Anda di halaman 1dari 4

Nama : Poppy Andra Widya

Nim : 4193341017

Kelas : Pendidikan Biologi B 2019

UJIAN AKHIR SEMESTER

PERENCANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI

1. Jelaskan bagaimana merancang suatu proses pembelajaran biologi berdasarkan ketersediaan sumber
belajar yang ada

Jawab :

Sumber belajar yang kita peroleh juga dapat berupa alat atau bahan misalnya film, majalah, buku teks,
video, tape, OHP, TV, radio dan lain-lain. Misalnya saja dalam pelajaran biologi dimana siswa dituntut
untuk mengetahui masa pertumbuhan pada makhluk hidup, hal ini tentu tidak mudah untuk mengamati
bahkan melihat secara langsung bagaimana pertumbuhan pada 1 jenis tumbuhan. Dalam hal ini kita bisa
membuat media audio visual dalam bentuk video yang bisa disalurkan melalui TV. Radio juga merupakan
sumber belajar berupa audio dan manfaat radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak,
memusatkan perhatian anak pada kata-kata yang digunakan dan harganya yang relatif murah.
Memanfaatkan radio sebagai sumber belajar misalnya pada pelajaran bahasa, jadi disini siswa dituntut
untuk belajar mendengar yang baik dan memusatkan konsentrasinya.

2. Perencanaan pembelajaran biologi diperlukan untuk memperhatikan konteks sosial dan kearifan
lokal, mengapa demikian? jelaskan

Jawab :

Kearifan lokal memberikan konstribusi besar dalam mengembangkan pengetahuan lokal yang memiliki
nilai-nilai dalam bidang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan alam. Kearifan lokal yang akan
disisipkan pada modul pembelajaran biologi materi ekosistem disesuaikan dengan keterkaitannya
dengan konsep materi ekosistem. Karena keberadaan nilai luhur dari kearifan lokal memiliki hubungan
dengan kearifan ekologis yang menjadi identitas suatu daerahnya. Penyisipan kearifan lokal kedalam
modul pembelajaran biologi pokok bahasan ekosistem diharapkan bentuk dari kearifan lokal tersebut
dapat dikenal peserta didik yang menjadi generasi penerus agar kearifan lokal yang menjadi identitas
suatu daerah tidak memudar.
3. Jelaskan bagaimana merancang pembelajaran biologi berdasarkan ketersediaan sumber daya alam di
sekitar sekolah

Jawab :

Sumber daya alam adalah semua yang ada di alam yang bisa dimanfaatkan manusia untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya. Sumber daya alam merupakan istilah yang berhubungan dengan materi-materi
dan penting yang terdapat di planet bumi yang memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Materi
alam tersebut dapat berupa benda hidup(unsur-umsur hayati),yaitu hewan dan tumbuhan. Terdapat
benda mati (non hayati),seperti tanah, udara, air, bahan galian atau barang tambang. Selain itu terdapat
pula kekuatan-kekuatan alam menghasilkan tenaga atau energi.Misalnya,panas bumi,energi
matahari,dan tenaga angin,udara,air,bahan galian atau barang tambang

Dalam hal ini kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran yaitu siswa mengamati berbagai sumber
daya alam yang ada di sekitar lingkungan sekolah, kemudian apa saja yang bisa di manfaatkan untuk
kebutuhan hidup. Karena di sekitar sekolah banyak tanaman apotik hidup, seperti jahe, kunyit,
temulawak, kapulaga, sereh, kemudian guru menjelaskan apa manfaat dari apotik hidup tersebut yaitu
selain bisa d konsumsi sendiri sebagai jamu, juga bisa dijual. Selanjutnya yaitu siswa di bimbing oleh
guru membuat jamu tradisional. Dari rangkaian kegiatan tersebut siswa akan lebih berkesan dan lebih
memahami bagaimana cara memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar.

4. Mengapa desain pembelajaran biologi juga perlu memperhatikan soft skill ? Bagaimana merancang
nya

Jawab :

Karana Soft skills merupakan keterampilan yang dapat membentuk kepribadian yang tangguh. Semakin
banyak keterampilan halus (soft skills) yang dimiliki diharapkan semakin kuat kepribadian seseorang
dalam menghadapi tantangan proses pembelajaran biologi disekolah dikampus, tantangan kerja,
maupun tantangan hidup yang lain.

Soft skill yang diberikan kepada para siswa dapat diintegrasikan dengan materi pembelajaran. materi
soft skill yang perlu dikembangkan kepada para siswa, tidak lain adalah penanaman sikap jujur,
kemampuan berkomunikasi, dan komitmen. Untuk mengembangkan soft skill dengan pembelajaran,
perlu dilakukan perencanaan yang melibatkan para guru, siswa, alumni, dan dunia kerja, untuk
mengidentifikasi pengembangan soft skill yang relevan.

5. Bagaimana merencanakan pembelajaran biologi berdasarkan active learning dan fun?

Jawab :
Merencanakan Pembelajaran active learning sebagai berikut: 1. Guru menyampaikan beberapa
pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui pikiran dan kemampuan yang mereka miliki. 2. Guru
memberi kesempatan beberapa menit kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dengan meminta
mereka untuk bekerja berdua atau dalam kelompok kecil.

metode Fun Learning, sebelum memulai pelajaran anak diberi kesempatan untuk melakukan
eksperimen terhadap kosep-konsep dasar. Anak dibiarkan menemukan pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari sehingga anak merasa tidak terbebani dengan berbagai pelajaran. Diantara penerapan
pelajaran yang menyenangkan adalah dengan pujian, selingan humor, dan menghadirkan bentuk-bentuk
permainan sesuai dengan materi pelajaran.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengajaran Fun Learning adalah: (1) setiap tatap muka,
guru menyampaikan topik-topik pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran, (2) guru
memberikan gambaran atau penjelasan tentang materi yang dipelajari, (3) memperlihatkan dan
menjelaskan keterkaitan antara konsep metode Fun Learning pada pokok bahasan, (4) sebelum
mengakhiri proses pembelajaran, siswa diberi PR pokok bahasan dalam penerapan metode Fun Learning
untuk dikerjakan di rumah.

6. Bagaimana mendesain pembelajaran biologi berbasis STEM dan jelaskan secara detail

Jawab :

Pembelajaran biologi atau sains yang sesuai dengan pendekatan STEM dapat dilakukan dengan model
pembelajaran PjBL (Project Based Learning). Model pembelajaran PjBL menekankan belajar kontekstual
melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks seperti memberi kebebasan pada siswa untuk bereksplorasi
merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya
menghasilkan suatu hasil produk. Pembelajaran yang diterapkan ialah melalui beberapa tahapan dengan
menggunakan Engineering Design Process (EDP).

7. Mengapa perlu desain pembelajaran remedial? jelaskan desain nya

Jawab :

Desain remedial sangat diperlukan dalam proses pembelajaran karena :

a. Tidak semua siswa dapat mencapai hasil belajar sesuai kemampuannya.

b. Adanya kesulitan belajar berarti belum dapat tercapai perubahan tingkah laku siswa secara bulat
sebagai hasil belajar.

c. Untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut diperlukan suatu teknik bimbingan belajar. Salah satu
teknik bimbingan belajar adalah pengajaran remedial.
Dapat dikatakan bahwa pengajaran remedial ini merupakan bagian yang integral dari suatu proses
pembelajaran yang menghendaki pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM). Semua faktor yang
mempengaruhi hasil belajar hendaknya ditelusuri untuk mengetahui faktor mana yang berperan pada
hasil belajar siswa. Faktor yang paling utama adalah guru dan siswa sendiri. Dengan ada desain remedial
tentunya akan sangat membantu siswa dalam memahami dan menguasai materi , Agar siswa dapat
memahami dirinya, khususnya prestasi belajarnya, dalam mengenal kelemahannya dalam mempelajari
suatu bidang studi dan juga kekuatannya , Agar siswa dapat memperbaiki atau mengubah cara belajar
kearah yang lebih baik. Agar siswa dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat .

Anda mungkin juga menyukai