DISUSUN OLEH:
EKA DEWI SANDRA, S.Pd
NIP. 19880808 201903 2 004
Pangkat/GolRuang/TMT : III/a
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... i
BIODATA PENULIS .......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Jenis Kegiatan ............................................................................................. 3
C. Manfaat Kegiatan ......................................................................................... 3
iv
DAFTAR LAMPIRAN :
Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan
Lampiran 2 : RPP
Lampiran 3 : Bahan Ajar
Lampiran 4 : LKS
Lampiran 5 : Kisi-kisi soal piliha ganda dan uraia
Lampiran 6 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya sehingga layanan yang
diberikan kepada peserta didik adalah layanan yang semakin berkualitas.
Pembelajaran tematik terpadu di SD sesuai dengan tuntutan Kurikulum
2013 merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa
muatan pelajaran dalam satu pembelajaran. Beberapa muatan, misalnya IPS
dan Bahasa Indonesia disatukan dalam tema yang sama kemudian disajikan
dalam satu pembelajaran utuh yang saling berkaitan.
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama
ini, penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa
buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis
mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan
latar belakang siswa. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan
pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan
demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami
(C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran
yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking
skills/ HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran.
Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak
ceria.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi
bahwa (a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru
dengan cara ceramah’ (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru
adalah penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh dan kurang bersemangat
dalam pembelajaran .
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu
model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran Discovery Learning.
Model pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning) adalah memahami
konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai
kepada suatu kesimpulan.
2
Selain itu model pembelajaran yang diaplikasikan oleh pendidik pada
setiap pembelajarannya akan membuat kegiatan belajar mengajar menjadi
bervariasi dan tentu hal ini bisa menghindari kejenuhan siswa dalam belajar.
Perlu diketahui bersama, model pembelajaran yang menitik beratkan peran aktif
siswa akan memberikan suatu efek positif dan bagus ketimbang model belajar
yang menitikberatkan keaktifan guru dalam kegiatan pembelajarannya.
Siswa yang hanya mencatat dan guru berbicara tidak memberikan
pengalaman belajar secara maksimal. Manfaat pengalaman belajar terhadap
siswa akan ada banyak sekali yang bisa siswa peroleh terutama dalam hal
wawasan keilmuan. Nah salah satu model pembelajaran yang mengusung
keaktifan siswa adalah model ( Discovery Learning) . Pada intinya model
belajar ini akan menyuruh siswa untuk menemukan suatu jawaban atas
permasalahan yang berikan sang guru.
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah kegiatan
pembelajaran tematik di kelas VI untuk pasangan KD IPS dan Bahasa
Indonesia.
C. Manfaat Kegiatan
3
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi
kelas VI untuk tema 3 Tokoh dan Penemuan yang merupakan pembelajaran
tematik gabungan KD IPS dan Bahasa Indonesia berikut ini.
IPS
KD 3.2 Menganalisis perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi
bangsa Indonesia
KD 4.2 Menyajikan hasil analisis mengenai perubahan sosial budaya dalam
rangka modernisasi bangsa Indonesia
Bahasa Indonesia
KD 3.2 Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang didengar dan
dibaca
4
C. Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah
menerapkan pembelajaran tematik terpadu dengan model pembelajaran
Discovery Learning.
IPK IPS
3.2.1 Menjelaskan perubahan sosial dalam rangka modernisasi
bangsa Indonesia. (IPK Pendukung)
5
4.2.4 Menyajikan hasil analisis mengenai perubahan budaya dalam
rangka modernisasi bangsa Indonesia. (IPK Kunci)
Bahasa Indonesia
3.2.1 Menjelaskan pengertian teks ekplanasi. (IPK Pendukung)
3.2.2 menganalisis isi teks ekplanasi tentang gambar benda-benda
elektronik. (IPK Kunci)
6
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Praktik baik ini dilaksanakan pada tanggal bulan Desember tahun 2019
bertempat di kelas VI SD Negeri 3 Dawuhan.
7
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih
aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan
pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang
sesuai sintak Discovery Learning megharuskan siswa aktif selama proses
pembelajaran.
2. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning meningkatkan
kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan
menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa
berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa
cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas
yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat
menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir
siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan
dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang
dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasan), membuat siswa
cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa
adalah apa yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi
HOTS dengan menerapkan Discovery Learning ini. Dalam pembelajaran
ini pemahaman siswa tentang konsep perubahan sosial budaya dalam
rangka modernisasi bangsa Indonesia, tentang teks eksplanasi dibangun
oleh siswa melalui pengamatan dan diskusi yang menuntut kemampuan
siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.
8
3. Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning meningkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan critikal thinking dan creativity .
Setelah membaca, meringkas, dan mendiskusikan teks eksplanasi tentang
perubahan sosial budaya, siswa tidak hanya memahami konsep teks
eksplanasi (pengetahuan konseptual) dan bagaimana membuat ringkasan
yang benar (pengetahuan prosedural). Pemahaman ini menjadi dasar
siswa dalam mempelajari materi IPS tentang perubahan sosial budaya
dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia. Pemahaman tentang
konsep penemuan listrik dan alat elektronik lainnya membantu siswa
dalam menganalisis pengaruhnya terhadap perubahan sosial budaya
masyarakat Indonesia.
9
Permasalahan lainnya yaitu siswa belum terbiasa belajar dengan
model Discovery Learning. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan
yang baik guru selalu menggunakan metode ceramah, siswa pun merasa
lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat
penjelasan guru melalui ceramah.
10
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Discovery Learning
layak dijadikan praktik baik pembelajaran berorientasi HOTS karena
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer
pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Discovery Learning
juga dapat meningkatkan semangat dalam pembelajaran.
3. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara
sistematis dan cermat, pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran Discovery Learning yang dilaksanakan tidak sekadar
berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan
kecakapan abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran Discovery Learning, berikut disampaikan rekomendasi yang
relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku
siswa dan buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan,
tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran tematik yang kontekstual
sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya.
Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna dan sistematis.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dan memahami konsep dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori.
Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai
materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Guru hendaknya secara teratur ikut kegiatan PKB melalui Peningkatan
Kompetensi Pembelajaran (PKP) dalam rangka menambah pengetahuan
11
dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas profesi
sebagai guru.
4. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif
sekolah, seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan
kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini akan
menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN
Contoh:
perubahan di bidang elektronik sebagai salah satu gejala modernisasi
membawa pengaruh besar dalam pengiriman uang. Dahulu pengiriman
uang dilakukan melalui wesel, sekarang orang bisa mengirimkan uang
melalui ATM, internet banking, atau sms banking. Proses pengiriman uang
tersebut dapat dilakukan dengan cepat dan mudah sehingga terjadi
efisiensi waktu.
Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi terutama internet,
terjadi perubahan budaya dalam masyarakat. Beragam aspek kehidupan
dipermudah dengan adanya internet. Perubahan sosial pun terjadi misalnya
dalam bentuk perubahan interaksi perdagangan. Bila sebelumnya transaksi
jual beli terjadi di pasar di mana penjual dan pembeli saling bertemu, kini
banyak pembeli yang memilih melakukan belanja online melalui internet.
Interaksi antara penjual dan pembeli pun makin minim.
2. Vidio tentang Perubahan Sosial Budaya
https://youtu.be/NcPi2XOi6fc
Lampiran 2 Foto-foto kegiatan
Foto 5. Refleksi
Lampiran 3 RPP
IPS
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi Pengetahuan IPK PENDUKUNG
3.2 Menganalisis perubahan 3.2.1 Menjelaskan perubahan sosial dalam
sosial budaya dalam rangka modernisasi bangsa
rangka modernisasi Indonesia.
bangsa Indonesia 3.2.2 Menjelaskan perubahan budaya
dalam rangka modernisasi bangsa
Indonesia
IPK KUNCI
3.2.3 Menganalisis perubahan sosial dalam
rangka modernisasi bangsa
Indonesia.
Bahasa Indonesia
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi Pengetahuan IPK PENDUKUNG
3.2 Menggali isi teks 3.2.1 Menjelaskan pengertian teks
penjelasan (eksplanasi) ekplanasi
ilmiah yang didengar IPK KUNCI
dan dibaca 3.2.2 menganalisis isi teks ekplanasi
tentang gambar benda-benda
elektronik
IPK PENGAYAAN
3.2.3 Menuliskan sebauh paragraf
eksplanasi berdasarkan pengamatan
sebuah gambar.
C. Tujuan Pembelajaran:
1. Melalui model pembelajaran Discovery Learning, Peserta didik
mampu menjelaskan perubahan sosial dalam rangka modernisasi
bangsa Indonesia.
2. Melalui model pembelajaran Discovery Learning, Peserta didik
mampu menjelaskan perubahan budaya dalam rangka modernisasi
bangsa Indonesia.
3. Melalui model pembelajaran Discovery Learning, Peserta didik
mampu Menganalisis perubahan sosial dalam rangka modernisasi
bangsa Indonesia.
4. Melalui model pembelajaran Discovery Learning, Peserta didik
mampu Menganalisis perubahan budaya dalam rangka modernisasi
bangsa Indonesia.
5. Melalui model pembelajaran Discovery Learning, Peserta didik
mampu menjelaskan pengertian paragraf eksplanasi.
6. Melalui model pembelajaran Discovery learning, menganalisis isi teks
ekplanasi tentang gambar benda-benda elektronik.
7. Melalui pengamatan gambar, peserta didik mampu membuat sebuah
paragraf eksplanasi.
D. Materi Pembelajaran
Pengaruh listrik terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat
Indonesia
Teks eksplanasi
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Pengamatan, Diskusi, Tanya jawab.
F. Media Pembelajaran
Gambar
Benda di sekitar
Teks eksplanasi
Vidio tentang perubahan sosial budaya
G. Sumber belajar
Buku Guru dan Buku Siswa Kelas VI, Tema 3 : Tokoh dan
Penemuan. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017).
Internet
ALOKA
TAHAP
KEGIATAN PEMBELAJARAN SI
PEMBELAJARAN
WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan
B. Kegiatan Inti
I. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1) Sikap
2) Keterampilan
Penilaian keterampilan dalam pembelajaran KD ini menggunakan
penilaian unjuk kerja.
3) Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dalam pembelajaran KD ini meliputi:
1) Tes lisan
2) Tes tertulis: pilihan ganda dan uraian
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai
KBM (Ketuntasan Belajar Minimal). Guru memberikan materi pengayaan
berupa penajaman pemahaman dan keterampilan memecahkan
persoalan yang lebih komplek, yaitu:
1. Jelaskan pengaruh benda elektronik selian listrik beserta
pengaruhnya terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat
Indonesia !
2. Buatlah contoh teks eksplanasi !
J. Bahan Ajar
pada gambar di bawah ini, pada jaman dulu pak tani membajak
sawahnya dengan bantuan hewan kerbau, namun sekarang sudah
menggunakan mesin pertanian (Traktor).
Saat ini, kita hidup di era modern dengan berbagai kemudahan yang
ditawarkan berkat kemajuan teknologi dan informasi. Manusia dapat
melakukan apa saja di dunia ini tanpa batas, mereka bisa berkomunikasi,
berdagang, bergerak kemana saja yang mereka inginkan, bergerak antar
pulau, antar negara di dunia ini dapat dilakukan dengan cepat. Pernahkah
anda bertanya kepada orangtua, kakek-nenek atau kerabatmu yang
mengalami masa sebelum modern mengenai kondisi sosial budaya pada
masa itu?
Lampiran 4 : Kisi-kisi soal piliha ganda dan isian
1 2 3 4 5 6 7
Pengaruh Disajikan
listrik beberapa
terhadap gambar
sosial benda Penalaran Uraian 2
buadaya elektronik,
masyarak
at Siswa dapat
Indonesia mendeskrips
ikan secara
rinci
pengaruh
listrik
terhadap
kehidupan
sosial
budaya
masyarakat
Indonesia
Lampiran 5 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran
KARTU SOAL NOMOR 1
(PILIHAN GANDA)
Soal
1 2 3 4
Listrik telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat di dunia. Diantara
gambar keempat tokoh dunia diatas, tokoh penemu arus listrik ditunjukkan oleh nomer ....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
1 a 1
KARTU SOAL NOMOR 2
(URAIAN)
Soal
Dari gambar diatas, jelaskan pengaruh dari masing-masing benda tersebut terhadap
kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia !
NO
URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
SOAL
Lampu : 3
Bisa digunakan sebagai alat penerangan, yang dulu hanya
2 menggunakan obor karena belum ada listrik, sekarang sudah bisa
menikmati suasana terang di malam hari.
Pompa air listrik :
Masalah persediaan air baik untuk mandi atau untuk kegiatan rumah
tangga lainnya menjadi lebih mudah.
Setrika :
Pakaian menjadi lebih rapi dan bersih.
Lemari es :
Persediaan makanan jadi lebih awet.
NO
URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
SOAL
Lampu : 3
Bisa digunakan sebagai alat penerangan, yang dulu hanya
2 menggunakan obor karena belum ada listrik, sekarang sudah bisa
menikmati suasana terang di malam hari.
Pompa air listrik :
Masalah persediaan air baik untuk mandi atau untuk kegiatan rumah
tangga lainnya menjadi lebih mudah.
Setrika :
Pakaian menjadi lebih rapi dan bersih.
Lemari es :
Persediaan makanan jadi lebih awet.
R-9 Rubrik Laporan Best Practise
Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.
B. Kegiatan Praktik
1. Memuat Lembar Judul
2. Memuat Halaman Pengesahan yang ditanda tangani Kepala Sekolah
3. Memuat Biodata Penulis dengan lengkap
4. Memuat Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran
5. Menguraikan Latar Belakang Masalah dari kesenjangan harapan dengan
kenyataan yang ada dengan jelas
6. Menguraikan jenis dan manfaat kegiatan dengan jelas
7. Memuat tujuan dan sasaran, Bahan/Materi Kegiatan, Metode/Cara
Melaksanakan Kegiatan, Alat/Instrumen, Waktu dan Tenpat Kegiatan
dengan jelas
8. Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan hasil yang diperoleh,
masalah yang dihadapi dan cara mengatasi masalah tersebut dengan jelas
9. Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan
10. Memuat daftar pustaka sesuai materi yang dituangkan
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil
pembelajaran
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
90 nilai 100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria
80 nilai 90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek
kurang sesuai
70 nilai 80 Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai
60 nilai 70 Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai
<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang
sesuai