PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Alma Muftiviani
41154030180002
BANDUNG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
NPM : 41154030180002
Pembahas Utama
Alma Muftiviani
Ketua
………………………………….
Mengetahui
Dekan Ketua
Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Program Studi PGSD
Dr. Hj. Euis Eka Pramiarsih, Dra., M. Pd. Popon Mariam, S. Pd., M. Pd.
BAB I
PENDAHULUAN
belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepadan Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab”.
kearah yang lebih baik. Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses sebab akibat.
optimal.
Di sekolah dasar, siswa mempelajari berbagai mata pelajaran. Salah satunya
adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Menurut Sumaji (2013: 1)
tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tidak ada habis-habisnya”.
Mata Pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang diujikan secara nasional,
IPA merupakan salah satu mata pelajaran wajib pada kurikulum pendidikan dasar
Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan pendidikan
Dasar dan Menengah, Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
Dalam satu kelas belum tentu peserta didik memiliki minat belajar yang sama
terhadap materi IPA maka ketika dalam pembelajaran bisa terlihat apakah peserta
didik tersebut memiliki keinginan untuk belajar dan dapat dilihat dari hasil belajar
peserta didik apakah hasil belajar peserta didik tersebut sudah diatas batas
ketika belajar. Jika siswa tidak memiliki minat dan aktif ketika pembelajaran
berlangsung maka akan terasa sulit dalam proses pembelajaran. Minat belajar
adalah kecenderungan individu untuk memiliki rasa senang tanpa adanya paksaan
laku.
Menurut Hurlock, 1999 (dalam Makmun, 2017 yang dikutip oleh Khairani,
melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Ketika
seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat,
maka minatnya juga akan menurun. Sehingga minat tidak bersifat permanen,
Cara atau upaya untuk mengatasi minat peserta didik dalam mengikuti
aktif.
Keaktifan pada saat belajar adalah salah satu strategi dalam meningkatkan
pembelajaran. maka dari itu keaktifan belajar menurut peneliti adalah untuk
belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 19), keaktifan belajar
berasal dari kata dasar aktif yang memiliki arti giat dan menurut Sudjana
keaktifan belajar adalah proses kegitan belajar mengajar yang subjek didiknya
secara intelektual dan emosional sehingga siswa mampu berpartisipasi secara aktif
kelas. Selain minat dan keaktifan belajar salah satu strategi pembelajaran yang
adalah konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang
diajarkanya dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik
pengalaman peserta didik. Model pembelajaran ini tidak hanya sekedar menghafal
tetapi perlu pemahaman, mengajak anak pada suatu aktivitas yang mengkaitkan
diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong siswa membuat
optimal.
Model pembelajaran Konstektual/CTL (Contextual Teaching and Learning)
akan membuat peserta didik memiliki kemampuan diri secara aktif, mempelajari
didik harus diberi kesempatan untuk melakukan, mencoba dan mengalami sendiri.
memberikan fasilitas kegiatan belajar peserta didik untuk mencari, mengolah, dan
Teaching and Learning) dapat meningkatkan minat dan keaktifan belajar peserta
meningkatkan minat belajar dan keaktifan peserta didik pada materi IPA di SD.
1.4 Kegunaan Penelitian
nyata.
1) Bagi Sekolah
2) Bagi Pendidik
Meningkatkan minat dan keaktifan belajar terhadap mata pelajaran IPA dan
meningkatkan minat dan kekaktifan belajar di Sekolah Dasar pada mata pelajaran
KAJIAN PUSTAKA
terorganisasi dan tujuan pengalaman belajar peserta ddik tercapai sehingga dapat
bentuk kerja sama antara guru dan peserta didik. Joyce & Weil (2012: 133) dalam
Rusman berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola
Learning)
adalah model pembelajaran yang dikaitan dengan kehidupan nyata atau kehidupan
33
2.2.1 Karakteristik Pembelajaran Kontekstual/CTL (Contextual Teaching
and Learning)
2) Peserta didik aktif dan kritis, belajar dengan bergairah, menyenangkan dan
4) Dinding kelas dan lorong-lorong penuh dengan hasil karya peserta didik
5) Laporan kepada orang tua bukan sekedar rapor akan tetapi hasil karya
nyata, Berpusat pada peserta didik, peserta didik aktif, Pengetahuan bermakna
bukan pengajaran, Memecahkan masalah dan berpikir tingkat tinggi, dan Hasil
and Learning)
bertujuan menolong para peserta didik melihat makna di dalam materi akademik
pribadi, sosial, dan budaya mereka” Jhonson (2009). Adapula tujuan Model
mereka sehari-hari.
2) Belajar itu tidak hanya sekedar menghafal tetapi perlu dengan adanya
pemahaman,
pengalaman peserta didik untuk melatih peserta didik agar dapat berfikir
dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang
lain.
Learning)
memecahkan.
didik yang menonjol dibandingkan dengan peserta didik lain dan peserta
memberi kesempatan pada peserta didik untuk dapat maju terus sesuai
1) Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk dapat maju terus sesuai
dengan potensi yang dimiliki peserta didik sehingga peserta didik terlibat
2) Peserta didik dapat berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data,
memahami suatu isu dan memecahkan masalah dan guru dapat lebih
kreatif.
oleh guru.
7) Terbentuk sikap kerja sama yang baik antar individu maupun kelompok.
2.2.6 Kekurangan Model Pembelajaran Kontekstual/CTL (Contextual
tidak sama.
2) Tidak efisien karena membutuhkan waktu yang agak lama dalam PBM.
yang kemudian menimbulkan rasa tidak percaya diri bagi peserta didik
dan usaha sendiri jadi peserta didik dengan baik mengikuti setiap
pembelajaran dengan model ini tidak akan menunggu teman yang tertinggal
7) Pengetahuan yang didapat oleh setiap siswa akan berbeda-beda dan tidak
merata.
8) Peran guru tidak nampak terlalu penting lagi karena dalam CTL
(Contextual Teaching and Learning) ini peran guru hanya sebagai pengarah
dan pembimbing, karena lebih menuntut peserta didik untuk aktif dan
pelajaran yang tidak ada unsur paksaan sehingga peserta didik mampu mengikuti
pembelajaran dengan baik dan aktif. Minat belajar mampu mendorong peserta
didik untuk mempunyai motivasi dan keinginan untuk belajar sehingga hasil dan
belajar maka peserta didik dapat memahami materi pelajaran yang guru ajarkan
tetapi minat setiap peserta didik itu berbeda-beda. Menurut para ahli Slameto
Hurlock, (2013: 62) dalam Susanto (2013: 62) menyebutkan ada 7 ciri minat
7) Bersifat egosentris, yang berarti individu yang senang pada suatu hal akan
pengertian sederhana, minat adalah keinginan terhadap sesuatu tanpa ada paksaan.
1) Faktor internal adalah faktor dari dalam diri peserta didik yang meliputi dua
aspek, yakni:
terdiri dari, intelegensi, bakat peserta didik, sikap peserta didik, minat
2) Faktor Eksternal peserta didik Faktor eksternal terdiri dari dua macam,
3) Faktor Pendekatan Belajar Faktor pendekatan belajar yaitu segala cara atau
Ada sejumlah indikator minat belajar pada peserta didik menurut Safari
(Safari:2003), diantaranya:
1) Perasaan Senang peserta didik yang senang pada suatu mata pelajaran akan
2) Ketertarikan Peserta didik akan memiliki minat pada suatu hal apabila
menarik perhatiannya.
3) Perhatian Peserta didik yang menaruh minat pada suatu hal maka ia akan
peserta didik dalam proses pembelajaran dan keaktifan belajar merupakan hal
pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa di dalam kelas secara fisik,
menurut Siregar & Nara (Siregar&Nara, 2010: 106) pembelajaran aktif (Active
dimiliki oleh peserta didik, sehingga peserta didik dapat mencapai hasil belajar
dimilikinya. Menurut Gagne dan Briggs (dalam Martinis, 2007: 84) mengatakan
pembelajaran.
peristiwa yang terjadi di alam. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran
dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari
sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan dan membantu
peserta didik untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam hakikat
Hakikatnya IPA terdiri atas 3 unsur utama. Ketiga unsur tersebut yaitu
produk, proses ilmiah, dan pemupukan sikap. IPA bukan hanya pengetahuan
tentang alam yang disajikan dalam bentuk fakta, konsep, prinsip atau hukum (IPA
sebagai produk), tetapi sekaligus cara atau metode untuk mengetahui dan
Ruang lingkup IPA meliputi alam semesta secara keseluruhan baik yang
ada di luar angkasa, dalam bumi dan di permukaan bumi. Trianto (2011: 137)
menyatakan bahwa secara umum IPA dipahami sebagai ilmu yang lahir dan
penemuan teori dan konsep. sedangkan Menurut Asy’ari (2006, hlm. 24) secara
2) Benda atau Materi, Sifat-Sifat dan Kegunaannya yang meliputi Cair, Padat
dan Gas.
Sederhana.
dunia dengan pelayaran, kita juga dapat melakukan penelitian dengan cara melihat
matahari tenggelam di laut, seolah-olah matahari masuk ke dalam laut. Selain itu,
saat kita melihat para nelayan yang berlaut dari tengah, menuju ke daratan,
seolah-olah kita seperti melihat para nelayan muncul dari dalam laut.
membatasi penelitian guna memilih data mana yang relevan dan data mana yang
tidak relevan (Moeleong, 2010). Pembatasan dalam penelitian kualitatif ini lebih
didasarkan pada tingkat kepentingan atau urgensi dari masalah yang dihadapi
dalam penelitian ini. Penelitian ini akan difokuskan pada “Pengaruh Model
METODE PENELITIAN
menggunakan analisis yang mengacu pada data, memanfaatkan teori yang ada
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang diamati (Bogdan dan Taylor, 1975). Oleh karena itu penelitian
ini dilakukan sesuai dengan permasalahan dan fakta yang ada di lapangan.
Sebagai penelitian kepustakaan maka sumber data ada dua macam yaitu
sebagai berikut :
1) Data Primer
Data Primer adalah data yang membantu peneliti dalam mencari jawaban
dari rumusan masalah yang telah disusun. Data primer ini didapatkan dari objek
narasumber.
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah diolah terlebih dahulu dan baru
didapatkan oleh peneliti dari sumber yang lain sebagai tambahan informasi.
informasi yang diperoleh tidak secara langsung dari narasumber melainkan dari
pihak ketiga.
Learning)
adalah model pembelajaran yang dikaitan dengan kehidupan nyata atau kehidupan
pelajaran yang tidak ada unsur paksaan sehingga peserta didik mampu mengikuti
pembelajaran dengan baik dan aktif. Minat belajar mampu mendorong peserta
didik untuk mempunyai motivasi dan keinginan untuk belajar sehingga hasil dan
belajar maka peserta didik dapat memahami materi pelajaran yang guru ajarkan
peserta didik dalam proses pembelajaran dan keaktifan belajar merupakan hal
pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa di dalam kelas secara fisik,
peristiwa yang terjadi di alam. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran
dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari
Lokasi yang dijadikan penelitian ini adalah SDN 008 Mohamad Toha yang
beralamat di Jl. Mohamad Toha No. 22 Kec. Regol Kota Bandung, Jawa Barat
sampai bulan April dan dilakukan 3 hari dalam seminggu selama penelitian
berlangsung.
data. Karena berupa alat, maka instrument penelitian ini berupa lembar
1) Tahap Deskripsi
dan dirasakan. Peneliti baru mendata sepintas tentang informasi yang diperoleh.
2) Tahap Reduksi
3) Tahap Seleksi
Hasilnya adalah tema yang dikontruksi berdasarkan data yang telah diperoleh
Analisis data adalah suatu proses atau upaya pengolahan data menjadi sebuah
informasi baru agar karakteristik data tersebut menjadi lebih mudah dimengerti
penelitian.
Analisis data juga dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan
untuk mengubah data hasil penelitian menjadi sebuah informasi baru yang dapat
Secara umum, tujuan analisis data adalah untuk menjelaskan suatu data agar
1) Pengumpulan Data yaitu Tahap awal dari aktivitas analisis data adalah
4) Tahap Pengujian yaitu proses pengujian kualitas data, baik dari sisi validitas