Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan

“DIFUSI DAN OSMOSIS ”

Kelompok 1 :

Nama : Cincin Nainggolan ( 4203220007)

Masna Nababan ( 4203220022)

Indri Aulia ( 4201220011)

Rio Theresia (4203520011)

Yunisa Sinaga ( 4203220013)

Friska Simbolon ( 4183220041 )

Kelas : PSB C 2020

PROGRAM STUDIS1 BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2021
Judul Praktikum : Mengamati Proses Difusi dan Osmosis

Tujuan : 1. Untuk mengetahui terjadinya proses difusi

2. Untuk mengamati terjadinya proses osmosis pada makhluk hidup

3. Untuk membandingkan terjadinya proses osmosis pada jenis jenis


tumbuhan berbeda

Teori

Difusi adalah proses yang menyebabkan senyawa kimia tertentu ditranspor secara
spontan dari satu daerah ke daerah lain sehingga terjadi keseimbangan. Proses ini terjadi sebagai
akibat adanya mobilitas dan energi kinetik dari molekul atau ion yang mengadakan difusi
tersebut.

Suplai unsur-unsur mineral ke permukaan akar tanaman di dalam tanah melibatkan


proses fisika yakni difusi. Proses difusi tidak hanya berlaku untuk cairan tetapi juga untuk gas
dan benda padat. Pergerakan unsur anorganik dari daerah dengan aktifitas tinggi ke daerah
dengan aktifitas rendah bergantung pada aliran medium cair dimana difusi dapat terjadi.

Difusi gas berlangsung lebih cepat daripada difusi cairan, dan pada benda padat
seringkali diabaikan. Laju difusi menunjukkan banyaknya bahan yang dialirkan ke suatu tempat
dalam suatu waktu tertentu. Kecepatan difusi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: suhu,
besarnya gradien difusi dan ukuran serta massa dari molekul-molekul yang berdifusi.

Baik gas, zat cair ataupun zat padat, molekul-molekulnya mempunyai kecenderungan
untuk menyebar ke segala arah sampai terdapat sesuatu konsentrasi yang sama. Jika suatu botol
berisi gas amoniak (NH3) dibuka, difusi akan berlangsung lebih cepat, jika kenaikan dari
temperatur terjadi.

Difusi mempunyai peranan penting dalam sel tumbuhan dan hewan yang hidup. Air
masuk ke dalam akar, bergerak dari sel ke sel dan meninggalkan tubuh tumbuhan dalam bentuk
uap, semuanya dengan jalan difusi gas-gas seperti O2 dan CO2, unsur-unsur dan bahan makanan
masuk ke dalam sel atau di antara sel-sel dan bergerak dari sel dengan jalan difusi.

Osmosis berasal dari kata os= lubang dan movea= to move = pindah, secara harfiah
osmosis adalah proses masuknya air ke dalam sel melalui membran yang permeabel. Sel
tumbuhan secara sederhana terdiri atas vakuola yang berisi larutan, sedangkan dinding sel dapat
memberi tekanan pada isi sel sehingga di dalam sel terbentuk tekanan hidrostatik.

Bila sel diletakkan pada larutan tertentu, gula misalnya, terjadi arus air dari dalam sel
keluar. Karena air terutama terdapat di dalam vakuola, maka isi vakuola berkurang, turgor sel
turun, isi protoplas mengecil. Ruang antara dinding sel dengan membran plasma terisi larutan
dari luar. Keadaan ini dinamakan sel mengalami plasmolisis. Ini menunjukkan bahwa membran
plasma dapat dilalui oleh air (keluar tetapi tidak dapat dilalui gula/masuk) sedangkan dinding sel
dapat dilalui molekul gula. Membran plasma bersifat selektif permeabel. Jadi agar suatu zat
(molekul atau ion) masuk sel, perlu adanya permeabilitas membran dan gaya dorong.
Permeabilitas membran tergantung pada larutan yang melewatinya dan senyawa penyusun
membran, tingkat hidrasinya, tebalnya, penggumpalannya dan lain-lain.

