Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Oleh :
Nurai A.D Br Tarigan 4173141049
Leonardo MP Siburian 4173341034
Reka Yohana 4171141037
Ricardo Jonatan Tumanggor 4171141038
Rifandy Akbar 4171141039

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, penulis
ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Critical journal Review ini.
Critical journal Review ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Critical journal Review ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Medan, 17 Maret 2019

Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Selama siklus hidupnya tanaman memperoleh air dengan cara menyerap air
dari lingkungannya. Yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor tanaman.
Faktor lingkungan yang berpengaruh adalah kandungan air tanah, kelembaban udara
dan suhu tanah. Faktor tanaman yang berpengaruh adalah efisiensi perakaran,
perbedaan tekanan difusi air tanah ke akar, dan keadaan protoplasma tanaman
(Nofyangtri 2011).
Kekurangan air merupakan salah satu faktor pembatas utama di bidang
pertanian yang dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan serta
hasil produksi tanaman. Ketersediaan air tanah yang semakin menurun serta adanya
perubahan iklim yang tidak menentu menyebabkan kemarau yang berkepanjangan
dan selanjutnya mengakibatkan kekurangan air pada tanaman (Efendi 2009). Di
samping itu kekurangan air pada tanaman dapat terjadi karena laju hilangnya air
akibat transpirasi terjadi lebih cepat dibandingkan dengan laju pengambilan air dari
tanah. (Nio dan Banyo 2011).
Sebagai salah satu organ tanaman, akar berperan penting pada saat tanaman
merespons kekurangan air dengan cara mengurangi laju transpirasi untuk menghemat
air. Pada umumnya tanah mengering dari permukaan tanah hingga ke lapisan tanah
bawah selama musim kemarau. Keadaan ini menghambat pertumbuhan akar di
lapisan tanah yang dangkal, karena sel-selnya tidak dapat mempertahankan turgor
yang diperlukan untuk pemanjangan. Akar yang terdapat di lapisan tanah lebih dalam
masih dikelilingi oleh tanah yang lembab, sehingga akar tersebut akan terus tumbuh.
Dengan demikian sistem akar akan memperbanyak diri dengan cara memaksimumkan
pemaparan air tanah (Campbell et al. 2003).
B. Permasalahan
Dari latar belakang di atas penulis melakukan pengidentifikasian masalah sebagai
berikut:
1. Apakahfungsi akar yang sesungguhnya bagi tanaman?
C. Tujuan
Tujuan dari Critical Journal Reviewadalah untukmengetahuikarakter morfologi akar
bagi tumbuhan .
BAB II
PEMBAHASAN

A. IdentitasJurnal I
Karakter morfologi akar sebagai indikator kekurangan air pada
Judul tanaman
(Root morphological characters as water-deficit indicators in plants)
Jurnal JURNAL BIOSLOGOS
Volume dan Halaman VOL. 3 (1) halaman 1-9
Tahun 2013
Penulis Nio Song Ai1)* dan Patricia Torey1
Reviewer Kelompok 3
Tanggal 16Maret 2019

B. Hasil Review

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakahakar berperan penting


Tujuan Penelitian
dalam adaptasi tanaman,pada kondisi tanaman kekurangan air

Akar tanaman.
Subjek Penelitian
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik observasi,
kolerasi. Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan
Assesment Data membuktikan hipotesis hubungan dua variabel. Pengujian
productmoment ini dilakukan dengan menggunakanbantuan komputer
program SPSS for windows versi 16.0.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tehnik observasi
Metode Penelitian dan pendataan tanaman yang tingkat penggunaan airnya sedikit.Selain
itu mengumpulkan data-data junal-jurnal penelitian
Langkah
-
Penelitian
Hasil Penelitian DAMPAK KEKURANGAN AIR PADA TANAMAN
Air merupakan komponen yang sangat vital bagi tanaman karena
dibutuhkan dalam jumlah yang besar untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Kehilangan air pada jaringan tanaman akan
menurunkan turgor sel, meningkatkan konsentrasi makromolekul serta
senyawa-senyawa berberat molekul rendah yang terakumulasi serta
mempengaruhi membran sel dan potensial air sel tanaman. Karena air
berperan penting bagi tanaman, maka secara langsung ataupun tidak
langsung kekurangan air dapat mempengaruhi semua proses
metabolisme tanaman yang selanjutnya menurunkan pertumbuhan
tanaman (Anonim 2012c).
Kebutuhan air setiap tanaman berbeda, tergantung pada jenis tanaman
dan fase pertumbuhannya (Solichatun et al. 2005). Hal ini juga
berkaitan langsung dengan proses fisiologis dan morfologis pada
tanaman serta kombinasi kedua faktor tersebut dengan faktor-faktor
lingkungan. Kebutuhan air pada tanaman dapat terpenuhi dengan
adanya penyerapan air oleh akar. Jumlah air yang diserap oleh akar
sangat bergantung pada kandungan air tanah, kemampuan partikel tanah
untuk menahan air serta kemampuan akar untuk menyerap air (Nio et al.
2010).
Kemampuan akar untuk menyerap air beserta unsur-unsur hara yang
terlarut di dalamnya dipengaruhi oleh faktor genetis, kemampuan akar
untuk mentranslokasikan unsur-unsur tersebut dari akar menuju ke daun
serta kemampuan akar untuk menyebarkan atau memperluas sistem
perakaran ke jarak yang lebih jauh untuk memperoleh suplai hara
(Harjadi dan Yahya 1988). Tanaman sering mengalami kekurangan air
terutama pada saat musim kemarau, karena pasokan air di daerah
perakaran berkurang dan laju evapotranspirasi yang melebihi laju
absorbsi air oleh tanaman (Solichatun et al. 2005). Respons tanaman
terhadap kekurangan air dapat dilihat berdasarkan aspek fisiologi,
morfologi, tingkat pertumbuhan, dan juga produktivitas. Pertumbuhan
sel merupakan fungsi tanaman yang paling sensitif terhadap kekurangan
air. Kekurangan air pada tanaman akan mempengaruhi turgor sel
sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sel,
sintesis protein, dan sintesis dinding sel

Kekuatan Kekuatan dari jurnal penelitian ini adalah:


Penelitian 1. Ide yang digunakan dalam penelitian merupakan ide yang yang
bagus, karena ide yang diangkatberkenaandengantentangfakta
yang ada di lapangan.
2. Penelitianinididukungdenganteoriyang diungkapkanparaahli. Hal
inidapatdilihatpadatinjauanpustakajurnal.
3. Jurnalinimemiliki tujuan penelitian yang jelas.
4. Jurnalinimemiliki metode penelitian yang jelas.
Kelemahan dari jurnal penelitian ini adalah:
Kelemahan 1. Strukturpenulisanjurnalinikurangrapi,dan terlalu pedat
Penelitian sehinggapembaca kurang tertarik untuk membaca jurnal ini
2. Langkah-langkahpenelitianpadajurnalinitidakdibuat.
Karakter morfologi akar yang potensial untuk menunjukkan resistensi
tanaman terhadap kekurangan air ialah pemanjangan akar ke lapisan
tanah yang lebih dalam, pertambahan luas dan kedalaman sistem
perakaran, perluasan distribusi akar secara horizontal dan vertikal, lebih
Kesimpulan besarnya berat kering akar pada genotipe tanaman yang lebih tahan
kering, pertambahan volume akar, peningkatan berat jenis akar dan
resistensi longitudinal pada akar, daya tembus akar yang tinggi, lebih
tingginya rasio akar dan tajuk serta rasio panjang akar dan tinggi
tanaman.

C. Identitas Jurnal II
Struktur Anatomi Akar, Batang dan Daun
Judul Anthurium plowmanii Croat, Anthurium hookeri Kunth. dan
Anthurium plowmanii, Anthurium hookeri
Jurnal Jurnal Protobiont
Volume dan Halaman Vol. 5 (1) : 24-29
Tahun 2016
Penulis Nurhayati1, Mukarlina1, Riza Linda1
Reviewer Kelompok 3
Tanggal 16 Maret 2019

D. Hasil Review

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur akar pada tanaman


Tujuan Penelitian
Anthurium plowmanii

Akar tanaman.
Subjek Penelitian
Assesment Data Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan anatomi akar, batang dan
daun tanaman A. plowmanii, A. hookeri, dan A. plowmanii , A. hookeri
disajikan dalam bentuk visual (foto) mikroskopis dan deskriptif
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 9 bulan dari bulan Januari sampai
September 2015. Sampel akar, batang dan daun Anthurium diambil
langsung diareal perkebunan Anthurium yang terletak di Jalan
Pembangunan, Gang Pekong Sambas, Sambas. Pembuatan preparat dan
analisis hasil dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Tanjungpura Pontianak.

Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain alat tulis, botol
Metode Penelitian
vial, bunsen, cawan petri, gelas objek, gelas penutup, gelas ukur,
hotplate, kamera, kuas, mikrotom putar merek Shibuya Opticalco,
mikroskop cahaya merek Olymphus, oven, pinset, pisau, silet, dan
stainingjar.
Bahan yang digunakan adalah akar, batang dan daun tanaman A.
plowmanii, A. hookeri, dan A. plowmanii × A. hookeri dengan masing –
masing individu berumur sekitar 3 tahun sebanyak 3 ulangan. Bahan-
bahan kimia yang digunakan adalah akuades, alkohol dengan
konsentrasi 70%, 80%, 90%, 96%, dan 100%, asam asetat glasial,
Canada Balsam, formalin, kutek, parafin, safranin 1%, dan xilol
Langkah
-
Penelitian
Hasil Penelitian Struktur Anatomi Akar Anthurium plowmanii, Anthurium hookeri dan
Anthurium plowmanii × Anthurium hookeri (Hasil Hibrid)
Sayatan melintang akar A. plowmanii, A. hookeri dan hasil hibrid
menunjukkan susunan systemjaringan dari luar ke dalam yaitu sistem
jaringandermal (epidermis), sistem jaringan dasar(korteks) dan sistem
jaringan pembuluh (xylemdan floem).Sistem jaringan epidermis pada
sayatan akar Anthurium indukan dan hibrid tidak menunjukkan
adanya perbedaan. Jumlah lapisan epidermis tiap individu terdiri dari
kisaran 3-5 lapis sel epidermis dengan sel-sel berbentuk segi enam yang
tersusun secara tidak teratur. Sistem jaringan dasar (korteks) tanaman
induk dan hasil hibrid disusun oleh sel-sel parenkim.
Jaringan korteks tiap individu menunjukkan adanya zat ergastik berupa
kristal drus pada sel-sel parenkim korteks dan zat ergastik lain yang
ditandai dengan warna yang lebih gelap dari sel-sel parenkim.
Sistem jaringan pembuluh pada sayatan akar ketiga individu tidak
menunjukkan perbedaan.
Kekuatan dari jurnal penelitian ini adalah:
1. Penelitianinididukungdenganteoriyang diungkapkanparaahli.
Hal inidapatdilihatpadatinjauanpustakajurnal.
2. Jurnalinimemiliki tujuan penelitian yang jelas.
Kekuatan 3. Jurnalinimemiliki metode penelitian yang jelas.
Penelitian 4. Jurnal ini dilengkapi dengan gambar hasil penelitian,
sehingga mempermudah pembaca untuk lebih memahami
hasil yang disajikan dalam jurnal ini

Kelemahan dari jurnal penelitian ini adalah:


1. Strukturpenulisanjurnalinikurangrapi,dan terlalu pedat
Kelemahan
sehingga pembaca kurang tertarik untuk membaca jurnal
Penelitian
ini
2. Langkah-langkahpenelitianpadajurnalinitidakdibuat.
Jaringan pembuluh tersebar di jaringan mesofil.
Terdapat juga kristal drus pada jaringan mesofil
setiap sayatan tanaman, serta zat ergastik lain
yang ditandai dengan sel berwarna lebih gelap.
Sel berwarna gelap tersebut hanya ditemukan
Kesimpulan
pada sayatan daun indukan A. hookeri dan hasil
hibrid, namun tidak ditemukan pada A. plowmanii.
Perbedaan bentuk sel dan struktur anatomi
mengakibatkan terjadinya perbedaan pada struktur
morfologi daun Anthurium indukan dan hibrid.
DAFTAR PUSTAKA :

Ai, Nio Song dan Patricia Torey. 2013. Karakter Morfologi Akar Sebagai Indicator
Kekurangan Air Pada Tanaman. Jurnal BIOSLOGOS. Vol 3 (1).

Nurhayati, dkk. 2016. Struktur Anatomi Akar, Batang dan Daun Anthurium plowmanii Croat,
Anthurium hookeri Kunth. dan Anthurium plowmanii × Anthurium hookeri. Junal
Protobiont. Vol. 5 (1).

Anda mungkin juga menyukai