SYAIFUDDIN ADAM
858694059
UPBJJ-UT SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PEMANTANPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
JUDUL
EFEKTIVITAS MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN
KOSAKATA BAHASA INDONESIA KELAS 1 SDN PRASUNG
Oleh
Syaifuddin Adam
Syaifuddinadam19@gmail.com
Kata Kunci : Media Flash Card, Pembelajaran Bahasa Indonesia, Hasil Belajar
KATA PENGANTAR
Puji syukkur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Laporan ini dibuat
untuk memenuhi salah satu persyaratan dan menyelesaikan program sarjana (S1 PGSD)
Universitas Tebuka.
Dalam menyelesaikan penelitian ini, kami banyak mendapat dukungan dan bantuan dari
berbagaai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih perlu kami sampaikan kepada pihak-pihak
tentunya kepada :
Dalam penelitian ini msih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
konstruktif sangat diharapkan untuk dijadikan pedoman dalam laporan berikutnya.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, harapan kami mudah-mudahan penelitian ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca terutama bagi rekan-rekan guru sebagai bahan
pertimbangan dalam meningkatkan kualitas pembelajaraan yang lebih baik.
Penulis
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari hasil
karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan
etika penulisan karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan hasil
karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima
sanksi, termasuk encabutan gelar akademik yang saya sandang ssesui dengan perundang-
undanngnan yang berlaku.
SYAIFUDDIN ADAM
NIM. 858694059
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul…………………………………………………………………………….…..1
Lembar Pengesahan………………………………………………………………………..….2
Abstrak………………………………………………………………………………………...3
Kata Pengantar………………………………………………………………………………...4
Daftar Isi………………………………………………………………………………………6
Lampiran………………………………………………………………………………………8
BAB I PENDAHULUAN
A. KESIMPULAN …………………………………………………………………...……31
B. SARAN …………………………………………………………………………...……31
LAMPIRAN ………………………………………………………………….……………34
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, sebagai langkah-langkah tindak lanjut yang
dialami oleh siswa kelas I SDN Prasung Sidoarjo, maka peneliti hendak melakukan penelitian
dengan judul“Efektivitas Media Flash Card Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Indonesia
Pada Siswa Kelas 1 SDN Prasung Sidoarjo”
B. Rumusan Masalah
Setelah menemukan faktor penyebab siswa belum memahami materi pada pelajaran Bahasa
Indonesia, peneliti berusaha merumuskan permasalahan. Rumusan masalah tersebut seperti
berikut.
"Bagaimana efektivitas penggunaan media flash card dalam meningkatkan kosakata bahasa
indonesia pada siswa kelas 1 SDN Prasung Sidoarjo?"
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Untuk menerapkan media flash card dalam meningkatkan kosakata bahasa indonesia pada siswa
kelas 1 SDN Prasung Sidoarjo.
C. Flash Cards
1. Pengertian Flash Cards
Flash cards merupakan kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang
mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambargambar
yang dapat digunakan untuk melatih mengeja dan memperkaya kosakata(Arsyad, 2011).
Menggunakan media flash card sebagai media pembelajaran memiliki manfaat diataranya adalah
melatih peserta didik untuk memperluas jangkauan pandangannya, dimana peserta didik
dibiasakan melihat beberapa kata yang tertulis dalam kartu dalam satu kali pandangan. Mampu
membantu peserta didik memahami materi pelajaran yang dipelajari, serta dapat menumbuhkan
motivasi dan persaingan yang sehat antara peserta didik untuk membaca apa yang dilihatnya.
Sehingga uasana kelas dapat lebih hidup dan menyenangkan serta mengurangi kejenuhan.Ukuran
tulisan dan gambar yang ada di dalam flash cards harus dibuat dengan ukuran yang cukup besar,
supayaseluruh anggota kelas dapat melihat konten yang ada di dalam flash cards tersebut
(Muhammadnejad dkk., 2012).Menurut Baleghizadeh dan Ashoori (2011) flash cards merupakan
sebuah kartu yang mana terdapat sebuah kata, kalimatatau gambar di dalamnya. Flash cards
memiliki dua sisi, bagian depan flash cards terdapat gambar dan kata sedangkan bagianbelakang
flash cards merupakan arti kata tersebut. Flash cards merupakan media yang sangat praktis
karena dapat dibuatsecara bersama-sama oleh guru dan siswa.
Menurut Hotimah (2010), flash cards merupakan media yang berbentuk flash card yang
dibuat dengan menggunakan foto atau gambar, pada bagian belakang terdapat keterangan dari
gambar yang ada pada flash cards tersebut. Gambar yang
terdapat pada flash cards tersebut akan membantu meningkatkan daya ingat anakanak, karena
visual memberikan pengaruh yang lebih besar dalam mengingat dan memahami sesuatu
dibandingkan verbal/ audio (Hudson dkk. dalam Carpenter dan Olson, 2011). Flash cards adalah
media yang praktis untuk membantu siswa dan guru dalam proses belajar mengajar, khususnya
dalam mengajarkan siswa flash cards (Nugroho dkk., 2012). Media flash cards memiliki
beberapa kelebihan, sebagaimana yang diungkapkan oleh Susilana dan Riyana (dalam Hotimah,
2010) antara lain:a. Mudah dibawa kemana-mana; yakni dengan ukuran yang kecil flash cards
dapat disimpan di tas bahkan di saku, sehingga tidak membutuhkan ruang yang luas, dapat
digunakan di mana saja, di kelas ataupun di luar kelas.
b. Praktis; yakni dilihat dari cara pembuatannya dan penggunaannya,
media flash cards sangat praktis, dalam menggunakan media ini guru tidak perlu memiliki
keahlian khusus, media ini tidak perlu juga membutuhkan listrik. Jika akan menggunakannya
kita tinggal menyusun urutan gambar sesuai dengan keinginan kita, pastikan posisi gambarnya
tepat tidak terbalik, dan jika sudah digunakan tinggal disimpan kembali dengan cara diikat atau
menggunakan kotak khusus supaya tidak tercecer.
c. Mudah diingat; kombinasi antara gambar dan teks cukup memudahkan siswa untuk mengenali
konsep sesuatu, untuk mengetahui nama sebuah benda dapat dibantu dengan gambarnya, begitu
juga sebaliknya untuk mengetahui nama sebuah benda ataukonsep dengan melihat huruf atau
teksnya.
d. Menyenangkan; media flash cards dalam penggunaannya dapat melalui permainan. Misalnya
siswa secara berlomba-lomba mencari suatu benda atau nama-nama tertentu dari flash cards yang
disimpan secara acak, dengan cara berlari siswa berlomba untuk mencari sesuatu perintah.
Flash cards merupakan media yang sangat praktis karena dapat dibuat secara bersama-
sama oleh guru dan siswa. Salah satu indikasi bahwa visual imagery memiliki kemungkinan
memberikan kode memori yang efektif adalah siswa biasanya lebih mudah dalam mengenali
gambar daripada tulisan. Menurut Paivio (dalam Stephen, 2011), alasan mengapa gambar
menjadi lebih efektif adalah karena gambarmemberikan kode memori lain yang bersifat
independen dari kode verbal. Teori tersebut disebut teori pengodean ganda karena teoritersebut
dapat digunakan dalam proses pengingatan kembali. Gambar cenderung mudah diingat
dibandingkan dengan katakata yang bersifat konkret, dan biasanya mudah disimpan dalam
memori dibandingkan kata-kata yang bersifat abstrak (Stephen, 2011).
2. Langkah-langkah Media Pembelajaran Flash Cards
Langkah-langkah media flash card, yang dikemukakan oleh Rudi
Susilana dan Cepi Riyana, diantaranya :
a. Kartu yang disusun di pegang setinggi dada dan menghadap ke depan siswa.
b. Cabutlah satu persatu kartu setelah pendidik selesai menerangkan di depan kelas.
c. Berikan kartu-kartu yang telah diterangkan tersebut kepada siswa yang duduk berdekatan
dengan guru. Mintalah siswa untuk mengamati kartu tersebut satu persatu, lalu teruskan kepada
siswa yang lain sampai semua siswa kebagian.
d. Jika sajian dengan cara permainan, letakkan kartu-kartu tersebut dalam sebuah kotak secara
acak dan tidak perlu disusun, siapkan siswa yang akan berlomba misalnya tiga orang berdiri
sejajar, kemudian guru memberikan perintah.
Tujuan penggunaan media flash card ini adalah untuk melatih peserta didik agar lebih mudah
mengingat, cermat dan mudah dalam memahami materi pokok bahasan. Dengan begitu
pemilihan dan penentuan media pembelajaran yang tepat memungkinkan proses belajar
mengajar berjalan dengan baik dan mampu memberikan peningkatan prestasi belajar bagi
siswa.
3. Karakteristik Media Pembelajaran Flash Cards
Karakteristik dari media flash card sendiri adalah menyajikan pesan pesan atau infomasi
terkait dengan gambar pada setiap kartu yang disajikan. Penyajian informasi tersebut akan
memudahkan peserta didik untuk mengingat pesan tersebut. Kombinasi antara gambar dan
keterangan gambar cukup memudahkan peserta didik untuk mengenali konsep sesuatu, untuk
mengetahui nama sebuah benda yang akan dibantu dengan gambarnya.Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa media flash card merupakan salah satu media grafis yang sangat
mudah diingat karena mengandung pesan-pesan pendek sehingga peserta didik dengan mudah
mencerna materi yang telah diterangkan.
D. Kosakata
1. Pengertian Kosakata
kosakata merupakan elemen dasar sebuah bahasa yang mana digunakan untuk memberi
label pada hal-hal seperti benda, sifat dan kata kerja untuk menjelaskan maksud dari apa yang
ingin disampaikan. Dalam oxford learner’s pocket dictionary (2008), menjelaskan bahwa
kosakatamerupakan; (1) sejumlah kata yang diketahui dan digunakan siswa, (2) sejumlah kata
yang digunakan dalam berbahasa, (3) daftarkata yang terdiri dari kata beserta artinya. Menurut
Komachali dan Khodareza (2012), kosakata biasanya berkembang dan meningkat pada setiap
tingkatan usia, dan secara fundamental berfungsi sebagai alat komunikasi.
Pavicic (dalam Khodashenas, Farahani dan Alishahi, 2014), mengatakan guru seharusnya
mencari cara untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengeksplorasi, menyimpan dan
menggunakan sejumlah jenis kosakata dan menciptakan aktivitas dan tugas untuk membantu
siswa meningkatkan kosakata mereka dan mengembangkan strategi untuk belajar kosakata.
Menurut Komachali dan Khodareza (2012) untuk dapat mengajarkan kosakata secara efektif,
guru seharusnya dapat memutuskan dan menentukan metode dan pendekatan yang sesuai dengan
usiasiswa yang diajarkan karena mengajarkan bahasa Inggris tidak sama dengan cara
mengajarkan bahasa Indonesia. Pengajaran kosakata merupakan sebuah tindakan menunjukkan,
memperlihatkan atau memberitahu dengan cara yang tepat sesuai dengan usia dan tingkat
kemampuan siswa dalam menerima suatu pengajaran, sehingga siswa tersebut paham dan tahu
dengan apa yang diajarkan.
2. Tujuan Pembelajaran Kosa Kata
Tujuan umum pembelajaran kosakata bahasa indonesia adalah sebagai berikut:
a. Memperkenalkan kosakata baru kepada siswa.
b. Melatih siswa atau mahasiswa untuk dapat melafalkan kosakata itu dengan baik
dan benar karena pelafalan yang baik dan benar dapat mengantarkan kepada
kemahiran berbicara dan membaca secara baik dan benar pula.
c. Memahami makna kosakata, baik secara denotasi atau leksikal (berdiri sendiri)
maupun ketika digunakan dalam konteks kalimat tertentu (makna konotatif dan
gramatikal).
d. Mampu mengapresiasi dan memfungsikan kosakata itu dalam berekspresi lisan
(berbicara) maupun tulisan (mengarang) sesuai dengan konteksnya yang benar.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas I SDN Prasung Buduran Sidoarjo.
a. Jalan : Mbah Sholeh No. 421
b. RT/RW : 05/02
c. Desa : Prasung
d. Kecamatan : Buduran
e. Kabupaten : Sidoarjo
f. Kode pos : 61252
3. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi pokok Nama –
nama benda, di mana siklus I dilaksanakan pada tanggal 10 April 2021, sedangkan siklus II
dilaksanakan pada tanggal 20 April 2021.
Hubungan antara keempat tahap tersebut menunjukkan sebuah siklus atau kegiatan
berulang. Siklus inilah yang sebetulnya menjadi salah satu ciri utama dari penelitian
tindakan, yaitu bahwa penelitian tindakan harus dilaksanakan dalam bentuk siklus, bukan
hanya satu kali intervensi saja. Jika guru dan peneliti belum merasa puas dengan
keberhasilan tindakan pada siklus pertama dan kedua, maka boleh melanjutkan ke siklus
berikutnya. Dengan demikian dapat dipahami bahwa pelaksanaan PTK dimulai dengan
siklus pertama, apabila dalam siklus pertama sudah menunjukkan perbaikanatau
keberhasilan dan hambatan dari kegiatan yang dilaksanakan, maka guru dan peneliti
menentukan rancangan untuk siklus kedua. Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa
kegiatan yang sama pada siklus pertama, tetapi pada umumnya kegiatan pada siklus kedua
mempunyai tambahan perbaikan dari tindakan terdahulu yang ditujukan untuk
memperbaiki berbagai hambatan atau kesulitan yang ditemukan dalam siklus pertama. Jika
pada siklus kedua beum mendapatkan hasil yang signifikan makan kegiatan dilanjutkan
pada siklus ketiga.
1. Siklus Pertama
a. Perencanaan
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dalam
melaksanakan pembelajaran menggunakan media flash cards untuk
meningkatkan menghafal kosakata peserta didik. Rencana pelaksanaan PTK mencakup
kegiatan antara lain:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai acuan pelaksanaan
proses pembelajaran menyesuaikan dengan langkah langkah pada penggunaan media
pembelajaran yang akan
diterapkan. Dalam hal ini peneliti menggunakan media Flash Cards
dalam pembelajaran.
2) Mengembangkan tujuan pembelajaran/indikator pembelajaran
3) Mengembangkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran.
4) Mengembangkan pedoman atau instrumen penilaian, menyebutkan kosa kata terkait
dengan topik.
5) Menyusun lembar observasi
6) Menyusun tes akhir pada pembelajaran sesuai indikator dengan
menggunakan media flash card.
b. Pelaksanaan Tindakan (acting)
Tindakan PTK mencakup prosedur dan tindakan yang telah
tercantum dalam perangkat pembelajaran, seperti pelaku tindakan
mengajar pada penelitian ini adalah peneliti sekaligus sebagai observer. Pelaksanaan
tindakan siklus pertama menggunakan media flash cards dilakukan dalam tiga kali
pertemuan
c. Observasi
Pada tahapan observasi ini dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan pengamatan dilakukan terhadap pendidik dan
peserta didik dalam proses pembelajaran dengan menerapkan media flash card yang
berpedoman pada lembar observasi. Hasil pengamatan yang didapat, digunakan untuk
memperbaiki proses pembelajaran dari implementasi tindakan yang dirancang pada
siklus berikutnya.
d. Refleksi
Langkah yang terakhir adalah refleksi, yaitu kegiatan untuk
mengemukakan kembali apa yang terjadi. Refleksi dilakukan oleh
peneliti dan guru dengan merinci dan menganalisa kendala-kendala
yang dihadapi siswa serta hasil dari implementasi pemecahan masalah untuk
menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai dasar
perbaikan perencanaan dan tindakan pada siklus berikutnya.
Pada langkah ini dilakukan analisis hasil menghafal kosa kata
bahasa inggris pada peserta didik. Data yang terkumpul dari kegiatan observasi
dianalisis dan diinterpretasi sehingga diketahui apakah tindakan yang dilakukan telah
meningkatkan hasil keterampilan membaca peserta didik.
Keempat tahap dalam penelitian tindakan merupakan satu siklus,
yaitu putaran kegiatan beruntun mulai dari tahap penyusunan rancangan sampai refleksi,
yang tidak lain adalah evaluasi.
2. Siklus Kedua
Siklus Kedua
a. Perencanaan Ulang
Berdasarkan refleksi siklus pertama peneliti membuat rencana
pelasanaan pembelajaran kepada peserta didik. RPP sesuai dengan SK dan KD dalam
standar isi yang akan diajarkan kepada peserta didik, yaitu sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai acuan pelaksanaan
proses pembelajaran menyesuaikan dengan langkah langkah pada penggunaan media
pembelajaran yang akan
diterapkan. Dalam hal ini peneliti menggunakan media Flash Cards
dalam pembelajaran.
2) Menyiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran.
3) Menyusun instrumen penilaian, menyebutkan kosa kata terkait
dengan topik dengan menggunakan media Flash Card.
4) Menyusun lembar observasi
5) Menyusun tes akhir pada pembelajaran sesuai indikator dengan
menggunakan media flash card.
b. Pelaksanaan Tindakan (acting)
Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang
dikembangkan dari hasil siklus pertama dengan melihat hasil nilai siklus pertama.
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan peneliti, pembelajran yang dilaksanakan yaitu tiga
kali pertemuan yang membahas kosakata bahasa inggris dengan indikator yang berbeda
dari suiklus sebelumnya. Adapun tahapan pelakasanaan pembelajarn dengan
menggunakan media flash cards.
c. Observasi
Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi belajar
peserta didik yang dilakukan oleh peneliti serta observasi guru bahasa inggris terhadap
peneliti saat menyampaikan pembelajaran.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan penelitian kelas I siklus II
yang menggunakan media flash cards sebagai berikut:
1) Peneliti merangsang peserta didik supaya berani bertanya atau
mengemukakan pendapat dan hasil pengamatan materi.
2) Mengembangkan media flash cards sehingga pembelajaran lebih
menarik dan peserta didik lebih antusias.
3) Serta lebih memotivasi peserta didik agar antusias dalam menghafal kosa kata.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dari penelitian berupa hasil evaluasi siswa pada setiap akhir siklus, dapat diperoleh hasil dan
deskripsi sebagai berikut :
1. Deskripsi Siklus I
Video simulasi perbaikan siklus I pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi
pokok kosakata pada siswa kelas 1 terdiri dari beberapa tahap yakni:
a. Perencanaan
Sebelum melaksanakan perbaikan pembelajaran, guru tentu harus
membuat persiapan pelaksanaan. Persiapan tersebut merupakan persiapan akhir sebelum
melakukan perbaikan. Adapun langkah-langkahnya menurut (Wardhani dan Wirhadit.
2019) diantaranya:
a. Menyusun rencana pembelajaran dengan tujuan perbaikan siklus I.
b. Memilih metode siklus I.
c. Mempersiapkan media yang akan digunakan dalam perbaikan
pembelajaran.
d. Mempersiapakan peralatan dalam merekam video.
b. Pelaksanaan
Pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siklus I yang dilaksanakan pada hari Senin
tanggal 10 April 2021 di kelas I SDN Prasung dengan jumlah 29 siswa, proses
pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada
pra siklus, sehingga kesalahan dan kekurangan pada pra siklus tidak terjadi pada siklus I.
Di akhir proses pembelajaran siklus I, siswa diberikan evaluasi daengan tujuan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa selama proses belajar megajar yang telah
dilakukan.
Tahap pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan seperti langkah – langkah dibawah ini:
1. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab tentang kosakata nama - nama
bangunan
2. Guru menyampaikan motivasi dan tujuan pembelajaran.
3. Guru menjelaskan pengertian nama - nama bangunan
4. Guru menguatkan nama - nama bangunan menggunakan media flash card
7. Guru dan siswa menyimpulkan materi pelajaran.
8. Guru memberikan tindak lanjut berupa latihan soal dan pengayaan dalam bentuk
pekerjaan rumah
9. Guru menyampaikan pesan agar siswa lebih giat belajar kembali.
c. Pengamatan
Pada tahap ini dosen pembimbing mengamati video simulasi perbaikan dari penulis
melalui email/whatsapp. Tutor mencatat apa yang telah terjadi pada pembelajaran
perbaikan siklus I dan memberikan feedback melalui whatsapp. Penulis merangkum
feedback yang dikirim oleh tutor. Dalam proses ini diperoleh data bahwa:
- Suara terlalu pelan.
- Materi Sedikit
- Video dilakukan dengan duduk, sehingga dalam penyampaian kurang maksimal
d. Refleksi
Hasil dari observasi / pengamatan video dikumpulkan dan dianalisis. Dari hasil
observasi guru mengadakan refleksi untuk mengetahui kekurangan, hambatan dan
kendala yang terjadi pada proses simulasi pembelajaran perbaikan. Maka penulis
mengadakan perbaikan pembelajaran tahap berikutnya yang menjadi fokus perbaikan
adalah sebagai berikut.
1) Suara diperbesar lagi.
2) Dimulai dari pembukaan setelah itu masuk ke kegiatan awal yaitu
menanyakan kabar, mengabsen, memulai pembelajaran dengan doa dan mengkaitkan
pembelajaran sebelumnya sebelum masuk ke topik.
3) Penulis meminta bantuan orang terdekat dalam merekam video agar dapat
memfokuskan sehingga mendapat hasil video terbaik.
2. Deskripsi Siklus II
Setelah mengetahui kelemahan-kelemahan di video pertama. Maka penulis menyusun
perbaikan kedua dalam video simulasi kedua. Video simulasi perbaikan siklus II pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi pokok kosakata nama - nama bangunan
terdiri dari beberapa tahap yakni:
a. Perencanaan
1. Menyusun rencana pembelajaran dengan tujuan perbaikan siklus II.
2. Memodifikasi metode yang terdapat pada siklus I dan ditambahkan pada siklus II.
3. Mempersiapkan media yang akan digunakan dalam perbaikan pembelajaran kedua.
Menurut (Wardhani dan Wirhadit. 2019) “Periksa apakah semua alat peraga dan
sarana lain yang akan digunakan sudah tersedia. Cobakan alat peraga yang akan Anda
gunakan lebih-lebih alat peraga yang jarang Anda gunakan, Simulasikan bagaimana
Anda akan menggunakannya, sehingga Anda yakin benar bahwa peragaan akan
berjalan mulus.”
4. Mempersiapakan peralatan dalam merekam video.
b. Pelaksanaan
Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal
20 April 2021 di kelas I SDN Prasung dengan jumlah 29 siswa. Pada proses
pembelajaran mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus
I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak akan terjadi di siklus II. Pada
akhir pembelajaran di siklus II siswa diberi evaluasi dengan tujuan untuk mengetahui
keberhasilan siswa selama proses pembelajaran yang telah dilakukan. Tahap
pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan seperti langkah – langkah di bawah ini:
1. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab tentang anggota keluarga.
2. Guru menyampaikan motivasi dan tujuan pembelajaran.
3. Guru menjelaskan kosakata nama - nama bangunan
4. Setelah berdiskusi, guru membahas hasil diskusi bersama-sama.
5. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran.
6. Guru memberikan tindak lanjut berupa pengayaan dalam bentuk
pekerjaan rumah membuat silsilah keluarga.
7. Guru menyampaikan pesan agar siswa lebih giat belajar kembali.
c. Pengamatan
Pada tahap ini dosen pembimbing mengamati video simulasi perbaikan dari penulis
melalui email/whatsapp. Tutor mencatat apa yang telah terjadi pada pembelajaran
perbaikan siklus I dan memberikan feedback melalui whatsapp.
Penulis merangkum feedback yang dikirim oleh tutor. Dalam proses ini diperoleh data
bahwa:
1. Sudah terlihat perbaikannya.
2. Durasi video melebihi batas sedikit.
d. Refleksi
Hasil dari observasi / pengamatan video dikumpulkan dan dianalisis. Dari hasil
observasi guru mengadakan refleksi untuk mengetahui kekurangan, hambatan dan
kendala yang terjadi pada proses simulasi pembelajaran perbaikan.
Maka penulis mengadakan perbaikan pembelajaran tahap berikutnya yang menjadi
fokus perbaikan adalah sebagai berikut.
1. Video diedit lagi, yang tidak terlalu penting dibuang.
2. Suara anak-anak dihilangkan dengan membuang bagian tersebut.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak dua siklus dapat
disimpulkan bahwa:
1. Melalui penerapan media Flash Card dapat meningkatkan proses pembelajaran menghafal
kosakata pada siswa kelas 1 SDN Prasung Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo tahun
pelajaran 2020/2021.
2. Melalui penerapan media Flash Card dapat meningkatkan hasil belajar menghafal kosakata
pada siswa kelas 1 SDN Prasung Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo tahun pelajaran
2020/2021. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai hasil observasi terhadap aktivitas siswa
pada siklus I sebesar 63,2 % dan pada siklus II sebesar 82,9 %. Dari keseluruhan tindakan
pada penelitian tindakan kelas dapat dikatakan berhasil apabila hasil dari siklus I ke siklus
II mengalami peningkatan rata-rata dan dapat membawa ke arah peningkatan proses
pembelajaran serta peningkatan kemampuan menghafal kosakata dalam pelajaran bahasa
Indonesia pada siswa kelas I SDN Prasung kecamatan Buduran Kabupatten Sidoarjo
semester 1 tahun pelajaran 2020/2021.
B. Saran dan Tindak Lanjut
I. Saran
Dalam rangka meningkatkan hasil belajar menghafal kosakata sewaktu pembelajaran bahasa
Indonesia, maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut :
1. Untuk Guru
a. Memberikan motivasi kepada siswa untuk aktif mengikuti proses pembelajaran dengan
media Flash Card dalam meningkatkan hasil belajar.
b. Mengevaluasi efisien dan efektivitas penerapan model pembelajaran media Flash Card
untuk meningkatkan hasil belajar menghafal kosakata sewaktu pembelajaran bahasa
Indonesia berlangsung.
c. Memberikan motivasi kepada siswa dan memberikan penguatan kepada siswa yang
sudah hafal, sehingga siswa dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik.
2. Untuk Siswa
a. Siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan berusaha meningkatkan
kemampuan belajar sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal
b. Memiliki rasa senang untuk memahami kosakata melalui pembelajaran media Flash
Card maupun penggunaan alat peraga yang tersedia
c. Kepada siswa yang sudah lancar memahami kosakata jangan merasa bosan untuk
memberi contoh dengan cara belajar bersama (kelompok) dengan teman yang lain.
3. Para Peneliti
Kepada peneliti lainnya hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan
penelitian lebih lanjut, untuk menentukan faktor-faktor lain yang dapat mendukung
peningkatan hasil belajar memnghafal kosakata. Melalui usaha ini, antara peneliti yang
satu dengan peneliti yang lain dapat menunjukkan kinerja semakin baik dalam rangka
meningkatkan kemampuan menghafal kosakata dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
II. Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru
untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam menghafal kosakata, diantaranya pendidik di
sekolah dapat menggunakan media Flash Card untuk meningkatkan kemampun memahami
kosakata. Sehingga pembelajaran akan lebih aktif dan menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekata Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
2013.
Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran, Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Brown, H.D. (2008). Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa, edisi kelima, Kedutaan Besar
Amerika Serikat di Jakarta.
Carpenter, S.K. & Olson, K.M. (2011). Are Pictures Good for Learning New Vocabulary in A
Foreign Language? Only if You Think They Are Not, Journal of Experimental
Psychology: Learning, Memory, and Cognition.
Hotimah, E. (2010). Penggunaan Media Flashcard dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa pada
Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Kelas II MI Ar-Rochman Samarang Garut, Jurnal
Pendidikan, 04(01).
Joklova, K. (2009). Using Pictures in Teaching Vocabulary, Bachelor’s thesis. Masaryk
University Faculty of Education. Department of English Language and Literature. Brno.
Komachali, M.E. & Khodareza, M. (2012). International Education Studies the Effect of Using
Vocabulary Flash Card on Iranian Pre-University Students Vocabulary Knowledge,
International Education Studies, 5(3).
Kunandar. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali. 2016.
Oxford Learner’s Pocket Dictionary. (2008). China: Oxford University.
Permendiknas (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2016.
Sadirman, A.S., Rahardjo, R., & Haryono, A. (2009). Media Pendidikan,
Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Susilana, Rudi Dan Cepi Riyana. Media Pembelaaran Hakikat, Pengembangan. Pemanfaatan
Dan Penilaian. Bandung: Wacana Prima. 2008.
LAMPIRAN 1
DATA PENULIS
Akhir :TesTertulis
Mengetahui
Sidoarjo, 10 April 2021
KepalaSekolah, Guru Bahasa Inggris,
Skor Penilaian
KKM = 7
Skor Maksimal = 5x20
LAMPIRAN 3
DOKUMENTASI SIKLUS 1
LAMPIRAN 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (SIKLUS 2)
Akhir :TesTertulis
Mengetahui
Sidoarjo, 20 April 2021
KepalaSekolah, Guru Bahasa Inggris,