Anda di halaman 1dari 16

Gastrulasi

Pada Amphibi
Kelompok 2
1. Resmining Mega (151810401025) 12. Fikrah Intifada (191810401048)
2. Desy Lutfianasari (161810401009) 13. Aisha Chitta N (191810401051)
3. Youris Rizky A. (161810401031) 14. Dewi Masitoh (191810401054)
4. Nailatur Rifdah (171810401028) 15. Frengky Prasetya (191810401058)
5. Muslimah Arniyanti (171810401063) 16. Dewi Silvia (191810401066)
6. Rr. Wisesha M.P (181910401013) 17. Riska Aurellia R. (191810401068)
7. Agrippina Thomasina (181810401065) 18. Rizky Putra A (191810401071)
8. Movhalky Adcha (181810401066) 19. Putri Sekar S (191810401076)
9. Vivien Ajeng Pradita (191810401033) 20. Hovivatul Azizah (191810401079)
10. Axgrandchy Ocktrilian (191810401036) 21. Khilfa Yahya (191810401084)
11. Agustin Dinda P. (191810401045)
Gastrulasi
 Gastrulasi adalah suatu proses reorganisasi atau pengaturan kembali
sel-sel pada embrio yang telah mengalami blastulasi.
 Gastrulasi akan mentransformasi blastula menjadi embrio berlapis
tiga yang disebut dengan gastrula.
 Tahap gastrulasi merupakan tahap pembentukan 3 lapisan yaitu
ektoderm, mesoderm, dan endoderm sebagai fase awal terjadinya
diferensiasi sel.
Gerakan Morfogenetik
 Dalam gastrulasi terjadi perubahan yang sangat besar dan
sangat rapi pada susunan sel-sel di dalam embrio melalui
gerakan morfogenetik sel.
 Akibat gerakan morfogenetik reorganisasi sel dan
pembentukan 3 lapis benih: ektoderm, mesoderm dan
endoderm
Gerakan Morfogenetik

 EPIBOLI
Adalah gerakan dari suatu lapisan sel
pada suatu permukaan (ektoderm).

Contoh: Perluasan ektoderm amfibia


menuju blastoporus

Sumber: Campbell, 2008


Gerakan Morfogenetik

 INVAGINASI
Adanya indentasi sehingga terjadi
invaginasi

Invaginasi adalah Penonjolan


kedalam dari suatu lapisan sel.

Sumber: Campbell, 2008


Gerakan Morfogenetik

 INVOLUSI
Gerakan membelok dari suatu lapisan
luar yang tumbuh meluas sehingga
lapisan ini masuk kedalam dan meluas
pada permukaan dalam.

Contoh: Perpindahan lapisan luar yang


masuk melalui blastoporus pada
amphibia

Sumber: Campbell, 2008


Tahap Gastrulasi
1. Blastosol pada blastula katak tidak berada persis ditengah dan
dikelilingi dinding yang tebalnya lebih dari satu sel. Warna pada
daerah blastula akan menjadi tiga lapisan germinal embrio.
2. Gastrulasi diawali dengan terbentuknya lipatan kecil atau bibir dorsal blastopori
yang muncul di pada salah satu sisi blastula. Lipatan tersebut terbentuk akibat sel-sel
yang mengalami invaginasi ke dalam dari permukaan. Invaginasi tersebut nantinya
akan membentuk blastopori,dan sel-sel pada ujung bagian atas lubang blastopore
akan menjadi bibir dorsal blastopori. Sel-sel pada permukaan embrio akan
menggulung diatas ujung bibir dorsal kedalam bagian dalam atau interior embrio itu
yang disebut dengan involusi
3. Secara eksternal, bibir blastopori mulai menjadi sirkuler dan mulai terbentuk
lapisan germinal, sementara sel-sel terus berpindah dari bibir lateral dan ventral
blastopori ke arah dalam dan membentuk mesoderm dan endoderm berlapis serta
terbentuknya arkenteron didalam endoderm. Endoderm, mesoderm, dan
arkenteron semakin melebar dan berkembang memenuhi ruangan dari blastosol.
4. Akhir gastrulasi, blastopori sirkuler mengelilingi sumbat sel-sel kuning telur
(sumbat kuning telur) yang terdiri atas sel-sel besar yang penuh dengan makanan
dari kutub vegetal embrio.Sel-sel yang masih tersisa pada permukaan selain
sumbat kuning telur akan membentuk ektoderm. Endodermal telah
diinternalisasikan, dan mesodermal telah ditempatkan diantara ektoderm dan
endoderm sehingga ketiga lapisan germinal sudah berada pada posisi siap untuk
Fate Map (Peta Nasib) Amphibi
 Peta nasib : diagram teritorial perkembangan
embrionik yang berguna untuk mengetahui asal-
muasal sel embrio.

 Walther Vogt (ahli embriologi jerman) :


menggunakan peta nasib untuk menentukan
kelompok sel dari tahapan blastula hingga
gastrula.

(Urry et al., 2020)


Fate Map (Peta Nasib) Amphibi
 Daerah Animal  Ektoderm 
Epidermis dan Neural Plate
 Daerah Marginal (Tengah)  Mesoderm
dan Bakal Notochord Otot, Tulang,
Ginjal, Gonad, Darah, dan Jaringan Ikat.
 Daerah Vegetal  Endoderm  Saluran
Pencernaan dan Saluran Pernafasan.
(Rugh, 1951)
Kesimpulan
 Gastrulasi → transformasi blastula menjadi embrio
berlapis tiga (gastrula)
 Tahap gastrulasi → pembentukan ektoderm, mesoderm,
dan endoderm
 Gerakan Morfogenetik → Epiboli, Invaginasi, dan
Involusi
 Peta nasib → untuk mengetahui asal-muasal sel embrio
Daftar Pustaka

Campbell A. Niel dan Jane B. Reece. 2008. Biology. Eight edition. Jakarta: Erlangga
Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. 2004. Biologi. Jilid 3. Edisi Kelima. Alih
Bahasa: Wasmen. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Rugh, R. 1951. The Frog Its Reproduction and Development. Philadelphia: The Blakiston
Company.
Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V., Orr, R. 2020. Campbell Biology
12th Edition. New York: Pearson.

Anda mungkin juga menyukai