Anda di halaman 1dari 12

BIOTEKNOLOGI

LINGKUNGAN
Kelompok 10

Laila Thursina Azzahra Siregar


4203151029 4203151042

Rabiatul Adawiyah
Miranda Zahwa
4201151016
4203351011
A. Bioteknologi Lingkungan
E. Deteksi dan
Monitoring Pencemaran

Table of B. Pembuangan Air dan


F. Mikroba dan Lingkungan
Penanganan Limbah
Geologis
Content
C. Teknologi dalam
Pengelolaan Sampah G. Keberlanjutan Lingkungan
Hidup dan Teknologi Bersih

D. Pupuk Kompos e.
bioremediasi
A. Bioteknologi Lingkungan

Secara etimologis, bioteknologi tersusun atas tiga kata yakni bio yang
artinya hidup, teknos yang berarti penerapan, dan logos yang artinya
ilmu. So, bioteknologi dapat juga diartikan sebagai ilmu atau cabang
ilmu yang mempelajari tentang penerapan ilmu atau prinsip-prinsip
dalam biologi maupun sedimen.

Bioteknologi juga bisa diartikan sebagai suatu aplikasi terpadu antara


mikrobiologi, rekayasa kimia dan biokimia untuk menghasilkan suatu
teknologi berkemampuan pembiakan mikroba, sel maupun jaringan
demi kemajuan perkembangan industri, pertanian maupun kesehatan.
Definisi lain untuk bioteknologi lingkungan adalah pengembangan,
penggunaan, dan regulasi sistem biologi untuk remediasi terhadap
lingkungan yang terkontaminasi.
ngan Air dan Penanganan Limbah
B. Pembua
air limba h adalah si sa da ri suat u us aha da n
ran Pe mer inta h RI N o. 82 tahun 20 01,
Menurut Peratu (d om esti k) mau pu n
Air lim bah dapat be rasa l dari rum ah ta ng ga
atau kegiatan yang berw jud cair.
industry.

da lam m et od e fi si k, ki m ia da n bi olog i.
bah se ca ra um um di kelo m po kk an ke
Pengolahan lim os es m en de gr ad as i,
m en ur ut Bo lla g da n Bo lla g (1 99 5) ad alah pr
Penanganan limba h seca ra bi olog i
aw a ki m ia kom plek m au pu n se de rh an a
da n m en tr an sfor m as i se ny aw a- se ny
mengendapkan lin gk un ga n se ca ra
ah aya atau pr os es de to ks if ik as i pe nc em ar
menjadi be ntuk ya ng tida k be rb
ka n se ba ga i ag en pe nd et ok si fi ka si da la m
an da n m ik ro orga nism e da pa t di guna
biologis. Tanam
proses tersebut.
C. Teknologi dalam Pengelolaan Sampah
Teknologi dalam proses pengolahan sampah ini menggunakan
beberapa cara:
1. Teknologi incenerator atau pembakaran, Teknologi
pembakaran akan menghasilkan logam bekas atau uap yang
dapat difungsikan kembali sebagai pembangkit listrik.
2. Teknologi recycling (daur ulang), Teknologi ini pada
prinsipnya mengubah sampah yang dapat didaur ulang menjadi
barang baru yang bermanfaat.
3. Teknologi composting (pengomposan), Teknologi
pengomposan mengubah sampah organik menjadi kompos.
D. Pupuk Kompos e. bioremediasi
Bioremediasi merupakan teknologi pengolahan limbah berbahaya dengan
memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Teknologi ini dianggap cukup efektif,
relatif murah serta ramah lingkungan. Biodegradasi merupakan pemecahan
dari senyawa organik melalui perantara mikroba yang membentuk biomassa
dan senyawa yang lebih sederhana dan pada akhirnya menjadi air,
karbondioksida atau metana (Fazilla, 2019).

Bioremediasi merupakan salah satu cara termudah pengolahan limbah minyak


bumi dengan cara degradasi oleh mikroorganisme yang menghasilkan senyawa
akhir yang stabil dan tidak beracun. Proses degradasi yang relatif murah,
efektif, dan ramah lingkungan. Namun metode ini membutuhkan waktu yang
lebih lama dibandingkan dengan cara fisika atau kimia (Eweis et al, 1998).
E. Deteksi dan Monitoring Pencemaran

Dikutip dari lipi.go.id, Inodonesia menerapkan teknologi solid state sebagai sensor
pendeteksi pencemaran air. Teknologi ini memiliki keunggulan tersendiri, yakni
bentuknya yang praktis, cara kerjanya yang sederhana, dan dapat dibuat untuk
mendeteksi beberapa parameter secara sekaligus.

Sementara itu, terdapat beberapa teknologi yang dikembangkan untuk memonitor


pencemaran udara. Beberapa diantaranya yaitu penggunaan sensor MQ-7,
pengembangan prototype siste monitoring menggunakan protocol Zigbee dengan
menggunakan sensorg gas CO, bahkan memanfaatkan gadget berbasis Arduino.
F. Mikroba dan Lingkungan Geologis

Geomikrobiologi adalah bidang ilmiah di persimpangan geologi dan mikrobiologi dan


merupakan subbidang utama geobiologi . Ini menyangkut peran mikroba pada proses
geologi dan geokimia dan efek mineral dan logam terhadap pertumbuhan, aktivitas,
dan kelangsungan hidup mikroba. Interaksi semacam itu terjadi di geosfer (batuan,
mineral, tanah, dan sedimen), atmosfer, dan hidrosfer. Geomikrobiologi mempelajari
mikroorganisme yang menggerakkan siklus biogeokimia bumi, memediasi
pengendapan dan pembubaran mineral, dan menyerap dan memekatkan logam.
Aplikasinya termasuk misalnya bioremediasi, pertambangan, mitigasi perubahan iklim
dan pasokan air minum public.
Mikroba sedang dipelajari dan digunakan untuk menurunkan polusi limbah organik
dan bahkan nuklir dan membantu pembersihan lingkungan. Salah satu aplikasi
geomikrobiologi adalah bioleaching , pemanfaatan mikroba untuk mengekstraksi
logam dari limbah tambang.
G. Keberlanjutan Lingkungan Hidup dan
Teknologi Bersih
Dimensi keberlanjutan lingkungan berkaitan dengan dampak perusahaan pada sistem alam
yang hidup dan tidak hidup, termasuk tanah, udara, air, dan ekosistem. Kategori
Lingkungan meliputi dampak yang terkait dengan input (seperti energi dan air) dan output
(seperti emisi, efluen dan limbah). Termasuk juga keanekaragaman hayati, transportasi,
dan dampak yang berkaitan dengan produk dan jasa, serta kepatuhan dan biaya
lingkungan.

Keberlanjutan lingkungan dapat diartikan sebagai sistem berkelanjutan secara lingkungan


yang harus mampu memelihara sumber daya yang stabil, menghindari eksploitasi sumber
daya alam dan fungsi penyerapan lingkungan. Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan
keanekaragaman hayati, stabilitas ruang udara, dan fungis ekosistem lainnya yang tidak
termasuk kategori sumber-sumber ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
https://dlh.semarangkota.go.id/penggunaan-teknologi-pengolahan-sampah/
Wisjnuprapto, (1996). Bioremidiasi, Manfaat dan Pengembangannya Dalam Prosiding
Pelatihan dan Lokakarya Peranan Bioremidiasi dalam Pengelolaan Lingkungan.
LIPI/BPPT/HSF, Cibinong.
Eweis, J., Schroeder, & Edward, D. (1998). Bioremediation Princples. USA: McGraw Hill, Inc.
Vogt C, Richnow HH. Bioremediation via in situ Microbial Degradation of Organic
Pollutants. 2013
Science L, Sharma S. Bioremediation: Features, Strategies and applications. 2012;2(2):202–
13.
Langwaldt JH, Puhakka JA (2000) On-site biological remediation of contaminated ground
water: a review. Environ Pollut 107:187–197
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai