Suatu pegangan harus digunakan oleh pengembang untuk mengembangkan kurikulum. Dalam
1. Landasan Filosofis
Filsafat memainkan peran penting dalam proses pengembangan kurikulum. Ada empat fungsi
2) Filsafat dapat menentukan isi dan materi pelajaran yang harus diberikan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai;
2. Landasan Psikologis
Perilaku adalah komponen penting dari belajar. Dalam lingkungan belajar, yang terdiri dari
lingkungan fisik dan lingkungan sosial, individu akan mengalami perkembangan untuk mencapai
kedewasaan, yang mencakup perkembangan fisik, emosional, mental, intelektual, sosial, dan
moral. Meskipun pembelajaran adalah proses untuk mengubah perilaku seseorang menjadi lebih
baik, tidak semua perubahan terjadi karena pembelajaran.
3. Landasan Sosiologis
Kurikulum sebagai alat dan pedoman untuk proses pendidikan di sekolah harus relevan dengan
kebutuhan dan kebutuhan masyarakat. Dalam konteks ini, sekolah bukan hanya berfungsi untuk
menyebarkan kebudayaan dan nilai-nilai masyarakat, tetapi juga berfungsi untuk mempersiapkan
anak didik untuk hidup dalam masyarakat. Oleh karena itu, kurikulum tidak hanya mengandung
nilai-nilai dari berbagai masyarakat, tetapi juga mengandung semua yang dibangkitkan oleh
masyarakat.
Kurikulum dimulai dengan hasil penelitian dan aplikasi ilmu pengetahuan. Pengaruh
perkembangan teknologi terhadap masyarakat meliputi:
1) komunikasi,
2) transportasi,
3) mekanisasi,
5) senjata.
2) teknologi industri menghasilkan alat dan 9166 Journal on Education, Volume 06, No. 01,
September-Desember 2023, hal. 9163 – 9172 bahan pendidikan,
4) kebutuhan pendidikan untuk mengubah sistem dan isi pelajaran Kurikulum KTSP
Pengertian dan Implementasi KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum yang dibuat dan diterapkan oleh setiap
satuan pendidikan (Rahman & Prasetyo, 2023). Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 (pasal
1, ayat 15) menyatakan, KTSP adalah kurikulum operasi yang dibuat dan diterapkan oleh satuan
pendidikan.. (Rahman & Prasetyo, 2023). KTSP adalah pemikiran modern dalam perkembangan
Kurikulum selalu mengalami perubahan dan pergeseran, terlepas dari sejarahnya. Kurikulum
KTSP dibuat sebagai hasil dari pelaksanaan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 adalah komponen kurikulum ini,
tetapi isi dan pendekatan pengembangan pembelajaran tetap berhasil. Sifat paket kompetensi
yang ada di KTSP mirip dengan sifat kurikulum KBK (Fuad et al., 2023). KTSP dimulai dengan
memastikan bahwa kurikulum dapat diterima dengan baik oleh siswa, yaitu dalam proses belajar
mengajar.
Pembelajaran biasanya terdiri dari tiga langkah utama: pembukaan, pembentukan kompetensi,
dan penutup. Guru harus melakukan pembukaan sebagai tanda pelajaran dimulai. Membuka
pembelajaran adalah persiapan untuk mendorong mental siswa dan mendorong mereka untuk
fokus pada belajar (Rahman & Prasetyo, 2023).
Tujuan kurikulum KTSP adalah untuk membuat kurikulum yang sesuai dengan kekhasan
(karakteristik), kondisi, potensi, kebutuhan dan permasalahan daerah, serta satuan pendidikan
dan peserta didik. Selain itu, kurikulum tersebut harus mengacu pada tujuan pendidikan nasional
(Baedhowi 2017). Dengan mempertimbangkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa KTSP
memiliki dua tujuan: tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dan khusus KTSP tetap
mengacu pada tujuan pendidikan nasional. Tujuan khusus KTSP adalah meningkatkan mutu
pendidikan pengembangan kurikulum dan meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan
pendidikan. Selain itu, KTSP bertujuan untuk menciptakan kemandirian guru dengan mengubah
sistem penyusunan kurikulum dari sentralistik menjadi desentralistik.
a.Isi dan pesan kurikulum masih terlalu luas, ditunjukkan dengan banyak mata pelajaran dan
materi yang luas, dan sulit melampaui perkembangan usia anak;
b. Kurikulum lebih banyak berfokus pada kompetensi yang telah dikembangkan daripada
kompetensi yang telah dikembangkan; dan
Kurikulum 2013
Pengertian dan Implementasi Kurikulum 2013 Menurut Mulyono dalam (Ahmad Suryadi, 2020),
kurikulum 2013 bermasalah dengan pendekatan pembelajarannya. Sebelum ini, metode materi
digunakan.
Kurikulum 2013 berfokus pada pembentukan individu yang inovatif, kreatif, dan produktif (Latifah
Hanum, 2017). Kurikulum 2013 adalah pengembangan dari kurikulum sebelumnya, kurikulum
KTSP.
b. meningkatkan dan membentuk sumber daya manusia inovatif, produktif, dan kreatif untuk
membantu pembangunan negara dan bangsa.
d. Meningkatkan fungsi pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat secara proporsional dalam
penentuan dan pengawasan kualitas kurikulum 2013 dapat dirancang oleh sekolah sesuai dengan
kondisi satuan sekolah.
e. Meningkatkan kompetisi yang sehat di antara satuan pendidikan mengenai standar pendidikan
yang diharapkan kurikulum 2013 dapat disesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan, 9168
Journal on Education, Volume 06, No. 01, September-Desember 2023, hal. 9163 – 9172
kebutuhan siswa, dan potensi lokal.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk melihat, bertanya,
bernalar, dan menyampaikan pengetahuan mereka setelah mempelajari materi pembelajaran.
Kurikulum 2013 lebih menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya sebagai subjek
pembelajaran. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, kurikulum 2013 lebihmenekankan pada
tiga aspek: menjadikan siswa berakhlak mulia (afektif), berketerampilan (psikomotorik), dan
berpengetahuan (kognitif). Oleh karena itu, diharapkan siswa menjadi lebih produktif, inovatif,
dan kreatif (Yusuf, 2018).
Kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013 menurut Wiwin dalam (Fuad et al., 2023) yaitu:
B. Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi dan karakter mungkin menjadi dasar untuk
membangun kemampuan tambahan. Standar kompetensi tertentu dapat digunakan untuk
mengoptimalkan penguasaan pengetahuan dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan,
kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, dan pengembangan aspek
kepribadian;
c. Pendekatan kompetensi dapat mempercepat pengembangan bidang studi atau mata pelajaran
tertentu, terutama yang berkaitan dengan keterampilan; d. Kurikulum 2013 menunjukkan bahwa
tidak ada perbedaan antara siswa yang tinggal di kota atau di desa. Anak-anak di desa seringkali
tidak diberi kesempatan untuk mencapai potensi terbaik mereka; e. Guru bertanggung jawab atas
persiapan.
Guru juga perlu terus meningkatkan kemampuan mereka melalui pendidikan dan pelatihan calon
guru untuk terus meningkatkan keahlian profesional.
a. Rumitnya penilaian;
d. minimnya sarana, fasilitas, dan perlengkapan penunjang yang diperlukan untuk proses
pembelajaran;
e. Pemerintah sepertinya menganggap semua siswa dan guru memiliki kapasitas yang sama
dalam kurikulum 2013;
f. Belum semua guru memiliki kemampuan dan pemahaman yang diperlukan untuk melaksanakan
kurikulum 2013. Selain itu, guru tidak pernah terlibat secara langsung dalam proses
pengembangan kurikulum 2013;
g. Kurikulum 2013 tidak mengimbangi orientasi proses pembelajaran dengan hasilnya. Kebijakan
ujian nasional (UN) masih diberlakukan, yang membuat keseimbangan sulit dicapai;
h. Banyaknya materi yang harus siswa kuasai, pada akhirnya materi yang diberikan oleh pengajar
tidak dapat diterima dengan baik oleh siswa; i. Panjangnya jam pelajaran membuat siswa
terbebani, pada akhirnya malah membuat siswa menjadi lelah belajar, bukan menjadi pandai;
dan
j.Siswa masih terbatas dalam pengetahuan tentang teknologi dan informasi yang diperlukan
untukpembelajaran online. Analisis Perbandingan Kurikulum KTSP, K13 dan Kurikulum Merdeka
di Sekolah Dasar, Muh. Nana Supriatna,