Anda di halaman 1dari 14

Disusun Oleh: Kelompok 3

Anggota Kelompok:

1. Azzahra Siregar (4203151042)

2. Laila Thursina Zahra (4203151029)

3. Miranda Nihdatul Zahwa (4203351011)

4. Rabiatul Adawiyah (4203151016)

5. Yogi Sihite (4203151047)

Mata Kuliah: Kajian Mandiri

TUGAS RUTIN

Secara Berkelompok, identifikasi 10 jurnal penelitian berkaitan dengan virtual lab dan media pembelajaran berbasis computer di IPA! Analisis
latar belakang masalah dan metode yang digunakan dalam penelitian tersebut pada format tabel di bawah ini!

No Judul Jurnal Jenis Penelitian Latar Belakang Masalah Metode Penelitian


1 Pengembangan Penelitian Kuantitatif Media pembelajaran berbasis komputer Penelitian ini menggunakan model
Media Virtual yang dapat digunakan dalam kegiatan pengembangan 4D dengan tahapan
Laboratory Ipa eksperimen adalah virtual laboratory. Define untuk memperoleh informasi
Materi Global Virtual laboratory ini dapat menjawab permasalahan yang dihadapi dalam
Warming keterbatasan-keterbatasan dan kesulitan pembelajaran IPA khususnya ketika
Berpendekatan dalam pelaksanaan kegiatan kegiatan laboratorium, tahapan kedua
Inkuri Untuk laboratorium di sekolah. Virtual adalah Design yakni merencanakan
Meningkatkan laboratory termasuk ke dalam pemenuhan kebutuhan media ajar
Kemampuan multimedia berbasis komputer. Salah berdasarkan permasalahan pada tahapan
Analisis Siswa Kelas satu pembelajaran yang dapat pertama dan penyusunan draft media ajar,
VII mengoptimalkan multimedia audio Develop yakni tahapan validasi yang
visual adalah pembelajaran IPA, karena dilakukan oleh dosen ahli dan guru dan
di dalam materi IPA terdapat beberapa uji coba lapangan, dan Disseminate yang
materi yang harus divisualisasikan dilakukan secara terbatas.
karena sifatnya yang abstrak atau sulit
diamati, kompleksitas skill yang harus di
aplikasikan, dan butuh pengalaman
langsung yang kompleks, namun masih
terdapat beberapa hambatan yakni
keterbatasan indra, waktu, ruang, dan
sarana prasarana.
Pemilihan materi virtual laboratory
dalam penelitian ini didasarkan pada
materi yang sulit diamati secara langsung
dengan panca indra karena terjadi di
atmosfer yang sangat luas dan
melibatkan gas rumah kaca yang sifatnya
abstrak, akan tetapi dapat disimulasikan
di dalam media yang dikembangkan,
materi tersebut merupakan Global
Warming. Berdasarkan wawancara
dengan beberapa guru IPA SMP. Oleh
karena itu, penelitian. Pengembangan
Media Virtual laboratory IPA
Berpendekatan Inkuiri pada Materi
Global Warming untuk Meningkatkan
Kemampuan Analisis Siswa SMP Kelas
VII” harus dilakukan.
2 Upaya Penelitian Deskripsif Kajian IPA mempunyai rentang atau Pengabdian Kepada Masyarakat melalui
Meningkatkan range yang sangat lebar atau luas, mulai skim Iptek Bagi Masyarakar (IbM) ini
Kompetensi dari yang paling renik dalam ukuran ditujukan kepada para guru IPA yang
Pembelajaran Ipa partikel sampai ukuran jagat raya atau tergabung dalam MGMP IPA SMP di
Melalui Pelatihan alam semesta. IPA mempunyai andil Kabupaten Wonogiri. MGMP IPA terdiri
Pembuatan Media yang cukup penting dalam memberikan dari para guru IPA bidang Biologi dan
Pembelajaran sumbangan pada kemajuan peradaban para guru IPA bidang Fisika.
Berbasis Komputer manusia, khususnya dalam
(Ict) Bagi Guru Ipa perkembangan ilmu dan teknologi.
Smp Di Kabupaten Namun sayang banyak siswa yang
Wonogiri beranggapan bahwa IPA itu sulit dan
membosankan. Selama ini IPA dianggap
pelajaran yang sulit dan menakutkan. ”
Para siswa baik SMP maupun SMA
menganggap bahwa ilmu fisika hanya
untuk orang pintar” (Surya, 2008). Untuk
mengubah paradigma tersebut, maka
perlu upaya melakukan pembelajaran
IPA yang menyenangkan, tidak terlau
rumit dan mudah dicerna sehingga siswa
tertarik untuk mempelajarinya. Salah
satu alternatifnya adalah pembelajaran
IPA dikemas dalam bentuk media
pembelajaran yang berbasis ICT.
3 Development of Penelitian Kuantitatif SMP Negeri Kota Kendari terdapat Penelitian ini merupakan penelitian dan
Science Learning beberapa permasalahan: (1) Guru IPA pengembangan (R&D) yang
Device Oriented masih sering menggunakan metode mengadaptasi model ADDIE. Pada tahap
Guided Inquiry with tradisional (informatif), dimana IPA pre eksperimen treatment akan diujikan
Virtual Laboratory to pengajaran ditekankan pada hafalan pada 3 (tiga) kelompok kategori kelas
Train Science rumus, konsep, atau jenis soal tertentu (tinggi, sedang, dan rendah) berdasarkan
Process Skills of sehingga keterlibatan siswa dalam nilai rata-rata Ujian Akhir Nasional
Junior High School menggunakan proses mentalnya dalam (UAN) IPA dari populasi di dua tahun
Students in Kendari pembelajaran masih kurang, (2) terakhir.
(Pengembangan Kegiatan praktikum sangat jarang Tahap Pengembangan Perangkat
Perangkat dilakukan. Hal ini disebabkan minimnya Pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan
Pembelajaran IPA alat/bahan praktikum dan belum pengembangan perangkat pembelajaran
Berorientasi tersedianya laboratorium IPA, (3) Nilai berbasis inkuiri dengan menggunakan
Terbimbing Inquiry rata-rata ujian semester IPA siswa kelas kurikulum K13: Silabus, Rencana
dengan Virtual IX masih di bawah nilai Kriteria Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Laboratory untuk Ketuntasan Minimal (KKM) yang Lembar Kerja Siswa (LKS), dan LKS
Melatih Proses Sains ditentukan. kunci, indikator, dan rubrik keterampilan
Keterampilan Siswa Peneliti mengusulkan ide untuk proses sains yang akan diamati.
SMP di Kendari) memecahkan masalah dengan
mengorientasikan pembelajaran IPA/IPA
ke inkuiri. Kegiatan inkuiri membuat
siswa lebih terlibat dalam proses
mentalnya dalam belajar dan terlatih
untuk melaksanakan keterampilan proses
sains. Sehubungan dengan belum
tersedianya laboratorium IPA/IPA, maka
peneliti mengusulkan penggunaan
laboratorium virtual dengan
menggunakan media simulasi interaktif
PhET.
4 Efektifitas Penelitian Kuantitatif Di SLB Negeri Pembina Yogyakarta, Penelitian ini tergolong kedalam
Pemanfaatan Media diukur dari hasil belajar, proses penelitian pengembangan. Langkah-
Pembelajaran pembelajaran IPA pada di kelas VII langkah yang dilakukan dalam penelitian
Berbasis Komputer SMPLB anak tunagrahita ringan ini adalah sebagai berikut : Subjek
Untuk Meningkatkan cenderung masih perlu ditingkatkan penelitian ini adalah siswa tunagrahita
Hasil Belajar Ipa karena media yang digunakan selama ini ringan kelas VII SLB Negeri Pembina
Pada Siswa kurang meendorong keaktifan dan Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014/2015
Tunagrahita Ringan1 partisipasi siswa serta pembelajaran IPA sebanyak 10 orang. Objek penelitian
selama ini cenderung hanya adalah penggunaan media pembelajaran
mengembangkan kemampuan kognitif. berbasis komputer dan hasil belajar IPA.
Oleh sebab itu, perlu dikembangkan Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan
suatu media pembelajaran yang yaitu pada bulan April dan Mei 2015
berfungsi sebagai alat bantu mengajar,
sehingga siswa tidak hanya lebih mudah
dalam memahami peristiwa-peristiwa
alamiah yang terjadi disekitar tetapi juga
dapat berperilaku ilmiah dalam
kehidupan sehari-hari sesuai dengan
kemampuannya. Dalam hal ini, anak
tunagrahita ringan adalah anak
tunagrahita yang memiliki kemampuan
kecerdasan (IQ 55-69) dan tidak ada
kelainan penyerta secara fisik
5 Pengenalan Anatomi Penelitian Deskriptif Media pembelajaran pengenalan anatomi Metode yang dilakukan dalam tahapan ini
Tubuh Manusia tubuh manusia dapat dikombinasikan diantaranya metode pengumpulan data
Berbasis Augmented dengan alat bantu lain diantaranya dan metode pengembangan system.
Reality Untuk menggunakan teknologi Augmented
Laboratorium Reality (AR). Pengelola laboratorium
Biologi sering disibukkan oleh banyaknya
pengunjung yang menggunakan
laboratorium. Sehingga penyampaian
atau pengenalan materi kurang
tersampaikan. Menurut Hudha (2011)
terdapat berbagai kendala yang dihadapi
oleh asisten dalam mendampingi dan
memberikan bimbingan kepada peserta
praktikum. AR adalah teknologi yang
bisa diterapkan pada laboratorium
biologi sebagai alat bantu untuk
penyampaian materi pengenalan anatomi
tubuh manusia. Aplikasi pengenalan
anatomi tubuh manusia berbasis AR
diharapkan mampu membantu peran
instruktur dalam mendampingi dan
memberikan bimbingan kepada
peraktikan, serta diharapkan mampu
menarik kembali minat pengunjung
untuk datang ke laboratorium biologi dan
menjadikan aplikasi ini sebagai alat
bantu proses pembelajaran yang lebih
menarik. Tujuan dari penelitian ini
menerapkan teknologi AR untuk
pengenalan anatomi tubuh manusia di
laboratorium biologi.
6 Pengaruh Media Quasi Exsperiment Proses pembelajaran IPA di SMP Negeri Penelitian ini melibatkan 3 variabel, yaitu
Pembelajaran 4 Gringsing masih menggunakan variabel bebas (media pembelajaran
Berbasis Komputer kurikulum KTSP. Strategi yang Power Point dan model pembelajaran
Terhadap Hasil digunakan guru dalam pembelajaran langsung), variabel terikat (hasil belajar)
Belajar Ipa Ditinjau bersifat langsung (teacher centered). dan variabel kovariat (motivasi belajar
Dari Motivasi Abdul Majid (2013: 7273) menyatakan siswa). Dalam penelitian ini
Belajar Siswa bahwa model pengajaran langsung menggunakan pretest dan posttest design.
merupakan salah satu model pengajaran Data pretest diambil dari nilai Ujian
yang dirancang untuk mengembangkan Tengah Semester (UTS), data posttest
aktivitas belajar siswa yang berkaitan melalui deskriptif dan komparatif tes
dengan aspek pengetahuan prosedural hasil belajar IPA dan angket motivasi
(pengetahuan tentang bagaimana belajar.
melaksanakan sesuatu) dan pengetahuan
deklaratif (pengetahuan tentang sesuatu
yang dapat berupa fakta, konsep, prinsip
atau generalisasi) yang terstruktur
dengan baik. Cara penyajian materi di
SMP Negeri 4 Gringsing dilakukan
dengan penjelasan lisan secara langsung
terhadap siswa (audience). Berdasarkan
hasil pengamatan menunjukkan bahwa
saat proses pembelajaran IPA,
antusiasme siswa dalam menerima
materi masih kurang. Banyak siswa tidak
memperhatikan dan terlihat jenuh
sehingga sibuk main sendiri bahkan
mengganggu teman sebangkunya. Siswa
kurang termotivasi dalam proses
pembelajaran. Kondisi kelas yang tidak
kondusif sangat berpengaruh pada proses
pembelajaran. Siswa kurang aktif dan
kreatif untuk menambah pengetahuan
dan pengalaman dari sumber lain yang
mendukung materi tersebut. Siswa hanya
menghafal materi yang diberikan oleh
guru tanpa memahami konsep materi
tersebut
7 The Effectiveness of Penelitian one-group- Materi kimia sangat konseptual sehingga Metode pengumpulan data dilakukan
Discovery-Based pretestpostest design menuntut siswa untuk memahami secara secara dokumenter dan analisis datanya
Virtual Laboratory bermakna. Pembelajaran kimia bukan berupa penghitungan persentase
Learning to Improve hanya kumpulan pengetahuan berupa peningkatan keterampilan proses sains
Student Science fakta, konsep atau prinsip, tetapi juga dan kriteria keefektifan N-Gain. Hasil
Process Skills proses penemuan. Oleh karena itu yang diperoleh adalah pembelajaran
(Efektifitas diperlukan laboratorium sebagai tempat laboratorium virtual berbasis penemuan
Pembelajaran untuk memproses pembelajaran melalui yang berhasil meningkatkan
Laboratorium Virtual metode praktikum. Metode ini bertujuan keterampilan proses sains siswa
Berbasis Discovery untuk mengasah pemikiran dan sebagai
untuk Meningkatkan cara agar siswa menjadi lebih aktif.
Keterampilan Proses Praktikum adalah pemberian
Sains Siswa) pengalaman yang dapat digunakan
dengan tujuan untuk meningkatkan
pemahaman materi.
8. Upaya Peningkatan Penelitian kualitatif Rendahnya skor literasi sains siswa Penelitian ini dilakukan dengan
Literasi Sains Siswa Indonesia yang diraih dari penilaian menggunakan metode kajian pustaka atau
melalui Media PISA sejak tahun 2000 sampai 2018 pun literature review. Pembahasan pada
Pembelajaran IPA melahirkan berbagai upaya untuk artikel ini fokus pada kajian literatur pada
Berbasis Komputer menghadirkan pembelajaran IPA yang artikel-artikel hasil penelitian mengenai
mengasah dan meningkatkan literasi media berbasis komputer yang digunakan
sains, mulai dari pengembangan dalam pembelajaran IPA dan dampak
kurikulum, pengembangan media yang dihasilkan dari penggunaan media
pembelajaran, pemilihan strategi tersebut. Artikel utama yang menjadi
pembelajaran, sampai pada bahan kajian literatur terdiri dari 10
pengembangan penilaian pembelajaran. artikel yang terbit dari tahun 2015 sampai
Dari beberapa upaya yang dilakukan 2020.
untuk meningkatkan literasi sains siswa,
pengembangan media pembelajaran
berbasis komputer menjadi upaya
penting yang harus dilakukan.
Pengembangan media berbasis komputer
juga sejalan dengan kebutuhan dan
tuntutan pendidikan abad 21 yang
mengarahkan pada pembelajaran yang
melibatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
9. Pengembangan Penelitian kualitatif Selama proses kegiatan sains, Penelitian ini menggunakan Metode
Virtual Laboratory keberadaan laboratorium sangat penting Research and Development (R&D) untuk
Sebagai Media peranannya, sehingga guru biologi mengembangkan produk Compact-Disc
Pembelajaran sebaiknya mengajak siswa melakukan (CD) pembelajaran virtual laboratory
Berbasis Komputer kegiatan pembelajaran di laboratorium. yang memfasilitasi simulasi praktikum.
Pada Materi Akan tetapi, masalah yang terjadi adalah Metode pengumpulan data penelitian
Pembiakan Virus guru sering tidak melaksanakan meliputi data penilaian kelayakan media
praktikum karena mengejar target oleh pakar media dan materi yang
menyelesaikan materi sesuai silabus diperoleh dengan lembar penilaian ahli,
Keterbatasan biaya penyediaan alat dan angket siswa dan guru untuk mengukur
bahan praktikum menyebabkan peralatan tanggapan guru dan siswa mengenai
laboratorium di sekolah sangat minim virtual laboratory, selanjutnya tes
dan kualitasnya rendah, sehingga kurang diberikan untuk mengetahui hasil
memadai dalam menunjang pelaksanaan evaluasi praktikum siswa.
praktikum. Terkait dengan masalah
tersebut maka dikembangkan virtual
laboratory sebagai media pembelajaran
berbasis komputer sebagai solusi untuk
mensimulasikan kegiatan percobaan di
laboratorium. Virtual laboratory sebagai
suatu produk inovasi media
pembelajaran berbasis komputer dan
teknologi dapat diterapkan di sekolah
dengan teknologi informasi dalam proses
pembelajarannya. Virtual laboratory
lebih murah, aman dan cocok digunakan
oleh siswa yang memiliki gaya belajar
visual karena siswa dapat
mengeksplorasi virtual laboratory sesuai
kecepatan dan kebutuhannya.
10. Upaya Pengabdian masyarakat Beberapa SMP si Wonogiri sudah Metode yang diterapkan dalam mencapai
Meningkatkan memiliki fasilitas computer yang tujuan dari kegiatan pengabdian
Kompetensi memadai. Namun dikarenakan beberapa masyarakat ini yaitu sebagai berikut: (1)
Pembelajaran Ipa factor, belum semua guru belum mau dan Informasi dan diskusi; (2) Pelatihan dan
Melalui Pelatihan mampu memanfaatkannya. Kajian IPA praktek; (3) Praktek peer teaching; (4)
Pembuatan Media mempunyai rentang atau range yang praktek di kelas.
Pembelajaran sangat lebar atau luas. Sangat Dalam kegiatan Pelatih memberikan
Berbasis Komputer disayangkan bahwa masih banyak siswa contoh pembelajaran IPA yang
(ICT) Bagi Guru Ipa yang beranggapan bahwa IPA merupakan menggunakan media berbasis komputer
Smp Di Kabupaten bidang studi yang membosankan. Hal ini (ICT). Kegiatan ini dilanjutkan dengan
Wonogiri perlu menjadi perhatian bagi pendidik metode informasi dan diskusi tentang
khsusunya guru bidang studi IPA. Maka modelmodel pembelajaran IPA yang
dari itu, disediakanlah alternative berupa inovatif. Penyusunan Struktur
pembelajaran IPA yang dikemas dalam pembelajaran IPA SMP berbasis ICT.
bentuk media pembelajaran yang Kegiatan ini dilakukan dengan praktek
berbasis ICT. penyusunan struktur pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik bidang studi
IPA. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan
dengan diskusi dan tanya jawab tentang
model yang telah disajikan.

Anda mungkin juga menyukai