Anda di halaman 1dari 12

Analisis Konten Pembelajaran Mata Kuliah Wajib Universitas Berbasis

Karakter Bela Negara


1)
Aniek Irawatie, 2) Iswahyuni, 3) Tsabdany Tzarauliarany Anagusti, 4) Hesty Fazar Afriani
1)
Ilmu Komunikasi FISIP, 2) Ilmu Politik FISIP, 3) Ilmu Komunikasi FISIP, 4) Ilmu Komunikasi
FISIP
UPN Veteran Jakarta, Jakarta
JL. RS. Fatmawati, Pondok Labu Jakarta Selatan
1)
irawatieaniek68@gmail.com, 2) Iswahyuniadil06@gmail.com, 3) tsabdanytzarauliarany@gmail.com,
4)
hestyfazarafriani@gmail.com

ABSTRAK
Pesatnya perkembangan teknologi membuat sistem pendidikan di Indonesia lebih maju dan lebih
baik seperti apa yang diharapkan. Sistem pendidikan mengalami perkembangan dari sistem
konvensional ke serba digital, proses belajar mengajar hanya terjadi di ruang kelas sekarang
proses belajar mengajar tidak terikat ruang dan waktu. Penyusunan dan pengembangan konten
pembelajaran, dosen harus memperhatikan dimensi konten yang mencakup pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif, sehingga konten pembelajaran menjamin pencapaian
kompetensi hasil belajar mahasiswa secara utuh dari sisi pengetahuan, proses dan nilai nilai yang
dimiliki mahasiswa. Secara instruksional konten pembelajaran mencakup aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Mata kuliah wajib universitas di UPN Veteran Jakarta dalam meramu konten
materi pembelajarannya lebih menarik dan mampu memberi semangat bagi mahasiswanya untuk
berminat mempelajarinya. Dalam proses pendidikan budaya dan karakter bangsa, secara aktif
peserta didik mengembangkan potensi dirinya, melakukan proses internalisasi, dan penghayatan
nilai menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di masyarakat, mengembangkan kehidupan
masyarakat lebih sejahtera, serta mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat.
KataKunci: Konten pembelajaran, karakter, bela negara

ABSTRACT
The rapid development of technology makes the education system in Indonesia more advanced and
better as expected. The education system continues to experience development, which initially only
used conventional systems, now shifted to fully digital systems, likewise the teaching and learning
process only occurs in classrooms, now the teaching and learning process is not bound by time
and space. In compiling and developing learning content, lecturers must pay attention to the
dimensions of content which include factual, conceptual, procedural, and metacognitive
knowledge, so that the learning content guarantees the competence of student learning outcomes
as a whole in terms of knowledge, processes and student values. In addition, instructional content
must include cognitive, affective, and psychomotor aspects. Compulsory university courses at UPN
Veteran Jakarta in concocting learning material content must be more interesting and able to give
enthusiasm / motivation for students to be more interested in learning them. In the process of
cultural education and national character, students actively develop their potential, carry out the
internalization process, and live the values into their personalities in socializing in society, develop
a more prosperous community life, and develop a dignified national life. With the above
background, the title in this study is the Analysis of Learning Content for University Compulsory
Subjects Based on State Defense Characters at UPN Veteran Jakarta.
Keywords: learning content, character, state defense

128 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 5 No 1 Bulan Maret 2021


I. PENDAHULUAN Jakarta yang memberi materi muatan Bela
Dunia pendidikan di revolusi industri 4.0, Negara diatur melalui Keputusan Rektor.
Indonesia khususnya tingkat perdosenan UPN Veteran Jakarta sebagai kampus
tinggi mengalami tantangan yang cukup Bela Negara melakukan transmisi
berat yaitu melemahnya rasa persaudaraan pengetahuan dan transformasi
sebangsa dan setanah air, menguatnya sikap/perilaku mahasiswa melalui mata
politik aliran, berorientasi jangka pendek kuliah wajib umum (MKWU) dalam upaya
(pragmatis), dan partisipasi politik tanpa meningkatkan mutu lulusan yang unggul
pola serta kering dari spirit moralitas. dan berkarakter Bela Negara maka perlu
Sedangkan dalam jangka panjang kondisi ini meningkatkan dan memperbaiki materi-
dapat memperlemah pilar-pilar kehidupan materinya sesuai dengan perkembangan
berbangsa dan bernegara, oleh karena itu Revolusi Industri 4.0 dengan semangat Bela
kondisi tersebut perlu segera diatasi. Negara. Pendekatan aktivitas pembelajaran
Pesatnya perkembangan teknologi membuat MKWU berpusat pada mahasiswa/student
sistem pendidikan di Indonesia lebih maju centered learning (SCL), disamping itu
dan lebih baik seperti apa yang diharapkan. proses pembelajaran yang diselenggarakan
Sistem pendidikan terus mengalami juga melalui proses berpikir kritis, analistis,
perkembangan yang semula hanya induktif, deduktif, reflektif sehingga
menggunakan sistem konvensional sekarang memicu “High Order Thinking” dengan
beralih ke sistem yang serba digital, dialog interaktif, kreatif partisipatori untuk
demikian juga dengan proses belajar mendapatkan pemahaman tentang
mengajar hanya terjadi di ruang kelas kebenaran, menumbuhkan motivasi
sekarang proses belajar mengajar tak terikat belajar/pengalaman belajar mahasiswa.
oleh ruang dan waktu. Konten merupakan komponen kurikulum
Mengacu pada Permenristekdikti No. 44 yang penting Konten seringkali kurang
Tahun 2015 tentang Standar Nasional diperhatikan diserahkan pada keputusan
Pendidikan Tinggi wajib memuat mata dosen atau diambil dari buku teks, tanpa
kuliah Agama, Pancasila, Pendidikan mengaitkan dengan tujuan pendidikan,
Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia kurikulum atau instruksional. Pertanyaan
yang merupakan satu kesatuan yang tidak penelitian konten pembelajaran MKWU
dapat dipisahkan, Kurikulum di UPN berbasis Karakter Bela Negara: Bagaimana
Veteran Jakarta sebagai kampus Bela kemampuan dosen dalam menyusun konten
Negara memuat mata kuliah wajib mata kuliah MKWU (Mata kuliah Pancasila
universitas yang tercermin pada Peraturan dan Pendidikan Kewarganegaraan). Apakah
Rektor UPN Veteran Jakarta Nomor : 015 konten MKWU (Mata kuliah Pancasila dan
Tahun 2017 Tentang Peraturan Akademik Pendidikan Kewarganegaraan) berbasis
Pasal 4 ayat 5. Kurikulum Program Studi karakter bela Negara.
memuat mata kuliah wajib umum (MKWU)
yang terdiri dari atas mata kuliah: 2. METODOLOGI
Pendidikan Agama (3 SKS); Pancasila (2 Penelitian ini menggunakan pendekatan
SKS); Pendidikan Kewarganegaraan (3 kualitatif, sifat penelitian deskriptif
SKS); Bahasa Indonesia (3 SKS) ; dan digunakan dalam penelitian ini sebagai
Kepemimpinan (3 SKS). Ayat 6. Peraturan prosedur pemecahan masalah yang diselidiki
Rektor UPN Veteran Jakarta Nomor : 015 dengan menggambarkan atau melukiskan
Tahun 2017 Tentang Peraturan Akademik, keadaan subyek atau obyek penelitian (orang,
Kurikulum di lingkungan UPN Veteraan lembaga, dan masyarakat) pada saat sekarang
ber-dasarkan fakta-fakta yang tampak atau

Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 5 No 1 Bulan Maret 2021 129


sebagaimana adanya (Nawawi, 2005: 63). pembelajaran tertentu dan didasarkan pada
Teknik pengumpulan data terdiri dari dua, berbagai pendapat tentang makna tujuan
yaitu dengan pengumpulan data secara pembelajaran atau tujuan instruksional.
primer dan sekunder. Teknik analisis data Menurut Magner (1962)
kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan mendefinisikan tujuan pembelajaran sebagai
Miles and Huberman (1984) dalam Sugiyono tujuan perilaku yang hendak dicapai atau
(2012), mengemukakan bahwa aktivitas yang dapat dikerjakan oleh peserta didik
dalam analisis data kualitatif dilakukan sesuaikompetensi. Dejnozka dan Kavel
secara interaktif dan berlangsung secara terus (1981), tujuan pembelajaran adalah suatu
menerus pada setiap tahapan penelitian pernyataan spefisik yang dinyatakan dalam
sehingga sampai tuntas dan datanya sampai bentuk perilaku yang diwujudkan dalam
jenuh. bentuk tulisan yangmenggambarkan hasil
belajar yang diharapkan. Tujuan
3. LANDASAN TEORI pembelajaran merupakan pernyataan
Proses interaksi peserta didik dengan mengenai keterampilan atau konsep yang
pendidik dan sumber belajar pada suatu diharapkan dapat dikuasai oleh mahasiswa
lingkungan belajar yang meliputi dosen dan akhir periode pembelajaran (Slavin, 1994).
mahasiswa yang saling bertukar informasi Media pembelajaran merupakan faktor
adalah merupakan proses pembelajaran. yang penting dalam peningkatan kualitas
Pembelajaran merupakan proses interaksi pembelajaran. Media pembelajaran adalah
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi sebuah alat yang berfungsi untuk
proses perolehan ilmu dan pengetahuan, menyampaikan pesan pembelajaran.
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta Sedangkan pembelajaran adalah sebuah
pembentukan sikap dan kepercayaan pada proses komunikasi antara pembelajar,
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak
adalah proses untuk membantu peserta didik akan berjalan tanpa bantuan sarana
dapat memahami materi ajar dengan baik. penyampai pesan atau media, sehingga saya
(Wikipedia). Di sisi lain pembelajaran menyimpulkan bahwa media pembelajaran
mempunyai pengertian yang mirip dengan itu penting dalam proses pembelajaran.
pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai Media pembelajaran sangat banyak
konotasi yang berbeda, demikian juga dengan macamnya, tentunya tidak digunakan
dalam konteks pendidikan, dosen mengajar sekaligus. Untuk itu perlu dipilih secara
agar mahasiswanya dapat belajar dan cermat, media mana yang lebih tepat untuk
menguasai isi pelajaran hingga mencapai mencapai tujuan pembelajaran yang telah
sesuatu objektif yang ditentukan (aspek ditetapkan. Kriteria yang paling utama dalam
kognitif), juga dapat memengaruhi pemilihan media bahwa media harus
perubahan sikap (aspek afektif), serta disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau
keterampilan (aspek psikomotor). Proses kompetensi yang ingin dicapai.
belajar mengajar ini memberi kesan hanya
sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan Konsep Konten
mengajar saja, adapun pembelajaran Konten merupakan komponen penting
menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dalam sebuah proses belajar mengajar, oleh
dengan peserta didik. sebab itu wajib bagi dosen untuk membuat
Tujuan pembelajaran (instructional konten pembelajaran lebih mudah dipahami
objective) adalah perilaku hasil belajar yang mahasiswa dan lebih menarik. Konten
diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai pembelajaran harus memuat materi yang
oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan

130 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 5 No 1 Bulan Maret 2021


mengandung unsur memotivasi mahasiswa nasional berfungsi mengembangkan
untuk lebih menggali rasa ingin tahunya kemampuan dan membentuk watak serta
terhadap materi atau mata kuliah yang peradaban bangsa yang bermartabat dalam
diajarkankannya, oleh sebab itu maka bagi rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
beberapa dosen untuk menyusun konten bertujuan untuk berkembangnya potensi
menjadi beban. siswa agar menjadi manusia yang beriman
Konsep konten menurut Saylor dan dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Alexander dalam bukunya Ortiz, A. L. berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
(2004) adalah : Fakta, observasi, data, mandiri, dan menjadi warga negara yang
persepsi, klasifikasi, disain dan pemecahan demokratis serta bertanggung jawab.
masalah yang telah dihasilkan pengalaman
dan hasil pikiran manusia yang tersusun 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam bentuk ide-ide, konsep, prinsip- Pendidikan merupakan salah satu pilar
prinsip, kesimpulan, perencanaan dan solusi. bangsa yang perlu diselenggarakan dan
Sedangkan menurut Hymen (1973:4), berupa ditingkatkan pelaksanaannya. Perdosenan
Ilmu pengetahuan (seperti fakta, keterangan, Tinggi (PT) merupakan jenjang pendidikan
prinsip-prinsip, definisi), ketrampilan dan yang perlu menjadi prioritas dalam
proses (seperti membaca, menulis, ber meningkatkan kualitas pendidikan
hitung, menari, berfikir kritis, berkomuni kasi diIndonesia. Dalam upaya merealisasikan
lisan dan tulisan). pendidikan yang berkualitas dan berbudi
pekerti yang baik serta memiliki sikap bela
Karakter Bela Negara negara dan cinta tanah air perlu dilakukan
Pendidikan karakter saat ini merupakan peningkatan disegala aspek Pendidikan di
hal yang sangat fundamental dari kehidupan UPN Veteran Jakarta sebagai salah satunya
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. adalah metode pembelajaran yang tidak
Pendidikan atau pembangunan karakter banyak ditemukan di PTS dan PTN lainnya.
bangsa secara konstitusional mendapatkan Materi pembelajaran memuat konten
landasan yang kuat. Pembukaan UUD 1945 sesuai dengan sub materinya, harus interaktif
dan Pancasila telah memberikan landasan sehingga mahasiswa tertarik. Konten
yang begitu mendasar, kokoh dan pembelajaran sebagai informasi, alat dan teks
komprehensif. Secara operasiponal di dalam yang diperlukan untuk perencanaan dan
Rencana Pembangunan Jangka penelaah implementasi pembelajaran serta
Panjang Nasional tahun 2005-2025 (lih. UU membantu kegiatan belajar mengajar di kelas
RI No. 17 Tahun 2007), dalam Misi pertama sehingga disusun secara
pembangunan nasional adalah sistematis untuk menampilkan sosok yang
terwujudnya karakter bangsa yang tangguh, utuh dari kompetensi yang akan dikuasai
kompetitif, berakhlak mulia, dan bermoral siswa dalam proses pembelajaran. Metode
berdasarkan Pancasila, yang dicirikan dengan pembelajaran yang diterapkan juga
watak dan perilaku manusia dan masyarakat berbasiskan teknologi informasi dan
Indonesia yang beragam, beriman dan komunikasi dengan sistem pembelajaran
bertakwa kepada tuhan YME, berbudi luhur, daring (SPADA).
bertoleran, bergotong royong, berjiwa Konten pembelajaran mata kuliah wajib
patriotik, berkembang dinamis dan universitas (MKWU) merupakan elemen
berorientasi ipteks. yang paling signifikan dalam pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pembelajaran di setiap universitas. Mata
Pasal 3, merumuskan fungsi pendidikan kuliah wajib universitas merupakan mata
nasional dalam kalimat: “Pendidikan kuliah yang harus diambil oleh mahasiswa

Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 5 No 1 Bulan Maret 2021 131


yang menjadi dasar dari program universitas. menyelidiki penyebab dan konsekuensi dari
Setiap universitas memiliki mata kuliah fenomena yang merupakan bagian dari
wajib yang berbeda-beda karena standar konteks mereka, Visi total mencakup
kompetensi lulusannya memang berbeda. serangkaian aspek, seperti studi tentang
Dalam menyusun konten MKDU semua elemen yang mengelilingi manusia;
memanfaatan e-Learning Berbasis Nilai- ini memberinya karakter universal. Selain itu,
Nilai Bela Negara. Agar mendapatkan konten visi ini tidak fokus pada bidang studi, karena
yang tepat guna dan sesuai dengan yang ingin menemukan semua jawaban yang
diharapkan UPN Veteran Jakarta bekerja mungkin. Hal ini yang diharapkan untuk
sama dengan LP3M melakukan workshop menjadi salah satu capaian pembelajarana
dalam penyusunan konten Pembelajaran berbasis karakter nilai-nilai bela negara.
Mata Kuliah Wajib Universitas dengan Pemanfaat teknologi digital sebagai
memamnfaatkan tekbologi terkini e-Learning nama lain dari perkembangan Revolusi
dan berbasis nilai-nilai bela negara. Dalam Industri 4.0 menjadi pendorong kemajuan
workshop tersebut yang menjadi narasumber teknologi, termasuk kemajuan dibidang
dijadikan informan dalam penelitian ini. pendidikan. Menurut Dika bahwa:
Menurut Rangga Firdaus dalam mebuat Kemajuan dibidang tersebut semakin
konten pembelajaran berbasis karakter bela memudahkan mahasiswa dalam
negara harus mengedepankan 10 hal penting memenuhi kebutuhan pengetahuannya
dalam memahami capaian pembelajaran dengan mencari, mengevaluasi,
(Learning Outcomes), diantaranya adalah: mengatur, dan mengkomunikasikan
Filoshopi future dan vision, peranan TIK informasi yang diperoleh untuk
dalam konteks kurikulum dan standar, memecahkan permasalahan yang
fenomena perubahan model dihadapi. Keberadaan teknologi yang
pembelajaran, implementasi semakin canggih memudahkan
pembelajaran revolusi industri, strategi berlangsungnya proses pembelajaran.
implementasi TIK untuk pembelajaran, Pengajar dapat menggunakan media
paradigm pembelajaran era revolusi pembelajaran secara online dalam
industri 4.0, penggambaran fenomena menyampaikan materi pembelajaran
transformasi perubahan pada dunia maupun memberi tugas kepada
pendidikan, merancang teknik mahasiswa.
penyajian hypercontent, merancang soal Namun dalam penerapannya harus
tugas dan latihan yang menyenangkan, menggunakan model pembelajaran diera
menyelaraskan keberadaan TIK dalam revolusi industri 4.0 dengan menggunakan
beragam model pedagogi, serta berbagai media-media baru yang
memberikan contoh repositori aplikasi mempermudah mahasiswa dalam mengakses
TIK. Kedua belas hal ini menjadi pembelajaran. Hal ini sesuai dengan yang
landasan untuk membuat perkuliahan disampaikan oleh Rangga Firdaus tentang
semakin menarik serta mengasah keterkaitan revolusi industri 4.0 dengan
kreatifitas mahasiswa di kelas. media-media baru untuk pembelajaran yaitu:
Berdasarkan capaian pembelajaran Dengan media-media baru yang dapat
diatas mengemukakan bahwa filoshopi future membuat akses informasi pembelajaran
dan vision merupakan salah satu ciri utama dikelas bisa melalui internet, sebagai
filsafat. Pandangan ini menyatakan bahwa salah satu contoh aplikasi yang dapat
manusia tidak hanya harus berkonsentrasi digunakan yaitu zoom. Aplikasi ini dapat
pada studi tentang hal-hal, tetapi juga harus memungkinkan dosen bisa memberikan

132 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 5 No 1 Bulan Maret 2021


perkuliahan secara online pada waktu Dengan adanya kegiatan pembelajaran
yang telah ditentukan serta mahasiswa seperti ini mahasiswa dipaksa untuk
dapat melakukan proses pembelajaran mengikuti pembelajaran online. Hal ini
dimana saja untuk dapat mengikuti zoom dilakukan kemungkinan dikarenakan
tersebut. Hal inilah yang menjadi salah keharusan dari Clusterisasi Perdosenan
satu contoh penerapan kelas e-learning. Tinggi, Peraturan, mengikuti trend
Hal ini diperkuat oleh pak Dika yang Global. Yang berikutnya Terpaksa
mengatakan keterkaitan revolusi industry 4.0 dikarenakan percepatan program dan
didalam dunia Pendidikan adalah: penganggaran. Yang berikutnya Bisa
Dengan perkembangan TIK, dunia memiliki Pembuatan Pembelajaran dengan
Pendidikan mengalami perubahan yang Optimasi Learning Management System)
memudahkan interaksi antara pengajar (LMS) dan kuliah daring. Yang berikutnya
dengan mahasiswa dengan cara E- Terbiasa dimana Kampus tidak asing lagi
learning. E-learning mempermudah dengan istilah e-learning dan turunannya,
interaksi antara pengajar dengan Dosen-dosen juga sudah terbiasa
mahasiswa untuk dapat saling berbagi menggunakan elearning dan yang terakir
informasi dan dapat mengakses materi budaya, Elearning menjadi bagian dari
belajar setiap saat dan berulang–ulang, budaya akademik kampus.
dengan kondisi yang demikian mahasiswa Dengan mengikuti tren revolusi industri
dapat memantapkan penguasaannya 4.0 ini membantu mahasiswa dalam
terhadap materi pembelajaran. melaksanakan kegiatan pembelajaran dan
Dengan menyediakan berbagai fasilitas kegiatan sehari-hari bersifat netral dan akan
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan memberikan manfaat yang besar jika berada
dan tuntutan zaman diharapkan mahasiswa di tangan yang professional. Namun bukan
dapat menambah skill dan pengetahuan berarti teknologi mampu menggantikan peran
dalam menghadapi tantangan di era industri dosen dalam memberikan pengajaran kepada
4.0 ini. Revolusi industri ini untuk mahasiswa. Dosen sebagai pengajar harus
memperoleh solusi, memecahkan berbagai mampu menggunakan teknologi jika tidak
masalah yang dihadapi serta menemukan dosen akan tergantikan posisinya. Dosen
berbagai kemungkinan inovasi baru yang sebagai pengajar yang professional harus
dapat dimanfaatkan bagi perbaikan memenuhi standar capaian pendidikan seperti
kehidupan masyarakat Indonesia dikemudian yang tertuang dalam Peraturan Menteri Riset,
hari. Mengoptimalisasi penggunaan Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
teknologi dalam pembelajaran merupakan Indonesia (Permenristekdikti) tentang
alat bantu Pendidikan yang diharapkan Standar Pendidikan Dosen. Pasal 1 ayat 2
mampu menghasilkan output yang dapat dalam peraturan tersebut menjelaskan bahwa
mengikuti atau mengubah zaman menjadi standar pendidikan dosen minimal
lebih baik. Dengan menggunakan metode menempuh program sarjana pendidikan dan
pembelajaran Pendidikan yang tepat, program pendidikan profesi.
diharapkan generasi muda Indonesia dapat Teknologi Informasi dan Komunikasi
menghadapi Revolusi Industri 4.0 dengan memiliki peran dan posisi yang sangat
baik dan tepat. beragam pada setiap jenis Standar Nasional
Ada beberapa tahapan yang harus dilewati Pendidikan, sesuai dengan postur dan
mahasiswa dalam menjalankan pembelajaran karakteristiknya masing-masing (people-
dengan mengikuti tren revolusi industry 4.0, process-technology). Dalam melakukan
menurut Rangga Firdaus, diantaranya: pembelajaran untuk generasi muda

Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 5 No 1 Bulan Maret 2021 133


diharapkan harus mampu menciptakan secara online diantaranya adalah: Ruang
kenyamanan dalam mendapatkan Dosen, Edmodo, Zenius.net, dan lain
pembelajaran. Menurut Rangga Firdaus sebagainya. Fasilitas yang ditawarkan
suasana dan lingkungan pembelajaran harus dalam pendidikan era Revolusi Industri
dikembangkan senyaman mungkin bagi para 4.0 lebih fleksibel dan efisien dengan
mahasiswa sesuai dengan karakteristik dan adanya video berisi penjelasan tentang
profil mahasiswa agar proses belajar dan materi yang diajarkan, latihan soal, dan
mengajar menjadi efektif, antara lain: tryout online, serta pengajar yang
Mahasiswa merasa senang dalam posisi berkualitas yang selalu standby jika
mengendalikan, mahasiswa senang dibutuhkan oleh mahasiswa dapat
banyak diberikan pilihan, mahasiswa dilakukan secara interaktif. Semua proses
senang beraktifiktas dalam kelompok, pembelajaran yang berbasis internet
mahasiswa senang berada dalam menjadikan belajar mengajar lebih
lingkungan inklusif, mahasiswa snagat bervariasi serta dapat dilakukan dimana
mahir menggunakan teknologi, saja dan kapan saja.
mahasiswa memiliki pola pemikiran yang Pembelajaran saat sekarang ini
berbeda, mahasiswa cenderung senang membentuk mahasiswa tidak hanya
mengambil resiko, mahasiswa mudah mengusai dan mengandalkan ilmu yang
bosan dalam kondisi yang monoton, diajarkan diperkuliahan saja. Tetapi
mahasiswa senang bertualang dalam bagaimana memberntuk mahasiswa menjadi
berbagai hal dan mahasiswa senang kreatif dan inovatif.ada beberapa literasi yang
bekerja dalam lingkungan yang harus dikuasain di Era Revolusi Industri 4.0
menyenangkan. literasi data, literasi Bahasa, literasi manusia.
Proses pembelajaran yang selama ini adanya keterpisahan antara pendidik dan
bersifat pasif dan statis harus mampu diubah peserta didik lintas ruang dan waktu sehingga
menjadi aktif dan dinamis, agar terus relevan lebih menekankan pada belajar secara
dengan kondisi dunia nyata yang telah mandiri. Interaksi pembelajaran berbasis TIK
berubah secara signifikan akibat keterbukaan menggunakan berbagai sumber belajar TIK
dan arus globalisasi. Melihat pesatnya dan media lain sebagai media pembelajaran.
perkembangan zaman, dosen sebagai Pembelajaran jarak jauh ini menyediakan
pendidik dituntut mampu melahirkan keluwesan belajar bagi peserta didik lintas
generasi muda bangsa yang mampu bersaing ruang dan waktu. Namun teknologi hanya
di Era Revolusi 4.0, termasuk Era Revolusi merupakan suatu alat bukan segalanya.
5.0, 6.0, dan seterusnya (Cholily, Putri, Namun kualitas belajar dalam kelas, interaksi
Kusgiarohmah, 2019). Proses pembelajaran antara dosen dengan mahasiswa merupakan
dengan E-learning ini merupakan proses esensinya.
pembelajaran tanpa batas ruang dan waktu Menurut Andika ada beberapa manfaat
dan dapat mengkombinasikan cara dan dari proses pembelajaran dengan e-learning
metode terbaik untuk menghasilkan hasil yang dapat dirasakan oleh mahasiswa dan
yang terbaik. yang perlu menjadi perhatian pengajar dalam
Menurut Dika terdapat beberapa aplikasi pembuatan materi dan konten pembelajaran
atau situs yang dapat digunakan pengajar agar tepat sasaran, diataranya, adalah:
dalam mendukung untuk melakukan 1. Fleksibilitas. E-learning memberikan
pembelajaran secara e-learning, diantara lain: fleksibilitas dalam memilih waktu dan
Situs atau aplikasi yang dapat digunakan tempat untuk mengakses pelajaran. E-
pengajar untuk melakukan pembelajaran learning bisa diakses dari mana saja yang

134 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 5 No 1 Bulan Maret 2021


memiliki akses ke Internet. Saat sekarang Secara singkat bahwa e-learning perlu
ini semakin mudah untuk mengakses E- diciptakan seolah-olah mahasiswa merasakan
learning. seperti melakukan pembelajaran secara
2. Independent Learning E-learning konvensional, dengan mendapatkan berbagai
memberikan kesempatan bagi mahasiswa informasi yang dibutuhkan dengan dua arah,
untuk memegang kendali atas kesuksesan hanya saja sistem belajarnya dipindahkan
belajar, artinya mahasiswa diberi kedalam sistem belajar secara digital melalui
kebebasan untuk menentukan kapan akan internet. Karena itu e-learning perlu
mulai, kapan akan menyelesaikan, dan mengadaptasi unsur-unsur yang biasa
bagian mana yang ingin dipelajarinya. dilakukan dalam sistem pembelajaran secara
Jika mahasiswa mengalami kesulitan konvensional dalam kelas. Misalkan
untuk memahami suatu materi, bisa menguraikan secara mendalam materi dan
mengulang-ulang lagi sampai ia merasa konten pembelajaran yang dianggap penting
mampu memahami. sehingga mahasiswa tetap mendapatkan
Agar mahasiswa mendapatkan manfaat penjelasan secara lengkap, mampu
dari pembelajaran secara E-learning tersebut membangkitkan motivasi belajar mahasiswa
harus memperhatikan konten dan materi yang walaupun melalui media, menggunakan
akan dibuat secara menarik dan dapat bahasa yang komunikatif, uraian materi yang
diminati oelh mahasiswa dalam jelas, memberikan contoh-contoh konkrit,
meningkatkan kualitas pembelajaran. Syarat problem solving, melakukan tanya jawab
yang wajib dipenuhi dalam merancang e- seperti yang biasa dilakukan didalam ruang
learning agara menarik menurut Dika antara kelas, melakukan diskusi kelompok agar
lain: Kerjasama tim tetap terpelihara, sampai
1. Sistem yang Sederhana, sistem yang memberikan penugasan dengan berbagai cara
sederhana akan memudahkan peserta yang menarik agar tidak menimbulkan
didik dalam memanfaatkan teknologi dan kebosanan di mahasiswa.
menu yang ada, dengan kemudahan pada Selain membuat materi dan konten
panel yang disediakan, waktu belajar pembelajaran secara E-learning yang
peserta akan lebih efisien. menarik bagi mahasiswa, Menurut Rangga
2. Pengajar yang dapat berinteraksi Firdaus dalam mengembangkan mahasiswa
dengan baik dan lancer kepada semua tidak hanya fokus kepada konten atau materi
mahasiswa layaknya berkomunikasi di pembelajaran saja namun juga harus
depan kelas. Dengan pendekatan dan memperhatikan konten dan materi yang
interaksi yang lebih personal, mahasiswa memiliki karakter dan berbangsa yang harus
merasa diperhatikan dalam kemajuan dikembangkan dalam mempertahankan
pendidikannya. Harus mampu karakter berbasis bela negara antara lain:
memberikan penjelasan kepada Pengembangan rasa terhadap religius
mahasiswa seperti sedang melakukan nationalist, smart, persistence,
pembelajaran tatap muka. independent, Honesty, dan integrity Care
3. Layanan yang Cepat, layanan yang dalam menciptakan mahasiswa yang
ditunjang dengan kecepatan, respon yang berkarakter dan memiliki skill industry di
cepat terhadap keluhan dan kebutuhan masa yang akan datang dengan memiliki
mahasiswa, sehingga perbaikan kemmapuan untuk memecahkan masalah
pembelajaran dapat dilakukan secepat yang asing dan belum diketahui solusinya
mungkin oleh pengajar jika mengalami didunia nyata, kemampuan untuk
hal-hal yang tidak diinginkan. melakukan kordinasi, negosiasi, persuasi,

Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 5 No 1 Bulan Maret 2021 135


metoring, kepekaan dalam memeberikan Flash, SWiSH, 3DMax, Blender.
bantuan hingga emotional intelligence, Pengolahan suara dengan Audio
kemampuan yang terdiri dari active Recorder, Audio City, Adobe Audition.
listening, logical thinking dan monitoring Multimedia dengan Movie Maker, Adobe
self and the others. Kemampuan untuk Premiere, Pinnacle Studio, Camtasia,
dapat melakukan judgement dan Storyline, Articulate. Dan dapat
keputusan dengan pertimbangan cost- dimodifikasi dengan berbagai permainan
benefitserta kemampuan untuk agar mahasiswa tidak bosan untuk terus
mengetahui bagaimana sebuah system belajar.
dibuat dan dijalankan. Skill yang terdiri Media ini yang dapat disiapkan oleh
dari cognitive flexibility, creative, logicalk pengajar untuk dapat memenuhi kebutuhan
reasoning, problem sensitivity, mahasiswa dalam pembelajarannya.
mathematical reasoning dan Kemudahan menggunakan media teknologi
visualization. yang digunakan oleh pengajar untuk
Pembentukan mahasiswa yang memudahkan proses pembelajaran. Akses
berkarakter merupakan salah satu tujuan teknologi juga mampu meningkatkan kualitas
pendidikan nasional. Dimana dosen harus pendidikan. Saat ini peserta didik dapat
mengembangkan potensi peserta didik untuk belajar tidak hanya dimana saja tetapi
memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak sekaligus kapan saja dengan fasilitas sistem
mulia. Ini berarti bahwa pendidikan tidak electronic learning yang ada. E-learning
hanya membentuk insan Indonesia yang merupakan sebagai salah satu cara untuk
cerdas, namun juga berkepribadian atau mengatasi masalah pendidikan dan pelatihan.
berkarakter, dengan harapan agar nantinya Teknologi informasi dapat diterima sebagai
akan lahir generasi bangsa yang tumbuh dan media dalam melakukan proses pendidikan,
berkembang dengan karakter yang bernafas termasuk membantu proses belajar mengajar,
nilai-nilai luhur bangsa dan agama. yang juga melibatkan pencarian referensi dan
Kehadiran media baru ini di satu sisi sumber informasi.
memiliki manfaat yang besar dalam bidang Penyampaian materi melalui daring dapat
kehidupan manusia termasuk Pendidikan bersifat interaktif sehingga peserta belajar
namun di sisi lain bisa menimbulkan hal mampu berinteraksi dengan komputer
negatif. Salah satu dampak negatif tersebut sebagai media belajarnya. Sebagai salah satu
ialah membentuk orang-orang menjadi anti contoh siswa yang menggunakan
sosial dan mudah meniru hal-hal negatif. pembelajaran media elektronik atau menjalin
Untuk menyikapi hal ini dosen harus mampu hubungan (browsing, chatting, vidiocall)
mengarahkan agar dalam menggunakan melalui media elektronik, dalam hal ini
berbagai media baru dalam Pendidikan komputer dan internet nantinya akan
digunakan dalam hal yang positif dan memperoleh hasil belajar yang lebih efektif
bermanfaat, media yang bisa digunakan dan baik dari pada pembelajaran
dalam mendukung pembelajaran online. konvensional. Menurut Rangga Firdaus
Menurut Rangga Firdaus medianya antara pencarian sumber dan pengelolaan bahan ajar
lain: dapat digunakan melalui:
Presentasi dengan menggunakan Ms. Buat test online/permainain refresh
Power Point, Open Office Impress, Apple Kahoot.com/
Keynote, Adobe Encore, Prezi. https://www.proprofs.com/games/.
Pengelohan gambar dengan Corel , quizizz.com. Buat Video Conference
Photoshop, Firework. Animasi dengan Zoom.US zoom cloud meeting. Meencari

136 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 5 No 1 Bulan Maret 2021


buku online www.pdfdrive.com. https://www.duplichecker.com/.
www.pdfdrive.net. Untuk situs yang https://smallseotools.com/plagiarismchec
dilarang http://sci-hub.tw/. Untuk kehttps://www.duplichecker.com/r/ dan
pemanfaatan tool berbasis TIK. Emulator untuk akses jurnal antara lain: Microsoft
: https://jalantikus.com/tips/emulator- https://academic.microsoft.com/.
android-terbaik/ Video Conference : Academia.edu
www.zoom.us. Multimedia Tools: https://www.academia.edu/. Research
https://www.ispringsolutions.com/ispringf Gate https://www.researchgate.net/.
ree/download. Presentasi online Tools Google Scholar
Untuk Membuat Presentasi Online, Video https://scholar.google.co.id/. ProQuest
dan Animasi Prezi https://Prezi.com. https://www.proquest.com/. Ebsco
Haiku Deck https://www.haikudeck.com/. https://www.ebsco.com/. ScienceDirect
Google Slides https://www.sciencedirect.com/. lipi
https://docs.google.com/presentation/u/0/ http://lipi.go.id/. springer
. Slides https://slides.com/. Visme https://link.springer.com/.
https://www.visme.co/. PowToon Penggunaan media pembelajaran dalam
https://www.powtoon.com/home/? proses belajar mengajar merupakan salah
Empressr http://www.pearltrees.com/. satu upaya yang dilakukan oleh pengajar
RawShorts https://www.rawshorts.com/. untuk meningkatkan efektivitas serta kualitas
VideoScribe proses pembelajaran yang pada akhirnya
https://www.videoscribe.co/en/. dapat meningkatkan kualitas hasil belajar
SlideShare https://www.slideshare.net/. mahasiswa. Dalam proses pengajaran akan
Selain itu juga Rangga Firdaus lebih menarik perhatian mahasiswa sehingga
menjelaskan bahwa banyak situs yang harus dapat menumbuhkan motivasi belajar
dishare dan diketahui oleh mahasiswa guna mahasiswa, Bahan pengajaran akan lebih
untuk memperlancar proses belajar mengajar. jelas sehingga siswa dapat memahami dan
Guga untuk mempermudah keperluan menguasai tujuan pengajaran dengan baik,
mencari referensi pembuatan berbagai tugas dengan banyaknya penggunaan media
melalui jurnal dan juga untuk mengecek pengajaran mahasiswa yang kurang cepat
keabsahan tulisan melalui situs plagiat yang dalam menangkap pelajaran akan dengan
harus diketahui oleh mahasiswa agar dalam mudah menangkap pelajaran.
membuat tugas tidak mengambil tulisan Dosen yang memiliki pengalaman yang
orang lain dengan mengakui tulisannya. Situs banyak dan terus diasah untuk mengikuti
jurnal dan situs plagiat tersebut antara lain: perkembangan teknologi komunikasi dan
Situs untuk pengecekan plagiat dengan informasi akan terus dipakai untuk
menggunakan link mencerdaskan mahasiswa untuk siap
https://www.turnitin.com/. menghadapi dunia pekerjaan. Menurut
https://unicheck.com/. Rangga Firdaus, aspek pedagogi dalam
https://www.copyscape.com/. proses belajar mengajar sangat dibutuhkan,
http://en.writecheck.com/. antara lain dengan lima cara, yaitu:
https://www.scanmyessay.com/. 1. Melakukan Pembelajaran Aktif
www.plagtracker.com. 2. Melakukan Pembelajaran
https://www.plagscan.com/en/. Kolaboratif
http://www.dustball.com/cs/plagiarism.ch 3. Melakukan pembelajaran
ecke. kreativitas
http://www.plagiarismchecker.com/.

Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 5 No 1 Bulan Maret 2021 137


4. Melakukan pembelajaran Berbagai skenario “dilematis” dipersiapkan
Integratif, sebagai bentuk variasi persoalan.
5. Melakukan pembelajaran
evaluasi. 5. KESIMPULAN DAN SARAN
Pengajar diharapkan mampu untuk Kegiatan pengajaran akan lebih menarik
membuat jejaring antar komputer yang perhatian mahasiswa dengan menggunakan
diinstalasi oleh aplikasi yang dapat media yang dapat menumbuhkan motivasi
dipergunakan oleh peserta didik secara belajar mahasiswa, dan konten
simultan. Pengajar dapat menggunakan pembelajarannya lebih jelas sehingga siswa
aplikasi berbasis kompetisi sebagai pemicu dapat memahami dan menguasai tujuan
pengajaran dengan baik, dengan banyaknya
interaksi aktif. Instalasi berbagai permainan
penggunaan media pengajaran mahasiswa
simulasi yang memiliki sejumlah skenario
yang kurang cepat dalam menangkap
situasi kondisi yang berbeda agar tidak pelajaran akan dengan mudah menangkap
menimbulkan kejenuhan pada saat belajar. pelajaran. Untuk itu maka diharapkan para
masing-masing kelompok berkonsentrasi dosen MKWU khususnya dosen Pancasila
menyelesaikan masalah spesifik yang dan Kewarganegaraan bagaimana menyusun
diberikan kepadanya. Pilih dan instalasilah konten pembelajaran yang menarik bagi
permainanyang melibatkan seluruh peserta manusia. Peran dosen Pancasila dan
didik secara bersama-sama Berikan kewarganegaraan harus mampu mengolah
tantangan permainanyang menarik dengan skill dalam membuat konten secara lebih
tingkat kesulitan yang berbeda-beda sebagai menarik dan interaktif, disamping itu
bentuk variasi. Aplikasi permainan melakukan Pembelajaran Aktif, Melakukan
petualangan yang memungkinkan setiap pembelajaran Integratif, Melakukan evaluasi
secara konsisten dalam muatan atau
siswa untuk melakukan proses eksplorasi
kontennya.
Berikan tantangan yang menjadi target akhir
dari setiap peserta didik yang terlibat. DAFTAR PUSTAKA
Aplikasi permainan yang menuntut adanya Amali Putra, (2015), Pencapaian Kompetensi
kerjasama antar sejumlah individu untuk Siswa Dalam Pelajaran Fisika Ditinjau
mengatasi suatu persoalan/tantangan Dari Kompleksitas Konten Dan
Pastikan seluruh anggota memahami obyektif Tingkatan Proses Koqnitif Pada SMA
bersama yang harus tercapai. Negerai Di Kota Padang, Jurnal Eksakta
Aplikasi permainan yang harus dimainkan Vol. 1 Tahun XVI Februari 2015
secara kolaboratif oleh beberapa individu Anderson, L.W., & Krathwohl, D.R. (2001).
Jalankan aplikasi permainan tersebut yang A Taxonomy For Learning, Teaching,
membutuhkan keterlibatan aktif para And Assessing: A Revision Of Bloom’s
penggunanya. Berikan tugas kepada peserta Taxonomy Of Educational Of
didik untuk menghasilkan sebuah konten Objectives (Rev. ed).New York:
pembelajaran tertentu Dengan aplikasi yang Addison Wesley
dimilikinya masing-masing peserta didik Bloomberg, L. D & Volpe, M. (2008).
diharuskan membuat produk hasil karyanya Completing your qualitative
masing-masing. Pergunakan aplikasi dissertation. Singapore: Sage
software yang berisi tantangan untuk Publication.
menyelesaikan permasalahan sehari-hari Darmiyati, Zuhdan dan Muhsinatun. (2010).
Pengembangan model pendidikan

138 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 5 No 1 Bulan Maret 2021


karakter terintegrasi dalam pembelajaran Volume 1, No. 1, Juni 2016. e-ISSN
bidang studi di Sekolah Dasar. e-jurnal 2503 – 1384.
Cakrawala Pendidikan Universitas Miftahudin, 2010,Implementasi pendidikan
Negeri Yogyakarta karakter di SMK Roudlotul Mubtadiin.
Depdiknas. (2005). UU RI No. 14 Tahun Makalah disampaikan dalam seminar
2005 Tentang Dosen dan Dosen. Jakarta: nasional: Strategi dan Implementasi
Sinar Grafika. Pendidikan Karakter Bangsa di Tingkat
Depdiknas. (2007). Peraturan Menteri Satuan Pendidikan, Balitbang
Pendidikan Nasional Republik Kemendiknas, Tanggal 28-29 Agustus
Indonesia, Nomor 16 tahun 2007 2010.
tentang Standar Kualifikasi Akademik Ortiz, A. L. (2004). Modelo de J. Galen
dan Kompetensi Dosen. Jakarta: Saylor y William Alexander. Diseño y
Depdiknas. Evaluación Curricular (pp.261-264)
Koehler, M. J & Mishra, P. (2008). Tri Rejeki, A,2010, Model pembelajaran nilai
Handbook Technological Pedagogical kejujuran melalui budaya malu pada
Content Knowledge for Educations. anak usia SD. Jurnal Penelitian Inovasi
Routledge for the Amirican Association dan Perekayasa Pendidikan, no.2 tahun
fo Colleges for Teacher Educations, 12- ke 1, Agustus 2010. Halaman 297-322.
18 Puslitjaknov, Balitbang Kemendiknas
Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosda 20 Tahun 2003,2003, Sistem Pendidikan
Karya, 2006), hal. 76. Nasional, Departemen Pendidikan dan
Maryono. (2016). Profil Pedagogical Kebudayaan.
Content Knowledge (PCK) Mahasiswa UPN Veteran Jakarta, (2020), Pedoman
Calon Dosen Matematika Ditinjau dari Pelaksanaan Pendidikan Jarak Jauh,
Kemampuan Akademiknya. Jurnal Edisi Revisi Kesatu, Mei 2020
Review Pembelajaran Matematika.

Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 5 No 1 Bulan Maret 2021 139

Anda mungkin juga menyukai