Anda di halaman 1dari 11

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIKLUS

AIR MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING DAN


PENGGUNAAN MEDIA VIDEO INTERAKTIF DI SDN 015
BALIKPAPAN
Adi Ismail
858409138
adireka22@gmail.com
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

Setiawan Rahmawan
Tutor Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

Setiawan Rahmawan

Tutor Karil PGSD FKIP Universitas Terbuka

ABSTRAK

Pada pembelajaran IPA bukan hanya sekedar guru mentrasnfer ilmu kepada siswa,
melainkan proses untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan yang kompleks. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Siklus Air
siswa kelas V SD Negeri 015 Balikpapan Utara Metode Pembelajaran Discovery Learning
dan Pengunaan Media Video Interaktif. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah
siswa kelas V SD Negeri 015 Balikpapan Utara yang berjumlah 26 siswa, yang terdiri dari
12 anak laki-laki dan 14 anak perempuan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
hasil evaluasi siswa pada siklus I dan Siklus II. Berdasarkan analisis data, diketahui bahwa
hasil aktivitas guru dan aktivitas siswa pada siklus I cukup dan siklus II baik. . Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah hasil evaluasi siswa pada siklus I dan Siklus II.
Berdasarkan analisis data, diketahui bahwa hasil aktivitas guru dan aktivitas siswa pada
siklus I cukup dan siklus II baik. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan nilai
rata-rata akhir hasil belajar dari nilai rata-rata awal yang diperoleh sebelumnya sebesar
63,42 berkriteria sangat kurang. . Pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil
belajar menjadi 88,66 berkriteria sangat baik. Dengan model belajar Discovery Learning
dan Media Video Interaktif dapat meningkatkan hasil evaluasi siswa pada pelajaran IPA
materi Siklus Air . Hal ini dikarenakan, dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan
model belajar Discovery Learning dan Video Interaktif, guru juga menggunakan media yang
menarik sehingga siswa lebih fokus pada penjelasan guru.
Kata Kunci : Peningkatan Hasil Belajar, Siklus Air, Model Discovery Learning, Video
Interaktif

1
PENDAHULUAN

Pembelajaran IPA SD merupakan pondasi diajarkan di sekolah dasar. IPA dapat


awal dalam menciptakan siswa-siswa yang dipandang sebagai suatu proses dan
memiliki pengetahuan, keterampilan dan produk dari upaya manusia untuk
sikap ilmiah. Pembelajaran IPA diarahkan memahami berbagai gejala alam, serta IPA
dengan cara mencari tahu tentang alam dipandang sebagai faktor yang dapat
secara sistematis, sehingga IPA bukan mengubah sikap dan pandangan manusia
hanya merupakan penguasaan kumpulan terhadap alam semesta, maka dari itu
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, diperlukan keseriusan pemahaman dalam
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, pembelajaran IPA (Julianto, 2019:304)
tetapi juga merupakan suatu proses
Sebelum mengembangkan suatu media
penemuan dan pembentukan sikap ilmiah,
pembelajaran perlu dilakukan beberapa hal
(Tirsinawati, 2013).
diantaranya menganalisis kebutuhan dan
IPA penting diberikan kepada siswa sejak karakteristik siswa sebagai sasaran
dini karena pembelajaran ini mampu pengguna media, dan merumuskan tujuan
membuat siswa berfikir kritis dan objektif, desain instruksional dengan operasional
(Samatowa, 2011: 4) menyatakan bahwa, yang disesuaikan dengan indikator materi
perlunya IPA diajarkan di Sekolah Dasar yang dikembangkan. Selain hal tersebut,
adalah, 1.) bahwa IPA berfaedah bagi suau perlu mengembangkan alat pengukur
bangsa, 2.) bila IPA diajarkan dengan cara keberhasilan untuk mengetahui apakah
yang tepat, maka IPA merupakan suatu media tersebut layak digunakan atau tidak,
mata pelajaran yang memberikan serta melalui validasi dari para ahli dan uji
kesempatan berfikir kritis, 3.) bila IPA coba perorangan untuk menghasilkan
diajarkan melalui percobaan-percobaan media yang layak digunakan. Hal yang
yang dilakukan sendiri oleh anak, maka perlu dilakukan ketika pembutan media
IPA bukanlah mata pelajaran bersifat yaitu hasil review dari para ahli
hafalan belaka, 4.) memiliki nilai-nilai diantaranya: ahli isi materi, ahli desain
pendidikan yang dapat membentuk instruksional, ahli media pembelajaran,
kepribadian anak secara keseluruhan. dan uji coba perorangan, langkah-langkah
dalam menggunakannya dan ketika pada
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menjadi
salah satu mata pelajaran yang wajib

2
proses kegiatan belajar mengajar (Susilana Pada SD Negeri 015 Balikpapan Utara
& Riyana, 2009:82) Balikpapan merupakan sekolah yang
berada di daerah Cukup Jauh Dari Kota
Pembelajaran tematik terpadu adalah
yang mayoritas pekerjaan orang tua
pembelajaran dengan menggunakan atau
peserta didik adalah sebagai buruh, Petani,
memakai tema untuk mengaitkan beberapa
Nelayan,Pedagang kecil serta sebagian
mata pelajaran kedalam satu pembelajaran
besar latar belakang pendidikannya hanya
sehingga dapat memberikan pengalaman
lulusan SLTA ke bawah. Hal ini
bermakna bagi peserta didik (Majid,
menyebabkan kurangnya kesadaran serta
2014). Sedangkan menurut Octaviani
perhatian terhadap kegiatan dan prestasi
(dalam jurnal Hanida, Neviyarni dan
belajar putra-putrinya. Pendidikan
Fahrudin, 2019:Vol.3) pembelajaran
sepenuhnya diserahkan kepada sekolah
tematik terpadu adalah pembelajaran yang
dan pendidik yang mengajar di kelasnya.
membuat peserta didik terlibat secara aktif
dalam proses pembelajaran dan Pada proses pembelajaran IPA
kemampuan melakukan pemecahkan tahap prasiklus yang penulis lakukan,
masalah serta tumbuhnya kreatifitas sesuai dapat dilihat hasil yang diperoleh
kebutuhan mereka. peserta didik kelas V SDN Negeri 015
Balikpapan Utara masih rendah dan
Penggunaan discovery learning dalam
peserta didik masih terlihat mengalami
pembelajaran IPA di sekolah dasar dapat
kesulitan dalam memahami materi
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
pelajarannya. Selain itu, peserta didik
Salah satu kelebihan model ini yaitu
cenderung pasif, tidak bersemangat
peserta didik akan lebih memahami
dalam proses pembelajaran serta
tentang konsep dan ide yang lebih baik dan
enggan untuk bertanya ataupun
mendorong peserta didik berpikir kreatif
mengungkapkan pendapatnya. Ketika
dengan berbagai sumber belajar. Hasil
dilakukan evaluasi hanya 40 % yang
belajar merupakan puncak dari
mampu mendapatkan nilai di atas
keberhasilan proses pembelajaran terhadap
KKM dengan nilai rata-rata hanya
tujuan belajar yang ditetapkan. Faktor
80.00.
instrumental yang meliputi kurikulum,
Berdasarkan pengamatan yang
guru, model pembelajaran dan metode
dilakukan penulis, kondisi tersebut
belajar dapat dirancang sesuai dengan
disebabkan karena pendidik hanya
materi yang diajarkan. Menurut Christina
menggunakan metode Discovery
dan Kristin (2018).

3
Learning dalam menjelaskan materi METODE PENELITIAN
pelajarannya, sehingga peserta didik Penelitian ini dilaksanakan di SDN 015
Cenderung bosan dan tidak Balikpapan Utara ,Kec. Balikpapan Utara,
bersemangat dalam mengikuti Kel. Karang joang. Lingkungan sekolah
pembelajaran. Sehubungan dengan hal sudah cukup nyaman untuk melaksanakan
tersebut, untuk mengatasi masalah ini kegiatan proses belajar dan mengajar.
peranan pendidik sangatlah penting Penelitian dilakukan pada semester II,
dan hendaknya pendidik kreatif dalam Tahun Pelajaran 2022/2023 di SDN 015
menggunakan metode, strategi, media, Balikpapan Utara. Penelitian tindakan kelas
dan pendekatakan dalam melaksanakan siklus I dilaksanakan sebanyak 1 kali
pembelajaran matematika. pertemuan, yang dimulai pada minggu
Pembelajaran yang digunakan ketiga pada Pada Bulan April tahun 2023
hendaknya inovatif, sesuai dengan sampai akhir bulan April tahun 2023.
materi pelajaran yang disampaikan dan Adapun Subjek penelitian ini adalah siswa
mampu diterima oleh peserta didik. kelas V SDN 015 tahun pelajaran
Oleh karena itu, permasalahan di 2022/2023. Siswa kelas V SDN 015
atas jika tidak segera ditangani maka Balikpapan Utara berjumlah 26 siswa
akan berpengaruh pada kurang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 12 siswa
efektifnya proses pembelajaran yang perempuan dengan karateristik dan sifat
mengakibatkan hasil atau prestasi siswa yang bervariasi dan rata-rata umur 11
belajar matematika peserta didik secara tahun sampai 12 Tahun. Model
berkelanjutan. Untuk menyikapi hal Pembelajaran Discovery learning di
tersebut penulis berusaha untuk gunakan pada kegiatan pembelajaran ini.
melakukan perbaikan pembelajaran Penelitian ini di lakukan antara guru dan
melalui Penelitian Tindakan Kelas peserta didik yang berkolaborasi sebagai
dengan mengkondisikan pembelajaran pendukung pelaksanaanya. Peneliti
yang memudahkan, menyenangkan berperan sebagai observer 1, dan teman
serta memberikan pengalaman secara sejawat sebagai observer 2.
langsung bagi peserta didik. Usaha Dilaksanakanya penelitian ini pada
tersebut akan diwujudkan dalam suatu semester 1 tahun ajaran 2022/2023. Jenis
Penelitian Tindakan Kelas yang akan penelitian tindakan kelas ini dilakukan
menerapkan metode Discovery sebanyak 2 siklus, masing-masing siklus
Learning dan Pengunaan Media Video terdapat 1 kali pertemuan dengan beberapa
Interaktif.

4
tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, kegiatan pra tindakan atau pra siklus yang
observasi, dan refleksi. Untuk dilakukan dengan waktu tiga jam
mengumpulkan data selama berjalanya pembelajaran dalam satu kali
proses pembelajaran, guru menggunakan pertemuan.
teknik tes dan teknik non tes. Teknik tes Setiap siklus dimulai dengan tahap
berguna untuk menganalisis tingkat perencanaan. Pada perencanaan kegiatan
keberhasilan atau presentase ketuntasan ini peneliti membuat Rencana Pelaksanaan
dengan mengerjakan soal evalausi di akhir Pembelajaran (RPP) yang di hasilkan
siklus sebanyak 5 soal essay. Sedangkan berdasar pada refleksi kegiatan prasiklus
teknik non tes berupa dan siklus 1. Selanjutnya tahap yang di
observasi,wawancara, dan dokumentasi. lakukan yaitu tindakan kelas, observasi,
Indikator keberhasilan penelitian tindakan dan refleksi yang akan di jelaskan di
kelas adalah apabila prestasi siswa SD bawah ini.
Negeri 001 Balikpapan Barat khususnya Pada siklus pertama yang di laksanakan
siswa kelas V selama proses pembelajaran pada hari Jumat 12 April 2023. Materi
setiap siklus mengalami peningkatan dari yang di sampaikan adalah Siklus Air
siklus I ke siklus II. Hal ini ditandai dengan Kegiatan di mulai dengan kegiatan
daya individu minimal 65% dan ketuntasan pendahuluan yaitu mengondisikan peserta
belajar klasikal minimal 80%. didik dan kelas, penyampaian tujuan
pembelajaran, pemberian motivasi dan
HASIL DAN PEMBAHASAN apersepsi. Selanjutnya melakukan kegiatan
Kegiatan penelitian ini dilakukan inti. Pada kegiatan inti ini peserta didik di
sebanyak 2 siklus. setiap siklus minta mengamati sebuah media
dilakukan dalam satu kali pertemuan, pembelajaran berupaVideo Interaktif
setiap kali pertemuan menggunakan dengan Materi Siklus Air. Kemudian
alokasi waktunya 3 jam pelajaran atau peserta didik dan guru melakukan tanya
105 menit. Sehingga bila di jawab untuk mengetahui Bagan Siklus Air
akumulasikan total waktu yang telah tersebut. Guru menyediakan lembar kerja
digunakan yaitu sekitar 6 jam peserta didik (LKPD) yang akan di
pelajaran atau 210 menit. untuk siklus bagikan perkelompok untuk memudahkan
1 dan siklus 2 peneliti menggunakan peserta didik dalam mengetahui dan
model pembelajaran discovery learning. memahami Bagan Siklus Air. Dalam
Sebelum melakukan setiap siklus, LKPD tersebut terdapat panduan agar
peneliti terlebih dahulu melakukan setiap peserta didik dapat menemukan

5
jawaban Bagan siklus air, sehingga pada belum berhasil karena belum mencapai
akhirnya peserta didik depat mengetahui indikator keberhasilan prosentase hasil
cara yang benar dalam menemukan belajar yaitu ≥ 65%. Sehingga dari hasil
jawaban bagan air dari media tersebut perlu diadakannya siklus
pembelajaran berupa video interaktif selanjutnya yaitu siklus 2 dengan
tersebut. membenahi kegiatan pembelajaran dari
Kemudian peserta didik diminta untuk siklus 1. Adanya kendala dalam kegiatan
mempresentasikan hasil diskusinya terkait pembelajaran siklus 1, mengakibatkan
konsep pada materi keliling dan luas peserta didik kurang motivasi dan merasa
persegi panjang. Sementara untuk jenuh. Selain itu, tidak adanya reward
kelompok lain mendengarkan dan untuk peserta didik yang sudah berhasil
memperhatikan serta memberi tanggapan. menyelesaikan tugas dan menemukan
Setelah selesai guru dan peserta didik konsep bagan siklus air Kurang jelasnya
membuat kesimpulan bersama mengenai petunjuk dalam LKPD dapat menjadi
materi Siklus air Pada kegiatan penutup kendala lain yang di alami peserta didik
guru melakukan review pembelajaran yang yang mengakibatkan peserta didik
sudah di lakukan kemudian dilanjutkan mengalami kebingungan dalam
dengan memberikan penguatan materi mengerjakan LKPD. Hal inilah
Siklus air, refleksi yang di lakukan mengakibatkan faktor kurang berhasilnya
bersama-sama. Selanjutnya untuk pembelajaran pada siklus 1. Peneliti
mengukur keberhasilan peserta didik menjadikan hasil refleksi siklus 1 tersebut
dilakukanya tes formatif, dan kemudian di sebagai bahan acuan untuk memperbaiki
akhiri dengan melakukan doa bersama kegiatan pembelajaran pada siklus
yang di pimpin oleh ketua kelas V. Pada selanjutnya.
siklus 1 diperoleh hasil belajar peserta Siklus 2 dilaksanakan pada hari
didik sudah mengalami peningkatan yaitu Jumat, 28 April 2023. Materi yang akan
64,40% dan presentasi aktivitas peserta di pelajari pada siklus 2 adalah Siklus air
didik sebesar 60% atau sebanyak 15 dan kegunaan nya Pada kegiatan
peserta didik yang telah tuntas (nilai ≥ 65 pendahuluan, peneliti memperbaiki
di atas KKM) dan sebanyak 10 peserta kekurangnya pada siklus 1 dengan
didik yang masih belum tuntas (nilai ≤ memberikan peserta didik motivasi agar
65 atau di bawah KKM). Nilai tertinggi peserta didik lebih bersemangat dan aktif
yang di raih pada siklus 1 adalah rata-rata serta antusias delam mengikuti kegiatan
dari adalah 77. pada siklus 1 dinyatakan pembelajaran. Pada kegiatan inti, peneliti
6
memperbaiki kekurangnya dalam pada siklus 2 telah berhasil mencapai
memberikan petunjuk, baik petunjnuk indikator keberhasilan yaitu ≥ 65%. Sebab
secara lisan maupun yang terdapat pada itu peneliti menghentikan tindakanya pada
LKPD. Pada siklus 1 petunjuk hanya siklus 2. Pada Kegiatan siklus 2 dimulai
diberikan pada LKPD, namun pada dengan melakukan tahap perencanaan,
siklus 2 petunjuk juga diberikan pada setelahnya melakukan tindakan, observasi
tayangan audio visual sehingga peserta dan refleksi. Pada setiap siklus Keempat
didik lebih mudah dalam mengikuti tahap tersebut harus di lakukan. Model
petunjuk yang diberikan. Selain itu guru pembelajaran discovery learning di
melakukan pemberian reward atau gunakan pada tahap tindakan penelitian.
penghargaan bagi peserta didik yang Penerapan model pembelajaran
berhasil tertib dalam melakukan penemuan discovery learning dilakukan dengan
konsep keliling dan luas bangun datar, memperhatikan sintaks dari model
Sehingga peserta didik lebih akan pembelajaran discovery learning yaitu
bersemangat dan aktif dalam mengikuti pemberian rangsangan, identifikasi
kegiatan pembelajaran. Reward juga dapat masalah, pengumpulan data, pengolahan
diberikan kepada kelompok yang data, verifikasi dan generalisasi (Ilahi,
mampu bekerja sama dengan baik dan 2012). Untuk mengali pengetahuan
mendapat hasil yang memuaskan pada peserta didik tahapan perlunya
kegiatan pembelajaran. Pada siklus 2 pemberian rangsangan pengetahuan
diperoleh hasil prosentase pelaksanaan mengenai konsep keliling dan luas
pembelajaran/ aktivitas guru sebesar bangun datar. Tahap identifikasi
80,55%, prosentase aktivitas siswa masalah berupa pemberian LKPD
sebesar 82,60% dan prosentase hasil kepada peserta didik yang berisi
belajar sebesar 76% atau sekitar permasalahan serta petunjuk dalam
sebanyak 19 peserta didik sudah menyelesaikan permasalahan tersebut.
tuntas dengan (nilai ≥ 65 atau di atas Selanjutnya tahapan pengumpulan data
KKM) dan 5 peserta didik masih belum dapat di lihat melalui aktivitas tanya
tuntas (nilai ≤ 65 atau di bawah KKM). jawab antar peserta didik serta diskusi
Sedangkan nilai rata-rata kelas pada peserta didik dengan kelompoknya. Pada
siklus 2 adalah 74,24. Berdasarkan tahap pengolahan data peserta didik
hasil pada penelitian tersebut, maka melakukan pengolahan data dari berbagai
penelitian pada siklus 2 dinyatakan sumber yang berpacuan pada petunjuk
sudah berhasil. Hal tersebut dikarenakan yang ada di LKPD. Tahap berikutnya yaitu

7
tahap verifikasi, pada tahapan ini aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran yaitu
peserta didik dikoreksi kemudian di beri sebesar 15% Tidak hanya pada aktivitas
tanggapan oleh kelompok lainnya.Tahapan guru saja yang telah mengalami
akhir yaitu adalah tahap generalisasi, pada peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2.
tahap ini peserta didik diminta guru untuk Tetapi pada aktivitas kegiatan
bersama-sama membuat kesimpulan. pembelajaran peserta didik juga
Penelitian dengan menerapkan model mengalami peningkatan. Berikut
pembelajaran discovery learning ini telah disajikannya data peningkatan aktivitas
mengalami peningkatan pada setiap peserta didik dalam bentuk diagram.
siklusnya. Berikut ini adalah Pada diagram 2. menunjukkan bahwa
penjabaran peningkatan yang terjadi pada ketuntasan belajar peserta didik pada
penelitian ini. Aktivitas guru mengalami siklus ke 1 sebesar 64,40% atau
peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2. terdapat 15 peserta didik yang sudah
Peningkatan tersebut disajikan dalam tuntas dengan hasil yang sudah baik dan
bentuk diagram sebagai berikut. terdapat 10 peserta didik yang masih

P e n i n g k a t a n a k ti v i t a s g u r u
belum tuntas atau hasil yang di raih masih

SIKLUS 1 SIKLUS 2 di bawah nilai KKM. Pada siklus 2


100% 0% prosentase ketuntasan belajar peserta
15%
80%
didik meningkat menjadi 82,60% atau
60% 80.55%
65.55%
40% terdapat 19 peserta didik yang sudah
20%
0% tuntas dan terdapat 5 peserta didik yang
Aktivitas Guru Peningkatan
masih belum tuntas atau masih di
Diagram 1. Peningkatan aktivitas guru
bawah KKM. Serta dapat diketahui pula
Berdasarkan pengamatan data pada
bahwa ketuntasan hasil belajar peserta
diagram tersebut dapat diketahui bahwa
didik mengalami peningkatan 17,2% atau
aktivitas guru dalam menyampaikan
terdapat 5 peserta didik yang telah
pembelajaran pada kegiatan siklus ke 1
mengalami peningkatan. Penelitian
adalah 65,55% yang masih termasuk ke
tindakan kelas ini dihenti Penelitian
dalam kriteria kurang. Setelah
tindakan kelas ini dihentikan sampai pada
dilakukanya refleksi dan perbaikan
siklus 2
pada siklus ke 2, aktivitas guru lebih
meningkat menjadi 80,55% dan sudah
termasuk pada kriteria baik. Terjadi
peningkatan ini dalam prosentase aktivitas

8
P e n i n g k a t a n a k ti v i t a s p en ig k a t a n k et u n t a s a n b ela j a r
sisw a s is wa

SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS 1 SIKLUS 2

100.00% 80.00% 0.00%


0 16.00%
80.00% 0.182
60.00% 82.60% 76.00%
40.00% 64.40% 40.00% 60.00%
20.00%
0.00% 0.00%
Aktivitas Siswa Penigkatan Ketuntasan Hasil Belajar Penigkatan

Diagram 2. Peningkatan aktivitas siswa Diagram 3. Peningkatan ketuntasan belajar


Berdasarkan diagram di atas dapat siswa
diketahui bahwa prosentase aktivitas Peningkatan pada pemahaman
siswa pada siklus 1 sebesar untuk konsep Siklus air mengalami
64,40%. Selanjutnya peneliti melakukan peningkatan pada peserta didik karena
perbaikan pada hal-hal yang diperlukan peserta didik sudah berperan aktif dalam
sehingga aktivitas peserta didik pada menemukan pengetahuan-pengetahuan
siklus 2 sebesar 82,60%. Terjadi baru yang belum didapatkannya
peningkatan aktivitas peserta didik dari sebelumnya. Dari peran aktif inilah
sklus 1 yang masih pada kriteria kurang peserta didik dalam memproses dan
ke siklus 2 yang sudah pada kriteria menemukan sendiri pengetahuan barunya
baik yaitu sebesar 18,20%. Dari kedua tersebut menjadikan pembelajaran lebih
data yang telah dipaparkan tersebut terasa bermakna, sehingga pada materi
menunjukkan bahwa aktivitas guru dan Siklus Air mampu dipahami dengan
aktivitas peserta didik telah mencapai baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa
indikator yang sudah d itetapkan. penelitian ini berhasil meningkatkan
Hasil belajar materi Siklus Air hasil belajar peserta didik materi Siklus
peserta didik diperoleh dari dua kali tes air
formatif dari dua kali pertemuan yang
masing-masing siklusnya dilakukan satu KESIMPULAN
kali pertemuan. Berikut dipaparkan hasil Berdasarkan dari hasil analisis pada
tes kemampuan pemahaman konsep pembahasan yang telah di lakukan
Siklus Air yang disajikan dalam penelitian, maka kesimpulan sebagai
bentuk diagram. berikut : hasil belajar siswa kelas V SDN
001 Balikpapan Barat telah mengalami
peningkatan dari siklus 1 hingga ke siklus
2, yang artinya bahwa metode Discovery

9
Learning dan penggunaan media belajar DAFTAR PUSTAKA
berupa Video Interaktif sudah Cintia, N. I., Kristin, F., & Anugraheni, I.
mempengaruhi hasil belajar yang di (2018). Penerapan model pembelajaran
peroleh siswa. discovery learning untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif dan hasil
SARAN belajar siswa. Perspektif ilmu
Berdasarhan dari hasil analisis pada pendidikan, 32(1), 67-75.
pempahasan di atas penelitian tersebut Rifai, R. (2022). Pengembangan Media
yang telah dilakukan saran dari peneliti, Diorama Untuk Meningkatkan Hasil
yaitu (a) pemilihan model belajar Belajar Siswa Materi Daur Air Pada Mata
sebaiknya disesuaikan dengan materi dan Pelajaran IPA (Doctoral dissertation, UIN
mampu mengingkatkan aktifkan peserta SMH BANTEN).
didik untuk menemukan pengetahunnya Sartika, N., Winarni, E. W., & Koto, I.
sendiri, (b) Penerapan model (2023). Pengembangan Lembar Kerja
pembelajaran discovery learning, oleh Peserta Didik (LKPD) Berbasis Model
guru dalam meningkatkan pemahaman Dicovery Learning Terintegrasi Peduli
hasil belajar peserta didik materi Siklus Lingkungan pada Pelajaran IPA SD Kelas
Air, khususnya pada kelas Lima, (3) V. Jurnal Pembelajaran dan Pengajaran
Sebaiknya guru, selalu memantau Pendidikan Dasar, 6(1), 121-132. Dasar
pembelajaran peserta didik serta (JP2SD), 7(1), 52-59.
melakukan kegiatan refleksi di setiap Wirdani, H., Pujiati, P., & Fauzia, S. N.
pembelajaran yang dilakukan, (4) Pada (2021). Analisis Penerapan Model
penelitian selanjutnya sebaiknya, guru Pembelajaran Discovery Learning Untuk
memperhatikan karakteristik para peserta Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V
didik, agar dapat mudah menentukan Materi Siklus Air. Tunas Nusantara, 3(2),
model pembelajaran ataupun media yang 387-394.
tepat untuk di gunakan.

10
11

Anda mungkin juga menyukai