Anda di halaman 1dari 16

MINI RISET

PREFENSI IKAN CUPANG TERHADAP SUHU


Dosen Pengampu: Khairiza Lubis,S.Si,M.Sc,Ph.D

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 5

Nama Kelompok: Arpin Jusmanto Pakpahan(4203151011)

Azzahra Siregar (4203151042)

Miranda Nihdatul Zahwa(4203351035)

Vanya Ulfia Putri (4203151004)

Putri Lasmida Marpaung (4203351020)

PROGRAM STUDI PENDIIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021

0
Daftar Isi
ABSTRAK .............................................................................................................................................2
DAFTAR TABEL .....................................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................................4
BAB I ....................................................................................................................................................5
1.1 LatarBelakang ................................................................................................................................5
1.2Tujuan.............................................................................................................................................7
1.3 Identifitas Masalah ........................................................................................................................7
1.4 Rumusan Masalah ........................................................................................................................7
1.5 Manfaat pengamatan ....................................................................................................................7
BAB II ...................................................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................................8
2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Cupang ..........................................................................................8
BAB III ................................................................................................................................................10
METODE PENELITIAN ........................................................................................................................10
3.1 ALAT DAN BAHAN........................................................................................................................10
3.2 CARA KERJA .................................................................................................................................11
3.3 HASIL PENGAMATAN ..................................................................................................................12
3.3 PEMBAHASAN .............................................................................................................................13
BAB IV ................................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................................15

1
ABSTRAK

Suhu media secara fisik berpengaruh pada tingkat kelarutan oksigen di dalam air, semakin
dingin suhu air, konsentrasi oksigen terlarut akan semakin tinggi. Suhu media yang dingin
secara langsung akan mempengaruhi suhu badan ikan dan suhu darah, semakin dingin suhu
darah tingkat viskositas darah akan mengental dan mengakibatkan aliran darah yang lebih
lambat. Penurunan suhu berdampak pada penurunan konsumsi oksigen dan menurunnya
produk metabolism yang dapat bersifat racun baik dalam bentuk gas CO2 maupun
ammonia dalam bentuk NH3.
Oleh sebab itu tujuan dilakukannya penelitian ikan cupang ini untuk mengetahui bahwa
suhu mana yang baik atau normal buat keadaan ikan didalam suatu wadah ataupun
akuarium.dan juga agar kita dapat metralisis suhu dalam akuarium agar keadaan ikan tidak
terganggu.Suhu didalam suatu akuarium ataupun wadah itu penting, karena suhu dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan nafsu makan ikan. Suhu dapat mempengaruhi aktivitas
penting ikan seperti pernapasan, pertumbuhan dan reproduksi. Suhu yang tinggi dapat
mengurangi oksigen terlarut dan mempengaruhi selera makan ikan. (Kelabora, 2010)

2
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Alat dan Bahan

Tabel 3.3 hasil pengamatan

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Betta imbellis

Gambar 3.1 Termometer

Gambar 3.1 Tempat Pengamatan Preferensi Suhu

Gambar 3.1 ikan cupang laga

Gambar 3.1 Es Batu

Gambar 3.1 Air Panas

Gambar 3.1 Air Bersih

Gambar 3.3 ikan Cupang Suhu Normal

Gambar 3.3 Ikan Cupang Suhu Dingin

Gambar 3.3 Ikan Cupang Suhu Hangat

4
BAB I
1.1 LatarBelakang

Lingkungan hidup hewan adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling


hewan dimana ia beraktivitas, berinteraksi dan beradaptasi. Lingkungan hewan
pada dasarnya merupakan totalitas dari beraneka faktor biotik dan abiotik.
Setiap hewan, melakukan aktivitas hidup, tumbuh dan berkembang biak dalam
suatu lingkungan yang memberinya kondisi yang cocok bagi kehidupannya.
(Sukarsono, 2012)
Suhu merupakan parameter yang sangat penting dalam lingkungan dan
berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan.
(Rasyid, 2010). Faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan
kelangsungan hidup ikan selain pakan adalah kualitas air terutama suhu.
Karena suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan dan nafsu makan ikan. Suhu
dapat mempengaruhi aktivitas penting ikan seperti pernapasan, pertumbuhan
dan reproduksi. Suhu yang tinggi dapat mengurangi oksigen terlarut dan
mempengaruhi selera makan ikan. (Kelabora, 2010). Kenaikan suhu air dapat
akan menimbulkan kehidupan ikan dan hewan air lainnya terganggu (Aprianto
dan Liviawati, 1992).
Suhu media secara fisik berpengaruh pada tingkat kelarutan oksigen di
dalam air, semakin dingin suhu air, konsentrasi oksigen terlarut akan semakin
tinggi. Suhu media yang dingin secara langsung akan mempengaruhi suhu
badan ikan dan suhu darah, semakin dingin suhu darah tingkat viskositas darah
akan mengental dan mengakibatkan aliran darah yang lebih lambat. Penurunan
suhu berdampak pada penurunan konsumsi oksigen dan menurunnya produk
metabolism yang dapat bersifat racun baik dalam bentuk gas CO2 maupun
ammonia dalam bentuk NH3. (Wijayanti, dkk. 2011)

5
Keberhasilan suatu organisme untuk bertahan hidup dan bereproduksi mencerminkan
keseluruhan toleransinya terhadap seluruh kumpulan variabel lingkungan yang dihadapi
organisme tersebut Artinya bahwa setiap organisme harus mampu menyesuaikan diri
terhadap kondisi lingkungannya. Adaptasi tersebut berupa respon morfologi, fisiologis
dantingkah laku. Pada lingkungan perairan, faktor fisik, kimiawi dan biologis berperan
dalam pengaturan homeostatis yang diperlukan. bagi pertumbuhan dan reproduksi biota
perairan.
Suhu merupakan faktor penting dalam ekosistem perairan. Air memiliki beberapa sifat
termal yang unik, sehingga perubahan suhu dalam air berjalan lebih lambat dari pada
udara. Walaupun suhu kurang mudah berubah di dalam air daripada di udara, namun suhu
merupakan faktor pembatas utama. Oleh karena itu, mahluk akuatik sering memiliki
toleransi yangsempit

Suhu merupakan faktor penting dalam ekosistem perairan (Aliza, Dwinna.,dkk.,


2013) Kenaikansuhu air dapat menimbulkan kehidupan ikan dan hewan air
lainnya terganggu (Otto,2001). Menurut Bawono (2009), air memiliki beberapa sifat termal
yang unik,sehingga perubahan suhu dalam air berjalan lebih lambat dari pada
udara.Selanjutnyabeliaumenambahkan bahwa walaupun suhu kurang mudah berubah
didalam airdaripadadi udara, namun suhu merupakan faktor pembatas utama.
Olehkarena itu, mahlukakuatik sering memiliki toleransi yang sempit.Ikan yang hidup di
dalam air yang mempunyai suhu relatif tinggi akan mengalami kenaikan
kecepatanrespirasi (Fardiaz. 1992; 23). Hal tersebut dapat diamati dari
perubahangerakan operculum ikan. Kisaran toleransi suhu antara spesies ikan satu dengan
lainnya berbeda, misalnya pada ikan salmonid suhu terendah yang dapat menyebabkan
kematian berada tepat diatas titik beku, sedangkan suhu tinggi dapat menyebabkan
gangguan fisiologis ikan (Aliza, Dwinna., dkk., 2013). Telah diketahui diatas bahwa
suhu merupakan faktor abiotik yang paling berpengaruh pada lingkungan perairan, maka
perlu diketahui bagaimana suhu mempengaruhi aktifitas biologis spesies ikan tertentu
melalui gerakan operculum Ikan lemon(Neolamprologus leleupi)

6
1.2Tujuan

Untuk mengetahui efek pembatas dari faktor suhu terhadap sebaran individu-individu dari
sejenis hewanakuatik

1.3 Identifitas Masalah

1. Faktor penting dalam ekosistem perairan adalah suhu


2. Suhu kurang mudah berubah dalam air,tetapi bagi ekosistem perairan suhu ialah
faktor pembatas utama.
3. Faktor fisik,kimiawi,dan biologis berperan dalam pengaturan homeostatis

1.4 Rumusan Masalah

1. Mengapa suhu sangat penting bagi ekosistem di perairan?


2. Mengapa bagi ekosistem perairan suhu ialah faktor pembatas utama?

1.5 Manfaat pengamatan

Untuk membuktikan suhu sangat berpengaruh terhadap preferensi ikan seperti yang telah
ditertera pada literature.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2.1 Betta imbellis

2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Cupang


Nama ilmiah: Betta imbellis
Klasifikasi lebih tinggi: Cupang
Ordo: Anabantiformes
Status konservasi: Risiko Rendah Encyclopedia of Life
Tingkatan takson: Spesies