Kegiatan 1 : Mengamati Proses Difusi

Tujuan

Untuk mengetahui terjadinya proses difusi

Bahan dan Alat

Bahan : Pewarna makanan, gula pasir, air destilasi Alat : 8 Gelas / piring / cawan, pipet
tetes, pengaduk, stop watch.

Cara kerja :

1. Isilah gelas dengan akuades, kemudian teteskan pewarna makanan ke dalam air gelas tersebut
sebanyak 1 – 2 tetes. Amati arah penyebaran warna pewarnaan makanan tersebut dan catat waktu
yang dibutuhkan dimulai waktu penetesan hingga warna menyebar sempurna. (2x pengulangan)
2. Ulangi langkah pertama tetapi setelah penetesan larutan segera diaduk (2x pengulangan) 3.
Masukkan gula pasir pada gelas yang telah diisi dengan aquades, amati penyebaran warnanya
dan catat waktu sampai larutan merata. (2x pengulangan) 4. Ulangi langkah nomor tiga tetapi
setelah kristal gula pasir dimasukkan segera diaduk. (2x pengulangan)

Lembar Hasil Kerja

Tabel 1. Hasil pengamatan praktikum difusi

Perlakuan Tanpa Diaduk Diaduk


Arah Gerak Waktu Arah Gerak Waktu
Pewarna Ditetesi pewarna 2 menit 36 Arah gerak pe 7 detik
Makanan warna merah detik warna
penyebaran warna bercampur
merah langsung (Pewarna langsung dengan (Pewarna
bergerak ke bawah. tercampur air setelah di tercampur
Gumpalan pusat dengan air) lakukan dengan air)
tetesan pewarna pengadukan
masih tetap berada di tampa ada
atas permukaan. gumpalan
Pewarna yang turun tetesan pewarna
langsung menyebar lagi.
ke samping
Gula Pasir Di dapat kesimpulan Arah gerak yang
bahwa pada awal 28 menit terjadi saat gula
dimasukkan gula 50 detik dicampur
pasir, butiran Kristal dengan air,
gula pasir langsung Kristal gula
turun kebawah. pasir langsung
Setelah ditunggu 10 melarut
menit gula pasir (tercampur
belum ada perubahan. dengan air )
Pada 28 menit setelah
dimasukkan Kristal
gula pasir melarut
(tercampur dengan
air)
Kegiatan 2 : Mengamati Proses Osmosis

Tujuan

1. Untuk mengamati terjadinya proses osmosis pada makhluk hidup

2. Untuk membandingkan terjadinya proses osmosis pada jenis tumbuhan yang berbeda

Bahan dan alat :

Bahan : Umbi kentang, wortel, lobak, larutan garam, air

Alat : Gelas piala, pisau, penggaris, pengaduk, dan stopwatch.

Cara kerja :

1. Irislah kentang, wortel, dan lobak dengan bentuk kubus berukuran 1x1x1 cm, masingmasing
sebanyak 2 potong.

2. Isilah gelas piala dengan air sebanyak 50 ml. Sementara gelas piala lain juga diisi dengan
larutan garam dengan volume yang sama. Berilah label gelas piala yang berisi larutan garam
dengan “air garam” dan label “air” untuk gelas piala yang berisi air.

3. Masukkan masing-masingnya satu iris kentang, wortel dan lobak ke dalam gelas piala berisi
air, begitu juga halnya dengan irisan kentang, wortel dan lobak yang lain dimasukkan ke dalam
gelas piala berisi air garam.

4. Biarkan selama 15 menit kemudian amati tingkat kekerasannya. Kemudian perlakuan


dilanjutkan hingga 30 menit, amati kekerasannya.

Lembar Hasil Kerja

Tabel 2. Data hasil pengamatan percobaan osmosis

Perlakuan Air Air Garam


Awal 15 Menit 30 Menit Awal 15 Menit 30 Menit
Kentang Keras (+) Keras (+) Keras (+) Keras (+) Lunak (-) Lunak (-)
Wortel Keras (+) Keras (+) Keras (+) Keras (+) Lunak (-) Lunak (-)

Lobak Keras (+) Keras (+) Keras (+) Keras (+) Lunak (-) Lunak (-)

Pembahasan :

Percobaan Difusi

Kegiatan Difusi Berdasarkan percobaan difusi, kami melakukan pegamatan


menggunakan pewarna makanan dan gula pasir. Berdasarkan pengamatan kelompok kami, zat
terlarut yang diberikan perbedaan perlakuan maka akan mendapatkan hasil yang berbeda pula.
Misalnya saja pewarna makanan yang ingin dilarutkan ke dalam air tetapi tidak menciptakan
arah gerakan yang setiap bergerak secara acak ketempat yang memiliki konsentrasi rendah
sehingga inilah yang terjadi difusi dan membutuhkan waktu selama 2 menit 36 detik agar
tercampur merata dengan air. Berbeda dengan perlakuan yang diaduk maka akan menghasilkan
campuran campuran dan melebur ke dalam air. secara menyeluruh partikel pada arah tertentu
dan hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk membuat tercampu rata dengan udara.

Kelompok kami juga mengamati bagaimana pada gula pasir dan yang terjadi apabila
tidak diaduk adalah apa yang terjadi saat air di campur dengan gula adalah gula melarut secara
tidak sempurna dengan air karena gula yang belum larut dalam air, sehingga masih dibedakan
lagi antara air dan gula. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat campuran dengan air adalah
sekitar 28 menit 50 detik. Berbeda dengan perlakuan yang jika diaduk makan gula melarut
sempurna, sehingga tidak dapat dibedakan lagi antara air dan gula. Dan waktu yang dibutuhkan
untuk membuat campuran hanya sekitar 1 menit 33 detik. Dari percobaan yang sudah kami
lakukan maka kami dapat memberikan kesimpulan yaitu setelah memasukkan pewarna makanan
yang hipertonis (berkonsentrasi lebih tinggi) akan berpindah ke air yang hipotonis (konsentrasi
lebih rendah) sampai menuju keadaan yang seimbang (sampai terbentuk cairan/larutan). Proses
ini terjadi proses difusi.

Pembahasan Osmosis

Pada kegiatan 2 yaitu melakukan percobaan mengenai peristiwa osmosis. Beberapa


bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu kentang, wortel dan lobak yang berfungsi
sebagai membrane permeable. Masing-masing bahan yang dibutuhkan dalam melaksanakan
percobaan yaitu 2 buah yang sudah di potong kubus berukuran 1×1×1. Kemudian 1 buah bahan
dimasukkan di cup yang berisi air biasa(50 ml) sedangkan 1 buah lainnya dimasukkan di cup
yang berisi larutan garam(50 ml). Perendaman itu dilakukan selama 15 menit kemudian di amati,
kemudian perendaman dilanjutkan hingga 30 menit dan diamati Kembali.

Pada kentang yang dimasukkan di cup yang berisi air biasa terlihat bahwa kondisi awal
kentang memiliki tekstur yang keras, padat dan berwarna cerah dan setelah 15 menit tekstur
kentang bisa dikatakan tidak berubah. Begitupun setelah 30 menit, tekstur dan warna kentang
sama sekali tidak berubah atau tidak terjadi adanya suatu perubahan pada kondisi kentang.

Sedangkan pada kentang yang dimasukkan di cup yang berisi larutan garam, terlihat
bahwa kondisi awal kentang memiliki tekstur yang keras, padat dan berwarna cerah. Namun,
setelah 15 menit dibiarkan, mulai terlihat perbedaan tektur pada kentang. Kentang menjadi lunak
dengan warna kuning pucat. Terlebih lagi setelah 30 menit dibiarkan, kentang menjadi semakin
lunak dan keriput. Hal ini menunjukkan adanya suatu proses atau peritiwa yang terjadi pada
kentang.

Pada wortel yang dimasukkan di cup yang berisi air biasa terlihat bahwa kondisi awal
wortel memiliki tekstur yang keras dan padat. Dan setelah 15 menit tekstur wortel bisa dikatakan
tidak berubah. Begitupun setelah 30 menit, tekstur wortel sama sekali tidak berubah atau tidak
terjadi adanya suatu perubahan pada kondisi wortel.

