Dosen Pengampu :
Sarmita : 2211060133
PENDIDIKAN BIOLOGI
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Sungguh suatu kesyukuran yang memiliki makna tersendiri, karena walaupun
dalam keadaan yang sulitpun, kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Apa yang kami tuangkan dalam makalah ini, masih jauh yang diharapkan dan
isinya masih terdapat kesalahan – kesalahan baik dalam penulisan kata maupun
dalam menggunakan ejaan yang benar. Oleh karena itu, kritikan dan saran yang
sifatnya membangun, kami harapkan sehingga makalah ini menjadi sempurna.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 2
BAB 11 PEMBAHASAN
A. Kesetimbangan Benda Tagar ....................................................... 3
B. Dinamika Rotasi ........................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………. ....... 13
B. Saran ……………………………………………………... ........... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Benda yang berada dalam keadaan setimbang tidak harus diam, akan tetapi
harus memiliki nilai percepatan linier a = 0 (untuk gerak translasi) dan
percepatan sudut α = 0 (untuk gerak rotasi). Sebaliknya, benda yang diam
pasti berada dalam keadaan setimbang. Dengan demikian, keadaan setimbang
itu terdapat dua macam, yaitu
v = 0 dan ω = 0
Σ F = 0 dan Στ = 0
3
2. Setimbang mekanik (benda bergerak translasi atau rotasi)
a. Setimbang translasi → benda bertranslasi dengan v konstan.
b. Setimbang rotasi (untuk benda tegar) → benda berotasi dengan ω
konstan.
Contoh Soal
Penyelesaian :
4
B. Jenis-Jenis Kesetimbangan
5
3) Kesetimbangan Netral Atau Indeferen adalah kesetimbangan yang
terjadi pada benda yang apabila dipengaruhi gaya akan mengalami
perubahan posisi.Contohnya: Keseimbangan bola yang berada di atas
bidang datar. Jika bola tersebut diberikan gaya, bola akan berpindah. Jika
gangguan ditiadakan, bola akan kembali diam tetapi pada kedudukan yang
berbeda (Haryadi, 2010).
C. Dinamika Rotasi
Rotasi adalah perputaran semua titik pada benda yang bergerak mengitari
sumbu atau poros benda tersebut. Sebuah benda tegar (kaku dan homogen)
berputar terhadap suatu sumbu akan tetap diam dalam ruang sehingga tidak
ada energi kinetik yang berkaitan dengan gerak translasi.
Cabang Ilmu Fisika tentang gerak dengan mekanika terdiri atas kinematika
dan dinamika. Kinematika adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak suatu
benda/ partikel tanpa memperhatiakan penyebab gerak. Sedangkan Dinamika
adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak suatu benda/ partikel dengan
memperhatikan hal-hal yang menyebabkan gerak. Dalam gerak rotasi kita
akan mempelajari gerak rotasi dari sudut pandang kinematika.
6
D. Besaran Yang Terlibat Dalam Gerak Rotasi
1. Torsi
Torsi dari bahasa latin torquere yang artinya (memutar) pada benda
itu.Torsi didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dengan jarak titik ke garis
kerja gaya pada arah tegak lurus. Momen gaya (torsi) adalah sebuah besaran yang
menyatakan besarnya gaya yang bekerja pada sebuah benda sehingga
mengakibatkan benda tersebut berotasi. Anda telah mengetahui bahwa gaya
akan menyebabkan terjadinya perubahan gerak benda secara linear. Apabila
Anda ingin membuat sebuah benda berotasi, Anda harus memberikan momen
gaya pada benda tersebut
Menurut (Lasmi, 2010, hal. 34), momen gaya (torsi) merupakan besaran
vektor dengan satuan N m. Momen gaya bernilai positif jika arah putarnya
searah jarum jam dan bernilai negatif jika berlawanan jarum jam.Untuk
mempelajari torsi, untuk mempelajari torsi lebih mendalam perhatikan
penjelasan berikut. Menurut buku (Lasmi, 2010) torsi diuraikan sebagai
berikut:
7
memberi gaya F dengan arah seperti gambar b dan c, barulah rotasi dapat
terjadi pada kunci inggris.
Lengan momen (atau lengan torsi) dari sebuah gaya terhadap suatu poros
melalui P didefinisikan sebagai panjang garis yang ditarik dari titik poros P
sampai memotong tegak lurus garis kerja gaya F. Pada Gambar a, lengan
momen (diberi simbol ) adalah nol, tetapi pada gambar b dan c, lengan
momen tidak nol, tetapi
= ri sin ϴ,
𝝉𝒊 = 𝐅𝐢 𝓵 = 𝐅𝐢 𝐫𝐢 𝐬𝐢𝐧 𝜭
Contoh Soal :
Pada sebuah benda bekerja gaya 20 N seperti pada gambar. Jika titik tangkap
gaya berjarak 25 cm dari titik P, berapakah besar momen gaya terhadap titik
P?
Penyelesaian :
𝜏 = r F sine 𝛳
8
= 2,5 Nm.
2. Momen Inersia
Momen Inersia adalah ukuran besarnya kecendrungan berotasi yang
ditentukan oleh keadaan benda atau partikel penyusunnya. Kecendenderungan
sebuah benda untuk mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus
beraturan disebut dengan Inersia. Inersia disebut juga dengan Lembam.
Keadaan alami benda ini berkaitan erat dengan hukum I Newton. Oleh karena
itu, Hukum I Newton disebut juga hukum inersia atau hukum kelembaman.
Besarnya momen inersia suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti massa benda, bentuk benda, letak sumbu putar dan jarak ke sumbu
putar.
Anda telah mengetahui bahwa torsi merupakan penyebab gerak rotasi dan
momen inersia (/) merupa-kan ukuran kelembaman pada gerak rotasi. Adapun
percepatan yang timbul pada gerak rotasi dinamakan percepatan sudut (a).
Menurut(Lasmi, 2010, hal. 134), momen inersia adalah hasil kali massa
partikel dengan kuadrat jarak terhadap sumbu putarnya. Momen inersia suatu
benda tergantung pada :
a. Massa benda
b. Bentuk benda
c. Letak sumbu putar/poros
9
Tabel Rumus momen inersia untuk berbagai bentuk benda
ket :
= panjang batang
m = massa batang
2. Silinder/roda I = mr2
a. Silinder 1
𝐼 = mr 2
2
berongga
ket :
(cincin)
r = jari-jari silinder
b. Silinder
m = massa batang
pejal
(katrol)
10
3. Bola
a. Bola
berongga 2
𝐼 = mr 2
3
b. Bola pejal 2
𝐼 = mr 2
5
ket :
r = jari-jari bola
m = massa bola
Contoh Soal
Sebuah tomhkat ringan yang massanya diabaikan memiliki panjang 1,5 m seperti
terlihat pada gambar dibawah
Penyelesaian :
Momen inersia total adalah penjumlaha skalar dari momen inersia masing-masing
partikel terhadap sumbu putar.
ID = ∑ 𝑚𝑅2
11
= mARAD2 + mBRBD2 + mCRCD2
= 2 (1)2 + 3(0,6)2 + 4(0,5)2
= 2 +1,08 + 1
= 4,08 kg m2
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan pembahasan diatas maka dibuatlah kesimpulan
sebagai berikut:
B. Saran
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka Penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar Penulis
dapat memperbaiki makalah ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
Apriani, H., & Murniati. (2014). Pengembangan Handout Dinamika Rotasi dan
Kesetimbangan Benda Tegar Berbasis Kontekstual Kelas XI IPA SMA.
Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika, 2.
Halliday, & Resnick. (1998). Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga . Jakarta: Erlangga.
Haryadi, B. (2010). Fisika untuk SMA/Ma Kelas XI. Jakarta: CV Teguh Karya.
Kamajaya, K., & Purnama, W. (2015). Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar
Fisika 2. Jakarta: Grafindo Media Pratama.
14