METABOLISME LIPID
“Penggunaan Ektrak Minyak Biji Moringa oleifera Sebagai Obat Luka Luar”
Disusun oleh:
JURUSAN BIOLOGI
2019
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam saya sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat kemurahanNya Rekayasa Ide ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.
Rekayasa Ide ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Biokimia. Kami
mengucapkan terima kasih kepada ibu Endang Sulistyarini Gultom, S.Si., M.Si., Apt..sebagai
dosen pengampu mata kuliah ini yang telah memberikan bimbingan kepada kami dalam
menyusun Rekayasa Ide ini.
Dan kami sadar Rekayasa Ide ini memiliki banyak kekurangan. Saya mohon kritik
dan sarannya terlebih dari dosen pengampu kami. Semoga Rekayasaide ini memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan...............................................................................................1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Memberikan ide agar bisa lebih memanfaatkan sumber daya alam yang ternyata memiliki
sejuta manfaat jika kita mengetahuinya dan pengolahannya dengan tepat salah satunya
temasuk biji dari tumbuhan kelor yang banyak dibuang-buang oleh masyarakat sekitar.
Dengan adanya ide ini, diharapakan bahwa bahan alam itu lebih baik dibandingkan
dengan bahan kimia yang tentunya memiliki biaya yang relatif sedikit.Diharapkan pula ide
ini bisa menjadikan peluang usaha bagi masyarakat sekita yang dilimgkungannyan bnyak
tumbuhan kelor dan tidak tau dalam pemanfaatnya.
1
BAB II
Dunia sendiri mengenal kelor karena dapat menghasilkan minyak yang diekstrak dari
bijinya yang dikenal dengan Ben Oil.Ben oil telah dikenal sebagai bahan campuran dari
berbagai jenis kosmetik dan farfum dalam industri dunia.Dengan melimpahnya sumber daya
biji kelor, hal ini harusnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber minyak nabati potensial untuk
pemakaian skala kecil maupun skala besar.
Biji kelor mengandung minyak sebesar 40 %.Minyak kelor mengandung asam lemak
sebesar 34.7 %. Asam lemak yang terdapat dalam biji kelor yaitu asam palmitat sebanyak 9.3
%, asam stearat sebanyak 7.4 %, asam behenat 8.6 %, dan asam oleat 65.7 %. Selain itu
dalam minyak biji kelor juga di temukan miristat dan lignoserat (Salimi, dkk, 2019).Dalam
sebuah penelitan juga disebutkan bahwa minyak biji kelor mengandung α −tokoferol atau
biasa disebut dengan Vitamin E (Fithriyah, 2013).
2
Dalam konteks sosialnya, ide untuk membuat minyak nabati dari biji kelor sebagi
obat luka luar memiliki beberapa dampak baik, antara lain:
1. Biji dari tanaman kelor yang tadinya banyak terbuang karena hanya dipakai seperlunya,
dapat dimanfaatkan secara lebih optimal sehingga tidak menjadi limbah organik.
2. Pemakaian dari biji kelor dapat menjadi lebih efisien karena telah diekstrak menjadi
minyak dan dapat digunakan beberapa kali, juga dapat disimpan dalam kurun waktu
tertentu.
3. Membuat spesies dari tanaman kelor menjadi lebih dijaga, karena dianggap memiliki
manfaat yang lebih luas.
4. Dapat mengurangi pemakaian obat – obatan kimia untuk luka kecil dan bekas luka, namun
jika luka cenderung parah maka harus tetap konsultasi dengan dokter.
5. Dapat menjadi matapencaharian baru bagi masyarakat karena minyak biji kelor memiliki
pasar yang relatif luas.
3
BAB III
Dalam mengolah biji kelor menjadi minyak diperlukan beberapa langkah dan alat –
alat tertentu. Adapun langkah – langkah tersebut yaitu:
1. Biji kelor dipisahkan dari kulit buahnya. Biji kelor harus berasal dari buah yang sudah
kering. Hal ini dikarenakan kandungan air dalam biji cenderung lebih sedikit. Biji kelor
yang dapat digunakan mempunyai kulit luar bewarna hitam atau kecoklatan.
