Anda di halaman 1dari 14

MEKANIKA

Atraksi Tong Setan dan Penerapannya Dalam Teori Hokum


Newton Serta Gaya Sentripital

Nama :1. Susi Sulistyawati(200104500003)


2. Astutianti Tangdiera (200104501010)
3. Gunawan (200104500004)

Oleh Dosen : Prof. Dr. Eko Hadi Sujiono, M.Si


Vicran Zharvan, S.Si., M.Si.

JURUSAN FISIKA
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tong setan (Wall of Death) merupakan istilah untuk salah satu wahana permainan yang
dapat dinikmati di pasar malam. Wall of death merupakan suatu atraksi mengendarai
sepeda motor yang berputar mengelilingi sebuah tong silinder berukuran besar
menggunakan motor bahkan mobil. Uniknya, pengendara sepeda motor tersebut tidak
terjatuh meski posisinya tegak lurus terhadap gravitasi bumi. Hal ini lah yang menjadi salah
satu pemikat para penonton yang membuat mereka penasaran. Sebagian orang awam
mengatakan bahwa peristiwa ini dianggap bagian dari sulap. Padahal secara ilmiah,
terjadinya peristiwa ini dapat dijelaskan dengan beberapa konsep fisika
Berdasarkan uraian di atas, seorang pemain tong setan juga harus memperhatikan
kecepatan saat melintasi tong silinder agar tidak mengalami kecelakaan. Salah satu konsep
fisika yang menarik penulis adalah konsep gerak melingkar saat melintasi tong silinder
dalam permainan tong setan.
Fenomena tersebut menarik untuk dikaji dan dijelaskan secara fisika dan dimodelkan
untuk meluruskan pendapat-pendapat tersebut. Pemodelan gerak benda ini dilakukan
dengan menggunakan aplikasi Wall of Death Bike Stuns pro. Pada penelitian ini
(Bagaimana Keberlakuan Hukum Dinamika Newton Pada Tong Setan) sebuah motor
diasumsikan sebagai sebuah benda titik, bergerak dengan kecepatan sudut ꞷmin bergerak
mengelilingi dinding silinder. Untuk bergerak stabil dan tidak terjatuh, benda titik harus
melewati kecepatan sudut ꞷmin .
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep gaya yang bekerja pada permainan tong setan?
2. Bagaimana penerapan gaya sentipetal pada permainan tong setan?
3. Berapa kecepatan minimum yang digunakan dalam permainan tong setan agar pemain
tetap seimbang?
C. Kajian Teori
Gerak adalah perubahan posisi pada suatu kerangka acuan. Pada umunya kita bebas
memilih kerangka acuan, namun untuk memudahkan untuk menganalisa sebaiknya kita
memilih kerangka acuan yang sederhana. Salah satu kerangka acuan yang dapat dipilih
yaitu koordinat kartesian. Pada koordinat ini (koordinat kartesian), posisi suatu benda
dinyatakan sebagai satu titik koordinat, dan perubahan posisi benda adalah perubahan
koordinatnya (Mulyanto).
Dinamika gerak merupakan bagian dari ilmu fisika yang berfokus pada gerak sustu
benda dengan memperdulikan penyebab geraknya. Penyebab gerak benda adalah gaya, dan
besaran gaya ini terangkum dalam suatu konsep yang memenuhi Hukum Newton. Hukum
Newton terdiri dari tiga buah hukum fundamental. Ketiga hukum ini sampai saat ini yang
dapat menjelaskan fenomena pada sistem gerak benda non relativistik. Persoalan dinamika
dan kinematika gerak umumnya merupakan gerbang awal dari persoalan fisika yang
dipelajari di sekolah (Alpi, 2019).
Hukum pertama Newton tentang gerak yaitu setiap benda akan terus berada dalam
keadaan diam, atau terus bergerak lurus dengan kecepatan seragam, selama tidak ada
gaya yang bekerja padanya. Pada Hukum II Newton tentang gerak yaitu percepatan suatu
benda berbanding lurus dan berbanding terbalik dengan massanya, sedangkan untuk arah
percepatannya yaitu searah gaya yang bekerja pada benda. Adapun Hukum III Newton
tentang gerak yaitu bila sebuah benda memberi gaya pada benda kedua, benda kedua ini
akan memberikan gaya yang besarnya sama namun arahnya berlawanan (Giancoli, 2014).
Gerak melingkar beraturan yaitu sebuah gerak yang lintasannya membentuk suatu
lingkaran. Kelajuan dari gerak melingkar beraturan konstan dan dengan arah kecepatan
terus berubah namun benda akan tetap bergerak mengeliling suatu lingkaran tersebut.
Benda akan tetap terus melakukan gerak melingkar beraturan dikarenakan adanya
percepatan sentripetal, yang mana gaya ini selalu menarik benda kearah pusat lingkaran.
Ciri-ciri dari gerak melingkar beraturan ini yaitu lintasannya berupa lingkaran, kecepatan
dan percepatan konstan, mempunyai gaya sentripetal yang berfungsi mempertahankan
agar gerakan tetap pada lintasannya. Gaya sentripetal ini merupakan gaya yang menarik
benda yang sedang gerak melingkar kearah pusat lingkaran (Putri, 2019).
Gaya sentrifugal adalah gaya yang segaris dengan gaya sentripetal tetapi arahnya
berlawanan atau menjauhi pusat lingkaran. Misalkan pada kasus beriku: sebuah benda
berbentuk balok diputar vertical dengan tali. Pada posisi di atas, gaya yang bekerja pada
balok tersebut adalah tegangan tali T dan berak balok w yang arahnya sama-sama menuju
pusat lingkaran, sehingga gaya sentripetalnya adalah Fs = T + w. Pada posisi di bawah,
gaya yang menuju kepusat adalah tegangan tali T dan berat balok w (arah menjauhi
pusat) jadi gaya sentrifugalnya yaitu Fs = T – w (Shofiah, 2020).
Dalam gerak melingkar beraturan, lintasan yang berupa lingkaran yang
mengelilingi busur lingkaran dengan satu titik dan dapat membentuk sebuah sudut. Untuk
menempuh satu putaran tiap satuan waktu disebut kecepatan sudut.. Persamaan dari
kecepatan anguler dapat dinyatakan sebagai berikut:

𝜔 = 2𝜋 atau 𝜔 = 2𝜋 𝑓
𝑅

Dengan:
𝜔 = kecepatan anguler (rad/s)
T = periode (s)
f = frekuensi (Hz) (Putri, 2019)
Sebuah motor dapat bergerak melingkar disuatu bidang yang berbentuk tabung
tanpa terjatuh bila sepeda motor tersebut mempunyai kelajuan tetap dan teratur. Selain itu
adapun gaya yang bekerja pada sepeda motor agar tidak terjatuh adalah gaya berat, gaya
normal, dan gaya sentfiugal yang arah gaya sentrifugal selalu menjauhi pusat lingkaran
dan berfungsih mengimbangi gaya sentripetal yang arahnya ke pusat lingkaran sehingga
benda yang melakukan gerak melingkar berada dalam keadaan setimbang gaya
sentripetal. Dimana gaya sentipetal ini berfugsi untuk mempertahankan benda agar tetap
berada dalam lintasan lingkaran tersebut agar tidak terjatuh (Dare, 2021).
Kecepatan linier merupakan panjang lintasan yang berbentuk lingkaran yang
ditempuh dalam selang waktu tertentu. Jarak tempuh dari gerak melingkar beraturan
berupa busur lingkaran. Satu putaran penuh benda menempuh lintasan linier sebanyak
satu keliling lingkaran dengan jarak kepusat lingkaran sama dengan jari-jari r. Jarak
linear yang ditempuh dihubungkan dengan perubahan kecepatan sudut. Persamaan dari
kecepatan linear dapat dilihat sebagai berikut :

𝑣=2 𝜋𝑟

Dengan: v = laju linear (m/s)


r = jari-jari (m)
T = periode (s) (Putri, 2019).
D. Adapun tahan/langkah penyelesaian
1. Pada tahap awal yang kami lakukan kerja sama yaitu gunawan,astutianti tandera, dan
susi sulistyawati, pada hari sabtu 02 oktober hingga 03 oktober 2021 kami
mengidentifikasi masalah yang terjadi dimana tahap ini permasalahan yang dapat kami
kaji yaitu gaya-gaya yang bekerja pada tong setan, penerapan gaya sentripetal, serta
kecepatan minimum yang digunakan agar pemain tetap seimbang adapun peran
kelompok pada saat itu kami memberi tugas kepada diri kami masing-masing agar
memahami gaya apa yang bekerja pada tong setan yang kemudian menjelaskannya
sehingga pemahaman kami bertambah, Astutianti yang menjelaskan tentang gaya
sentripetal, Susi Sulistyawati menjelaskan tentang gaya normal dan Gunawan
menjelaskan tentang gaya gesek. Adapun pengertian dari gaya sentripetal adalah gaya
yang membuat benda untuk bergerak melingkar. Gaya ini bukan merupakan gaya fisis,
atau gaya dalam arti sebenarnya, melainkan hanya suatu penamaan atau penggolongan
jenis-jenis gaya yang berfungsi membuat benda bergerak melingkar. Seperti yang
berkaitan dengan materi kasus kami yaitu tong setan.
2. Pada tahap yang kedua pembagian tugas setiap onggota kelompok mencari materi dan
mencari solusi yang di lakukan pada hari senin hingga selasa (04-05 oktober 2021)
dimana tahap kedua kami mengumpulkan materi-materi yang akan kami bahas, tahap
kedua ini kami mengambil garis besar pembahasan kami yaitu gerak, dinamika gerak,
hukum pertama newton hingga gerak melingkar beraturan, Pada saat itu Astutianti
mendapat 1 buku dan 1 artikel, Susi Sulistyawati mendapat 1 Buku dan Gunawan
mendapat 1 buku dan 2 jurnal yang kemudian kami merangkum masing masing
literatur yang kami dapat dan digabungkan sehingga kajian teori bisa selesai. Di sini
kami akan menjelaskan sedikit tentang materi kami tersebut gerak merupakan
perubahan posisi pada suatu kerangka acuan, dinamika gerak adalah bagian dari Ilmu
Fisika yang berfokus pada gerak suatu benda dengan memperdulikan penyebab
geraknya, hukum pertama newton tentang gerak menjelaskan bahwa setiap benda akan
terus berada dalam keadaan diam atau terus bergerak lurus dengan kecepatan seragam
selama tidak ada gaya yang bekerja padanya, dan yang terakhir gerak melingkar
beraturan yaitu gerak yang lintasannya membentuk suatu lingkaran.
3. Pada tahap yang ketiga kami lakukan pada hari rabu hingga kamis (06-07 oktober
2021) dimana pada tahap terakhir ini kami mencari solusi dari permasalahan yang kami
dapat. Pada saat itu kami membagi tugas lagi untuk mencari solusi dari permasalahan
sehingga dari kelompok kami mendapat masing-masing 1 masalah yang kemudian
masalah tersebut di jelaskan kepada teman kelompok kami. pada tahap I kami dapat
menyelesaikan masalah yang terjadi dimana pada masalah yang pertama gaya-gaya
yang bekerja pada pada dinding tong setan antara lain gaya gesek, gaya gravitasi serta
gaya normal, dapat diketahui gaya sentripetal adalah resultan gaya yang arahnya
menuju atau keluar dari pusat silinder penerapan gaya sentripetal yang terjadi hanya
pada gaya normal. Kecepatan maksimum di sini yaitu semakin besar kelsjusn sepeda
motor maka gaya sentripetallnya akan semakin besar dan tentunya gaya gesek yang
dihasilkan akan bertambah juga atau agar sepeda motor tidak jatuh maka jika besar
jarijari atau diameter tabung maka kecepatan minimum yang diperlukan juga semakin
besar.
E. Hasil penyelesaian/solusi kasus
Suatu benda yang bergerak pada dinding vertikal kasar dipengaruhi oleh beberapa
gaya yang bekerja pada benda dan dinding tersebut. Gaya-gaya yang bekerja antara lain
gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya normal. Pada kasus tabung yang berbentuk silinder
vertikal dengan kemiringan 𝜃 = 90⁰ maka dari gambar di bawah ini dapat dilihat bahwa
gaya normal juga berlaku sebagai gaya sentripentalnya, dengan asumsi inilah dengan
menurunkan rumus dari hukum Newton didapatkan nilai dari ꞷmin. Dengan sedikit operasi
matematika maka nilai ꞷmin ini didapatkan hanya bergantung terhadap jari-jari silinder atau
tong tersebut.
Pada sumbu x

∑ 𝐹x = 𝑚 𝑣2
𝑅
𝑣2
N=𝑚
𝑅

Pada sumbu y
∑ 𝐹z = maz
W – fx = maz
mg – 𝜇z N = maz
az = 𝑚𝑔−𝜇g 𝑁
𝑚

Subtitusikan persamaan (1) ke persamaan (2) sehingga:

az = 𝑚𝑔−(𝜇g 𝑚𝑣2/ 𝑅 )
𝑚

az = g - 𝜇g 𝑣²
𝑅

az = g – 𝜇g 𝜔² R

Saat 𝜔 > 𝜔min maka


az = 0
Penerapan gaya sentipetal pada tong setan yaitu dapat kita ketahui agar sepeda motor
tetap melaju dilintasannya, harus ada kelajuan minimum dari sepeda motor. Kelajuan ini akan
menghasilkan gaya sentripetal. Karena dalam penelitian ini menggunakan aplikasi Well of
Death Bike Stuns pro maka menghasilkan arah horizontal gaya yang bekerja adalah gaya
sentripetal dimana gaya sentripetal ini sama dengan gaya normal yang mengarah ke pusat
lingkaran. Gaya sentripetal merupakan resultan gaya yang yang arahnya menuju atau keluar
dari pusat sillinder.

∑F = 𝑀 𝑉2

Pada kasus ini gaya sentripetal yang bekerja hanya gaya normal N sehingga:
N = 𝑀𝑉2
𝑅

maka dapat di subtitusikan persamaan di atas sehingga diperoleh,

𝜔 = √𝜇𝑔𝑠 𝑅

Dimana 𝜔 adalah kecepatan sudut minimal yang harus dilewati benda titik agar tetap
pada lintasan (agar tidak terjatuh), g adalah percepatan gravitasi dan 𝜇𝑠 adalah koefisien gesek
dinding tong dan R adalah jari-jari silinder. Semakin besar kelajuan sepeda motor maka gaya
sentripetalnya akan semakin besar dan tentunya gaya gesek yang dihasilkan akan bertambah
juga. Ini sangat penting karena jika gaya berat lebih besar daripada gaya gesek, maka sepeda
motor akan meluncur ke bawah dan pengendara akan jatu. Agar sepeda motor tetap melaju
dilintasannya, harus ada kelajuan minimum dari sepeda motor.

Karena kelajuan ini akan menghasilkan gaya setripetal dan seperti yang kita ketahui gaya
sentripetal ini sama dengan gaya normal yang mengarah ke pusat lingkaran juga. Gaya normal
ini akan mengakibatkan timbulnya gaya gesek antara ban dan dinding tong. Semakin besar
kelajuan sepeda motor maka gaya sentripetalnya makin besar dan tentunya gaya gesek yang
dihasilkan akan bertambah juga. Yang paling penting jika gaya berat lebih besar dari pada
gaya gesek, maka sepeda motor akan meluncur ke bawah dan pengendara akan jatuh.

Karena gaya sentripetal sama dengan gaya normal (N) maka:

Fs = N

𝑚 𝑣² = 𝑚𝑔
𝑅 𝜇ₛ

𝑣 ² = 𝑔
𝑅 𝜇ₛ

v² = 𝑔𝑅

𝜇ₛ

Dengan :
v = Kelajuan minimum
R = jari-jari tikungan yang berbentuk lingkaran
g = percepatan gravitasi