Ikan cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa
negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Ikan
ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam
mempertahankan wilayahnya. Sebagian besar ikan cupang alam (Betta sp.) hidup di
Indonesia. Menurut Kusumah (2012), 48 (70%) spesies-spesies tersebut dapat ditemukan
di Indonesia dan 37 diantaranya dinyatakan endemik. Lingkungan buatan yang sangat
berbeda dari habitat aslinya akan memberikan efek negatif terhadap aktifitas, kesehatan
dan pertumbuhan ikan, terutama apabila ikan berada dalam kondisi stress (Silva &
Anderson 1994 dan Strand et al. 2007). Beberapa spesies ikan lebih menyukai latar
gelap. Pada warna latar yang terang, mangsa dapat terlihat lebih jelas dan dapat lebih
mudah menangkap mangsa (Papoutsoglou et al. 2000, Tamazouzt et al. 2000 dan
Martinez-Cardenas & Purser 2007). Ikan yang stress akibat efek warna latar akan
menguras energi sehingga akan mengurangi pertumbuhan dan efisiensi pemberian pakan
(Strand et al. 2007). Pada jenis ikan salmon, warna latar dapat memperlambat
perkembangan telur dan meningkatkan tingkat kematian (Heichenbach-Klinke 1982).
Pada beberapa famili ikan, pengaruh warna lingkungan telah diketahui, seperti
perubahan tingkah laku, ketakutan dan juga penampilan warna, yaitu pada ikan

8
Sardinops caerulea (Loukashkin & Grant 1959), Oplegnathus fasciatus, Monocanthus
cirrhifer, Cybium niphonium, Spheroidesniphobles, and Sphyraena japonica (Kawamoto
& Takeda 1951), dan pada larva Perca fluviatilis dapat meningkatkan tingkat
kelangsungan hidup dan juga pertumbuhan (Tamazouzt et al. 2000). Akan tetapi pada
ikan cupang Betta imbellis belum pernah dilakukan penelitian terhadap warna latar.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan ikan cupang (Betta imbellis)
dengan perbedaan warna latar media pemeliharaan, agar dengan perlakuan warna latar
yang berbeda bisa memperoleh warna latar yang optimal untuk
pertumbuhan.Lingkungan hidup hewan adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling
hewan dimana ia beraktivitas, berinteraksi dan beradaptasi. Lingkungan hewan pada
dasarnya merupakan totalitas dari beraneka faktor biotik dan abiotik. Setiap hewan,
melakukan aktivitas hidup, tumbuh dan berkembang biak dalam suatu lingkungan yang
memberinya kondisi yang cocok bagi kehidupannya. (Sukarsono, 2012)
Suhu merupakan parameter yang sangat penting dalam lingkungan dan berpengaruh
secara langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan. (Rasyid, 2010). Faktor penting
yang mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan selain pakan adalah kualitas
air terutama suhu. Karena suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan dan nafsu makan ikan.
Suhu dapat mempengaruhi aktivitas penting ikan seperti pernapasan, pertumbuhan dan
reproduksi. Suhu yang tinggi dapat mengurangi oksigen terlarut dan mempengaruhi selera
makan ikan. (Kelabora, 2010). Kenaikan suhu air dapat akan menimbulkan kehidupan ikan
dan hewan air lainnya terganggu (Aprianto dan Liviawati, 1992).Suhu media secara fisik
berpengaruh pada tingkat kelarutan oksigen di dalam air, semakin dingin suhu air,
konsentrasi oksigen terlarut akan semakin tinggi. Suhu media yang dingin secara langsung
akan mempengaruhi suhu badan ikan dan suhu darah, semakin dingin suhu darah tingkat
viskositas darah akan mengental dan mengakibatkan aliran darah yang lebih lambat.
Penurunan suhu berdampak pada penurunan konsumsi oksigen dan menurunnya produk
metabolism yang dapat bersifat racun baik dalam bentuk gas CO2 maupun ammonia dalam
bentuk NH3. (Wijayanti, dkk. 2011)

9
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 ALAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN
THERMOMETER 2 EKOR IKAN CUPANG LAGA

GAMBAR 3.1 TERMOMETER Gambar 3.1 ikan cupang laga

TEMPAT PENGAMATAN ES BATU


PREFERENSI SUHU

Gambar 3.1 Es Batu


Gambar 3.1 Tempat Pengamatan Preferensi
Suhu

10
AIR PANAS

Gambar 3.1 Air Panas

AIR BERSIH

Gambar 3.1 Air Bersih

3.2CARA KERJA
Preferensi Suhu pada Ikan laga (Betta imbellis )
1.Masukkan air bersih (normal) ke dalam tempat pengamtan preferensi suhu (wadah 1,2,3 ,
air panas, dan air dingin).

2.Mengukur suhu air dengan thermometer di wadah air dingin. Suhu yang dibutuhkan yaitu
20⁰c

3.Mengukur suhu air dengan thermometer di zona panas. Suhu yang dibutuhkan yaitu 33⁰c.

4.Masukkan ikan cupang ke dalam wadah 1,2,3

5.Mengamati ikan cupang setiap 3 menit selama 3 kali

6.Mensterilkan thermometer

11
7.Mengukur suhu air dengan thermometer di zona

1 setelah 9 menit.

8.Mengukur suhu air dengan thermometer di zona 2 setelah 9 menit.

9.Mengukur suhu air dengan thermometer di zona 3 setelah 9 menit.

3.3 HASIL PENGAMATAN

RESPON IKAN
SUHU Pergerakan Cara Berenang Kecepatan
Berenang
Normal 290 c Aktif Normal Normal
Dingin 200c Pasif Normal Lambat
Hangat 350c Sangat aktif Menempel pada cepat
wadah

• RESPON IKAN CUPANG SUHU NORMAL

Gambar 3.3 ikan Cupang Suhu Normal

• RESPON IKAN CUPANG SUHU DINGIN (200C)

Gambar 3.3 Ikan Cupang Suhu Dingin

12
• RESPON IKAN CUPANG SUHU HANGAT 350C

Gambar 3.3 Ikan Cupang Suhu Hangat

3.4 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil praktikum, ada 3 ikan cupang laga yang diletakkan pada
box preferendum di bagian tengah yang ditandai dengan wadah 1, wadah 2, dan
wadah 3. Didalam wadah 1 diisi air dengan suhu 29°C dan disebelah wadah 2 diisi
air dengan suhu 20°C dan sebelahnya lagi wadah 3 diisi air hangat dengan suhu
350c. Pengamatan dilakukan selama 9 menit, pada wadah pertama ikan cupang laga
pergerakannya akitf (seperti ikan pada umumnya),cara berenangnya normal,dan
kecepatan ikan juga normal . pada wadah kedua ikan cupang laga pergerakannya
pasif),cara berenangnya normal,akan tetapi kecepatan ikan tersebut lambat. Pada
wadah ketiga ikan cupang laga pergerakannya sangat aktif ,cara berenangnya
menempel pada wadah ,akan tetapi kecepatan ikan tersebut cepat.

. Hal ini menunjukkan bahwa suhu sangat berpengaruh terhadap preferensi


ikan seperti yang telah ditertera pada literature. Namun bisa jadi ada penyebab lain
mengapa ikan ini menyukai pada wadah 3 yang suhunya cenderung lebih hangat,
dimungkinkan adanya faktor stress dari ikan tersebut karna pengamatan yang
dilakukan didalam laboratorium yang kemungkinan suasananya kurang
menyenangkan bagi ikan tersebut.

13
BAB IV

4.1 KESIMPULAN

Suhu preferensi Betta imbellis adalah 27°C, jadi ikan tersebut hanya dapat hidup pada
suhu optimum tersebut. Hal ini ditandai dengan adanya kecenderungan ikan pada
keadaan suhu di wadah tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, E Dan Evi Liviawaty. 1992. Pengendalian Hama Dan Penyakit Ikan.

Cetakan I. Yogyakarta: Kasinius

Basri, M. 2009. Selera Makan Anoa Gunung (Babalus Quarlesi) Pada Sistem
Kafetaria (Studi Prabudidaya Untuk Penangkaran Anoa Di Palu, Sulawesi Tengah).
J. Agroland 16(3) September 2009 : 283-289
Burnie,David. 2005.Bengkel Ilmu Ekologi. Jakarta : Erlangga

Campbell, N. 2004. Biologi Ed. 5 Jl. 3. Jakarta : Erlangga

Kelabora, D. 2010. Pengaruh Suhu Terhadap Kelangsungan Hidup Dan


Pertumbuhan Larva Ikan Mas (Cyprinus Carpio). Berkala Perikanan Terubuk.
38(1). Februari 2010 : 71-81

Manyamu, G.J.S. I. Sibanda. C. Chakoma. C. Mutisi. And P. Ndiweni, 2003.


The Intake And Palatability Of Four Different Types Of Napier Grass (Pennisetum
Purpureum) Silage Fed To Sheep. J. Asian-Australasian 16 (6) : 823-829

Rasyyid. 2010. Distribusi Suhu Permukaan Pada Musim Peralihan Barat-Timur


Terkait Dengan Fishing Ground Ikan Pelagis Kecil Di Perairan Spermonde. Torani.
Jurnal Ilmu Kelautan Dan Perikanan. 20(1). April 2010:1-7

Aliza, Dwinna., dkk., 2013. Efek Peningkatan Suhu Air terhadap Perubahan Perilaku,
Patologi Anatomi, dan Histopatologi Insang Ikan Nila (Oreochormis Niloticus)
“ Jurnal Medika Veterinaria”.Vol.7, No.2. Hal (1-4).

Amalia, Herma., Harahap, Idham, Sakti. 2010. Preferensi Kecoa America Periplaneta
americana (L.) terhadap berbagai kombinasi umpan
“ J. Entomol. Indon “.Vol. 7, No. 2. Hal (67-77).

15

Anda mungkin juga menyukai