“METABOLISME KARBOHIDRAT”
Oleh:
Khairunnisa (4171141024)
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan kita
rahmat, kesehatan dan kesempatan, sehingga kami dapat menyusun atau menyelesaikan
penyusunan makalah “ CRITICAL BOOK REPORT” . Tugas ini untuk memenuhi salah satu
mata kuliah “BIOKIMIA”. Selama penyusunan makalah ini, kami banyak mengalami
hambatan dan kesulitan. Namun berkat dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak,
makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini disusun dengan harapan dan menambah pengetahuan dan wawasan kita
semua. kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, apabila dalam tugas
ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, kami mohon maaf karena sesungguhnya
pengetahuan dan pemahaman kami yang belum seberapa.
Atas semua itu dengan rendah hati kami harapkan kritik dan saran yang membangun
guna menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.2. Tujuan.........................................................................................................................1
1.3. Manfaat.......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
3.1. Kesimpulan...............................................................................................................19
3.2. Saran.........................................................................................................................19
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam kehidupan, molekul yang sangat penting bagi tubuh makhluk hidup adalah
karbohidrat. Secara sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidat
adalah senyawa karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer
gula. Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil.
Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid atau berupa keton. Dalam sel-sel ubuh,
karbohidrat mengalami berbagai proses kimia. Proses inilah yang mempunyai peranan
penting dalam tubuh kita. Reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam sel ini tidak berdiri sendiri,
teapi saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
Oleh karena itu sebagai mahasiswa calon pendidik yang mengajar pada bidang biologi
kelak, membutuhkan refrensi buku yang cocok sebagai pedomannya dalam memberikan ilmu
bagi calon peserta didiknya. Salah satu materi yang akan dibahas yaitu mengenai
“Metabolisme”. Materi metabolisme dibahas dalam pembelajaran biologi SMA (Sekolah
Menengah Atas) kelas XI IPA yang tercantum dalam silabus kurikulum 2013. Hal ini
memungkinkan pendidik maupun peserta didik sangat membutuhkan bahan ajar tentang
metabolisme, khususnya metabolisme karbohidrat hal inilah yang melatar belakangi
penyusunan critical jurnal report, guna memilih buku yang lengkap dan sesuai dengan
kebutuhan.
1.2.Tujuan.
1.3.Manfaat.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Penerbit : FMIPA
Tahun : 2019
Edisi : Pertama
ISBN : 978-602-7776-60-9
2
2.2. Ringkasan Buku
2.2.1. Buku 1
1. Karbohidrat yang tersedia, yaitu karbohidrat yang dapat dicerna dan diserap oleh
tubuh. Bentuk karbohidrat ini meliputi monosakarida, disakarida, oligosakarida dan
polisakarida ᵝ- glukan
2. Karbohidrat yang tidak tersedia, yaitu karbohidrat yang tidak dihidrolisis, sehingga
tubuh tidak dapat menyerapnya. Bentuk karbohidrat ini meliputi oligosakarida
(raffinosa), disakarisda (laktosa), polisakarida b-glukan dan serat.
Fungsi utama karbohidrat dalam metabolisme adalah sebagai bahan bakar untuk
dioksidasi dan menyediakan energi untuk proses metabolisme lain. Dari proses pencernaan
terdapat 3 monosakarida utama yang dihasilkan, yaitu : glukosa, fruktosa dan galaktosa.
Fruktosa dikategorikan penting secara kuantitatif, apabila konsumsi sukrosa dilakukan dalam
jumlah banyak. Galaktosa hanya berarti secara kuantitatif, apabila laktosa merupakan
karbohidrat utama dalam makanan. Dari ketiga monosakarida tersebut, glukosalah yang
paling besar peranannnya. Fruktosa dan galaktosa dapat dikonversi menjadi glukosa oleh
hati.
A. OKSIDASI PIRUVAT
Setelah terbentuk piruvat, untuk menuju kearah pembentukan asetil-CoA, maka
piruvat akan mengalami oksidasi terlebih dahulu. Dalam peritiwa oksidasi piruvat terdapat 5
tahap reaksi yang membutuhkan 3 enzim dan 5 koenzim. Yang secara keseluruhan tergolong
kompleks piruvat dehidrogenase.
3
B. SIKLUS ASAM SITRAT (SIKLUS KREBS)
Siklus asam sitrat merupakan jalur sentral degradasi residu asetil yang berasal dari
karbohidrat, asam lemak dan asam aminon . Siklus asam sitrat yaitu pusat dari produksi
energy dan precursor anabolic yang penting untuk respirasi dan biosintesis sel. Melalui siklus
ini akan terbentuk sejumlah precursor untuk biosintesis asam amino dan protein, misalnya
senyawa b-ketoglutarat, yaitu senyawa kunci dalam biosintesis kedua senyawa tersebut.
Berikut siklus asam sitrat (Siklus Krebs)
C. RESPIRASI
Banyak organisme melakukan mekanisme respirasi dengan menggunakan senyawa
anorganik sebagai oksidan, serta senyawa organic maupun anprganik
D. SIKLUS GLIOSILAT
Dalam siklus glioksilat, asetil CoA bereaksi dengan oksalaoasetat untuk membentuk
sitrat. Pemecahan isositrat tidak terjadi seperti halnya reaksi dengan enzim isositrat
dehidrogenase dalam siklus asam sitrat. Akan tetapi, pemecahan isositrat dilakukan oleh
enzim enzim isositrat liase, untuk membentuk suksinat dan glioksilat. Gioksilat akan
berkondensasi dengan asetil CoA untuk menghasilkan malat, melalui aktivitas enzim malat
sintase. Kemudian malat akan didehidrogenasi menjadi oksaloasetat yang dapat
berkondensasi dengan molekul lain dari asetil-CoA untuk memulai siklus kembali.
Jalur pantosa fosfat adalah jalur katabolic minor lain bagi glukosa yang mempunyai
tujuan tertentu dan bersifat khusus. Jalur katabolic ini bukan merupakan jalur utama, tetapi
mengarah kepada pembentukan produk tertentu yang dibutuhkan sel.
4
F. SIKLUS GLUKONEOGENESIS
Glukosa yang dibentuk melalui proses glukogenesis ditujukan untuk memenuhi tubuh
terhadap glukosa, bila karbohidrat tidak tersedia dalam jumlah cukup dari makanan.
Mekanisme glukoneogenesis adalah konvensi nonkarbohidrat menjadi glukosa. Jlan utama
yang terdapat pada glukonegenesis pada pkoknya merupakan kebalikan dari glikolisis.
Asam laktat
Saat tubuh sedang melakukan kerja fisik yang berat, maka tubuh akan melakukan kompensasi
dengan melakukan proses respirasi yang cepat, sehingga tubuh kekurangan oksigen. Dalam
hal ini glikogen otot akan mengalami proses anaerobik (glikolisis) yang menghasilkan asam
laktat dan digunakan sebagai sumber energi. Apabila tubuh mendapat istirahat dann cukup
mendapat oksigen maka hati akan mengubah asam laktat menjadi glikogen hati kembali.
Metabolisme glikogen
2.2.2.1. Buku 2
Topik bahasan dalam Bab ini adalah Metabolisme sel yang mencakup karbohidrat
sebagai “tongkat kehidupan” bagi kebanyakan organisme. Karbohidrat dalam bentuk gula
dan pati dilambangkan bagian utama kalori total yang dikonsumsi (diit) manusia dan bagi
kebanyakan kehidupan hewan, seperti berbagai mikroorganisme. Karbohidrat juga
5
merupakan pusat metabolisme tanaman hijau dan organisme fotosintesis lainnya yang
menggunakan energi matahari untuk melakukan sintesis karbohidrat dan CO2 dan H2O.
Sejumlah besar pati dan karbohidrat lainnya yang dibuat dalam fotosintesis menjadi energi
pokok dan sumber karbon bagi sel nonfotosmtetis pada hewan, tanaman dan dunia mikrobial
(Albert L.Lehninger, 2000).
Karbohidrat mempunyai fungsi biologi penting lainnya, Pati dan glikogen berperan
sebagai penyedia sementara glukosa. Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai
unsure struktural dan penyangga di dalam dinding sel bakteri dan ta naman dan pada jaringan
pengikat dan dinding sel organisme Karbohidrat lain berfungsi sebagai pelumas sendi
kerangka, sebagai perekat di antara sel, dan senyawa pemberi spesifi sitas biologi pada
permukaan sel hewan (Murray,K.,2002).
