Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Report


Diterapkannya kurikulum KKNI pada Universitas Negeri Medan,
mahasiswa dituntut untuk lebih kreatif dalam mengembangkan ide, dan
kreatifitasnya. Dalam Critical Book Report ini mahasiswa dituntut untuk
mengkritisi sebuah buku, dan meringkas menjadi satu kesatuan yang utuh
sehingga dapat dipahami oleh mahasiswa yang melakukan Critical Book Report
ini, termasuk didalamnya mengerti akan kelemahan dan keunggulan dari buku
yang akan dikritisi.
Adapun dalam penuntasan tugas Critical Book Report ini mahasiswa
dituntut dalam meringkas, menganalisa dan membandingkan serta memberikan
kritik berupa kelebihan dan kelemahan pada suatu buku berdasarkan fakta yang
ada dalam buku tersebut ,sehingga dengan begitu mahasiswa akan menjadi
terbiasa dalam berpikir logis dan kritis serta tanggap terhadap hal-hal yang baru
yang terdapat dalam suatu buku. Penugasan Critical Book Report ini juga
merupakan bentuk pembiasaan agar mahasiswa terampil dalam menciptakan ide-
ide kreatif dan berpikir secara analitis sehingga pada saat pembuatan tugas-tugas
yang sama mahasiswa pun menjadi terbiasa serta semakin mahir dalam
penyempurnaan tugas tersebut. Pembuatan tugas Critical Book Report ini juga
melatih, menambah, serta menguatkan pemahaman mahasiswa betapa pentingnya
mengkritikalisasi suatu karya berdasarkan data yang faktual sehingga dengan
begitu terciptalah mahasiswa-mahasiswa yang berkarakter logis serta analisis
sehingga dengan bertambahnya era yang semakin maju yang seperti zaman
sekarang ini.
1.2. Rumusan Masalah
Buku manakah yang layak untuk dijadikan sebagai referensi dilihat
berdasarkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dari buku tersebut?

1.3. Tujuan Penulisan Critical Book Report


Mengetahui kelayakan suatu buku untuk dijadikan buku referensi dilihat
berdasarkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dari buku tersebut.

1
1.4. Manfaat Penulisan Critical Book Report
1.4.1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan mengenai biokimia dan dapat
melatih diri untuk membuat tulisan yang baik dan benar serta dapat berbagi
pemikiran kepada masyarakat luas.
1.4.2. Bagi pembaca, dapat menambah wawasan mengenai biokimia dan dapat
lebih mudah mengetahui buku manakah yang lebih baik untuk digunakan sebagai
referensi.

2
BAB II
BOOK REVIEW

2.1. BUKU UTAMA (DIKTAT)

2.1.1 Identitas Buku Utama (Diktat)

 Judul Buku : Biokimia untuk Biologi


 Penulis : Dra. Martina Restuati, M.Si.
Dra. Melva Silitonga, M.Si.
Dra. Uswatun Hasanah, M.Si.
Drs. M. Yusuf Nasution, M.Si.
 Penerbit : Unimed-press
 Tahun Terbit : 2019
 Tempat Terbit : Medan
 Jumlah Halaman : v + 389 Halaman
 ISBN : 978-979-16240-3-9

2.1.2 Ringkasan Buku Utama (Diktat)

KARBOHIDRAT

1. Fungsi
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi utama untuk melakukan
aktivitas dan sebagai bahan penyusun struktur sel.

2. Klasifikasi dan Susunan Kimia


Rumus empiris karbohidrat ialah Cn(H2O)n atau (CH2O)n. Berdasarkan
jumlah monomer yang menyusunnya karbohidrat digolongkan menjadi :
A. Monosakarida
Monosakarida terdiri dari 2 golongan yaitu aldosa dan ketosa.
Monosakarida yang penting adalah D-glukosa, D-fruktosa, D-galaktosa, dan
terkadang D-mannosa, L-sorbosa.

3
B. Oligosakarida
Oligosakarida adalah polimer dari 2-10 monosakarida. Oligosakarida terdiri
dari:
 Disakarida : Maltosa, laktosa, sukrosa
 Trisakarida : Raffinosa dan melezitosa
 Tetrasakarida : Stakhiosa

C. Polisakarda
Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6
monosakarida dengan rantai lurus/cabang. Polisakarida terbagi atas 2 jenis, yaitu
homopolisakarida dan heteropolisakarida. Macam-macam polisakarida :
 Pati
1. Merupakan suau bentuk homopolimer dengan ikatan alpha glikosidik
2. Terdiri dari dua polimer yang berbeda, yaitu amilosa dan amilopektin.
3. Terdapat pada jagung, padi, kentang, dan lain-lain.
 Glikogen
1. Terdapat pada otot-otot hewan
2. Disimpan dalam hati sebagai cadangan energi
 Hemiselulosa
1. Diklasifikasikan berdasarkan kandungan gulanya, yaitu xylosa, mannan,

4
dan galaktan.
2. Merupakan salah satu komponen pembentuk jaringan tanaman.
 Selulosa
1. Merupakan isomer beta-glukan dari pati dan bersifat tidak larut.
2. Enzim hidrolase dan selobiosa mampu menghidrolisis selulosa
 Dekstrin
1. Tiga dekstrin terbentuk, yaitu amilodekstrin, eritodekstrin, dan
achoodektrin.
2. Dekstrin digunakan sebagai lem kertas, seperti pada amplop, label atau
perangko.
 Insulin, serat, gum (gum arab, agar-agar, algin, dan karagenan).

3. Reaksi Karbohidrat
Reaksi oksidasi terdiri atas oksidasi, reduksi, reaksi dengan alkil, reaksi
dengan asam, pembentukan ester, dan fermentasi.

METABOLISME KARBOHIDRAT

Karbohidrat merupakan sumber energy utama untuk manusia, yaitu


menyediakan 50-70% dari total kalori yang dibutuhkan. Fungsi utama karbohidrat
dalam metabolism adalah sebagai bahan bakar untuk dioksidasi dan menyediakan
energi untuk proses metabolik lain.
Senyawa karbohidrat yang bersifat kompleks harus terlebih dahulu dipecah
menjadi senyawa-senyawa yang lebih pendek dan sederhana, agar dimanfaatkan
didalam tubuh. Proses pemecahan kompleksitas karbohidrat ini dapat berlangsung
karena adanya peranan enzim. Kelebihan karbohidrat kan diubah menjadi lemak
dan disimpan didalam jaringan lemak.Beberapa glukosa yang melalui jaringan
otot juga dapat diubah menjadi glikogen untuk disimpan.
Jika glukosa memasuki sel, dapat dimanfaatkan dalam 1 atau 2 jalur yang
berbeda tergantung pada persediaan O2 didalam sel. O2 dibutuhkan untuk
pemecahan atau metabolism gula secara lengkap. Dengan adanya O2, glukosa
dipecah menjadi 2 mol asam piruvat dan 2 mol senyawa ATP berenergi tinggi
yang terbentuk dari 2 mol ADP. ATP adalah molekul besar yang mengandung 3

5
gugus pospat (PO4).Simpanan energy dalam molekul ATP dapat dilepaskan untuk
tujuan tertentu.Katabolisme lengkap dari 2 mol asam pirivat disebut siklus
krebs.Reaksi ini terjadi di dalam mitokondria, yang memerlukan sejumlah enzim
dan koenzim.
Reaksi diawali dengan pemevahan asam piruvat menjadi asetil CoA
membutuhkan 3 enzim dan 5 koanzim yang berbeda.Glikolisis merupakan jalur
utama katabolisme glukosa pada hewan, tanaman dan mikroorganisme pada
umumnya. Terdapat 3 jalur penting yang dialami oleh piruvat setelah glikolisis.
Di dalam organism tingkat tinggi, glikolisis adalah jalur persiapan untuk
katabolisme glukosa secara aerobic. Sedangkan mekanisme glikolisis didalam
tubuh hewan bekerja sebagai mekanisme darurat untuk menghasilkan energy
dalam waktu singkat. Glikolisis dibantu dengan 11 enzimyang bekerja secara
berurutan.. Enzim-enzim tersebut terdapat didalam sitoplasma dan saling tidak
bergantungan satu sama lain sebagai kompleks multienzim.

A. Oksidasi Piruvat
Setelah terbentuk piruvat, untuk menuju ke arah pembentukan asetil CoA,
maka piruvat akan mengalami oksidasi terlebih dahulu.Reaksi oksidasi piruvat
menjadi asetil CoA tesebut, bukan merupakan bagian dari siklus asam sitrat, akan
tetapi merupakan keharusan bagi karbohidrat untuk dapat memasuki siklus asam
sitrat.

B. Siklus Asam Sitrat (Siklus Krebs)


Melalui siklus ini akan terbentuk sejumlah preksor untuk biosintesis asam
amino dan protein. Oksaloasetat, precursor aspartat dan asam amino lainnya
berbentuk dalam siklus TCA ini. Dengan demikian siklus ini merupakan
precursor anabolic yang penting untuk respirasi dan biosintesis sel.

C. Respirasi
Secara umum aliran proses respirasi terbagi 3 tahap yaitu:
1. Asetik CoA yang dibentuk dari hasil oksidasi karbohidrat, asam lemak dan
asam amini akan mengalami mobilisasi, menuju ke reaksi katabolisme tahap
II.

6
2. Siklus asam sitrat merupakan katabolisme tahap II, dimana asetil CoA
mengalami degredasi secara enzimatis, dan menghasilkan 2 mol CO2 serta 4
pasang atom H dalam bentuk terikat.
3. Transpor electron dan fosforilasi oksidatif.

D. Siklus Glioksilat
Dalam siklus ini asetil CoA bereaksi dengan oksaloasetat untuk membentuk
sitrat. Pemevahan isositrat tidak terjadi seperti halnya reaksi dengan enzim
isositrat dehidrogenase dalam siklus asam sitrat. Akan tetapi, pemecahan isositrat
dengan enzim isositrat liase, untuk membentuk suksinat dan glioksolat.Glioksilat
akan berkindensasi dengan asetil CoA untuk menghasilkan malat, melalui
aktivitas enzim malat sintese. Kemudian malat akan didehidragenesi menjadi
oksaloasetat yang dapat berkondensasi dengan molekul lain dari asetil CoA untuk
memulai siklus kembali.

E. Jalur Pentosa Fosfat


Jalur pentose fosfat merupakan suatu jalur multi fungsi untuk beberapa
tujuan yaitu:
a. Membentuk NADPH
b. Mengubah heksosa menjadi pentose
c. Merupakan jalur degredasi oksidatif pentose
d. Melalui jalur fosfoglukonat termodifikasi

F. Siklus Glukoneogenesis
Jalur metabolik yang tersangkut glukoneogenesis ini merupakan modifikasi
dan penyesuaian jalur Embden-Meyerhof dan siklus asam sitrat, yang berkenaan
dengan konversi asam- asam amino glukogenik, laktat dan gliserol menjadi
glukosa atau glikogen.

G. Sintesis dan metabolism glikogen


a. Regulasi sintesis dan penggunaan glikogen
b. Asam laktat
c. Metabolism glikogen
d. Hormone yang mengatur metabolism glikogen

7
2.2. BUKU PEMBANDING I

2.2.1 Identitas Buku Pembanding I


 Judul Buku : Biokimia Metabolisme dan
Bioenergitika
 Pengarang : Yohanis Ngili
 Penerbit :Graha Ilmu
 Tempat Terbit : Yokyakarta
 Tahun Terbit : 2009
 Tebal Buku : 323Halaman
 ISBN : 978-979-756-558-9

2.2.2 Ringkasan Buku Pembanding I

METABOLISME KARBOHIDRAT

Karbohidrat adalah kelompok senyawa yang mengandung unsur C, H, dan


O. senyawa-senyawa karbohidrat memiliki sifat pereduksi karena adanya gugus
karbonil dalam bentuk aldehid dan keton. Senyawa ini juga memiliki banyak
gugus karboksil (-OH). Karena itu, karbohidrat merupakan suatu polhidroksi
aldehid atau polihidroksi keton, atau turunan senyawa-senyawa tersebut. Senyawa
karbohidrat yang memiliki tiga sampai Sembilan atom karbon disebut
monosakarida. Gabungan senyawa-senyawa monosakarida akan membentuk
senyawa karbohidrat yang lebih besar. Ikatan penghubung antara dua buah
monosakarida disebut ikatan glikosida. Karbohidrat yang memiliki beberapa unit
monosakarida disebut oligosakarida, sedangkan yang memiliki banyak unit
monosakarida disebut polisakarida. Banyak monosakarida ataupun oligosakarida
memiliki rasa manis, karena itu karbohidrat yang massa relative nya lebih kecil
disebut gula.
Terdapat dua jenis monosakarida, yaitu aldose dan keton. Aldose
mengandung gugus aldehid, sedangkan ketosa mengandung gugus keton. Selain
itu, monoskarida juga dikelompokkan menurut jumlah atom karbon yang
dimilikinya. Bila mengandung tiga atom karbon maka monosakarida tersebut

8
disebut triosa, mengandung empat atom disebut tetrosa, pentose mengandung lima
atom, heksosa untuk enam atom, dan lain-lain.

Gliseraldehid
Gliseraldehid memiliki sifat pereduksi karena merupakan suatu aldehid.
Atom C-2 pada molekul ini adalah pusat kiral (disebut juga pusat asimetris),
sehingga terdapat enansiomer. Enansiomer adalah suatu bayangan cermin satu
sama lain. Struktur sebelah kiri disebut D-gliseraldehid, dan kanan L-
gliseraldehid. Awalan D dan L meunjukkan konfigurasi atau penataan gugus
disekeliling pusat kiral.

Aldose sederhana
Aldose sederhanan diturunkan dari gliseraldehid, yakni memeasukkan atom
karbon kiral terhidroksilasi (CHOH) diantara karbon C-1 dan C-2 pada molekul
gliseraldehid. Dibawah ini merupakan struktur delapan adopentosa dan 16
aldoheksosa. Ada dua kelompok aldose sederhana yaitu kelompok D dan L. untuk
menentukan dikelompok mana suatu aldose tergabung adalah dengan
memperlihatkan atom karbon kiral yang paling dekat dengan gugus pereduksi
kemudian membandingkannya dengan gliseraldehid. Jika terdapat lebih empat
karbon kiral, suatu aldose diberi dua awalan konfigurasi. Konfigurasi untuk gugus
bernomor tinggi disebutkan lebih dahulu.

Ketosa Sederhana
Ketosa sederhana diturunkan dari dihidroksiaseton, yang merupakan suatu
isomer dari suatu gliseraldehid. Dihidrokseton tidak memiliki pusat kiral, tetapi
turunannya memiliki atom karbon kiral diantara gugus keton dan salah satu gugus
hidroksimetil. Nama sistematis untuk monosakarida ketosa selalu diakhiri dengan-
ulosa.

Struktur D-Glukosa
D-Glukosa merupakan monosakarida yang paling banyak ditemukan.
Monomer D-Glukosa terdapat dalam darah, sedangkan polimernya terdapat dalam
tepung maupun selulosa.

9
Konformasi Glukosa
Struktur Haworth untuk anomer D-glukopironosa dapat diubah sedikit untuk
menunjukkan bentuk asli molekul. Atom-atom karbon dalam molekul ini
membentuk sudut 109 derajat di tiap atom. Dengan sudut 109 derajat, terdapat dua
kemungkinan konformasi yaitu kursi dan perahu. Gugus-gugus yang terikat pada
atom karbon bias berada pada posisi ekuatorial atau posisi aksial. Posisi
aekuatorial jika gugus tersebut berada pada bidang datar, sedangkan aksial tegak
lurus terhadap bidang. Conformer yang paling stabil adalah conformer kursi.
Monosakarida memiliki gugus hidroksil pada atom-atom karbon cincin. Hal ini
meyebabkan gugus-gugus ini cenderung berada pada posisi ekuatorial .

Glikolisis
Glikolisis merupakan suatu proses yang menyebabkan terjadinya konversi
satu molekul glukosa menjadi dua molekul pituvat. Glikolisis merupakan jalur
metabolisme primitive karena bekerja pada sel yang paling sederhana sekalipun
dan tidak memerlukan oksigen. Jalur glikolisis memiliki lima fungsi utama dalam
sel yakni :
1. Glukosa diubah menjadi piruvat yang bila dioksidasi dalam siklus asam
sitrat
2. Banyak senyawa selain glukosa yang dapat memasuki jalur pada tahap
intermediet.
3. Dalam beberapa sel, jalur ini dimodifikasi untuk memungkinkan sintesis
glukosa.
4. Jalur ini mengandung intermediet-intermediet yang terlibat dalam reaksi
metabolisme alternative
5. Untuk setiap glukosa yang dikonsumsi, dua molekul ADP difosoforilasi
oleh fosforilase tingkat substrat untuk menghasilkan dua molekul ATP.

Persamaan reaksi kimia lengkap untuk glikolisis :

𝐶6 𝐻12 𝑂6+2ADP+2NA𝐷 + + 2𝑃1 → 2𝐶3 𝐻4 𝑂3 + 2ATP +2NADH +2𝐻 + +2𝐻2 O

10
Laju proses glikolisis dikendalikan dalam tiga tahap :
1. Pada langkah ini, glukosa diubah menjadi glukosa 6-fosfat dengan enzim
heksokinase. Enzim ini terdapat dalam semua sel, dan bukan merupakan
enzim spesifik untuk glukosa melainkan akan mengkatalisasi fosforilase
pada banyak heksosa. Aktivitas heksokinase diregulasi oleh konsentrasi
produk utamanya, yakni glukosa 6-fosfat. Dalam sel mamalia, fungsi
regulator ini memiliki dua tujuan. Pertama, memastikan bila sel memiliki
gula 6-fosfat yang telah mencukupi kebutuhan energy, maka fosforilase
glukosa dalam sel tersebut akan dikurangi. Kedua, karena penghilangna
glukosa dalam darah (dengan terjadinya konvensi menjadi 6-fosfat di
dalam sel) mengalami penurunan, maka terjadi peningkatan konsentrasi
glukosa darah bila pasokan glukosa dari tempat lain terus berlangsung.
Akibatnya, glukosa akan menjadi lebih banyak untuk enzim fosforilase
yakni glukokinase. Glukokinase merupakan enzim spesifik untuk D-
glukosa dan hanya terdapat dalam hati. Enzim ini juga mengubah glukosa
menjadi glukosa 6-fosfat.
2. Langkah kedua adalah titik control dalam tahap glikolisis, yang
melibatkan perubahan fruktosa 6-fosfat menjadi fruktosa 1,6 bifosfat
dengan dikatalis ooleh fosfofruktokinase. Enzim yang merupakan titik
utama dalam control glikolisis adalah fosfofruktokinase yang merupakan
enzim alostetrik. Dengan demikian, aktivitas enzim ini diregulasi oleh
sejumlah oleh sejumlah efektor, yang semuanya terlibatdalam transduksi
energy. Aktivitas fosfofruktokinase ditingkatkan oleh ADP atau AMP dan
diinhibisi olehh ATP, NADH, sitrat, atau asam lemak rantai panjang.
3. Tahap ini melibatkan perubahan fosfoenolpiruvat menjadi piruvat, yang
dikatalis oleh piruvat kinase. Enzim ini diaktifkan oleh fruktosa 1,6
bifosfat serta fodfoenolpiruvat dan diinhibisi oleh ATP, sitrat, atau asam
lemak. Hal ini berrati aktivitas piruvat kinase diregulasi dengan cara yang
sama seperti fosfofruktokinase. Kedua enzim ini diinhibisi ketika sel
dalam keadaan berenergi atau ketika tersedia bahan bakar alternative
glukosa.

11
Nasib Piruvat
Produksi dua molekul piruvat dari satu molekul glukosa dalam hampir
semua sel. Pproses ini mempunyai tiga karakteristik penting, yaitu :
1. Tidak membutuhkan oksigen
2. Dua molekul ADP difosforilase oleh fosforilasi tingkat substrat
3. Dua molekul NAD direduksi

Nasib piruvat dalam sel tertentu selanjutnya tergantung pada kondisi yang
berkaitan dengan ketiga kriteria tersebut. Peertama adalah ketersediaan oksigen
untuk sel, kedua adalah status energy sel, ketiga berhubungan dengan mekanisme
yang tersedia untuk sel mengoksidasi NADH dan NAD+.
Jika suatu sel tidak memiliki kemampuan untuk mengoksidasi piruvat, maka
produksi ATP dalam proses glikolisis menjadi terbatas. Jika tersedia glukosa yang
cukup untuk sel, maka piruvat dibuang selama ada ADP, NAD+ serta P. semua sel
mempunyai jumlah ADP dan p yang cukup kaena keduanya merupakan produk
dari hidrolisis ATP.
Ada nasib lain dari piruvat yang sangat penting, yang tidak terdapat dalam
jarinagn mamalia. Beberapa organisme bisa hidup dalam kondisi aerob dan
anaerob. Organisme ini adalah anaerob fakultatif, yang dapat mengubah
metabolismenya untuk beradaptasi dengan ada atau tidaknya oksigen. Organisme
anaerob fakultatif yang paling peting adalah ragi. Ragi mengubah glukosa menjadi
piruvat dan kemudian bila ada oksigen maka ragi akan mengoksidasi piruvat
menjadi karbon dioksida. Jika tidak ada oksigen, amka jalur untuk regenerasi
piruvat dekarboksilasi yang tidak terdapat dalam sel mamalia.

Glukoneogenesis
Jaringan dapat menguraikan glukosa, dan juga terdapat jarinagn tertentu
yang bisa mensintesis glukosa. Dalam sel mamalia, glukosa merupakan sumber
energy karbohidrat yang paling berlimpah. Glukosa dicerna dalam semua sel
sebagai bahan bakar glikolisiis dan disimpan dalam hati serta otot sebagai polimer
glikogen. Tetapi sel-sel tertentu memiliki enzim untuk mengkatalisasi sintesis
dalam kondidi tertentu :

12
1. Ketersediaan rangka karbon tertentu (struktur tulang punggung karbon dari
berbagai tipe)
2. Energy daam bentuk ATP yang dibutuhkan untuk menjalankan urutan
reaksi.
3. Enzim untuk mengkatalis reaksi tersebut

Rangka karbon yang digunakan untuk sintesis glukosa bukan berasal dari
karbohidrat melainkan dari asam amino etertentu. Proses sinetsis glukosa baru ini
dari precursor nonkarbohidrat penting disebut glikoneogenesis. Jalur glikolisis
tidak bisa bekerja sebaliknya secara langsung karena adanya tingkah langkah yang
irreversible, tetapi piruvat bisa diubah manjadi glukosa karena adanya reaksi-
reaksi tambahan. Piruvat karboksilase adalah enzim alosterik yang diaktifkan oleh
efektornya yakni asetil-KoA.

Siklus Cori
Lokalisasi enzim-enzim tertentu hanya dalam sel-sel tertentu berarti bahwa
beberapa organ tergantung pada yang lain untuk melengkapi metabolisme substra
tertentu. Selama karbohidrat diperhitungkan ,hati dan otot rangka menjalankan
suatu kerjasama metabolisme tertentu. Otot rangka memperoleh ATP selama
berlatih, hampir semuanya hanya semata-mata dari glikolisis.

Metabolisme Glikogen
Glikogen disintesis dari glukosa 6-fosfat di dalam hati dan otot, lalu
disimpan di dalam jaringan-jaringan ini sebagai butiran halusd glikogen. Glikogen
yang merupakan polimer dari glukosa adalah simpanan energi yang bisa diuraikan
dengan cepat yang akhirnya menjadi glukosa 6-fosfat,yang kemudian memasuki
jalur glikolisis. Mekanisme sintesis glikogen dalam semua jaringan adalah serupa,
tetapi asal dari glukosa 6-fosfat berasal dari glukosa darah semata- mata. Langkah
pertama dalam sintesis glikogen yakni pembentukan glukosa 1-fosfat yang
dikatalis fosfoglukomutase.
Terdapat sejumlah faktor yang mengendalikan sintesis dan degradasi
glikogen. Kedua enzm yang terkait dalam proses-proses ini, yakni glikogen
sintase dan glikogen fosforilase,dikontrol secara alosterik dan aktivitasnya diatur

13
oleh glukosa 6-fosfat. Ketika konsentrasi glukosa 6-fosfat tinngi, glikogen akan
teraktivasi sehingga menyebabkan sintesis glikogen dan bukan glikogenolisis.

Pemasukan Karbohidrat Lain ke dalam Glikolisis


Glikolisis didefenisikan sebagai proses perubahan satu molekul glukosa
menjadi dua molekul piruvat. Akan tetapi, banyak karbohidrat yang bisa
menyumbangkan rangka karbon dan energi ikatan yang terkandung dalam
strukturnya kepada sel melalui jalur glikolisis. Degradasi glikogen menjadi
glukosa 1-fosfat merupakan suatu contoh pemasukan polisakarida ke dalam
glikolisis, karena glukosa 1-fosfat bisa diubah menjadi glukosa 6-fosfat.
Pemasukan beberapa monosakarida (seperti galaktosa) ke dalam jalur glikolisis
adalah secara tak langsung . tetapi untuk yang lainnya tersedia urutan alternatif
reaksi.

Regenerasi Level NA𝑫+ Sitoplasma


Sumber energi utama adalah asam lemak yang didegradasi dalam
mitokondria menjadi asetil-KoA. Asetil –KoA yang juga dapat terbentuk dari
piruvat akan memasuki siklus asam sitrat dimana molekul ini dapat dioksidasi
sempurna. Sel yang tidak memiliki mitokondria atau memiliki sangat sedikit
mitokondria, tidak mampu atau memiliki kemampuan terbatas untuk
menggunakan asam lemak sebagai bahan bakar. Karena itu sel-sel ini bergantung
pada glikolisiis sebagai alat untuk fosforilasi ADP. Untuk memastikan bahwa
selalu tersedia NAD+ yang cukup, maka sel-sel ini memiliki mekanisme-
mekanisme untuk regenerasi NAD+ sitoplasma dari NADH. Mekanisme-
mekanisme ini menghasilkan konversi piruvat menjadi laktat dalam mamalia.

Kontrol Glikolisis
Glikolisis memiliki tiga langkah yang irreversibel, dan enzim yang
mengkatalisis reaksi ini menggunakan kontrol atas seluruh jalur. Enzim
pengendalian yang utama adalah fosfofruktokinase. Kontrol lebih lanjut oleh sitrat
dan asam lemak rantai panjang menandakan bahwa ketika senyawa-senyawa ini
berlimpah,maka degradasi glukosa menjadi tidak penting sehinnga reaksi jalur
glikolisis akan terinhibisi. Laju glikolisis dlam sel tertentu berubah-ubah dari
waktu ke waktu seiring berubahnya energi yang diperlukan. Laju ini disebut

14
sebagai fluks glikolisis. Misalnya,jika suatu sel membutuhkan energi dan hanya
dapat memperolehnya dari glukosa,maka fluks glikolisis akan tinggi.

Pengaruh Hormon pada Glikolisis


Hormon tidak menggunkan kendali langsung apapn pada laju glikolisis,
tetapi tiga hormon memiliki pengaruh tak langsung. Hormon –hormon ini adalah
insulin, glukagon, dan epinefrin. Pada dasarnya, insulin terlibat dalam transpor
glukosa ke dalam semua sel( kecuali hati dan sel darah merah), sedangkan
glukogen dan epinefrin keduanya terkait dengan degradasi glikogen dalam
hati,epinefrin dan juga terlibat dengan degradasi glikogen dalam otot.
Mekanisme reaksi pada glukogen pada mobilisi glikogen dalam hati seperti
efinefrin.. Fungsi glukogen adalah untuk meningkatkan konsentrasi glukosa pada
darah kepada level normal, yang merupakan efek kebalikan dari insulin. Efinefrin
memiliki reaksi cepat yang menyebabkan degredasi cepat glikogen dalam sel otot
dan hati, sehingga otot memiliki glukosa 6-fosfat yang melimpah untuk glikolisis.

Jalur Pentosa Fosfat


Proses ini menghasilkan koenzim tereduksi yakni NADPH, yang teroksidasi
dalam biosintesis asam lemak dan steroid. Konsenkuensinya, japadalur
metabolisme ini adalah yang utama dalam sel-sel yang terlibat dalam produksi
asam lemak dan steroid, seperti hati,kortyeks adrenal dan jaringan adiposa. Jalur
pentose fosfat yang tidak membutuhkan oksigen dan yang terdapat dalam
sitoplasma sel-sel ini adalah jalur fosfoglukonat dan heksosa monofosfat shunt
(karena produk akhir jalur tersebut bisa masuk dalam proses glikolisis).

15
2.3. BUKU PEMBANDING II

2.3.1 Identitas Buku Pembanding II


 Judul : Biokimia Dasar
 Penulis : Dr. Yohanis Ngili, M.Si.
 Penerbit : Rekayasa Sains
 Tahun Terbit : 2013
 Tempat Terbit : Bandung
 Tebal Buku : 810 halaman
 Cetakan : Cetakan Pertama
 ISBN : 978-979-3784-62-5

2.3.2 Ringkasan Buku Pembanding II

KARBOHIDRAT

1. Definisi Karbohidrat
Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang
mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur
Hidrogen clan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Karbohidrat di
dalam tubuh dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol
lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan
yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Sumber karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk glikogen,
hanya dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya
dijumpai di dalam susu. Karbohidrat pada tumbuh-tumbuhan di bentuk dari hasil
reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuh-
tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber
dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan
dijumpai.

2. Jenis karbohidrat
Berbagai senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat mempunyai
molekul yang berbeda-beda ukurannya, yaitu dari senyawa yang sederhana yang
mempunyai berat molekul 90 hingga senyawa yang mempunyai berat molekul

16
500.000 bahkan lebih. Berbagai senyawa itu dibagi dalam tiga golongan, yaitu
golongan mnosakarida, golongan oligosakarida dan golongan polisakarida.

a. Monosakarida
Monosakarida ialah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya
hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan
cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang
paling sederhana ialah gliseraldehida dan dihidroksiaseton. Gliseraldehida dapat
disebut aldotriosa karena terdiri atas tiga atom karbon dan mempunyai gugus
aldehida. Dihidroksiaseton dinamakan ketotriosa karena terdiri atas tiga atom
karbon dan mempunyai gugus keton.monosakarida yang terdiri atas empat atom
karbon disebut tetrosa dengan rumus C4H8O4. Eritrosa adalah contoh aldotetrosa
dan eritrulosa adalah suatu ketotetrosa. Pentosa ialah monosakarida yang
mempunyai lima atom karbon. Contoh pentosa ialah ribosa dan ribulosa. Ribosa
adalah suatu aldopentosa, sedangkan ribulosa adalah suatu ketopentosa. Pentosa
dan heksosa (C6H12O6) merupakan monosakarida yang penting dalam kehidupan.
Monosakarida yang dapat dianggap derivat D-gliseraldehida. Monosakarida
memiliki jenis glukosa, fruktosa, dan galaktosa.

b. Oligosakarida
Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas
beberapa molekul yang terdiri atas bebrapa molekul monosakarida. Dua molekul
monosakarida yang berikatan satu dengan yang lain , membentuk satu molekul
disakarida. Oligosakarida yang lain ialahh trisakarida yaitu yang terdiri atas tiga
molekul monosakarida dan tetrasakarida yang terbentuk dari empat molekul
monosakarida. Oligasakarida yang paling banyak terdapat dialam adalah
disakarida. Berikut golongan-golongan oligosakarida adalah maltosa, sukrosa,
laktosa, rafinosa, dan stakiosa.

c. Polisakarida
Polisakarida memempunyai molekul besar dan lebih kompleks dari pada
monosakarida dan oligosakarida. Molekul polisakarida terdiri atas banyak
molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida
saja disebut homopolisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain yang

17
disebut heteropolisakarida. Polisakarida berupa senyawa bewarna putih dan tidak
berbentuk Kristal, tidak mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai sifat
mereduksi. Golongan-golongan yang termasuk polisakarida adalah amilum,
glikogen, dekstrin, selulosa, dan mukopolisakarida.

METABOLISME KARBOHIDRAT

Metabolisme karbohidrat merupakan suatu proses perubahan-perubahan


kimiawi yang secara umum menghasilkan energi bagi kebutuhan, baik dari sel
maupun sampai ke suatu individu. Semua jenis karbohidrat diserap dalam bentuk
monosakarida, proses penyerapan ini terjadi di usus halus. Glukosa dan galaktosa
memasuki aliran darah dengan jalan transfer aktif, sedangkan fruktosa dengan
jalan difusi. Para ahli sepakat bahwa karbohidrat hanya dapat diserap dalam
bentuk disakarida. Hal ini dibuktikan dengan dijumpainya maltosa, sukrosa dan
laktosa dalam urine apabila mengkonsumsi gula dalam jumlah banyak. Akhimya
berbagai jenis karbohidrat diubah menjadi glukosa sebelum diikut sertakan dalam
proses metabolisme Proses glikolisis merupakan proses yang menyebabkan
terjadinya konversi satu molekul glukosa mejadi dua molekul piruvat yang
menghasilkan asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP. Proses dekarboksilasi
karbohidrat merupakan proses sambungan antara glikolisis dan siklus krebs yang

terjadi di dalam mitokondria dan menghasilkan asetil koenzim A, CO2, dan

2NADH. Energi yang dihasilkan pada metabolisme karbohidrat yang meliputi


beberapa tahap adalah 36 ATP dan pada sel prokariotik menghasilkan 38 ATP.

18
BAB III
CRITICAL BOOK
3.1. BUKU UTAMA (DIKTAT)

3.1.1 Kelebihan Buku Utama (Diktat)


a. Aspek Cakupan Materi
Materi pada buku ini tergolong ringkas dan padat. Ada materi yang
dijelaskan alasan dari penamaannya seperti mengenai aldosa dan ketosa sehingga
pembaca menjadi lebih paham walaupun materi yang disajikan ringkas. Selain itu,
pada klasifikasi karbohidrat disajikan struktur dari masing-masing jenis
karbohidrat sehingga kita lebih mengetahui perbedaan antara jenis yang satu
dengan yang lain, mengingat rumus kimia dari masing-masing jenis karbohidrat
tersebut ada yang sama, seperti rumus laktosa dengan sukrosa sama-sama
C12H22O11 dan glukosa dengan galaktosa dan fruktosa sama-sama C6H12O6.

b. Aspek Penyajian Materi


Materi disajikan dengan berbagai bentuk, ada yang berupa deskriptif,
diagram, tabel, serta gambar sehingga tidak membosankan untuk dipandang karna
bervariasi dan sekaligus mempermudah pemahaman pembaca terhadap materi
yang disampaikan. Karena materi yang disampaikan langsung kepada intinya
seperti adanya diagram proses pencernaan karbohidrat yang memudahkan
pembaca untuk langsung mengetahui inti dari perjalanan karbohidrat tersebut.
Materi yang disajikan dalam bentuk paragraf disajikan dengan konsisten dimana
jarak dari masing-masing paragraf itu sama. Selain itu, penyajian gambar, tabel,
dan diagram selalu disertai dengan keterangannya sehingga tidak membingungkan
pembaca.

c. Aspek Penulisan
Materi karbohidrat pada buku ini sudah disajikan dengan tulisan yang baik
dan benar sesuai dengan EYD dan tata penamaan ilmiah.

d. Aspek Bahasa
Bahasa yang digunakan mudah dimengerti dan langsung kepada inti yang
ingin dibicarakan.

19
3.1.2 Kelemahan Buku Utama (Diktat)
a. Aspek Cakupan Materi
Cakupan materi pada buku ini juga memiliki kekurangan. Adanya
ketidaksesuaian materi yang dijabarkan dengan materi yang dipaparkan
sebelumnya, seperti pada materi trisakarida dimana memiliki senyawa terpenting
seperti raffinosa dan melezitosa, tetapi yang dijelaskan hanya raffinosa. Padahal
pada materi-materi sebelumnya, apa yang disebutkan pada penjabaran materi dari
judul besarnya akan dijelaskan kembali melalui judul-judul kecil. Seharusnya
melezitosa juga dijelaskan. Selain itu, terdapat pembahasan yang memiliki materi
yang minim seperti pada tetrasakarida terkhusus pada stakhiosa.

b. Aspek Penyajian Materi


Materi yang disajikan dalam buku utama ini juga memiliki kelemahan, yaitu
dalam segi penomoran. Hal ini dapat dilihat pada materi polisakarida dimana
contoh dari polisakarida yang hanya diberi nomor ialah “pati” sedangkan
setelahnya tidak diberikan nomor. Padahal materi setelahnya seperti glikogen,
hemiselulosa, selulosa, dekstrin, inulin, serat, serta gum masih menjadi bagian
dari materi polisakarida. Hal ini dapat membuat pembaca menjadi simpang siur,
apakah materi tersebut masih bagian dari polisakarida atau tidak.

c. Aspek Keruntutan Materi


Materi pada buku ini kurang memiliki keruntutan materi. Hal ini dapat
dilihat pada penyajian materi Mannosa terlebih dahulu daripada fruktosa, padahal
pada wacana sebelumnya, fruktosa lebih dahulu disebutkan karna ia menjadi
monosakarida yang penting, sedangkan mannosa hanya terkadang. Seharusnya
disajikan mengenai fruktosa terlebih dahulu. Selain itu, terjadi pada materi
disakarida dimana lebih dahulu disajikan mengenai laktosa daripada maltose,
sedangkan sudah dijelaskan bahwa maltose merupakan disakarida yang paling
sederhana. Seharusnya disajikan mengenai maltose terlebih dahulu.

d. Aspek Grafika
Buku ini memiliki cover yang kurang menarik. Cover hanya menggunakan
kertas jeruk satu warna yang berisi identitas buku.

20
3.2. BUKU PEMBANDNG I

3.2.1 Kelebihan Buku Pembanding I


a. Aspek Cakupan Materi
Pada materi metabolisme karbohidrat dalam buku biokimia metabolisme
dan bioenergitika oleh yohanes ngili memberikan penjelasan yang sangat detail
dan lengkap. Pada materi ini juga sangat dijelaskan bahwa metabolisme
karbohidrat sangat banyak mempunyai struktur karbohidrat yang dijelaskan secara
rinci sehingga para pembaca dapat mengetahui dan memahami apa yang
dituliskan pengarang dalam buku tersebut. Dalam buku ini juga dituliskan
beberapa contoh soal dimana sudah dijawab oleh si penulis buku, sehingga
pembaca dapat lebih memahami apa yang telah dibaca dan dipelajarinya.

b. Aspek Penulisan
Buku ini sudah menggunakan ejaan yang disempurnakan (EYD) sehingga
pembaca dapat memeahami lebih luas materi tersebut tanpa harus mencari lagi
kata-kata yang jarang di dengar.

3.2.1 Kelemahan Buku Pembanding I


a. Aspek Grafika
Dari segi cover buku, buku ini memiliki cover yang tidak cantik dan warna
yang tidak menarik, sehingga menjadi kurang menarik untuk dibaca. Dalam buku
ini, dari segi cover dari pemilihan warna yang gelap sehingga terkesan monoton
dan terlihat kusam, sehingga memberi kesan tidak menarik untuk dibaca.

b. Aspek Penyajian
Buku ini membanyak mengulang kata-kata sehingga pembaca terkadang
malas untuk membaca nya lagi.

c. Aspek Bahasa
Pada materi metabolisme karbohidrat ini ada beberapa yang sedikit susah
untuk dipahami karena belum disempurnakan.

21
3.3. BUKU PEMBANDING II

3.3.1 Kelebihan Buku Pembanding II


a. Aspek Penyajian Materi
 Adanya paragraf pembuka sebagai pengenalan awal tentang materi yang
akan dibahas dan akan seperti apa materi itu dibahas pada buku.
 Materi kompleks dan padat
 Penyajian kesimpulan diakhir bab memberikan kemudahan bagi pembaca
untuk menarik intisari bab yang telah dipaparkan

b. Aspek Grafika
 Desain sampul menarik dan sesuai dengan metri sajian buku
 Kertas yang digunakan bersifat empuk dan ringan sehingga mudah dibawa
 Jilidan buku bagus sehingga kertas halaman buku tidak mudah lepas
 Penyajian ilustrasi, grafik,tabel, dan bagan mendukung penyampaian
materi sehingga lebih mudah dipahami
 Keterangan indeks pada ilustrasi, grafik, tabel, dan bagan mendukung
penyampaian informasi yang ingin disampaikan
 Format buku teratur muali dari identitas buku hingga daftar pustaka buku
 Font dan size font standart
 Paragraf rapi dan tidak terlalu rapat

c. Aspek Bahasa
 Menggunakan bahasa indonesia baku
 Bahasa asing yang tertera pada buku diterjemahkan dalam glosarium

3.3.2 Kelebihan Buku Pembanding II


a. Aspek Penyajian Materi
 Penyajian materi tidak terstruktur
 Kurangnya keterkaitan antar bab
 Meteri kurang lengkap sehingga pembaca menjadi bosan
 Antara satu sub-bab dengan sub-bab yang lain kurang terkait
 Penjelasan tidak tuntas dan terkesa tanggung

22
b. Aspek Grafika
 Ilustrasi yang disajikan pada buku ini kurang menarik dan bersifat
monoton sehingga kurang membangkitkan ataupun memotivasi
mahasiswa untuk membacanya
 Sistem penomorannya tidak teratur sehingga pembaca bingung

c. Aspek Bahasa
 Bahasa yang digunakan sulit dan rumit untuk dipahami
 Kalimat yang digunakan tidak efektif dan berbelit-belit
 Penggunaan tanda baca tidak pas dan tidak sesuai maksud dari kalimat
 Dalam satu kalimat lebih condong tidak membarikan informasi yang
mendukung pembaca untuk memahami materi

23
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil review dari ketiga buku, dapat disimpulkan bahwa buku
pembanding kedua, yaitu karya Dr. Yohanis Ngili, M.Si. pada tahun 2013 lebih
baik dan layak untuk dijadikan sebagai referensi atau buku pegangan dalam
menunjang pembelajaran biokimia bahkan untuk melakukan penulisan ilmiah.
Walaupun memiliki beberapa kekurangan dari segi penyajiannya, ia tetap unggul
dalam cakupan isi materinya. Namun, bukan berarti buku utama (diktat) dan buku
pembanding pertama tidak layak untuk digunakan sebagai bahan bacaan. Buku
tersebut dapat menjadi tambahan referensi dan sekaligus melengkapi kekurangan
dari buku pembanding kedua.

4.2. Saran
Penulis menyarankan agar mahasiswa cakap dalam memilih buku sumber
belajar. Pilihlah buku yang memiliki kedalaman materi yang baik dan bahasa yang
mudah dimengerti sehingga kita mendapatkan tambahan ilmu dari buku tersebut
serta pemahaman yang luas dan kompleks.

24
DAFTAR PUSTAKA

Ngili, Y. 2009. Biokimia Metabolisme dan Bioenergitika. Yogyakarta: Graha


Ilmu

Ngili, Y. 2013. Biokimia Dasar. Bandung: Rekayasa sains

Restuati, M., Melva S., Uswatun H., M. Yusuf N. 2019. Biokimia untuk Biologi.
Medan: Unimedpress

25

Anda mungkin juga menyukai