Anda di halaman 1dari 4

JURNAL REFLEKSI PPL PPG DALAM JABATAN

Nama Mahasiswa : Willy Sucahyo Purnomo Sigit, S.Pd


Nomor Peserta : 201502080128
Bidang Studi : Bahasa Inggris
Rombel : K1 - 142 - 157 - 3 - KELAS 001 Bahasa Inggris
Kelompok : B

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI ADIBUANA SURABAYA 2023
LK-2. Jurnal Refleksi PPL PPG Daljab

Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan jurnal refleksi terhadap pembelajaran
sebelum mengikuti PPG Dalam Jabatan dan setelah mengikuti Pendalaman Materi dan
Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Sila ikuti langkah berikut ini untuk membantu
Anda dalam menuliskan jurnal refleksi (LK-1).
1. Pilihlah salah satu pembelajaran yang merupakan rencana aksi yang telah dirancang
pada langkah 6 pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran.
2. Deskripsikan setiap kolom dari jurnal refleksi.
3. Lakukan analisis terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Untuk analisis
kegiatan, kaitkan hal-hal yang berjalan dengan baik dan hal-hal yang masih menjadi
tantangan saat pembelajaran berlangsung dengan teori yang dipelajari saat
pendalaman materi.
Produk refleksi pada PPL PPG Daljab diserahkan sebanyak 1x untuk siklus 1, 1x untuk
siklus 2, dan 1x untuk keseluruhan siklus. Jadi total produk refleksi adalah 3 dokumen.

Nama Mapel BAHASA INGGRIS

Tempat Pelaksanaan SMP NEGERI 31 SURABAYA

Waktu Pelaksanaan SENIN, 11 DESEMBER 2023


WILLY SUCAHYO PURNOMO SIGIT
Nama Mahasiswa

Nama Guru Pamong BACHRIJAH KURNIAWATI, S.Pd.

Nama Dosen DR. ABD. GHOFUR, M.Pd.

I. Deskripsi Kegiatan Inovasi Pembelajaran


(Apakah topik dan tujuan yang Anda diajarkan? Inovasi apakah yang Anda lakukan?
Mengapa Anda memilih metode tersebut sebagai inovasi pembelajar di kelas Anda?)
Topik yang diajarkan pada praktik pengalaman lapangan adalah Bahasa Inggris dengan
materi Imperative sentence. Adapun tujuan pembelajaran ini adalah Peserta didik mampu
menyimak dan berbicara menggunakan Imperative sentence. Pada praktik pengalaman
lapangan kali ini setelah melalui tahapan-tahapan identifikasi masalah, eksplorasi
penyebab masalah, hingga menetapkan solusi dari permasalahan yang dipilih dengan
melakukan inovasi menggunakan model pembelajaran problem-based learning (PBL).
Model problem-based learning dipilih menjadi inovasi dalam pembelajaran karena selama
ini model yang digunakan saat pembelajaran masih monoton dan tidak membuat peserta
didik aktif dalam pembelajaran. Model ini memiliki kelebihan membantu pendidik
memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada peserta didik, dapat membantu peserta
didik untuk mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah dan ketrampilan
intelektual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam
pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadi pembelajar yang otonom dan mandiri. Model
Problem Based Learning tentunya dapat membiasakan peserta didik untuk mengembangan
keterampilan berpikir kritis siswa. Keterampilan berpikir kritis yang dimiliki peserta didik
sangat berguna bagi kehidupan nyata dimana kehidupan penuh tantangan yang datang baik
dalam kehidupan sehari-hari maupun tantangan dalam dunia kerja karena siswa memiliki
pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis, belajar aktif, memecahkan masalah, komunikasi,
kerja kelompok, dan keterampilan interpersonal dengan lebih baik.
II. Hal Baik/Manfaat dari Inovasi Pembelajaran
(Hal-hal baik/manfaat apakah yang dirasakan oleh Anda dan siswa/i Anda saat inovasi
pembelajaran berlangsung? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari
pada MK Pendalaman Materi)
Terdapat beberapa hal-hal baik yang dirasakan dalam pembelajaran berlangsung setelah
penerapan inovasi seperti: mendorong siswa untuk mendalami materi pelajaran dengan
cara yang lebih mendalam. Mereka harus mencari solusi untuk masalah yang kompleks,
yang memungkinkan mereka untuk memahami konsep dengan lebih baik, Siswa belajar
untuk mengevaluasi informasi, mengidentifikasi masalah, dan merumuskan solusi yang
masuk akal, siswa untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan membangun keterampilan sosial.
Mereka belajar cara bekerja bersama sebagai tim untuk mencapai tujuan bersama, Siswa
mengembangkan kemampuan memecahkan masalah yang transferable, yang dapat
diterapkan dalam berbagai konteks dan mata pelajaran. Hal ini terjadi karena Inovasi
dalam pembelajaran memiliki potensi untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang
lebih bermakna, mendalam, dan relevan bagi siswa. Hal-hal baik ini berkontribusi pada
perkembangan siswa sebagai pembelajar yang komprehensif dan mempersiapkan mereka
untuk tantangan dalam kehidupan nyata.
III. Tantangan/Masalah yang Dihadapi dari Inovasi Pembelajaran
(Tantangan/masalah apakah yang Anda hadapi saat inovasi diimplementasikan pada
pembelajaran? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK
Pendalaman Materi)
Guru dan siswa mungkin memiliki resistensi terhadap perubahan dalam metode
pembelajaran yang mereka kenal. Mereka dapat merasa nyaman dengan cara tradisional
pembelajaran dan merasa takut atau enggan untuk mencoba inovasi, Mengukur efektivitas
inovasi dan memberikan umpan balik yang sesuai kepada guru dan siswa adalah tantangan
yang signifikan. Evaluasi harus mencakup pengukuran hasil pembelajaran dan dampak
inovasi. Resistensi terhadap perubahan dapat muncul karena siswa telah terbiasa dengan
cara tertentu untuk mendalami materi. Mereka mungkin merasa bahwa metode yang
mereka ketahui sudah cukup efektif. Oleh karena itu, dalam pendalaman materi, penting
untuk memahami perasaan siswa terhadap perubahan dan menjelaskan manfaat inovasi
yang diusulkan. memahami bahwa mengukur dampak inovasi pada pemahaman materi
dapat memerlukan pengembangan instrumen evaluasi yang sesuai. Hal ini berkaitan
dengan kemampuan mengintegrasikan inovasi dengan materi yang diajarkan dan
kemampuan mengukur kemajuan siswa.
IV. Solusi Pemecahan Masalah
(Adakah solusi yang Anda lakukan untuk memecahkan masalah yang hadapi pada
penerapan inovasi pembelajaran? Apakah berjalan lebih baik? Mengapa dan kaitkan
alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK Pendalaman Materi)
Guru dapat menjelaskan tentang cara menggunakan inovasi, menjelaskan manfaatnya, dan
memberikan dukungan teknis jika diperlukan. mengembangkan instrumen evaluasi yang
sesuai dengan inovasi yang diusulkan dan materi yang diajarkan. Umpan balik yang
diberikan harus membantu guru dan siswa untuk memahami dampak inovasi.
Pengembangan instrumen evaluasi yang sesuai membantu dalam mengukur dampak
inovasi pada pemahaman materi. Umpan balik yang diberikan dapat digunakan untuk
perbaikan yang lebih lanjut dalam proses pendalaman materi. Dengan pelatihan yang baik,
guru dan siswa dapat melihat bagaimana inovasi dapat membantu mereka mendalami
materi dengan lebih baik.
V. Rencana Tindak Lanjut
(Apakah rencana tindak lanjut (RTL) untuk menjadikan inovasi pembelajaran Anda berjalan
lebih baik ke depannya?)
Memastikan bahwa inovasi terintegrasi dengan baik dalam kurikulum dan materi yang
diajarkan. Perencanaan yang matang dan koordinasi antara guru dan staf pendidikan dapat
membantu mencapai ini. perencanaan yang matang memastikan bahwa inovasi tidak
mengganggu alur pembelajaran materi yang mendalam. Sebaliknya, inovasi dapat
mendukung pemahaman materi dengan lebih baik.

Daftar Pustaka
Ati, T. P., & Setiawan, Y. (2020). Efektivitas problem-based learning-problem solving
terhadap kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran matematika siswa kelas
V. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1), 294-303.
Mashuri, S., Djidu, H., & Ningrum, R. K. (2019). Problem-based learning dalam
pembelajaran matematika: Upaya guru untuk meningkatkan minat dan prestasi
belajar siswa. Pythagoras. Jurnal Pendidikan Matematika, 14(2).
Pansa, H. E. (2016). Problem-based learning dalam pembelajaran matematika.
Setyo, A. A., Fathurahman, M., Anwar, Z., & PdI, S. (2020). Strategi Pembelajaran
Problem Based Learning (Vol. 1). Yayasan Barcode.

Surabaya, 12 Desember 2023


Dibuat oleh Disetujui oleh
Mahasiswa Guru Pamong,

WILLY SUCAHYO PURNOMO SIGIT BACHRIJAH KURNIAWATI, S.Pd.

Anda mungkin juga menyukai