklar.

Cara mengukur transistor diperlukan untuk mengetahui apakah kondisinya


dalam keadaan baik atau tidak.
Bukan sembarangan mengukur, setidaknya dapat menggunakan alat ukur
yang bernama multimeter. cara mengecek transistor yang rusak, maka alat
yang dibutuhkan yaitu multimeter.
Adapun jenis multimeter yang bisa digunakan yaitu multimeter analog dan
multimeter digital.

15.Transformator
Transformator adalah perangkat listrik pasif yang berfungsi untuk
mentransfer energi listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lain,
bahkan untuk beberapa rangkaian listrik melalui induksi elektromagnetik.
2 fungsi transformator adalah:

1. Transformator berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik disebut


dengan trafo step-up.
2. Transformator berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik disebut
dengan trafo step-down.
Adapun cara kerja transformator adalah sebagai berikut:

• Proses awal yakni terjadi saat tegangan awal akan masuk melalui
kumparan primer.
• Lalu setelah itu kemudian hasilnya akan mengalir melalui kumparan
sekunder.
• Sementara itu, inti besi akan membuahkan medan magnet saat terjadi
perubahan tegangan arus listrik.

Prinsip kerja transformator adalah:

• Tegangan yang dialirkan melaui kumparan primer ini nantinya akan


menimbulkan medan magnet.
• Sementara itu medan magnet seperti (fluks magnet) pada inti besi juga
akan mengalami perubahan. Hal tersebut dipicu karena adanya arus AC
yang masuk.
• Selanjutnya, fluks magnet tersebut akan bergerak melewati kumparan
sekunder. Hasil akhirnya tentu saja akan terjadi induksi gaya gerak
listrik (GGL).
16.Air core inductor

Air Core Inductor merupakan jenis induktor yang memakai inti dengan bahan
udara. Induktor jenis ini bisa disebut juga dengan induktor tanpa inti.
Fungsi induktor:

• arus listrik di dalam medan magnet.


• Menapis atau memfilter frekuensi tertentu
• Menahan arus bolak-balik (AC)
• Meneruskan arus searah (DC)
• Sebagai pembangkit tegangan
• Berfungsi untuk melipat gandakan tegangan.
Jika konduktor bermuatan disentuhkan ke objek lain, konduktor bahkan
dapat mentransfer muatannya ke objek itu. Perpindahan muatan antar
benda lebih mudah terjadi jika benda kedua terbuat dari bahan penghantar.
Bentuk dan ukuran bahan memengaruhi konduktivitasnya. Misalnya,
sepotong materi yang tebal akan menghantarkan lebih baik daripada
sepotong tipis dengan ukuran dan panjang yang sama. Suhu juga
mempengaruhi konduktivitas. Ketika suhu meningkat, atom dan elektronnya
memperoleh energi.

17.Induktor
Induktor adalah sebuah kumparan kawat tembaga yang melilit pada inti
logam (coker). Kumparan tersebut dapat terdiri dari lilitan tunggal maupun
lebih dari itu.

Cara kerja induktor sesuai dengan Hukum Induksi Faraday yang berbunyi
“Setiap perubahan medan magnet pada kumparan akan menimbulkan gaya
gerak listrik yang diinduksi oleh kumparan tersebut”.
Kemudian, Hukum Induksi Faraday selanjutnya mengungkapkan
bahwa “Tegangan GGL induksi dalam rangkaian tertutup sebanding
dengan perubahan fluks magnet terhadap waktu”.
Induktor memiliki fungsi penting dalam rangkaian elektronik maupun alat
listrik. Fungsi induktor yakni bisa dikatakan bergantung pada rangkaian yang
digunakan.

• Saat dipasang seri dan dialiri arus DC, maka fungsi induktor seperti
resistor.
• Sedangkan apabila dialiri arus AC, maka induktor berfungsi menjadi
resistor yang nilai besarannya cukup besar.
Prinsip kerja induktor adalah dapat menyimpan energi dalam bentuk medan
magnet dan mencoba untuk melawan setiap perubahan arus yang mengalir
melaluinya.
Dengan demikian, hasil keseluruhan dari ini adalah bahwa arus yang melalui
induktor tidak dapat berubah secara instan.

18.IC
IC merupakan singkatan dari Integrated Circuit. Secara singkat, Pengertian IC
adalah sebuah komponen elektronika aktif. Yang mana di dalamnya terdiri
dari kumpulan ribuan atau bahkan jutaan resistor, transistor, dioda dan juga
kapasitor.
Adapun fungsi IC bagi perangkat elektronik dibedakan menjadi 3 bagian,
yaitu:

1. IC linier.
2. IC Digital.
3. Mixed IC.
IC berfungsi sebagai gerbang logika yang bertugas untuk mengendalikan
sebuah rangkaian. Ketika menggunakan IC, maka perangkat elektronik akan
memiliki bentuk yang mungil atau portabel. Inilah mengapa tampilannya bisa
menjadi lebih ringkas, praktis dan lebih modern.
Cara kerja IC adalah menerima masukkan berupa logika dan
mengeluarkannya berupa sinyal keluaran logic. Sel logika ini dapat
diimplementasikan secara elektronis dengan menggunakan dioda atau
transistor. Namun, dapat pula dibangun menggunakan susunan komponen
yang memanfaatkan sifat-sifat elektromagnetik (relay).

19.Speaker

Speaker adalah sejenis hardware atau perangkat keras yang berfungsi untuk
membuat gelombang audio, kemudian mengubahnya menjadi output suara
yang dapat ditangkap oleh telinga manusia.
Pada dasarnya, speaker merupakan susunan komponen elektronika yang
berfungsi untuk mengubah gelombang listrik menjadi suara. Namun selain
mengubah energi listrik menjadi suara, alat tersebut juga memiliki fungsi
lainnya juga.
Diantaranya fungsi dari speaker yaitu untuk membuat gelombang audio
menjadi lebih besar volumenya sehingga output suara yang dihasilkan pun
menjadi lebih keras. Dengan begitu suara yang keluar dapat terdengar.
Cara kerja speaker adalah sebagai pengubah daya. Yaitu mengubah daya
listrik yang terdapat pada perangkat menjadi energi suara yang dapat
ditangkap oleh pendengaran manusia.

20.Baterai

Baterai merupakan alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi serta


mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Baterai yang biasa
dijual (disposable/sekali pakai) ini mempunyai tegangan listrik 1,5 volt.
Prinsip Kerja Baterai
Baterai ialah perangkat yang mampu menghasilkan tegangan DC, yaitu
dengan cara mengubah energi kimia yang terkandung di dalamnya menjadi
energi listrik melalui suatu reaksi elektrokimia, Redoks (Reduksi – Oksidasi).
Fungsi dari baterai ini bisa dibilang sebagai penghantar listrik ke suatu benda,
sehingga benda yang dialiri dengan arus listrik, maka bisa bekerja dengan
optimal. Dari proses inilah, maka bisa dibilang kalau fungsi baterai sangatlah
penting dalam benda yang perlu dialiri listrik.

21.Operational Amplifier
Op-Amp adalah komponen elektronika yang berbentuk IC linear serta
berfungsi untuk penguat sinyal listrik. Perangkat elektronika yang satu ini
tersusun dari beberapa komponen pembentuk. Diantaranya yaitu kapasitor,
dioda, transistor, dan juga resistor.

Adapun fungsi Op-Amp, diantaranya adalah:

• OP-Amp berfungsi untuk memperkuat sinyal.


• Buffer sinyal.
• Berfungsi sebagai sensor.
• Digunakan sebagai penguat.
• Mengkonversikan sinyal analog ke digital.
• Sebagai filter aktif.
• Memperkuat volume suara.
• Instrumentasi.
• Mengatur tegangan dan lain sebagainya.
Ada 2 prinsip kerja Op-Amp, diantaranya adalah:
• Apabila dalam sebuah operasional amplifier tegangan input inverting
dan non inverting bernilai sama, maka output yang dihasilkan nilainya
adalah nol.
• Namun apabila kedua input memiliki nilai berbeda, maka output yang
terdapat pada Op-Amp akan menghasilkan nilai tertentu.

22.Sekring
Sekring adalah alat yang berfungsi untuk mengamankan instalasi jaringan
listrik yang hampir sama dengan MCB, yakni berguna untuk melindungi
instalasi dari arus listrik berlebih ataupun ketika terjadi korsleting listrik.
Sekring listrik sering disebut juga dengan istilah fuse. Sekring listrik
merupakan komponen elektronika yang isinya adalah kawat halus dan
pendek.
Beberapa fungsi sekring adalah:

1. Sekring berfungsi untuk memberi perlindungan pada instalasi listrik.


2. Sekring berfungsi sebagai pemutus arus listrik pada saat terjadi
korsleting listrik.
3. Fungsi sekring juga menjadi sensor ketika terjadi kondisi abnormal
pada rangkaian.
Adapun cara kerja sekring adalah sebagai berikut:

• Sekring biasanya dipasang diantara beban dengan MCB. Sekring pada


instalasi berfungsi sebagai pelindung instalasi listrik dari beragam
gejala abnormal yang mungkin terjadi karena kondisi tertentu.
• Ketika terjadi indikasi adanya kerusakan pada instalasi, maka secara
otomatis sekring akan membuka. Lalu lapisan bagian dalamnya yang
terdiri dari kawat-kawat halus akan putus dan menyebabkan arus
listrik terhenti saat itu juga.
• Dengan putusnya sekring, maka ini akan mencegah agar komponen
listrik lainnya tidak mengalami kerusakan yang lebih parah. Dan tentu
saja untuk instalasi jaringan listrik tetap bisa aman.
Adapun cara menggunakan multimeter untuk mengukur sekring adalah:

• Pertama-tama, multimeter sebaiknya diatur pada posisi ohm terlebih


dahulu.
• Selanjutnya, pastikan terminal sekring terhubung dengan kabel probe
yang terdapat pada multimeter.
• Perhatikan nilai yang tertera pada multimeter. Apabila nilai yang
tertera di display tetap dalam posisi “0”, artinya sekring masih dalam
keadaan baik.
• Apabila nilai yang tertera pada display memiliki nilai (bergeser dari
angka 0). Maka artinya fuse bermasalah atau mengalami kerusakan,
jadi harus segera diganti.

23.Relay

Relay adalah komponen dalam rangkaian elektronika yang berupa saklar


atau switch untuk mengontrol sebuah rangkaian listrik dengan mengaktifkan
ataupun menonaktifkan kontak saklar.
Relay dapat berfungsi apabila terdapat aliran listrik ke dalam rangkaian.
Secara umum fungsi relay adalah untuk memutus atau menghantarkan arus
sesuai dengan kebutuhan.Pada dasarnya prinsip kerja relay menggunakan
prinsip dasar elektromagnetik. Dimana proses menggerakkan saklar bisa
dikontrol sesuai kebutuhan.
Dengan adanya fungsi relay itulah, maka proses pengaliran aliran arus listrik
dengan tegangan rendah bisa menjadi aliran dengan tegangan yang lebih
tinggi.

Beberapa fungsi relay adalah:

• Relay berfungsi untuk proses penerapan fungsi logika atau logic


function.
• Relay berfungsi sebagai time delay (menunda waktu) pada perangkat
elektronik.
• Dengan adanya sinyal bertegangan rendah, fungsi relay adalah sebagai
pengendali sirkuit dengan tegangan tinggi.
• Fungsi relay pada motor adalah untuk meminimalisir adanya kelebihan
tegangan pada motor maupun rangkaian lainnya.
• Relay dapat berfungsi sebagai saklar untuk rangkaian dengan arus
tinggi sekalipun.
• Selain itu, fungsi relay adalah untuk meminimalisir resiko voltage drop
menuju beban.
Cara kerja relay adalah ketika bagian logam ferromagnetis memperoleh
aliran listrik dalam sebuah kumparan elektromagnet, disitulah akan muncul
medan magnet sementara secara otomatis.
Akibatnya posisi kontak switch NC (Normally Clossed) berubah menjadi NO
(Normally Open) dikarenakan tuas armature ditarik oleh medan magnet
tersebut.

24.SCR

Silicon Controlled Rectifier (SCR) adalah bagian dari rangkaian elektronika


yang berfungsi sebagai saklar atau pengendali.
Tahapan yang perlu dilakukan untuk memeriksa kondisi SCR secara akurat.

• Pertama, posisikan multimeter dengan skala 1 ohm.


• Selanjutnya, pasangkan kabel probe hitam pada anoda. Lalu kabel
probe merah juga dihubungkan pada katoda dan gate.
• Ketika katoda dan gate di short dan jarum menunjukkan angka. Maka
artinya alat tersebut masih dalam keadaan baik.
• Namun apabila jarum multimeter menyimpang, artinya SCR sudah
dalam keadaan rusak.

25.Rheostat
Rheostat adalah komponen yang fungsi utamanya mengendalikan arus dalam
rangkaian elektronik.
Fungsi rheostat adalah untuk mengontrol daya. Rheostat dapat diterapkan
pada beberapa peralatan rumah tangga. Misalnya seperti untuk kecepatan
motor hingga peralatan rumah tangga seperti oven.
Cara menggunakan komponen ini juga sangatlah sederhana. Anda hanya
perlu menyetelnya selama fabrikasi. Anda juga bisa menyetel sirkuit atau
rangkaian.
Bisa menggunakan hukum ohm untuk mengetahui rangkaian arus rheostat.
Karena hukum ini menyatakan bahwa arus berbanding terbalik dengan
resistansi. Akan tetapi, resistansi harus diberikan tegangan, maka urutan
kerjanya terbagi menjadi dua tahap.

• Pertama, resistansi meningkat maka jumlah arus berkurang.


• Kedua, resistansi menurun maka jumlah arus meningkat.
Atau bisa juga saat arus masuk rheostat maka salah satu kaki terminal akan
mengalir melalui kumparan kawat. Setelah itu terjadi kontak hingga keluar
menuju terminal lain.

Beberapa pengaplikasiannya dalam berbagai bidang profesi.

1. Rheostat digunakan untuk arus tinggi atau bertegangan tinggi.


2. Rheostat juga bisa difungsikan untuk proses perubahan intensitas
cahaya pada lampu redup.
3. Komponen rheostat bisa diaplikasikan untuk keperluan penambahan
ataupun pengurangan volume radio.
4. Rheostat bisa digunakan sebagai sakelar elektronik.
5. Komponen rheostat dapat dipakai untuk menyetel dan kalibrasi
mengingat nilai.

Anda mungkin juga menyukai