Anda di halaman 1dari 12

..

TUGAS BIOKIMIA
“METABOLISME KARBOHIDRAT”

Disusun Oleh:
1. Wiretnoningsih
2. Tunjung Putri Utami
3. Robia Alvina Rahma
4. Betty Kusumastuti

KELAS ALIH JENJANG KEBIDANAN KERJASAMA IBI KOTA PEKALONGAN PROGRAM


STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN SEMARANG
JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES
KEMENKES SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

i
DAFTAR ISI……………………………………………………………….……….…….i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………………..…………..……..i
B. Kata Pengantar…………………………………………………………….ii
BAB II PEMBAHASAN
A. Metabolisme 1
1. Definisi Metabolisme 1
2. Fungsi Metabolisme 2
B. Karbohidrat 2
1. Definisi Karbohidrat 2
2. Fungsi Karbohidrat 2
C. Metabolisme Karbohidrat 4
1. Glikolisis 4
2. Dekarboksilasi Oksidatif 4
3. Siklus Krebs 5
4. Glikogenesis 6
5. Glikogenolisis…………………………………………………………..6
6. Glikoneogenesis 7
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolism karbohidrat 7
E. Makanan yang mengandung karbohidrat……………….…………………………7
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………..…………………8

ii

ii
METABOLISME KARBOHIDRAT

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karbohidrat yang didapatkan dari makanan merupakan bahan bakar utama untuk
menjadi glukosa, metabolism tubuh akan menjadi sangat baik apabila gula dalam darah
berada pada batas normal( Prasetyowati H, 2008)
Glukosa merupakan karbohidrat yang sangat penting erat kaitannya dengan
penyediaan energy didalam tubuh.
Jika tubuh terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat dan glukosa akan
mengakibatkan metabolism yang tidak sempurna sehingga menyebabkan kadar glukoda diatas
normal ( Krismayonda F, 2015).
Pengukuran kadar glukosa dalam darah ini dilakukan dalm pebuluh darah dalam
tubuh.

iii
B. Kata Pengantar
Rasa syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai yang
diharapkan.
Makalah ini disusun sebagai bahan menamabah ilmu pengetahuan dan memenuhi
tugas penyusun sebagai mahasiswa D4 kebidanan alih jenjang poltekkes kemenkes
Semarang.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tak lepas dari bantuan dari
semua pihak dan diucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang
2. Teman-teman penyusun dalam diskusi Kelompok
Makalah metabolism karbohidrat yang telah dibuat ini tentu masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna untuk itu saran dan masukan yang membangun kami
harapkan demi perbaikan.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
masyarakat.

Pekalonagan, Juli 2023

Penyusun

ii

iv
BAB II PEMBAHASAN

A. METABOLISME
1. Definisi Metabolisme
Metabolisme merupakan reaksi dalam sel yang dikatalisis oleh enzim-
enzim. Lebih jauh, metabolisme bukanlah suatu proses acak melainkan sangat
terintegrasi dan terkoordinasi. Mempunyai tujuan dan mencakup berbagai kerja
sama banyak sistem multi enzim.
Metabolisme juga merupakan perubahan transpormasi kimia menjadi energi
yang terjadi didalam tubuh. Banyaknya energi yang dibebaskan oleh proses
katabolisme makanan di dalam tubuh sama besar dengan jumlah yang dibebaskan
diluar tubuh. Energi yang dibebaskan oleh proses katabolisme dalam tubuh,
mencerna dan memetabolisme makanan, termoregulasi dan aktivitas fisik
(Munawwarah, 2011).
Metabolisme dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam proses yaitu
anabolisme (penyusunan) dan katabolisme (penguraian). Anabolisme adalah sintesis
makromolekul seperti protein, polisakarida, dan asam nukleat dari bahan-bahan yang
kecil. Proses sintesis yang demikian tidak dapat berlangsung tanpa adanya masukan
energi. Secara langsung atau tidak langsung, ATP merupakan sumber energi bagi
semua aktifitas anabolik di dalam sel. Metabolisme memerlukan keberadaan enzim
agar prosesnya berjalan cepat. Hasil proses metabolisme berupa energi dan zat-zat

yang diperlukan oleh tubuh. (Baret dkk., 1986)

