Disusun Oleh:
EKA JULAIHA
NIM. 836984133
Eka Julaiha 2018. “Penerapan Metode Demonstrasi Dengan Alat Peraga Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Materi Gaya Gesek Pada Siswa Kelas V di SD
Negeri 17 Segedong Kecamatan Segedong Kabupaten Mempawah”
Setelah melakukan obsevasi awal serta melihat data nilai hasil test
formatif dikelas V Sekolah Dasar Negeri 17 Segedong pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam tentang pemahaman tentang gaya gesek maka dapat
disimpulkan bahwa dari 25 siswa hanya 41% yang mencapai tingkat
penguasaan materi diatas KKM. Selama proses belajar mengajar berlangsung,
siswa cenderung fasif dimana siswa kurang tertarik terhadap materi yang
sedang dipelajari, siswa tidak berani mengajukan pertanyaan atau pertanyaan
yang diajukan guru tidak mendapat tanggapan secara aktif dan proporsional.
2. Analisis Masalah
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
“Apakah Penerapan metode Demonstraasi dengan alat peraga dapat
meningkatkan hasil belajar materi Gaya Gesek pada siswa kelas V di SD
Negeri 17 Segedong Kecamatan Segedong Kabupaten Mempawah.
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian ini bertujuan untuk :
Mengetahui peningkatan hasil belajar Siswa materi Gaya Gesek
1. Meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran,
sehingga guru menjadi lebih profesional.
2. Mengetahui peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA
dengan materi Gaya Gesek melalui penerapan Metode Demosntrasi
dengan alat peraga di kelas V Sekolah Dasar Negeri 17 Segedong.
D. Manfaat Perbaikan
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan
bermanfaat bagi :
1. Guru
- Membantu memperbaiki pembelajaran.
- Memberikan masukan alternatif penggunaan alat peraga dalam
pembelajaran IPA.
- Menambah rasa percaya diri.
- Melatih diri untuk mampu menulis PTK.
2. Siswa
- Menambah motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA.
- Meningkatkan pemahaman siswa tentang materi gaya gesek dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Sekolah
- Membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan dan
kemajuan pada diri guru dan mutu pendidikan.
- Menambah acuan referensi bagi guru-guru.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Demonstrasi
1. Pengertian Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan
peragaan utuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan
bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa
(Djamarah, 2000).
Untuk memperjelas pengertian tersebut dalam prakteknya dapat
dilakukan oleh guru atau anak didik itu sendiri. Metode Demonstrasi
cukup baik apabila digunakan dalam penyampaian bahan pelajaran Ilmu
Pengtahuan Alam materi fotosintesis, bagaimana dan susunan apa saja
yang yang diperlukan dalam proses fotosintesis.
2. Metode Demonstrasi adalah :
Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat
yang di demonstrasikan tidak bisa diamati dengan seksama oleh siswa.
Misalnya alatnya terlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas. Demonstrasi
menjadi kurang efektif bila tidak di ikuti oleh aktifitas dimana siswa
sendiri dapat ikut tidak semua hal dapat di demonstrasikan dikelas karena
sebab alat-alat yang terlalu besar atau yang berada di tempat lain yang jauh
dari kelas. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis
sebagai pandahuluan, berilah pengertian dan landasan teori dari apa yang
akan di demonstrasikan.
Medemonstrasikan pelajaran tersebut guru harus terlebih dahulu
mendemonstrasikan dengan sebaik-baiknya, baru di ikuti oleh murid-
muridnya yang sesuai dengan petunjuk.
Adapun metode dalam demonstrasi ini memiliki kelebihan dan ada
juga kekurangannya sebagaimana yang akan dipaparkan di bawah ini :
3. Kelebihan Metode Demonstrasi adalah :
Perhatian anak didik dapat dipusatkan, dan titik berat yang
dianggap penting oleh guru diamati.
Perhatian anak didik akan lebih terpusat pada apa yang di
demonstrasikan, jadi proses anak didik akan lebih terarah dan akan
mengurangi perhatian anak didik kepada masalah lain dapat merangsang
siswa untuk lebih ingat aktif dalam mengikuti proses belajar dapat
menambah pengalaman anak didik.
Bisa membantu siswa ingat lebih lama tentang materi yang
disampaikan dapat mengurangi kesalah pamahaman karena pengajar lebih
jelas dan kongrit dapat menjawab semua masalah yang timbul didalam
pikiran setiap siswa karena ikut serta berperan secara langsung.
4. Kelemahan Metode Demonstrasi adalah :
Memerlukan waktu yang cukup banyak. Apabila terjadi
kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang efisien.
Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli bahan-
bahannya. Memerlukan tenaga yang tidak sedikit. Apabila siswa tidak
aktif, maka metode demonstran menjadi tidak efekti.
C. Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang melawan gerak benda pada suatu
permukaan. Gaya gesek terjadi akibat adanya pergerakan benda-benda yang
saling bersentuhan. Gaya gesek tersebut bekerja pada permukaan benda-
benda yang bersentuhan dengan arah berlawanan. Ada kalanya gaya gesek
begitu besar sehingga benda yang bergerak segera berhenti. Ada kalanya pula
gaya gesek yang terjadi tidak besar sehingga benda masih sempat bergerak
jauh sebelum berhenti. Berdasarkan pengertian tadi, maka dapat diartikan
bahwa gaya gesek adalah gaya yang menahan gerak benda agar benda itu
dapat berhenti bergerak. Besar dan kecilnya gaya gesek bergantung pada
kekasaran permukaan kedua benda yang bergesekan. Semakin kasar suatu
permukaan, semakin besar gaya geseknya dan semakin sulit benda bergerak
di atas permukaan tersebut. Sebaliknya, semakin halus permukaan, semakin
kecil gaya geseknya dan semakin "mudah" benda untuk bergerak di atasnya.
A. Subjek Penelitian
Waktu pelaksanaan dilaksanakan pada tanggal 9 April 2018 sampai
dengan 25 April. Penelitian yang penulis laksanakan meliputi 2 siklus.
Adapun rincian waktunya adalah sebagai berikut:
Siklus I:
a. Tanggal 9 April 2018 , perencanaan perbaikan
b. Tanggal 10 April 2018, pelaksanaan perbaikan pembelajaran,
c. Tanggal 11 April 2018, tahap refleksi
Siklus II:
a. Tanggal 23 April 2018, perencanaan perbaikan
b. Tanggal 24 Aprl 2018, pelaksanaan perbaikan pembelajaran
c. Tanggal 25 April 2018, tahap refleksi
SIKLUS II
1. Perencanaan (23 April 2018)
Perencanaan siklus II didasari pada hasil refleksi dan analisis penulis
beserta teman sejawat terhadap proses dan hasil belajar siswa pada siklus I.
Perencanaan perbaikan pada siklus II ini difokuskan pada media
pembelajaran dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran pada siklus
I. Penyampaian materi dengan menggunakan media/alat yang kurang
lengkap. Sedangkan pada siklus II ini ditambah dengan alat peraga
(gambar manfaat dan kerugian gaya gesek) sehingga siswa bisa lebih tahu
dan memahami materi pelajaran.
Secara keseluruhan perencanaan perbaikan pembelajaran pada siklus
II mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus II
b. Menyiapkan lembar pengamatan
c. Menyiapkan lembar observasi
4. Refleksi
dalam tahap refleksi ini penulis bersama teman-teman sejawat melakukan
analisis terhadap hasil yang dicapai, masalah/kesulitan atau dampak
terhadap pembelajaran, guru, dan siswa pada siklus II. Hasil refleksi ini
selanjutnya penulis dan teman sejawat gunakan sebagai dasar penyusunan
Rencana Pembelajaran untuk ujian Pemantapan Kemampuan
Professional.
C. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisa secara kolaboratif dengan mitra kolaborasi
dan hasilnya dijadikan bahan penyusunan rencana tindakan berikutnya. Sukidi,
Basrowi, Suranto (2008:111) menjelaskan bahwa analisis data merupakan usaha
(proses) memilih, memilah, membuang, dan menggolongkan data untuk
menjawab dua permasalahan pokok, yaitu : (1) tema apa yang dapat ditemukan
pada data-data ini dan (2) seberapa Jauh data-data ini dapat menyokong tema
tersebut.
Selanjutnya dipertegaskan oleh Sugiyono (2009;244) menyatakan bahwa
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil dari wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori
menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalaman
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada tanggal 10 April 2018 di
kelas V SD Negeri 17 Segedong Kecamatan Segedong Kabupaten
Mempawah. Pelaksanaan perbaikan mengacu pada Rencana Perbaikan
Pembelajaran siklus 1 yang telah dipersiapkan.
1) Pra Kegiatan
Salam
Do’a
Presensi
2) Kegiatan Awal
- Apersepsi
Siswa dan guru bertanya jawab tentang manfaat dan kerugian gaya
gesek
Misal: “ketika berjalan apakah kaki atau sepatu kalian mengalami
gaya gesek?
“perhatikan tapak sepatu kalian apakah menipis ?”
- Informasi Materi
“Baiklah, hari ini kita akan belajar mengidentifikasi manfaat dan
kerugian gaya gesek
- Informasi Tujuan
Tujuan dari pembelajaran kita hari ini adalah agar kalian dapat
Memahami tentang manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh
gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari
- Siswa dibagi dalam 5 kelompok, masing-masing kelompok
beranggotakan 5 siswa.
- Siswa mendengarkan penjelasan Guru tentang materi manfaat dan
kerugian gaya gesek.
- Siswa dalam tiap kelompok diberikan Lembar Kerja Kelompok.
- Siswa bersama kelompok berdiskusi mengerjakan Lembar Kerja
Kelompok.
- Guru membimbing diskusi kelompok dengan jalan mendatangi
masing-masing kelompok dan menanyakan tentang petunjuk yang
belum dimengerti.
- Siswa dari perwakilan melaporkan hasil diskusinya dan siswa dari
kelompok lain menanggapi.
- Siswa diberikan pemantapan materi.
- Siswa diberikan pertanyaan secara lisan dan secara acak siswa
maju untuk menunjukkan manfaat dan kerugian gaya gesek
- Siswa diberikan kesempatan bertanya mengenai materi yang belum
dimengerti.
3) Kegiatan Akhir
- Kesimpulan
Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
“Hari ini kita telah belajar mengenai apa, Anak-anak?”
- Evaluasi
Guru memberikan latihan soal pada siswa.
- Refleksi
“Bagaimana pembelajaran kita hari ini, apakah kalian senang?”
- Tindak Lanjut
“Anak-anak, sekarang Ibu akan memberikan tugas pada halaman
151 nomor 1-5. Jangan lupa dikerjakan ya!”
- Penguatan
“Ibu senang sekali hari ini anak-anak mengikuti pelajaran dengan
sangat baik. Jangan lupa untuk belajar di rumah agar nilai kalian
menjadi lebih baik lagi.”
- Salam penutup.
c. Pengamatan
Selama tahap pelaksanaan perbaikan pembelajaran, teman
sejawat melakukan observasi terhadap kegiatan siswa dan guru
(penulis).
d. Refleksi
Pada siklus I perbaikan pembelajaran dirasa masih kurang dan
perlu dilaksanakan siklus II. Hal ini dapat dilihat dari analisis hasil
observasi/pengamatan dari sisi guru, mengenai keaktifan siswa dalam
diskusi kelompok, kerjasama siswa serta hasil ketuntasan belajar siswa.
Kegiatan dinyatakan baik ketika guru melaksanakan apersepsi,
pemberian tugas pada kelompok, melakukan bimbingan pada kegiatan
melaporkan diskusi, serta dalam memberikan pertanyaan-pertanyaan
yang dapat memancing keaktifan siswa. Di dalam pemberian soal
evaluasi juga baik, guru memberikan penjelasan terlebih dahulu, begitu
pula dengan pemberian tugas rumah. Pada kegiatan awal
menyampaikan informasi materi, tidak dilanjutkan dengan informasi
tujuan, dan juga dalam pemanfaatan peraga kurang menjangkau siswa
yang berada dibelakang, sehingga siswa yang di belakang kurang dapat
melihat dengan jelas. Guru tidak menguasai kelas dengan baik,
sehingga siswa cenderung ramai pada waktu kegiatan pembelajaran
berlangsung, dan guru tidak membahas materi, siswa hanya diberikan
catatan. Pada akhir pembelajaran guru juga tidak menuntun siswa untuk
menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.
Adapun data yang diperoleh pada siklus I adalah sebagai berikut
ini.
Tabel 4.1.
Lembar Pengamatan Kinerja Guru Siklus I
No Kinerja yang diamati Kemunculan Komentar
Tidak
Ada
Ada
1. Kegiatan awal
- Apersepsi √ Baik, guru melakukan apersepsi
dengan baik
- Menyampaikan informasi √ Guru hanya menyampaikan
materi dan informasi informasi materi
tujuan
Kegiatan Inti Kurang maksimal, pembagian
- Membagi kelompok dalam kelompok masih sesuai
√
dengan keinginan siswa yang
ingin menjadi 1 kelompok dengan
teman karibnya.
Tabel 4.2.
Lembar Pengamatan Aktifitas Siswa Siklus I
No Aspek Kemunculan Komentar
Ada Tidak
Ada
1. Membentuk kelompok √ Siswa secara aktif membentuk
kelompok bersama temannya
Keterangan:
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
Tabel 4.4.
Hasil Diskusi Kelompok
Kelompok Nilai
Bulan 75
Planet 60
Matahari 80
Bintang 70
Awan 60
Rata-rata 69
2. Siklus II
a. Perencanaan
Tahap perencanaan siklus II dipersiapkan berdasarkan data-data
yang diperoleh pada refleksi siklus I. Data-data tersebut dianalisis dan
selanjutnya dijadikan dasar menyusun perencanaan siklus II.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada tanggal 24 April 2018 di
kelas V SDN 17 Segedong Kecamatan Segedong Kabupaten Mempawah.
Pelaksanaan perbaikan mengacu pada Rencana Perbaikan Pembelajaran
siklus II yang telah diperbaiki, antara lain memperbaiki bimbingan terhadap
siswa dan menggunakan/memanfaatkan alat peraga secara maksimal, dan
lebih memberikan pengalaman belajar pada siswa, misal: memberikan
kesempatan pada siswa dalam masing-masing kelompok untuk
menggunakan alat peraga secara merata sehingga siswa dapat lebih
berperan aktif dan lebih cepat dalam memahami materi yang disampaikan.
Pembagian kelompok dilakukan secara acak berdasarka pada kemampuan
siswa yang berbeda, sehingga siswa yang pandai dapat membantu kesulitan
teman yang kurang paham terhadap materi.
c. Pengamatan
Selama tahap pelaksanaan perbaikan pembelajaran, teman sejawat
melakukan observasi terhadap kegiatan siswa pada masing-masing kegiatan
dalam menjawab pertanyaan dan hasil belajar siswa.
d. Refleksi
Pada siklus II ini perbaikan pembelajaran juga dilakukan evaluasi
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Setelah dilakukan perbaikan
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga gambar manfaat dan
kerugian gaya gesek hasil yang dicapai sangat baik dan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Hal ini terbuktikan dari nilai siswa yang mengalami
kenaikan dan hasil analisis observasi lebih meningkat dibandingkan dengan
kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus I.
Tabel 4.7.
Lembar Pengamatan Kinerja Guru Siklus II
No Kinerja yang diamati Kemunculan Komentar
Ada Tidak
Ada
1. Kegiatan awal Baik, guru melakukan apersepsi
- Apersepsi √ dengan baik
- Menyampaikan √ Guru menyampaikan informasi
informasi materi dan materi dan informasi tujuan
informasi tujuan dengan rinci
Kegiatan Inti
2. - Membagi kelompok √ Baik, pembagian dalam kelompok
sudah merata, siswa yang pandai
tidak lagi membentuk kelompok
menjadi 1
- Menggunakan peraga √ Baik, guru sudah menunjukkan
untuk menjelaskan alat peraga pada siswa di depan
kepada siswa tentang dan belakang
bagaimana gaya gesek
terjadi
- Pemberian tugas
kelompok √ Baik,guru memberikan penjelas
mengenai petunjuk pengerjaan
lembar kerja kelompok
- Bimbingan kelompok
√ Guru bisa mengusai pengelolaan
diskusi
kelas, terhilat siswa tidak ramai
- Masing-masing
√ Baik, dengan bimbingan guru
kelompok melaporkan
setiap kelompok secara bergiliran
hasil diskusi
melaporkan hasil diskusi
- Pembahasan √ Baik, membahas kembali soal
diskusi kelompok
- Mengajukan pertanyaan √ Baik, guru memberikan
pertanyaan tentang materi gaya
gesek,banyak yang aktif
menjawab
3. Kegiatan akhir √ Guru membimbing siswa
- Membuat kesimpulan menyimpulkan materi
pembelajaran
- Melaksanakan evaluasi √ Baik, guru memberikan soal
evaluasi dan memberikan
membantu mengarahkan siswa
dalam mengerjakan
- Pemberian tugas rumah √ Baik, pemberian tugas rumah
jelas
Tabel 4.8.
Lembar Pengamatan Aktifitas Siswa Siklus II
Kemunculan
No Aspek Tidak Komentar
Ada
ada
1 Membentuk kelompok √ Siswa secara aktif membentuk
kelompok bersama temannya
Tabel 4.9.
Lembar Pengamatan Kinerja Siswa Siklus II
No Nama Siswa Aspek yang dinilai Hasil Kelompok
Aktivitas Kerjasama
1 Riski hidayah - - K Bulan
2 Ferdiyanto √ - C Planet
3 maysaroh √ √ B Matahari
4 Natalia Kurniawati √ √ B Bulan
5 Muhammad Heri √ √ B Bintang
6 Syifaul fadilah √ √ B Matahari
7 Asman √ √ B Awan
8 Yursila √ √ B Bulan
9 Nursabilah √ √ B Matahari
10 Yunita √ √ B Bulan
11 Zendy - √ C Matahari
12 Paril √ √ B Bintang
13 Rehan √ √ B Awan
14 Nur sabilah - √ C Planet
15 Ftriyani √ √ B Awan
16 Anugrah Pratama √ √ B Bulan
17 Raihan √ √ B Planet
18 Rasya Aditiya - √ C Matahari
19 Reno √ √ B Bintang
20 Nela Juandari √ - C Planet
21 Nur Laila Sari √ √ B Planet
22 Reni √ √ B Bintang
23 Ela Ulandari √ √ B Awan
24 Apriliana - √ C Bintang
25 sahwa √ √ B Awan
Keterangan:
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
Tabel 4.10.
Hasil Diskusi Kelompok
Kelompok Nilai
Bulan 80
Planet 70
Matahari 85
Bintang 80
Awan 75
Rata-rata 78
Dari tabel 4.12. di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa pada
siklus II menjadi lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Jika pada siklus
I nilai rata-rata siswa hanya 59,2 dengan ketuntasan individual sebanyak
10 siswa dan prosentase ketuntasan klasikal 40%, maka pada siklus II
meningkat menjadi 72,8 dengan ketuntasan individual sebanyak 20 siswa
dan prosentase ketuntasan 80%. Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan
pada siklus II dikatakan berhasil karena dapat mencapai 75% dari nilai
ketuntasan klasikal.
B. Pembahasan hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Aktifitas dan Kerjasama
Hasil pengamatan yang penulis dan teman sejawat lakukan tentang
penggunaan alat peraga gambar manfaat dan kerugian gaya gesek dengan
metode demonstrasi dapat diketahui bahwa dari siklus I siswa yang aktif
dalam aktifitas adalah sebanyak 16 siswa atau 64% dan aktif dalam
bekerja sama adalah 17 siswa atau 68%. Sedangkan pada siklus II
diperoleh data siswa aktif dalam aktifitas sebanyak 20 siswa atau 80% dan
siswa aktif bekerja sama sebanyak 22 siswa atau 88%. Ini berarti tingkat
aktifitas dan kerja sama siswa pada siklus II meningkat apabila bandingkan
dengan siklus I.
3. Ketuntasan Belajar
Target ketuntasan belajar dapat tercapai setelah dilakukan
perbaikan sebanyak 2 siklus. Adapun target yang diharapkan dalam
perbaikan ini adalah 75% siswa dapat mencapai nilai ketuntasan individual
sebesar ≥70. Adapun rata-rata pencapaian pada akhir siklus I yaitu sebesar
40% kemudian naik menjadi 80% pada siklus II. Artinya, ketuntasan
belajar secara klasikal telah tercapai.
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi
dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang gaya gesek. dapat dikemukakan
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Sebelum menggunakan media gambar manfaat dan kerugian gaya gesek
dalam proses pembelajaran IPA pada materi gaya gesek, hasil belajar
yang diperoleh siswa kurang baik.
2. Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus I hasil belajar
siswa lebih baik dengan memperoleh nilai rata-rata 67.70%. Kemudian
pelaksanaan pembelajaran siklus II hasil belajar siswa naik kembali
dengan memperoleh nilai rata-rata 75,38%.
3. Selain dapat meningkatkan hasil belajar siswa, alat peraga juga dapat
meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung, ini terbukti dari hasil observasi tentang
keaktivitas siswa yang meningkat pada setiap siklus.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat penulis
sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Guru sebagai orang lebih dekat dengan anak didik dalam kegiatan
pembelajaran, hendaknya selalu memperhatikan kondisi kesiapan anak
didiknya dalam belajar terutama pada pelajaran eksakta yang selalu
dianggap sulit oleh sebagian besar siswa. Dengan begitu guru dapat
membimbing, mendidik anak sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
2. Tingkatkan terus inovasi pendidikan, terutama dalam hal pemilihan dan
pemanfaatan alat peraga.
3. Kurangnya fasilitas jangan dijadikan alasan untuk tidak berinovasi, karena
penerapan dan pemanfaatan alat penerapan alat peraga harus dilakukan
dengan menyesuaikan kondisi dan situasi yang ada.
4. Untuk lebih meningkatkan kualitas profesionalisme guru, perlu dilakukan
kegiatan yang berkesinambungan melalui Kelompok Kerja Guru (KKG)
dalam upaya berbagi wawasan, pendapat, dan tukar pengalaman.
5. Dengan menggunakan metode demonstrasi baik untuk meningkatkan hasil
belajar siswa
6. Guru dapat mengembangkan dengan strategi yang lain sesuai dengan
materi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan
keterampilan siswa
DAFTAR PUSTAKA