Abstrak
Telah dilakukan pengembangan modul pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing, dengan tahapan-tahapannya
berupa observasi masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data (melakukan percobaan), Analisis data,
melakukan kesimpulan. Penelitian bertujuan untuk: (1) mengetahui prosedur pengembangan produk Modul IPA
Terpadu Berbasis Inkuiri Terbimbing Tema Matahari sebagai Sumber Energi Alternatif, (2) mengetahui
kelayakan penggunaan Modul IPA Terpadu Berbasis Inkuiri Terbimbing Tema Matahari sebagai Sumber Energi
Alternatif, (3) mengetahui efektivitas hasil belajar Modul IPA Terpadu Berbasis Inkuiri Terbimbing Tema
Matahari sebagai Sumber Energi Alternatif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan Research and
Development (R&D). Model pengembangan modul yang digunakan adalah model 4D (four D model), dengan
tahapan Define, Design, Develop dan Disseminate sesuai model Thiagarajan. Pengembangan ini dinilai
berdasarkan kelayakan isi, penyajian, kegrafikan, dan bahasa modul oleh ahli pada bidangnya kemudian
diujicobakan terbatas pada 9 siswa. Setelah revisi dari uji coba terbatas, modul diujicoba besar pada kelas VII B.
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket dan soal tes. Hasil penelitian ini adalah : (1)
menghasilkan sebuah modul IPA Terpadu tema Matahari sebagai sumber energi alternatif, dikembangkan
dengan komponen pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing dan menggunakan model pengembangan 4-D
meliputi Define, Design, Develop, dan Disseminate, (2) Modul IPA Terpadu berbasis inkuiri terbimbing tema
matahari sebagai sumber energi alternatif yang telah diuji oleh dosen ahli, guru IPA (reviewer) dan teman
sejawat (peer review) menunjukan bahwa nilai rata-rata hasil penilain modul IPA terpadu adalah 91%.
Berdasarkan hasil uji menunjukkan bahwa modul IPA Terpadu berbasis inkuiri terbimbing tema matahari
sebagai sumber energi alternatif layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran pembelajaran, (3) modul IPA
Terpadu tema Matahari sebagai sumber energi alternatif efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa, rata-rata
nilai pretes dan postes siswa yang menggunakan modul IPA Terpadu lebih besar dibandingkan siswa yang tidak
menggunakan modul IPA Terpadu dengan signifikasi 0,000 dan nilai gain sebesar 0,49 yang tergolong sedang.
Kata kunci: Modul IPA Terpadu, Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing, Model 4-D, Hasil Belajar Siswa.
112
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 1, 2016 (hal 112-121)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains
113
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 1, 2016 (hal 112-121)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains
karena itu, selain diperlukannya modul atau Modul merupakan salah satu bahan ajar
bahan ajar diperlukan juga suatu sistem yang yang sesuai dengan karakteristik kurikulum
lebih baik untuk membangkitkan mutu 2013, yaitu dalam proses pembelajaran
pendidikan siswa di Indonesia agar dapat idealnya dapat melibatkan siswa secara aktif
bersaing dengan negara-negara lain dalam dan tidak hanya menekankan pada aspek
bidang pendidikan. kognitif namun juga pada aspek psikomotor
Peningkatan mutu daya dan saing dan sikap. Hal ini sesuai dengan penelitian
bangsa yaitu salah satunya dengan Rusmiati (2013) yang menunjukan bahwa
diberlakukannya kurikulum 2013, dengan modul sebagai produk pengembangan mampu
penerapan kurikulum 2013 diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan
terjadinya perubahan pola pikir dari guru yang penelitian Novana (2014), Penggunaan modul
dibutuhkan untuk dapat berperan lebih menjadi inkuiri terbimbing lebih baik yaitu dapat
fasilitator dan motivator daripada inisiator dan meningkatkan prestasi belajar, sikap, dan
eksekutor, dalam merubah dari teacher keterampilan siswa dalam pembelajaran.
centered ke student centered. Pembelajaran Berdasarkan hasil observasi di SMP IT
pada kurikulum 2013 menekankan pada Tunas Harapan Plupuh dan SMP Negeri 1
dimensi pedagogik moderen dalam Miri, Sragen, Jawa Tengah. Diketahui bahwa
pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan kebutuhan bahan ajar merupakan faktor utama
ilmiah. Pendekatan ilmiah (Scientific Appoach) yang harus dipenuhi dalam pembelajaran. Pada
dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud kegiatan belajar mengajar yang digunakan
meliputi mengamati, menanya, menalar, guru dan siswa sebatas buku paket yang
mencoba, dan menyajikan atau membentuk dipinjamkan oleh sekolah yang menguraikan
jejaring. Proses pembelajaran menyentuh tiga beberapa materi yang harus dipahami siswa.
ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan Buku paket tersebut sudah berfungsi baik dan
keterampilan. Proses hasil belajar dipergunakan oleh guru dan siswa, akan tetapi
menggunakan penilain autentik (Authentic siswa memerlukan beberapa buku pendukung
Assessment) yaitu pengukuran yang bermakna yang dapat membuat siswa lebih tertarik untuk
secara signifikan atas hasil belajar peserta mempelajari pelajaran IPA. Pada SMP IT
didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan Tunas Harapan dan SMP Negeri 1 Miri
pengetahuan. terdapat 10-20% siswa yang memiliki buku
Kurikulum 2013 pelajaran IPA (Ilmu paket pendukung, cakupan materi dan ciri
Pengetahuan Alam) mencakup unsur Fisika buku paket tersebut juga tidak jauh berbeda
dan Biologi dipelajari secara Terpadu. dengan buku paket dari sekolah.
Pembelajaran IPA Terpadu merupakan suatu Materi energi yang membuat siswa
pendekatan dalam pembelajaran yang secara mengalami beberapa kesulitan yaitu pada sub
sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam bab materi proses perubahan bentuk energi,
intra mata pelajaran maupun antar mata karena kurangnya bahan ajar pendukung yang
pelajaran. Salah satu pendekatan yang berkaitan tentang penjelasan lebih jelas proses
diharapkan muncul dalam pembelajaran IPA perubahan bentuk energi. Sehingga sebagian
Terpadu yaitu menggunakan metode inkuiri besar siswa memerlukan sebuah bahan ajar
terbimbing. Pembelajaran dengan atau media untuk menjelaskan lebih rinci dan
menggunakan metode inkuiri terbimbing menarik agar siswa dapat lebih memahami
bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa materi tersebuti. Hal ini tampak dari tingkat
untuk membangun kecakapan berfikir, pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal
menurut Watcharee. et. al (2009), penelitian (KKM) IPA = 75, rata-rata perkelas di SMP IT
inkuiri menyajikan studi kasus berbasis Tunas Harapan Plupuh dan SMP Negeri 1 Miri
penemuan sehingga memungkinkan siswa siswa yang tuntas tanpa perbaikan kurang dari
untuk membangun pemahaman konseptual 65%. Sedangkan untuk siswa SMP Negeri 1
mereka sendiri. Miri, rata-rata perkelas siswa yang tuntas tanpa
perbaikan kurang dari 75%.
114
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 1, 2016 (hal 112-121)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains
115
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 1, 2016 (hal 112-121)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains
116
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 1, 2016 (hal 112-121)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains
terbimbing dengan kategori layak. Hal ini Teman Beberapa gambar dalam Memperkecil gambar
Sejaw modul terlalu besar. pada modul agar lebih
sesuai dengan Urip Purwono (2008) cit palupi at seimbang.
(2012) yang menyatakan bahwa modul Spasi beberapa kalimat Memperbaiki struktur
dikatakan berkualitas dan layak dapat dinilai terlalu besar. penulisan kalimat
dari empat aspek, antara lain adalah aspek Hasil uji coba kelompok terbatas untuk
kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan keterbacaan modul didapatkan bahwa, pada
penyajian dan kelayakan kegrafikaan. aspek tulisan 8 orang siswa menjawab tulisan
Perbaikan modul dilakukan berdasarkan pada modul dapat di baca dengan jelas, pada
saran validator sehingga diperoleh draf II aspek kelengkapan gambar 7 orang siswa
modul yang akan diujicobakan pada kelompok menjawab kelengkapan gambar pada modul
terbatas yang terdiri dari 9 siswa. Hasil saran sudah lengkap, pada aspek pemahaman materi
validasi ahli diperoleh perbaikan seperti pada 9 siswa menjawab modul dapat membantu
Tabel 2. memahami materi, pada aspek kemenarikan 9
siswa menjawab modul sudah menarik, pada
Tabel 2 Hasil Validasi dan Revisi Modul oleh Validator
Sumber
aspek bahasa 7 siswa menjawab bahasa yang
Sebelum Revisi Setelah Revisi digunakan mudah dipahami. Hal ini sesuai
Validasi
Dosen Belum menjelaskan Menambah konsep dengan penelitian Mawantia (2012) bahwa
konsep energi matahari energi energi matahari
yang dapat dengan sesuai dengan berdasarkan hasil keterbacaan siswa modul
mudah siswa memahami, keadaan yang sering layak digunakan dalam pembelajaran.
atau belum dijelaskan ditemui siswa. Sedangkan untuk angket respon siswa terhadap
sesuai dengan keadaan
yang sering ditemukan modul IPA Terpadu berbasis inkuiri
siswa terbimbing menunjukan bahwa nilai rata-rata
Kegiatan pembelajaran 1 Membalik kegiatan hasil penilain modul IPA terpadu berbasisi
menjelaskan konsep pembelajaran,
energi secara umum menjelaskan sesuai inkuiri terbimbing adalah 89% dengan kategori
kemudian dilanjutkan tema, kemudian baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa
kegiatan pembelajatan 2 menjelaskan tentang
sesuai dengan tema konsep energi
modul IPA terpadu berbasisi inkuiri
(Umum ke khusus) (Khusus ke umum) terbimbing layak digunakan. Draf II modul
Tampilan pada fitur Mengubah tampilan diperbaiki sesuai saran yang diberikan siswa
modul yang berisi pada fitur modul yang
screenshoot dari isi berisi screenshoot pada uji coba terbatas (kecil) sehingga
modul terlalu kecil dan dari isi modul diperoleh draf III modul yang siap diujicoba
tulisan terlalu besar menjadi lebih besar besar pada kelas luas. Pada uji coba terbatas
dan tulisan menjadi
kecil. memiliki keterbatasan dalam penelitian yaitu
Terlalu besar kolom Mengubah kolom- setiap percobaan dalam kegiatan pembelajaran
kosong dalam setiap kolom kosong yang
kegiatan pembelajaran disediakan siswa agar
tidak semua dapat dieksperimen secara
yang dipergunakan siswa lebih proposional langsung, namun berupa penjelasan dan
untuk menjawab dan (seimbang) penjabaran dari peneliti.
menulis konsep yang
ditemukan Penelitian pada uji coba besar dilakukan
Penulisan pada modul di Memperbaiki untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
awal kalimat masih penulisan pada siswa sebelum dan sesudah menggunakan
huruf kecil dan kata modul.
sambung banyak yang modul IPA Terpadu berbasis inkuiri
salah terbimbing, kemudian dibandingkan dengan
Banyak huruf/ kalimat Memberikan kelas yang tidak menggunakan modul IPA
asing yang belum di penulisan dalam
miring kan. huruf/ kalimat asing. Terpadu. Siswa di kelas VIIB sebagai kelas
Beberapa gambar dalam Mengganti beberapa ujicoba luas di SMP Negeri 1 Miri diberikan
modul pecah/ resolusi gambar penunjang soal pretest hasil belajar terlebih dahulu,
terlalu kecil dalam modul
Guru Ada beberapa kalimat Memperbaiki bagian sebelum diberikan modul IPA Terpadu
IPA yang terulang modul dengan berbasis inkuiri terbimbing tema matahari
kalimat-kalimat yang
terulang.
sebagai sumber energi alternatif. Pretest
Beberapa kalimat tidak Memperbaiki kalimat diberikan pada 30 siswa di kelas VIIB. Setelah
konsisten, yaitu antara yang tidak konsinten dilakukan pretest, siswa pada kelas VIIB
cahaya dan sinar
117
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 1, 2016 (hal 112-121)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains
sebagai kelas ujicoba luas diberikan dalama modul yaitu manfaat cahaya matahari
pembelajaran menggunakan modul. untuk proses fotosintesis. Pada kegiatan
Pertemuan pertama dalam pembelajaran pembelajaran kedua, membahas tentang
menggunakan modul IPA Terpadu berbasis konsep energi, bentuk energi, sumber energi
inkuiri terbimbing dengan tema matahari terbarukan dan tak terbarukan, serta hukum
sebagai sumber energi alternatif sesuai dengan kekakalan energi. Pada kegiatan pembelajaran
RPP yang telah disusun sebelumnya. Setelah ketiga, membahas tentang pemanfaatan sumber
guru menyampaikan tujuan pembelajaran, energi matahari dalam bidang teknologi yaitu
motivasi dan apersepsi, guru juga menjelaskan untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)
penggunaan modul dan model pembelajaran merupakan sumber energi terbarukan yang
yang akan dilaksanakan. Setelah itu guru sedang dikembangkan berbagai negara.
membagi siswa dalam 7 kelompok. Satu Setelah presentasi selesai, dilakukan
kelompok terdiri dari 4 hingga 5 siswa. posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa
Setiap kegiatan pembelajaran yang setelah dilaksanakan pembelajaran
terdapat pada modul untuk mendapatkan setiap menggunakan modul IPA Terpadu berbasis
konsep, siswa mengobservasi setiap masalah inkuiri terbimbing tema matahari sebagai
yang disajikan dalam modul kemudian siswa sumber energi alternatif. Soal posttest sama
secara kelompok siswa berdiskusi dengan dengan soal pretest yaitu 19 soal pilihan ganda
kelompoknya dan mampu menuliskan dugaan untuk soal hasil belajar.
sementara dari masalah yang akan diselesaikan Setelah nilai pretest dan posttest
ke dalam modul. Siswa juga menentukan sebab diperoleh, nilai tersebut dianalisis dan dan
akibat atau dugaan sementara dari masalah dibandingkan dengan nilai pretest dan posttest
yang akan diselesaikan. Setiap percobaan yang siswa pada kelas kontrol (tanpa menggunakan
dilakukan pengamat menilai keterampilan modul) dengan soal yang sama. Hasil
siswa dan sikap siswa. Siswa bersama perhitungan siswa VII B yang proses
kelompok dalam melakukan percobaan terlihat pembelajarannya menggunakan modul IPA
dengan teliti membaca panduan praktikum Terpadu berbasis inkuiri terbimbing memiliki
pada modul. Siswa menuliskan hasil percobaan gain factor hasil belajar yang baik, dengan
ke dalam lembar kerja siswa pada modul, memiliki gain factor 0,49 yang tergolong
kemudian siswa menganalisis masalah dan sedang. Sedangkan hasil perhitungan rata-rata
menjawab pertanyaan pada modul berdasarkan nilai selisih kelas kontrol dan kelas eksperimen
data hasil percobaan. didapatkan nilai signifikansi gain sebesar 0,000
Siswa kemudian dibimbing untuk lebih rendah dari nilai α = 0,05, sehingga H0
mempresentasikan hasil percobaan. Pada tahap ditolak; artinya terdapat perbedaaan signifikan
ini siswa dilatih untuk mengajukan pertanyaan, antara nilai pretest dan posttest siswa. Hasil
mengajukan pendapat, dan menjelaskan rata-rata selisih nilai pretest dan posttest siswa
kembali, Siswa menuliskan kesimpulan hasil pada kelas eksperimen terjadi peningkatan
percobaan pada modul bersama dengan guru. hasil belajar sebesar 19,3%.
Setelah melakukan setiap kegiatan Berdasarkan data-data hasil penelitian
pembealaran siswa mengerjakan latihan soal dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada
yang telah tersedia dalam modul, kemudian kelas VIIB mengalami peningkatan. Data ini
mencocokan dengan kunci jawaban yang telah didukung oleh hasil penelitian dari Mohamad
tersedia juga dalam modul. Mengkoreksi hasil Nur et. al (2014) menyatakan bahwa
latihan soal, apabila nilai siswa mencapai 60 penggunaan metode inkuiri terbimbing dapat
poin, siswa dapat melanjutkan mengerjakan meningkatkan hasil belajar siswa.
soal formatif yang telah disediakan. Ozdilek (2009) hasil penelitiannya
Kegiatan pembelajaran pertama, menyatakan bahwa metode pengajaran inkuiri
membahas tentang konsep energi matahari, dan terbimbing berdasarkan temuan kualitatif dan
manfaat energi matahari bagi makhluk hidup. kuantitatif menunjukan tingkat keberhasilan
pemanfaatan cahaya matahari yang disajikan dan efektiftas siswa, hasil post tes yang
118
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 1, 2016 (hal 112-121)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains
dilakukan lebih tinggi dari skor pre tes. Metode terbimbing dapat mengoptimalkan sikap ilmiah
inkuiri terbimbing pada penelitian ini juga siswa.
efektif meningkatkan rasa kepercayaan diri Histogram sikap siswa terdapat pada gambar 2.
dalam pembelajaran sains pada guru. 4.0
Sedangkan hasil penelitian Sugiyanto (2013),
3.5
menunjukan Modul berbasis inkuiri terbimbing
efektivitas untuk meningkatkan hasil 3.0
pembelajaran.
Skor Rata-rata
2.5
Hasil pengamatan keterampilan siswa
2.0
pada kelas VIIB mengalami peningkatan.
Pembelajaran menggunakan modul berbasis 1.5
masalah dapat membuat siswa lebih aktif dan 1.0
tertarik terhadap pembelajaran di kelas. Hasil
0.5
penilaian keterampilan siswa pada pertemuan 2 Pertemuan 1
Interaksi siswa
2.0
1.5
respon modul IPA Terpadu berbasis inkuiri
terbimbing, diberikan pada kelas VIIB sebagai
1.0 kelas ujicoba luas. Angket tersebut
0.5 Pertemuan 1 dimaksudkan untuk mengetahui respon siswa
Pertemuan 2 terhadap penggunaan modul IPA Terpadu
0.0
berbasis inkuiri terbimbing dan untuk
Mengamati
Mempresentasikan hasil
Menyiapkan alat dan bahan
119
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 1, 2016 (hal 112-121)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains
perlu diteliti kembali kelengkapan gambar diuji oleh dosen ahli, guru IPA (reviewer) dan
pada modul, 3 siswa menyatakan bahwa sajian teman sejawat (peer review) menunjukan
pada modul mengganggu dalam kegiatan bahwa nilai rata-rata hasil penilain modul IPA
pembelajaran sehingga perlu diteliti kembali, terpadu adalah 91%. Berdasarkan hasil uji
semua siswa menyatakan bahwa modul menunjukkan bahwa modul IPA Terpadu
membantu memahami materi pelajaran, semua berbasis inkuiri terbimbing tema matahari
siswa menyatakan bahwa modul sudah sebagai sumber energi alternatif layak
menarik, 1 siswa mengalami kesulitan dan digunakan dalam kegiatan pembelajaran
menganggap bahasa yang dipergunakan dalam pembelajaran (3) pembelajaran IPA
modul sulit dipahami sehingga perlu diteliti menggunakan modul IPA Terpadu berbasis
kembali kesulitan yang dihadapi siswa. inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil
Tahapan keempat adalah disseminate, belajar siswa, hal tersebut dapat dilihat dari
Pada tahap penyebaran (disseminate) Hasil perbandingan gain factor dan uji statistik
dilakukan penyebaran di 7 Sekolah Menengah peningkatan soal pretes dan posttes. Dari hasil
Pertama yang ada di Kabupaten Sragen. perhitungan perbandingan kelas eksperimen
Penyebaran dilakukan pada guru-guru IPA dan dan kontrol didapatkan nilai signifikansi gain
diberikan angket responden. Dari hasil sebesar 0,000 lebih rendah dari taraf signifikasi
penyebaran tersebut guru memberikan α =0,05 (tingkat kepercayaan 95%). Kelompok
penilaian terhadap pengembangan modul IPA siswa kelas VII B memiliki gain factor 0,49
Terpadu berbasis inkuiri terbimbing. Hasil yang tergolong sedang Pada rata-rata selisih
respon guru IPA menunjukan bahwa nilai rata- nilai pretest dan posttest siswa terjadi
rata hasil penilaian modul IPA terpadu peningkatan hasil belajar sebesar 19,3%.
berbasisi inkuiri terbimbing adalah 92% Sumbangan ide dan wawasan berkaitan
dengan kategori baik, sehingga dapat dengan peningkatan hasil belajar siswa adalah
disimpulkan bahwa modul IPA terpadu (1) kepada guru mata pelajaran IPA, pada
berbasisi inkuiri terbimbing layak digunakan. kurikulum 2013 diperlukan model
pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif
dalam kegiatan pembelajaran. Pengembangan
Kesimpulan dan Rekomendasi modul ini bisa digunakan untuk implementasi
kurikulum 2013 karena modul sudah berbasis
Hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian,
model pembelajaran yang sesuai dengan
maka dapat disimpulkan bahwa (1) modul
kurikulum 2013 yaitu model pembelajaran
pembelajaran IPA Terpadu berbasis inkuiri
berbasis inkuri terbimbing. (2) kepada peneliti
terbimbing tema matahari sebagai sumber
yang lain disarankan untuk mengembangkan
energi alternatif dengan format kriteria modul
modul pembelajaran dengan materi berbeda
yang merujuk pada standar yang telah
dan tema yang lebih kreatif serta
ditetapkan BNSP tentang standar
pengembangan modul IPA Terpadu berbasis
pengembangan modul dan buku teks pelajaran.
inkuiri terbimbing ini dapat dijadikan acuan
Model pengembangan modul IPA Terpadu
pengembangan modul yang lebih baik lagi,
berbasis inkuiri terbimbing tema matahari
indikator materi yang telah digunakan dapat
sebagai sumber energi alternatif menggunakan
diperluas.
model 4-D yang meliputi tahap define
(penetapan), tahap design (perencanaan), tahap
develop (pengembangan) yaitu rancangan Daftar Pustaka
(draft) modul telah di uji oleh dosen ahli, guru
IPA (reviewer) dan teman sejawat (peer Azhar, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta :
review), dan tahap disseminate (penyebaran) PT Raja Grafindo Persada.
disebarkan ke 7 guru IPA SMP/MTs di Budiono. (2003). Statistika untuk Penelitian.
kabupaten Sragen. (2) modul IPA Terpadu Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Dahar, R.W. 2010. Teori-Teori Belajar dan
berbasis inkuiri terbimbing tema matahari
Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
sebagai sumber energi alternatif yang telah
120
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 1, 2016 (hal 112-121)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains
121