“Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Sel”
Disusun Oleh :
PSPB 18 A
Dosen pengampu
2020
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengidentifikasi potensi Spirulina sebagai senyawa antikanker?
2. Apa kandungan ekstrak Spirulina sehingga mampu mencegah dan menekan
pertumbuhan sel kanker payudara?
3. Bagaimana ekstrak Spirulina mencegah sel kanker payudara?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui beberbagai potensi ekstrak Spirulina yang menjadi senyawa antikanker.
2. Untuk mengetahui kandungan Spirulina yang menjadi antikanker.
3. Untuk Mengetahui kerja Spirulina dalam mencegah kanker payudara.
D. Urgensi Penelitian
Urgensi dari penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi potensi yang dimiliki oleh ekstrak spirulina sebagai senyawa
antikanker sangat penting dan perlu, sehingga dapat dimanfaatkan menjadi
alternatif pengobatan secara alami dan ramah lingkungan dan dengan biaya yang
dapat dijangkau.
2. Pengobatan kanker payudara ini dapat dilakukan dengan cara alami yaitu dengan
ekstrak Spirulina yang mengandung senyawa Antikanker.
3. Ekstrak Spirulina ini dapat mengurangi angka kematian dan mengurangi resiko
terkena kanker payudara bagi wanita Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kanker merupakan penyakit yang selalu berkaitan dengan perubahan DNA sebagai
materi genetik. Sel yang memiliki mutasi penyebab kanker tidak lagi membelah diri dan
berkembang sebagaimana mestinya karena terjadi sesuatu yang salah dengan pembelahan sel
yang tidak terkontrol dengan normal. Sel-sel kanker seringkali dapat dibedakan dari sel-sel
normal oleh pemeriksaan dengan menggunakan mikroskop. Sel kanker tersebut biasanya akan
berbeda dibandingkan dengan sel normal atau sel tumor. Pada suatu jaringan, sel-sel malignat
biasanya menunjukkan karakteristik seperti pertumbuhan sel-sel yang lebih cepat, nukleus
yang nampak membesar nampak tidak seimbang dibandingkan dengan sitoplasma, nukleolus
yang dominan besarnya, dan struktur lain yang nampak berbeda dibanding ciri sel secara
normal.
Proses terjadinya sel kanker disebut onkogenesis atau tumorigenesis yang dapat
disebabkan karena faktor genetik atau lingkungan. Hilangnya regulasi atau pengaturan pada
kasus kanker mengakibatkan kerusakan secara genetik. Mutasi yang terjadi pada dua
klasifikasi gen yang dapat menyebabkan awalnya pemicu kanker adalah: proto-onkogen dan
gen pemicu tumor. Proto-onkogen akan aktif menjadi onkogen karena adanya mutasi sehingga
mengakibatkan gen menjadi terlalu aktif dalam melakukan pembelahan untuk pertumbuhan,
sehingga mengakibatkan peningkatan ekspresi gen dan secara aktif akan terus bereproduksi
(Marheni,2015.
Fase awal kanker payudara adalah asimtomatik (tanpa ada gejala dan tanda). Adanya
benjolan atau penebalan pada payudara merupakan tanda dan gejala yang paling umum,
sedangkan tanda dan gejala tingkat lanjut kanker payudara meliputi kulit cekung, retraksi atau
deviasi puting susu dan nyeri, nyeri tekan atau rabas khususnya berdarah dari puting.
Metastasis yang luas meliputi gejala dan tanda seperti anoreksia atau berat badan menurun;
nyeri pada bahu, pinggang, punggung bagian bawah atau pelvis; batu menetap; gangguan
pencernaan; pusing; penglihatan kabur dan sakit kepala (Gale & Charette, 1999).
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang menjadi perhatian. Kanker
ini berasal dari kelenjar susu, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara
(Purwatiningsih et al. 2008). Tingkat insidensi kanker payudara di kalangan wanita adalah 1
berbanding 8. Kanker payudara merupakan penyebab kematian tertinggi kedua dari semua
jenis kanker di Indonesia, sekitar 6080% ditemukan pada stadium lanjut dan berakibat fatal
(Kemenkes 2015). Pengobatan kanker dilakukan dengan empat cara utama yaitu melalui
pembedahan, radiasi, kemoterapi dan terapi biologi (DiPiro et al. 2009). Pengobatan tersebut
selain mahal, terkadang memiliki efek samping. Inovasi yang dapat dikembangkan yaitu
dengan memanfaatkan mikroorganisme yang dapat dikultivasi, tidak tergantung musim dan
dapat menghasilkan biomassa yang banyak, yaitu Spirulina sebagai sumber senyawa
antikanker.
Spirulina adalah sianobakteri atau mikroalga hijau biru. Biomassa Spirulina
mengandung komponen kimia di antaranya protein, karbohidrat, asam lemak tidak jenuh
majemuk seperti asam linoleat (LA) dan γ-linoenat (GLA). Spirulina juga mengandung
vitamin di antaranya asam nikotinat, riboflavin, thiamin, sianokobalamin, mineral, asam
amino dan bahan aktif lainnya seperti karotenoid, pigmen klorofil, dan fikosianin (Suharyanto
et al. 2014). Syahril et al. (2011) melaporkan bahwa ekstrak kasar etanol Spirulina platensis
dapat menghambat sel kanker payudara (MCF7) pada konsentarsi 85 μg/mL. Skrining
antikanker oleh Canan (2012) menunjukkan bahwa ekstrak kasar dan fikosianin dari Spirulina
hasil kultivasi dengan media Zarrouk mampu menghambat berbagai jenis sel kanker, salah
satunya sel MCF-7.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Prosedur Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakutas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
3. Kultivasi spirulina
Spirulina dikultivasi didalam toples dengan menggunkan media organik (RI1 dan Urea),
dengan suhu ruang 20- 25 derajat celcius. Spirulina dipanen pada hari ke-12 kemudian
biomassa di keringkan dengan menggunakan oven selama 24 jam.
4. Ekstraksi Spirulina
Ekstraksi senyawa aktif Spirulina dilakukan menggunakan pelarut polar (etanol 96%)
dengan konsentrasi 1:20 kemudian dimaserasi selama 3 x 24 jam pada suhu ruang, selanjutnya
sampel dievaporasi menggunakan vacuum evaporator dengan suhu 40 derajat C sampai
didapatkan ekstrak kasar kering.
BAB IV
RINCIAN BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
1. Anggaran Biaya
2. Jadwal Kegiatan
Brunner, & Suddarth. 2003. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Canan. 2012. Screening anticancer activities of Spirulina platensis extracts on various
cancer cell lines. Akademik personel. kocaeli.edu.tr.
DiPiro JT, Talbert RL, Yee GC, Matzke GR, Wells BG, Posey LM. 2009.
Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach 7th Ed. United States (US): McGraw-Hill
Companies.
Gale, S dan Charette, D. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. Jakarta: EGC.
Harbone JB. 1996. Phytochemical Method. Kosasih Padmawinata dan Iwang Soedro
(penerjemah). Bandung (ID): ITB.
Syahril M, Roshani O. Hasyimah N, Hafiz M, Sharida MD, Ahmed HY. 2011. Screening
of anticancer activities of crude extracts of unicellular green algae (Chlorella vulgaris)
filamentous blue green algae (Spirulina) on selected cancer cell lines. International
Conference on Applied Science, Mathematics and Humanities. 82-87.
Lampiran 1
Biodata Peneliti