Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL ( PKP)

COVID 19

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MEMBACA

PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE GLOBAL

KELAS 1 SD NEGERI 1 SUMBER MULYA

KECAMATAN PULAU PANGGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

NAMA MAHASISWA : MARDIANA SARI

NIM : 834856971

PROGRAM STUDY S-1 PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS TERBUKA (UT)

UPBJJ UT BANDAR LAMPUNG

TAHUN 2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan Pemantapan Kemampuan Profesoinal (PKP)
ini dapat penulis selesaikan.

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini, penulis susun


berdasarkan pengalaman penulis dalam melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran
di SD Negeri 1 Sumber Mulya Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus dan
sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah PKP pada program S1 PGSD pada
Universitas Terbuka ( UT ).

Dalam penyusunan dan penyelesaian penulisan laporan ini, penulis banyak


menerima bantuan, bimbingan, pengarahan, petunjuk dan saran-saran dari berbagai
pihak.
Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak ....................... selaku tutor sekaligus pembimbing mata kuliah


Pemantapan Kemampuan Profesional
2. ........................ selaku Pengelola S-1 PGSD Kelompok Belajar (Pokjar) .............
yang telah memberikan fasilitas dan kesempatan untuk melaksanakan
perkuliahan dan penelitian untuk laporan ini.
3. ................ selaku Kepala SD Negeri 2 Sendangrejo Kecamatan Sendangagung
Kabupaten Lampung Tengah yang telah memberikan ijin dan kesempatan
kepada kami untuk melaksanakan penelitian.
4. Bapak Ibu guru SD Negeri 2 Sendangrejo Kecamatan Sendangagung
Kabupaten Lampung Tengah yang telah membantu pelaksanaan observasi
dalam perbaikan pembelajaran ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Sendangrejo , 24 Mei 2023

Penulis

SOPIYAH
NIM. 857020565
LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA


PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MEMBACA PERMULAAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE GLOBAL KELAS 1 SD NEGERI 2
SENDANGREJO KECAMATAN SENDANGAGUNG KABUPATEN LAMPUNG
TENGAH TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Sendangrejo , 24 Mei 2023

Supervisor 1 Mahasiswa

......................................... SOPIYAH
NIP. ............................... NIM . 857020565
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tanggerang Selatan 15418
Telephon : 012-7490941 ( Hunting)
Faximile : 021-749014 ( Bagian Umum), 012.7434290
( Sekretaris Rektor) Laman : www.ut.ac.id

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Kemampuan


Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan dari Program Studi Pendidikan S1 PGSD Universitas Terbuka (UT)
merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,
kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi –
sanksi lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Sendangrejo , 24 Mei 2023

Yang membuat pernyataan,

SOPIYAH
NIM. 857020565
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Prof. H. Mahmud Yunus dan Martinus Jan Langeveld mengatakan pendidikan


adalah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu
anak yang bertujuan meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga
secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling
tinggi. Agar anak tesebut memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang
dilakukannya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan
agamanya. Ilmu yang paling penting pada tahap awal pendidikan formal ada tiga yaitu:
membaca, menulis dan berhitung. Keberhasilan dari pembelajaran tersebut sangatlah
ditentukan oleh guru, sebab guru yang baik adalah guru yang mempunyai kemampuan,
baik kemampuan dalam memahami teori dan kemampuan dalam menyampaikan
pembelajaran maupun kemampuan dalam memilih media pembelajaran yang tepat.

Membaca merupakan suatu kegiatan yang melalui proses kognitif yang


bertujuan untuk menemukan informasi yang terdapat pada tulisan (Dalman, 2017).
Membacaadalah sebuah ketrampilan berbahasa yang di mana ketrampilan berbahasa
merupakan suatu yang utama dalam menyampaikan apa yang ada dalam pikiran
sehingga munculah sebuah perkataan. Supaya siswa mampu berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka siswa perlu dilatih
sebanyak-banyaknya atau diberi kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan kegiatan
berkomunikasi. Dengan mempertimbangkan karakteristik anak yang lebih
memperhatikan terhadap sesuatu yang menarik perhatian mereka, membangkitkan
minat dan motivasi belajar serta melatih imajinasi anak, maka penerapan media gambar
dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya untuk meningkatkan kemampuan
bercerita anak dapat dilakukan secara optimal.

Keterampilan membaca permulaan hendaknya segera dikuasai oleh siswa sejak


awal di SD. Siswa yang tidak memiliki keterampilan membaca permulaan dengan baik
akan mengalami kesulitan dalam memahami informasi informasi berbagai ilmu
pengetahuan yang disajikan dalam buku pelajaran, bahan-bahan pembelajaran dan
sumber-sumber pembelajaran tertulis. Selain itu anak yang tidak dapat menguasai
keterampilan membaca permulaan dengan baik kemajuan belajarnya juga lamban
dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak mengalami kesulitan belajar.

Kemampuan membaca permulaan diajarkan kepada siswa dalam mata pelajaran


Bahasa Indonesia. Kemampuan membaca permulaan memerlukan perhatian guru sebab
jika dasarnya tidak kuat, tahap berikutnya akan mengalami kesulitan, khususnya bagi
guru kelas rendah. Guru kelas rendah (kelas I dan II) harus berusaha semaksimal
mungkin untuk mengajarkan membaca permulaan kepada siswa, sehingga ketika siswa
masuk di kelas III, tidak terjadi kasus yang tidak diinginka, seperti siswa kurang lancar
membaca suatu kalimat.Peranan guru kelas I memegang peranan penting dalam bidang
pengajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca. Tanpa memiliki kemampuan
membaca yang memadai sejak dini maka anak akan mengalami kesulitan belajar di
kemudian hari. Kemampuan membaca menjadi dasar yang utama tidak saja bagi
pengajaran Bahasa Indonesia sendiri, akan tetapi juga bagi pengajaran mata pelajaran
lain.

