DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
Nama Mahasiswa :
Berna dettha br Sembiring (4203351017)
Dea Fayana Pratiwi (4203351024)
Putri Desiana Sipahutar (4203151016)
Siti Ramaliyah Siregar (4203151037)
Kevin Markus Sianturi (4203351022)
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kekuasaan-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu demi memenuhi tugas mata
kuliah Ipa Terpadu. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
khususnya kepada Dosen Ipa Terpadu ibu Lastama sinaga S. Pd M. Ed yang telah
memberikan tugas ini sehingga menambah wawasan kami.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak kekurangan maupun kesalahan yang masih perlu di perbaiki,
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran, supaya nantinya makalah ini
dapat jadi lebih baik lagi. Kami memohon maaf bila ada kesalahan yang terdapat
pada makalah yang kami buat.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................5
D. Manfaat Penulisan......................................................................................................5
E. Kompetensi Dasar.....................................................................................................5
PETA KONSEP...................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gaya dalam IPA diartikan sebagai dorongan atau tarikan. Bila kita menarik atau
mendorong sesuatu benda, berarti kita memberikan gaya terhadap benda tersebut.
Untuk melakukan suatu gaya, diperlukan tenaga. Gaya tidak dapat dilihat, tetapi
pengaruhnya dirasakan. Misalnya gerakan menarik delman, menarik tambang, menarik
pintu, mendorong kereta, menutup pintu, dan menendang bola. Contoh lain yaitu
seorang tukang bakso sedang mendorong gerobak baksonya berarti dia sedang
melakukan gaya terhadap gerobak. Pada saat yang sama, ia melihat seorang ibu yang
sedang menimba air dari sumur. Untuk mendapatkan air yang ada di sumur, ibu itu
harus menarik tali yang sudah dikaitkan dengan ember. Tarikan yang dilakukan ibu
tersebut merupakan gaya. Jika kita memperhatikan orang yang mengendarai sepeda,
sepeda yang melaju cepat akan berhenti dengan memberi gaya pada rodanya.
Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan sendiri
didefinisikan sebagai titik awal atau titik tumpu tempat pengamat. Dan macam-macam
gerak dibagi menjadi 2 (dua), yaitu berdasarkan sifatnya, dan berdasarkan lintasan serta
percepatannya. Berdasarkan lintasan dan percepatannya gerak lurus beraturan termasuk
didalamnya. Dalam kehidupan sehari-hari jarang sekali kita menemui benda atau
sesuatu yang benar-benar bergerak lurus beraturan. Suatu benda dikatakan melakukan
gerak lurus beraturan jika kecepatan selalu konstan. Kecepatan konstan artinya besar
kecepatan alias kelajuan dan arah kecepatan selalu konstan. Karena besar kecepatan
alias kelajuan dan arahkecepatan selalu konstan maka bisa dikatakan bahwa benda
bergerak pada lintasa lurus dengan kelajuan konstan. Kita dapat menggerakkan suatu
benda pada lajur atau kecepatan yang sangat lurus namun kemungkinan kelajuannya
tidak berubah adalah sangat kecil. Ketika suatu benda melakukan gerak lurus
beraturan , kecepatan benda sama dengan kecepatan rata-rata.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Gerak.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini disusun sebagai bahan pembelajaran dengan
harapan memberikan kegunaan secara teoritis yaitu untuk menambah pengetahuan
tentang Gerak dan gaya.
E. Kompetensi Dasar
2.1. Memahami gerak lurus, dan pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan Hukum
Newton, serta penerapannya pada gerak makhluk hidup dan gerak benda dalam
kehidupan seharihari
Menggambar
- Gaya sentuh : gaya yang bekerja dengan adanya sentuhan langsung .
- Gaya tak sentuh : gaya yang bekerja tanpa melalui sentuhan langsung.
Benda-benda dapat bergerak karena terdapat sumber energi ataupu karena ada factor
Konsep Gerakyang memeengaruhinya.benda
dan Gaya dalam Biologi bergerak
Keterpaduan Konsep tersbeut
Biologi membentuk
, Fisika, Dan Kimia lintasan seperti garis Kimia
Konsep Gerak dan Gaya dalam
luruhs, parabola, ataupun bentuk melengkung.
B. Hukum Newton
Hukum Newton adalah hasil penyelidikan dari seorang ahli fisika berkebangsaan
Inggris yang melakukan penyelidikan interaksi gaya dan gerak yang bernama Sir Isaac
Newton.
a. Hukum I Newton
Hukum 1 Newton menyatakan apabila resultan gaya-gaya yang bekerja pada benda
nol atau tidak ada gaya yang bekerja pada benda, maka benda akan diam atau akan
bergerak lurus beraturan. Contoh hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari adalah
misalnya pada jok mobil biasanya diberi sandaran kepala untuk mencegah terjadinya
luka pada leher belakang Apabila terjadi pengereman secara tiba-tiba.
b. Hukum II Newton
Hukum 2 Newton menyatakan bahwa percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang
bekerja pada benda berbanding lurus dengan besar gayanya dan berbanding terbalik
dengan massa benda. Contoh hukum Newton ini dalam kehidupan sehari-hari adalah
orang yang mendorong gerobak bakso dengan kekuatan tertentu dan gerobak tersebut
akan berjalan dengan kecepatan tertentu.
a = percepatan (m/s²)
m = massa (kg)
Hukum 3 Newton menyatakan bahwa ketika suatu benda memberikan gaya pada
benda kedua, maka benda kedua juga akan memberikan gaya yang sama besar, namun
berlawanan arah terhadap benda pertama. Contoh hukum ini dalam kehidupan sehari-hari
ialah saat melompat, kaki akan memberi gaya ke tanah dan tanah akan memberi gaya
berlawanan arah sehingga badan akan terdorong ke udara.
Rumus:
w=mxg
Keterangan:
Gaya dikategorikan sebagai besaran vektor karena memiliki besar dan juga arah. Oleh
karena itu, kita dapat menggambar gaya dengan menggunakan diagram vektor yang
beranak panah.
Untuk menggambar jumlah dua gaya dengan metode poligon, kita harus mengerjakan
tahap di bawah ini:
Untuk menggambar selisih dua gaya dengan metode poligon, kita harus melakukan
beberapa tahap di bawah ini:
Selisih kedua gaya ialah anak panah yang menghubungkan titik tangkap gaya pertama ke
ujung gaya kedua.
- Gaya Normal adalah gaya yang bekerja pada bidang yang bersentuhan antara dua
permukaan benda, yang arahnya selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Lambang
gaya normal adalah N dan satuan Sistem Internasionalnya adalah kgm/s2 atau Newton.
Dengan demikian, pada buku yang diletakkan diam di atas meja terdapat dua gaya yang
bekerja, yaitu gaya normal (N) yang berasal dari meja dan gaya berat (w). Kedua gaya
tersebut besarnya sama tetapi berlawanan arah sehingga membentuk keseimbangan pada
buku. Akan tetapi perlu kalian ingat bahwa gaya normal dan gaya berat bukan merupakan
pasangan gaya aksi-reaksi yang dibicarakan pada Hukum III Newton, karena gaya-gaya
tersebut bekerja pada benda yang sama
Cara menggambar gaya normal :
Arah gaya normal selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Jika bidang sentuh antara
dua benda adalah horizontal, maka arah gaya normalnya adalah vertikal. Jika bidang
sentuhnya vertikal, maka arah gaya normalnya adalah horizontal. Apabila bidang
sentuhnya miring, maka arah gaya normalnya juga akan miring. Untuk melukiskan gaya
normal, pangkal atau titik tangkap vektor di mulai dari titik dimana dua permukaan benda
bersentuhan kemudian tarik garis tegak lurus melalui pusat massa benda tersebut.
Perhatikan gambar gaya normal berikut ini.
D. Gaya Gesek
Ketika dua benda saling bersinggungan satu dengan yang lainnya, apabila diamati
pergerakannya seperti dilawan oleh suatu gaya. Fenomena ini adalah gesekan (friction);
sedangkan gaya yang bekerja di dalamnya disebut gaya gesek (friction force). Gesekan
atau friction adalah bentuk dari hilangnya energi yang terjadi diantara dua permukaan yang
saling kontak dan bergerak relatif, dan sering dinyatakan sebagai gaya yang melawan.
Gesekan diuraikan dengan koefisien gesek (µ). Koefisien gesek adalah suatu fungsi area
kontak antara dua permukaan, sifat dan kekuatan yang saling mempengaruhi.
E. Resultan Gaya
Resultan gaya dapat diartikan sebagai jumlahan atau total. Jika diartikan resultan gaya
adalah keseluruhan gaya yang bekerja pada sebuah benda dalam sebuah sistem. Resultan
gaya merupakan besaran vektor yang memiliki besar dan arahnya.
Arah dari resultan gaya adalah dari sebuah gaya yang nilainya lebih besar dari gaya yang
lainnya. Dalam matematika dapat dituliskan sebagai berikut:
R = F1 + F2 + F3 + ……. + Fn
Dimana
F = gaya (N)
Karena resultan gaya memiliki arah untuk lebih mudahnya tanda operasi matematika + dan
– ditunjukan sebagai arah gaya yang bekerja. Misalnya saja pada suatu sistem F1 mengarah
ke kanan dan F2 mengarah ke kiri. Dari persoalan tersebut maka kita dapat
mengasumsikan F1 bernilai positif (+) dan F2 bernilai negative (-).
1. Gerak Lurus
Gerak lurus adalah gerak yang membentuk lintasan lurus. Gerak lurus dibedakan
menjadi dua yakni gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.
Suatu benda dikatakan mengalami gerak lurus beraturan jika lintasan yang
ditempuh oleh benda itu berupa garis lurus dan kecepatannya selalu tetap setiap saat.
Sebuah benda yang bergerak lurus menempuh jarak yang sama untuk selang waktu
yang sama. Gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan konstan (tetap).
Contohnya, seseorang yang mengendarai sepeda motor pada jalan raya yang lurus
dengan kecepatan tetap. Dan gaya yng berperan dalam GLB (Gerak Lurus Beraturan )
yaitu gaya sentuh yaitu adanya sentuhan dimana gaya yang bekerja melalui sentuhan
seperti gaya gesek.
Benda mengalami gerak lurus beraturan apabila bergerak pada lintasan yang lurus
dengan kecepatan konstan atau tidak mengalami percepatan. Contohnya seorang
pengendara sepeda motor yang berkendara di jalan yang lurus dengan kecepatan yang
tetap.
Keterangan :
s = jarak (m)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)
Gerak lurus berubah beraturan merupakan gerak suatu benda yang lintasannya
berupa garis lurus dengan kecepatan yang berubah-ubah secara teratur. Perubahan
kecepatan tersebut bisa terjadi jika terjadi karena benda mengalami percepatan atau
perlambatan yang konstan. Contohnya misalnya ketika seorang pengendara mobil
sedang berjalan di daerah turunan maka ia akan mengalami gerak lurus berubah
beraturan dipercepat. Lalu sebaliknya nya, seorang pengendara mobil berkendara di
jalanan yang menanjak maka ia akan mengalami gerak lurus berubah beraturan
diperlambat.
Gerak lurus yang memiliki kecepatan berubah secara beraturan disebut gerak lurus
berubah beraturan (GLBB). Benda yang bergerak berubah beraturan dapat dipercepat atau
diperlambat. Perubahan kecepatan yang dialami benda sifatnya konstan pada setiap selang
waktu atau dengan kata lain percepatannya konstan. Contohnya Salah satu contoh GLBB
adalah penerapan kasus Gerak Jatuh Bebas (GJB). GLB merupakan gerak benda yang
jatuh dari suatu ketinggian tertentu tanpa adanya kecepatan awal (v0 = 0). Contohnya pada
kehidupan sehari-hari adalah ketika buah kelapa jatuh dari pohonnya. Dan gaya yang
berperan dalam Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) yaitu gaya tak sentuh dimana
buah kelapa dengan sendirinya jatuh jadi gaya yang berperan dalam hal ini yaitu gaya
gravitasi.
2. Sendi
Sendi adalah hubungan antara satu tulang dengan tulang yang lain baik terjadi
gerakan atau tidak. Gerakan sendi juga ditopang oleh susunan sendi. Menurut sifat
geraknya, sendi dapat dibagi tiga, yaitu sendi mati, sendi kaki dan sendi gerak.
a) Sendi Mati (Sinartosis) adalah sendi atau hubungan antartulang yang tidak
memungkinkan terjadinya gerakan.Contohnya persendian tulang-tulang yang
menyusun tengkorak.
b) Sendi Kaku (Amfiartosis) adalah persendian atau hubungan antartulang yang
memungkinkan terjadinya gerakan namun gerakannya terbatas atau hanya terjadi
sedikit gerakan. Contohnya persendian antara tulangtulang pergelangan tangan,
pergelangan kaki,dan ruasruas tulang belakang.
c) Sendi Gerak (Diartosis) adalah persendian atau hubungan antartulang yang
memungkinkan dua tulang bergerak leluasa. Kedua tulang diikat oleh jaringan
ikat sendi (ligamen) dan dalam sendi terdapat rongga yang mengandung cairan
sinovial.
Gerak Endonom adalah gerak non pengaruh factor. Gerak ini terjadi secara
spontan berdasarkan dengan kebutuhan metabolisme yang terjadi di dalam tubuh
tanaman tersebut. Contohnya gerak pecahnya kulit buah polong-polongan yang
sudah kering, dan membukanya gigi peristom pada sporangium lumut disebut gerak
higrokopis.
2. Gerak higroskopis
Gerak higroskopis disebabkan oleh berkurangnya kadar air secara terus-
menerus, sehingga biji, buah, atau sporangium menjadi retak. Contohnya
adalah merekahnya kulit buah polong-polongan yang sudah kering.
3. Gerak Esionom
Gerak Etionom adalah gerak yang dipengaruhi oleh rangsangan dalam dan luar,
rangsangan ini dapat berupa fisik, kimiawi ataupun mekanik. Gerak etionom dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu Tropisme, Nasti dan Taktis.
4. Gerak tropisme
Gerak ini dipengaruhi oleh rangsanga dari luar seperti cahaya, gravitasi,
kelembapan, dan singgungan. Berdasarkan jenis pengaruh rangsangannya, gerak
tropisme dibadakan sebagai berikut :
Fototropisme, Gerak fototropisme dibedakan menjadi gerak fototropisme positif
dan fototropisme negatif, fototropisme positif adalah gerak bagian tumbuhan
mendekati cahaya. Sedangkan fototropisme negative adalah gerakan yang mejauhi
cahaya.
Geotropisme, Geotropisme merupakan gerakan pada tumbuhan yang dipengaruhi
oleh gravitasi.
Hidrotropisme, Hidrotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipegaruhi oleh
air.
Tigmonotropisme, Tigmonotropisme merupakan gerak membelok bagian tubuh
tumbuhan sebagai akibat dari sentuhan atau persinggungan
5. Gerak nasti
Gerak Nasti adalah gerak bagian Tumbuhan yang arah geraknya tidak dipengaruhi
arah datangnya rangsang. Gerak ini disebabkan oleh adanya perubahan turgor pada
jaringan yang di tulang daun. Berikut merupakan macam macam gereak nasti
berdasarkan faktor penyebabnya :
Fotonasti, Fotonasti merupakan gerakan pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
cahaya. Misalnya peristiwa mekarnya bunga sepatu ketika terkena sinar
matahari di pagi hari.
Termonasti, Gerak pada tunbuhan yang disebabkan oleh perubahan suhu.
Contoh dari Termonasti adalah mekarnya bunga tulip di musim semi.
Tigmonasti atau Seismonasti, Gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
adanya sentuhan. Misalnya pada Tumbuhan putri malu, tumbuhan pemakan
lalat seperti kantong semar.
Niktinasti, Gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan yang
terjadi pada malam hari atau ketika suasana gelap.Misalnya gerak tidur yang
dilakukan oleh daun tumbuhan polong-polongan.
Nasti Kompleks, Merupakan gerak pada tumbuhan akibat rangsangyang
diterima lebih dari satu macam. Misalnya gerakan membuka dan menutup
stomata karena pengaruh kadar air, cahaya, suhu dan zat kimia.
6. Gerak taksis
Gerak pada Tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang dari luar. Gerakan ini akan
mengakibatkan seluruh bagian tanaman bergerak akibat rangsang yang datang.
Fototaksis, Fototaksis adalah gerak yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
cahaya.
Kemotaksis, Gerak taksis yang dipengaruhi oleh zat kimia. Contohnya gerak
spermatozoid tumbuhan lumut menuju sel telur karena adanya zat kimia yang
dihasilkan oleh sel telur.
Galvanotaksis, Gerak taksis yang dipengaruhi oleh arus listrik. Contohnya
adalah gerakan bakteri ke arah kutub positif atau negatif.
Zat padat tersusun atas partikel-partikel yang teratur serta mempunyai jarak
antarpartikel yang sangat dekat dan rapat. Kondisi tersebut menjadikan ikatan dan gaya
tarik menarik antarpartikel zat padat sangat kuat. Susunan partikel yang rapat
menyebabkan partikel zat pada tidak dapat bergerak bebas dan hanya bergetar serta
berputar ditempatnya. Gaya tarik-menarik antarpartikel dapat terjadi antara partikel-
partikel yang sejenis maupun antara partikel-partikel yang tidak sejenis. Gaya tarik-
menarik antarpartikel yang sejenis disebut kohesi, dan gaya tarik-menarik antarpartikel
yang tidak sejenis disebut adhesi.
zat cair memiliki susunan partikel yang kurang teratur dan juga kurang rapat. Hal
tersebut menyebabkan partikel zat cari dapat bergerak dan berpindah tempat meskipun
terbatas. Kurang rapatnya susunan partikel pada zat cair menyebabkan gaya tarik
menarik antar partikelnya tidak begitu kuat. Karena partikel-partikel penyusun zat cair
tidak dapat memisahkan diri dari kelompoknya, maka volume zat cair akan selalu tetap,
meskipun bentuknya selalu berubah mengikuti tempatnya.
Jarak antar partikel pada zat padat sangat berjauhan, sehingga gaya tarik menarik antar
partikelnya sangat lemah. Karena jaraknya yang berjauhan inilah, sehingga partikel-
partikel gas dapat bergerak dan berpindah tempat dengan bebas. Hal tersebut
menyebabkan gas tidak dapat mempertahankan bentuk dan volumenya, sehingga
bentuk dan volume gas selalu berubah-ubah mengikuti ruang yang ditempatinya.
A. Kesimpulan
Gerak adalah suatu perubahan tempat kedudukan pada suatu benda dari tempat
awal atau perpindahan kedudukan suatu benda terhadap benda lainnya, baik perpindahan
kedudukan yang mendekati maupun menjauhi suatu benda atau tempat asal akibat benda
itu di kenai gaya, dimana gaya merupakan tarikan atau dorongan yang menyebabkan suatu
benda bergerak. Seperti yang dinyatakan dalam Hukum Newton 1 ‘’ Sebuah benda akan
diam atau bergerak dengan kecepatan tetap (konstan) selama tidak ada gaya yang bekerja
terhadap benda tersebut’’. Gaya dan gerak uga meemiliki keterpaduan dalam konsep fisika,
kimia, dan biologi. Misal makanan yang dimakan oleh manusia akan menjadi partikel
partikel terkecil yang akan diserap oleh tubuh melalui reaksi pembakaran , reaksi ini terjadi
dalam tubuh manusia dan secara kimia termasuk reaksi pembakaran karena zat glukosa
C₆H₁₂O₆) bereaksi dengan oksigen (O₂). Jadi, gas yang dihasilkan oleh reaksi pembakaran
dalam tubuh manusia adalah CO₂ atau karbondioksida. Dan setelah itu makanan tersebut
akan berubah menjadi energi dalam tubuh sehingga tubuh dapat bergerak.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengatahuan bagi setiap pembaca.
Kami juga menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam pembuatan makalah ini baik
penggunaan kata maupun bahasa . Oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dalam kebaikan penyusunan makalah ini, sebelimnya kami ucapkan
banyak terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Zubaidah.S.,dkk., 2018. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta. PT Gramedia