Anda di halaman 1dari 8

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar…. (Bernadus) 1.

111
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MEMANFAATKAN
LINGKUNGAN ALAM SEKITAR

EFFORTS TO IMPROVE SCIENCE LEARNING OUTCOMES BY UTILIZING THE SURROUNDING


NATURAL ENVIRONMENT

Oleh Bernadus, PGSD/PSD/UNY, bernadus191014@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas V SD Negeri Surokarsan 2. Penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Subjek
penelitian adalah 25 siswa kelas V SDNegeri Surokarsan 2. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
tes, observasi, instrumen penelitian dan soal tes untuk mengukur hasil belajar IPA. Teknik analisis data yang
digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan
lingkungan alam sekitar dapat meningkatkan hasil belajar IPAkelas V SDNegeri Surokarsan 2. Pada pra siklus,
siswa mencapai KKM adalah 5 siswa 20% dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa 62,64. Pada siklus I siswa yang
mencapai KKM adalah 10 siswa (40%) dengan rata-rata nilai hasil belajar 69,60, dan mengalami peningkatan pada
siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 23 siswa (92,%) dengan rata-rata nilai hasil belajar 83,60.

Kata Kunci: lingkungan alam sekitar, hasil belajar siswa

Abstract
This study aim to improve the science learning outcomes of fifth grade students of SD NegeriSurokarsan 2.
The research design referred to Kemmis and Mc Taggart’s and the research subjects were 25 students.The data
collection technique used tests, observations, research instrument, and test items to measure science learning
outcomes. The dataanalized by using quantitative and qualitative descriptive.Techniqus the results show that the
utilization of the surrounding natural environment is capable to improve the science learning outcomes. In the pre-
cycle, 5 students (20%) attained the minimum mastery criterion (MMC) with a mean score of 62.64. In Cycle I;10
students (40%) attained the MMC with a mean score of 69.60. In Cycle II, there is an improvement; 23 students
(92%) attained the MMC with a mean score of 83.60.
Keywords: surrounding natural environment interest, student learning outcome

PENDAHULUAN dapat dilihat bahwa pendidikan berpengaruh


Pendidikan merupakan aspek penting dalam dalam segala aspek kehidupan manusia karena
kehidupan manusia. Melalui pendidikan manusia tidak hanya mengembangkan aspek kognitif tetapi
tidak hanya diberikan ilmu atau pengetahuan juga afektif dan psikomotorik.
tetapi juga diajarkan tentang nilai untuk Salah satu bagian penting dalam pendidikan
pembentukan sikap serta mengasah keterampilan adalah kegiatan pembelajaran.Kegiatan
agar menjadi manusia yang kreatif.Sesuai dengan pembelajaran melibatkan guru dan siswa dimana
pengertian pendidikan menurut UU No. 20 tahun guru membantu siswa untuk memperoleh
2003 yang menjelaskan bahwa pendidikan pengetahuan serta membentuk sikap dan
merupakan usaha sadar dan terencana untuk keterampilan siswa. Dalam kegiatan pembelajaran
membuat siswa secara aktif mengembangkan siswa dituntut untuk lebih aktif dan kreatif dalam
potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual, menyelesaikan berbagai kegiatan untuk
pengendalian diri, kecerdasan serta keterampilan menambah wawasan atau pengetahuan
yang dibutuhkan oleh dirinya, masyarakat, bangsa siswa.Sedangkan guru hanya membantu saat siswa
dan Negara. Berdasarkan pengertian tersebut mengalami kesulitan dan membimbing siswa
1.112 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 12 Tahun ke-6 2017

untuk menyelesaikan tahapan-tahapan kegiata dilingkungan sekitarnya. Banyak siswa yang


yang harus dilalui agar tidak terjadi kesalahan merasa bosan atau saat belajar IPA karena saat
persepsi. Pembelajaran itu sendiri menurut pembelajaran IPA, guru hanya berpatokan buku
Martiyono (2012: 6) merupakan kata bentukan paket atau gambar saat pembelajaran
dari kata dasar belajar yang berarti proses belajar. berlangsung. Guru cenderung menggunakan cara
Sebagai suatu proses belajar kegiatan mengajar yang konvensiaonal sehingga siswa
pembelajaran harus dirancang agar menjadi kurang termotivasi untuk belajar lebih dalam.
kegiatan yang bermakna dan bertujuan. Sebagai Media pembelajaran digunakan untuk
kegiatan yang bermakna, pembelajaran harus bisa mempermudah siswa memahami materi yang
memberikan kesan kepada siswa sehingga merasa sedang dipelajari. Oleh karena itu, media
mendapatkan manfaat dari kegiatan pembelajaran pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan
yang diikuti. Sedangkan sebagai proses yang dengan materi yang dipelajari dan karakteristik
bertujuan dalam arti bahwa dari suatu kegiatan siswa supaya motivasi belajar dapat meningkat.
yang dilakukan ada yang ingin dicapai maka Jika motivasi belajar siswa meningkat maka akan
kegiatan pembelajaran harus bisa mencapai tujuan berpengaruh juga terhadap hasil belajar siswa.
yang telah ditentukan. Media pembelajaran selain disesuaikan dengan
Tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran materi juga harus dibuat semenarik mungkin agar
salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar siswa pun tertarik untuk mengikuti proses
yang diperoleh siswa setelah kegiatan pembelajaran. Selain itu, tidak boleh terlalu
pembelajaran dilaksanakan.Hasil belajar siswa menoton dalam arti media harus lebih bervariatif
dijadikan sebagai salah satu patokan sejauh mana agar siswa tidak cepat bosan dan dapat
pemahaman siswa terhadap pembelajaran mengurangi kefektifitasan media itu sendiri.
sehingga bisa membantu guru untuk melakukan Penggunaan media pembelajaran yang tepat
refleksi terhadap kegiatan pembelajaran. Bila harus diterapkan pada mata pelajaran khususnya
≥75% siswasudah memenuhi KKM maka materi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di
pembelajaran dianggap sudah tuntas dan tidak sekolah dasar. Usman Samatowa (2010: 3)
perlu diulang lagi.Tetapi jika ≤75% siswa menjelaskan bahwa IPA adalah ilmu yang
belum mencapai KKM maka materi mengkaji tentang alam serta peristiwa-peristiwa
pembelajaran belum bisa dilanjutkan ke materi yang terjadi di alam yang disusun secara
berikutnya atau dilakukan remedial. sistematis berdasarkan hasil percobaan dan
Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil pengamatan. Berdasarkan pengertian tersebut
belajar adalah guru belum memanfaatkan bahwa IPA dihasilkan dari percobaan dan
lingkungan yang ada disekitar sekolah, sehingga pengamatan dimana kedua hal ini memerlukan
siswa tidak sepenuhnya menerima mata pelajaran tingkat pemikiran yang lebih tinggi sehingga IPA
yang disampaikan oleh guru. Faktor ini akan dianggap sebagai suatu matapelajaran yang sulit di
menjadi kebiasaan siswa akibatnya siswa tidak sekolah dasar.Guru harus berusaha untuk
antusias mengetahui benda yang ada megubah pandangan bahwa IPA adalah
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar…. (Bernadus) 1.113

matapelajaran yang sulit dengan menyajikan kebanyakan materi disampaikan tanpa


matapelajaran IPA menjadi lebih mudah untuk menggunakan media pembelajaran. Selain itu,
dipahami. Salah satu caranya yaitu dengan sarana dan prasarana yang ada di sekolah belum
pemilihan dan penggunaan media yang tepat. mampu menunjang terlaksananya kegiatan
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 8-9 eksperimen sehingga proses pembelajaran lebih
Agustus 2016 di SD Negeri Surokarsan 2, banyak ceramah.
diperoleh data bahwa proses pembelajaran IPA di Penggunaan media pembelajaran yang tepat
kelas V masih berpusat pada guru, sedangkan dan menarik akan sangat membantu tercapainya
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran tujuan pembelajaran dan meningkatkan motivasi
sangat pasif karena hanya sebatas mendengarkan belajar siswa sehingga hasil belajar siswa dapat
penjelasan guru. Siswa jarang meningkat. Terkait dengan mata pelajaran IPA
melakukanpercobaan yang seharusnya dilakukan salah satu media pembelajaran yang bisa
dalam pembelajaran IPA. Selain itu, media digunakan oleh guru untuk meningkatkan hasil
pembelajaran yang digunakan oleh guru masih belajar siswa adalah lingkungan sekitar.Seperti
hanya sebatas pada gambar sehingga membuat yang diungkapkan sebelumnya bahwa IPA
siswa menjadi kurang tertarik untuk mengikuti mengkaji tentang alam dimana alam itu sendiri
proses pembelajaran yang menyebabkan hasil berada di lingkungan sekitar. Sehingga dengan
belajar siswa belum mencapai KKM. penggunaan media lingkungan sekitar akan
Hasil observasi ini didukung oleh hasil membantu siswa mendapat pembelajaran langsung
wawancara dengan guru kelas V yang mengatakan dengan objek yang lebih nyata sehingga bisa lebih
bahwa hasil belajar IPA siswa kelas V masih mudah dipahami oleh siswa.
rendah, terbukti dari data nilai ulangan harian Penggunaan media lingkungan sekitar juga
siswa kelas V yang ada pada tabel berkut ini: bisa meningkatkan motivasi belajar siswa karena
Tabel 1. Data nilai ulanagn harian IPA kelas V SD selama ini siswa cenderung bosan mengikuti
Negeri Surokarsan 2 pembelajaran yang hanya berlangsung di dalam
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal kelas.Melihat kondisi ini, maka perlu diadakan
75
strategi baru yang memanfaatkan lingkungan alam
Jumlah Siswa
Tidak mencukupi Mencukupi KKM sebagai sumber belajar khususnya pada pelajaran
KKM IPA. Dengan menggunakan pendekatan ini,
20 orang 5 orang
Sumber: Daftar nilai kelas V SD Negeri pembelajaran akan lebih menyenangkan dan
Surokarsan 2 terkesan melekat pada siswa dibandingkan guru
Lebih lanjut dijelaskan bahwa selama ini hanya bertindak sebagai penceramah. Pendekatan
siswa kurang tertarik untuk mengikuti proses ini pun memperkuat motivasi belajar siswa pada
pembelajaran. Untuk media pembelajaran yang pembelajaran, khususnya pembelajaran IPA
digunakan masih sebatas pada penggunaan karena mereka dihadapkan langsung dengan
gambar-gambar terkait dengan materi namun tidak situasi yang konkret bahkan menjadi cambuk
semua materi juga menggunakan gambar bahkan tersendiri untuk mengamati, mengidentifikasi, dan
1.114 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 12 Tahun ke-6 2017

bereksperimen. Melalui media lingkungan sekitar menggunakan model Kemmis dan McT Taggart.
ini, siswa akan belajar di luar kelas dengan nuansa
yang berbeda sehingga motivasi belajar siswa pun Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen
akan kembali meningkat dan akan berdampak juga Penelitian
pada peningkatan hasil belajar siswa.Oleh karena Teknik pengumpulan data pada penelitian
itu penelitian ini bermaksud melakukan penelitian menggunakan metode Tes dan Observasi.
tindakan kelas (PTK) dengan judul “upaya 1. Tes
meningkatkan hasil belajar IPA dengan Tes dapat dibedakan atas beberapa jenis, dan
memanfaatkan lingkungan alam sekitar pada pembagian jenis-jenis ini dapat ditinjau dari
siswa kelas V SD Negeri Surokarsan 2”. berbagai sudut pandang. Dalam penelitian ini tes
berbentuk pilihan ganda meliputi kognitif C1, C2,
METODE PENELITIAN
C3, dan C4 yaitu mengetahui, memahami,
Jenis Penelitian
mnerapkan, dan menganalisis.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
2. Observasi
tindakan kelas.
Pada penelitian ini melibatkan 2 observer,
Subjek Penelitian
antara lain guru dan peneliti. Proses observasi
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
dilakukan dengan mengacu pada pedoman
kelas V SD Surokarsan 2 yang berjumlah 25
observasi yang telah disusun. Melalui observasi
siswa yang terdiri dari 9 siswa laki laki dan 16
ini peneliti melakukan pengamatan dan
perempuan. Penelitian yang dilakukan di kelas V
pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran
SDN Surokarsan 2 dikarenakan karena adanya
dikelas.
sebuah penemuan masalah yang terdapat pada
mata pelajaran IPA.Alasan dilakukannya Teknik Analisis Data
penelitian ini karena berdasarkan observasi yang Analisis data yang digunakan adalah analisis
dilakukan dikelas V khususnya terhadap mata data deskriptif kuantitatif dengan teknik
pelajaran IPA peneliti melihat bahwa hasil belajar kualitatif.Analisis deskriptif kuantitatif digunakan
yang dicapai dalam pembelajaran IPA masih untuk mengetahui hasil penelitian yang
kurang atau belum mencapai Kriteria Ketuntasan dilakukan.Analisis data dimulai sejak awal sampai
Minimal (KKM). akhir pengumpulan data. Adapun hasil dari
analisis tersebut akan diuraikan oleh peneliti
Objek Penelitian
dengan kalimat-kalimat yang berbentuk deskriptif
Objek dalam penelitian ini adalah upaya
kualitatif. Hasil observasi tersebut kemudian
meningkatkan hasil belajar IPA dengan
dianalisis dan dicari persentasenya.Sesudah itu
memanfaatkan lingkungan alam sekitar.
barulah kemudian dideskripsikan secara

Desain Penelitian kualitatif.Analisis deskriptif kuantitatif yang

Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian digunakan oleh peneliti ini yaitu pada perhitungan

yang terstruktur. Pada penelitian ini peneliti hasil tes.Data yang diperoleh dari penelitian ini
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar…. (Bernadus) 1.115

adalah data kuantitatif.. Data yang diperoleh Tabel 2. Data Awal Sebelum Tindakan
dalam bentuk kata, kemudian hasilnya ditafsirkan Jumlah Persentase Rata-
dalam bentuk skor atau angka. siswa % rata
T BT T BT
5 20 20 80% 62,64
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN %
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Keterangan:
T = Tuntas
sejauh mana hasil belajar Ilmu Pengetahuan B = Belum Tuntas
Alam siswa kelas V SD Surokarsan 2 sebelum
Sumber: Daftar nilai kelas V SD Negeri
dan setelah diberi tindakan dengan memanfaatkan Surokarsan 2 tahun ajaran
lingkungan alam sekitar. Penelitian ini 2016/2017.

dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus Dari tabel diatas dapat dideskripsikan
terdiri dari 2 kali pertemuan dengan alokasi sebagai berikut, dari jumlah siswa yaitu 25 siswa,
waktu (2x35 menit). Penelitian sebelum pra sebanyak 5 siswa atau 20% telah mencapai KKM.
siklus ke siklus I hingga siklus II menunjukan Sementara sebanayak 20 siswa atau 80% belum
penelitian ini mengalami dampak positif. Hal ini mencapai KKM.rata-rata nilai kelas 62,64. Jika
dapat dilihat dari hasil belajar IPA siswa kelas dilihat dari nilai rata-rata dan siswa yang
V yang semakin meningkat.Penelitian ini mencapai KKM masih tergolong rendah serta
diawali dengan melakukan observasi dan siswa yang tidak mencapai KKM lebih banayak
wawancara tentang kegiatan pembelajaran IPA dibandingkan mencapai KKM. Kelas V dipilih
di kelas V SDN Surokarsan 2. sebagai subjek penelitian karena dikelas tersebut
Dari hasil observasi dan wawancara peneliti hasil belajarnya masih tergolong rendah. Oleh
dengan guru kelas ditemukan bahwa guru masih karena itu peneliti menggunakan lingkungan alam
menggunakan metode ceramah yang membuat sekitar sebagai upaya untuk meningkatkan hasil
siswa bosan dan tidak memperhatikan guru saat belajar siswa kelas V.
menjelaskan tentang materi pembelajaran. Hal Siklus I dilaksanakan pada Sabtu 19
tersebut berdampak pada menurunnya hasil belajar November 2016 pukul 08.00-09.20 WIB dan
siswa.Berdasarkan hasil observasi dan siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari
wawancara maka peneliti berkolaborasi dengan Selasa 22November2016 pukul 08.00-09.15 WIB,
guru kelas V SDN Surokarsan2untuk materi yang dibahas adalah penyesuaian hewan
meningkatkan proses belajar mengajar dengan dengan lingkungannya. Berdasarkan hasil
memanfaatkan lingkungan alam sekitardalam pengamatan peneliti pada siklus I, proses
upaya meninggkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran sudah sesuai dengan skenario
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk pembelajaran yang tercantum dalam Rancangan
siswa kelas V SDN Surokarsan 2 . Adapun data Pelaksanaan Pembelajaran.
awal sebelum tindakan dapat dilihat sebagai Langkah-langkah guru dalam proses belajar
berikut: mengajar berlangsung adalah 1) guru memberikan
arahan, apresepsi serta tujuan pembelajaran yang
1.116 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 12 Tahun ke-6 2017

ingin dicapai dalam pembelajaran hari ini kepada dihadapkan langsung dengan situasi dan keadaan
siswa, 2) guru membimbing siswa dalam yang sebenarnya, 3) Bahan-bahan yang dapat
memahami materi yang disampaikan 3) guru dan dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga
siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan tanya kebenarannya lebih akurat, 4) Kegiatan belajar
jawab, 4) guru membimbing siswa dalam kegiatan lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat
diskusi kelompok, 6) guru membimbing siswa dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati,
dalam menyimpulkan pembelajaran hari ini. bertanya, atau wawancara, membuktikan atau

Pada siklus I guru belum maksimal dalam mendemonstrasikan, menguji fakta, 5) Sumber

mengkondisikan keadaan siswa dalam kegiatan belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang

berkelompok. Hal tersebut berdampak pada dipelajari bisa beraneka ragam seperti lingkungan

beberapa siswa di kelompok deret meja belakang sosial, lingkungan alam, lingkunganbuatan, dan

cenderung lebih suka mengganggu temannya saat lain-lain, dan siswa dapat memahami, menghayati

kelompok lain sedang berdiskusi, yang berdampak aspek-aspek kehidupan yang ada dilingkungannya,

pada kurangnya konsentrasi kelompok lain saat sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak

berdiskusi dan mengerjakan tugas. asing dengan kehidupan disekitarnya, serta dapat

Secara umum, siswa terlihat antusias dalam memupuk rasa cinta akan lingkungan.

mengikuti pembelajaran IPA dengan memanfaatkan Siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu 26

lingkungan alam sekitar. Banyak siswa November 2016 pukul 08.00-10.00 WIB dan

menunjukkan perhatian dan keaktifan mereka pertemuan II dilaksanakan pada hariSelasa 29

dalam menjawab dan mengerjakan tugas- tugas November 2016 pukul 08.00-09.10 WIB. Materi

baik individu maupun kelompok. Namun beberapa pembelajaran yang dibahas adalah pemanfaatan

siswa yang berada di kelompok deret meja lingkunga alam sekitar. Langkah-langkah kegiatan

belakang mengobrol dan membuat gaduh saat pembelajaran siklus II yang dilaksanakan oleh

kelompok lain sedang berdiskusi. Hal tersebut guru adalah sebagai berikut: 1) guru memberikan

mengakibatkan siswa lain menjadi kurang arahan, apresepsi serta tujuan pembelajaran yang

konsentrasi dalam mengikuti kegiatan ingin dicapai dalam pembelajaran hari ini kepada

pembelajaran. siswa, 2) guru membimbing siswa dalam

Berikut hasil prestasi belajar siswa pada memahami materi dengan pemanfaatan

siklus I, siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa lingkungan alam sekitar menggunakan, 3) guru

(40,%) dengan rata-rata 69,60dan siswa yang tidak dan siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan

tuntas sebanyak 15 siswa (60,%). Hal tersebut tanya jawab, 4) guru membimbing siswa dalam

sesuai dengan yang dikemukakan oleh (Sudjana kegiatan diskusi kelompok, 6)guru membimbing

dan Rivai, 2002:208) : 1) Kegiatan belajar siswa siswa dalam menyimpulkan pembelajaran hari ini.

lebih menarik dan tidak membosankan siswa Pada pelaksanaan siklus II proses pembelajaran

duduk di kelas berjam-jam, sehingga motivasi dengan memanfaatkan lingkungan alam sekitar

belajar siswa akan lebih tinggi, 2) Hakikat sudah mengalamipeningkatan dibandingkan

belajar akan lebih bermakna sebab siswa dengan siklus I, siswa yang mengganggu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar…. (Bernadus) 1.117

temannya dan tidak mau mengerjakan tugas yang disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan
diberikan oleh guru, pada siklus II mulai antusias memanfaatkan lingkungan alam sekitarpada mata
dan semangat dalam mengikuti kegiatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di
pembelajaran dan mengerjakan tugas-tugas yang kelasVSDNSurokarsan2mengalami peningkatan.
diberikan oleh guru. Pada siklus II siswa mulai Hal ini dikarenakan rangkain kegiatan yang
aktif dalam kegiatan tanya jawab maupun diskusi dilakukan dengan memanfaatkan lingkungan alam
dalam kelompok masing-masing. Hal tersebut sekitar membuat siswa lebih aktif dan lebih
memberikan dampak pada prestasi belajar siswa menyenangkan hal tersebut ditunjukkan dengan
yang semakin meningkat. antusias siswa dalam mengikuti rangkaian proses
Pada siklus II siswa yang tuntas siswa pembelajaran. Siswa aktif dan antusias saat
sebanyak 23 siswa (92,%) dengan rata-rata 83,60 mengikuti pembelajaran. Para siswa juga
dan siswa yang belum tuntas sebanyak 2 siswa bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas-
(8,%). Karena lebih dari 75% siswa sudah tugas yang diberikan oleh guru. Peningkatan hasil
mencapai KKM yang telah ditetapkan maka belajar siswa dapat dilihat dari data Pra siklus
penelitian dihentikan di siklus II jumlah siswa yang tuntas 5 siswa 20,% dan siswa
Berdasarkan hasil belajar siswa yang terus yang tidak tuntas 20 siswa 80,% pada siklus I
meningkat dari kondisi awal, siklus I hingga siklus jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa
II, dapat dikatakan bahwa pemanfaatan (40,%) dengan rata-rata 69,60 dan siswa yang
lingkungan alam sekitar dapat meningkatkan tidak tuntas 15 siswa (60,%). Dan terjadi
proses pembelajaran. Hal tersebut selaras dengan peningkatan pada sikls ke II dengan menunjukkan
pendapat Oemar Hamalik (2003: 195) sesuatu jumlah siwa yang tuntas sebanyak 23 siswa
yang ada di alam sekitar yang memiliki makna (92,%) dengan rata-rata 83,60 dan siswa yang
dan pengaruh kepada indivu, lingkungan tidak tuntas sebanyak 2 siswa (8,%).
menyediakan rangsangan( stimulus) terhadap
individu dan sebaliknya indivu memberikan Saran
respon terhadap lingkungan dapat proses interaksi Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti
itu dapat terjadi perubahan pada diri individu memberikan saran-saran sebagai berikut :
berupa perubahan tingka laku. Dari hasil yang Pemanfaatan lingkungan alam sekitar pada
diperoleh siswa juga telah membuktikan bahwa mata pelajaran tertentu sangat dibutuhkan untuk
tindakan perbaikan yang telah direncanakan menimbulkan daya tarik tersendiri dalam proses
setelah siklus I telah berhasil dan 83,60% siswa pembelajaran dan guru perlu melakukan metode
kelas V SDN Surokarsan 2 telah dan model pembelajaran yang bervariasi sehingga
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal. dapat menarik perhatian siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran dengan baik, Sebaiknya SD
SIMPULAN DAN SARAN
Negeri Surokarsan 2 Yogyakarta mulai mengubah
Simpulan
metode pembelajaran konvensional dengan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
metode modernyang dapat meningkatkan hasil
1.118 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 12 Tahun ke-6

2017 belajar siswa dan sekolah perlu memberikan


motivasi kepada guru untuk selalu memberikan
pembelajaran yang berkualitas.
Peneliti perlu melakukan kajian yang lebih
mendalam tentang pemanfaatan lingkungan alam
sekitar untuk meningkatkanhasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin Zainal. (2012). Evaluasi pembelajaran.


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Oemar Hamalik (2003). Perencanaan pengajaran


berdasarkan pendekatan sistem.
Jakarta; Bumi Aksara.

Samatowa. (2010). Pembelajaran IPA di sekolah


dasar : Jakarta Indeks.

Sudjana dan Rivai. ( 2002). Media pendidikan.


Jakarta:balai pustaka.

Suharmi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian


Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta:Rineka Cipta.

Wina Sanjaya. (2011). Strategi Pembelajaran.


Jakarta: Kencana Predana Media
Group.

Anda mungkin juga menyukai