KURIKULUM 2013
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Trunojoyo
Madura, Kamal 69162, Bangkalan, Jawa Timur, Indonesia
1
Email (180611100125@student.trunojoyo.ac.id), 2Email (ahmad.pratikno@trunojoyo.ac.id)
Abstrak
Kurikulum merupakan sebuah rencana yang terorganisir untuk menciptakan suatu pengalaman belajar bagi
siswa dibawah naungan sekolah atau lembaga pendidikan untuk mencapai suatu tujuan. Kurikulum dapat
mengalami perubahan sebagai dampak perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan yang terus berubah.
Tentunya perubahan kurikulum harus disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan di masyarakat. Kurikulum
2013 merupakan pembaharuan sistem yang menitikberatkan pada pengembangan potensi yang dimiliki
peserta didik. Kurikulum 2013 diharapkan dapat mengubah kegiatan pembelajaran yang sebelumnya guru
menjadi tokoh sentral dalam pembelajaran ke arah sistem yang lebih maju, yaitu dengan menjadikan peserta
didik sebagai tokoh sentral dan guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan
filosofis pendidikan progresivisme yang mendukung adanya pelaksanaan pendidikan yang berpusat pada
siswa untuk mengembangkan berbagai kemampuan yang ada dalam dirinya sebagai bekal hidup untuk
menghadapi tantangan dimasa yang akan datang. Melihat keterkaitan antara kurikulum 2013 dengan filsafat
pendidikan progresivisme, maka artikel penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstribusi progresivisme
dalam implementasi kurikulum 2013, dimana pada penelitian ini memfokuskan pada tiga hal berikut: konsep
dasar kurikulum 2013, filsafat pendidikan progresivisme, dan sumbangsih progresivisme dalam
implementasi kurikulum 2013.
Abstract
The curriculum is an organized plan to create a learning experience for students under the auspices of a
school or educational institution to achieve a goal. The curriculum can experience changes as a result of the
development of the times and science that continues to change. curriculum changes must be adapted to the
needs and needs of the community. The 2013 curriculum is a system that focuses on developing the potential
of students. The 2013 curriculum is expected to change the center of learning activities that were previously
teachers into leaders in learning towards a more advanced system, namely by making students as leaders
and teachers as facilitators in learning activities. This is in line with the philosophy of progressive education
which supports the implementation of student-centered education to develop various abilities that exist
within him as a provision for life to face challenges in the future. The relationship between the 2013
curriculum and the philosophy of progressivism education, this research article aims to determine the
contribution of progressivism in the implementation of the 2013 curriculum, where this research focuses on
the following three things: the basic concepts of the 2013 curriculum, the philosophy of progressivism
education, and the contribution of progressivism in the implementation of the 2013 curriculum.
PENDAHULUAN
Kurikulum merupakan sebuah rencana yang terorganisir untuk mencipatakan suatu
pengalaman belajar bagi siswa dibawah naungan sekolah atau lembaga pendidikan untuk mencapai
suatu tujuan. Kurikulum dapat dikatakan efektif apabila kurikulum tersebut dapat menyiapkan
lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan dalam masyarakat. Melihat dari sejarah
perkembangan kurikulum di Indonesia, kurikulum telah banyak mengalami perubahan. Mulai dari
Kurikulum rencana pelajaran tahun 1947 hingga Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada
tahun 2004, yang kemudian disempurnakan lagi menjadi Kurikulum 2006, hingga terakhir
kurikulum 2013. Perubahan tersebut terjadi, tentunya karena adanya perbaikan baik dari segi
1
orientasinya, pendekatan, maupun filosofinya. Adanya perubahan/perbaikan dalam suatu kurikulum
merupakan hal yang wajar jika mengingat salah satu prinsip dari kurikulum yakni relevansi. Adanya
prinsip tersebut membuat kurikulum mamiliki sifat dinamis, artinya kurikulum harus menyesuaikan
dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat.
Peran kurikulum sangat menentukan perkembangan pendidikan. karena kurikulm sendiri
merupakan jantung dari pendidikan nasional. Hermawan dan Cynthia (dalam Junaidi dan
Komalasari, 2019, hlm.138) mengemukakan bahwa kurikulum berperan dalam pencapaian tujuan
pendidikan, diantaranya yaitu: (1) peran konservatif, (2) kreatif, (3) kritis, dan (4) evaluatif. Sejalan
dengan itu, menurut Triwiyanto (dalam Junaidi dan Komalasari, 2019, hlm.38) kurikulum dan
pembelajaran berpusat untuk mengembangkan potensi peserta didik yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan lingkungan di sekitar peserta didik. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Nasution
(dalam Junaidi dan Komalasari, 2019, hlm.138) yang mengatakan bahwa setiap kurikulum pada
dasarnya merupakan cerminan keinginan, cita-cita, tuntutan, dan kebutuhan masyarakat. Kurikulum
yang telah dikembangkan tentunya diharapkan dapat diimplementasikan dengan baik oleh para
pelaku pendidikan, khususnya guru. Kurikulum yang terus mengalami perkembangan diharapkan
dapat diwujudkan secara efektif dalam proses pembelajaran. Perkembangan kurikulum pendidikan
di Indonesia tentunya didasarkan pada penyempurnaan kurikulum sebelumnya. Demikian pula
dengan kurikulum 2013 yang juga disinkronkan dengan kurikulum sebelumnya. Kurikulum 2013
memiliki landasan filosofis yang mengadopsi filosofis asing yang biasa disebut dengan elektrik
inklusif yang kemudian diselaraskan dengan sistem pendidikan di Indonesia.
Landasan filosofis yang digunakan untuk merancang suatu kurikulum berperan penting dalam
menentukan tujuan pendidikan. Kurikulum 2013 sendiri merupakan pembaharuan sistem yang
menitikberatkan pada pengembangan potensi yang dimiliki peserta didik. Kurikulum 2013
diharapkan dapat mengubah kegiatan pembelajaran yang sebelumnya dimana guru menjadi tokoh
sentral dalam pembelajaran ke arah sistem yang lebih maju, yaitu menjadikan peserta didik sebagai
tokoh sentral dan guru sebagai fasiltator dalam kegiatan pembelajaran (Rachmawati, 2019, hlm.3).
Hal ini sejalan dengan filosifis pendidikan progresivisme yang mendukung adanya pelaksanaan
pendidikan yang berpusat pada siswa untuk mengembangkan berbagai kemampuan yang ada dalam
dirinya sebagai bekal hidup untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang (Rachmawati,
2019, hlm.2). Melihat adanya keterkaitan antara implementasi kurikulum 2013 dengan aliran
progresivisme pada filsafat pendidikan, maka penelitian ini penting untuk mengetahui konstribusi
progresivisme pada implementasi kurikulum 2013 yang dirumuskan pada tujuan penelitian dengan
memfokuskan pada tiga hal berikut: konsep dasar kurikulum 2013, filsafat pendidikan
progresivisme, dan sumbangan progresivisme dalam implementasi kurikulum 2013.
KESIMPULAN
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang tujuan, bahan pembelajaran,
dan teknik yang digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional. Kurikulum yang digunakan dalam pendidikan seringkali
mengalami perbaikan yang dilakukan dalam upaya pengembangan. Zaman yang semakin
berkembang membuat kurikulum di Indonesia seringkali mengalami perubahan, mulai dari
kurikulum 1947 hingga yang terkahir kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan pembaharuan
sistem yang menitikberatkan pada pengembangan potensi yang dimiliki peserta didik. Kurikulum
2013 diharapkan dapat mengubah kegiatan pembelajaran yang sebelumnya guru menjadi tokoh
sentral dalam pembelajaran ke arah sistem yang lebih maju, yaitu menjadikan peserta didik sebagai
tokoh sentral dan guru sebagai fasiltator dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan
filosofis pendidikan progresivisme yang mendukung adanya pelaksanaan pendidikan yang berpusat
pada siswa untuk mengembangkan berbagai kemampuan yang ada dalam dirinya sebagai bekal
hidup untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang. Aliran progresivisme memberikan
konstribusi besar terhadap implementasi kurikulum 2013. Adapun konstrubusi tersebut diataranya,
yaitu: (1) Anak sebagai subjek didik; (2) Peran guru sebagai fasilitator; (3) Kurikulum yang
terintegrasi; (4) Memunculkan pendidikan karakter; (5) Pemahaman mengenai perkembangan
kurikulum. Para pelaku pendidikan, khususnya guru diharapkan dapat lebih memahami dan
mengkaji kurikulum yang berlaku. Seperti memahami dan mengkaji landasan filosofis yang
digunakan dalam suatu kurikulum, agar kurikulum tersebut dapat diimplementasikan dengan baik
nantinya. Kurikulum yang terus mengalami perkembangan diharapkan dapat diwujudkan secara
efektif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, artikel penelitian ini dapat dijadikan sarana
untuk menambah wawasan para pelaku pendidikan khususnya guru untuk lebih memahami apa saja
konstribusi progresivisme dalam implementasi kurikulum 2013.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, R. (2014). “Hal-Hal yang Mendasari Penerapan Kurikulum 2013.” Humaniora, 5(1): 97-
106.
Faris, A. F. (2015). “Kurikulum 2013 dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Progresivisme.” 25(2):
316-337.
6
Rachmawati, I. (2019). “Hubungan Pandangan Aliran Progresivisme dan Kurikulum 2013 pada
Pembelajaran Matematika.” Journal Of Mathematics and Mathematics Education,
ISSN(2089-8878): 1-7.
Suarga. (2017). “Kerangka Dasar dan Landasan Pengembangan Kurikulum 2013.” Journal Inspiratif
Pendidikan, 6(1) : 15-23.
Junaidin, & Komalasari. (2019). “Konstribusi Esensialisme dalam Implementasi Kurkulum 2013.”
Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan, ISSN(2541-4429): 138-147.