Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini masih banyak sekali masalah-masalah dalam dunia pendidikan dan
masalah pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks karna terkait dengan
masalah kuantitas, masalah kualitas, masalah relevansi dan masalah efektifitas. Dalam
proses pembelajaran biasanya masih sering menghadapi berbagai kendala yang terkait
dengan siswa.
Darsono (2002:24-25) menjelakan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan
yang dilakukan oleh guru, sedemikian rupa sehinga tingkah laku siswa berubah kearah
yang lebih baik. Pembelajaran bisa dilakukan dimana saja, baik yang bersifat formal
maupun non formal. Dengan adanya pembelajaran di sekolah diharapkan siswa mampu
menghadapi masalah yang timbul di masa mendatang.
Pendidikan dasar merupakan dasar dari jenjang pendidikan menengah dan tinggi.
Oleh karna itu semua mata pelajaran harus ditingkatkan kualitasnya. Untuk
meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran tidak cukup hanya menggunkan satu
metode saja. Melainkan harus menggunakan bebrapa metode dengan berbagai media
pembelajaran, agar materi yang diberikan dapat dikuasai dengan baik sesuai dengan
tujuan yang diaharapkan.
Tenaga pendidik juga dituntut untuk meningkatkan keprofessional dalam
megajar. Caranya adalah dengan memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh
kurikulum. Didalam kurikulum telah tercantum petunjuk perlaksanaan dan apa yang
diharuskan dilakukan seorang tenaga pendidik di dalam kelasnya, namun kenyataan di
lapangan masih ditemukan kendala-kendala bagi pelaksanaan pendidikan, diantaranya
adalah keterampilan anak didik berbeda beda antara satu dengan lainnya, terdapat target
pembelajaran yang belum terlampaui terutama pembelajaran IPA,Siswa kurang
semangat dalam belajar IPA, serta suasana belajar kurang dinamis.Permasalahan di atas
bisa disebabkan oleh dominasi guru dalam mengajar, guru yang seharusnya berperan
sebagai fasilitator ternyata masih mendominasi kelas. Praktek dominasi guru adalah
guru sering begantung pada buku serta sering menggunakan ceramah dan mencatat
tanpa menggunakan media.
Dari segi proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila seluruhnya atau setidak-
tidaknya sebagaian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental
maupun sosial dalam proses pembelajaran serta menunjukkan kegairahan belajar tinggi,
semangat belajar yang besar dan rasa percaya diri yang tinggi. Sedangkan dari segi
hasil proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan-perubahan
perilaku yang positif dari seluruh peserta didik. Guru bisa meggunakan metode dalam
pembelajaran. Guru hendaknya memilih salah satu motode yang cocok untuk
diterapkan di dalam kelas.
Guru yang profesional senantiasa ingin proses belajar mengajar efektif dan
bermakna atau dapat memberikan kepuasan dan keberhasilan, baik bagi siswa maupun
guru. Pernyataan Hopkins (Wardani, dkk.2003) berkaitan dengan isu-isu seputar
profesionalime, praktek di kelas, kontrol sosial terhadap guru serta kemanfaatan
pendidikan, maka penelitian tindakan kelas yang dilakukan guru dipandang sebagai
unjuk kerja seorang guru profesionalisme.
Sebagai pengajar atau pendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan setiap upaya pendidikan. Itulah sebabnya setiap adanya inovasi
pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia yang dihasilkan dari upaya
pendidikan selalu bermuara pada faktor guru. Hal ini menunjukkan bahwa betapa
pentingnya peran guru dalam dunia pendidikan. Demikian pula dalam upaya
membelajarkan siswa, guru dituntut memiliki multi peran sehingga mampu
menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif.
Menurut para ahli Nana Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa
pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian
yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran IPA di kelas V SDS AL-Madinah
dengan materi organ pernapasan manusia ternyata masih menunjukan rendahnya
tingkat penguasaan materi pembelajaran. Dari 22 siswa kelas V hanya 9 anak
yang mencapai tingkat penguasaan materi tersebut, sedangkan 13 siswa belum
memahami materi tersebut.

2. Analisis Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah tersebut di atas peneliti meminta
bantuan kepada teman sejawat untuk mengidentifikasi kekurangan dalam
pembelajaran. Dari hasil diskusi tersebut terungkap masalah yang terjadi di dalam
pembelajaran, yaitu “rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi organ
pernapasan pada manusia beserta fungsinya’. Maka dapat diketahui bahwa faktor
penyebab siswa kurang menguasai materi yang diajarkan adalah
1) Kurangnya perhatian siswa terhadap materi
2) Guru hanya menggunakan metode ceramah yang membuat siswa kurang
antusias dalam mengikuti pembelajaran
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan analisis tersebut maka peneliti mencoba cara yang paling
efektif dalam memperkenalkan konsep kepada anak didik, yaitu dengan belajar
menggunkan metode demonstrasi dan media audio visual sehingga pelajaran IPA
menjadi menyenangkan. Dari itu penulis mengajukan penelitian dengan judul
“Penggunaan Metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual untuk
Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas V dalam Mengenali Organ
Pernapasan Manusia pada Mata Pelajaran IPA di SDS AL-MADINAH
Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2020/2021”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian
trsebut adalah :
1. Bagaimana penerapan Metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual dalam
pembelajaran IPA kelas V di SDS AL-Madinah ?
2. Apakah penerapan metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual mata
pelajaran IPA kelas V materi Organ Pernapasan Manusia dapat meningkatkan
kemampuan siswa SDS AL-Madinah ?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka dapat disimpulkan tujuan penelitian
perbaikan pembelajaran ini adalah sebagai berikut :
1. Mendiskripsikan penggunaan metode demonstrasi dengan media audio visual
dalam meningkatkan pemahaman belajar IPA materi organ pernapasan manusia
pada kelas V SDS AL-Madinah.
2. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa kelas V SDS AL-Madinah
pada hasil belajar IPA materi organ pernapasan manusia.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa
pada materi organ pernapasan manusia. Serta dapat meningkatkan hasil belajar
siswa lebih baik. Dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar
siswa, kerjasama, perduli, dan saling menghargai dalam suatu kelompok.
2. Bagi Guru Sebagai Peneliti
Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu model pembelajaran di
pendidikan dasar. Guru bisa menggunakan metode pembelajaran dan media
pembelajaran yang bervariasi. Proses belajar anak lebih terarah pada materi yang
sedang dipelajari. Juga memudahkan guru menguasai kelas karena perhatian anak
terpusatkan pada guru.
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini bisa dijaikan acuan, patokan dan rujukan bagi peneliti
berikutnya dalam melakukan penelitian yang sama atau berbeda. Menambah
motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA, juga meningkatkan prestasi
belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai