Oleh:
YOVITA BEKE
SDI WOLOWONA I
KABUPTENENDE
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan Judul :
Penulis Penyusun
Mengetahui
Pengawas pembina
GABRIEL NAYO,S.Pd,SD
Identitas Peneliti :
Nip : 197502161997032002
Peneliti
YOVITA BEKE
NIP. 197502161997032002
KATA PENGANTAR
Dalam penyusunan laporan ini, tentunya tidak terlepas bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak.Oleh karena itu pada kesempatan ini perlu saya sampaikan ucapan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik secara spiritual maupun material hingga
terselesaikannya laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini.
Peneliti menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu peneliti
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pembaca untuk modal
penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi penulis di masa yang akan datang.
Peneliti berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi Bapak/Ibu Guru khususnya
untuk bahan kajian dalam peningkatan pembelajaran dan bagi dunia pendidikan umumnya
untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Perbaikan......................................................................... 3
A. Kesimpulan ................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 17
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 18
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu tugas guru adalah mengajar, hal ini akan menyebabkan adanya tuntutan
kepada setiap guru untuk menjawab pertanyaa tentang bagaimana seharusnya mengajar?
Dengan kata lain setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi mengajar. Guru akan
memiliki kompetensi mengajar jika guru paling tidak memiliki pemahaman dan penerapan
secara teknis.
Setiap guru pasti berharap anak didiknya memperoleh hasil yang optimal dalam
belajarnya, namun keadaannya berbanding terbalik dengan yang diharapkan setelah melihat
hasil ulangan siswa, hal ini disebabkan oleh:
- Guru tidak pernah memberikan dorongan semangat berupa pujian kepada siswa
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penyebab masalah di atas maka rumusan masalah dari Penelitian Tindakan
Kelas ini adalah:
C. Tujuan Perbaikan
Dari tujuan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi, tidak hanya untuk
menyampaikan informasi kepada para siswa, hal ini bertujuan untuk menyampaikan
informasi antara lain terbentuknya kondisi yang menguntungkan bagi para siswa untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
- Mengembangkan sifat positif terhadap sekolah. Para guru dan bidang studi yang
dipelajari.
Penelitian ini akan dapat bermanfaat untuk tambahan bekal pengalaman sebagai
pedoman lebih lanjut dalam mengambil kebijakan di sekolah dalam memberikan bimbingan
mengajar kepada guru kelas II dan pengembangan lebih lanjut.
2. Bagi Guru
3. Bagi Siswa
Metode diskusi kelompok ini dapat memberi motivasi belajar yang lebih baik, lebih
aktif falam belajar serta memberikan pengalaman bagi siswa
4. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah itu sendiri dalam rangka perbaikan
pembelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran kelompok atau kerja kelompok
yang didalamnya melibatkan beberapa orang siswa untuk menyelesaikan pekerjaan atau tugas
atau permasalahan. Sering pula metode ini disebut sebagai salah satu metode yang
menggunakan pendekatan keterampilan proses. Metode mengajar diskusi merupakan cara
mengajar yang dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau
pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama.
Kegiatan diskusi dapat dilaksanakan dalam kelompok kecil (3-7 peserta), kelompok sedang
(8-12 peserta), kelompok besar (13-40 peserta) ataupun diskusi kelas.Diskusi pada kelompok
kecil lebih efektif disbanding dengan kelompok besar dan kelas. Kegiatan diskusi dipimpin
oleh seorang ketua atau moderator untuk mengatur pembicaraan cara mencapai target.
Metode diskusi juga diartikan sebagai suatu cara penguasaan isi pelajaran melalui
wahana tukar pendapat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh guna
memecahkan suatu masalah. (Depdikbud, 1986:19).
b. Mengembangkan sikap positif terhadap sekolah, guru dan bidang studi yang dipelajari.
c. Mengembangkan kemampuan memecahkan maslah dan konsep diri yang lebih positif.
Prosedur pemakaian metode diskusi secara umum terbagi menjadi tiga tahapan,
yaitu tahapan sebelum pertemuan, selama pertemuan dan setelah pertemuan.
1. Pemilihan topic diskusi yaitu suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk menentukan topic
diskusi untuk melakukannya guru atau siswa menggunakan tujuan yang ingin dicapai serta
minat dan latar belakang siswa sebagai kriteria.