Metabolisme merupakan reaksi dalam sel yang dikatalisis oleh enzim-enzim. Lebih
jauh, metabolisme bukanlah suatu proses acak malainkan sangat terintegrasi dan
terkoordinasi. Mempunyai tujuan dan mencakup berbagai kerjasama banyak sistem multi
enzim. Apa saja yang mengkoordinasi dan mengintergrasi proses tersebut? Faktor ini dapat
dilihat dari visi makro dan mikroekologi di mana reaksi tersebut berlangsung (Albert,
Lehninger, 2000).
Faktor mikroekologi yang berpengaruh terhadap laju reaksi kimia dalam makhluk hidup
ialah:
1. Peran metabolit hasil reaksi kimia, di mana metabolit ini dapat berperan sebagai faktor
penghambat aktivitas enzim yang mengkatalisis reaksi tersebut.
6
Metabolisme memiliki empat fungsi spesifik, yaitu:
1. Untuk memperoleh energi kimia dari degradasi sari makanan yang kaya energi dari
lingkungan atau dari energi solar.
2. Untuk mengubah molekul nutrien menjadi prekusor unit pembangun bagi makro molekul
nutrien menjadi prekusor unit pembangun makro molekul sel.
3. Untuk menggabungkan unit-unit pembangun ini menjadi protein, asam nukleat, lipid,
polisakarida, dan komponen sel lainnya.
4. Untuk membentuk dan mendegradasi biomolekul yang diperlukan di dalam fungsi khusus
sel.
Walaupun melibatkan ratusan reaksi enzimatik yang berbeda, lintas metabolisme yang
utama yang menjadi perhatian kita, hanya sedikit, lintas-lintas ini sama pada hampir semua
bentuk kehidupan. Lintas metabolik dijalankan oleh sistem enzim yang bertahap (ingat kuliah
enzim pada Biokimia) (AlbertL. Lehninger 2000). Ada lintas katabolik (penguraian) dan
lintasan anabolic (pembentukkan) ditunjukkan pada Gambar. 1.1.
Katabolisme (penguraian)
Katabolisme (penguraian) dari masing-masing nutrient untuk menghasilkan energi
utama (karbohidrat, lipid dan protein), berlangsung secara bertahap melalui sejumlah reaksi
enzimatik yang berurutan. Terdapat tiga tahap utama katabolisme aerobic seperti Gambar 1.2
halaman berikut. Tahap 1. Makromolekul sel dipecahkan menjadi unit-unit pembangun
utamanya. Jadi, polisakarida dipecah menjadi heksosa atau pentosa; Lipid dipecah menjadi
asam lemak, gliserol, dan komponen lainnya, dan protein terhidrolisis menjadi 20 komponen
asam aminonya. (Albert L.Lehninger, 2000).
Pada tahap katabolisme II: berbagai produk yang terbentuk di dalam tahap I
dikumpulkan dan diubah menjadi sejumlah (lebih kecil) molekul-molekul yang lebih
sederhana. Jadi heksosa, pentosa, dan gliserol dari tahap I diuraikan menjadi satu jenis
senyawa antara 3-karbon : piruvat, yang kemudian diubah menjadi satu jenis 2-karbon yaitu
gugus asctil dari asetil-koenzim A. Dengan cara yang sama, asam lemak dan kerangka karbon
dari hampir semua asam amino juga dipecah membentuk gugus asetil-KoA Asctil-KoA
merupakan produk akhir yang bersifat umurn dari tahap II katabolisme.
7
Pada tahap III, gugusan asetil dari asetil KoA diberikan pada siklus asam sitrat, vaitu,
lintas aklur \ang beiMtat unrum yang dilalui oleh nutrien pengjiasil energi. l). Di sini, terjadi
oksidasi nutrien, menghasiikan karbon dioksida, air dan amonia (I produk nitrogen lain).
Lintas akhir katabolisme karenanya menycrupai sungai yang luas, yang dialiri dari berbagai
cabang anak sungai (Gambar 1.3) (Albert L.Lehninger, 2000).
Metabolisme Primer: melibatkan ratusan enzim, tetapi jika dicermati lebih lanjut,
sebenarnya memiliki lintasan tertentu umumnya sama dengan pada semua makhluk
hidup. Contoh : lintasan glikolisis yang memecah molekul glukosa menjadi asetil
koenzim A.
Metabolisme sekunder: lintasan/jalur yang terjadi bukan dalam kehidupan tertentu
misal: mikroba dan tanaman. Contoh: pembentuk alkaloid pada tanaman dan
pembentukkan molekul karbohidrat khusus pada Inulin (polimer fruktosa
linear),dengan pada semua makhluk hidup. Contoh : lintasan glikolisis yang memecah
molekul glukosa menjadi asetil koenzim A.
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau keton. Nama karbohidrat berasal dari
kenyataan bahwa kebanyakan senyawa golongan ini mempunyai rumus empiris, yang
menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah karbon “hidrat”, dan memiliki nisbah karbon
terhadap oksigen sebagai 1: 2: 1. Sebagai contoh rumus eimpiris D-glukosa adalah
C6H12O0.(Murray,K.,2002).
8
Furanosa dan piranosa terdapat dalam bentuk anomer a dan yang dapat saling bertukar
dalam proses mutarotasi. Gula yang dapat saling bertukar dalam proses mutarotasi. Gula yang
dapat mereduksi senyawa oksidator disebut gula pereduksi. Disakarida terdiri atas dua
monosakarida yang digabungkan oleh suatu ikatan kovalen. Maltosa mengandung dua residu
D-glukosa.dalam ikatan Į-(1o4) glikosida. Laktosa mengandung D-galaktosa dan D-glukosa.
Sukrosa, suatu gula nonpereduksi, mengandung unit D-galaktosa dan D-fruktosa yang
digabungkan oleh atom karbon anomernya. (Murray, 2002).
Sel hewan memiliki kulit luar atau glikokaliks fl eksibel yang mengandung rantai
oligosakarida yang berikatan dengan lipid dan protein. Kebanyakan permukaan sel atau
protein ekstraselular adalah glikoprotein. Jaringan pengikat hewan mengandung beberapa
mukopolisakarida asam, yang terdiri atas unit gula secara berganti-ganti, satu di antaranya
memikili gugus asam. Struktur tersebut dengan polisakarida sebagai komponen utama,
disebut proteoglikan. (Albert L.Lehninger., 2000).
9
dalam keadaa aerob, laktat tidak akan menumpuk dan piruvat menjadi produk glikolisis
(Gb.1.4 ). Sebagai hasil pengamatan metabolism karhohidrat lazim dipisahkan monjadi fase
anerob dan aerob.(Murray,K., 2000).
Walaupun begitu, pembedaan ini hanya berupa kesepakatan saja, karena reaksi yang
terjadi dalam glikolisis, dalam keadaan dengan atau tanpa oksigen tetap sama, yang berbeda
hanya taraf reaksi dan produk akhirnya. Kalau pasokan oksigen kurang maka oksidasi
kembali NADH yang terbentuk dari NAD saat glikolisis terganggu. Dalam keadaan ini,
NADH akan dioksidasi kembali melalui perangkaian dengan proses reduksi piruvat menjadi
laktat, dan NAD yang terbentuk secara demikian memungkinkan berlangsungnya glikolisis
(Murray,K.,2002).
Jadi, glikolisis dapat berlangsung dalam keadaan aerob, tetapi hal ini akan membawa
akibat jumlah energi yang dibebaskan permol glukosa yang teroksidasi terbatas. Sebagai
konsekuensinya, untuk menghasilkan energi dalam suatu jumlah tartentu, lebih baik glukosa
harus mengalami glikolisis di bawah keadaan aerob (Murray,K.,2002).
Glikolisis Aerobik
Sebagian besar otot manusia menghasilkan laktat bila bekerja berat, walaupun
peredaran darahnya tidak terganggu dan penggunaan oksigen sangat besar. Sejauh mana hal
ini berlangsung tergantung pada keadaan enzim dan tenaga yang dihasilkan. Serat otot merah
yang mengandung banyak mitokondria membentuk sedikit sekali laktat sedang serat otot
putih yang mengandung sedikit mitokondria akan membentuk banyak laktat (Stryer L.,1996).
Serat putih menggunakan oksigen dan imbangan antara oksidasi dan glikolisis
tergantung pada tenaga yang dikeluarkan. Otot mempunyai nilai ambang anaerobik, yaitu
batas beban kerja, yang bila dilampaui akan mengaktbatkan peningkatan kadar laktat yang
tajam. Hasil ATP, dari gugusan glikogen yang merupakan hasil metabolisme glukosa untuk
memperoleh hasil akhir laktat,
dimana ATP hanya terbentuk dari jalur Embden-Meyerhof. Tidak ada ATP terbentuk pada
penggunaan NADH untuk reduksi piruvat menjadi laktat:
10
2 piruvat + 2 NADH - 2 H ----------------------> 2 laktat + 2 NAD
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Ini sangat berbeda dengan jumlah ATP yang dihasilkan pada pembakaran lengkap glukosa :
Glukosa dalam glikogen +6 O2 ----> 6 O2 t 36,5 - 38 ATP.
Lintasan glikolisis, p,PO3 , pi HOPO3 , (-) inhibisi; Atom Karbon I–>3pada fruktosa
biphospat membentuk dihidroksibiasetonisphospat ke dalam atomkarbon 4––>6 membentu
gliseraldehid 3-phospat. Istilah bis-seperti bisphospat menunjukkan bahwa gugusan-gugusan
phospat tersebut terpisahkan, sedangkan istilah diphospat seperti dalam adenosin phospat
menunjukkan bahwa kedua gugusan itu bersatu (Murray, K., 2002).
11
Keuntungan glikolisis aerobik adalah besarnya energi yang dapat dihasilkan. Karena
pembentukkan piruvat 25 kali lebih cepat dari oksidasinya berarti pembentukan ATP dapat
dibuat 2 kali lebih cepat dengan mengubah glikogen menjadi laktat, daripada oksidasi
glikogen sccara lengkap: 25 x 3 = 75 ATP dibandingkan dengan 16,5 sampai 38 ATP selama
waktu yang sama. Kerugian glikolisis adalah penggunaan yang besar dari glikogen; untuk
sejumlah energi yang sama, proses glikolisis hanya dapat bertahan selama seperduabelasnya
daripada pambakaran sempurna sejumlah glikogen (Murray,K., 2002).
Jumlah glikogen orang normal berkisar 400mM gugusan glikosil (65 gram berat
kering) per kilogram berat jaringan. Jumlah ini berkurang waktu puasa dan bertambah pada
diit tinggi- karbohidrat. Otot mengandung 85 mM gugusan glikosil (14 gram) per kilogram
jaringan, yang tidak berubah banyak pada saat puasa dan diit tinggi-karbohidrat. Tetapi
jumlah menurun sampai 1 mM per kilogram jaringan atau bahkan lebih rendah, pada kerja
berat selama satu atau dua jam. Setelah penurunan ini, diit tinggi karbohidrat selama
beberapa hari dapat meningkatkan kadar glikogen 300 mM per kilogram (Murray,K., 2002).
Walaupun kadar glikogen hati lebih besar dari otot, jumlah glikogen seluruhnya lebih
banyak pada otot karena massa otot lebih banyak. Seseorang dengan bobot 70 kg mempunyai
otot sebanyak 28 kg, sedang hatinya adalah 1,6 kg. Dengan demikian, jumlah total yang ada
pada hati adalah 0,6 M dan pada otot 2,4 M. Jumlah total dalam tubuh, dalam semua jaringan,
akan menjadi sedikit di atas 3 M dan pada keadaan puasa semalam mendekati 3M.
Mekanisme terjadinya penimbunan glikogen (Gb 1.5), yaitu glikogen dibentuk dengan setiap
kali penambahan satu gugus glukosa pada molekul ini, untuk membentuk rantai amilosa yang
kemudian diatur kembali membentuk percabangan. Keseluruhan proses ini dapat dibagi
menjadi 3 tahapan ialah:
12
3. Terjadinya percabangan dengan memindahkan sebagian rantai ke gugus hidroksil G6 rantai
didekatnya.
Lintasan glikogenesis dan glikogenolisis di dalam hati. Dua fospat energi tinggi
digunakan dalam menyisipkan 1mol glukosa ke dalam glikogen, + stimulasi, inhibisi, Insulin
menurunkan kadar cAMP hanya setelah kadar cAMP dinaikan oleh glukagon (epinerin)
Glukagon bekerja aktif di dalam otot jantung tidak aktif di dalam otot (Murray, K.,2002)
Glukoneogenesis
Glukoneogenesis merupakan senyawa-senyawa bukan karbon menjadi glukosa atau
glikogen (Gambar 1.6) di bawah ini Glukosa dibentuk dari glukosa-6 phospat dengan bantuan
enzim glukosa 6-phospatase, enzim ini terdapat pada hati dan ginjal. Tetapi tidak ditemukan
13
pada jaringan adiposa serta otot atau dengan enzim heksokinase dan glukokinase membentuk
glukosa 6-phospat dari glukosa. Jadi, enzim-enzim ini merupakan proses kebalikan glikolisis.
Subtrat utamanya adalah asam-asam amino glukogenik, membentuk piruvat atau anggota
siklus asam trikarboksilat (TCA) masuki mitokondria sebelum konversi menjadi oksaloasetat
serta konversi terakhir menjadi glukosa. Tropionat merupakan glukosa pada hewan pemamah
biak, dan memasuki lintasan glukoneogenesis utama lewat siklus asam trikarboksilat setelah
proses konversi menjadi suksinil-KoA. (Gb. 1.7) (Murray,K., 2002).
Glukoneogenesis memenuhi kebutuhan tubuh akan glukosa pada saat karbohidrat
tidak tersedia dengan jumlah mencukupi di dalam makanan. Pasokan glukosa yang terus
menerus sangat diperlukan sebagai sumber energi, khususnya bagi jaringan system syaraf dan
eritrosit. Glukosa juga dibutuhkan untuk jaringan adiposa sebagai sumber gliserol-gliserol,
dan mungkin mempunyai peranan dalam mempertahankan kadar senyawa-senyawa antara
pada siklus asam sitrat di dalam jaringan tubuh.(Murray,K., 2002).
Bagi tubuh lemak merupakan bahan bakar yang ditimbun dalam jangka waktu lama,
tetapi seperti glikogen dan zat pati hanya merupakan cadangan bahan bakar
sementara/singkat bila keadaan kekurangan oksigen. Sumber energi pada glukoneogenesis
pada siklus asam trikarboksilat (TCA) dari piruvat Gb. 1.8). Metabolisme propionat
(Murray,K., 2002)
14
Fungsi utama siklus asam sitrat adalah bekerja sebagai lintasan-akhir bersama untuk
oksidasi karbohidrat, lipid dan protein (lihat gambar 1.2 tentang katabolisme). Pada
hakikatnya siklus tersebut terdiri atas kombinasi molekul asetil-KoA dengan oksaloasetat.
Siklus ini pun merupakan bagian intergral dari proses yang menyediakan sejumlah besar
energi bebas yang terlepas selama oksidasi karbohidrat, lipid dan protein (Murray,K., 2002).
2.2.3. Buku 3
Sering kali kita menganggap bahwa karbohidrat hanya digunakan sebagai sumber
energi utama. Tetapi secara kenyataannya karbohidrat dapat digunakan untuk keperluan
struktural tidak saja dalam tumbuhan tetapi juga karbohidrat dapat digunakan untuk
keperluan matriks atau zat dasar yang digunakan untuk mengelilingi seldalam jaringan
organisme tingkat tinggi.
Ada tiga kelas karbohidrat : monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Kita dapat
menghidrolisasikan secara sempurna kedua polisakarida, dan oligosakarida untuk
menghasilkan monosakarida dan hidrolisis lanjut tidak menghasilkan apapun yang lebih kecil
dari monosakarida. Oligosakarida adalah polimer yang terdiri dari dua hingga enam satuan
monosakarida. Polisakarida seperti pati dan glukosa mengandung beribu-ribu satuan
monosakarida yang berhubungan secara bersambung-sambungan kovalen yang dapat
dihidrolisasikan.
a. Monosakarida
15
bayangan cermin yang tidak dapat dihimpitkan. Semua monosakarida kecuali dihidroksi
aseton mengandung satu atau lebih karbon asimetrik.
Monosakarida adalah streokimia yaitu struktur untuk gula dengan konfigurasi D telah
ditentukan analisa secara lanjut dan teliti dari gliseraldehida , dengan menggunakan reaksi
stero kimia pereaksi dapat dipertahankan. Gula-D angat penting bagi seluruh alam pada
sistem hidup,bayangan cermin bentuknya imbangan L jarang ditemukan dalam alam.
Beberapa pasang gula – L penting dalam gambaran Fischerman.
Monosakarida sebagai struktur cincin yaitu aldehida dan keton membentuk masing-
masing hemiasetal. Karenaᵦ monosakarida mempunyai baik gugus aldehida atau keton
ditambah gugus-gugus alkohol, maka pembentukan hemiasetol dan hemiasetal dapat terjadi
di dalam untuk menghasilkan suatu sruktur cincin. Dan lingkaran karena adanya tegangan
sudut ikatan.
Bila ἃ-D glukosa murni dan ᵦ-D glukosa atau D-glukosa alam dilarutkan dalam air,
larutan yang terjadi adalah campuran keseimbangan yang sama dalam alpha dan beta.
Perubahan bentuk-bentuknya disebut mutarotasi dan katalisasi oleh enzom mutarotase. Maka
akan dihasilkan struktur cincing yang beranggotakan enam maka dihasilkan dalam
pembentukan hemiasetal dalam, dalam aldoheksosa disebut cincin piranosa menurut siklus
heterosiklik piranketosa dapat mengalami pembentukan cincin serupa melalui hemiketal.
Aldopentosa, heksosa, dll.
Monosakarida adalah reaksi aldosa yang merupakan gula pereduksi, yang berarti
bahwa fungsi aldehida bebas dari bentuk rantai terbuka mampu untuk dioksidasi menjadi
gugus asam karboksilat. Ketosa tidak mudah dioksidasikan pada persyaratan lunak yang
kalau aldosa teroksidasi perbedaan ini merupakan dasar bagi bermacam-macam uji
pengenalan,terutam untuk glukosa,yang sebagai suatu aldoheksosa merupakan gula
pereduksi. Uji tersebut merupan uji tollen dan benedict.
b. Ologosakarida
Oligosakarida yang paling umum adalah disakarida yang tersusun dari dua satuan
monosakarida(identik atau berbeda) yang digabungkan melalui ikatan glikosidayang dapat
dihidrolisasikan. Sejumlah trisakarida dan oligosakarida tingkat tinggi didapatkan di dalam
16
alam tetapi tidak dapat dibatasi bahwa perhatian kita dalam disakarida yang umum dari
sukrosa,laktosa dan maltosa.
Molekul pati mempunyai dua akhiran yang berbeda:akhiran tak pereduksi dengan gugus
OH nomor 4 yang bebas dan akhir pereduksi dengaan gugus OH bebas anomerik.
Percabangan dalam amilopektin berlangsung kira-kira dalam satuan glukosa di dalam rantai
polisakarida. Titik percabangan terjadi pada pembentukan sambungan. Hidrolisa secara
sistematik dari pati merupakan proses penting pada pencernaan kita yang dapat membuat
enzim penghidrosa pati menjadi dua kelas amilase dan air liur.
17
2.3. Kelebihan Buku
Buku 1 Buku 2 Buku 3
Kelebihan 1. Materi yang 1. Materi yang 1. Buku ini
disajikan cukup disajikan lengkap menyajikan
lengkap 2. Menggunakan pendalaman
2. Materi yang bahasa yang dalam segi
dijelaskan selalu mudah dipahami rumus kimia
disertai dengan 3. Iliustrasi dan 2. Penyajian
siklus materi gambar yang pengertian
sehingga digunakan sangat materi cukup
pembaca lebih mendukung lengkap
mudah materi 3. Susunan kata
memahami. 4. Susunan nya yang rapi.
3. Kata kata yang sangat rapi
digunakan cukup
mudah dipahami
BAB III
18
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari ketiga buku yang kami bandingkan yakni antara buku 1,2 dan 3 Terlihat jelas
sekali bahwa buku 3 yang lebih pantas dijadikan pedoman bagi seorang calon pendidik yang
menginginkan agar menjadi pendidik yang lebih memahami ilmu mengenai metabolisme
karbohidrat, karena memiliki cakupan materi yang luas walaupu kata yang digunakan sedikit
rumit.
Buku 2 lebih ccok digunakan untuk bahan bacaan bagi siswa, karena materi yang
dibahas lengkap dan tidak terlalu dalam, dan juga dilengkapi gambar dan ilustrasi yang
sangat mendukun untu materi ini, sehingga memungkinkan pembaca lebih bisa mencerna
materi dengan baik.
3.2. Saran
Dari perbandingan antara ketiga buku, jika pembaca ingin lebih memahami mengenai
materi mengenai metabolisme karbohidrat maka buku 3 yang berjudul “Prinsip-Prinsip
Kimia” karya Davis S Page lebih tepat dan disarankan untuk segera dibaca.
Daftar Pustaka
19
Page, S, David. 1997. Prinsip-Prinsip Biokimia. Surabaya : PT. Gelora Asmara Pratama
Restuati, Martina, dkk. 2019. Biokimia Untuk Biologi. Medan : Unimed Press
20