LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
( PKP )
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) / PDGK4501
Disusun Oleh :
Nama : HEPI LESTARI
NIM : 857213291
PROGRAM S1 PGSD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2021/2022.2 (2022.1)
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan alam diajarkan melalui kegiatan pembelajaran yang aktif dan
menekankan pada keterampilan proses. Kegiatan pembelajaran dimaksudkan agar
tercipta kondisi yang memungkinkan terjadinya belajar pada diri siswa. Dalam suatu
kegiatan pembelajaran menurut Dimyani dan Mudjiono (Rahayu, 2014) siswa dapat
dikatakan belajar, apabila proses perubahan perilaku terjadi pada dirinya sebagai hasil
dari suatu pengalaman. Untuk itu, tujuan pokok penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran di sekolah secara operasional adalah membelajarkan siswa agar mampu
memproses dan memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap bagi dirinya
sendiri. Pembelajaran tidak dapat berlangsung dengan baik apabila siswa tidak
memahami hakikat pembelajaran IPA itu sendiri. Oleh sebab itu, guru harus
menguasai dan memahami hakikat pembelajaran IPA yang meliputi devinisi, fungsi
dan tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar hingga ruang lingkup pembelajaran
IPA itu sendiri.
Hasil tes formatif pembelajaran IPA Tema 6 Sub Tema 2 yang dilaksanakan
oleh guru dari 22 orang siswa hanya 6 orang siswa yang tuntas KKM dengan
persentase sekitar 27% dan siswa belum tuntas KKM hanya 16 orang siswa dengan
persentase sebesar 73% dan KKM yang telah ditentukan yaitu 70 dengan rata-rata
kelas sebesar 67,27.
Bertolak dari akar penyebab masalah dan kajian teori maka didapatkan
alternatif pemecahan masalah yaitu dengan menerapkan salah satu model
Numbered Heads Together (NHT) berbantuan media visual. Pembelajaran dengan
model NHT merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas
tradisional. Ciri pembelajaran kooperatif adalah (1) setiap anggota memiliki 6 peran;
(2) terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa; (3) setiap anggota kelompok
bertanggung jawab atas cara belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya; (4)
guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan
interpersonal kelompok; (5) guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat
diperlukan.
Model pembelajaran ini efektif untuk melatih siswa mempersiapkan diri dalam
diskusi kelompok sehingga tidak hanya mengandalkan teman satu kelompok yang
pintar saja serta menyampaikan dan menyatukan ide atau gagasan dalam kelompok
dengan tidak mementingkan ide atau gagasan sendiri. Sementara itu, melalui media
visual siswa dapat mengamati, menganalisis, dan menalar apa yang mereka lihat
kemudian dituangkan dalam bentuk ide atau gagasan sehingga siswa dapat
menemukan sendiri pengetahuannya. Dengan demikian, diharapkan pembelajaran
lebih berpusat pada siswa dan guru tidak lagi mendominasi pembelajaran.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas tersebut penulis meminta
bantuan teman sejawat untuk mengidentifikasi kekurangan dalam
pembelajaran IPA, Dari uraian di atas dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut.
1. Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa dalam pembelajara.
2. Guru kurang inovatif dalam menerapkan model pembelajaran.
3. Guru belum maksimal dalam menggunakan media pembelajaran.
4. Guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapat.
5. Kerjasama antara guru dan murid untuk menciptakan suasana
pembelajaran IPA yang kondisif sangat minim.
2. Analisis Masalah
Kurangnya keterampilan guru dalam membuat dan merancang rencana
pembelajaran IPA harus lebih diperdalam lagi agar penguasaan konsep, strategi,
penggunaan media lebih bermakna. Adapun masalah yang guru hadapi adalah di
bawah ini sebagai berikut:
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, yang menjadi fokus perbaikan
untuk pembelajaran IPA Tema 6 Sub Tema 2 adalah: ”Apakah dengan model
Numbered Heads Together (NHT) berbantuan media visual dapat Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran IPA di Kelas V UPT SDN Dangdeur 2 Kecamatan Jayanti
Kabupaten Tangerang?”
2. Tujuan Khusus
Secara khusus tujuan penelitian ini meliputi:
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
1. Menambah pengetahuan guru tentang model Numbered Heads Together dan
media visual.
2. Menambah pengalaman guru untuk mempersiapkan diri siswa dalam
kegiatan diskusi kelompok.
3. Mendorong guru untuk menerapkan pembelajaran yang inovatif dan lebih
bervariasi.
4. Meningkatkan keterampilan mengajar guru.
5. Memberikan motivasi bagi guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas
yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Bagi Siswa
1. Memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih antusias dalam mengikuti
pembelajaran.
2. Melatih siswa untuk berpartisipasi dan berinteraksi secara aktif dalam
pembelajaran.
3. Meningkatkan interaksi antara siswa dan guru dalam pembelajaran IPA.
4. Melatih siswa untuk saling bekerja sama dan berkolaborasi dalam
kelompok.
5. Melatih kesiapan diri siswa dalam satu kelompok sehingga tidak hanya
mengandalkan teman yang pintar dalam satu kelompok tersebut.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian dapat dijadikan masukan alternatif dalam upaya
meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan melalui penerapan model
Numbered Heads Together berbantuan media visual dalam mata pelajaran
IPA di kelas V UPT SDN Dangdeur 2 Kecamatan Jayanti Kabupaten
Tangerang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kualitas Belajar
Etzioni (dalam Hamdani, 2011: 194) menyatakan bahwa kualitas dapat
dimaknai dengan istilah mutu atau juga keefektifan. Secara definitif efektivitas dapat
dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya.
Efektivitas merupakan suatu konsep yang lebih luas mencakup berbagai faktor
didalam maupun diluar diri seseorang. Efektivitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi
produktivitas, tetapi juga dapat dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya.
Bila pembelajaran IPA diarahkan dengan tujuan seperti ini, diharapkan bahwa
pembelajaran IPA di SD dapat memberikan sumbangan yang nyata dalam
memberdayakan siswa. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran IPA di SD harus
disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif siswa. Tahap perkembangan
belajar siswa SD sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek dari dalam dirinya dan
lingkungan yang ada disekitarnya. Kedua hal tersebut tidak mungkin dipisahkan
karena memang proses belajar terjadi dalam konteks interaksi diri siswa dengan
lingkungannya (Rusman 2012: 250).
Umumnya anak Indonesia mulai masuk Sekolah Dasar pada usia 6-7 tahun
dan rentang waktu belajar di SD selama 6 tahun maka usia anak Sekolah Dasar
bervariasi antara 6-12 tahun yang artinya meliputi tahap praoperasional sampai
operasional formal. Menurut Asy’ari (2006: 38) pada usia atau tahap tersebut
umumnya anak memiliki sifat:
D. Media Visual
Media visual menurut Hamdani (2011: 248) adalah media yang hanya bias
dilihat dengan menggunakan indera penglihatan. Jenis media inilah yang sering
digunakan oleh para guru untuk membantu menyampaikan isi atau materi pelajaran.
Media visual terdiri atas media yang tidak dapat diproyeksikan (non projected visuals)
dan media yang dapat diproyeksikan (project visual).
Sementara itu Munadi (2013: 56) menyebutkan bahwa media visual adalah
media yang hanya melibatkan indera penglihatan. Termasuk dalam jenis media ini
adalah media cetak-verbal, media cetak-grafik, dan media visual non-cetak. Pertama,
media visual-verbal adalah media visual yang memuat pesan-pesan verbal (pesan
linguistik berbentuk tulisan). Kedua, media visual nonverbal grafis adalah media
visual yang memuat pesan nonverbal yakni berupa simbol-simbol visual atau unsur-
unsur grafis, seperti gambar (sketsa, lukisan, dan foto), grafik, diagram, bagan, dan
peta. Ketiga, media visual nonverbal tiga dimensi adalah media visual yang memiliki
tiga dimensi berupa model seperti miniatur, mock up,
specimen, dan diorama.
Jenis media visual yang pertama dan kedua bisa dibuat dalam bentuk media
cetak seperti buku, majalah, koran, modul, komik, poster, dan atlas. Bisa juga dibuat
di atas papan visual seperti papan tulis dan papan pamer (display board) dan bisa juga
dibuat dalam bentuk tayangan, yakni melalui projectable
aids atau alat-alat yang mampu memproyeksikan pesan-pesan visual, seperti
opaque projector, OHP (overhead projector), digital projector (biasa disebut
sebagai LCD atau infocus).