4. Mengorganisasikan para siswa dan informasi kelas sesuai dengan jenis diskusi
Selama pertemuan diskusi dilaksanakan, kegiatan yang harus dilaksanakan oleh guru dan
siswa adalah:
1. Guru memberikan penjelasan tentang tujuan diskusi, topik diskusi dan kegiatan diskusi
yang akan dilakukan.
1. Membuat catatan tentagn gagasan-gagasan yang belum ditanggapi dan kesulitan yang
timbul selama diskusi.
2. Mengevaluasi diskusi dari berbagai dimensi dan mengumpulkan evaluasi dari para
siswa serta lembaran komentar.
D. Pemahaman Konsep
Menurut Rosser (dalam Dahar, 1989:80), konsep adalah suatu Abstraksi yang
mewakili satu kelas objek, kejadian, kegiatan atau hubungan yang memiliki atribut yang
sama. Konsep merupakan abstraksi yang berdasarkan pengalaman.Bell (1995) dalam Nono
Sutarno (2007) memberikan batasan konsep dalam dua dimensi.Dimensi pertama menyatakan
konsep sebagai kontruk mental dari seorang yang ditandai oleh satu atau lebih kata
menyatakan konsep khusus.Dimensi kedua menyatakan konsep sebagai pengertian yang
diterima secara social.Pendidikan di sekolah diarahkan untuk belajar konsep dan struktur
pengetahuan yang saling berhubungan menjadi konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang
terorganisir.
Dari uraian tentang definisi konsep tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk
menguasai konsep seseorang harus mampu membedakan antara benda yang satu dengan
benda yang lain, peristiwa yang satu dengan yang lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh
Gagne (1984) kemampuan membedakan merupakan prasyarat untuk mempelajari konsep.
A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini
selama 2 siklus, yaitu pada tanggal 16 Oktober 2018 (Siklus 1) dan 23 Oktober 2014 (Siklus
2).
3. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang diteliti adalah Bahasa Indonesia dengan pokok bahasan
Mendeskripsikan benda, Kelas II Semester I SDI WOLOWONA I Tahun pelajaran
2017/2018.
4. Jumlah Siswa
5. Karakteristik Siswa
Latar belakang ekonomi sebagian besar siswa berasal dari keluarga kurang mampu,
pendidikan orang tua pada aumumnya hanya sebatas lulus Sekolah Dasar (SD), hal ini
mengakibatkan orang tua menyerahkan sepenuhnya masalah pendidikan kepada guru
(sekolah).
Refleksi
Tindakan/Observasi
Tindakan/Observasi
Refleksi
Perbaikan Rencana
Perbaikan Rencana
Gambar 3.1 Spiral Penelitian Tindakan Kelas Model Hopkins
Gambar 3.1 dapat terlihat bahwa Pelaksanaan siklus dalam penelitian tindakan
kelas ini dapat akan terus berputar dan berlanjut hingga tujuan penelitian tercapai. Penelitian
ini dibatasi dalam 2 siklus dengan rincian siklus 1 merupakan siklus yang harus dilakukan
oleh peneliti. Siklus 2 dilakukan dengan asumsi apabila siklus 1 tidak berhasil, maka akan
diperbaiki pada siklus 2. Apabila pada siklus 1 sudah berhasil, maka siklus 2 dilaksanakan
sebagai pemantapan dari siklus 1.Pemantapan ini bertujuan sebagai penguatan hasil siklus 1.
Siklus 1
a. Planning (perencanaan)
b. Acting (pelaksanaan)
c. Observasing (observasi/pengamatan)
Hal yang diamati oleh peneliti saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung antara lain:
Siklus 2
a. Planning (perencanaan)
b. Acting (pelaksanaan)
- Siswa mengamati macam-macam bunga dan binatang yang ada di lingkungan sekolah
c. Observasing (observasi/pengamatan)
Hal-hal yang diamati oleh peneliti saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung antara
lain:
d. Reflecting (refleksi)
Pada siklus 2 peneliti berharap bahwa hasil yang telah dicapai oleh siswa sesuai
harapan peneliti akan melakukan penelitian sehingga penelitian dapat dihentikan karena
siswa telah berhasil:
2 BAYU NARHAM 30 50 70
4 MARUAYANI YASIN 20 35 60
5 BENEDIKTA SAVIOO 50 60 75
ODJA
6 NADILA MANANS 50 50 80
7 VEBIANA RAJA 55 65 80
8 MOHAMAD ABDUL 45 50 80
SYAABAAN
13 RIKARDUS RIWU 35 40 60
RANGGA
15 SOFIA PIA 40 60 70
16 FRANSISKUS ALDIANO 85 90 95
17 JIBRAN ADYTIA 40 70 70
18 MUHAMAD FATIR 45 45 75
19 AFDAL MUHAMAD 50 60 80
22 AZAHRI SETIAWAN P 40 70 80
23 SYAHRA 40 60 70
AZMINAFRIZIAH
25 M. KAMALUZIN 40 70 70
Pada tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata sebelum perbaikan 48,2 berarti
masih jauh dari hasil yang diharapkan. Dengan kata lain penelitian belum berhasil dalam
melaksanakan pembelajarannya di kelas, oleh karena ini peneliti mengadakan penelitian di
kelasnya dengan bantuan teman sejawat kemudian melaksanakan perbaikan pada siklus 1
sudah ada peningkatan dengan nilai rata-rata 60. Namun dengan nilai rata-rata itu masih
dirasakan bagi peneliti belum memuaskan karena masih ada beberapa siswa yang nilaianya
dibawah KKM. Karena peneliti melakukan perbaikan pembelajaran lagi pada siklus 2 sudah
lebih banyak mengalami peningkatan pada siklus 1 dan nilai rata-rata 78,2.
Dari tabel tersebut dapat diketahui sebelum perbaikan pembelajaran nilai siswa
sangat rendah dengan nilai 48,2 setelah diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 nilai
rata-rata meningkat menjadi 60 tetapi peneliti masih ingin nilai yang lebih baik lagi yang
sesuai dengan harapan. Akhirnya peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran pada siklus 2
dan dari siklus 2 ini diperoleh nilai jauh diatas standart dan sesuai, dengan nilai rata-rata 78,2,
maka peneliti segera menghentikan penelitiannya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 2 siklus, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut:
b. Dengan metode diskusi kelompok siswa lebih bersemangat dan dapat berperan aktif
dalam kelas
5.2 Saran
Lorong, Jhonny dan Asy Ari. 2003. Bahasa Indonesia Bahasaku 2a. Semarang: Aneka Ilmu
Tim Komunikatif. (2002). Aku Bangga Bahasa Indonesia 2a. Semarang:Aneka Ilmu.
Lampiran 1
Kelas/Semester : II/I
A. STANDAR KOMPETENSI
Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dan cerita.
B. KOMPETENSI DASAR
C. INDIKATOR
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
E. TUJUAN PERBAIKAN
F. MATERI POKOK
Mendeskripsikan benda
G. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi kelompok
4. Penugasan
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
“Bentukku bulat, dalam tubuhku banyak bijinya, kalau dibelah warnaku merah dan banyak
airnya, siapakah aku?”
1. Tiap kelompok diajak keluar mengamati tumbuhan yang ada di lingkungan sekolah
3. Tiap kelompok mendiskusikan ciri-ciri tumbuhan dan binatang secara rinci dengan
kalimat runtut
a. Sumber
b. Media Pembelajaran
J. PENILAIAN
1. Awal : -
NIP.196602011990081001 NIP:1975T02161997032002
Lampiran 2
Kelas/Semester : II/I
A. STANDAR KOMPETENSI
Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dan cerita.
B. KOMPETENSI DASAR
C. INDIKATOR
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
E. TUJUAN PERBAIKAN
F. MATERI POKOK
Mendeskripsikan benda
G. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi kelompok
4. Penugasan
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Siswa diajak keluar untuk mengamati macam-macam benda dan binatang yang ada di
lingkungan sekolah.
4. Tiap-tiap kelompok mendeskripsikan benda dan tumbuhan atau binatang yang telah
diamati secara rinci berdasarkan ciri-cirinya.
a. Sumber
1. Harianto, 2004 Buku Bahasa Indonesia kelas II.
b. Media Pembelajaran
J. PENILAIAN
4. Awal : -
KEPALA SEKOLAH
NIP.196601021990081001 NIP.197502161997032002