Anda di halaman 1dari 8

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING


TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS
DAN PENGUASAAN KONSEP IPA
SISWA KELAS V GUGUS 03 WANASABA LOMBOK TIMUR

Sabahiyah, A.A.I.N. Marhaeni, I. W. Suastra

Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja Indonesia

e-mail: sabahiyah@pasca.undiksha.ac.id, agung.marhaeni@pasca.undiksha.ac.id,


wayan.suastra@pasca.undiksha.ac.id,

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran inkuiri


terbimbing terhadap keterampilan proses sains dan penguasaan konsep IPA pada siswa
kelas V Gugus 03 Wanasaba Lombok Timur. Populasi penelitian ini sebanyak 105 orang
dengan sampel sebanyak 68 orang siswa di mana diambil dengan teknik Random
Sampling. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan
eksperimen The Post test Only Control Group Design. Data keterampilan proses sains
dikumpulkan melalui tes unjuk kerja dan data penguasaan konsep IPA diperoleh melalui
tes hasil belajar IPA. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan manova. Hasil
penelitian ini adalah: (1) Terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing
terhadap keterampilan proses sains (F =4,901;p<0,05), (2) Terdapat pengaruh model
pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap penguasaan konsep IPA (F= 25,741;p<0,05);
(3) Terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing secara simultan terhadap
keterampilan proses sains dan penguasaan konsep IPA (F = 13,854;p<0,05).

Kata kunci: inkuri terbimbing, keterampilan proses sains, penguasaan konsep IPA.

Abstract

This research aims to describe the effect of guided inquiry learning model on the skill of
science process and the mastery of science concept of the fifth grade students of Cluster
03 Wanasaba Lombok Timur. The population consisted of 105 students while the sample
consisted of 68 students who were taken by using random sampling. This research was
quasi experiment with the posttest only control group design. The data of the skill of
science process were gathered through performance test and the data of the mastery of
science concept were gathered through the test of learning science. The gathered data
were analyzed by using manova. The results of this research are: (1) There is an effect of
the guided inquiry learning model on the skill of science process of the fifth grade
students of cluster 03 Wanasaba Lombok timur (F=4,901;p< 0,05), (2) There is an effect
of the guided inquiry learning model on the mastery of the science concept at the fifth
grade students of cluster 03 wanasaba Lombok timur (F=25,741;p<0,05 ), (3) There is an
effect of the guided inquiry learning model simultaneously on the skill of science process
and the mastery of concept science at the fifth grade students of force 03 Wanasaba
Lombok timur ( F=13,854;p< 0,05).

Keywords: guided inquiry, skill of science process, mastery of science concept.


e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

PENDAHULUAN bermanfaat dan dapat diterapkan dalam


Pendidikan merupakan variabel kehidupan sehari-hari, (3)
yang tidak dapat diabaikan dalam mengembangkan rasa ingin tahu, sikap
mentransformasi ilmu pengetahuan, positif dan kesadaran tentang adanya
keahlian dan nilai-nilai akhlak. Hal hubungan yang saling mempengaruhi
tersebut sesuai dengan pasal 3 mengenai antara IPA, lingkungan, teknologi dan
fungsi dan tujuan pendidikan, bahwa masyarakat, (4) mengembangkan
pendidikan nasional berfungsi ketrampilan proses untuk menyelidiki alam
mengembangkan kemampuan dan sekitar, memecahkan masalah dan
membentuk watak serta peradaban membuat keputusan, (5) meningkatkan
bangsa yang bermartabat dalam rangka kesadaran untuk berperan serta dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa, memelihara, menjaga dan melestarikan
bertujuan untuk berkembangnya potensi lingkungan alam dan segala
peserta didik agar menjadi manusia yang keteraturannya sebagai salah satu ciptaan
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Tuhan, dan (7) memperoleh bekal
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, pengetahuan, konsep dan ketrampilan
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan
menjadi warga negara yang demokratis pendidikan ke SMP atau MTs.
serta bertanggung jawab (Depdiknas, Secara konseptual, ruang lingkup
2008). dan tujuan pembelajaran IPA sangat ideal,
Untuk mencapai tujuan tersebut namun dalam implementasinya
tidak bisa terlepas dari kegiatan menunjukkan bahwa pembelajaran IPA
pembelajaran yang dilakukan di sekolah yang dilakukan oleh guru dalam rangka
dan guru adalah ujung tombaknya, karena pencapaian tujuan pembelajaran seperti
bagaimanapun bagusnya konsep yang dituangkan dalam dokumen
dokumen kurikulum, lengkapnya media kurikulum masih belum menunjukkan
dan sarana pembelajaran, bila tidak kemajuan yang signifikan. Salah satunya
didukung oleh kompetensi guru yang dapat ditandai oleh masih dominannya
profesional, maka kegiatan pembelajaran penggunaan metode ceramah. Pendidik
dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai masih menganut pola pembelajaran yang
secara optimal sesuai dengan yang hanya men-transmisi pengetahuan, masih
diinginkan oleh KTSP. Ide dasar dari kurang dalam menstimulasi peserta didik
kurikulum berbasis kompetensi sebagai untuk belajar secara aktif, akibatnya IPA
implementasi dari KTSP, yaitu untuk diajarkan hanya sebagai sekumpulan
memperbaiki penguasaan ilmu-ilmu yang fakta, konsep, atau teori (body of
dipelajari di sekolah agar dapat diterapkan knowledge).
dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Fenomena tersebut di atas juga
Dalam dokumen KTSP disebutkan teramati di SD wilayah Gugus 03
bahwa ruang lingkup bahan kajian IPA di Wanasaba Lombok Timur melalui
SD secara umum meliputi dua aspek yaitu observasi awal yang dilakukan peneliti.
kerja ilmiah dan pemahaman konsep. Diantaranya yang umum dijumpai adalah
Lingkup kerja ilmiah meliputi kegiatan pendidik masih menerapkan pembelajaran
penyelidikan, berkomunikasi ilmiah, konvensional dengan mengandalkan
pengembangan kreativitas, pemecahan metode ceramah dan hanya sekali-kali
masalah, sikap, dan nilai ilmiah. Adapun diterapkan metode diskusi, sehingga
tujuan pembelajaran IPA di SD menurut kadang pembelajaran IPA cenderung
panduan KTSP yang dikeluarkan oleh membosankan dan hanya bersifat hafalan
Diknas secara terperinci adalah: (1) sehingga hasil belajar siswa menjadi
memperoleh keyakinan terhadap rendah. Untuk meminimalisir berbagai
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa kendala tersebut di atas, diperlukan
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan kreatifitas pendidik untuk mendesain
keteraturan alam ciptaann-Nya, (2) model pembelajaran yang sesuai dengan
mengembangkan pengetahuan dan tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar.
pemahaman konsep-konsep IPA yang
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

Pembelajaran akan menjadi belajar peserta didik bila dibandingkan


menyenangkan bagi peserta didik apabila dengan model pembelajaran langsung.
mampu menyajikan fenomena yang bisa Lasia (2010) hasil penelitiannya
diamati langsung oleh peserta didik dan mendapatkan bahwa keterampilan berpikir
melibatkan lebih banyak indera dalam kreatif peserta didik hampir sama antara
belajar. Pemilihan model pembelajaran peserta didik yang mengikuti model
adalah salah satu bagian yang sangat pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis
menentukan dalam usaha mencari lingkungan dengan peserta didik yang
alternatif pembelajaran inovatif yang dapat mengikuti pembelajaran langsung.
meningkatkan hasil belajar IPA peserta Penguasaan konsep IPA peserta didik
didik. Salah satu model pembelajaran yang mengikuti model pembelajaran
untuk mata pelajaran IPA yang inkuiri terbimbing berbasis lingklungan
direkomendasikan oleh pakar untuk lebih baik daripada peserta didik yang
meningkatkan keterampilan proses sains mengikuti pembelajaran langsung.
dan penguasaan konsep IPA peserta didik Berdasarkan uraian di atas,
adalah model pembelajaran inkuiri. peneliti mencoba menerapkan model
Kerena pembelajaran inkuiri dapat pembelajaran inkuiri terbimbing dan akan
membantu guru dalam membimbing di lihat pengaruhnya terhadap
peserta didik mencapai tingkat keterampilan proses sains dan
pemahaman materi yang lebih tinggi penguasaan konsep IPA pada siswa kelas
dengan mengupayakan peserta didik aktif V gugus 03 Wanasaba Lombok Timur.
mencapai pemahaman materi tersebut.
Pendidik bertugas mengelola kelas
sebagai sebuah tim yang bekerja sama METODE PENELITIAN
untuk menemukan sesuatu yang baru Penelitian ini menggunakan metode
bagi peserta didik (Dirjen Dikdasmen, kuantitatif yaitu metode eksperimen semu
2004). dengan desain Posttest Only Control
Secara teoritis inkuiri terbimbing Group melibatkan peserta didik kelas V
dapat menjadi solusi yang efektif untuk Gugus 03 Wanasaba Lombok Timur yang
pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. terdiri dari 4 Sekolah Dasar. Penentuan
Karena dalam proses belajar yang sampel kelas dilakukan melalui teknik
menggunakan pendekatan inkuiri Random Sampling, dengan sampel
terpimpin/terbimbing, peserta didik aktif sebanyak 68 orang siswa.
melakukan eksplorasi, observasi, Penelitian ini melibatkan variabel
investigasi atas bimbingan guru bebas yaitu model pembelajaran inkuiri
(Darmodjo dan Kaligis, 1992). Guru terbimbing dan dua variabel terikat yaitu
membimbing peserta didik dengan keterampilan proses sains dan
memberikan petunjuk-petunjuk. Petunjuk penguasaan konsep IPA. Data
itu pada umumnya berupa pertanyaan- dikumpulkan melalui rubrik kinerja dan
pertanyan yang bersifat membimbing. penguasaan konsep IPA dikumpulkan
Inkuiri terbimbing diperuntukkan bagi melalui tes. Kedua instrumen telah melalui
siswa-siswa yang belum berpengalaman proses validasi.
belajar dengan pendekatan inkuiri dan ini Analisis data dilakukan dengan
cocok untuk siswa Sekolah Dasar menggunakan MANOVA dengan bantuan
(Suastra, 2009). Hal ini sesuai dengan SPSS 17.0 for windows, Setelah data diuji
hasil penelitian Mertiana, (2011) dalam prasyarat analisis yaitu uji normalitas
penelitiannya mendapatkan bahwa sebaran data, uji homogenitas varians,
terdapat perbedaan hasil belajar peserta dan uji korelasi antar variabel terikat.
didik antara yang menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing dengan
peserta didik yang mengunakan model HASIL DAN PEMBAHASAN
pembelajaran langsung. Implementasi Data yang diperoleh terlebih dahulu
model pembelajaran inkuri terbimbing diuji prasyarat. Hasil pengujian
lebih efektif dalam meningkatkan motivasi menunjukkan bahwa data berdistribusi
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

normal, homogen, dan tidak ada korelasi Deskripsi data hasil penelitian dapat
antar variabel terikat. Dengan demikian, dilihat pada tabel berikut.
pengujian hipotesis dapat dilakukan.

Statistics
KPS1 PK1 KPS2 PK2
N Valid 34 34 34 34
Missing 0 0 0 0
Mean 74.779 85.441 69.400 78.088
Std. Error of Mean 1.9217 .9350 1.4874 1.1073
Median 77.700 85.000 69.400 78.750
Mode 77.7 87.5 72.2 80.0
Std. Deviation 11.2052 5.4519 8.6727 6.4567
Variance 125.556 29.724 75.216 41.689
Range 38.9 22.5 33.3 22.5
Minimum 55.5 72.5 55.5 65.0
Maximum 94.4 95.0 88.8 87.5
Sum 2542.5 2905.0 2359.6 2655.0

Berdasarkan Tabel 1 di atas, tampak tinggi jika dibandingkan dengan


bahwa nilai rata-rata keterampilan proses penggunaan model pembelajaran
sains peserta didik yang mengikuti konvensional. Gaya berpikir
pembelajaran dengan model inkuiri peserta didik yang memiliki gaya berpikir
terbimbing 74,78 lebih tinggi daripada divergen dengan model pembelajaran
peserta didik yang mengikuti inkuiri memiliki kemampuan lebih tinggi
pembelajaran dengan model konvensional daripada peserta didik yang mengikuiti
dengan rata-rata 69,40 begitu juga model pembelajaran konvensional.
dengan nilai rata-rata penguasaan konsep Rokhmatika (2012), pengaruh model
IPA peserta didik yang mengikuti inkuiri terbimbing dipadu kooperatif Jigsaw
pembelajaran dengan model inkuiri berpengaruh terhadap keterampilan
terbimbing 85,44 lebih tinggi daripada proses sains ditinjau dari kemampuan
peserta didik yang mengikuti akademik. Hasil penelitiannya
pembelajaran dengan model konvensional menunjukkan bahwa model pembelajaran
dengan rata-rata 78,09. inkuiri terbimbing dipadu kooperatif Jigsaw
Pegujian hipotesis yang dilakukan berpengaruh terhadap keterampilan
dengan uji MANOVA menunjukkan hasil proses sains, kemampuan akademik tidak
sebagai berikut. Pertama, hipotesis 1 berpengaruh terhadap keterampilan
berbunyi terdapat pengaruh model proses sains, dan tidak terdapat intraksi
pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap antara model inkuiri terbimbing dipadu
keterampilan proses sains peserta didik kooperatif Jigsaw dan kemampuan
berhasil di tolak (F=4,901;p<0,05). Hal ini akademik siswa terhadap keterampilan
didukung oleh penelitian, Warnata (2009) proses sains.
dalam penelitiannya yang berjudul Dilihat dari hasil analisis dalam
pengaruh penggunaan model penelitian dan hasil penemuan terdahulu,
pembelajaran inkuiri terhadap dapat dikatakan bahwa model
keterampilan proses sains ditinjau dari pembelajaran inkuiri terbimbing dapat
gaya berpikir peserta didik SMP Negeri 3 meningkatkan keterampilan proses sains
kediri Tabanan. Hasil penelitiannya peserta didik. Karena dengan mengikuiti
menunjukkan penggunaan model langkah-langkah pembelajaran inkuiri
pembelajaran inkuiri menghasilkan terbimbing, peserta didik dapat melakukan
keterampilan proses sains yang lebih aspek-aspek keterampilan proses sains,
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

antara lain: merumuskan hipotesis, langsung. Implementasi model


menggunakan alat dan bahan, pembelajaran inkuri terbimbing lebih
mengamati, menganalisis data, efektif dalam meningkatkan motivasi
menyimpulkan, dan selanjutnya belajar peserta didik bila dibandingkan
mengkomunikasikan hasilnya secara lisan dengan model pembelajaran langsung.
kepada teman-temannya. Melalui Dilihat dari hasil analisis dalam
aktivitas-aktivitas ilmiah tersebut akan penelitian dan hasil penemuan
memberikan kesempatan lebih banyak sebelumnya, dapat dikatakan bahwa
kepada peserta didik untuk mencari dan model pembelajaran inkuiri terbimbing
menemukan sendiri fakta, konsep, dan dapat meningkatkan penguasaan konsep
prinsip melalui pengalamannya secara IPA peserta didik. Ini disebabkan karena
langsung sehingga proses pembelajaran seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran
menjadi lebih optimal. dengan model inkuiri terbimbing lebih
Berdasarkan uraian di atas dapat menekankan pada aktivitas peserta didik
dikatakan bahwa model pembelajaran secara maksimal melalui kegiatan ilmiah
inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap untuk mencari dan menemukan sendiri
peningkatan keterampilan proses sains konsep-konsep yang dipelajari, sehingga
peserta didik karena keterampilan proses peserta didik akan lebih mudah
sains terintegrasi di dalam sintaks memahami konsep-konsep yang rumit
pembelajarannya. dan abstrak karena disertai dengan
Kedua, hipotesis 2 berbunyi pengalaman nyata dan terhindar dari
terdapat pengaruh model pembelajaran cara-cara belajar tradisional (menghafal).
inkuiri terbimbing terhadap penguasaan Penerapan model pembelajaran
konsep IPA peserta didik berhasil di tolak inkuiri terbimbing, akan menjadikan
(F=25,741;p<0,05). Hal ini didukung oleh pembelajaran menjadi lebih bermakna
penelitian, Lasia (2010) dalam karena peserta didik sendiri yang
penelitiannya yang berjudul pengaruh mengalaminya langsung sehingga dapat
model pembelajaran inkuri terbimbing mengkonstruksi pengetahuannya sendiri
berbasis lingkungan terhadap dan apa yang dipelajari tidak hanya
keterampilan berpikir kreatif dan berorientasi pada buku teks saja akan
penguasaan konsep IPA kelas V SD. tetapi lebih menyentuh pada kebutuhan
Hasil penelitiannya mendapatkan bahwa dan pengalamannya sehari-hari selama
keterampilan berpikir kreatif peserta didik berintraksi dengan alam sekitarnya
hampir sama antara peserta didik yang sehingga peserta didik dapat
mengikuti model pembelajaran inkuiri memecahkan permasalahan berdasarkan
terbimbing berbasis lingkungan dengan fakta dan pengamatan.
peserta didik yang mengikuti Berdasarkan uraian di atas dapat
pembelajaran langsung. Penguasaan dikatakan bahwa model pembelajaran
konsep IPA peserta didik yang mengikuti inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap
model pembelajaran inkuiri terbimbing peningkatan penguasaan konsep IPA
berbasis lingklungan lebih baik daripada peserta didik, karena peserta didik yang
peserta didik yang mengikuti menemukan sendiri konsep yang
pembelajaran langsung. Selanjutnya dipelajarinya secara langsung melalui
Mertiana (2011), dalam penelitiannya kegiatan ilmiah, sehingga konsep-konsep
yang berjudul Pengaruh implementasi tersebut akan mudah dipahami dan akan
model pembelajaran inkuiri terbimbing melekat pada pikiran peserta didik
terhadap peningkatan motivasi belajar dan sehingga sulit untuk dilupakan.
hasil belajar IPA di kelas VI SD Santo Ketiga, hipotesis 3 berbunyi
Yoseph 1 Denpasar. Hasil penelitiannya terdapat pengaruh model pembelajaran
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan inkuiri terbimbing secara simultan
hasil belajar peserta didik antara yang terhadap keterampilan proses sains dan
menggunakan model pembelajaran inkuiri penguasaan konsep IPA peserta didik
terbimbing dengan peserta didik yang berhasil di tolak (F=13, 854;p<0,05). Hal
mengunakan model pembelajaran ini didukung oleh penelitian, Sudarman
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

(2012) penelitiannya berjudul pengaruh diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik


model pembelajaran inkuiri Terhadap beberapa kesimpulan. Pertama, terdapat
pemahaman konsep dan kinerja ilmiah pengaruh model pembelajaran inkuiri
siswa SMP. Hasil penelitian menunjukkan terbimbing terhadap peningkatan
bahwa terdapat perbedaan pemahaman keterampilan proses sains pada siswa
konsep dan kinerja ilmiah antara siswa kelas V Gugus 03 Wanasaba Lombok
yang belajar melalui model pembelajaran Timur (F=4,901;p<0,05).
inkuri terbimbing dengan pembelajaran Kedua, terdapat pengaruh model
langsung, terdapat perbedaan pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap
pemahaman konsep antara siswa yang peningkatan penguasaan konsep IPA
belajar melalui model pembelajaran inkuri pada siswa kelas V Gugus 03 Wanasaba
terbimbing dengan pembelajaran Lombok Timur (F=25,741;p<0,05).
langsung, dan terdapat perbedaan kinerja Ketiga, terdapat pengaruh model
ilmiah antara siswa yang belajar melalui pembelajaran inkuiri terbimbing secara
model pembelajaran inkuri terbimbing simultan terhadap peningkatan
dengan pembelajaran langsung. keterampilan proses sains dan
Praptiwi (2012), dalam penguasaan konsep IPA pada siswa kelas
penelitiannya yang berjudul efektivitas V Gugus 03 Wanasaba Lombok Timur
model pembelajaran eksperimen inkuiri (F=13,854;p<0,05).
terbimbing berbantuan my own dictionary Berdasarkan simpulan penelitian
untuk meningkatkan penguasaan konsep yang merupakan hasil dari serangkaian
dan unjuk kerja siswa SMP RSBI. Hasil penelitian yang telah dilakukan, maka
penelitiannya menunjukkan penerapan dapat dikemukakan beberapa saran
model pembelajaran inkuiri terbimbing sebagai berikut. (1) Model pembelajaran
berbantuan my own dictionary efektif inkuiri terbimbing dapat menciptakan
untuk meningkatkan penguasaan konsep suasana pembelajaran yang aktif, kreatif,
dan unjuk kerja siswa SMP RSBI. efektif dan menyenangkan apabila
Temuan diatas relevan dengan didukung oleh media pembelajaran yang
pendapat Amri dan Ahmadi (2010: 91) relevan seperti KIT IPA, buku-buku
Melalui pembelajaran yang berbasis penunjang, dan alat maupun bahan
inkuiri, siswa belajar sains sekaligus juga praktik yang di dapat dari lingkungan
belajar metode sains. Proses inkuiri terdekat peserta didik. Untuk itu,
memberi kesempatan kepada siswa untuk disarankan kepada guru untuk terus
memiliki pengalaman belajar yang nyata berinovasi, mengembangkan kreatifitas
dan aktif, siswa dilatih bagaimana dan tidak berhenti belajar dalam
memecahkan masalah sekaligus menciptakan suasana pembelajaran yang
membuat keputusan. dapat membantu peserta didik
Dilihat dari hasil analisis penelitian mengoptimalkan potensi dirinya; (2) Model
dan hasil penelitian sebelumnya serta pembelajaran inkuri terbimbing yang
teori yang sudah ada, dapat dikatakan diterapkan dalam penelitian ini terbukti
bahwa model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap pemahaman
terbimbing merupakan salah satu model konsep IPA dan keterampilan proses
pembelajaran inovatif yang dapat sains peserta didik. Namun, model ini
diterapkan dalam pembelajaran IPA memiliki keterbatasan keluasan uji coba
karena berpengaruh terhadap dan aspek penguasaan materi. Oleh
peningkatan keterampilan proses sains sebab itu, disarankan kepada peneliti lain
dan penguasaan konsep IPA peserta agar dapat melalukan penelitian sejenis
didik, sehingga apa yang menjadi tujuan dengan meninjau aspek pembelajaran
dari pembelajaran IPA dapat tercapai. yang lebih luas dengan variabel yang
lebih banyak sehingga diperoleh hasil
yang lebih optimal; (3) Pembelajaran
PENUTUP dengan menggunakan model
Dengan mengacu pada hasil pembelajaran inkuiri terbimbing terbukti
pengujian hipotesis seperti yang telah berpengaruh secara simultan terhadap
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

penguasaan konsep dan keterampilan Kerja Siswa SMP RSBI. Tesis


proses sains peserta didik. Untuk itu, (diterbitkan). Sekaran: Fakultas
disarankan kepada guru agar dapat Matematika dan Ilmu
menggunakan model pembelajaran ini Pengetahuan Alam Universitas
sebagai alternatif dalam pembelajaran Negeri Semarang.
dengan tetap memperhatikan karakteristik Rokhmatika, (2012). Pengaruh Model
materi pembelajaran agar peserta didik Inkuiri Terbimbing Dipadu
dapat belajar lebih aktif dan mampu Kooperatif Jigsaw Berpengaruh
mengkonstruk pengetahuannya sendiri Terhadap Keterampilan Proses
berdasarkan langkah-langkah Sains Ditinjau dari Kemampuan
pembelajaran inkuiri yang pada akhirnya Akademik. Tesis (tidak
bermuara pada peningkatan kualitas hasil diterbitkan). Pendidikan Biologi
belajar. FKIP Universitas Negeri
Semarang.
Suastra, IW. 2009. Pembelajaran IPA
DAFTAR PUSTAKA Terkini Mendekati Siswa dengan
Ahmadi, K. & Amri, S. 2010. Proses Lingkungan Alamiah dan Sosial
Pembelajaran Kreatif dan Inovatif Budayanya. Singaraja: Undiksha.
dalam Kelas. Prestasi Pustaka: Sudarman, IN. 2012. Pengaruh Model
Jakarta. Pembelajaran Inkuiri Terhadap
BSNP. 2006. Panduan Penyusunan KTSP Pemahaman Konsep dan Kinerja
Jenjang Pendidikan Dasar dan Ilmiah Siswa SMP. Tesis (tidak
Menengah. Jakarta: BNSP. diterbitkan). Denpasar: PPs
______, 2008. Undang-Undang Sisdiknas Undiksha Singaraja.
No. 20 Tahun 2003. Jakarta: Warnata, IM. 2009. Pengaruh
Sinar Grafika. Dirjen Dikdasmen. Penggunaan Model
2004. Implementasi Pembelajaran Inkuiri terhadap
Kecenderungan Pendidikan IPA. Keterampilan proses sains
Jakarta:Depdiknas. ditinjau dari Gaya Berpikir
Darmodjo, H, & Kaligis, J.R.E. 1992. Peserta Didik SMP Negeri 3
Pendidikan IPA II. Jakarta: Kediri Tabanan. Tesis (tidak
Depdikbud Dirjen Dikti P2TK. diterbitkan). Denpasar: PPS
Lasia, IK. 2010. Pengaruh Pembelajaran Undiksha Singaraja.
Inkuiri Terbimbing Berbasis
Lingkungan Terhadap
Keterampilan Berpikir Kreatif dan
Penguasaan Konsep IPA Kelas V
SD. Tesis (tidak diterbitkan).
Denpasar: PPS Undiksha
Singaraja.
Mertiana,M.IK.2010.Pengaruh
Implementasi Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Terhadap Peningkatan Motivasi
Belajar dan Hasil Belajar IPA di
Kelas VI SD Santo Yoseph I
Denpasar. Tesis (tidak
diterbitkan). Denpasar: PPs.
Undiksha Singaraja.
Praptiwi, (2012). Efektivitas Model
Pembelajaran Eksperimen Inkuiri
Terbimbing Berbantuan My Own
Dictionary Untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep dan Unjuk
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

Anda mungkin juga menyukai