2. Biji kelor kemudian dioven pada suhu 120°C selama 2 jam. Menurut penelitian dari
Fithriyah (2013), pemanasan biji kelor pada suhu 120°C menghasilkan minyak yang lebih
sedikit namun lebih murni daripada pemanasan pada suhu 40°C dan 80°C, perbedaan suhu
pemanasan juga tidak memiliki dampak speifik terhadap kandungan lemak dan vitamin E
dalam minyak yang dihasilkan. Tujuan pemanasan ini adalah untuk menghilangkan sisa
air dari sampel biji kelor dan untuk memecahkan sel – sel sehingga memudahkan
pengeluaran minyak pada tahap berikutnya.
3. Selanjutnya biji kelor yang telah kering dipress menggunakan alat kempa hidrolit manual
untuk mengeluarkan minyaknya.
4. Minyak hasil pengepressan tersebut selanjutnya disaring menggunakan kertas saring agar
terbebas dari kotoran yang mungkin terikut.
4
BAB IV
5
Karena fungsi yang dimiliki biji kelor itulah maka biji kelor cocok untuk diajadikan
sebagai obat luka luar.
6
BAB V
5.1 KESIMPULAN
Tanaman kelor (Moringa oleifera) merupakan pohon dengan ketinggian 7 – 11 meter
yang berasal dari daerah tropis dan subtropis di Asia Selatan.Dunia sendiri mengenal
kelor karena dapat menghasilkan minyak yang diekstrak dari bijinya yang dikenal
dengan Ben Oil. Asam lemak yang terdapat dalam biji kelor yaitu asam palmitat ,
asam stearat, asam behenat, dan asam oleat. Selain itu dalam minyak biji kelor juga di
temukan miristat dan lignoserat (Salimi, dkk, 2019).Vitamin E berfungsi sebagai
antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas.Vitamin E murni sangat membantu
untuk penyembuhan luka dan pencegahan karena masuk di bawah permukaan kulit
untuk memblokir radikal bebas.Dalam mengolah biji kelor menjadi minyak
diperlukan beberapa langkah dan alat – alat tertentu.Hal ini dikarenakan kandungan
air dalam biji cenderung lebih sedikit. Radikal bebas sangat berbahaya karena dapat
mempersulit dan memperlambat proses penyembuhan luka. Dengan itu Vitamin E
yang terdapat pada kandungan minyak kelor ini dapat menangkal radikal bebas pada
luka untuk mempercepat penyembuhan luka.Biji dari tanaman kelor yang tadinya
banyak terbuang karena hanya dipakai seperlunya, dapat dimanfaatkan secara lebih
optimal jika biji dari tanaman kelor tersebut diolah sehingga memiliki nilai ekonomis
dan fungsional.
5.2 SARAN
Untuk pembuatan minyak biji kelor sebagai obat luka luar dibutuhkan alat-alat khusus
dan cara tertentu maka dari itu sebaiknya tidak dilakukan sembarangan. Dan
sebaiknya pemanfaataan biji kelor ini juga diiringi dengan merawat atau menanam
lagi tanamannya.
7
DAFTAR PUSTAKA
Salimi,Y, Netty, I,Yusni, I. 2019. Karakterisasi Asam Lemak Hasil Hidrolisis Pada Minyak
Biji Kelor (Moringa Oleifera) Dengan Metode Kromatografi Gas-Spektroskopi
Massa.Jamb.J.Chem. Vol.1(1). Hal.6-14.
Fithriyah, N. 2013.“Analisis α −tokofe rol (Vitamin E) pada Minyak Biji Kelor (Moringa
oleifera.Lam) Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi”.Skipsi.Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan, Farmasi, UIN Syarif Hidayatullaah, Jakarta.