Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN HASIL

BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV

(JURNAL)

Oleh

ALDINO SAPUTRA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
HALAMAN PENGESAHAN
JURNAL SKRIPSI

Judul Skripsi : Hubungan Antara Gaya Belajar dengan Hasil

Belajar Matematika Siswa Kelas IV

Nama Mahasiswa : Aldino Saputra

Nomor pokok Mahasiswa : 1413053006

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Bandarlampung, 30 Mei 2018


Penulis,

Aldino Saputra
NPM 1413053006

Mengesahkan

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dra. Erni Mustakim, M.Pd. Drs. Riyanto TM, M.Pd.


NIP 19610406 198010 2 001 NIP 19530709 198010 1 001
Hubungan Antara Gaya Belajar Dengan Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas IV

Aldino Saputra¹, Erni Mustakim², Riyanto³


FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 01 Bandar Lampung
e-mail: aldiinosaputra@gmail.com+62895621876239

Abstract: Relationship Learning Style With Learning Result Mathematics


Participants At The 4th Grade

the problem of this study is the low student learning outcomes. The purpose of
this study is to determine the significance of the relationship on learning styles
with students' mathematics learning outcomes fourth grade SD Negeri 1 Way
Laga Bandar Lampung. The research method used is correlational research. The
population of this study amounted to 99 students and the sample was taken based
on the technique of proportionate simple random sampling that is as many as 33
students. Data collection techniques used questionnaires (questionnaires) and
tests. Started validity and reliability test. Contribution of learning styles with
student learning outcomes there is a significant relationship between learning
styles with mathematics learning outcomes of fourth grade students SD Negeri 1
Way Laga Bandar Lampung Lesson 2017/2018.

Keywords: learning style, learning result of mathematics

Abstrak: Hubungan Antara Gaya belajar Dengan Hasil Belajar Matematika


siwa kelas IV

Masalah penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini
yaitu untuk mengetahui kesignifikansi hubungan pada gaya belajar dengan hasil
belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Way Laga Bandar Lampung.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Populasi
penelitian ini berjumlah 99 siswa dan sampel diambil berdasarkan teknik simple
random sampling yaitu sebanyak 33 siswa. Teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner (angket) dan tes. Diawali uji validitas dan reliabilitas.
Kontribusi gaya belajar dengan hasil belajar siswa terdapat hubungan yang
signifikan antara gaya belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Negeri 1 Way Laga Bandar Lampung Tahun pelajaran 2017/2018.

Kata kunci: gaya belajar, hasil belajar matematika


2

PENDAHULUAN

Pengembangan kurikulum yang telah


Pendidikan merupakan kebutuhan
dilakukan oleh pemerintah saat ini
paling mendasar yang dibutuhkan
yaitu menyempurnakan kurikulum
manusia. Karena setiap manusia di
KTSP dan merevisinya dengan
dunia ini pasti membutuhkan
kurikulum 2013 yang mulai
pendidikan, bahkan sejak masih
diterapkan pada tahun ajaran baru
dalam kandungan. Pendidikan
2013/2014. Berdasarkan lampiran
menjadi modal bangsa untuk menjadi
Permendikbud No. 67 Tahun 2013
lebih maju dan berkembang yang
lahirnya kurikulum 2013 diharapkan
lebih baik lagi. Hasan (2007: 263)
mampu untuk mempersiapkan
disebutkan bahwa “Pendidikan
manusia Indonesia agar memiliki
adalah proses pengubahan sikap dan
kemampuan hidup sebagai pribadi
tata laku seseorang atau sekelompok
dan warga negara yang beriman,
orang dalam usaha mendewasakan
produktif, kreatif, inovatif, dan
manusia melalui upaya pengajaran
efektif serta mampu berkontribusi
dan pelatihan.”
pada kehidupan masyarakat,
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 berbangsa, bernegara, dan peradaban
tentang Sistem Pendidikan Nasional dunia (Permendikbud, 2013: 4).
Pasal 1 ayat (1) menegaskan bahwa Penerapan pembelajaran tematik
pendidikan merupakan usaha sadar terpadu pada SD/MI sederajat mulai
dan terencana untuk mewujudkan kelas 1 sampai kelas 6 merupakan
suasana belajar dan proses salah satu perwujudan untuk
pembelajaran agar siswa secara aktif mencapai tujuan pendidikan nasional
mengembangkan potensi dirinya di Indonesia. Menurut Rusman
untuk memiliki kekuatan spiritual (2012: 253) pembelajaran tematik
keagamaan, pengendalian diri, akan membantu siswa membangun
kepribadian, kecerdasan, akhlak kebermaknaan konsep konsep dan
mulia serta keterampilan yang prinsip-prinsip yang baru dan lebih
diperlukan dirinya, masyarakat, kuat.
bangsa dan negara.
3

Kurikulum 2013 juga mengalami kendala yang kita dapatkan. Salah


banyak revisi dan perubahan sejak satu masalah dalam pelaksanaan
awal penerapan hingga sekarang. pendidikan adalah rendahnya hasil
Salah satu perbedaan yang mencolok belajar siswa. Hasil belajar siswa
dari kurikulum 2013 revisi lama dan pada hakikatnya adalah perubahan
baru adalah pemisahan mata tingkah laku. Tingkah laku sebagai
pelajaran matematika. Pada hasil belajar dalam pengertian yang
kurikulum 2013 revisi yang baru, luas mencakup bidang kognitif,
mata pelajaran matematika tidak lagi afektif, dan psikomotorik Sudjana
digabungkan atau dimasukkan (2014: 3). Apabila siswa belum
kedalam tema-tema. Selain mengalami peningkatan dalam
kurikulum sekolah juga merupakan bidang kognitif, afektif, ataupun
faktor penting dalam rangka psikomotorik maka siswa belum
pencapaian tujuan pendidikan. memperoleh hasil belajar yang
Melalui sekolah, siswa belajar maksimal.
berbagai macam hal, baik berupa
Faktor yang dapat mempengaruhi
intelegensi, kreatifitas dan sosial.
proses dan hasil belajar pada setiap
Sekolah juga bertujuan untuk
orang yaitu faktor intern dan faktor
mempersiapkan anak didik
ekstern. Faktor dari luar siswa
menghadapi kehidupan masa depan,
(ekstern) terdiri dari lingkungan
dengan cara mengembangkan potensi
(alam dan sosial) dan instrumental
yang dimilikinya. Usaha tersebut
(kurikulum/bahan pelajaran,
akan menjadi optimal jika sekolah
guru/pengajar, sarana dan fasilitas,
sebagai pusat belajar formal bagi
administrasi/manajemen). Sedangkan
peserta didik, dapat mengembangkan
faktor dari dalam siswa (intern)
proses belajar mengajar dengan baik
terdiri dari aspek fisiologi (kondisi
beserta seluruh aspek yang
fisik dan kondisi panca indera) dan
mempengaruhinya seperti sarana dan
aspek psikologi (bakat, minat,
prasarana, situasi kondusif dan
kecerdasan, motivasi, kemampuan
faktor-faktor lainnya.
kognitif). Cara siswa dalam
Dalam pelaksanaan pendidikan di menyerap informasi juga
sekolah pasti akan ada masalah dan
4

menentukan bagaimana hasil belajar hanya memiliki satu gaya belajar


yang diperoleh siswa. saja, banyak individu yang memiliki
lebih dari satu gaya belajar, namun
Setiap siswa memiliki cara yang
pada dasarnya gaya belajar yang
berbeda-beda dalam menerima suatu
dominan dimiliki individu hanya
informasi yang disampaikan oleh
satu, sesuai dengan kemampuan
guru, hal tersebutlah yang
individu tersebut dalam memahami
menyebabkan hasil belajar setiap
proses pembelajaran. Gaya belajar
siswa berbeda-beda. Cara belajar
siswa yang beraneka macam
siswa tersebut sering disebut sebagai
bertujuan agar siswa dapat belajar
gaya belajar. Menurut Ghufron
dengan nyaman, dengan demikian
(2014: 11), gaya belajar adalah cara-
diharapkan tujuan belajar dapat
cara yang lebih kita sukai dalam
tercapai dengan baik.
melakukan kegiatan berpikir,
memproses dan mengerti suatu Berdasarkan hasil observasi yang
informasi. Ghufron (2014: 12) dilakukan pada hari Senin, 27
berpendapat bahwa kemampuan November 2017, siswa kelas IV
seseorang untuk mengetahui sendiri sering merasa bosan karena aktivitas
gaya belajarnya dan gaya belajar yang dilakukan hanya duduk,
orang lain dalam lingkungannnya mendengar dan mencatat
akan meningkatkan efektivitasnya apa yang disampaikan oleh guru
dalam belajar, sehingga akan ada sehingga pelajaran kurang diserap
hubungannya pula dengan hasil oleh siswa. Hal ini mungkin
belajarnya. disebabkan karena siswa belum
belajar sesuai dengan gaya
Gaya belajar setiap individu
belajarnya dan guru ketika mengajar
diekspresikan sesuai dengan
belum menyesuaikan
kebiasaan dan keasyikan masing-
keanekaragaman gaya belajar siswa.
masing. Ada yang belajar dengan
Hal ini menyebabkan sebagian nilai
cara mendengarkan, ada yang belajar
siswa masih di bawah Kriteria
dengan cara membaca, dan ada pula
Ketuntasan Minimal (KKM)
yang belajar dengan cara
terutama pada mata pelajaran
menemukan. Setiap individu tidak
Matematika.
5

Berdasarkan tabel sebagian nilai pelajaran Matematika Menurut


siswa masih di bawah Kriteria penjelasan guru, ada siswa yang
Ketuntasan Minimal (KKM) yang sering membuat keributan di dalam
ditetapkan sekolah dan guru dengan kelas, tetapi siswa tersebut
mempertimbangkan kompleksitas memperoleh hasil belajar
dan kesulitan pelajaran adalah 70. Matematika yang baik. Ada juga
Maka dapat dilihat dari tabel hasil siswa yang terlihat serius
belajar, perolehan hasil belajar memperhatikan tetapi hasil belajar
Matematika masih kurang optimal, Matematika justru kurang bagus.
hal tersebut dengan perolehan rata-
Menurut siswa kelas IV di SD
rata hasil mid semester mata
Negeri 1 Way Laga Bandar
pelajaran Matematika kelas IV yaitu
Lampung, Matematika merupakan
sebesar 59,74. Dari 99 siswa hanya
salah satu mata pelajaran yang dirasa
32 siswa (32,30%) yang
cukup
mendapatkan nilai di atas Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sulit, karena menurut mereka materi
70, sedangkan yang nilainya di Matematika memiliki cakupan materi
bawah KKM ada 67 siswa (67,80%). pelajaran yang luas, sehingga siswa
merasakan kesulitan dalam
Berdasarkan hal tersebut
memahami dan menguasai materi–
menunjukkan bahwa Ada beberapa
materi pelajaran Matematika Siswa
masalah yang menyebabkan kurang
tersebut merasa kesulitan memahami
optimalnya perolehan hasil belajar
materi Matematika dengan cara
Matematika, yaitu antara siswa satu
membaca, ia lebih suka belajar
dengan siswa yang lainnya memiliki
dengan mendengarkan secara
karakteristik yang berbeda-beda,
langsung penjelasan guru. Namun,
terutama dalam menyerap suatu
ada juga siswa yang lebih suka
informasi yang disampaikan oleh
belajar dengan membaca, siswa
guru dalam proses pembelajaran.
merasa kesulitan jika harus
Siswa memiliki kesulitan dalam
mendengarkan penjelasan guru
memahami materi pelajaran yang
secara langsung.
akhirnya berdampak pada hasil
belajar mereka, terutama pada mata
6

Berdasarkan uraian di atas, maka adalah suatu penelitian yang libatkan


pembelajaran Matematika tersebut tindakan pengumpulan data guna
belum dapat dikatakan berhasil. menentukan, apakah ada hubungan
Karena seperti yang diungkapkan dan tingkat hubungan antara dua
Mulyasa (2008: 207) bahwa kegiatan variabel atau lebih.
belajar mengajar dapat dikatakan Penelitian ini bertujuan untuk
berhasil apabila terjadi perubahan mengetahui hubungan dan tingkat
perilaku yang positif pada diri siswa hubungan gaya belajar dengan hasil
seluruhnya atau setidaknya sebagian belajar Matematika kelas IV SD
besar (75%) sesuai dengan Negeri 1 Way Laga Penelitian
kompetensi dasar. dilaksanakan, yaitu pada semester
genap di SD Negeri 1 Way Laga
Sehubungan dengan pernyataan di
Bandar Lampung.
atas, dapat dilihat bahwa ada
hubungan antara gaya belajar dengan
Waktu dan Tempat Penelitian
hasil belajar siswa mata pelajaran
Penelitian ini dilaksanakan di SD
Matematika, namun masih perlu
Negeri 1 Way Laga Kota Bandar
pembuktian secara ilmiah. Hal inilah
Lampung yang beralamat di Jl. Ir.
yang mendorong peneliti untuk
Sutami, Way Laga, Kecamatan
mengadakan penelitian dengan judul
Sukabumi Bandar Lampung, yaitu
“Hubungan antara Gaya Belajar
pada semester genap tahun pelajaran
dengan Hasil belajar Matematika
2017/2018.
Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Way
Laga Bandar Lampung”. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini
Metode Penelitian
berjumlah 99 siswa kelas IV SD
Jenis dan Desain Penelitian Negeri 1 Way Laga pada semester
Jenis penelitian ini adalah korelasi. ganjil tahun pelajaran 2017/2018.
Jenis penelitian ini dilakukan ketika Peneliti memilih menggunakan
ingin mengetahui tentang kuat atau teknik simple random sampling
lemahnya hubungan antara dua atau dalam penelitian. Adapun prosesnya
lebih variabel. Menurut Sukardjo yaitu dengan cara undian untuk
(2009: 166) penelitian korelasi memilih kelas yang akan di jadikan
7

sampel. Setelah dilakukan


pengundian Kemudian kelas yang Teknik Analisis Data
terpilih sebagai kelas yang akan
Pada penelitian kuantitatif kegiatan
dijadikan sampel adalah kelas IV B.
analisis datanya meliputi pengolahan
data dan penyajian data, melakukan
Prosedur
penghitungan untuk mendeskripsikan
Langkah-langkah dari setiap tahapan
data dan melakukan pengujian
tersebut, adalah:
hipotesis dengan menggunakan uji
1. Penelitian Pendahuluan
statistik.
a. Peneliti membuat surat izin
Ha : Terdapat hubungan yang
penelitian pendahuluan ke
signifikan pada gaya belajar terhadap
sekolah
hasil belajar pendidikan
b. Melakukan peneliti
kewarganegaraan siswa kelas IV SD
pendahuluan untuk
Negeri 1 Way Laga Kecamatan
mengetahui kondisi
Sukabumi Bandar Lampung Tahun
sekolah, jumlah sekolah,
Pelajaran 2017/2018.
dan peserta didik yang
Ho : Tidak terdapat hubungan yang
akan dijadikan subjek
signifikan pada gaya belajar terhadap
penelitian.
hasil belajar Matematika siswa kelas
IV SD Negeri 1 Way Laga
2. Tahap Perencanaan
Kecamatan Sukabumi Bandar
a. menyiapkan instrumen
Lampung Tahun Pelajaran
penelitian.
2017/2018.
b. Melakukan uji instrumen.
3. TahapPelaksanaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Melaksanakan penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dapat
di kelas yang sudah
dilihat hasil uji hipotesis diperoleh
menjadi sampel
kesimpulan bahwa, terdapat
d. Mengumpulkan mengolah dan
hubungan yang signifikan antara
menganalisis data hasil penelitian
gaya belajar dengan hasil belajar.
e. Membuat laporan hasil penelitian
Besarnya koefisien korelasi (r)
f. menyimpulkan hasil penelitian
antara gaya belajar dengan hasil
8

belajar adalah sebesar 0,54. Nilai tidak sejalan dengan gaya belajar
koefisien korelasi (r) yang diperoleh mereka.
tersebut tergolong cukup tinggi. Arah
hubungan yang positif menunjukkan Menurut penelitian yang relevan Asti
semakin tinggi skor gaya belajar Widya Putri(2013) Mengkaji
maka akan semakin tinggi pula hasil Pengaruh gaya belajar (Visual,
belajar siswa. Demikian pula Auditif, Kinestetik) pada mata
sebaliknya, jika semakin rendah pelajaran mengelola peralatan kantor
skor gaya belajar maka akan terhadap hasil belajar IPS SD Negeri
semakin rendah pula hasil belajar 1 Surabaya, yang hasilnya
siswa. menyatakan ada pengaruh antara
gaya belajar (Visual, Auditif,
Hal ini sesuai dengan pendapat Uno Kinestetik) pada mata pelajaran
(2008: 140) yang menyatakan bahwa mengelola peralatan kantor terhadap
setiap orang memiliki cara belajar hasil belajar IPS. Lina Damayanti
yang berbeda dalam memahami dan (2016) Mengkaji hubungan gaya
menyerap suatu informasi yang belajar siswa dengan hasil belajar
didapatkan. Ada yang cepat dalam IPS pada siswa kelas V SDN di
memahami dan menyerap informasi gugus wibisono kecamatan jati
tersebut, tetapi ada pula yang sedang kabupaten kudus”. Hasil penelitian
bahkan sangat lambat. Perbedaan yang diperoleh membuktikan bahwa
tersebut dapat dipengaruhi oleh gaya ada hubungan yang positif dan
belajar. Gunawan (2004:139) signifikan antara gaya belajar siswa
dengan penelitiannya (visual, audio, kinestetik) dengan
mengemukakan bahwa hasil riset hasil belajar IPS. Ramlah (2014)
menunjukkan siswa yang belajar Mengkaji Pengaruh Gaya Belajar
dengan menggunakan gaya belajar dan Keaktifan Siswa Terhadap
mereka yang dominan, saat Prestasi Belajar Matematika pada SD
mengerjakan tes, akan mencapai nilai Negeri 1 di Kecamatan Klari
yang jauh lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Karawang, hasil
bila mereka belajar dengan cara yang penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan
9

gaya belajar terhadap prestasi belajar indonesia. Jakarta Balai


matematika. Dari ketiga uraian di pustaka.
atas dapat dijelaskan gaya belajar
Depdiknas. 2003. Undang-undang
mempunyai hubungan yang erat
No.20 Tahun 2003. Jakarta.
dengan hasil belajar jika siswa
Depdiknas.
memiliki gaya belajar yang cukup
tinggi, maka akan berimbas pada Rusman. 2012. Pengembangan
hasil belajarnya yang tinggi pula. pembelajaran. Jakarta. Pustaka
Dari hasil analisis data atau belajar.
pengujian hipotesis atau penelitian
ini, hasilnya menunjukan bahwa Sudjana. 2014. Penelitian Hasil

gaya belajar memiliki korelasi yang Proses Belajar Mengajar.

positif dengan hasil belajar. Hal ini Bandung. Remaja Rosdakarya.

dapat diketahui dari hasil


Gufron. 2014. Gaya Belajar. Pustaka
perhitungan dengan teknik korelasi
Jakarta. Belajar.
produk momen dimna diperoleh
harga r hitung lebih besar r tabel Mulyasa. 20018. Kegiatan Mengajar
sehingga dalam penelitian ini dan Pembelajaran. Jakarta.
berbunyi “ ada hubungan yang Pustaka Belajar.
positif antara gaya belajar dengan
hasil belajar Matematika Siswa Rusman. 2014. Model Model

Kelas IV SD Negeri 1 Way Laga Pembelajaran. Jakarta. Raja

Bandar Lampung. Grafindo Persada.

Uno. 2008. Belajar dan


DAFTAR PUSTAKA
Pembelajaran Serta
pemanfaatan Sumber Belajar.
Damayanti, Lina. 2016. Hubungan
Jakarta. Rajawali Pers.
Gaya Belajar Siswa dengan
Hasil Belajar IPS pada Siswa Gunawan.2004. pembelajaran
Kelas V SDN di Gugus Kontekstual. Bandung.
Wibisono. Semarang.UNNES. Reflika Aditama.

Hasan. 2007. Kamus besar bahasa


10

Putri, widia. 2013. Pengaruh Gaya


Belajar pada Mata Pelajaran
Mengelola Peralatan Kantor
Terhadap Hasil Belajar.
Universitas Negeri Surabaya.
Surabaya.

Ramlah. 2014. Pengaruh Gaya


Belajar dan Keaktifan Siswa
Terhadap Prestasi Belajar
Matematika. Karawang.
Karawang. SD Negeri 1
Klari.

Anda mungkin juga menyukai