1
2. Fungsi Metabolisme
Metabolisme memiliki empat fungsi spesifik, yaitu:

v
1. Untuk memperoleh energi kimia dari degradasi sari makanan yang kaya
energi dari lingkungan atau dari energi solar.
2. Untuk mengubah molekul nutrient menjadi prekusor unit pembangun bagi
makro molekul nutrien menjadi prekusor unit pembangun makro molekul sel.
3. Untuk menggabungkan unit-unit pembangun ini menjadi protein, asam
nukleat, lipid, polisakarida, dan komponen sel lainnya.
4. Untuk membentuk dan mendegradasi biomolekul yang diperlukan di dalam
fungsi khusus sel.

B. KARBOHIDRAT
1. Definisi Karbohidrat
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau keton. Nama karbohidrat
berasal dari kenyataan bahwa kebanyakan senyawa golongan ini mempunyai
rumus empiris, yang menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah karbon
“hidrat”, dan memiliki nisbah karbon terhadap oksigen sebagai 1: 2: 1. Sebagai
contoh rumus eimpiris D-glukosa adalah C6H12O0.(Murray,K.,2002).
Karbohidrat dapat dibedakan menjadi: monosakarida, oligosakarida, dan
polisakarida. Monosakarida ialah karbohidrat yang paling sederhana yang tidak
dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat lain. Sebagian besar monosakarida dikenal
sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai atau cincin karbon. Menurut Sunita
Almatsier, ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosa,
fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini mengandung jenis dan
jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom
oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom
hydrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon.
Dalam proses untuk menghasilkan energi, semua jenis karbohidrat yang
dikonsumsi akan masuk kedalam sistem pencernaan dan juga usus halus,
terkonversi menjadi glukosa untuk kemudian di absorpsi oleh aliran darah dan
ditempatkan ke berbagai organ dan jaringan tubuh. Molekul glukosa hasil

2
konversi berbagai macam jenis karbohidrat inilah yang kemudian akan berfungsi
sebagai dasar pembentukan energi di dalam tubuh. Melalui berbagai tahapan dalam
proses metabolisme, sel-sel yang terdapat di dalam tubuh dapat mengoksidasi glukosa
menjadi CO & H2O dimana proses ini juga akan disertai dengan produksi energi.
2. Fungsi Karbohidrat

vi
Karbohidrat memiliki berbagai macam fungsi bagi tubuh. Almatsier dalam
bukunya menyebutkannya sebagai berikut:
a. Sumber energi.
b. Pemberi rasa manis pada makanan. Karbohidrat memberi rasa manis pada
makanan, khususnya mono dan disakarida. Alat kecapan manusia merasakan
rasa manis tersebut.
c. Penghemat protein.
d. Pengatur metabolisme lemak.
e. Membantu pengeluaran feses.

C. Metabolisme Karbohidrat
Peranan utama karbohidrat di dalam tubuh adalah menyediakan glukosa bagi
sel-sel tubuh yang kemudian diubah menjadi energi. Glukosa memegang peranan
sentral dalam metabolisme karbohidrat. Jaringan tertentu hanya memperoleh energi
dari karbohidrat seperti sel darah merah serta sebagian besar otak dan sistem saraf.
Glukosa yang diserap dari pencernaan makanan dibawa darah menuju
keseluruh sel tubuh. Dalam sitoplasma glukosa akan mengalami glikolisis, yaitu
peristiwa pemecahan gula hingga menjadi ATP. Ada dua jalur gikolisis yaitu jalur
biasa untuk aktifitas atau kegiatan hidup yang biasa (normal) dengan hasil ATP
terbatas dan glikolisis jalur cepat yang dikenal dengan jalur Embden Meyerhoff untuk
menyediakan ATP cepat pada aktifitas kerja keras, misalnya lari cepat. Jalur ini
memberi hasil asam laktat yang bila terus bertambah dapat menyebabkan terjadinya
asidosis laktat. Asidosis ini dapat berakibat fatal terutama bagi yang tidak terbisa
beraktitas keras. Hasil oksidasi glukosa melalu glikolisis akan dilanjutkan dalam
siklus kreb yang terjadi di bagian matriks

3
mitokondria. Selanjutnya, hasil siklus kreb akan digunakan dalam dalam sistem couple
dengan menggunakan sitokrom dan berakhir dengan pemanfaatan oksigen sebagai
penangkapan ion H. Kejadian tubuh kemasukan racun menyebabkan sistem sitokrom
diblokir oleh senyawa racun sehingga reaksi reduksi oksidasi dalam sistem couple, terutama
oleh oksigen tidak dapat berjalan (Anonim,2009).
1. Glikolisis
Glikolisis adalah rangkaian reaksi kimia penguraian glukosa (yang memiliki 6 atom C)
menjadi asam piruvat (senyawa yang memiliki 3 atom C), NADH, dan ATP. NADH
(Nikotinamida Adenina Dinukleotida Hidrogen) adalah koenzim yang mengikat elektron (H),

vii
sehingga disebut sumber elektron berenergi tinggi. ATP (adenosin trifosfat) merupakan senyawa
berenergi tinggi. Setiap pelepasan gugus fosfatnya menghasilkan energi. Pada proses glikolisis,
setiap 1 molekul glukosa diubah menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP
(Rochimah, 2009).
Glikolisis memiliki sifat-sifat, antara lain: glikolisis dapat berlangsung secara aerob
maupun anaerob, glikolisis melibatkan enzim ATP dan ADP, serta peranan ATP dan ADP
pada glikolisis adalah memindahkan (mentransfer) fosfat dari molekul yang satu ke molekul
yang lain. Pada sel eukariotik, glikolisis terjadi di sitoplasma (sitosol). Glikolisis terjadi
melalui 10 tahapan yang terdiri dari 5 tahapan penggunaan energi dan 5 tahapan pelepasan
energi.

2. Dekarboksilasi Oksidatif
Pada tahapan ini, asam piruvat (3 atom C) hasil glikolisis dari sitosol diubah menjadi
asetil koenzim A (2 atom C) di dalam mitokondria. Pada tahap 1, molekul piruvat (3 atom C)
melepaskan elektron (oksidasi) membentuk CO2 (piruvat dipecah menjadi CO2 dan molekul
berkarbon 2). Pada tahap 2, NAD+ direduksi (menerima elektron) menjadi NADH + H+.
Pada tahap 3, molekul berkarbon 2 dioksidasi dan mengikat Ko-A (koenzim A) sehingga
terbentuk asetil Ko-A. Hasil akhir tahapan ini adalah asetil koenzim A, CO2, dan 2NADH
(Rochimah, 2009).

4
3. Siklus Krebs
Siklus Krebs terjadi di matriks mitokondria dan disebut juga siklus asam
trikarboksilat. Hal ini disebabkan siklus Krebs tersebut menghasilkan senyawa yang
mempunyai gugus karboksil, seperti asam sitrat dan asam isositrat. Asetil koenzim A
hasi dekarboksilasi oksidatif memasuki matriks mitokondria untuk bergabung dengan
asam oksaloasetat dalam siklus Krebs, membentuk asam sitrat. Demikian seterusnya,
asam sitrat membentuk bermacam-macam zat dan akhirnya membentuk asam
oksaloasetat lagi (Rochimah, 2009)

viii
Hasil glikolisis menghasilkan 2 molekul piruvat (untuk 1 molekul glukosa).
Oleh karena itu, hasil akhir total dari siklus Krebs tersebut adalah 2 kalinya. Dengan
demikian, diperoleh hasil sebanyak 6 NADH, 2FADH2 dan 2ATP (jumlah untuk
katabolisme setiap 1 molekul glukosa).

5
4. Glikogenesis
Kelebihan glukosa dalam tubuh akan disimpan dalam hati dan otot (glikogen)
ini disebut glikogenesis. Glukosa yang berlebih ini akan mengalami fosforilasi
menjadi glukosa-6-phospat. Di otot reakssi ini dikatalis oleh enzim heksokinase
sedangkan di hati dikatalis oleh glukokinase. Glukosa-6-phospat diubah menjadi
glukosa-1-phospat dengan katalis fosfoglukomutase menjadi glukosa-1,6-biphospat.
Selanjutnya glukosa-1-phospat bereaksi dengan uridin triphospat (UTP) untuk
membentuk uridin biphospat glukosa (UDPGlc) dengan katalis UDPGlc pirofosforilase.
Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc membentuk ikatan glikosidik
dengan atom C4 pada residu glukosa terminal glikogen, sehingga membebaskan

ix
UDP. Reaksi ini dikatalis oleh enzim glikogen sintase. Molekul glikogen yang sudah
ada sebelumnya harus ada untuk memulai reaksi ini. Glikogen primer selanjutnya
dapat terbentuk pada primer protein yang dikenal sebagai glokogenin. Setelah rantai
glikogen primer diperpanjang dengan penambahan glukosa tersebut hingga
mencapai minimal 11 residu glukosa, maka enzim pembentuk cabang memindahkan
bagian dari rantai 1 ke 4 (panjang minimal 6 residu glukosa0 pada rantai yang berdekatan
untuk membentuk rangkaian 1 ke 6 sehingga membuat titik cabang pad molekul tersebut.
Cabang-cabang ini akan tumbuh dengan penambahan cabang selanjutnya. Setelah
jumlah residu terminal yang non reduktif bertambah, jumlah total tampak reaktif
dalam molekul akan meningkat sehinggaa akan mempercepat glikogenesis maupun
glikogenolisis (Mulasari dan Tri, 2013).
5. Glikogenolisis
Proses perubahan glikogen menjadi glukosa atau kebalikan dari glikogenesis.

6. Glikoneogenesis
Glikoneogenesis adalah suatu pembentukan glukosa dari senyawa yang
bukan karbohidat. Glikoneogenesis penting sekali untuk menyediakan glukosa
apabila di dalam diet tidak mengandung cukup karbohidrat. Pada dasarnya
glikoneogenesis adalah sintetis glukosa dari senyawa bukan karbohidrat, misalnya
asam laktat dan beberapa asam amino. Proses glikoneogenesis berlangsung
terutama dalam hati. Glikoneogenesis yang dilakukan oleh hati atau ginjal,
menyediakan suplai glukosa yang tepat. Kebanyakan karbon yang digunakan untuk
sintetis glukosa akhirnya berasal dari katabolisme asam amino.

D. Faktor-faktor yang mempengarui metabolisme karbohidrat

x
Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme karbohhidrat adalah :
1. Pada keadaan kelaparan, enzim enzim-enzim utama dari glikolisis, HMP shunt dan
glikogenesisi aktifitasnya menurun, sebaliknya aktifitas enzim-enzim utama dari
glukogenesisi dan glikogenesis meningkat.
2. Pada keadaan Diabetes Melitus, aktifitas enzim-enzim tersebut mirip dengan
keadaan kelaparan.
3. Pada pemberian makanan tinggi karbohidrat, aktifitas enzim-enzim glikolisis, HMP
shunt dan glikolisis meningkat, sedangkan aktifitas utama glukoneogensis dan
glikogenesis menurun (Yohanis,2009).

E. Makanan yang mengandung karbohidrat.


Makanan yang mengandung tinggi karbohidrat ialah nasi, ubi jalar, jagung, singkong,
ketela rambat, pisang dan masih banyak lagi lainnya.

BAB IX
PENUTUP

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu menambah ilmu


pengetahuan mahasiswa dan masyarakat tentang metabolism karbohidrat
Dan mengetahui batas-batas mengkonsumsi karbohidrat dan glukosa dari bahan
makanan, menerapkan pola hidup sehat sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan
manusia.

Penyusunan makalah ini telah diusahakan sebaik-baiknya. Namun demikian tentu


masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu saran perbaikan dan

xi
penyempurnaan kami harapkan dari berbagai pihak yang terkait demi kesempurnaan makalah
ini.

xii

Anda mungkin juga menyukai