Pembelajaran Bahasa Indonesia yang diterapkan di sekolah belum


memanfaatkan media pembelajaran sebagai penunjang kegiatan pembelajaran. Dengan
demikian perlu pemanfaatan media pembelajaran agar siswa mudah menangkap dan
mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan
adalah media gambar. Media gambar ini menarik bagi siswa karena dari media tersebut
banyak tema yang dapat dipilih untuk dikembangkan dan semua siswa memperoleh
kesempatan yang sama selain itu mereka mendapatkan pengalaman yang berharga dan
secara tidak langsung dapat meningkatkan minat mereka terhadap pembelajaran
membaca.Maka disinilah peran seorang guru harus pandai dalam memilih penggunaan
media yang tepat dalam sebuah pembelajaran, yaitu suatu pembelajaran pembelajaran
yang mampu meningkatkan pemahaman membaca permulaan bagi peserta didik

Menurut Wahyuning (2015:59) Metode global adalah metode yang melihat


segala sesuatu sebagai keseluruhan, dimana metode global mengajarakan dari tingkatan
berbagaiteks dan menggunakan gambar supaya peserta didik dapat memahami dengan
mudah isi bacaan yang ada dalam teks tersebut. Berdasarkan teori tersebut metode
global adalah metode yang menarik karena metode tersebut disertaidengan gambar
yang sesuai pembahasan.Pada metode global diajarkan mulai dengan melihat gambar
setelah itu peserta didik dapat menguraikan kalimat dengan kata-kata kemudian kata-
kata tersebut dirubah menjadi suku kata lalu suku kata tersebut di rubah menjadi huruf-
huruf. Kelebihan metode global adalah peserta didikcepat memahami dalam
membacakarena dengan bantuan gambar yang membuat peserta didik kelas 1 sekolah
dasar menjadi lebih mudah dalam membaca yang memiliki kesulitan membaca karena
dengan menggunakan metode global peserta didik mengerti kata dengan menggunakn
metode gambar.

Siswa kelas I SD Negeri I Sendangrejo Kecamatan Sendangagung Kabupaten


Lampung Tengah mengalami beberapa kesulitan dalam belajar membaca di karenakan
metode pembelajaran yang kurang pas di gunakan serta kurang nya media pembelajaran
yang memadahi.sedangkan siswa yang tidak mampu membaca dan menulis dengan
baik akan mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pada semua
mata pelajaran. Selain itu, siswa juga akan mengalami kesulitan menangkap dan
memahami informasi yang disajikan dalam berbagai buku pelajaran. Hal ini akan
berdampak pada kemajuan belajarnya, sehingga menjadi lamban jika dibandingkan
dengan teman yang lainnya.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis bermaksud


melakukan Penelitian dan Perbaikan pembelajaran menggunakan metode global pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi belajar membaca permulaan siswa
kelas 1 SD Negeri 2 Sendangrejo Kecamatan Sendangagung Kabupaten Lampung
Tengah Tahun ajaran 2022/2023.

1. Fakta / Data yang terjadi di kelas ( Video Gpo )

a. Guru tidak melakukan Apersepsi


b. Guru tidak memotivasi siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
c. Metode pembelajaran tidak menarik
d. Guru menggunakan metode ceramah
e. Beberapa siswa terlihat ribut
f. Siswa terlihat bosan
g. Kegiatan pembelajaran monoton

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka identifikasi masalah
yang diambil oleh penulis adalah sebagai berikut :
a. Kurangnya perhatian dan minat siswa terhadap materi ketika pembelajaran
b. berlangsung.
c. Kesulitan dalam mengenal bentuk dan bunyi huruf
d. Guru tidak menguasai kelas
e. Pembelajaran monoton

3. Analisis Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka analisis masalah yang
diambil oleh penulis adalah sebagai berikut:

a. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran


b. Metode pembelajaran yang di gunakan tidak menarik .
c. Guru tidak menguasai kelas

4. Alternatif Dan Prioritas Pemecahan Masalah

Dengan menggunakan metode global dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi belajar membaca permulaan siswa
kelas 1 SD N I Sumber Mulya Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus
Tahun ajaran 2021/2022.

B. Rumusan Masalah

Apakah dengan menggunakan metode Global dapat meningkatkan aktivitas dan


hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi belajar membaca
permulaan siswa kelas 1 SD Negeri 2 Sendangrejo Kecamatan Sendangagung
Kabupaten Lampung Tengah Tahun ajaran 2021/2022.

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Mendeskripsikan cara meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu


memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah. mencoba
secara sistematis berbagai model pembelajaran alternatif yang diyakini secara teoretis
dan praktis dapat memecahkan masalah pembelajaran dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia materi belajar membaca permulaan siswa kelas 1 SD
Negeri 2 Sendangrejo Kecamatan Sendangagung Kabupaten Lampung Tengah Tahun
ajaran 2021/2022.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1) Bagi Peserta Didik

Meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak dengan media yang


menarik sehingga anak akan merasa enjoy untuk belajar membaca. Dalam kegiatan ini
anak menjadi pembelajar yang aktif sehingga anak tidak cepat bosan, belajar seperti
bermain dan tujuan pembelajaran yang diberikan dapat tercapai dengan optimal.

2) Bagi Guru

Dapat memberikan tambahan referensi pengetahuan dan pengalaman bagi para


guru utamanya dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas sebagai upaya perbaikan
dalam proses pembelajaran. Dapat dijadikan dasar atau rujukan untuk dapat melakukan
Penelitian Tindakan Kelas yang lebih lanjut sebagai upaya untuk melakukan perbaikan
pembelajaran.

3) Bagi Sekolah

Dapat dijadikan salah satu media pembelajaran yang relevan untuk siswa
sekolah dasar khusunya kelas rendah sehingga dapat meningkatkan kualitas guru dan
sekolah.

4) Peneliti lain

Hasil penelitian ini mampu memberikan sumbangan wawasan dan ilmu


pengetahuan dalam bidang pendidikan khususnya bagi pendidik sekolah dasar, serta
sebagai pedoman dalam penelitian selanjutnya yang relevan.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sd

1. Pengertian Pembelajaran bahasa Indonesia

Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang

wajib diikuti oleh semua siswa di Indonesia, mulai pendidikan dasar


sampai perguruan tinggi, sebagai dasar untuk berkomunikasi. Fungsi

bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Komunikasi yang dimaksud

adalah suatu proses menyampaikan maksud kepada orang lain dengan

menggunakan saluran tertentu. Komunikasi bisa berupa pengungkapan

pikiran,gagasan, ide, pendapat, persetujuan, keinginan, penyampaian

informasi suatu peristiwa. Hal itu disampaikan dalam aspek kebahasaan

berupa kata, kalimat,paragrap atau paraton, ejaan dan tanda baca dalam

bahasa tulis, serta unsur-unsur prosodi (intonasi, nada, irama, tekanan,

dan tempo) dalam bahasa lisan.

Surana (2004:2) menyatakan, dalam kurikulum berbasis

kompetensi (KBK) 2004, standar kompetensi mata pelajaran bahasa

indonesia SD untuk fokus membaca di harapkan siswa dapat membaca

huruf, kata, suku kata, kalimat dan berbagai teks bacaan. Kompetensi

membaca juga diarahkan untuk menumbuhkan budaya membaca

2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia

berfungsi yakni sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, lambang

identitas nasional, alat pemersatu, serta alat komunikasi antardaerah dan

antarkebudayaan. Berikut ini merupakan fungsi pembelajaran Bahasa

Indonesia, antara lain:

a. Untuk meningkatkan produktivitas pendidikan, dengan jalan

mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan

waktunya secara lebih baik, dan mengurangi beban guru dalam

menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan

mengembangkan gairah belajar siswa.

b. Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih

individual, dengan jalan mengurangi kontrol guru yang kaku dan


tradisional, serta memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang

sesuai dengan kemampuannya.

c. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran, dengan

jalan perencanaan program pendidikan yang lebih sistematis, serta

pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian

perilaku.

d. Lebih memantapkan pengajaran, dengan jalan menongkatkan

kemampuan manusia denagan berbagai media komunikasi, serta

penyajian informasi dan data secara lebih konkrit.

 Beberapa tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia, yaitu:

a. Berkomunikasi secara efektif dan efesien sesuai dengan etika

yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.

b. Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan dan bahasa Negara

c. Memahami bahasa indonesia serta menggunakan dengan tepat dan

kreatif untuk berbagai tujuan.

d. Menggunakan bahasa indonesia untuk meningkatkan

kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.

B. Kemampuan Membaca Permulaan

1. Pengertian Kemampuan Membaca Permulaan

Definisi kemampuan menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah

daya atau kekuatan untuk melakukan atau menyelesaikan suatu

pekerjaan. Soedarso (1983)mengemukakan bahwa membaca merupakan

aktivitas kompleks yang memerlukan sejumlah besar tindakan

terpisahpisah, mencakup penggunaan pengertian, khayalan,

pengamatan, dan ingatan. Manusia tidak mungkin dapat membaca tanpa

menggerakkan mata dan menggunakan pikiran.


Bond (1975) mengemukakan bahwa membaca merupakan

pengenalan simbol-simbol bahasa tulis yang merupakan stimulus yang

membantu proses mengingat tentang apa yang dibaca, untuk

membangun suatu pengertian melalui pengalaman yang telah dimiliki

(Abdurrahman, 2002)Sabarti Akhadiah, dkk (1993:11) yang

mengungkapkan bahwa pengajaran membaca permulaan lebih

ditekankan pada pengembangan kemampuan dasar membaca.

Siswa dituntut untuk dapat menyuarakan huruf, suku kata, kata

dan kalimat yang disajikan dalam bentuk tulisan ke dalam bentuk

lisanMenurut Bialystok (Dalam Dardjowidjojo, 2010) Kemampuan

membaca permulaan sering disebut membaca lugas atau membaca

dalam tingkat awal.

Kegiatan dalam tingkat ini belum sampai pada pemahaman

secara kompleks. Materi yang dibaca masih sangat sederhana, masih

terdiri dari suku kata dan belum pada membaca kalimat panjang.

Membaca merupakan aktivitas kognitif melalui rangsangan yang berupa

huruf dan tanda-tanda baca lainnya yang diterima oleh indera reseptor

visual (mata) untuk kemudian dilanjutkan ke otak dan selanjutnya

diberikan tafsiran atau makna (Surya, 2015).Kemampuan adalah

kecakapan individu dalam menguasai tugas yang diberikan.

Kemampuan merupakan proses pembelajaran yang mendukung

perkembangan anak.

Dalam depdiknas (2006) dijelaskan, kegiatan membaca di

sekolah dasar ada dua tahapan. Pertama, belajar membaca yang

diberikan pada tahun-tahun pertama sekolah dasar (kelas 1, 2, dan 3)

yang dikenal dengan sebutan membaca permulaan. Kedua adalah

membaca untuk pemahaman atau membaca lanjut yang perlu dikuasai


oleh anak-anak di kelas atas (kelas 4, 5, dan 6). Membaca permulaan

merupakan tahapan proses belajar bagi siswa sekolah dasar kelas awal.

Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-

teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik.

adalah Classroom Action Research (CAR) Dari namanya sudah

menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah

kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga

kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian

yang dapat diterapkan.

1) Penelitian adalah menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu

objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu

untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam

meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi

peneliti.

2) Tindakan adalah menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja

dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk

rangkaian siklus kegiatan kegiatan untuk siswa.

3) Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama,

menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu cara

memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru, karena guru

merupakan orang paling tahu segala sesuatu yang terjadi dalam

pembelajaran.Praktik Penelitian Tindakan kelas dapat dilakukan

secara efektif oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

tanpa harus meninggalkan tugas utamanya mengajar. Praktik

Penelitian Tindakan kelas yang dilakukan secara logis dan

sistematis, serta jujur dalam pelaporanya akan menjadi masukan


yang sangat berharga untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas

pembelajaran yang secara langsung akan berdampak terhadap

perbaikan manajemen sekolah secara keseluruhan.

Berdasarkan jenis penelitian sebagaimana dipaparkan

sebelumnya, rancangan atau desain PTK yang digunakan adalah

menggunakan model PTK Kemmis & Mc. Taggart yang tampak

masih begitu dekat dengan model yang dperkenalkan oleh Kurt

Lewin. Dikatakan demikian, karena di dalam satu siklus atau putaran

terdiri dari empat komponen seperti halnya yang dilakukan oleh Kurt

Lewin. Keempat komponen tersebut meliputi:

a. Perencanaan (plan).

b. Melaksanakan tindakan (act),

c. Melaksanakan pengamatan (observe)

d. Mengadakan refleksi / analisis (reflection).

Sehingga penelitian ini merupakan proses siklus spiral, mulai

dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan untuk

modifikas perencanaan, dan refleksi. Penelitian ini juga merupakan

penelitian individual.

C. Deskripsi Per-Siklus

Kegiatan perbaikan pembelajaran pada Matapelajaran Bahasa

Indonesia dengan Materi Membaca permulaan siswa kelas 1 SD

Negeri I Sumber Mulya Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten

Tanggamus dilaksanakan dalam 2 Siklus pembelajaran yang

meliputi kegiatan .

Perencanaan

Tindakan / Pelaksanaan Kegiatan

Pada tahap tindakan ini peneliti melakukan tahap untuk menerapkan


pembelajaran yang disesuakan dengan RPP yang telah dibuat yakni

pembelajara Bahasa Indonesia yaitu membaca dan menulis

permulaan dengan metode global.

Pengamatan / Observasi

Refleksi.

Berikut adalah deskripsi dari setiap prosedur kegiatan :

1) Perencanaan

Pada pelaksanaan Siklus I (pertama) yang didasarkan pada

identifikasi penyebab masalah pada pembelajaran Siklus I (pertama)

dimana guru, rekan sejawat dan supervisor yang selanjutnya

disebut tim peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut :

Pembuatan RPP Bahasa Indonesia yang berkaitan dengan metode

global pada pembelajaran berlangsung

Membuta power point untuk menunjukkan gambar atau unsurunsur

yang baru yang ada disekitar siswa

mempersiapkan lembar kerja kelompok yang dikerjakan dalam satu

kelompok yang beranggotakan kurang lebih 5 siswa.

Menetapkan indikator ketercapaian dan menyusun instrument

pengumpul data.

Sedangkan pada rencana tindakan Siklus II yang dirumuskan

berdasarkan refleksi dari Siklus I (pertama) tim peneliti melakukan

kegiatan sebagaiberikut :

Melakukan review dan re-planning rancangan pembelajaran dimana

pada Siklus I (pertama) terfokus kegiatan belajarnya terletak pada

menghafal abjad

Menggembangkan Lembar Kerja Siswa.

Mengembangkan instrumen observasi.


2) Pelaksanaan/Tindakan

Pada pelaksanaan kegiatan Siklus I (pertama), rincian kegiatan

yang dilakukan peneliti, rekan sejawat dan supervisor ialah :

Sehari sebelum pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran siklus

1 peneliti terlebih dahulu melakukan simulasi pembelajaran.

Melaksanakan perbaikan pembelajaran di kelas yang sesuai langkah-

langkah pada perencanaan perbaikan pembelajaran.

Secara garis besar prosedur pembelajaran yang dilaksanakan sebagai

berikut :

Mengajukan pertanyaan eksploratif/probing kepada siswa untuk

menggali pemahaman mereka tentang pemahaman abjad A-Z.

Mengenalkan terlebih dahulu konsep menghapal Abjad A-Z

Membimbing siswa untuk membaca kata yang ada di gambar

Rekan sejawat dan supervisor di belakang kelas melakukan

pengamatan.

3) Observasi

Dalam tahap observasi ini dilakukan pengamatan tentang proses

kegiatan pembelajaran dengan metode global, hal-hal yang diamati

oleh peneliti adalah sebagai berikut:

Siswa yang dapat membaca kata meningkat keterampilannya

sebanyak 18 siswa (65%) dan siswa yang belum mengalami

peningkatan sebanyak 9 siswa (35%).

kesulitan siswa dalam mengeja dan menuliskan permulan.

pengamatan mengenai minat siswa dalam pembelajaran membaca

dan menulis permulaan.

pengamatan mengenai pengutan siswa dalam penguasaan kata

maupun huruf
4) Refleksi

Setelah melakukan serangkaian kegita Perbaikan Pembelajaran pada

siklus I, hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut:

Hasil post test menunjukkan hanya 65% siswa yang meningkat

Hasil lembar kerja kelompok dalam tes keterampila dalam menulis

permulaan, siswa meningkat hanya memiliki presetasi 65%.

Peneliti masih menemukan siswa yng kurang terampil dalam

membaca dan menuliskan permulaan

Minat membaca dan menulis sudah terlihat, tetapi belum sepenuhnya

karena masih ada siswa yang kurng terampil dalam mengucapkan

lafal dalam membaca dan menuliskan

Penguasaan huruf masih minim.

Pada Siklus II (kedua) garis besar prosedur pelaksanaan

perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut :

a. perencanaan yang diperbaiki adalah:

pembuatan RPP Bahasa Indonesia dengan materi membaca dan

menulis permulaan yang menggunakan metode global

pembuatan power point untuk siswa yang berisika berbagai

gambar-gambar baru

persiapa soal post-test

mempersiapkan lembar kerja siswa untuk dikerjakan dalam satu

kelompok yang terdiri dari 5 siswa secara heterogen untuk

menuliskan permulan pada lembar yang telah disediakan ole

peneliti mengenai gambar yang akan dibacakan dn menuliskan

permulaan

peneliti mempersiapkan rewrd untuk kelompok yang bisa

menjawab lembar kerja yang paling benar dan cepat


peneliti mempersiapkan lembar observasi terhadap minat siswa

terhadap keterampilan membaca dan menulis permulaan.

Meminta siswa menyebutkan huruf Vokal sesuai pengetahuan

awal mereka.

Guru Mendemontrasikan menjodohkan gambar dengan tulisan

yang sesuai.

Meminta siswa membaca nyaring kata yang terbentuk pada

power point.

Memberikan penguatan materi pembelajaran.

b. Pengamatan

Pada kegiatan pengamatan,rekan sejawat dan supervisor mengamati

peneliti dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran dan

mengamati prilaku siswa pada proses pembelajaran dengan

menggunakan instrument lembar observasi (terlampir).Selain

intrumen observasi, tim peneliti akan menjadikan hasil penelitian

siswa dalam soal dan pengamatan kerja kelompok sebagai bahan

refleksi.

c. Observasi

Dalam tahap observasi pada siklus II ini dilakukanya pengamatan

tentang dimana proses kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia

dengan metode global. Hal-hal yang telah diamati oleh peneliti

adalah sebagai berikut:

Siswa yang dapat membaca kata meningkat keterampilannya

sebanyak 24 siswa (90%) dan siswa yang belum mengalami

peningkatan sebanyak 3 siswa (10%).

kesulitan siswa dalam mengeja dan menuliskan permulan.

Penurunan kesalahan pada saat menuliskan permulaan, dan


melafalkan bunyi bahasa pada saat membaca

Meningkatnya minat siswa dlam kegiata pembelajaran Bahasa

Indonesia khususnya pada materi membaca permulaan.

meningkatnya penguasaan huruf vokal maupun konsonan.

d. Refleksi

Keterampilan membaca dan menulis permulaan dikatakan meningkat

berdasarkan hasil presentasi yang sudah dibuat.

Penguasaan dalam melafalan huruf, bunyi bahasa, melafalkan kata,

menuliskan dengan baik dan benar siswa memenuhi indikator yang

telah dibuat peneliti sehingga metode global bisa dibilang berhasil

dalam meningkatkan keterampilan membaca dan menulis

permulaan.

Meningkatnya minat siswa dlam kegiata pembelajaran Bahasa

Indonesia khususnya pada materi membaca dan menulis permulaan.

Sedangkan arah kekuatan perbaikan pembelajaran yang

dilaksanakan pada Siklus II (kedua) yitu meliputi :

Metode pembelajaran sangat membantu siswa untuk lebih

memahami dan menghapal huruf dan kata.

Metode Global yang di gunakan cukup komunikatif dalam

menyampaikan materi pembelajaran.

pada Siklus II (kedua) berdasar kanhasil observasi yang dilakukan

rekan sejawat dan supervisor,didapati kekuatan-kekuatan perbaikan

pembelajaran Siklus II (kedua) antara lain :

Penjelasan guru menjadi lebih jelas dan mudah dipahami.

Contoh dan latihan disampaikan relevan dengan pendekatan

pembelajaran yang digunakan.

Sistematika penyajian terurut dengan baik.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

a. Kegiatan Prasiklus

Sebelum melaksanakan Penelitian Tindakan kelas ( PTK ) dengan menerapkan

metode Global, terlebih dulu peneliti melakukan observasi awal melakukan pra siklus

untuk mengidentifikasi permasalahan – permasalahan yang ada pada saat

berlangsungnya proses pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas I SD Negeri I Sumber

Mulya Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus.Observasi dilaksanakan

dengan dibantu oleh teman sejawat,keaktifan siswa dan hasil belajar Bahasa Indonesia

pada materi membaca permulaan. Pada pembelajaran pra siklus mata pelajaan Bahasa

Indonesia kelas I SD Negeri I Sumber Mulya Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten

Tanggamus Tahun ajaran 2021/2022 dengan materi membaca permulaan hasilnya

kurang memuaskan. Hasil obesrvasi pada kegiatan pra siklus dapat kami sajikan pada

tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Belajar Prasiklus

No NISN Nama

Nilai

Ketuntasan

Tuntas

Belum

Tuntas

1 0072533635 Ahmad saputra

70 

2 0072942195 Akbar Zain

50


3 0072844071 Bianca Lizana

60

4 0062203422 Billy Wardana

70 

5 0081830915 Dini Arsyatiya

60 

6 0072846139 Doni Istanto

60

7 0072612791 Hety Setyani

50 

8 0084353265 Intan Kartika Sari 60

9 0060011933 Indra Hardianto 70 

10 0072568259 Khaliya indasari 70 

11 0066049540 Lano Pramana Putra 50

12 0060461212 M. Chandra Putra 60

13 0079724768 M. Nur Amir

40

14 0073726730 Nenzy Candrawati 60

15 0079183464 Nikha Ayu

80 
16 0062976472 Randy Aditiya Windu 60

17 0067999370 Winta Febrina Sari 80 

Jumlah Nilai

1050

Nilai Rata-rata

61,76

Nilai Terendah

40

Nilai Tertinggi

80

Rata- Rata Nilai Siswa

rumus rata-rata adalah :

x=∑x

Keterangan :

x = nilai rata-rata

N = jumlah siswa (aspek penilaian)

∑ x = jumlah nilai

Dari analisis hasil tes formatif pra siklus dan gambar tabel di atas dalam

pembelajran Bahasa Indonesia tentang materi membaca permulaan nilai rata-rata kelas

yaitu 61,76, Hasil data siswa yang memperoleh nilai ≤ 70 keatas sebanyak 6 orang,

dengan persentase 35,29%.dengan jumlah siswa yang tuntas yaitu berjumlah 6 orang

dengan persentase 35,29% dari jumlah siswa keseluruhan yang berjumlah 17 orang

siswa.Hasil tersebut belum mencapai standar ketuntasan belajar secara klasikal atau
metode

ceramah, maka peneliti akan melakukan rencana perbaikan pembelajaran Siklus I


dengan
mengunakan metode global pada Matapelajaran Bahasa Indonesia dikelas I SD Negeri I

Sumber Mulya Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus.

b. Siklus I

Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Senin,08-11-2021

a) Perencanaan.

Tahap ini diawali dengan kegiatan observasi awal untuk mengidentifikasi

masalah sehingga diperoleh permasalahan. Adapun perencanaan yang akan disusun

pada kegiatan ini meliputi :

 Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia.

 Menyusun lembar pengamatan guru dan siswa.

 Menyiapkan media yang akan digunakan dalam perbaikan pembelajaran.

 Membuat alat evaluasi berupa tes dan kunci jawabannya

b) Pelaksanaan Tindakan.

Kegiatan yang dilakuan pada tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun sesuai dengan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dirumuskan.

Langkah – langkah pembelajaran pada siklus I sebagai berikut :

1) Kegiatan awal

 Melakukan Pembukaan dengan Salam dan Dilanjutkan Dengan Membaca Doa

(Orientasi)

 Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan dipelajari dan

diharapkan dikaitkan dengan pengalaman peserta didik (Apersepsi)

 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan

dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)

2) Kegiatan Inti

 Menyiapkan gambar huruf sebagai media pembelajaran


 Peserta didik memperhatikan tentang penjelasan guru huruf vocal

 Peserta didik menyebutkan huruf vokal yang telah di jelaskan oleh guru

(a,i,u,e,o)

 Peserta didik menunjukan huruf vokal sesuai intruksi guru

 Peserta didik menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh guru

 Peserta didik membentuk huruf vokal dengan media huruf tiga dimensi dengan

mengunakan malam

3) Kegiatan Penutup

 Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama

sehariIntegritas

 Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil

ketercapaian materi)

 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat nya

tentang pembelajaran yang telah diikuti.

 Memberikan tugas di rumah

 Melakukan penilaian hasil belajar

 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing

(untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran) Religius.

4) Observasi

Pada pelaksanan siklus I dilaksanakan pengamatan terhadap kegiatan aktivitas guru

dan siswa yang sedang berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan yang

telah dibuat. Pengamat memberikan tanda (√ ) terhadap aspek yang diamati.Hasil

Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I Berdasarkan observasi yang telah

dilakukan oleh teman sejawat terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh Guru

dan Siswa pada Siklus I di peroleh data-data sebagai berikut :

Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Belajar Siklus I

No NISN Nama
Nilai

Ketuntasan

Tuntas

Belum

Tuntas

1 0072533635 Ahmad saputra

90 

2 0072942195 Akbar Zain

70 

3 0072844071 Bianca Lizana

80 

4 0062203422 Billy Wardana

80 

5 0081830915 Dini Arsyatiya

80 

6 0072846139 Doni Istanto

60

7 0072612791 Hety Setyani

60 

8 0084353265 Intan Kartika Sari 60

9 0060011933 Indra Hardianto 80 

10 0072568259 Khaliya indasari 80 

11 0066049540 Lano Pramana Putra 60

12 0060461212 M. Chandra Putra 80 


13 0079724768 M. Nur Amir

60

14 0073726730 Nenzy Candrawati 70 

15 0079183464 Nikha Ayu

90 

16 0062976472 Randy Aditiya Windu 60

17 0067999370 Winta Febrina Sari 90 

Jumlah Nilai

1250

Nilai Rata-rata

73,53

Nilai Terendah

60

Nilai Tertinggi

90

Tabel 4.3

Indikator Hasil Belajar Siklus I

No

Indikator

Keterangan

5
6

Nilai terendah

Nilai tertinggi

Jumlah Nilai

Nilai rata-rata

Banyaknya siswa dengan nilai > 75

Banyaknya siswa dengan nilai < 75

Prosentase siswa dengan nilai > 70

Prosentase siswa dengan nilai < 70

60

90

1250

73,53

10

58,83 %

41,17 %

Dari analisis hasil tes formatif siklus I dan gambar tabel di atas dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia tentang membaca permulaan nilai rata-rata kelas

73,53. Siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran sebanyak 7 siswa (41,17 %), dan

yang tuntas ada 10 siswa dengan prosentase ketuntasan belajar mencapai 58,83%.Hal

ini menunjukkan bahwa hasil prestasi siswa sudah ada kemajuan atau peningkatan

prestasi siswa, akan tetapi masih perlu ditingkatkan agar siswa dapat menguasai materi

pelajaran Bahasa Indonesia tentang membaca permulaan yang diajarkan oleh guru.

Maka peneliti masih perlu segera mengambil langkah untuk memperbaiki pembelajaran
tersebut, agar siswa dapat memahami materi sesuai dengan kompetensi yang harus

dicapai dalam pembelajaran.

5) Refleksi siklus I.

Hasil refleksi analisis data siswa yang memperoleh nilai nilai ≤ 70 sebanyak 6 orang

pada kegiatan Prasiklus meningkat jumlahnya menjadi 10 orang dengan persentase

ketuntasan 58,8 %. Hal ini belum mencapai ketuntasan secara klasikal maka peneliti

harus memperbaiki pembelajaran pada siklus selanjutnya yaitu perbaikan pembelajaran

siklus II.

c. Siklus II

Perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari kamis,18 November 2021

dengan objek penelitian adalah siswa kelas I SD Negeri I Sumber Mulya Kecamatan

Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus tahun ajaran 2021/2022.dengan dibantu teman

sejawat yang bertindak sebagai observer / pengamat pelaksanaan perbaikan

pembelajaran sesuai dengan rencana. Skenario pembelajaran berlangsung dengan baik.

Pada akhir pembelajaran, peneliti mengadakan evaluasi hasil belajar untuk mengetahui

tingkat keberhasilan. Hasil perbaikan pembelajaran disajikan pada tabel di bawah

ini.

Tabel 4.4 Hasil Evaluasi Belajar Siklus II

No NISN Nama

Nilai

Ketuntasan

Tuntas

Belum

Tuntas

1 0072533635 Ahmad saputra 100 

2 0072942195 Akbar Zain

80 
3 0072844071 Bianca Lizana

90 

4 0062203422 Billy Wardana

90 

5 0081830915 Dini Arsyatiya

80 

6 0072846139 Doni Istanto

80 

7 0072612791 Hety Setyani

80 

8 0084353265 Intan Kartika Sari 70 

9 0060011933 Indra Hardianto 100 

10 0072568259 Khaliya indasari 100 

11 0066049540 Lano Pramana Putra 80 

12 0060461212 M. Chandra Putra 100 

13 0079724768 M. Nur Amir

80 

14 0073726730 Nenzy Candrawati 70 

15 0079183464 Nikha Ayu

100 

16 0062976472 Randy Aditiya Windu 70 

17 0067999370 Winta Febrina Sari 100 

Jumlah Nilai

1470

Nilai Rata-rata

86,47

Nilai Terendah
70

Nilai Tertinggi

100

Tabel 4.8

Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II

No

Indikator

Keterangan

Nilai terendah

Nilai tertinggi

Jumlah Nilai

Nilai rata-rata

Banyaknya siswa dengan nilai > 75

Banyaknya siswa dengan nilai < 75

Prosentase siswa dengan nilai > 75

Prosentase siswa dengan nilai < 75

60

100

1470
86,47

15

88,24%

11,76%

Hasil dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II ini analisis data siswa

yang memperoleh nilai 7,5 keatas meningkat jumlahnya menjadi 15 orang dengan

persentase 88,24% di bandingkan hasil pada siklus I yaitu 10 orang dengan prosentase

58,83%. Ini sudah dapat dikatakan tuntas apabila dilihat secara klasikal siswa yang

mendapat nilai 7,5 keatas mencapai 85 % . Berdasarkan hasil yang dicapai tersebut

diatas, maka perbaikan pembelajaran siklus II sudah memenuhi target yaitu

peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada matapelajaran Bahasa Indonesia

dengan materi membaca permulaan.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Berdasarkan hasil data yang telah dicapai persiklusnya mengalami peningkatan

perbaikkan pembelajaran dimana pada pra siklus siswa yang tuntas berjumlah 6 orang

dengan persentase 35,29%, pda siklus I menjadi 10 orang yang tuntas dengan

persentase 58,83%, siklus II meningkat lagi 15 siswa yang tuntas dengan persentase

sebesar 88,24% ini sudah dikatakan tuntas karena menurut Depdiknas (2006) bahwa

pembelajaran dikatakan tuntas apabila secara klasikal siswa yang mendapat nilai 7

keatas mencapai 85 %.

Dalam hal ini peneliti berusaha memecahkan permasalahan dari pra siklus nilai rata-

rata 61,76, siklus I rata-rata 73,53 dan pada siklus II naik menjadi 86,47 maka metode

Global dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan materi membaca permulaan

meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SD Negeri I Sumber Mulya Kecamatan Pulau

Panggung Kabupaten Tanggamus tahun ajaran 2021/2022.sehingga siswa dapat

termotivasi untuk mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah peneliti melaksanakan proses perbaikan pembelajaran Bahasa

Indonesia melalui perbaikan pembelajaran siklus I dan perbaikan pembelajaran siklus II

dengan materi membaca permulaan di kelas I SD Negeri I Sumber Mulya Kecamatan

Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus dapat disimpulkan seperti berikut. perbaikkan

pembelajaran dimana pada pra siklus siswa yang tuntas berjumlah 6 orang dengan

persentase 35,29%, pda siklus I menjadi 10 orang yang tuntas dengan persentase
58,83%,

siklus II meningkat lagi 15 siswa yang tuntas dengan persentase sebesar 88,24% ini
sudah

dikatakan tuntas karena menurut Depdiknas (2006) bahwa pembelajaran dikatakan


tuntas

apabila secara klasikal siswa yang mendapat nilai 7 keatas mencapai 85 %.

B. Saran Dan Tindak Lanjut

Berdasarkan kesimpulan di atas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru

untuk meningkatkan motivasi dan prestasi siswa dalam pembelajaran sebagai tugas

profesional. Saran yang diberikan peneliti seperti berikut.

1. Untuk Guru

a. Pembelajaran akan lebih bermakna dan mudah difahami oleh siswa

apabila dalam nyajikan sebuah pembelajaran disertai dengan alat peraga

yang relefan dengan materi yang disampaikan

b. Guru dalam menyajikan materi pembelajaran harus berawal dari fakta

menuju ke konsep

c. Penyampaian materi pembelajaran haruslah dikaitkan dengan

pengalaman sehari-hari siswa

d. Setelah melaksanakan pembelajaran guru haruslah merefleksi berbagai


aktifitas yang dilakukan/ masalah-masalah yang muncul pada saat

pembelajaran berlangsung untuk dijadikan suatu rujukan untuk melakukan

kaji tindak

2. Untuk Pihak Sekolah

a. Pihak sekolah dan instansi terkait harus sering memberikan bimbingan

dan motivasi kepada para pendidik untuk meningkatkan keprofesialannya

b. Pengadaan sumber dan media pembelajaran yang memadai sebagai

bahan penunjang dalam kegiatan pembelajaran

3. Untuk Siswa

a. Siswa mesti bersifat kritis dan tanggap dalam mengikuti pembelajaran

b. Siswa tidak hanya senantiasa menerima transfer ilmu dari guru,

melainkan siswa harus lebih aktif dan fokus dalam kegiatan pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

SIKLUS 1

Nama Dan Jenjang Sekolah : SDN 1 Banjar Negeri I Sumber

Mulya

Kelas/ Semester : 1(Satu) / 2 (Dua)

Mata Pelajarn : Bahasa Indonesia

Materi : Membaca Permulaan

Alokasi Waktu : 2 X 35menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,


dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan

Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di

rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,

sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

3.1 Membaca huruf vokal

Indikator:

3.1.2 Menyebutkan huruf vokal

3.1.4 Menunjukan huruf vocal

4.1.6 Menulis huruf vocal

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah mengamati gambar peserta didik mampu menyebutkan

huruf vocal dengan benar

2. Setelah mengamati gambar peserta didik mampu menunjukkan

huruf vocal dengan benar

3. Peserta didik mampu menulis huruf vocal dengan tepat

D. METODE PEMBELAJARAN

Metode : Ceramah

F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

 Buku Bahasa Indonesia Kelas I


 Gambar huruf Vokal

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Kegiatan

Pendahuluan

1. Melakukan Pembukaan dengan Salam dan Dilanjutkan

Dengan Membaca Doa (Orientasi)

2. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan

dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan pengalaman

peserta didik (Apersepsi)

3. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari

pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

(Motivasi)

Kegiatan

Inti

- Peserta didik memperhatikan tentang penjelasan guru huruf

vocal

- Peserta didik menyebutkan huruf vokal yang telah di

jelaskan oleh guru (a,i,u,e,o)

- Peserta didik menunjukan huruf vokal sesuai intruksi guru

- Peserta didik menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan

oleh guru

- Peserta didik membentuk huruf vokal dengan media huruf

tigadimensi dengan mengunakan malam

- Peserta didik mengungkapkan hasil karya seni yang dibuat

Kegiatan
Penutup

 Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman

hasil belajar selama sehariIntegritas

 Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk

mengetahui hasil ketercapaian materi)

 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan pendapat nya tentang pembelajaran yang

telah diikuti.

 Melakukan penilaian hasil belajar

Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran) Religius

C. PENILAIAN (ASESMEN)

Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari

pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek

dengan rubric penilaian.

Mengetahui

Kepala Sekolah,

MISYANTI ,S.Pd

NIP.19680522200601101

Sumbermulya,17 Oktber 2021

Guru Kelas V

MARDIANA SARI

NIM.834856971

Anda mungkin juga menyukai