Sedangkan pada wortel yang dimasukkan di cup yang berisi larutan garam, terlihat bahwa
kondisi awal wortel memiliki tekstur yang keras, dan padat. Namun, setelah 15 menit dibiarkan,
mulai terlihat perbedaan tektur pada wortel. Wortel menjadi lunak dan sedikit keriput. Terlebih
lagi setelah 30 menit dibiarkan, wortel menjadi semakin lunak dan keriput. Hal ini menunjukkan
adanya suatu proses atau peritiwa yang terjadi pada wortel.

Pada lobak yang dimasukkan di cup yang berisi air biasa terlihat bahwa kondisi awal
lobak memiliki tekstur yang keras padat dan berwarna putih susu. Dan setelah 15 menit tekstur
lobak tidak berubah. Begitupun setelah 30 menit, tekstur dan warna lobak sama sekali tidak
berubah atau tidak terjadi adanya suatu perubahan pada kondisi lobak.

Sedangkan pada lobak yang dimasukkan di cup yang berisi larutan garam, terlihat bahwa
kondisi awal lobak memiliki tekstur yang keras, padat dan berwarna putih susu. Namun, setelah
15 menit dibiarkan, mulai terlihat perbedaan tektur pada lobak tapi tidak dengan warnanya.
Lobak menjadi lunak dan sedikit keriput. Dan setelah 30 menit dibiarkan, lobak menjadi semakin
lunak, keriput dan warnanya berubah menjadi putih bening. Hal ini menunjukkan adanya suatu
proses atau peritiwa yang terjadi pada lobak.

Kesimpulan

1. Difusi adalah proses yang menyebabkan senyawa kimia tertentu ditranspor secara
spontan dari satu daerah ke daerah lain sehingga terjadi keseimbangan. Proses ini terjadi
sebagai akibat adanya mobilitas dan energi kinetik dari molekul atau ion yang
mengadakan difusi tersebut.
2. Osmosis adalah pergerakan air dari suatu larutan yang potensial aimya tinggi ke larutan
yang potensial aimya rendah yang teljadi melalui membran.
3.

Pertanyaan
1. Apakah waktu yang diperlukan oleh pewarna makanan dan gula pasir untuk menyebar
sempurna berbeda?

Jawab:

Iya, waktu yang diperlukan pewarna makanan untuk menyebar sempurna tanpa diaduk
membutuhkan waktu 2 menit 36 detik dan dengan diaduk membutuhkan waktu 7 detik
Sedangkan, gula pasir membutuhkan waktu untuk menyebar sempurna tanpa diaduk 28 menit 50
detik dan dengan diaduk 1 menit 33 detik.

2. Manakah yang lebih cepat penyebarannya? Mengapa bisa terjadi demikian?

Jawab:

Pewarna makanan, karena pewarna makanan berwujud cair sehingga lebih mudah menyebar
dengan air sedangkan gula pasir berwujud padat. Selain itu, pewarna makanan memiliki sifat
hipertonis dimana akan berpindah ke air yang hipotesis.

3. Apakah pengaruh perlakuan pengadukan terhadap penyebaran warna pewarna makanan dan
gula pasir?

Jawab:

Proses pengadukan sangat berpengaruh pada proses difusi, dimana pada proses pengadukan
dapat memberikan tekanan dan pergerakan sehingga larutan dapat bercampur dengan mudahnya
dan membutuhkan waktu yang relatif singkat. Jika dibandingkan dengan tanpa pengadukan
prosesnya begitu lama dan membutuhkan waktu yang cukup lama juga. Jadi, proses pengadukan
sangat berpengaruh sekali pada saat proses difusi.

4. Mengapa ketebalan irisan kentang, wortel, dan lobak harus sama?

Jawab:

Dalam hal ini berguna untuk membuktikan kesamaan dan keefektifan pada air karena apabila ada
satu bahan yang lebih tebal maka konsentrasi waktu yang diperlukan juga akan semakin lama
karena penyerapan pada bahan juga akan semakin besar.

Dokumentasi :
Pewarna

Kentang

Wortel

Lobak

Gula pasir

Anda mungkin juga menyukai