Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, pada kesempatan ini, marilah kita senantiasa memanjatkan puji syukur
kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga program Literasi
Ayo Membaca SD Negeri 2 Mulyoagung dapat disusun dengan baik. Maka, harapannya
program ini dapat dilaksanakan dengan maksimal. Program ini sebagai implementasi
kegiatan literasi di sekolah berbasis kelas pembelajaran.

Program ini merupakan acuan pelaksanaan kegiatan literasi di SD Negeri 2


Mulyoagung melalui pemanfaatan Ayo Membaca sebagai wadah aktivitas literasi di sekolah.
Program literasi sekolah kan berjalan apabila semua pihak bisa mendukung secara optimal,
khususnya guru dan siswa SD Negeri 2 Mulyoagung.

Besar harapan kami, semoga program kegiatan literasi ini dapat dilaksanakan sesuai
dengan harapan bersama, sehingga aktivitas literasi sekolah menjadi budaya positif dalam
mengembangkan kemampuan literasi siswa: membaca, menulis, berbicara serta seluruh aspek
ltierasi secara umum. Diharapkan pula, pelaksanaan program ini mampu mendorong
kemampuan guru dalam menerapkan program literasi di kelasnya serta meningkatkan
kompetensinya sebagai guru professional.

Akhirnya, semoga program kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.


Tentu saja, ini bukanlah program kegiatan yang sempurna. Sehingga, segenap pengurus
Literasi Ayo Membaca SD Negeri 2 Mulyoagung memohon saran dan masukannya. Salam
Literasi.

Dau , 15 Juli 2022


Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Merdeka belajar yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi memberikan ruang kepada guru untuk melakukan berbagai inovasi dan perbaikan
mutu pendidikan. Merdeka Belajar juga memungkinkan guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya. Inovasi pembelajaran,
pembelajaran berbasis pada siswa, profil pelajar Pancasila, dan aktivitas literasi siswa
menjadi bagian dari aksi nyata Merdeka Belajar.

Tentu saja, hal ini menjadi tantangan dan peluang bagi segenap guru. Terutama guru
pada jenjang pendidikan dasar. Guru, dengan segenap kompetensinya harus mampu
mengembangkan kegiatan siswa secara simultan. Baik kegiatan di dalam kelas,
ekstrakurikuler maupun intrakurikuler. Salah satu kegiatan pembelajaran yang perlu
dikembangkan adalah pembelajaran berdiferensiasi.

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan sebagai proses pembelajaran yang


mengakomodir kebutuhan belajar siswa. Guru harus mampu memfasilitasi siswa dalam
belajar sesuai dengan kebutuhannya. Siswa dengan karakteristik yang tidak sama atau
berbeda-beda relevan untuk diterapkan dengan pembelajaran berdiferensiasi dengan
memperlakukan siswa tidak sama, sesuai kebutuhannya.

Aktivitas Literasi Siswa

Selain itu, aktivitas yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dan mendukung
peningkatan kompetensi siswa adalah kegiatan literasi. Aktivitas dalam kegiatan literasi di
sekolah, antara lain: membaca, melihat, menyimak, menulis, dan berbicara. Gerakan Literasi
Sekolah merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan
sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui
pelibatan publik (Kemendikbud, 2016).

Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan literasi merupakan tanggung jawab seluruh
warga sekolah. Secara bersama-sama mewujudkan sekolah yang literat. Sekolah yang secara
tanggap maksimal dalam melaksanakan program dan kegiatan literasi. Oleh karena itu, secara
bertahap diharapkan seluruh warga sekolah mampu mengembangkan kemampuannya untuk
menjadi literat. Tentu saja, sebelum siswa, guru harus dapat memahami tugas dan tanggung
jawabnya dalam mengembangkan literasi di sekolah.
Dalam pelaksanaannya, gerakan literasi sekolah seharusnya dapat melibatkan warga
sekolah (siswa, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, komite
sekolah, wali siswa)siswa, dan pihak eksterneal sekolah (akademisi, penerbit, media massa,
masyarakat). Selain itu, pihak atau instansi terkait juga berperan strategis dalam mendukung
kegiatan ini. Selama ini, upaya pembiasaan yang dilakukan terhadap siswa adalah kegiatan
15 menit membaca sebelum pelajaran dimulai.
Pada kegiatan literasi sekolah di SD dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap
pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran.
Pembiasaan
Pada tahap ini kegiatan yang dilaksanakan adalah membaca yang menyenangkan di
ekosistem sekolah. Pembiasaan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat terhadap bacaan dan
terhadap kegiatan membaca dalam diri warga sekolah. Penumbuhan minat baca merupakan
hal fundamental bagi pengembangan kemampuan literasi siswa.

Pengembangan

Pada tahap pengambangan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan literasi


melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan. Tujuannya adalah untuk mengasah
kemampuan siswa dalam menanggapi buku pengayaan secara lisan dan tulisan, membangun
interaksi antar siswa dan antara siswa dengan guru tentang buku yang dibaca, mengasah
kemampuan siswa untuk berpikir kritis, analitis, kreatif, dan inovatif dan mendorong siswa
untuk selalu mencari keterkaitan antara buku yang dibaca dengan diri sendiri dan lingkungan
sekitarnya

Pembelajaran

Sedangkan pada tahap pembelajaran, kegiatan literasi dilakukan untuk meningkatkan


kemampuan literasi di semua mata pelajaran dengan menggunakan buku pengayaan dan
strategi membaca pada semua mata pelajaran. Tujuan kegiatan literasi pada tahap ini, antara
lain: mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya dengan pengalaman
pribadi sehingga terbentuk pribadi pembelajar sepanjang hayat, mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, dan mengolah dan mengelola kemampuan komunikasi secara kreatif (verbal,
tulisan, visual, digital) melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan dan buku
pelajaran. (Harsojo, Ali. 2020. Bedah Literasi Kelas)
Peran Guru dalam Kegiatan Literasi Kelas
Kegiatan literasi kelas adalah program kegiatan literasi yang dikembangkan oleh guru
di kelas. Pada hakikatnya kegiatan literasi kelas merupakan kegiatan guru dan siswa yang
terprogram.
Praktik kegiatan literasi kelas dilaksanakan setiap hari secara terjadwal. Ragam
kegiatan lterasi kelas akan dibahas pada bagian tersendiri. “Hidup matinya” kegiatan literasi
kelas juga bergantung kepada peran dan fungsi strategis guru. Guru memegang kendali dalam
pelaksanaan kegiatan literasi kelas. Akan tetapi, pada pelaksanaannya, guru juga
memperhatikan saran dan masukan dari pihak lain. Misalnya saran dan masukan dari guru
lain, kepala sekolah, wali siswa atau bahkan dari siswa sendiri.
Peran guru sebagai inisiator menjadikan guru selalui mampu menginisiasi kegiatan
literasi kelas. Inisiasi guru dimulai dari perencanaan program, pelaksanaan hingga evaluasi.
Secara teknis, guru juga menginisiasi ragam kegiatan literasi kelas yang akan dilaksanakan.
Guru juga mengambil inisiatif bentuk kegiatan literasi yang harus dilakukan siswa. Bahkan
pada tataran praktik atau menulis, guru juga memberikan inisiatif kepada siswa mengenai
pelaksanaan, bentuk dan ragam kegiatan literasi kelas yang efektif dan efisien.
Selain itu guru berperan sebagai motivator literasi. Guru juga harus dapat memotivasi
siswa agar senantiasa bersemangat dan konsisten dalam melaksanakan program kegiatan
literasi kelas ini. Komitmen siswa dalam menulis atau membaca sebagai bagian dari kegiatan
literasi juga penting. Motivasi guru dapat melalui pemberian reinforcement atau penguatan
kepada siswa. guru juga memberikan apresiasi kepada siswa aktif dalam kegiatan literasi
Dalam kegiatan literasi kelas, guru juga berperan sebagai fasilitator bagi siswa. Guru
harus mampu memfasilitasi kebutuhan pengetahuan dan kecakapan siswa dalam
melaksanakan kegiatan literasi kelas. Misalnya, guru memfasilitasi siswa dengan bimbingan
dalam menemukan ide pokok, menentukan unsur berita, memprosakan puisi, menulis pantun,
meresum bacaan dan sebagainya.
Guru juga berperan sebagai konselor. Maksud konselor di sini sebatas peran guru
dalam memberikan bimbingan, membantu pemecahan masalah, menguatkan psikologis siswa
dan memberikan solusi alternatif atas persolan yang dihadapi siswa. Sederhananya, guru
menerima curhatan siswa tentang kesulitannya dalam melaksanakan kegiatan literasi ini.
Kemudian, secara personal guru dapat memanggil siswa tersebut dan memberikan jalan keluar
dari kesulitan yang dihadapinya. Misalnya, siswa kesulitan memprosakan puisi (pada kelas
tinggi), belum memahami cara menentukan unsur berita dan sebagainya.
Guru, sebagai penggagas kegiatan literasi kelas tentu saja akan melaksanakan
fungsinya untuk mengevaluasi kegiatan tersebut secara berkesinambungan. Evaluasi guru
terhadap kegiatan literasi kelas dimaksdukan untuk mendapatkan umpan balik dari siswa
(terutama), maupun dari pihak lain agar pelaksanaan kegiatan literasi kelas semakin baik.
Berdasarkan uraian di atas, maka dicetuskan program kegiatan literasi sekolah dalam
proses pendidikan di sekolah. Sehingga, kegiatan literasi sekolah di SD Negeri 2 Mulyoagung
dilaksanakan dalam kerangka Bengkel Bahasa dan Seni Karaton Sumenep SD Negeri 2
Mulyoagung

B. Tujuan

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikemukakan bahwa tujuan yang hendak
dicapai dalam program kegiatan literasi sekolah, antara lain sebagai berikut.

a. Tujuan Umum
1. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas melalui peningkatan kemampuan
literasi siswa dan guru.
2. Untuk meningkatkan mutu dan profesional guru dalam berkarya, berliterasi dan
3. Untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia melalui peningkatan kualitas
pendidikan dan literasi di sekolah.

b. Tujuan Khusus
1. Memperluas wawasan dan pengetahuan guru tentang literasi dan numerasi.
2. Meningkatkan kompetensi keprofesian berkelanjutan guru melalui implementasi literasi
berbasis kelas.
3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengaktualisasikan pengalamanyan yang
diwujudkan dalam karya.
4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berbahasa bagi siswa dan guru.
5. Memberdayakan siswa dalam menghasilkan karya literasi.
6. Meningkatkan mutu proses pendidikan dan pembelajaran berbasis literasi kelas yang
tercermin dari peningkatan hasil belajar peserta didik.
C. Sasaran

Sasaran Program dan Kegiatan Literasi Sekolah, di SD Negeri 2 Mulyoagung:

1. Guru Kelas I - VI
2. Siswa Kelas I – VI

D. Hasil yang Diharapkan

1. Kompetensi guru yang semakin meningkat menuju guru profesional


2. Kinerja guru semakin baik dan akan diimbaskan kepada guru lainnya.
3. Menguasai dan mampu mengimplementasikan Kurikulum 2013 dan merdeka belajar
4. Mampu dan terampil dalam mengembangkan Kurikulum Merdeka dalam konteks
Literasi dan Numerasi yang bermakna.
5. Memiliki kemampuan dalam mengimplementasikan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif
dan Menyenangkan berbasis Literasi dan Numerasi serta berorientasi kepada peserta
didik.
6. Guru dapat mengelola dan mengembangkan literasi berbasis kelas dengan lebih baik.
7. Guru mampu mengembangkan literasi siswa berbasis produk literasi.

E. Manfaat

1. Bagi Siswa

a. Siswa dapat mengikuti pembelajaran yang menyenangkan, bermakna dan bermutu


berbasis literasi kelas.
b. Meningkatkan prestasi belajar siswa melalui implementasi kelas literasi pembelajaran.
c. Terpenuhinya kebutuhan belajar siswa dengan kecakapan literasi yang memadai.
d. Menjadi out put pendidikan yang berkualitas dan memiliki kecakapan yang dibutuhkan
oleh siswa.

2. Bagi Guru

a. Memiliki peluang untuk meningkatkan kompetensi guru berbasis Literasi.


b. Meningkatkan keprofesionalan guru secara koprehensif dan berkesinambungan dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai motivator dan fasilitator.
c. Menghasilkan karya dan produktivitas literasi guru.
d. Memahami masalah dan solusi alternatif pembelajaran berbasis literasi.
3. Bagi Sekolah

a. Memiliki guru-guru yang professional dan mampu meningkatkan mutu pendidikan di


sekolah berbasis literasi dan numerasi.
b. Meningkatnya efektifitas kegiatan belajar di sekolah berbasis literasi dan numerasi.
c. Meningkatnya mutu pendidikan di sekolah melalui GLS.
d. Dapat memperbaiki pola pelaksanaan kegiatan pendidikan yang lebih maju dan
produktif.
BAB II

PROGRAM KEGIATAN

A. Visi

Terwujudnya tenaga pendidik yang profesional dsn memliki kompetensi memadai dalam
mewujudkan merdeka belajar menuju pendidikan yang bermutu dan literat.

B. Misi

1. Meningkatkan kompetensi guru yang memiliki kecakapan literasi dan pengetahuan


yang luas dan berkembang yang relevan dengan proses pembelajaran yang
dilaksanakan
2. Meningkatkan kemampuan guru memilih dan menggunakan berbagai metode di dalam
proses belajar mengajar yang berorientasi pada literasi pembelajaran.
3. Meningkatkan Mutu Pembelajaran melalui pengembangan keprofesian guru secara
berkelanjutan serta berkarya literasi.
4. Mewujudkan mutu pendidikan di sekolah berbasis GLS yang lebih baik dan relevan
dengan tuntutan perkembangan zaman.

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Mendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
5. Peraturan Mendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
6. Peraturan Mendiknas No. 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas
7. Peraturan Mendiknas No. 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/ Madrasah
8. Peraturan Mendiknas No. 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru
9. Peraturan Mendiknas No. 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
10. Peraturan Mendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian
11. Peraturan Mendiknas No. 24 tahun 2007 tentang Sarana Prasarana
12. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
13. Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti.
14. Keputusan Kepala SDN Pajagalan II Tentang GLS
15. Hasil Rapat Dewan Guru tentang GLS

C. Identifikasi Kegiatan Literasi Sekolah

NO. Masalah (Gejala) Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah


(1) (2) (3) (4)
1. Minimnya aktivitas Kurangnya pembimbingan Literasi Membaca
membaca guru terhadap siswa
2. Minimnya kemampuan Kurangnya pembimbingan Literasi Menulis
menulis siswa guru terhadap siswa
3. Minimnya produk Kurangnya pembimbingan Literasi dan Numerasi
literasi siswa guru terhadap siswa
4. Minimnya aktivitas Kurangnya pembimbingan Literasi berbasis kelas
literasi di kelas guru terhadap siswa
5. Minimnya taman baca Belum ada taman baca Taman Baca Sekolah
6. Minimnya aktivitas di Kurangnya pembimbingan Literasi di Perpustakaan
Perpustakaan guru terhadap siswa
7. Minimnya kemampuan Kurang bakat dan minat Pelatihan dan Workshop
guru berliterasi berliterasi literasi
8. Minimnya guru Kurang bakat dan minat Pelatihan dan Workshop
berkarya berliterasi dan berkarya literasi
9. Pengembangan diri Kurang bakat dan minat Pelatihan dan Workshop
guru kurang maksimal berliterasi dan literasi
mengembangkan diri

D. Program Kegiatan Literasi Sekolah

Program Utama

a. Program Rutin
1) Kegiatan literasi kelas sebelum pembelajaran
2) Menulis produktif di kelas
3) Mengisi buku kontrol literasi
4) Membaca dan menulis di perpustakaan
5) Memanfaatkan taman baca sekolah

b. Program Pengembangan

1) Penguatan literasi siswa berkarya


2) Literasi berbasis sekolah: bazar, pramuka, upacara bendera,
Program Unggulan

a. Program Rutin
1. Siswa menulis di buku Literasi
2. Siswa menulis diary
3. Literasi Mading
b. Program Pengembangan
1. Siswa menulis buku
2. Majalah sekolah
BAB III

DIMENSI DAN INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN LITERASI

Dimensi dan Indikator Program Kegiatan Literasi Sekolah Berbasis Kelas


No. Dimensi Indikator Keterangan
1. Literasi 1. Literasi Baca Tulis Sumber: GLN
2. Literasi Numerasi Kemdikbud
3. Literasi Finansial
4. Literasi Sains
5. Literari Digital
6. Literasi Budaya dan
Kewargaan Negara
2. Bedah Kelas 1. Pewarnaan Kelas Berdasarkan
2. Perpustakaan Mini (Pojok pengalaman dan
Baca) yang telah
3. Rak buku horizontal dipraktikkan
4. Backround untuk papan
pajangan karya dua dimensi
5. Meja atau bangku hias untuk
pajangan karya tiga dimensi
6. Pohon literasi
7. Papan pengumuman
8. Pojok interaksi sosial
9. Sudut baca
10. Gambar tematik
11. Poster berkarakter
12. Poster tematik
13. Papan kreativitas dan
inspirasi siswa

3. Perangkat Kegiatan 1. Buku Penghubung Berupa format dan


Literasi Kelas 2. Jadwal Kegiatan Literasi Kelas buku
3. Papan Kreativitas Siswa

4. Program Kegiatan Kegiatan Literasi Kelas Awal Berdasarkan


Literasi Kelas a. Membaca Mandiri pengalaman dan
b. Membacakan Nyaring yang telah
c. Membaca Bersama dipraktikkan
d. Mendongeng
e. Menuliskan dan Menyanyikan
Lagu Nasional
f. Menggambar
Kegiatan Literasi Kelas Tinggi
a. Membaca Senyap
b. Membaca Nyaring
c. Guru Bercerita
d. Siswa Bercerita
e. Siswa Menyaksikan Berita
Audio Visual
f. Siswa Menyimak Berita Radio
g. Siswa Menulis Kegiatan Hari
Minggu
h. Siswa menulis Prediksi Gambar
Bercerita
i. Siswa Mendeskripsikan Benda
Konkret
j. Siswa Menulis Cerita Bebas
k. Siswa Mencipta Puisi
l. Siswa Mendeklamasikan Puisi
m. Siswa Mengiklankan Produk
n. Siswa Menulis Cerita
Berdasarkan Gambar
o. Siswa Berdialog

5. Kegiatan Literasi di 1. Kegiatan Tengah Semester Mengintegrasikan


Sekolah 2. Wisata Literasi kegiatan literasi
3. Upacara Bendera siswa dengan
4. Kegiatan Pramuka kegiatan sekolah
5. Pembinaan Siswa Unggulan

6. Produk atau Hasil 1. Tulisan dalam Jurnal Siswa Berdasarkan hasil


Literasi Kelas 2. Buku Mini Cerita Bergambar kegiatan literasi
3. Cerpen kelas
4. Puisi
5. Buku Karya Siswa

Catatan:
Pelaksana utama kegiatan literasi kelas adalah guru kelas. Tetapi terus mengadakan
diskusi dengan pihak lain untuk kemajuan literasi di sekolah.
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Merujuk pada merdeka belajar yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, maka saat ini cukup memberikan ruang kepada guru untuk melakukan
perbaikan mutu pendidikan melalui program literasi sekolah ini. Maka, kesadaran tanggung
jawab untuk mengembangkan diri dan keinginan untuk meningkatkan kualitas diri menajdi
guru profesional adalah sebuah keniscayaan. Termasuk mengembangkan program literasi
sekolah berbasis kelas.

Pada gilirannya bermuara pada upaya peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah


Dasar, maka eksistensi guru dalam mengembangkan kegiatan literasi harus dapat menjawab
tantangan dunia pendidikan di masa kini dan mendatang. Sekolah tanpa karya akan
mengalami ketertinggalan. Berarti, warga sekolah juga akan mengalami keterlambatan
mengakses informasi berbasis literasi.

B. Rekomendasi

Untuk meningkatkan pelaksanaan kegiatan program literasi sekolah,


maka direkomendasikan sebagai berikut.

1. Setiap guru di SD Negeri 2 Mulyoagung yang secara langsung dapat mempraktikkan


program literasi di kelasnya.
2. Kepala Sekolah dan Pengawas yang secara langsung membina terwujudnya program
lliterasi sekolah.
3. Pihak terkait, Dinas Pendidikan yang membawahi seluruh lembaga satuan pendidikan
sekolah dasar di Kabupaten Sumenep, dapat memberikan dukungan terlaksananya
program literasi sekolah, di SD Negeri 2 Mulyoagung.
PROGRAM KEGIATAN LITERASI

AYO MEMBACA

SD NEGERI 2 MULYOAGUNG

Kecamatan : Dau

Kabupaten : Malang

Provinsi : Jawa Timur

Tahun Ajaran : 2022-2023

Ketua : ESTI DWI HASTUTIK, S.Pd

Sekretaris : DEWI KUMALASARI, S.Pd

Bendahara : ERNY RATNANINGTIAS, S.Pd

Mengesahkan Dau, 15 Juli 2022

Kepala SD Negeri 2 Mulyoagung Ketua Literasi Ayo Membaca

SD Negeri 2 Mulyoagung

SUTIKNO, S. Pd. ESTI DWI HASTUTIK, S.Pd

NIP. 19690903 199803 1 009


PROGRAM KEGIATAN LITERASI

AYO MEMBACA

SD NEGERI 2 MULYOAGUNG

Anda mungkin juga menyukai