PENDAHULUAN
1
dilakukannya perubahan kurikulum adalah kurikulum sebelumnya dianggap
memberatkan peserta didik. Terlalu banyak materi pelajaran yang harus dipelajari
oleh peserta didik, sehingga malah membuatnya terbebani. Perubahan kurikulum
ini juga melihat kondisi yang ada selama beberapa tahun ini. KTSP yang memberi
keleluasaan terhadap guru membuat kurikulum secara mandiri untuk masing-
masing sekolah ternyata tak berjalan mulus.
2
pembelajaran. Selain itu, menurut Mendikbud bahwasanya Hal-hal yang
Mendasari ….. (Rusliansyah Anwar) 101 pada dasarnya zaman selalu berubah.
Oleh karena itu kurikulum pendidikan harus pula disesuaikan dengan perubahan
dan tuntutan zaman. Saat ini yang dituntut adalah kurikulum yang lebih berbasis
pada penguatan penalaran, bukan lagi hapalan semata.
Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah unutk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi)
kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan
pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.
Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk:
1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah
dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber
daya yang tersedia.
2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
mengembangankan kurikulum melalui pengembalian keputusan bersama.
3. Meningkatkan kompetesi yang sehat antar satuan pendidikan yang akan
dicapai.
4. Memahami tujuan di atas, KTSP dapat dipandang sebagai suatu pola
pendekatan baru dalam pengembangan kurikulum dalam konteks otonomi
daerah yang sedang digulirkan sewasa ini.
Oleh Karena itu, KTSP perlu diterapkan oleh setiap satuan pendidikan,
terutama berkaitan dengan tujuh hal sebagi berikut:
1. Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi
dirinya sehingga dia dapat menoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang
tersedia untuk memajukan lembaganya.
2. Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input
pendidikan yang akan dikembangkan dan didaya gunakan dalam proses
pendidikan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
3. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sekolah lebih cocok untuk
memenuhi kebutuhan seklah karena pihak sekolahlah yang paling tahu apa
yang terbaik bagi sekolahnya.
3
4. Keterlibatan semua warga seklah dan masyarakat dalam pengembangan
kurikulum menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat, serta lebih
efesien dan efektif bilamana dikontrol oleh masyarakat sekitar.
5. Sekolah dapat bertanggung jawab tentang mutu pendidikan masing-masing
kepada pemerintah, orangtua peserta didik, dan masyarakat pada umumnya,
sehingga dia akan berupaya semaksimalkam mungkin unutk melaksanakan
dan mencapai sasaran KTSP.
6. Sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat dengan sekolah-sekolah
lain untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui upaya-upaya inovatif
dengan dukungan orangtua peserta didik, masyarakat, dan pemerintah
daerah setempat.
7. Sekolah dapat secara cepat merespon aspirasi masyarakat dan lingkungan
yang berubah dengan cepat, serta mengakomodasikannya dalam KTSP.
Secara khusus tujuan diterapkannya kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan keseimbangan anatara pengembangan sikap spiritual dan
social, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik.
2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana diamana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari
disekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar.
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkanya
dalam berbagai situasi disekolah dan masyarakat.
4. Memberi waktu yang cukup leluasan untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci
lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian (organizing
elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan
dalam kompetensi inti.
4
7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran
dan jenjang pendidikan.
5
mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka
ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi
pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan
pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Melalui pendekatan itu diharapkan
siswa kita memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih
baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya
mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di
zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
6
O
1 SKL (Standar Kompetensi SI (Standar Isi) ditentukan terlebih
Kelulusan) ditentukan terlebih dahulu, setelah itu baru ditentukan
dahulu setelah itu baru ditentukan SKL (Standar Kompetensi
SI (Standar Isi) Kelulusan)
2 Kompetensi lulusan meliputi aspek Lebih menekankan pada aspek
soft skills dan hard skills yang pengetahuan
meliputi aspek kompetensi sikap,
ketrampilan dan pengetahuan
3 Di jenjang SD Tematik Terpadu Di jenjang SD Tematik Terpadu
untuk kelas I-VI untuk kelas I-III
4 Jumlah jam pelajaran perminggu Jumlah pelajaran lebih sedikit dan
lebih banyak dan jumlah mata jumlah mata pelajaran lebih
pelajaran lebih sedikit disbanding banyak disbanding kurikulum
KTSP 2013
5 Proses pembelajaran setiap tema Standar proses dalam
dilakukan dengan penedkatan pembelajaran terdiri dari
ilmiah yaitu standar proses dalam Eksplorasi, Elaborasi dan
pembelajaran terdiri dari Konfirmasi
mengamati, menanya, mengolah,
menyajikan, menyimpulkan dan
mencipta
6 TIK bukan sebagai mata pelajaran, TIK sebagai mata pelajaran
melainkan sebagai media
pembelajaran
7 Standar penilaian menggunakan Penilaian lebih dominan pada
penilaian otentik yaitu mengukur aspek pengetahuan
semua kompetensi sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil
8 Pramuka menjadi ekstrakurikuler Pramuka bukan ekstrakurikuler
wajib wajib
9 Penjurusan mulai kelas X untuk Penjurusan mulai kelas XI
jenjang SMA/MA
7
10 BK lebih menekankan BK lebih pada menyelesaikan
mengembangkan potensi siswa masalah siswa
8
Budaya dan Olah Raga. Pelajaran IPA dan IPS ditiadakan dan
diintegrasikan ke mata pelajaran lain.
2. Penambahan jumlah jam belajar di SMP yang sebelumnya 32 jam/minggu
menjadi 38 jam/minggu. Kalau belajarnya 5 hari berarti setiap hari anak
belajar 8 jam setiap hari.
3. Penambahan Jumlah jam pelajaran Agama pada SD yang bertambah dari 2
jam/minggu menjadi 4 jam/minggu dan di tingkat SMP dari 2 jam/minggu
menjadi 3 jam/minggu.
4. Jumlah mata pelajaran dikurangi tapi jumlah jam belajar ditambah
5. Mata pelajaran IPA diintegrasikan dalam Mapel Bahasa Indonesia.
BAB 2
PENUTUP
A. KESIMPULAN
9
KTSP merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan desentralisasi di
bidang pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan
pengembangan potensi peserta didik di sekolah yang bersangkutan di masa
sekarang dan yang akan datang dengan mempertimbangkan kepentingan lokal,
nasional dan tuntutan global dengan semangat manajemen berbasis sekolah
(MBS). Kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan KBK
yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, dimana
kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati.
10
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
11
Abdul Muis V.Daeng Pawero.2018.Analisis Kritis Kebijakan antara KBK, KTSP dan
K13.Manado:Fakultas dan ilmu keguruan IAIN Manado.
Chamistijatin,lise,dkk.2009.Pengembangan kurikulum SD.Jakarta.Depdiknas.
Depdiknas. 2002. Implementasi KBK. Jakarta: depdiknas
Kuartolo. 2006. Pendidikan Berbasis Kompetensi. Yogjakarta
Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Kencana
Sukmara, Dian. 2007. Implementasi life skill dalam KTSP. Bandung: Mugni sejahtera
12