Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA


PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS II MELALUI
METODE DISKUSI KELOMPOK DI SDI WOLOWONA I
KECAMATAN ENDE TIMUR KABUPATEN ENDE”

Oleh:

YOVITA BEKE

SDI WOLOWONA I

KECAMATAN ENDE TIMUR

KABUPTENENDE

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

2018
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini Disajikan :

“Untuk Kenaikan Pangkat dan Golongan”IIIC KE III D

Dengan Judul :

“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BAHASA


INDONESIA KELAS II MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI SDI
WOLOWONA I KECAMATAN ENDE TIMUR KABUPATEN ENDE ”

PENULISAN PTK DISAHKAN PADA TANGGAL:

Menyetujui: ENDE,10 AGUSTUS 2018

Penulis Penyusun

ELIAS RHANDO,S.Pd,SD YOVITA BEKE


.NIP.196601021990081001 NIP.1075021997032002

Mengetahui

Pengawas pembina

GABRIEL NAYO,S.Pd,SD

Nip.19621105 198303 1 018


LEMBARAN PUBLIKASI

Judul : Peningkatan prestasi belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia


kelas II melalui metode diskusi kelompok di SDI WOLOWONA I

Identitas Peneliti :

Nama : YOVITA BEKE

Nip : 197502161997032002

Tempat, Tanggal Lagir : PEIBENGA,16 FEBRUARI 1975

Tempat Mengajar : SDI WOLOWONA I

Jumlah Pembelajaran : 2 Siklus

Tempat, Tanggal Pelaksanaan : ..................................................................

Periode Pnelitian : Tanggal 16 Oktober 2018, dan

Tanggal 23 Oktober 2018.

.ENDE, 28 Oktober 2018

Peneliti

YOVITA BEKE

NIP. 197502161997032002
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang senantiasa melmpahkan rahmat-Nya,


sehingga penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pembelajaran ini dapat
diselesaikan dengan baik.

Dalam penyusunan laporan ini, tentunya tidak terlepas bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak.Oleh karena itu pada kesempatan ini perlu saya sampaikan ucapan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik secara spiritual maupun material hingga
terselesaikannya laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini.

Peneliti menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu peneliti
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pembaca untuk modal
penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi penulis di masa yang akan datang.

Peneliti berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi Bapak/Ibu Guru khususnya
untuk bahan kajian dalam peningkatan pembelajaran dan bagi dunia pendidikan umumnya
untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Ende, Oktober 2018

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………… iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 2

C. Tujuan Perbaikan......................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ............................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Model Diskusi............................................................ 5

B. Tujuan Pemakaian Metode Diskusi ............................................ 6

C. Prosedur Pemakaian Metode Diskusi ......................................... 6

D. Pemahaman Konsep .................................................................... 7

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subyek Penelitian ...................................................................... 9

B. Deskripsi per Siklus ................................................................... 10

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi per Siklus ................................................................... 14

B. Pembahasan dari Setiap Siklus ................................................... 15

BAB V KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan ................................................................................ 16

B. Saran Tindak Lanjut .................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 17

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu tugas guru adalah mengajar, hal ini akan menyebabkan adanya tuntutan
kepada setiap guru untuk menjawab pertanyaa tentang bagaimana seharusnya mengajar?
Dengan kata lain setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi mengajar. Guru akan
memiliki kompetensi mengajar jika guru paling tidak memiliki pemahaman dan penerapan
secara teknis.

Berbicara mengenai keberhasilan dalam proses pembelajaran memang tidak ada


habisnya, seorang guru yang sudah berupaya dalam melaksanakan proses belajar mengajar
semaksimal mungkin mulai dari merencanakan pembelajaran sampai menilai hasil belajar
terkadang tidak mendapatkan hasil yang maksimal seperti yang diharapkan. Dalam proses
pembelajaran guru sering menemui masalah yaitu hasil belajar yang tidak sesuai dengan
tujuan yang diharapkan sehingga guru berupaya untuk memperbaiki kinerja dengan cara
memperbaiki pembelajarannya melalui Penelitian Tindakan Kelas (Wardhani, 2005).

Berdasarkan pengalaman peneliti dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa


Indonesia kelas II (mendeskripsikan benda) menunjukkan bahwa tingkat penguasaan secara
klasikal siswa hanya 40%, hal tersebut sangat jauh jika dibandingkan dengan standar
minimum yaitu 75%. Sehubungan dengan masalah tersebut peneliti ingin meningkatkan
prestasi siswa-siswinya melalui kegiatan perbaikan pembelajaran.

Setiap guru pasti berharap anak didiknya memperoleh hasil yang optimal dalam
belajarnya, namun keadaannya berbanding terbalik dengan yang diharapkan setelah melihat
hasil ulangan siswa, hal ini disebabkan oleh:

- Siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran.

- Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan

- Siswa terlihat pasif saat diskusi kelompok maupun diskusi kelas.

Setelah kegiatan pembelajaran selesai peneliti mengadakan diskusi dengan teman


sejawat, hasil diskusi peneliti dengan teman sejawat, maka diketahui faktor penyebab
rendahnya tingkat pemahaman siswa saat mendeskripsikan benda dalam pelajaran Bahasa
Indonesia antara lain:

- Guru tidak pernah memberikan umpan balik

- Guru tidak pernah memberikan dorongan semangat berupa pujian kepada siswa

- Siswa tidak pernah diberi kesempatan untuk bertanya


Terkait dengan melatar belakangi pembahasan di atas, maka penulis memilih
judul “Peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas II
melalui metode diskusi kelompok SDI Wolowona I ,Kecamatan Ende Timur,Kab.Ende.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penyebab masalah di atas maka rumusan masalah dari Penelitian Tindakan
Kelas ini adalah:

1. Bagaimana penggunaan metode diskusi dalam peningkatan pemahaman siswa kelas


II SDI WOLOWONA I pada pelajaran Bahasa Indonesia?

2. Apakah penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas II


SDI WOLOWONA I pada pelajaran Bahasa Indonesia?

C. Tujuan Perbaikan

Dari tujuan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi, tidak hanya untuk
menyampaikan informasi kepada para siswa, hal ini bertujuan untuk menyampaikan
informasi antara lain terbentuknya kondisi yang menguntungkan bagi para siswa untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.

Keterampilan-keterampilan proses yang dapat dikembangkan melalui metode diskusi antara


lain, keterampilan pengamatan, keterampilan berkomunikasi dan keterampilan menafsirkan.

Dengan menggunakan metode diskusi, penelitian ini bertujuan untuk:

- Mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan menyimpulkan


pada diri siswa.

- Mengembangkan sifat positif terhadap sekolah. Para guru dan bidang studi yang
dipelajari.

- Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan konsep diri (self concept)


yang lebih positif.

- Meningkatkan keberhasilan siswa dalam mengemukakan pendapat.


D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Hasil perbaikan pembelajaran diharapkan ajan sangat bermanfaat bagi


pengelolaan pembelajaran, khususnya guru kelas II, yaitu penelitian tindakan kelas tentang
peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi berbagai pihak terutama:

1. Bagi Kepala Sekolah

Penelitian ini akan dapat bermanfaat untuk tambahan bekal pengalaman sebagai
pedoman lebih lanjut dalam mengambil kebijakan di sekolah dalam memberikan bimbingan
mengajar kepada guru kelas II dan pengembangan lebih lanjut.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapatnya bermanfaat dalam menambah khasanah keilmuannya,


sehingga semakin luas wawasan kependidikan dan bertambah wawasan berfikir inovatif dan
kreatif dalam pendidikan ke depan. Terutama dalam memperkaya bekal berimprovisasi dalam
pembelajaran yang penuh kreatif yang pada akhirnya akan menyebangkan bagi anak dalam
pembelajaran lebih lanjut.

3. Bagi Siswa

Metode diskusi kelompok ini dapat memberi motivasi belajar yang lebih baik, lebih
aktif falam belajar serta memberikan pengalaman bagi siswa

4. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah itu sendiri dalam rangka perbaikan
pembelajaran.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Metode Diskusi

Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran kelompok atau kerja kelompok
yang didalamnya melibatkan beberapa orang siswa untuk menyelesaikan pekerjaan atau tugas
atau permasalahan. Sering pula metode ini disebut sebagai salah satu metode yang
menggunakan pendekatan keterampilan proses. Metode mengajar diskusi merupakan cara
mengajar yang dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau
pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama.
Kegiatan diskusi dapat dilaksanakan dalam kelompok kecil (3-7 peserta), kelompok sedang
(8-12 peserta), kelompok besar (13-40 peserta) ataupun diskusi kelas.Diskusi pada kelompok
kecil lebih efektif disbanding dengan kelompok besar dan kelas. Kegiatan diskusi dipimpin
oleh seorang ketua atau moderator untuk mengatur pembicaraan cara mencapai target.

Girlstrap dan martin (1975:15) mengemukakan bahwa metode diskusi


merupakan suatu kegiatan sejauh orang membicarakan secara bersama-sama melalui tukar
pendapat suatu topic atau maslaah untuk mencari jawaban berdasarkan semua fakta yang
memungkinkan.

Metode diskusi juga diartikan sebagai suatu cara penguasaan isi pelajaran melalui
wahana tukar pendapat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh guna
memecahkan suatu masalah. (Depdikbud, 1986:19).

Berdasarkan uraian di atas, metode diskusi dapat didefinisikan sebagai suatu


kegiatan belajar mengajar yang membicarakan suatu topik atau masalah yang dilakukan oleh
dua orang atau lebih, dimana orang - orang yang berbicara memiliki perhatian yang sama
terhadap topik atau masalah yang menjadi pokok pembicaraan sehingga mendapat berbagai
alternative jawaban terhadap topik atau maslah yang didiskusikan.

B. Tujuan Pemakaian Metode Diskusi

Tujuan pemakaian metode diskusi adalah sebagai berikut:

a. Mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan dan


menyimpulkan pada diri siswa.

b. Mengembangkan sikap positif terhadap sekolah, guru dan bidang studi yang dipelajari.

c. Mengembangkan kemampuan memecahkan maslah dan konsep diri yang lebih positif.

d. Meningkatkan keberhasilan siswa dalam mengemukakan pendapat.


e. Mengembangkan sikap terhadap isu-isu.

C. Prosedur Pemakaian Metode Diskusi

Prosedur pemakaian metode diskusi secara umum terbagi menjadi tiga tahapan,
yaitu tahapan sebelum pertemuan, selama pertemuan dan setelah pertemuan.

a. Tahapan Sebelum Pertemuan

Kegiatan yang harus dilaksanakan pada tahapan ini adalah:

1. Pemilihan topic diskusi yaitu suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk menentukan topic
diskusi untuk melakukannya guru atau siswa menggunakan tujuan yang ingin dicapai serta
minat dan latar belakang siswa sebagai kriteria.

2. Membuat rancangan garis besar diskusi yang akan dilaksanakan

3. Menentukan diskusi yang akan dilaksanakan

4. Mengorganisasikan para siswa dan informasi kelas sesuai dengan jenis diskusi

b. Tahapan Selama Pertemuan

Selama pertemuan diskusi dilaksanakan, kegiatan yang harus dilaksanakan oleh guru dan
siswa adalah:

1. Guru memberikan penjelasan tentang tujuan diskusi, topik diskusi dan kegiatan diskusi
yang akan dilakukan.

2. Para siswa dan guru melaksanakan kegiatan diskusi

3. Pelaporan dan penyimpulan hasil diskusi oleh siswa bersama guru

4. Pencatatan hasil diskusi oleh siswa

c. Tahapan Setelah Pertemuan

1. Membuat catatan tentagn gagasan-gagasan yang belum ditanggapi dan kesulitan yang
timbul selama diskusi.

2. Mengevaluasi diskusi dari berbagai dimensi dan mengumpulkan evaluasi dari para
siswa serta lembaran komentar.
D. Pemahaman Konsep

Menurut Rosser (dalam Dahar, 1989:80), konsep adalah suatu Abstraksi yang
mewakili satu kelas objek, kejadian, kegiatan atau hubungan yang memiliki atribut yang
sama. Konsep merupakan abstraksi yang berdasarkan pengalaman.Bell (1995) dalam Nono
Sutarno (2007) memberikan batasan konsep dalam dua dimensi.Dimensi pertama menyatakan
konsep sebagai kontruk mental dari seorang yang ditandai oleh satu atau lebih kata
menyatakan konsep khusus.Dimensi kedua menyatakan konsep sebagai pengertian yang
diterima secara social.Pendidikan di sekolah diarahkan untuk belajar konsep dan struktur
pengetahuan yang saling berhubungan menjadi konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang
terorganisir.

Konsep juga dapat didefinisikan dengan bermacam-macam rumusan yang


berbeda dan tentunya antara definisi yang satu dengan definisi yang lain tidak identic.
Sebagai contoh: konsep adalah kumpulan stimulus (benda, peristiwa, dll)yang mempunyai
ciri sama.

Dari uraian tentang definisi konsep tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk
menguasai konsep seseorang harus mampu membedakan antara benda yang satu dengan
benda yang lain, peristiwa yang satu dengan yang lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh
Gagne (1984) kemampuan membedakan merupakan prasyarat untuk mempelajari konsep.

Betapa pentingnya memahami konsep bagi kita dapat dilihat dari


dicantumkannya pemahaman dan penerapan konsep di dalam setiap jenjang strata
pendidikan.Seperti yang dikatakan oleh Briggs, Gagne, dan Wagner (1988) konsep adalah
kemampuan yang memungkinkan manusia dapat berbuat sesuatu. Ini dapat diartikan bahwa
tanpa menguasai konsep bidang studi tertentu, manusia tidak akan dapat berbuat banyak, dan
mungkin kelangsungan hidupnya akan terganggu.
BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Tempat yang digunakan untuk melaksanakan penelitian adalah SD INPRES


WOLOWONA I KecamatanENDE TIMUR Kabupaten. ENDE

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini
selama 2 siklus, yaitu pada tanggal 16 Oktober 2018 (Siklus 1) dan 23 Oktober 2014 (Siklus
2).

3. Mata Pelajaran

Mata pelajaran yang diteliti adalah Bahasa Indonesia dengan pokok bahasan
Mendeskripsikan benda, Kelas II Semester I SDI WOLOWONA I Tahun pelajaran
2017/2018.

4. Jumlah Siswa

Jumlah siswa SDI WOLOWONA I Kelas II berjumlah 25 siswa, terdiri dari 13


siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.

5. Karakteristik Siswa

Latar belakang ekonomi sebagian besar siswa berasal dari keluarga kurang mampu,
pendidikan orang tua pada aumumnya hanya sebatas lulus Sekolah Dasar (SD), hal ini
mengakibatkan orang tua menyerahkan sepenuhnya masalah pendidikan kepada guru
(sekolah).

B. Deskripsi Per Siklus

Kegiatan merancangkan melaksanaknakan perbaikan pembelajaran melalui tindakan kelas ini


dilaksanakan 2 siklus untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dimana masing-masing siklus
terdiri dari 4 tahapan yaitu: Planning (perencanaan), Acting (pelaksanaan), Observing
(pengamatan), dan Reflecting (refleksi). Keempat fase tersebut merupakan satu siklus dalam
sebuah penelitian tindakan kelas yang digambarkan dengan menggunakan spiral seperti
gambar 3.1.
Rencana

Refleksi

Tindakan/Observasi

Tindakan/Observasi

Refleksi

Perbaikan Rencana

Perbaikan Rencana
Gambar 3.1 Spiral Penelitian Tindakan Kelas Model Hopkins

Gambar 3.1 dapat terlihat bahwa Pelaksanaan siklus dalam penelitian tindakan
kelas ini dapat akan terus berputar dan berlanjut hingga tujuan penelitian tercapai. Penelitian
ini dibatasi dalam 2 siklus dengan rincian siklus 1 merupakan siklus yang harus dilakukan
oleh peneliti. Siklus 2 dilakukan dengan asumsi apabila siklus 1 tidak berhasil, maka akan
diperbaiki pada siklus 2. Apabila pada siklus 1 sudah berhasil, maka siklus 2 dilaksanakan
sebagai pemantapan dari siklus 1.Pemantapan ini bertujuan sebagai penguatan hasil siklus 1.

Siklus 1

a. Planning (perencanaan)

- Menyusun perbaikan pembelajaran

- Menyiapkan gambar binatang

- Menyusun instrument observasi

- Menyusun instrument penelitian

b. Acting (pelaksanaan)

- Siswa diajak menyanyi lagu “Anjing Kecil”

- Guru menanyakan binatang yang dimiliki siswa dirumah

- Guru memberikan contoh mendeskripsikan benda, binatang atau tumbuhan.

- Tiap-tiap kelompok mendeskripsikan (membuat tebakan) benda, binatang atau


tumbuhan secara rinci berdasarkan ciri-cirinya.

- Perwakilan kelompok mempresentasikan hasilnya

- Siswa mengerjakan lembar kerja

- Pembahasan lembar kerja

c. Observasing (observasi/pengamatan)

Hal yang diamati oleh peneliti saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung antara lain:

- Pemahaman siswa tentang mendeskripsikan benda

- Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok

- Kekompakkan siswa dalam diskusi kelompok

- Keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas


d. Reflecting (refleksi)

Refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana Pelaksanaan Penelitian Tindakan


Kelas pada siklus 1 telah dicapai siswa sesuai harapan peneliti sehingga penelitian ini dapat
dihentikan akat tetapi peneliti menemukan bahwa:

- Pemahaman siswa tentang cara mendeskripsikan benda masih kurang

- Keaktifan siswa masih kurang

- Keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas masih kurang

Oleh karena itu peneliti melakukan PTK lagi pada siklus ke 2.

Siklus 2

a. Planning (perencanaan)

- Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)

- Menyiapkan gambar binatang dan tumbuhan

- Menyusun instrument observasi

- Menyusun instrument penelitian

b. Acting (pelaksanaan)

- Siswa diajak menyanyi lagu “Lihat Kebunku”

- Guru menanyakan bmacam-macam bunga dan binatang yang dimiliki siswa

- Siswa mengamati macam-macam bunga dan binatang yang ada di lingkungan sekolah

- Siswa mendeskripiskan bunga yang dipegang guru

- Guru membagi siswa menjadi 9 kelompok

- Tiap-tiap kelompok mendeskripsikan benda, binatang dan tumbuhan yang telah


diamati secara rinci berdasarkan ciri-cirinya.

- Perwakilan kelompok mempresentasikan hasilnya di depan kelas

- Siswa mengerjakan lembar kerja

- Pembahasan lembar kerja

c. Observasing (observasi/pengamatan)
Hal-hal yang diamati oleh peneliti saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung antara
lain:

- Pemahaman siswa tentang mendeskripsikan benda

- Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok

- Kekompakkan siswa dalam diskusi kelompok

- Keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas

d. Reflecting (refleksi)

Pada siklus 2 peneliti berharap bahwa hasil yang telah dicapai oleh siswa sesuai
harapan peneliti akan melakukan penelitian sehingga penelitian dapat dihentikan karena
siswa telah berhasil:

- Menguasai konsep tentang cara mendeskripsikan benda

- Menciptakan kekompakkan dalam diskusi kelompok

- Siswa sudah aktif dan serius dalam mengerjakan tugas

- Nilai rata-rata 82,2


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi per Siklus

Di bawah ini disajikan tabel yang menggambarkan hasil pembelajaran Bahasa


Indonesia kelas II tentang mendeskripsikan benda dan kemajuan yang dicapai dalam
perbaikan pembelajaran siklus 1 dan siklus 2.

Nilai Nilai Nilai


No Nama Siswa sebelum perbaikan perbaikan
perbaikan siklus 1 siklus 2

1 MARIA JUNITA ONA 30 50 60

2 BAYU NARHAM 30 50 70

3 XAVERINO BELA DHESA 40 50 80

4 MARUAYANI YASIN 20 35 60

5 BENEDIKTA SAVIOO 50 60 75
ODJA

6 NADILA MANANS 50 50 80

7 VEBIANA RAJA 55 65 80

8 MOHAMAD ABDUL 45 50 80
SYAABAAN

9 MARIA DANIELA RIFA 55 65 90

10 I GUSTI AYU INDRAYANI 45 45 75

11 SIVA WIBOWO 70 70 100

12 FIERO ORZIM 70 75 100

13 RIKARDUS RIWU 35 40 60
RANGGA

14 KORNELIS RAYEN ABA 40 70 80

15 SOFIA PIA 40 60 70
16 FRANSISKUS ALDIANO 85 90 95

17 JIBRAN ADYTIA 40 70 70

18 MUHAMAD FATIR 45 45 75

19 AFDAL MUHAMAD 50 60 80

20 REY NUR KHIDAYAT 70 70 100

21 NUR MUAMAD ROYAN B 35 40 60

22 AZAHRI SETIAWAN P 40 70 80

23 SYAHRA 40 60 70
AZMINAFRIZIAH

24 SITI NUR KHALIPAH 85 90 95

25 M. KAMALUZIN 40 70 70

Jumlah 1205 1500 1955

Rata-rata 48,2 60 78,2

Pada tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata sebelum perbaikan 48,2 berarti
masih jauh dari hasil yang diharapkan. Dengan kata lain penelitian belum berhasil dalam
melaksanakan pembelajarannya di kelas, oleh karena ini peneliti mengadakan penelitian di
kelasnya dengan bantuan teman sejawat kemudian melaksanakan perbaikan pada siklus 1
sudah ada peningkatan dengan nilai rata-rata 60. Namun dengan nilai rata-rata itu masih
dirasakan bagi peneliti belum memuaskan karena masih ada beberapa siswa yang nilaianya
dibawah KKM. Karena peneliti melakukan perbaikan pembelajaran lagi pada siklus 2 sudah
lebih banyak mengalami peningkatan pada siklus 1 dan nilai rata-rata 78,2.

B. Pembahasan Setiap Siklus

Dari tabel tersebut dapat diketahui sebelum perbaikan pembelajaran nilai siswa
sangat rendah dengan nilai 48,2 setelah diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 nilai
rata-rata meningkat menjadi 60 tetapi peneliti masih ingin nilai yang lebih baik lagi yang
sesuai dengan harapan. Akhirnya peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran pada siklus 2
dan dari siklus 2 ini diperoleh nilai jauh diatas standart dan sesuai, dengan nilai rata-rata 78,2,
maka peneliti segera menghentikan penelitiannya.

Peningkatan hasil belajar mulai dari sebelum perbaikan, peningkatan pada


siklus 1 dan perbaikan pada siklus 2 tidak lepas dari bantuan teman sejawat yang telah
memberi bimbingan sehingga peneliti menggunaka strategi pembelajaran yang diaplikasi
dengan kehidupan sehari-hari dan menggunakan metode diskusi serta memberikan
kesempatan bertanya kepada siswa, dengan demikian siswa lebih mudah untuk memahami
materi yang diajarkan.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 2 siklus, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut:

a. Dengan menggunakan strategi pembelajaran yang diaplikasikan dengan kehidupan


sehari-hari dapat memudahkan siswa untuk memahami dan menerima materi yang diajarkan.

b. Dengan metode diskusi kelompok siswa lebih bersemangat dan dapat berperan aktif
dalam kelas

c. Penggunaan system PAKEM dalam pembelajaran dapat menarik perhatian siswa


sehingga siswa merasa senang terhadap pelajaran yang kaitannya dapat meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

5.2 Saran

Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami dan menguasai


pelajaran hendaknya guru harus mampu memilih dan menerapkan strategi mengajar yang
tepat dan menyenangkan agar siswa lebih tertarik sehingga pelajaran akan mudah diserap dan
dipahami dengan baik dan yang lebih penting tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Girlstrap dan martin.(1975). Metide Pembelajaran. Boston: Allyn & Bacon

Lorong, Jhonny dan Asy Ari. 2003. Bahasa Indonesia Bahasaku 2a. Semarang: Aneka Ilmu

Mudjiono.(1986). Kapita Selekta Metode-metode Mengajar. Jakarta: Depdikbud.

Sutarno, nano.(2007) Pengertian Pemahaman Konsep. Jakarta: Pustaka Jaya.

Rosser.91989). Pemahaman Konsep. Boston: Allyn & Bacon.

Tim Komunikatif. (2002). Aku Bangga Bahasa Indonesia 2a. Semarang:Aneka Ilmu.
Lampiran 1

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : II/I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Hari / Tanggal : Jum’at, 16 Oktober 2018

A. STANDAR KOMPETENSI

Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dan cerita.

B. KOMPETENSI DASAR

Mendeskripsikan tumbuhan dan binatang di sekitar kita sesuai ciri-cirinya dalam


menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain.

C. INDIKATOR

Mendeskripsikan ciri-ciri bendah oleh seseorang teman kemudian ditebak.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa dapat mendeskripsikan benda.

E. TUJUAN PERBAIKAN

1. Siswa mendiskusikan ciri-ciri binatang atau tumbuhan dan mampu menyimpulkan

2. Siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri benda.

F. MATERI POKOK

Mendeskripsikan benda
G. METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Diskusi kelompok

4. Penugasan

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

a. Kegiatan Awal (15 menit)

1. Guru mengucapkan salam.

2. Guru mengkondisikan siswa untuk melakukan diskusi.

3. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa.

“Bentukku bulat, dalam tubuhku banyak bijinya, kalau dibelah warnaku merah dan banyak
airnya, siapakah aku?”

b. Kegiatan Inti (45 menit)

1. Tiap kelompok diajak keluar mengamati tumbuhan yang ada di lingkungan sekolah

2. Dengan membaca petunjuk LKS siswa melakukan diskusi dan pengamatan

3. Tiap kelompok mendiskusikan ciri-ciri tumbuhan dan binatang secara rinci dengan
kalimat runtut

4. Siswa menuliskan hasil diskusi pada lembar pengamatan

5. Perwakilan kelompok melaporkan hasilnya di depan kelas

6. Guru memberikan tes akhir siklus 1

c. Kegiatan Akhir (10 menit)

1. Guru melakukan evaluasi dan refleksi

2. Tindak lanjut (pemberian PR).


I. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

a. Sumber

1. Harianto, 2004 Buku Bahasa Indonesia kelas II.

2. Buku lain yang relevan dengan materi.

3. Kurikulum KTSP kelas II

b. Media Pembelajaran

- Gambar poster hewan

J. PENILAIAN

1. Awal : -

2. Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan


memberikan tanggapan.

3. `Akhir : Tes tulis (terlampir)

Ende., 16 Oktober 2018

Kepala sekolah Guru Kelas

Elias Rhando,S.Pd.SD Yovita Beke

NIP.196602011990081001 NIP:1975T02161997032002
Lampiran 2

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : II/I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Hari / Tanggal : Jum’at, 16 Oktober 201

A. STANDAR KOMPETENSI

Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dan cerita.

B. KOMPETENSI DASAR

Mendeskripsikan tumbuhan dan binatang di sekitar kita sesuai ciri-cirinya dalam


menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain.

C. INDIKATOR

Mendeskripsikan ciri-ciri bendah oleh seseorang teman kemudian ditebak.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa dapat mendeskripsikan benda.

E. TUJUAN PERBAIKAN

1. Siswa mendiskusikan ciri-ciri binatang atau tumbuhan dan mampu menyimpulkan

2. Siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri benda.

F. MATERI POKOK
Mendeskripsikan benda

G. METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Diskusi kelompok

4. Penugasan

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

a. Kegiatan Awal (15 menit)

1. Guru mengucapkan salam.

2. Siswa diajak menyanyikan lagu “Kucingku”

b. Kegiatan Inti (45 menit)

1. Siswa diajak keluar untuk mengamati macam-macam benda dan binatang yang ada di
lingkungan sekolah.

2. Siswa mendeskripsikan binatang yang dilihat dilingkungan sekolah.

3. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok

4. Tiap-tiap kelompok mendeskripsikan benda dan tumbuhan atau binatang yang telah
diamati secara rinci berdasarkan ciri-cirinya.

5. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasilnya di depan kelas.

6. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa.

c. Kegiatan Akhir (10 menit)

1. Guru melakukan refleksi tentang proses dan hasil kegiatan pembelajaran

2. Tindak lanjut (pemberian PR).

3. Guru menutup pelajaran dengan salam

I. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

a. Sumber
1. Harianto, 2004 Buku Bahasa Indonesia kelas II.

2. Buku lain yang relevan dengan materi.

3. Kurikulum KTSP kelas II

b. Media Pembelajaran

- Gambar poster hewan

- Gambar poster tumbuh-tumbuhan

J. PENILAIAN

4. Awal : -

5. Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan


memberikan tanggapan.

6. Akhir : Tes tulis (terlampir)

ENDE,16 OKTOBER 2018

KEPALA SEKOLAH

ELIAS RHANDO,S.PD.SD YOVITA BEKE

NIP.196601021990081001 NIP.197502161997032002

Anda mungkin juga menyukai