𝜇s = gesekan statis
Jadi, dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa agar sepeda motor tidak jatuh maka jika
besar jari-jari atau diameter tabung maka kecepatan minimum yang diperlukan juga semakin
besar. Gaya sentripetal adalah gaya yang membuat benda untuk bergerak melingkar. Gaya ini
bukan merupakan gaya fisis, atau gaya dalam arti sebenarnya, melainkan hanya suatu
penamaan atau penggolongan jenis-jenis gaya yang berfungsi membuat benda bergerak
melingkar. Gaya sentripetal adalah gaya yang membuat benda untuk bergerak melingkar. Gaya
ini bukan merupakan gaya fisis, atau gaya dalam arti sebenarnya, melainkan hanya suatu
penamaan atau penggolongan jenis-jenis gaya yang berfungsi membuat benda bergerak
melingkar. Gaya sentripetal adalah gaya yang membuat benda untuk bergerak melingkar. Gaya
ini bukan merupakan gaya fisis, atau gaya dalam arti sebenarnya, melainkan hanya suatu
penamaan atau penggolongan jenis-jenis gaya yang berfungsi membuat benda bergerak
melingkar. Gaya sentripetal adalah gaya yang membuat benda untuk bergerak melingkar. Gaya
ini bukan merupakan gaya fisis, atau gaya dalam arti sebenarnya, melainkan hanya suatu
penamaan atau penggolongan jenis-jenis gaya yang berfungsi membuat benda bergerak
melingkar. Gaya sentripetal adalah gaya yang membuat benda untuk bergerak melingkar. Gaya
ini bukan merupakan gaya fisis, atau gaa dalam arti sebenarnya, melainkan hanya suatu
penamaan atau penggolongan jenis-jenis gaya yang berfungsi membuat.
KESIMPULAN
1. Benda yang bergerak pada bidang vertikal akan bergerak stabil bila benda tersebut
memiliki kecepatan sudut yang lebih besar dibandingkan dengan kecepatan minimum
yang dimilikinya. Kecepatan minimum benda ini dipengaruhi oleh jari-jari tong yang
dilewatinya. Tetapi jika benda tersebut memiliki kecepatan sudut kurang dari kecepatan
minimumnya, maka benda akan jatuh. Maka dapat disimpulkan waktu benda saat dibuat
mulai turun mempengaruhi ketinggian dan kecepatan sudut yang dibuat oleh benda itu
sendiri. Semakin cepat waktu benda tersebut turun maka semakin besar selisih ketinggian
yang akan dihasilkan, begitu juga sebaliknya.
2. Penerapan gaya sentripetal pada tong setan yaitu dapat kita ketahui agar sepeda motor
tetap melaju di lintasannya, harus ada kelajuan minimum dari sepeda motor. Kelajuan ini
akan menghasilkan gaya sentripetal. Arah horizontal gaya yang bekerja adalah gaya
sentripetal dimana gaya sentripetal ini sama dengan gaya normal yang mengarah ke pusat
lingkaran.
3. Pada saat atraksi tong setan pengendara akan menghasilkan kelajuan. Kelajuan ini akan
menghasilkan gaya sentripetal. Gaya ini mengakibatkan timbulnya gaya gesek antara ban
dan dinding tong. Semakin besar kelajuan sepeda motor maka gaya sentripetalnya
semakin besar dan tentunya gaya geseknyapun bertambah. Jika gaya berat lebih besar
dari gaya gesek maka sepeda motor akan meluncur kebawah dan pengendara akan jatuh.
DAFTAR PUSTAKA

Dare, Antoni Pieter Mouritz. (2021). Pembelajaran Fisika Dengan Memanfaatkan Video Tentang
Atraksi Tong Setan. Jurnal Penelitian.
Giancoli, D. C. (2014). Fisika prinsip dan aplikasi. jakarta : Erlangga.
Mulyatno. (2019). Fisika Umum 1. Jakarta : Universitas Terbuka.
Nugraha, Alpi Mahisna. (2019). Graphic User Interface (GUI) Untuk Materi Dinamika Gerak
Sistem Katrol Berbasis Matlab. Journal Of Physics Education. vol. 1 no. 2.
Putri, Cici, Asrizal. (2019). Pengembangan Tool Pemodelan Gerak Melingkar Beraturan Dengan
Pengontrolan Laju Motor DC Berbantukan Analisis Video Tracker. Vol. 12.
Shofiah, Noly, Fitria Eka Wulandari. (2020). Gerak dan Perubahan. Jawa Timur : Umsida Press
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai