Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Hasil belajar merupakan salah satu hasil nyata yang dicapai oleh peserta

didik dalam menguasai materi pada saat melakukan pembelajaran, baik dari sisi

sikap, pengetahuan, maupun keterampilan. Oleh karena itu, hasil belajar itu

penting untuk mengetahui sejauh mana kemampuan yang dimiliki peserta didik,

dan sebagai alat untuk mengetahui informasi dan pengetahuan lainnya. Menurut

Sudjono sebagaimana dikutip oleh Valiant dan Budi (2016: 111-120)

mengungkapkan hasil belajar merupakan sebuah tindakan evaluasi yang dapat

mengungkap aspek proses berpikir (cognitive domain) juga dapat mengungkap

aspek kejiwaan lainnya, yaitu aspek nilai atau sikap (affective domain) dan aspek

keterampilan (psychomotor domain) yang melekat pada diri setiap individu

peserta didik. Ini artinya melalui hasil belajar dapat terungkap secara holistik

penggambaran pencapaian peserta didik setelah melalui pembelajaran.

Adapun tujuan dari proses pendidikan di sekolah dasar adalah agar peserta

didik mampu memahami potensi diri, memiliki peluang, dan memahami tuntutan

lingkungan serta dapat merencanakan masa depan mengenai serangkaian

keputusan yang paling mungkin bagi dirinya. Tujuan akhir pendidikan dasar

adalah diperolehnya pengembangan pribadi anak yang dapat membangun dirinya

sendiri dan ikut serta bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa, mampu

melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan mampu hidup di

masyarakat dan mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan,

1
2

dan lingkungan, (Maqassary, 2016: 43). Oleh sebab itu pendidikan di Indonesia

selalu berkembang seiring perkembangan zaman. Terutama kurikulum pendidikan

yang digunakan pada Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) yaitu dari

KTSP berubah menjadi kurikulum 2013 berdasarkan Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 tentang

ditetapkannya kurikulum 2013 SD/MI.

Berkaitan dengan tujuan pendidikan dasar, menurut Hasan sebagaimana

dikutip oleh Saputra (2016: 43), mengemukakan bahwa fungsi dari kurikulum

IPS Sekolah Dasar adalah membentuk sikap rasional dan bertanggung jawab

terhadap masalah‐masalah yang timbul akibat interaksi antara manusia dan

lingkungannya. Betapa pentingnya untuk mempelajari ilmu IPS dalam kehidupan

sehari-hari, namun tidak dapat dipungkiri bahwa mata pelajaran IPS di sekolah

seringkali dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan, sehingga banyak

peserta didik yang menganggap mata pelajaran IPS ini sebagai mata pelajaran

yang tidak penting. Dampaknya adalah banyak peserta didik yang ketika mata

pelajaran IPS berlangsung, kurang adanya motivasi dalam pembelajaran ini.

Padahal patut kita ingat bahwa pelajaran IPS sangat penting dalam membentuk

karakter peserta didik itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan pemecahan masalah

agar pembelajaran IPS di sekolah dapat berlangsung dengan efektif dan

memotivasi peserta didik untuk antusias dalam kegiatan belajar khususnya dalam

mata pelajaran IPS yang ada di kelas IV MIN 25 Aceh Utara.

Menurut observasi awal pada 8 Februari 2021 diperoleh nilai ulangan

harian mata pelajaran IPS kelas IVa dan IVb di MIN 25 Aceh Utara yang masih
3

rendah karena belum mencapai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 65. Jumlah

peserta didik seluruh kelas IVA dan IVB adalah 43, peserta didik yang dikatakan

tuntas sebanyak 13 peserta didik atau 30% sedangkan yang belum tuntas sebanyak

30 peserta didik atau 70%. Oleh sebab itu KKM menjadi patokan hasil belajar

peserta didik dalam ketercapaian indikator pembelajaran. Berdasarkan hasil

penelitian di MIN 25 Aceh Utara kenapa hasil belajar siswa rendah karena

sebagian besar dalam menyajikan materi guru masih menggunakan pola

pembelajaran yang bersifat teacher centered yang mengakibatkan rendahnya

perkembangan potensi siswa dalam pembelajaran, bahkan dalam penyampaian

materi, guru masih menggunakan pendekatan yang abstrak padahal pola berpikir

siswa Kelas IV MIN 25 Aceh Utara masih berada pada taraf operasi konkret,

ditambah lagi guru belum terbiasa menggunakan media pembelajaran dalam

kegiatan belajar mengajar, khusus mata pelajaran IPS, akibatnya proses

pembelajaran setiap harinya berlangsung dengan sangat membosankan.

Pembelajaran akan lebih menarik bagi siswa apabila pembelajaran itu

dilaksanakan secara efektif dan menyenangkan salah satunya dengan

menggunakan media pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan pesan-

pesanya agar lebih mudah untuk dipahami oleh peserta didik. Menurut Rossi dan

Breidle dalam Sanjaya (2010: 204), mengemukakan bahwa media pembelajaran

adalah seluruh alat dan bahan yang dapat digunakan untuk tujuan pendidikan

seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya.

Media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar yang digunakan

untuk membantu proses belajar menyampaikan pesan. Melalui media


4

pembelajaran, pendidik dapat menyampaikan materi pelajaran yang sulit dipahami

menjadi mudah dipahami sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih hidup.

Dengan menggunakan media, motivasi peserta didik semakin meningkat dalam

menerima materi pelajaran, (Sanjaya, 2010: 208-209), maka salah satu media

yang bisa digunakan dalam pembelajaran IPS yaitu media strip story.

Media pembelajaran strip story adalah potongan-potongan yang sering

digunakan dalam pengajaran bahasa asing. Di samping murah dan mudah untuk

dibuat, teknik media pembelajaran strip story sederhana dan tidak memerlukan

keterampilan khusus untuk menggunakannya, (Arsyad, 2013: 122). Media ini

diharapkan mampu membantu peserta didik dalam memahami dan mengingat

suatu kata dengan cepat. Media ini juga dapat membantu peserta didik untuk

menyusun kata menjadi kalimat dengan baik dan tepat. Alasan utama penggunaan

media pembelajaran strip story karena media pembelajaran strip story ini, selain

meningkatkan kemampuan membaca dan menghafal dengan cepat, media strip

story juga mampu memberikan motivasi, menarik perhatian, merangsang respon

peserta didik, memperjelas konsep kata sehingga tujuan proses belajar mengajar

dapat tercapai dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis merasa perlu

mengangkat permasalahan tersebut dengan judul penelitian ini adalah “Pengaruh

Media Pembelajaran Strip Story terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV pada

Mata Pelajaran IPS di MIN 25 Aceh Utara.”


5

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini terdiri atas:

1. Dalam menyajikan materi, guru masih menggunakan pola

pembelajaran yang bersifat ceramah atau hanya sekedar

menyampaikannya saja yang mengakibatkan rendahnya perkembangan

potensi siswa dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa tidak

optimal;

2. Dalam penyampaian materi, guru masih menggunakan pendekatan

yang abstrak, padahal pola berpikir siswa kelas IV MIN 25 Aceh Utara

masih berada pada taraf operasi konkret;

3. Guru belum terbiasa menggunakan media pembelajaran dalam

kegiatan belajar mengajar, khusus mata pelajaran IPS;

4. Hasil belajar siswa rendah dan masih berada di bawah nilai KKM

5. Masih banyak siswa yang masih belum mengerti salah satu cara

menanamkan konsep.

1.3 Batasan Masalah

Batasan dalam penelitian ini hanya mengkaji tentang pengaruh media strip

story terhadap hasil belajar siswa kelas IV pada Mata pelajaran IPS di MIN 25

Aceh Utara, sehingga dengan menerapkan media pembelajaran yang tepat dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “adakah pengaruh media strip story
6

terhadap hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS di MIN 25 Aceh

Utara?”

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah: untuk mengetahui pengaruh pengaruh media strip story

terhadap hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS di MIN 25 Aceh

Utara.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah Pengetahuan tentang Pengaruh Media strip story

terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV pada Mata pelajaran IPS di

MIN 25 Aceh Utara.

b. Memperdalam pengetahuan mengenai hasil belajar siswa dalam

mata pelajaran IPS.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk diri sendiri, menambah wawasan pengetahuan mengenai

pengaruh penggunaan buku paket terhadap hasil belajar dan

sebagai prasyarat untuk meraih gelar sarjana strata1 (satu).

b. Untuk siswa, menjadikan siswa lebih efektif dalam meningkatkan

hasil belajar siswa.

c. Untuk guru, membantu guru dalam mempersiapkan materi

pembelajaran bagi siswa.


7

d. Sedangkan untuk sekolah, dengan adanya penggunaan buku paket

IPS ataupun buku paket lainnya terhadap hasil belajar siswa di

sekolah maka akan tercapainya akreditas yang diinginkan. Jika

siswa dalam sekolah memiliki prestasi yang tinggi maka akan

membuat nama sekolah menjadi yang di banggakan.

1.7 Kajian Terdahulu

Berdasarkan hasil pencaharian ke beberapa media baik database, internet

maupun pustaka, maka terdapat beberapa hasil penelitian terdahulu yang serupa

dengan judul penelitian ini antara lain yaitu:

Hasil penelitian Adelia Putri (2017) dengan judul “ Pengaruh Penerapan

Media Strip story terhadap Hasil Belajar Al-Qur’an Hadist Peserta Didik Kelas

IV Madrasah Ibtidaiyah Darul Huda Campang Jaya Suka Bumi Bandar

Lampung”. Media Strip story (X) dan Hasil Belajar Al-Qur’an Hadist (Y).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh penerapan media

pembelajaran Strip story terhadap hasil belajar Al-Qur’an Hadits peserta didik

kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Campang Jaya Suka Bumi Bandar Lampung.

Penelitian ini menggunakan Study Quasi Eksprimen, pelaksanaan penelitian

dilakukan pada bulan Agustus 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Kelas IVdi Madrasah Ibtidaiyah Campang Jaya Suka Bumi Bandar Lampung

yang berjumlah 55 Peserta didik, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah

IV Asebagai kelas eksprimendan IV Bsebagai kelas kontrol. Teknik pengumpul

data yang digunakan adalah berupa Tes (pretest dan postest)kemudian dianalisis

menggunakan SPSs Versi v.20. pengujian Hipotesis terhadap data hasil posttest
8

kelas kontrol dan kelas eksperimen nendapatkan nilia sig. (2-tailed) = 0,000

sedangkan 0,05 peserta didik (0.00<0,05) maka 𝐻1di terima yang artinya terdapat

pengaruh hasil belajar Al-Qur’an Hadits peserta didik menggunakan media strip

story pada materi Surah Al-Kautsar dan An-nasr untuk kelas Eksperimen.

Hasil penelitian Eka Ayu Wulansari (2017) dengan judul “Penerapan

Media Strip story terhadap Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam materi Ayat Al-Qur’am Tentang Toleransi Kelas XII di

SMA Muhammadiyah 2 Palembang’. Media Strip story (X) dan Aktivitas Belajar

Siswa (Y). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan media

strip story terhadap aktivitas pembelajaran siswa pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam kelas XII SMA Muhammadiyah 2 Palembang. Penelitian ini

merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi experimental) dengan desain

penelitian One –Group Prettest-Posttest Design dengan menggunakan pendekatan

kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 132 siswa kelas XII. Sampel

yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 35 siswa kelas XII IPA1sebagai

kelas eksperimen. Pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan

angket skala likert. Analisis data penelitian menggunakan statistik deskriptif dan

uji-t. Setelah dilakukan perhitungan dengan rumus uji-t pada hasil skor angket

siswa diperoleh t hitungsebesar 17,75kemudian dikonsultasikan dengan t tabel

dengan dk=(n1+n2-2) atau 35+35-2=33dengan taraf signifikasi 5 % yaitu1.68.

Setelah dikonsultasikan ternyata t hitung˃t tabelatau 17,75˃1.68. Hal ini berarti

Ho ditolak dan Ha diterima. Ini menunjukkan bahwa penggunaan media strip

story berpengaruh terhadap aktivitas pembelajaran siswa pada mata pelajaran


9

Pendidikan AgamaIslam kelas XII di SMA Muhammadiyah 2 Palembang.

Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu mengajar dengan menggunakan media strip

story memberikan pengaruh terhadap aktivitas pembelajaran siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas XII di SMA Muhammadiyah 2

Palembang. Untuk itu disarankan penggunaan media strip story dalam proses

belajar mengajar termasuk dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Sedangkan penelitian ini pada pelajaran IPS.

Karya ilmiah dari Qorihatul Fikriyah (2019) dengan judul “Pengaruh

Media strip Story terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kels V MI El-iyan pada

Mata Pelajaran IPS”. Media Strip story (X) dan Hasil Belajar Peserta Didik (Y).

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi experimental)

dengan desain penelitian One –Group Prettest-Posttest Design dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

penggunaan Strip story efektif meningkatkan hasil belajar IPS peserta didikkelas

V (lima) MI El-Ziyan Sawangan Depok. Hal tersebut dibuktikan dengan

meningkatnya skor hasil belajar peserta didik. Peningkatan hasil belajar IPS

peserta didik ditunjukkan dengan meningkatnya skor posttest. Pada saat sebelum

diberikan treatment dengan menggunakan media strip story pada peserta didik

melaksanakan pretest dengan hasil 54,17 pada kelas eksperimen, dan 53,47 pada

kelas kontrol. Setelah diberikan treatment dengan menggunakan media strip story

hasil belajar IPS peserta didik menjadi meningkat, pada kelas eksperimen

memperoleh rata-rata 74,35 sedangkan pada kelas kontrol memperoleh rata-rata

66,79. Hal tersebut didapatkan dari pencapaian kemampuan peserta didik dalam
10

menjawab pertanyaan pada soal posttest. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

media strip story efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar IPS peserta

didik kelas V MI El-Ziyan Sawangan Depok. Peneliti selanjutnya disarankan

menggunakan lembar observasi untuk mengetahui ketercapaian proses

pembelajaran saat kegiatan penerapan media strip story berlangsung dan mengatur

waktu penelitian dengan baik agar semua tahapan terlaksana dengan baik dan

maksimal.

Jurnal dari Riska Apriliyani dan Erfan Gazali (2019) dengan judul

‘Pengaruh Penggunaan Media Strip Story untuk Meningkatkan Keterampilan

Menulis dan Minat Siswa pada Pembelajaran Bahasa Arab”. Media Strip story

(X) dan Meningkatkan Keterampilan Menulis dan Minat Siswa (Y). Penelitian ini

merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi experimental) dengan desain

penelitian One –Group Prettest-Posttest Design dengan menggunakan pendekatan

kuantitatif. Penelitian ini dengan menggunakan penghitungan uji normalitas, uji

homogenitas, uji hipotesis (regresi sederhana), dan prosentase. Hasil dari

penelitian ini adalah bahwasannya kemampuan siswa pada keterampilan menulis

tanpa menggunakan media strip story di kelas kontrol yaitu dengan nilai rata-rata

sebesar 74, median 87,50, minimum 52, maksimum 100. Kemampuan siswa

terhadap keterampilan menulis dengan menggunakan media strip story di kelas

eksperimen tinggi, hal tersebut dapat dilihat dari hasil pretest dengan rata-rata

sebesar 83, median 90,51, minimum 71, maksimum 100 dan minat siswa setelah

menggunakan media strip sory mendapatkan nilai 72% dan nilai ini diambil dari

yang menjawab sangat setuju dan setuju.


11

Berdasarkan penelitian terdahulu di atas, maka persamaan penelitian ini

dengan penelitian terdahulu yaitu sama-sama mengkaji media pembelajaran strip

story dalam dunia pendidikan, hanya saja tujuan penelitian berbeda-beda, ada

penelitian terhadap hasil, minat maupun kemampuan siswa, sedangkan penelitian

ini mengkaji terhadap hasil belajar siswa, terlebih lagi pada mata pelajaran yang

berbeda, jika penelitian terdahulu menkaji pada mata pelajaran PAI, Al-Qur’an

Hadist dan Bahasa Arab, walaupun ada yang menkaji pada ilmu IPS namun pada

materi yang berbeda, sehingga memberikan hasil penelitian yang berbeda pula.

Anda mungkin juga menyukai