Anda di halaman 1dari 10

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.2 Genap (2023.1)

Nama Mahasiswa : NOVI ANDINI INTAN LESTARI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 858852267

Tanggal Lahir : 16 NOVEMBER 1992

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4202/ Pembelajaran IPA di SD

Kode/Nama Program Studi : 119 / PGSD S1

Kode/Nama UPBJJ : 74 / Malang

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu, 05 Juli 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : NOVI ANDINI INTAN LESTARI


NIM : 858852267
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4202/ Pembelajaran IPA di SD
Fakultas : Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Program Studi : PGSD S1
UPBJJ-UT : Malang

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
MALANG ,05 Juli 2023

Yang Membuat Pernyataan

NOVI ANDINI INTAN LESTARI


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Pak Ahmad adalah peserta pelatihan pengembangan guru SD. Ia terpilih untuk mewakili guru
Kelas 5 Gugus Melati di wilayahnya. Pak Ahmad diberikan tugas untuk mengimplementasikan
salah satu materi pelatihan yang diikutinya diantaranya adalah implementasi teori belajar
dalam pembelajaran IPA di SD. Ia memilih materi Perubahan Wujud Zat sub materi macam-
macam Perubahan Wujud Zat untuk diimplementasikan menggunakan teori belajar Bruner.
Jika Saudara di posisi Pak Ahmad, berilah contoh penerapan pembelajaran tersebut agar sesuai
dengan tujuan pembelajaran dengan menggunakan teori belajar Bruner!
Jawaban :

Berikut adalah contoh penerapan pembelajaran tersebut:

1) Pendekatan Konkret:
▪ Pak Ahmad dapat memulai pembelajaran dengan memberikan pengalaman langsung kepada
siswa melalui eksperimen atau observasi langsung.
▪ Misalnya, ia dapat membawa benda-benda yang mengalami perubahan wujud seperti es, air,
dan uap air.
▪ Siswa dapat melihat, merasakan, dan mengamati perubahan wujud tersebut secara langsung.
▪ Pengorganisasian Materi:
▪ Pak Ahmad dapat mengorganisasi materi pembelajaran dengan mengelompokkan berbagai
macam perubahan wujud zat menjadi kategori yang jelas.
▪ Misalnya, mengelompokkan perubahan wujud zat menjadi perubahan padat-cair, perubahan
cair-gas, dan sebagainya.
▪ Hal ini membantu siswa untuk memahami pola atau prinsip umum dalam perubahan wujud
zat.
2) Tahap Scaffolding:
▪ Pak Ahmad dapat memberikan bantuan dan dukungan yang sesuai dengan tingkat
pemahaman siswa.
▪ Misalnya, ia dapat memulai dengan memberikan contoh kasus sederhana, seperti es yang
meleleh menjadi air, kemudian secara bertahap meningkatkan kompleksitas contoh-contoh
perubahan wujud zat yang diberikan kepada siswa.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

▪Pak Ahmad juga dapat memberikan panduan langkah demi


langkah untuk membantu siswa memahami konsep-konsep
yang lebih rumit.
3) Pembelajaran Berbasis Masalah:
▪ Pak Ahmad dapat mengajukan pertanyaan atau masalah nyata
yang terkait dengan perubahan wujud zat kepada siswa.
▪ Misalnya, "Bagaimana cara membuat es krim yang lezat?"
atau "Bagaimana kita dapat menghindari embun pada
permukaan cermin saat mandi air panas?"
▪ Dengan memberikan masalah nyata, siswa akan terdorong untuk berpikir kritis,
mengidentifikasi masalah, dan mencari solusi berdasarkan pemahaman mereka tentang
perubahan wujud zat.
4) Penggunaan Representasi Visual:
▪ Pak Ahmad dapat menggunakan representasi visual, seperti gambar, diagram, atau video,
untuk memperjelas konsep-konsep perubahan wujud zat.
▪ Misalnya, ia dapat menampilkan gambar atau diagram yang menunjukkan proses
perubahan wujud zat dari padat ke cair atau dari cair ke gas.
▪ Representasi visual ini membantu siswa memvisualisasikan dan memahami konsep secara
lebih baik.

Dengan mengimplementasikan teori belajar Bruner dalam pembelajaran Perubahan Wujud Zat,
Pak Ahmad dapat menciptakan pengalaman belajar yang aktif, interaktif, dan membangun
pemahaman konsep yang mendalam bagi siswa.

Hal ini akan membantu siswa dalam memahami perubahan wujud zat secara holistik, melibatkan
pemikiran kritis, dan mengaitkannya dengan situasi kehidupan sehari-hari.

2. Dewasa ini masalah lingkungan adalah adalah salah satu masalah serius yang dibahas dalam era
pembangunan berkelanjutan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk berkontribusi
memecahkan masalah lingkungan ini salah satunya adalah melalui pembelajaran IPA di SD.
Guru IPA atau Sains dapat berperan dalam meningkatkan pengetahuan siswanya tentang
penggunaan sumber daya alam atau meningkatkan pemahaman tentang gejala alam dalam
kehidupan seharihari menggnakan pendekatan Sains Lingkungan Teknologi dan Masyarakat.
Terkait kondisi tersebut, menurut saudara bagaimana penerapan pengalaman belajar siswa
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

dalam pembelajaran IPA menggunakan pendekatan Sains-


Lingkungan Teknologi-Masyarakat di kelas? (catatan: materi
bebas)

Jawaban :
Penerapan pengalaman belajar siswa dalam pembelajaran IPA
menggunakan pendekatan Sains-Lingkungan Teknologi-Masyarakat di
kelas dapat melibatkan beberapa aspek dan strategi yang membantu
siswa memahami dan memecahkan masalah lingkungan dengan cara
yang berkelanjutan. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan dalam penerapan pendekatan
tersebut:
1) Pendekatan Kontekstual:
Guru dapat mengaitkan materi IPA dengan masalah lingkungan yang relevan dan ditemui dalam
kehidupan sehari-hari siswa. Misalnya, membahas mengenai polusi udara dan dampaknya terhadap
kesehatan manusia atau pembangunan ramah lingkungan untuk mengurangi limbah.
2) Pembelajaran Berbasis Proyek:
Guru dapat memfasilitasi proyek-proyek berbasis lingkungan yang melibatkan siswa dalam mencari
solusi nyata terhadap masalah lingkungan. Misalnya, proyek penanaman pohon, pengelolaan
limbah, atau penghematan energi di sekolah.
3) Kolaborasi dan Partisipasi:
Guru dapat mendorong siswa untuk berkolaborasi dalam pembelajaran, baik dalam kerja kelompok
maupun melibatkan stakeholder di luar kelas seperti komunitas lokal atau lembaga lingkungan. Hal
ini dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya kerjasama dalam menjaga
lingkungan.
4) Pembelajaran Interdisipliner:
Mengintegrasikan mata pelajaran lain seperti matematika, bahasa Indonesia, atau seni dalam
pembelajaran IPA dapat membantu siswa melihat hubungan yang lebih luas antara ilmu
pengetahuan dan isu-isu lingkungan.
5) Penggunaan Teknologi dan Media:
Guru dapat menggunakan teknologi dan media seperti video, presentasi multimedia, atau simulasi
komputer untuk memperkaya pembelajaran dan memvisualisasikan konsep-konsep lingkungan
secara interaktif.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

6) Pengamatan dan Eksperimen:


Mengajak siswa untuk melakukan pengamatan langsung di lingkungan
sekitar, seperti studi lapangan ke taman atau sungai, serta melakukan
eksperimen sederhana untuk memahami gejala alam dan efek manusia
terhadap lingkungan.

❖ Melalui penerapan pendekatan Sains-Lingkungan Teknologi-


Masyarakat, siswa akan lebih terlibat secara aktif dalam mempelajari
dan memahami masalah lingkungan serta terdorong untuk mencari
solusi berkelanjutan. Pendekatan ini juga membantu siswa memahami dampak dari tindakan mereka
terhadap lingkungan dan mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan yang peduli terhadap
lingkungan sejak dini.

3. Bu Intan akan mengajarkan IPA materi listrik di kelas 5. Ia ingin mengajak para siswanya
memiliki kesadaran bahwa pada materi listrik memiliki keterkaitan dan dapat melahirkan satu
atau beberapa tema pembelajaran. Jika pembelajaran Bu Intan termasuk ke dalam
pembelajaran terintegrasi, bagaimanakah rancangan pembelajaran yang dapat dilakukan Bu
Ani?

Jawaban :

Untuk merancang pembelajaran terintegrasi dalam materi listrik di kelas 5, Bu Intan dapat
mempertimbangkan beberapa langkah berikut:

1) Identifikasi Tema Pokok:


Bu Intan perlu mengidentifikasi tema pokok yang terkait dengan materi listrik.
Misalnya, tema "Pemanfaatan Energi Listrik dalam Kehidupan Sehari-hari" atau "Keamanan dan
Efisiensi Penggunaan Listrik."
2) Tentukan Kompetensi Dasar:
Bu Intan perlu menetapkan kompetensi dasar yang ingin dicapai
oleh siswa dalam pembelajaran tersebut. Misalnya, mengerti prinsip dasar listrik, memahami
komponen dalam rangkaian listrik, dan mengaplikasikan pengetahuan listrik dalam konteks
kehidupan sehari-hari
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

3) Identifikasi Mata Pelajaran Terkait:


Bu Intan dapat mengidentifikasi mata pelajaran lain yang terkait
dengan tema pembelajaran listrik.
Misalnya, matematika (mengukur dan menghitung daya listrik),
bahasa Indonesia (menulis laporan eksperimen), atau seni (membuat
instalasi lampu sederhana).
4) Perencanaan Kegiatan Pembelajaran:
Bu Intan dapat merencanakan beragam kegiatan pembelajaran yang
mencakup berbagai aspek mata pelajaran terkait.
Misalnya, mengadakan eksperimen sederhana untuk mengukur daya lampu, membaca dan menulis
laporan eksperimen, membuat grafik daya listrik dalam matematika, dan membuat karya seni
dengan menggunakan lampu sebagai elemen artistik.
5) Integrasi Evaluasi:
Bu Intan perlu merancang bentuk evaluasi yang mencakup aspek-aspek dari berbagai mata pelajaran
terkait.
Misalnya, tes tulis untuk menguji pemahaman konsep listrik, laporan eksperimen untuk bahasa
Indonesia, dan penilaian terhadap karya seni yang dibuat oleh siswa.
6) Kolaborasi Antar Guru:
Bu Intan dapat berkolaborasi dengan guru-guru mata pelajaran terkait untuk mengintegrasikan
konten dan kegiatan pembelajaran.
Hal ini dapat meningkatkan keterkaitan antara mata pelajaran dan memperkuat
pemahaman siswa tentang topik listrik.
7) Pembelajaran Aktif dan Kolaboratif:
Bu Intan dapat mendorong siswa untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran yang aktif dan
kolaboratif.
Misalnya, melakukan eksperimen dalam kelompok, diskusi kelompok kecil tentang
aplikasi listrik dalam kehidupan sehari-hari, atau membuat proyek kelompok yang menggabungkan
berbagai aspek pembelajaran.
❖ Dengan merancang pembelajaran terintegrasi, Bu Intan dapat menciptakan pengalaman belajar
yang holistik dan bermakna bagi siswa.
❖ Siswa akan melihat keterkaitan antara materi listrik dengan mata pelajaran lainnya serta
mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam konteks kehidupan nyata.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

4. Bu Nina pada pertemuan sebelumnya telah menyelesaikan


materi "Perubahan Fisik dan Kimia dalam Makanan pada
pembahasan pembusukan makanan". Pada pertemuan hari ini
Bu Nina akan melakukan evaluasi terhadap proses belajar yang
sudah dilaksanakan sebelumnya untuk mengukur dan menilai
hasil belajar siswa dalam konsep dan materi tersebut, Apakah
siswanya sudah memahami atau perlu perbaikan. Oleh karena
itu dibutuhkanlah alat evaluasi. Bantulah Bu Nina untuk
menentukan alat evaluasi seperti apa yang cocok untuk
mengukur hasil belajar siswa terkait Perubahan Fisik dan Kimia
dalam Makanan pada pembahasan pembusukan makanan!
Jawaban :
Untuk mengukur hasil belajar siswa terkait Perubahan Fisik dan Kimia dalam Makanan pada
pembahasan pembusukan makanan, beberapa alat evaluasi yang cocok dapat digunakan.
Berikut adalah beberapa contoh alat evaluasi yang dapat digunakan oleh Bu Nina:
1) Tes Tertulis:
Bu Nina dapat menyusun kuis atau tes tertulis yang mencakup pertanyaan-pertanyaan tentang
konsep dan materi yang telah diajarkan sebelumnya.
Tes ini dapat mencakup soal pilihan ganda, isian singkat, atau pertanyaan essay untuk mengukur
pemahaman siswa tentang perubahan fisik dan kimia dalam makanan serta pembusukan makanan.
2) Penugasan Proyek:
Bu Nina dapat memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan penelitian dan presentasi tentang
proses pembusukan makanan.
Siswa dapat diminta untuk mengumpulkan informasi tentang perubahan fisik dan kimia yang terjadi
pada makanan saat pembusukan, serta langkah-langkah pencegahan pembusukan makanan.
Penugasan proyek ini akan membantu siswa menunjukkan pemahaman mereka dan kemampuan
untuk menyampaikan informasi dengan baik.
3) Demonstrasi atau Praktikum:
Bu Nina dapat mengadakan sesi demonstrasi atau praktikum di mana siswa melakukan percobaan
untuk mengamati perubahan fisik dan kimia dalam makanan selama pembusukan.
Siswa dapat mengamati perubahan warna, tekstur, atau bau yang terjadi pada makanan yang rusak.
Bu Nina dapat mengevaluasi pemahaman siswa berdasarkan pengamatan mereka selama
praktikum.
4) Diskusi Kelompok:
Bu Nina dapat mengadakan diskusi kelompok di mana siswa diberi beberapa kasus atau skenario
terkait pembusukan makanan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Siswa harus berdiskusi dan menganalisis perubahan fisik dan kimia


yang terjadi dalam makanan pada setiap skenario.

❖ Bu Nina dapat mengevaluasi pemahaman siswa berdasarkan


kontribusi mereka dalam diskusi dan pemahaman mereka terhadap
konsep yang dibahas.
❖ Pilihan alat evaluasi yang tepat tergantung pada situasi dan sumber
daya yang tersedia di lingkungan pembelajaran Bu Nina.
❖ Tujuan utama adalah untuk mengukur pemahaman siswa terhadap
konsep perubahan fisik dan kimia dalam makanan serta pembusukan makanan.
❖ Dengan menggunakan alat evaluasi yang tepat, Bu Nina dapat mengevaluasi pemahaman siswa dan
mengidentifikasi apakah ada perlu perbaikan atau tindakan lebih lanjut yang diperlukan dalam
proses pembelajaran.

Nah, setelah menggunakan alat evaluasi yang telah disebutkan sebelumnya, Bu Nina dapat
melanjutkan dengan langkah-langkah berikut:
1) Menganalisis Hasil Evaluasi:
Setelah siswa menyelesaikan alat evaluasi, Bu Nina perlu menganalisis hasil evaluasi untuk
memahami sejauh mana siswa telah memahami konsep perubahan fisik dan kimia
dalam makanan serta pembusukan makanan.
Hal ini dapat dilakukan dengan memeriksa jawaban siswa, nilai yang diperoleh, atau penilaian
kualitatif lainnya.
2) Mengidentifikasi Pemahaman yang Kurang:
Setelah menganalisis hasil evaluasi, Bu Nina dapat mengidentifikasi area-area di
mana siswa mengalami kesulitan atau pemahaman yang kurang.
Misalnya, jika banyak siswa memberikan jawaban yang salah pada pertanyaan tertentu, itu mungkin
menjadi indikasi bahwa mereka belum memahami konsep tersebut dengan baik.
3) Merancang Strategi Perbaikan:
Setelah mengidentifikasi area-area di mana siswa mengalami kesulitan, Bu Nina dapat merancang
strategi perbaikan yang sesuai.
Ini bisa melibatkan mengulang materi dengan pendekatan yang berbeda, memberikan penjelasan
tambahan, atau melibatkan siswa dalam kegiatan praktis yang relevan untuk memperkuat
pemahaman mereka.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

4) Memberikan Umpan Balik:


Bu Nina dapat memberikan umpan balik kepada siswa berdasarkan
hasil evaluasi yang telah dilakukan.
Umpan balik dapat berupa penjelasan tentang kesalahan yang
dilakukan siswa, penguatan terhadap pemahaman yang benar, atau
rekomendasi perbaikan yang spesifik untuk
membantu siswa meningkatkan pemahaman mereka.
5) Memonitor Kemajuan Siswa:
Selama proses perbaikan, Bu Nina perlu memonitor
kemajuan siswa secara teratur. Hal ini dapat dilakukan melalui tugas atau tes berikutnya, observasi
kelas, atau diskusi individual dengan siswa.
Memantau kemajuan siswa akan membantu Bu Nina memastikan bahwa upaya perbaikan yang
dilakukan berhasil.

❖ Dengan melanjutkan langkah-langkah di atas, Bu Nina dapat mengukur dan mengevaluasi hasil
belajar siswa terkait konsep perubahan fisik dan kimia dalam makanan serta pembusukan makanan.
❖ Proses evaluasi dan perbaikan yang berkelanjutan akan membantu meningkatkan
pemahaman siswa dan memastikan pencapaian tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai