Anda di halaman 1dari 27

“METABOLISME

KARBOHIDRAT”
Our Team

KELOMPOK 6
1. AZZAHRA SIREGAR (4203151042)
2. VIRA ALYA RONADITA (4201151003)
3. CHINTIYA MONIKA SILALAHI (4203351026)
4. SHALOMITA K SIREGAR (4203351030)
MATA KULIAH: BIOKIMIA
DOSEN PENGAMPU: : apt. ENDANG SULISTYARINI GULTOM, S.Si.,M.Si
TABLE OF CONTENTS

01 02 03
Identitas Ringkasan Kelebihan
Buku Buku dan
kelemahan
Identitas buku

1. Buku Utama
Judul Buku Metabolisme Biokimia
No ISBN 978-602-7776-60-9
Penulis Dr.Ir. Sri Wahjuni, M.Kes
Nama Penerbit Udayana University Press
Kota Terbit Denpasar-Bali
Tahun Terbit 2013
Jumlah Halaman 102
Cetakan Ke-1
Cover Buku
2. Buku Pembanding 1
Judul Buku BIOKIMIA ENZIM DAN KARBOHIDRAT

No ISBN 978-602-1373-96-5

Penulis Dr. Sri Wahyuni, M.Sc

Nama Penerbit UNIMAL PRESS

Kota Terbit Lhokseumawe

Tahun Terbit 2017

Jumlah Halaman 82

Cetakan Ke-1

Cover Buku
3. Buku Pembanding 2
Judul Buku BIOKIMIA KARBOHIDRAT DALAM
PERSPEKTIF ILMU KEOLAHRAGAAN
No ISBN 978-623-7607-18-2
Penulis dr. Rias Gesang Kinanti, M.Kes & Ahmad
Abdullah, M.Kes
Nama Penerbit Wineka Media
Kota Terbit Malang
Tahun Terbit 2019
Jumlah Halaman 47
Cetakan Ke-1
Cover Buku
Ringkasan isi buku
A. Buku Pertama (Metabolisme Karbohidrat)

● Topik bahasan dalam Bab ini adalah Metabolisme sel yang mencakup karbohidrat sebagai “tongkat
kehidupan” bagi kebanyakan organisme. Karbohidrat dalam bentuk gula dan pati dilambangkan bagian utama
kalori total yang dikonsumsi manusia dan bagi kebanyakan kehidupan hewan, seperti berbagai mikroorganisme.
Karbohidrat juga merupakan pusat metabolisme tanaman hijau dan organisme fotosintesis lainnya yang
menggunakan energi matahari untuk melakukan sintesis karbohidrat dan CO2 dan H2 O. Sejumlah besar pati dan
karbohidrat lainnya yang dibuat dalam fotosintesis menjadi energi pokok dan sumber karbon bagi sel
nonfotosmtetis pada hewan, tanaman dan dunia mikrobial (Albert L.Lehninger, 2000).

● Karbohidrat mempunyai fungsi biologi penting lainnya, Pati dan glikogen berperan sebagai penyedia
sementara glukosa. Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsur struktural dan penyangga di dalam
dinding sel bakteri dan ta naman dan pada jaringan pengikat dan dinding sel organisme Karbohidrat lain berfungsi
sebagai pelumas sendi kerangka, sebagai perekat di antara sel, dan senyawa pemberi spesifi sitas biologi pada
permukaan sel hewan (Murray,K.,2002).
● Pada faktor makroekologi, komponen yang terlihat ialah:

1. Kebutuhan energi makhluk hidup yang memberikan respon terhadap internal tubuh seperti
kebutuhan glukosa darah untuk siap dipecah menjadi energi.

2. Rasa lapar yang umum muncul pada makhluk hidup, ini berkaitan dengan rangsangan sekresi
HC1 dan enzim pencernaan di lambung untuk segera diisi kembali oleh makanan.

● Faktor mikroekologi yang berpengaruh terhadap laju reaksi kimia dalam makhluk hidup
ialah:

1. Peran metabolit hasil reaksi kimia, di mana metabolit ini dapat berperan sebagai faktor
penghambat aktivitas enzim yang mengkatalisis reaksi tersebut.

2. Keberadaan hormon yang sering menjadi pemicu/ penghambat suatu reaksi.


● Metabolisme memiliki empat fungsi spesifik, yaitu:

1. Untuk memperoleh energi kimia dari degradasi sari makanan yang kaya energi
dari lingkungan atau dari energi solar.

2. Untuk mengubah molekul nutrien menjadi prekusor unit pembangun bagi makro
molekul nutrien menjadi prekusor unit pembangun makro molekul sel.

3. Untuk menggabungkan unit-unit pembangun ini menjadi protein, asam nukleat,


lipid, polisakarida, dan komponen sel lainnya.

4. Untuk membentuk dan mendegradasi biomolekul yang diperlukan di dalam


fungsi khusus sel


A. Katabolisme (penguraian)

Katabolisme (penguraian) Katabolisme (penguraian) dari masing-masing nutrien untuk


menghasilkan energi utama (karbohidrat, lipid dan protein), berlangsung secara bertahap
melalui sejumlah reaksi enzimatik yang berurutan.

Tahap 1. Makromolekul sel dipecahkan menjadi unit-unit pembangun utamanya.

Tahap katabolisme II: berbagai produk yang terbentuk di dalam tahap I dikumpulkan dan
diubah menjadi sejumlah (lebih kecil) molekul-molekul yang lebih sederhana.

Pada tahap III, gugusan asetil dari asetil KoA diberikan pada siklus asam sitrat, vaitu, lintas
aklur \ang beiMtat unrum yang dilalui oleh nutrien pengjiasil energi.
Anabolisme (biosintesis) merupakan kebalikan
dari katabolisma, yang harus memenuhi tiga
tahapan seperti keterangan di atas.
Metabolisme juga dibagi menjadi dua bagian,
yaitu: x Metabolisme Primer: melibatkan
ratusan enzim, tetapi jika dicermati lebih
lanjut, sebenarnya memiliki lintasan tertentu
umumnya sama dengan pada semua makhluk
hidup. Contoh : lintasan glikolisis yang
memecah molekul glukosa menjadi asetil
koenzim A. x Metabolisme sekunder:
lintasan/jalur yang terjadi bukan dalam
kehidupan tertentu misal: mikroba dan
tanaman. Contoh: pembentuk alkaloid pada
tanaman dan pembentukkan molekul
karbohidrat khusus pada Inulin (polimer
fruktosa linear),dengan pada semiia makhluk
hidup. Contoh : lintasan glikolisis yang
memecah molekul glukosa menjadi asetil
koenzim A.
B. Glikolisis dan Glukoneogenesis

Glikolisis

Kebutuhan akan glukosa di dalam semua jaringan tubuh


adalah minimal, dan sebagian (misal otak serta eritrosit)
memang memerlukan glukosa dalam jumlah besar. Glikolisis
mcrupakan pemecahan glukosa. Pada periode awal, dalam
proses penyelidikan terhadap glikolisis disadari bahwa
peristiwa fermentasi di dalam ragi adalah serupa dengan
peristiwa pemecahan glukogen di dalam otot. Kalau suatu
otot mengadakan kontraksi dalam media anaerob, yaitu
media yang kandungan oksigennya di kosongkan, maka
glikogen akan menghilang dan muncul laktat sebagai produk
akhir yang utama (Albert L.Lehninger., 2000).
● Hasil ATP, dari gugusan glikogen yang merupakan hasil metabolisme glukosa untuk
memperoleh hasil akhir laktat, dimana ATP hanya terbentuk dari jalur Embden-
Meyerhof. Tidak ada ATP terbentuk pada penggunaan NADH untuk reduksi piruvat
menjadi laktat Ini sangat berbeda dengan jumlah ATP yang dihasilkan pada pembakaran
lengkap glukosa:

Glukosa dalam glikogen +6 O2 --- -> 6 O2 t 36,5 - 38 ATP.

● Glukosa dalam glikogen + 3 (ADP + P1) + 2 NAD –––> 2 piruvat + 3 ATP + 2 NADH +
4 H' 2 piruvat + 2 NADH - 2 H ----------------------> 2 laktat + 2 NAD

● –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

● Jumlah: glukosa + 3 (ADP – p1)-----------------> 2 laktat + 2 H + 3 ATP


● Persamaan ini tidak mengikut sertakan stoikiometri pengambilan H
selama pembentukkan ATP, yang sudah berimbang dengan pembebasan H pada
penggunaan ATP. Pemakaian ATP mendahului pembentukkannya. Kadar ADP
meningkat, mitokondria bekerja penuh tetapi belum dapat memenuhi
kebutuhan ATP, kadar ADP akan meningkat terus dan menigkatkan jalur
Embden Meyerhof sampai kecepatan pembentukkan dapat mengimbangi
penggunaannya Peningkatan tajam pembentukkan piruvat dan NADH adalah
sebab dari peningkatan laktat. Bila berawal dari 12 sampai 13 gugusan glikosa
harus diubah menjadi laktat untuk menghasilkan jumlah ATP yang sama
dengan oksidasi satu gugusan glukosa menjadi CO2 dan H2 O (Stryer L., 1996).


B. Buku Kedua (Bab IV Metabolisme Karbohidrat)

A. PENGANTAR

Karbohidrat yang dikonsumsi dalam bentuk disakarida, oligosakarida, dan polisakarida dicerna, diserap dan
ditransport ke seluruh tubuh terutama dalam bentuk glukosa, meskipun ada yang berbentuk fruktoda dan
galaktosa. Glukosa berasal dari karbohidrat makanan, simpanan glikogen tubuh, atau biosintesis endogen

dari prekursor non heksosa.

B. TRANSPORT GLUKOSA MELEWATI MEMBRAN SEL (Stifanuk, 2000)

Hepar merupakan pusat metabolisme dalam tubuh manusia dan letaknya secara antomis merupakan
jaringan pertama yang terpapar terhadap meningkatnya glukosa darah setelah makan. Setelah digesti,
glukosa dan monosakarida lain diabsorpsi oleh usus kecil dan ditransport via vena portal ke hepar. Hepar
memiliki dua sumber glukosa yaitu berasal dari vena porta dan arteri hepatika.
C. GLIKOLISIS

● Definisi glikolisis adalah oksidasi glukosa atau glikogen menjadi piruvat atau laktat.
Glikolisis merupakan salah satu jalur utama untuk menghasilkan ATP dalam sitoplasma
sel dan terjadi pada semua jenis sel. Peran sentral glikolisis dalam metabolisme energi
berkaitan dengan kemampuannya menghasilkan ATP dengan dan tanpa oksigen. Oksidasi
glukosa menjadi piruvat menghasilkan ATP dari fosforilasi tingkat substrat dan NADH.
Kemudian piruvat dioksidasi menjadi CO2 dalam siklus Krebs dan ATP dihasilkan dari
transfer elektron ke oksigen dalam fosforilasi oksidatif. Meskipun begitu, apabila piruvat
dan NADH dari glikolisis dikonversikan menjadi laktat (glikolisis anaerobik), ATP dapat
dihasilkan tanpa adanya oksigen via fosforilasi tingkat substrat. Selain berperan sebagai
sumber ATP baik secara aerob dan anaerob, glikolisis merupakan jalur anabolik yang
menyediakan prekursor biosintesis. Glikolisis juga menyediakan prekursor bagi sintesis
komponen seperti asam amino dan ribosa-5-fosfat yang merupakan prekursor nukleotida
(Marks, 2013).
D. REAKSI GLIKOLISIS
Langkah dari glikolisis adalah sebagai berikut: (Hames, 2005; Champe, 2013)
● Fosforilasi glukosa
Glukosa difosforilasi oleh ATP untuk membentuk glukosa 6- fosfat (glukosa-6-P) dan ADP, reaksi
ini dikatalisis oleh enzim heksokinase. Glukosa-6-P merupakan titik cabang dalam metabolisme
karbohidrat. Glukosa-6-P merupakan prekursor hampir untuk seluruh jalur yang menggunakan
glukosa yaitu glikolisis, jalur pentosa fosfat dan sintesis glikogen.
 Heksokinase
Di sebagian besar jaringan, fosforilasi glukosa dikatalisis oleh heksokinase, satu dari tiga enzim
pengatur glikolisis. Heksokinase mempunyai spesifisitas substrat yang luas dan mampu
memfosforilasi beberapa heksosa selain glukosa.
● Glukokinase
Isoenzim yang ditemukan dalam hepar dan sel beta pankreas mempunyai Km yang lebih tinggi
dibandingkan dengan heksokinase lain yang disebut glukokinaseEnzim ini merupkan enzim yang
berperan dominan untuk fosforilasi glukosa.
E. GLIKOLISIS ANAEROBIK (Marks, 2013)
● Ketika kapasitas oksidatif dari suatu sel terbatas (contoh eritrosit yang tidak punya
mitokondria), piruvat dan NADH dihasilkan dari glikolisis tidak dapat dioksidasi secara aerobik.
NADH kemudian dioksidasi menjadi NAD+ dalam sitosol oleh reduksi piruvat menjadi laktat.
Reaksi ini dikatalisis oleh laktat dehidrogenase.
F. METABOLISME FRUKTOSA
● Fruktosa merupakan gula terbanyak dalam diet manusia; sukrosa merupakan disakarida
yang dihidrolisis menjadi fruktosa dan glukosa. Fruktosa juga merupakan gula utama dalam buah-
buahan dan madu. Terdapat dua jalur untuk metabolisme fruktosa yaitu terjadi di otot dan
jaringan adiposa serta di hepar.
 Dalam jaringan otot dan adiposa, fruktosa dapat difosforilasi oleh heksokinase untuk membentuk
fruktosa 6-fosfat yang akan masuk ke glikolisis
 Dalam hepar, sel-selnya banyak mengandung glukokinase daripada heksokinase dan enzim ini
hanya mampu memfosforilasi glukosa.
G. METABOLISME GALAKTOSA
● Hidrolisis disakarida laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa. Galaktosa dan glukosa
merupakan epimer yang berbeda konfigurasi pada C-4. Oleh karena itu, masuknya galaktosa ke
dalam reaksi glikolisis membutuhkan reaksi epimerisasi.
H. METABOLISME GLIKOGEN

● Glikogen merupakan bentuk simpanan glukosa di dalam hati dan otot dan akan
dimobilisasi sebagai glukosa saat jaringan membutuhkan.
I. GLIKOGENESIS (FASE SINTESIS/PEMBENTUKAN GLIKOGEN)

● Glikogen disintesis dari molekul-molekul glukosa-α-D. Prosesnya terjadi di sitosol,


dan memerlukan energi yang disediakan oleh ATP (untuk fosforilasi glukosa) dan uridin
trifosfat (UTP).

J. GLUKONEOGENESIS

● Glukoneogenesis adalah pembentukan glukosa atau glikogen dari sumber non-


karbohidrat. Beberapa jaringan seperti otak, sel darah merah, medula ginjal, lensa dan
kornea mata, testis, serta otot yang sedang dilatih mememrlukan suplai glukosa yang
terus-menerus sebagai bahan bakar metabolisme.
Buku Ketiga (Metabolisme Karbohidrat)
1. Glikolisis

Glikolisis adalah rangkaian reaksi kimia penguraian glukosa (yang memiliki 6 atom C) menjadi asam
piruvat (senyawa yang memiliki 3 atom C), NADH, dan ATP. NADH (Nikotinamida Adenina
Dinukleotida Hidrogen) adalah koenzim yang mengikat elektron (H), sehingga disebut sumber
elektron berenergi tinggi. ATP (adenosin trifosfat) merupakan senyawa berenergi tinggi. Setiap
pelepasan gugus fosfatnya menghasilkan energi. Pada proses glikolisis, setiap 1 molekul glukosa
diubah menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP.

2. Glukoneogenesis

Glukoneogenesis merupakan proses sintesis glukosa dari precursor bukan karbohidrat, terjadi
terutama di hati pada keadaan puasa. Pada keadaan kelaparan yang ekstrim, korteks ginjal
juga akan membentuk glukosa dan digunakan oleh medulla ginjal, sebagian glukosa masuk ke
dalam darah. Glukoneogenesis merupakan mekanisme dan reaksi-reaksi yang merubah
senyawa non karbohidrat menjadi glukosa atau glikogen.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN ISI KETIGA BUKU
Buku 1 Keunggulan : Kelemahan :

1. Buku ini memiliki identitas buku yang jelas, 1. Ada banyak istilah rumit yang
serta ber ISBN. digunakan di dalam buku ini,
2. Buku ini menyajikan materi secara lengkap sehingga dikhawatirkan akan sulit
dan detail, sehingga pembaca mendapat dipahami oleh masyarakat awam
banyak informasi hanya dari satu sumber. karena terlalu asing dengan
3. Tata bahasa dalam buku ini sudah baik. beberapa istilah tersebut.
4. Tampilan dan cover buku ini sangat baik 2. Kualitas gambar yang disajikan
dan rapi. cukup rendah dan Kabus,
5. Buku ini menyajikan gambar dari struktur sehingga terdapat beberapa
serta proses siklus metabolisme. Gambar gambar yang pecah dan tidak
tersebut disajikan berwarna sehingga isi dapat terbaca dengan jelas
buku tidak monoton dan memanjakan mata keterangan yang dilampirkan
pembaca. dalam gambar.
Buku 2 Keunggulan: Kelemahan:

1. Buku ini memiliki identitas buku 1. Ada banyak istilah rumit yang digunakan di dalam buku
yang jelas, serta ber ISBN. ini, sehingga dikhawatirkan akan sulit dipahami oleh
2. Meski tidak sedetail buku 1,buku ini masyarakat awam karena terlalu asing dengan beberapa
juga menyajikan informasi secara istilah tersebut.
lengkap. 2. Tata bahasa dalam buku ini sudah baik, namun ada
3. Tampilan dan cover buku ini sangat beberapa kesalahan dalam penggunaan tanda baca.
baik dan rapi. Seperti contohnya pada penggunaan tanda koma
4. Buku ini menyajikan gambar dari dimana setelah tanda koma, penulis tidak memberi jarak
struktur serta proses siklus atau spasi pada kata selanjutnya. Kesalahan yang sama
metabolisme, sehingga pembaca juga terdapat pada penggunaan tanda kurung.
mendapat ilustrasi secara langsung 3. Kualitas gambar yang disajikan cukup rendah, sehingga
bagaimana proses yang terjadi terdapat beberapa gambar yang pecah dan tidak dapat
pada kegiatan metabolisme terbaca dengan jelas keterangan yang dilampirkan
karbohidrat yang disajikan. dalam gambar.
Buku 3 Keunggulan Kelemahan

1. Penjelasan dalam buku Ketiga ini “Biokimia 1. Bahasa yang digunakan pada buku
Karbohidrat dalam perspektif ilmu keolahragaan ” ini lebih berat dari pada buku
disajikan sangat jelas dan rinci sehingga pembanding yang pertama dan
menambah banyak pengetahuan akan metabolism kedua.
karbohidrat tersebut.
2. Penjelasan yang terlalu padat pun
2. Segi tata Bahasa buku ini menggunakan bahasa
dapat menjadi kekurangan buku ini,
yang padu dan menggunakan struktur yang tepat.
karena menyebabkan pembaca
3. Setiap pembahasan yang disajikan penulis juga
bosan atau monoton dalam
disertai contoh yang akan membuat pembaca
menanggapinya.
memahami isinya.
4. Dalam Penyajiannya dilengkapi gambar yang
dapat membuat pambaca lebih menarik utk
membaca nya serta paham tentang materi
tersebut.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk mempertahankan keadaan stabil dan untuk mengizinkan pertumbuhan dan reproduksi juga, semua sel
hidup membutuhkan energi (ATP) dan bahan awal untuk biosintesis. Mengurangi daya (NADPH) juga diperlukan karena
ebagian besar biosintesis melibatkan mengkonversi senyawa ke keadaan yang lebih berkurang. Sistem metabolisme
disimbolkan dengan dua blok fungsional:
1. Katabolisme atau metabolisme degradatif. Makanan yang teroksidasi menjadi karbon dioksida. Sebagian besar
elektron dibebaskan di oksidasi ini ditransfer ke oksigen, dengan produksi seiring ATP (elektron-tranfer
fosforilasi). elektron lain digunakan mengurangi agen untuk biosintesis. Jalur utama dalam blok ini adalah urutan
glikolitik dan asam (TCA) siklus trikarboksilat. Ini urutan yang sama, dengan lintasan pentosa fosfat, juga
menyediakan kerangka karbon untuk proses biosintesis sel.
2. Biosintesis, atau anabolisme. Blok ini mencakup kompleksitas kimia jauh lebih besar daripada yang pertama. Bahan
awal yang dihasilkan oleh glikolisis dan siklus TCA diubah menjadi ratusan komponen sel, dengan NADPH melayani
sebagai agen mengurangi bila diperlukan, dan dengan ATP berfungsi sebagai coupling agent yang universal atau
senyawa-pentransduksi energi. Sintesis dari bahan awal diikuti oleh sintesis makromolekul dan pertumbuhan.
B. Rekomendasi
Berdasarkan Critical Book yang kami buat, sebaiknya kita semua harus membaca
ketiga buku tersebut, dikarenakan buku tersebut terdapat beberapa pendapat yang
berbeda jadi kita semua mendapatkan ilmu yang lebih luas. Tetapi jika kita merasa agak
sedikit malas untuk membaca ketiga buku ini, kami kelompok 6 sangat
merekomendasikan untuk membaca buku yang pertama.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Ir. Sri Wahjuni, M. (2013). METABOLISME KARBOHIDRAT. Denpasar:


Udayana University Press.

dr. Rias Gesang Kinanti, M. &. (2019). BIOKIMIA KARBOHIDRAT DALAM


PERSPEKTIF ILMU. Malang: Wineka Media.

dr. Sri Wahyuni, M. (2017). BIOKIMIA ENZIM DAN KARBOHIDRAT.


Lhokseumawe: UNIMAL PRESS.
THANKS!
DO YOU HAVE ANY QUESTIONS?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon and infographics & images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai