DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5
2021
0
Daftar Isi
ABSTRAK .............................................................................................................................................2
DAFTAR TABEL .....................................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................................4
BAB I ....................................................................................................................................................5
1.1 LatarBelakang ................................................................................................................................5
1.2Tujuan.............................................................................................................................................7
1.3 Identifitas Masalah ........................................................................................................................7
1.4 Rumusan Masalah ........................................................................................................................7
1.5 Manfaat pengamatan ....................................................................................................................7
BAB II ...................................................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................................8
2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Cupang ..........................................................................................8
BAB III ................................................................................................................................................10
METODE PENELITIAN ........................................................................................................................10
3.1 ALAT DAN BAHAN........................................................................................................................10
3.2 CARA KERJA .................................................................................................................................11
3.3 HASIL PENGAMATAN ..................................................................................................................12
3.3 PEMBAHASAN .............................................................................................................................13
BAB IV ................................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................................15
1
ABSTRAK
Suhu media secara fisik berpengaruh pada tingkat kelarutan oksigen di dalam air, semakin
dingin suhu air, konsentrasi oksigen terlarut akan semakin tinggi. Suhu media yang dingin
secara langsung akan mempengaruhi suhu badan ikan dan suhu darah, semakin dingin suhu
darah tingkat viskositas darah akan mengental dan mengakibatkan aliran darah yang lebih
lambat. Penurunan suhu berdampak pada penurunan konsumsi oksigen dan menurunnya
produk metabolism yang dapat bersifat racun baik dalam bentuk gas CO2 maupun
ammonia dalam bentuk NH3.
Oleh sebab itu tujuan dilakukannya penelitian ikan cupang ini untuk mengetahui bahwa
suhu mana yang baik atau normal buat keadaan ikan didalam suatu wadah ataupun
akuarium.dan juga agar kita dapat metralisis suhu dalam akuarium agar keadaan ikan tidak
terganggu.Suhu didalam suatu akuarium ataupun wadah itu penting, karena suhu dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan nafsu makan ikan. Suhu dapat mempengaruhi aktivitas
penting ikan seperti pernapasan, pertumbuhan dan reproduksi. Suhu yang tinggi dapat
mengurangi oksigen terlarut dan mempengaruhi selera makan ikan. (Kelabora, 2010)
2
DAFTAR TABEL
3
DAFTAR GAMBAR
4
BAB I
1.1 LatarBelakang
5
Keberhasilan suatu organisme untuk bertahan hidup dan bereproduksi mencerminkan
keseluruhan toleransinya terhadap seluruh kumpulan variabel lingkungan yang dihadapi
organisme tersebut Artinya bahwa setiap organisme harus mampu menyesuaikan diri
terhadap kondisi lingkungannya. Adaptasi tersebut berupa respon morfologi, fisiologis
dantingkah laku. Pada lingkungan perairan, faktor fisik, kimiawi dan biologis berperan
dalam pengaturan homeostatis yang diperlukan. bagi pertumbuhan dan reproduksi biota
perairan.
Suhu merupakan faktor penting dalam ekosistem perairan. Air memiliki beberapa sifat
termal yang unik, sehingga perubahan suhu dalam air berjalan lebih lambat dari pada
udara. Walaupun suhu kurang mudah berubah di dalam air daripada di udara, namun suhu
merupakan faktor pembatas utama. Oleh karena itu, mahluk akuatik sering memiliki
toleransi yangsempit
6
1.2Tujuan
Untuk mengetahui efek pembatas dari faktor suhu terhadap sebaran individu-individu dari
sejenis hewanakuatik
Untuk membuktikan suhu sangat berpengaruh terhadap preferensi ikan seperti yang telah
ditertera pada literature.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ikan cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa
negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Ikan
ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam
mempertahankan wilayahnya. Sebagian besar ikan cupang alam (Betta sp.) hidup di
Indonesia. Menurut Kusumah (2012), 48 (70%) spesies-spesies tersebut dapat ditemukan
di Indonesia dan 37 diantaranya dinyatakan endemik. Lingkungan buatan yang sangat
berbeda dari habitat aslinya akan memberikan efek negatif terhadap aktifitas, kesehatan
dan pertumbuhan ikan, terutama apabila ikan berada dalam kondisi stress (Silva &
Anderson 1994 dan Strand et al. 2007). Beberapa spesies ikan lebih menyukai latar
gelap. Pada warna latar yang terang, mangsa dapat terlihat lebih jelas dan dapat lebih
mudah menangkap mangsa (Papoutsoglou et al. 2000, Tamazouzt et al. 2000 dan
Martinez-Cardenas & Purser 2007). Ikan yang stress akibat efek warna latar akan
menguras energi sehingga akan mengurangi pertumbuhan dan efisiensi pemberian pakan
(Strand et al. 2007). Pada jenis ikan salmon, warna latar dapat memperlambat
perkembangan telur dan meningkatkan tingkat kematian (Heichenbach-Klinke 1982).
Pada beberapa famili ikan, pengaruh warna lingkungan telah diketahui, seperti
perubahan tingkah laku, ketakutan dan juga penampilan warna, yaitu pada ikan
8
Sardinops caerulea (Loukashkin & Grant 1959), Oplegnathus fasciatus, Monocanthus
cirrhifer, Cybium niphonium, Spheroidesniphobles, and Sphyraena japonica (Kawamoto
& Takeda 1951), dan pada larva Perca fluviatilis dapat meningkatkan tingkat
kelangsungan hidup dan juga pertumbuhan (Tamazouzt et al. 2000). Akan tetapi pada
ikan cupang Betta imbellis belum pernah dilakukan penelitian terhadap warna latar.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan ikan cupang (Betta imbellis)
dengan perbedaan warna latar media pemeliharaan, agar dengan perlakuan warna latar
yang berbeda bisa memperoleh warna latar yang optimal untuk
pertumbuhan.Lingkungan hidup hewan adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling
hewan dimana ia beraktivitas, berinteraksi dan beradaptasi. Lingkungan hewan pada
dasarnya merupakan totalitas dari beraneka faktor biotik dan abiotik. Setiap hewan,
melakukan aktivitas hidup, tumbuh dan berkembang biak dalam suatu lingkungan yang
memberinya kondisi yang cocok bagi kehidupannya. (Sukarsono, 2012)
Suhu merupakan parameter yang sangat penting dalam lingkungan dan berpengaruh
secara langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan. (Rasyid, 2010). Faktor penting
yang mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan selain pakan adalah kualitas
air terutama suhu. Karena suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan dan nafsu makan ikan.
Suhu dapat mempengaruhi aktivitas penting ikan seperti pernapasan, pertumbuhan dan
reproduksi. Suhu yang tinggi dapat mengurangi oksigen terlarut dan mempengaruhi selera
makan ikan. (Kelabora, 2010). Kenaikan suhu air dapat akan menimbulkan kehidupan ikan
dan hewan air lainnya terganggu (Aprianto dan Liviawati, 1992).Suhu media secara fisik
berpengaruh pada tingkat kelarutan oksigen di dalam air, semakin dingin suhu air,
konsentrasi oksigen terlarut akan semakin tinggi. Suhu media yang dingin secara langsung
akan mempengaruhi suhu badan ikan dan suhu darah, semakin dingin suhu darah tingkat
viskositas darah akan mengental dan mengakibatkan aliran darah yang lebih lambat.
Penurunan suhu berdampak pada penurunan konsumsi oksigen dan menurunnya produk
metabolism yang dapat bersifat racun baik dalam bentuk gas CO2 maupun ammonia dalam
bentuk NH3. (Wijayanti, dkk. 2011)
9
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 ALAT DAN BAHAN
ALAT BAHAN
THERMOMETER 2 EKOR IKAN CUPANG LAGA
10
AIR PANAS
AIR BERSIH
3.2CARA KERJA
Preferensi Suhu pada Ikan laga (Betta imbellis )
1.Masukkan air bersih (normal) ke dalam tempat pengamtan preferensi suhu (wadah 1,2,3 ,
air panas, dan air dingin).
2.Mengukur suhu air dengan thermometer di wadah air dingin. Suhu yang dibutuhkan yaitu
20⁰c
3.Mengukur suhu air dengan thermometer di zona panas. Suhu yang dibutuhkan yaitu 33⁰c.
6.Mensterilkan thermometer
11
7.Mengukur suhu air dengan thermometer di zona
1 setelah 9 menit.
RESPON IKAN
SUHU Pergerakan Cara Berenang Kecepatan
Berenang
Normal 290 c Aktif Normal Normal
Dingin 200c Pasif Normal Lambat
Hangat 350c Sangat aktif Menempel pada cepat
wadah
12
• RESPON IKAN CUPANG SUHU HANGAT 350C
3.4 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum, ada 3 ikan cupang laga yang diletakkan pada
box preferendum di bagian tengah yang ditandai dengan wadah 1, wadah 2, dan
wadah 3. Didalam wadah 1 diisi air dengan suhu 29°C dan disebelah wadah 2 diisi
air dengan suhu 20°C dan sebelahnya lagi wadah 3 diisi air hangat dengan suhu
350c. Pengamatan dilakukan selama 9 menit, pada wadah pertama ikan cupang laga
pergerakannya akitf (seperti ikan pada umumnya),cara berenangnya normal,dan
kecepatan ikan juga normal . pada wadah kedua ikan cupang laga pergerakannya
pasif),cara berenangnya normal,akan tetapi kecepatan ikan tersebut lambat. Pada
wadah ketiga ikan cupang laga pergerakannya sangat aktif ,cara berenangnya
menempel pada wadah ,akan tetapi kecepatan ikan tersebut cepat.
13
BAB IV
4.1 KESIMPULAN
Suhu preferensi Betta imbellis adalah 27°C, jadi ikan tersebut hanya dapat hidup pada
suhu optimum tersebut. Hal ini ditandai dengan adanya kecenderungan ikan pada
keadaan suhu di wadah tersebut.
14
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, E Dan Evi Liviawaty. 1992. Pengendalian Hama Dan Penyakit Ikan.
Basri, M. 2009. Selera Makan Anoa Gunung (Babalus Quarlesi) Pada Sistem
Kafetaria (Studi Prabudidaya Untuk Penangkaran Anoa Di Palu, Sulawesi Tengah).
J. Agroland 16(3) September 2009 : 283-289
Burnie,David. 2005.Bengkel Ilmu Ekologi. Jakarta : Erlangga
Aliza, Dwinna., dkk., 2013. Efek Peningkatan Suhu Air terhadap Perubahan Perilaku,
Patologi Anatomi, dan Histopatologi Insang Ikan Nila (Oreochormis Niloticus)
“ Jurnal Medika Veterinaria”.Vol.7, No.2. Hal (1-4).
Amalia, Herma., Harahap, Idham, Sakti. 2010. Preferensi Kecoa America Periplaneta
americana (L.) terhadap berbagai kombinasi umpan
“ J. Entomol. Indon “.Vol. 7, No. 2. Hal (67-77).
15