1. Kesederhanaan
Secara umum kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung
dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa
menangkap dan memahami pesan yang disajikan visual itu. Pesan atau informasi
yang panjang atau rumit harus dibagi-bagi ke dalam beberapa bahan visual yang
mudah dibaca dan mudah dipahami, demikian pula teks yang menyertai bahan
visual harus dibatasi (misalnya antara 15 sampai 20 kata). Kata-kata harus
memakai huruf yang sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak
terlalu beragam dalam satu tampilan ataupun serangkaian tampilan visual. Kalimat-
kalimatnya juga harus ringkas tetapi padat dan mudah dimengerti.
2. Keterpaduan
Keterpaduan mengacu kepada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen
visual yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu
harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan sehingga visual itu
merupakan suatu bentuk menyeluruh yang dapat dikenal yang dapat
membantu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.
3. Penekanan
Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin seringkali konsep
yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan
menjadi pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-
hubungan, perspektif, atau ruang penekanan dapat diberikan kepada unsur
terpenting.
4. Keseimbangan
Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati penayangan yang memberikan
persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris. Kesimbangan yang
keseluruhannya simetris disebut keseimbangan formal.
2. Tempat Penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran IPA ini dilaksanakan di UPT SDN
Dangdeur 2 yang beralamat di Kp. Dangdeur Desa Dangdeur Jayanti-Tangerang.
3. Waktu Penelitian
Pelaksanaan Pra Siklus dimulai pada hari Selasa, 12 April 2022, Pelaksanaan
perbaikan siklus 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 19 April 2022, sedangkan
pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 2 dilaksanakan pada hari Sabtu, 26
April 2022.
Bagan 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan kelas diadaptasi dari Arikunto 2009
a. Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan tahap dimana peneliti menentukan titik atau
fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati,
kemudian membuat instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam
fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung (Arikunto, 2009: 18). Dalam
pelaksanaan penelitian ini, rencana pembelajaran yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut:
d. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah dilakukan (Arikunto, 2009: 19). Setelah melakukan analisis terhadap
keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran serta aktivitas dan hasil
belajar siswa kelas V UPT SDN Dangdeur 2 Kecamatan Jayanti Kabupaten
Tangerang pada mata pelajaran IPA dengan model Numbered Heads Together
berbantuan media visual, apabila hasilnya belum mencapai kriteria yang telah
ditetapkan maka peneliti bersama kolaborasi membuat tindak lanjut perbaikan
untuk siklus berikutnya mengacu pada siklus sebelumnya. Fungsi adanya siklus
adalah untuk meningkatkan atau mengadakan suatu perbaikan yang belum
terjadi pada pembelajaran yang telah berlangsung, sehingga dalam kegiatan
pembelajaran selanjutnya dapat meningkat sesuai indikator keberhasilan yang
telah ditetapkan.
Keterangan:
N = nilai
B = banyaknya butir yang dijawab benar (dalam bentuk pilihan ganda) atau
jumlah skor jawaban benar pada setiap butir atau item soal (pada tes
bentuk menguraikan).
= Skor teoritis
2. Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari hasi observasi terhadap aktivitas siswa
dan
keterampilan guru dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model
Numbered Heads Together berbantuan media visual, serta hasil wawancara,
dan dokumentasi yang kemudian dijabarkan dalam bentuk kalimat yang
diklasifikasikan menurut kategori dan kriteria untuk memperoleh
kesimpulan.
65 %– 79% Sedang
0 - 54% Kurang
BAB IV
Tabel 4.1
KKM = 70
8. Dalimah 80 Tuntas
Rata-rata 67,27
Tertinggi 80
Terendah 60
Berdasarkan pada tabel di atas dapat di lihat bahwa pada pembelajaran IPA
pra siklus dengan mengguanakan Model Numbered Heads Together Berbantuan
Media Visual ini hanya 6 dari 22 orang siswa dan siswi keseluruhan yang dapat
tuntas KKM sebesar 27%
Grafik 4.1
100
80
60
40
20
0
Siswa Tuntas % Rata-rata
Berdasarkan grafik di atas jelas bahwa nilai rata-rata kelas pada
pembelajaran IPA pra siklus dengan mengguanakan Model Numbered Heads
Together Berbantuan Media Visual ini masih jauh dari harapan penulis yaitu
sebesar 67,27.
Refleksi
1. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
2. Guru menegur siswa yang gaduh dan berbicara sendiri dengan temannya.
3. Guru memotivasi siswa agar lebih aktif dalam bertanya maupun menjawab
pertanyaan yang berhubungan dengan materi pembelajaran.
4. Memotivasi siswa agar lebih aktif dalam mengemukakan pendapat dan dapat
berpartisipasi dalam kelompoknya sehingga tidak terdapat dominasi dalam
kelompok.
5. Melakukan perbaikan dalam pembelajaran untuk dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dengan menyiapkan media yang lebih menarik dan bervariasi serta
memberi motivasi kepada siswa untuk lebih rajin dalam belajar.
2. Deskripsi Perbaikan Pembelajaran Siklus 1
Setelah membagi siswa kelas V UPT SDN Dangdeur 2 Kecamatan Jayanti
Kabupaten Tangerang dalam kelompok, guru lalu membuka pelajaran dengan
menampilkan tema besar permasalahan. Dilanjutkan dengan memberi penjelasan
tentang hal-hal yang harus dipersiapkan untuk melakukan penyelidikan. Setelah
siswa memperoleh kejelasan tentang apa yang akan dilakukannya, guru
mempersiapkan siswa untuk bekerja secara mandiri dengan kelompoknya dalam
melakukan kegiatan penyelidikan. Bersamaan dengan itu guru membimbing siswa
melalui tahap-tahap penyelidikan secara runtut sampai dengan menemukan solusi
permasalahan yang dipilih oleh masing-masing kelompok. Kemudian tiap-tiap
kelompok membuat hasil karya kelompok yang dipresentasikan di depan kelas atau
melakukan diskusi kelas. Pada siklus 1, siswa mempelajari tentang mengurutkan
bilangan. Setelah semua kegiatan selesai dilakukan, selanjutnya berdasarkan
pengamatan guru terhadap siswa maka diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 4.2
KKM = 70
Rata-rata 70,00
Tertinggi 80
Terendah 60
Grafik 4.2
Persentase Nilai Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus 1
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Siswa Tuntas % Rerata
Refleksi
1. Guru perlu memberikan motivasi kepada siswa untuk terlibat dalam proses
pemecahan masalah, karena hal ini mempengaruhi proses pemecahan masalah
oleh siswa.
2. Guru perlu memberikan contoh yang dekat dengan kehidupan sehari-hari agar
siswa lebih mudah masuk dalam permasalahan yang disajikan.
3. Dalam pengungkapan kembali, perlu adanya penjelasan lagi tentang apa yang
baru saja dilakukan siswa, agar siswa menjadi lebih jelas.
4. Guru perlu menginformasikan bahwa segala aktivitas serta partisipasi siswa
masuk dalam kriteria penilaian.
Setelah dilakukan pengumpulan data menggunakan instrumen soal evaluasi
terhadap pembelajaran pada siklus 2 diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.3
KKM = 70
1. Abdullatif 85 Tuntas
4. Aris 85 Tuntas
5. Asnawiyah 80 Tuntas
7. Bunayah 85 Tuntas
Rata-rata 90,68
Tertinggi 100
Terendah 80
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Siswa Tuntas % Rerata
Tabel 4.1
Refleksi
Pada siklus 2 tidak ada lagi aspek yang memiliki kategori tidak muncul yang
berarti pada siklus 2 semua siswa telah melakukan proses pemecahan masalah
dalam kategori kurang baik, baik dan sangat baik. Kemampuan menemukan
alternatif-alternatif penyelesaian dan membuat kesimpulan antara siklus 1 dan
siklus 2 ditunjukkan dengan kategori baik, tetapi pada siklus 2 terjadi peningkatan
persentase yang berarti pada siklus 2 ada peningkatan jumlah siswa yang dapat
melakukan kemampuan tersebut dengan baik.
Hal ini menunjukkan adanya keberhasilan guru dalam melakukan salah satu
proses yaitu Scaffolding. Scaffolding adalah proses dimana seseorang yang lebih
banyak pengetahuannya, dalam hal ini guru, membantu seseorang yang lebih
sedikit pengetahuannya untuk menuntaskan suatu masalah melampaui tingkat
pengetahuannya saat ini (Ibrahim dan Nur, 2000).
Selain itu juga terjadi penurunan dan peningkatan persentase antara siklus 1
dan siklus 2. Penurunan persentase terjadi pada aspek menemukan alternatif-
alternatif penyelesaian, meskipun masih tetap berada pada kategori sangat baik.
Untuk kemampuan yang lain terjadi peningkatan antara siklus 1 dan siklus 2. Hal
ini berkaitan dengan aktivitas siswa selama pembelajaran.
Tabel 4.4
Nilai KKM 70
No. Nama Peserta Didik
Pra Siklus Siklus I Siklus II
1. Abdullatif 65 65 85
4. Aris 65 65 85
5. Asnawiyah 60 60 80
7. Bunayah 65 65 85
8. Dalimah 80 80 100
12. Ernah 80 80 90
14. Suandi 60 60 80
16. Suhendi 60 60 90
17. Suhendra 60 60 85
18. Sunah 60 60 90
Nilai Terendah 60 60 80
Berdasarkan hasil evaluasi dari mulai dari pembelajaran pra siklus, perbaikan
pembelajaran siklus 1 dan perbaikan pembelajaran siklus 2 diperoleh peningkatan nilai
yang cukup baik. Hal ini menunjukkan tindakan perbaikan dalam pembelajaran yang
penulis lakukan berhasil. Walaupun penulis sadari apa yang telah dilakukan belum
memperlihatkan hasil yang optimal. Berikut ini temuan dan hasil observasi terhadap
22 peserta didik selama pembelajaran. Hasil yang diajukan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5
1. 100 - - 8 - - 36%
2. 95 - - - - - -
-
3. 90 - - 5 - 23%
-
4. 85 - - 5 - 23%
46%
5. 80 - 10 4 - 18%
-
6. 75 - - - - -
-
7. 70 6 - - 28% -
8. 65 8 4 - 36% 18% -
9. 60 8 8 - 36% 36% -
10. 50 - - - - - -
11. 40 - - - - -
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Dilihat dari tabel di atas diperoleh simpulan bahwa penguasaan peserta didik
terhadap pelajaran matematika menunjukkan peningkatan, seperti terlihat pada grafik
di atas, pada pembelajaran pra siklus penguasaan peserta didik hanya mencapai 27%,
pada perbaikan pembelajaran siklus 1 mengalami peningkatan menjadi 45%. Pada
tahap selanjutnya yakni perbaikan pembelajaran siklus 2 peningkatan pemahaman
peserta didik menjadi 100%. Hal ini menunjukkan peningkatan yang sangat baik.
A. Simpulan
Setelah melihat hasil perbaikan pembelajaran mata pelajaran IPA melalui
Model Numbered Heads Together yang telah dilaksanakan di kelas V UPT SDN
Dangdeur 2 Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
https://idtesis.com/pengertian-hasil-belajar/
http://indrimudi.blogspot.com/2016/12/makalah-hakikat-pembelajaran-ipa.html
https://www.sekolahdasar.net/2011/06/pengertian-hasil-belajar.html
https://suaidinmath.wordpress.com/2014/10/01/pembelajaran-tematik-terpadu-dalam-
kurikulum-2013/
http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/12/manfaat-tumbuhan-dan-hewan-bagi.html
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/16/183705869/manfaat-tumbuhan?page=all
Setiawan, Denny (2006). Komputer dan media Pembelajaran. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
Setiawati dan Usman (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung:
Rosda Karya.
Suharsimi Arikunto. (2000). Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Syaiful Babri Djamarah. (2000). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta :
PT Aneka Cipta.
Winataputra, Udin.S, dkk. (2007). Tiori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas
Terbuka.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PRA SIKLUS
Pembelajaran ke- : 1
SBdP
4.2.2.Mempraktikkan gerak
melangkahkan kaki ke
berbagai arah dan
mengayun ke berbagai arah
mengikuti ketukan/tepuk
tangan
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membuat kesimpulan dari bacaan siswa mampu menyajikan ringkasan teks
penjelasan secara ringkasan dan jelas.
2. Dengan melakukan percobaan tentang cara kerja termometer, siswa mampu
menerapkan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehariharisecara
bertanggung jawab. Dengan menjawab pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan
percobaan, siswa mampu membuat laporan tentang perubahan suhu akibat
perpindahan kalor secara tepat.
3. Dengan mengamati nada nada yang digunakan dalam lagu yang disajikan, siswa
mampu menentukan jenis tangga nada pada musik yang di perdengarkan secara
jelas dan tepat.
4. Dengan menyanyikan lagu daerah, siswa mampu menyanyikan lagu bertangga
nada pentatonis secara percaya diri.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Teks Penjelasan peristiwa penting pada masa pemerintahan colonial Inggris dan
Belanda
2. teks, menjelaskan perubahan wujud benda padat, cair, dan gas.
3. laguberjudul “Rayuan Pulau Kelapa”,
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik.
AYO MENCOBA
Siswa merancang dan melaksanakan percobaan
untuk menunjukkan terjadinya peristiwa mencair,
membeku, dan menguap.
AYO BERNYANYI
Pada kegiatan Ayo Bernyanyi:
Siswa berlatih menyanyikan lagu “Rayuan Pulau
Kelapa”. (PPK: Nasionalis)
AYO BERLATIH
Selesai bernyanyi, siswa menuliskan is ilagu
“Rayuan Pulau Kelapa” sesuai dengan
pemahamannya.
Pada akhirpembelajaran, guru memberikan
konfirmas itentang isi lagu “Rayuan Pulau Kelapa”.
Penutup 1. Siswa bersama guru melakukan refleksi atas 10
pembelajaran yang telah berlangsung (HOTS: Menit
Reflektif):
Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan
hari ini?
Apa yang akan dilakukan untuk menghargai
perbedaan di sekitar?
2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran pada hari ini.
3. Siswa menyimak penjelasan guru tentang
aktivitas pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya. Termasuk menyampaikan
kegiatan bersama orangtua yaitu: meminta
orang tua untuk menceritakan
pengalamannya menghargai perbedaan di
lingkungan sekitar rumah lalu menceritakan
hasilnya kepada guru.
4. Siswa menyimak cerita motivasi tentang
pentingnya sikap disiplin.
5. Siswa melakukan operasi semut untuk
menjaga kebersihan kelas.
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap
Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif) yang ditunjukkan siswa dalam
sikap disiplin.
b. Penilaian Pengetahuan
Teknik Bentuk
Muatan Indikator
Penilaian Instumen
Bahasa 3.1.1 Mengidentifikasi kalimat Tes Soal pilihan
Indonesi efektif. tertulis ganda
a Soal isian
Soal uraian
IPA b. Rubrik Percobaan Peristiwa Tes Soal pilihan
Perubahan Wujud tertulis ganda
Soal isian
Soal uraian
SBDP Penilaian uji unjuk kerja
a. Rubrik Menyanyi
A. Unjuk Kerja
Membuat Kesimpulan dari Bacaan
Teknik Bentuk
Muatan Indikator Penilaia Instumen
n
Bahasa 3.1.1 Mengidentifikasi kalimat Diskusi Rubrik
Indonesi efektif. dan unjuk penilaian pada
a hasil BG halaman 13-
14.
IPA b. Rubrik Percobaan Peristiwa Unjuk Rubrik
Perubahan Wujud kerja dan penilaian pada
hasil BG halaman 16-
17.
SBDP Penilaian uji unjuk kerja
a. Rubrik Menyanyi
Mengetahui, Serang, 12 April 2022
Kepala UPT Sekolah Mahasiswa
SIKLUS 1
Pembelajaran ke- : 2
SBdP
4.2.2.Mempraktikkan gerak
melangkahkan kaki ke
berbagai arah dan
mengayun ke berbagai arah
mengikuti ketukan/tepuk
tangan
K. TUJUAN PEMBELAJARAN
5. Dengan membuat kesimpulan dari bacaan siswa mampu menyajikan ringkasan teks
penjelasan secara ringkasan dan jelas.
6. Dengan melakukan percobaan tentang cara kerja termometer, siswa mampu
menerapkan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehariharisecara
bertanggung jawab. Dengan menjawab pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan
percobaan, siswa mampu membuat laporan tentang perubahan suhu akibat
perpindahan kalor secara tepat.
7. Dengan mengamati nada nada yang digunakan dalam lagu yang disajikan, siswa
mampu menentukan jenis tangga nada pada musik yang di perdengarkan secara
jelas dan tepat.
8. Dengan menyanyikan lagu daerah, siswa mampu menyanyikan lagu bertangga
nada pentatonis secara percaya diri.
L. MATERI PEMBELAJARAN
4. Teks Penjelasan peristiwa penting pada masa pemerintahan colonial Inggris dan
Belanda
5. teks, menjelaskan perubahan wujud benda padat, cair, dan gas.
6. laguberjudul “Rayuan Pulau Kelapa”,
M.METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik.
AYO BERLATIH
Pada kegiatan Ayo Belatih:
3. Siswa membuat peta konsep sesuai dengan
informasi yang di dapatkannya dari bacaan
tentang peristiwa pembentukan pemerintahan
kolonialisme di Indonesia.
4. Isi peta konsep merupakan perbandingan antara
pemerintahan colonial Inggris dan Belanda.
AYO MENCOBA
Siswa merancang dan melaksanakan percobaan
untuk menunjukkan terjadinya peristiwa mencair,
membeku, dan menguap.
AYO BERNYANYI
Pada kegiatan Ayo Bernyanyi:
Siswa berlatih menyanyikan lagu “Rayuan Pulau
Kelapa”. (PPK: Nasionalis)
AYO BERLATIH
Selesai bernyanyi, siswa menuliskan is ilagu
“Rayuan Pulau Kelapa” sesuai dengan
pemahamannya.
Pada akhirpembelajaran, guru memberikan
konfirmas itentang isi lagu “Rayuan Pulau Kelapa”.
Penutup 7. Siswa bersama guru melakukan refleksi atas 10
pembelajaran yang telah berlangsung (HOTS: Menit
Reflektif):
Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan
hari ini?
Apa yang akan dilakukan untuk menghargai
perbedaan di sekitar?
8. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran pada hari ini.
9. Siswa menyimak penjelasan guru tentang
aktivitas pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya. Termasuk menyampaikan
kegiatan bersama orangtua yaitu: meminta
orang tua untuk menceritakan
pengalamannya menghargai perbedaan di
lingkungan sekitar rumah lalu menceritakan
hasilnya kepada guru.
10. Siswa menyimak cerita motivasi tentang
pentingnya sikap disiplin.
11. Siswa melakukan operasi semut untuk
menjaga kebersihan kelas.
P. PENILAIAN
2. Teknik Penilaian
c. Penilaian Sikap
Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif) yang ditunjukkan siswa dalam
sikap disiplin.
d. Penilaian Pengetahuan
Teknik Bentuk
Muatan Indikator
Penilaian Instumen
Bahasa 3.1.1 Mengidentifikasi kalimat Tes Soal pilihan
Indonesi efektif. tertulis ganda
a Soal isian
Soal uraian
IPA b. Rubrik Percobaan Peristiwa Tes Soal pilihan
Perubahan Wujud tertulis ganda
Soal isian
Soal uraian
SBDP Penilaian uji unjuk kerja
a. Rubrik Menyanyi
B. Unjuk Kerja
Membuat Kesimpulan dari Bacaan
Teknik Bentuk
Muatan Indikator Penilaia Instumen
n
Bahasa 3.1.1 Mengidentifikasi kalimat Diskusi Rubrik
Indonesi efektif. dan unjuk penilaian pada
a hasil BG halaman 13-
14.
IPA b. Rubrik Percobaan Peristiwa Unjuk Rubrik
Perubahan Wujud kerja dan penilaian pada
hasil BG halaman 16-
17.
SBDP Penilaian uji unjuk kerja
a. Rubrik Menyanyi
Mengetahui,
Kepala UPT Sekolah
SIKLUS 2
Pembelajaran ke- : 3
SBdP
4.2.2.Mempraktikkan gerak
melangkahkan kaki ke
berbagai arah dan
mengayun ke berbagai arah
mengikuti ketukan/tepuk
tangan
S. TUJUAN PEMBELAJARAN
9. Dengan membuat kesimpulan dari bacaan siswa mampu menyajikan ringkasan teks
penjelasan secara ringkasan dan jelas.
10.Dengan melakukan percobaan tentang cara kerja termometer, siswa mampu
menerapkan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehariharisecara
bertanggung jawab. Dengan menjawab pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan
percobaan, siswa mampu membuat laporan tentang perubahan suhu akibat
perpindahan kalor secara tepat.
11.Dengan mengamati nada nada yang digunakan dalam lagu yang disajikan, siswa
mampu menentukan jenis tangga nada pada musik yang di perdengarkan secara
jelas dan tepat.
12.Dengan menyanyikan lagu daerah, siswa mampu menyanyikan lagu bertangga
nada pentatonis secara percaya diri.
T. MATERI PEMBELAJARAN
7. Teks Penjelasan peristiwa penting pada masa pemerintahan colonial Inggris dan
Belanda
8. teks, menjelaskan perubahan wujud benda padat, cair, dan gas.
9. laguberjudul “Rayuan Pulau Kelapa”,
U. METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Numbered Heads Together.
AYO BERLATIH
Pada kegiatan Ayo Belatih:
5. Siswa membuat peta konsep sesuai dengan
informasi yang di dapatkannya dari bacaan
tentang peristiwa pembentukan pemerintahan
kolonialisme di Indonesia.
6. Isi peta konsep merupakan perbandingan antara
pemerintahan colonial Inggris dan Belanda.
AYO MENCOBA
Siswa merancang dan melaksanakan percobaan
untuk menunjukkan terjadinya peristiwa mencair,
membeku, dan menguap.
AYO BERNYANYI
Pada kegiatan Ayo Bernyanyi:
Siswa berlatih menyanyikan lagu “Rayuan Pulau
Kelapa”. (PPK: Nasionalis)
AYO BERLATIH
Selesai bernyanyi, siswa menuliskan is ilagu
“Rayuan Pulau Kelapa” sesuai dengan
pemahamannya.
Pada akhirpembelajaran, guru memberikan
konfirmas itentang isi lagu “Rayuan Pulau Kelapa”.
Penutup 13. Siswa bersama guru melakukan refleksi atas 10
pembelajaran yang telah berlangsung (HOTS: Menit
Reflektif):
Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan
hari ini?
Apa yang akan dilakukan untuk menghargai
perbedaan di sekitar?
14. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran pada hari ini.
15. Siswa menyimak penjelasan guru tentang
aktivitas pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya. Termasuk menyampaikan
kegiatan bersama orangtua yaitu: meminta
orang tua untuk menceritakan
pengalamannya menghargai perbedaan di
lingkungan sekitar rumah lalu menceritakan
hasilnya kepada guru.
16. Siswa menyimak cerita motivasi tentang
pentingnya sikap disiplin.
17. Siswa melakukan operasi semut untuk
menjaga kebersihan kelas.
X. PENILAIAN
3. Teknik Penilaian
e. Penilaian Sikap
Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif) yang ditunjukkan siswa dalam
sikap disiplin.
f. Penilaian Pengetahuan
Teknik Bentuk
Muatan Indikator
Penilaian Instumen
Bahasa 3.1.1 Mengidentifikasi kalimat Tes Soal pilihan
Indonesi efektif. tertulis ganda
a Soal isian
Soal uraian
IPA b. Rubrik Percobaan Peristiwa Tes Soal pilihan
Perubahan Wujud tertulis ganda
Soal isian
Soal uraian
SBDP Penilaian uji unjuk kerja
a. Rubrik Menyanyi
C. Unjuk Kerja
Membuat Kesimpulan dari Bacaan
Teknik Bentuk
Muatan Indikator Penilaia Instumen
n
Bahasa 3.1.1 Mengidentifikasi kalimat Diskusi Rubrik
Indonesi efektif. dan unjuk penilaian pada
a hasil BG halaman 13-
14.
IPA b. Rubrik Percobaan Peristiwa Unjuk Rubrik
Perubahan Wujud kerja dan penilaian pada
hasil BG halaman 16-
17.
SBDP Penilaian uji unjuk kerja
a. Rubrik Menyanyi
Mengetahui,