Anda di halaman 1dari 10

PORTOFOLIO

REFLEKSI PENELITIAN TINDAKAN KE

PENGARUH MEDIA LIDI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN


PESERTA DIDIK PADA PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV MI.
MIFTAHUL ULUM LEBENG BARAT PASONGSONGAN SUMENEP

Disusun OLeh
RAMLI, S.Pd

MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)


MIFTAHUL ULUM
LEBENG BARAT KECAMATAN PASONGSONGAN
KABUPATEN PAMEKASAN
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Pembuatan Laporan
MI. Miftahul Ulum Lebeng Barat Pasongsongan Sumenep adalah salah
satu MI tertua di kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep yang berada di
Ujung Kecamatan Pasongsongan (Perbatasan dengan Kabupaten Pamekasan).
Madrasah ini merupakan satu- satunya Madrasah yang berada di Desa Lebeng
Barat, sehingga menjadi barometer Pendidikan di tingkat Madrasah Dasar di
Desa Lebeng Barat. Sebagai sebuah Madrasah tentunya kualitas menjadi harus
selalu diperbaiki dan ditingkatkan dari waktu ke waktu, terutama kualitas sumber
daya manusia dan sarana prasarana yang tersedia di Madrasah. Di Madrasah ini
guru dituntut memiliki mutu yang semangkin baik sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional sebagai tolak ukur pencapaian ketuntasan pembelajaran bagi
peserta didik, maka dari itu di harapkan setiap guru memiliki kompetensi dan
semangat untuk mengembangkan diri terutama dalam proses pembelajaran di
dalam kelas, salah satunya dengan metode yang digunakan. Hal itu bertujuan agar
bisa meningkatkan kualitas pembelajaran dan motivasi belajar peserta didik.
Seoramg guru harus kreatif dalam mengemas pembelajaran agar lebih menarik
bagi peserta didik sehingga bisa meningkatkan motivasi belajaranya yang pada
akhirnya diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Peningkatan kemampuan mengajar merupakan suatu proses
pembentukan ketrampilan yang dilandasi oleh pengetahuan, ketrampilan, dan
sikap yang mantap yang diharapkan bisa dilakukan oleh semua guru khususnya
guru materi umum. MI. Miftahul Ulum Lebeng Barat Pasongsongan Sumenep,
sebagai bentuk pengembangan diri dari seorang guru. Proses pembentukan
ketrampilan lebih-lebih ketrampilan mengajar haruslah dilakukan secara bertahap
dan sistematis, sehingga penguasaan ketrampilan dapat dipantau secara bertahap
dan sistematis pula. Seorang guru harus bisa mengevaluasi pembelajaran yang
telah dilakukannya untuk melihat dan memperbaiki kelemahan dalam
pembelajaran yang disampaikan kepada pesertadidik. Untuk itulah kegiatan
refleksi sangat diperlukan.
Refleksi bagi guru bertujuan untuk mengevaluasi pembelajaran yang
dilakukan mengapa pelajaran tidak memuaskan (aktivitas atau materi pelajaran
tidak tepat, langkah-langkah yang lemah, atau pengelompokan siswa yang tidak
tepat) sehingga dapat diperbaiki di waktu mendatang. Dengan demikian guru
akan senantiasa memperbaiki diri dalam pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Kegiatan refleksi ini guru lakukan terhadap penelitian tindakan
kelas yang sudah yang saya laksanakan sebagai peneliti yang di mulai pada
bulan Juni s/d Juli 2023 dengan mengambil sampel kelas IV dengan judul
PENGARUH MEDIA LIDI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN
PESERTA DIDIK PADA PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DI KELAS
IV MI. MIFTAHUL ULUM LEBENG BARAT PASONGSONGAN SUMENEP
dan Laporan hasil penelitian telah selesai awal bulan 01 Agustus 2023
Tujuan Pembuatan Refleksi
Laporan ini disusun bertujuan untuk :
a. Menilai bagaimana respon siswa dalam sebuah pembelajaran atau
penyampaian sebuahmateri dengan pemanfaatan media Video Interaktif.
b. Agar guru bisa memahami apa saja kelemahan dan kekurangan dari sebuah
pembelajaran yang telah dipresentasikan di kelas.
c. Memahami akurasi sebuah model, pendekatan, strategi, taktik dan metode
pembelajaran yang telah diimplementasikan.
d. Memahami apa saja keperluan dan kemauan dari siswa secara detail.
Ini berfungsi untuk guru bisa membuat pembelajaran yang lebih efektif
dalam kesempatan selanjutnya.

2. Manfaat Pembuatan Laporan


Manfaat yang dapat diambil dari melakukan refleksi pembelajaran yang dilakukan
seorang guru adalah sebagai berikut :
a. Memberikan kesempatan kepada seorang guru untuk melihat kelebihan dan
kelemahan dalam proses mengajarkan materi kepada peserta didik, apa yang
sudah baik dan apa yang perlu diperbaiki;
b. Memberikan masukan kepada diri sendiri untuk meningkatkan kualitas
mengajar yang dimiliki agar lebih baik serta memperbaiki kelemahan yang
ada:
c. Membantu guru memahami, menguasai dan mencapai kemampuan yang
secara psikologis lebih baik, sebagai dasar peningkatan motivasidan kualitas
dalam proses belajar mengajar.
d. Memperoleh panduan inovatif memalui pemanfaatan media audio video
dalam pembelajaran, diharapkan mampu digunakan untuk kelas-kelas
lainnya di MI. Miftahul Ulum Lebeng Barat Pasongsongan Sumenep

B. PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum isi Laporan

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama pelaksanaan PTK ini


mengalami beberapa kendala diantaranya adalah kendala peralatan untuk
pembelajaran berbasis IT karena perlu persiapan terutama dalam mengkondisikan
infokus yang harus berbagi dengan guru lainnya. Selain itu ruang kelas yang
berada dibelakang jauh dari jangkaun wifi Madrasah sehingga tidak terjangkau
sinyal. Hal tersebut menyebabkan guru harus menggunakan alaternafit dengan
menggunakan hotspot dari ponsel pribadi. Begitu juga waktu pembelajaran
menjadi bertambah disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik saat itu, serta
persiapan peralatan pembelajaran yang disebutkan sebelumnya.

Hal ini menjadi tantangan bagi guru untuk tetap dapat menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan, menarik dan aktif. Walaupun kendala tidak
terduga guru harus mampu meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa dalam
pembelajaran. Keaktifan siswa dapat tercipta melalui penerapan media
pembelajaran yang menarik yang bisa menimbulkan motivasi salah satunya
menggunakan media pembelajaran alternatif. Dalam pelaksanaan penelitian
guru menggunakan model pembelajaran berbeda dalam tiga siklus dengan
berikut ini adalah tabel model pembelajaran dan waktu pelaksanaan
pembelajaran.

No Siklus Media Pembelajaran Pelaksanaan

1. Siklus I Tayangan PPT Rabu, 14 Juni 2023

2. Siklus II Tayangan Video Interaktif Kamis, 29 Juni 2023

3. Siklus III Tayangan Video Interaktif Selasa,11 Juli 2023

Pelaksanaan pembelajaran Siklus I, II, III terhadap motivasi belajar


siswa di MI. Miftahul Ulum Lebeng Barat Pasongsongan Sumenep, setelah
melaksanakan pembelajaran peneliti menemukan beberapa hal antara lain:
1. Siklus I

Pengamatan siklus 1 dilakukan pada saat proses pembelajaran


sedang berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh guru/ peneliti berdasarkan
kegiatan pembelajaran selama proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang
telah dibuat sebelumnya . Pada proses ini peneliti menggunakan catatan
lapangan yang mencatat beberapa peristiwa atau kejadian yang dianggap
penting dalam penelitian. Pada bagian ini peneliti menemukan beberapa
siswa termotivasi dengan pembelajaran menggunakan bahan tayang
Powerpoint . Hal itu ditunjukkan dengan antusiasme mereka
memperhatikan pelajaran dengan baik. Tetapi ada beberapa siswa yang tidak
terpengaruh dan terkesan tidak peduli dengan tayangan materi pembelajaran
tersebut walapun tidak sampai membuat kegaduhan di kelas. Selain itu,
pengamatan juga dilakukan oleh rekan sejawat dalam hal ini adalah wali
kelas IV, yang bertugas mengamati peneliti selama proses pembelajaran
berlangsung melalui instrument yang sudah disediakan oleh peneliti.

Berdasarkan data yang diperoleh bahwa motivasi belajar siswa dalam


pembelajaran bervariasi dari tingkat tidak termotivasi sebanyak 1 siswa, kurang
termotivasi sebanyak 5 siswa, termotivasi sebanyak 12 siswa dan sangat
termotivasi sebanyak 4 siswa. Jika dihitung dalam prosentase angka siswa
yang tidak termotivasi dan kurang termotivasi jumlahnya sebagai berikut :

(1+5) : Jumlah siswa (22) x100 =35%. Jadi jumlah siswa yang tidak
termotivasi dan kurang termotivasi adalah 32%, sedangkan yang termotivasi dan
sangat termotivasi adalah 68%.

Refleksi siklus 1
Refleksi merupakan tahap mengkaji dan melihat hasil tindakan yang
telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi, perlu dilakukan perbaikan.
Perbaikan yang perlu dilakukan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan
yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung antara lain :
1) Terdapat beberapa siswa yang masih bingung dalam mengeksplorasi ide
mereka untuk menentukan keterkaitan materi pelajaran dengan
pengamatan di lingkungan Madrasah dalam kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan materi
2) Sebagian besar siswa masih bingung dengan tugas masing-masing saat
berdiskusi, dan hanya beberapa anak saja yang sudah tahu tugas mereka.
3) Kebanyakan siswa masih pasif dan belum berani mengungkapkan
pendapat saat diskusi kelas maupun saat mempresentasikan tugas
mereka.
4) Keaktifan diskusi masih didominasi oleh anak-anak yang pintar,
sementara yang lainnya terlihat pasif.
5) Ada Sebagian siswa terlihat ragu untuk menjawab setiap pertanyaan
yang diajukan guru
6) Siswa terlihat takut dan ragu untuk bertanya tentang materi yang belum
difahami
7) Belum dikatakan tuntas secara klasikal karena siswa yang dianggap
tuntas kurang dari 75 %, yaitu masih diangka 68%.
Dari hambatan-hambatan yang terjadi pada siklus 1 maka pada
siklus 2 guru melakukan perbaikan-perbaikan, yaitu
1) Memberikan semangat kepada siswa yang kurang bersemangat,
memberikan nasihat bahwa dengan belajar dengan tekun akan membawa
peserta didik menggapai cita-citanya kelak.
2) Guru memberikan siswa kesempatan untuk menulis pertanyaannya
dulu, kemudian baru disampaikan secara lisan
3) Perlu perombakan RPP dalam pembagian kelompok, siswa dibagi
dalam kelompok-kelompok kecil yaitu menjadi 5 kelompok dan
memberikan LKPD untuk tugas diskusi kelompok dengan
menjelaskan lebih detil Langkah pengerjaanya..
4) Guru memberikan motivasi yang lebih bagi siswa untuk bisa
meningkatkan rasa percaya diri pada siswa
5) Perlu bimbingan yang lebih bagi siswa-siswa yang pasif saat proses
diskusi berlangsung, sehingga mereka memang ikut berperan dalam
kelompok.
6) Guru memberikan motivasi untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa
melalui pembiasaan, misalnya anak yang kurang aktif diberi kesempatan
untuk menjawab pertanyaan atau kesempatan bertanya.
7) Menggunakan media pembelajaran interaktif dengan kombinasi gambar
bergerak, video dan juga suara untuk meningkatkan motivasi, semangat
dan fokus belajar siswa.

2. Siklus II

Pada bagian ini peneliti menemukan sebain besar siswa merasa


antusias dengan pembelajaran menggunakan media video interaktif . Hal itu
ditunjukkan dengan antusiasme mereka memperhatikan pelajaran dengan
baik. Hanya Sebagian kecil siswa yang kurang antusias, karena beberapa
faktor antara lain karena faktor waktu pembelajaran pada siang hari
sehingga energinya sudah agak terkuras.

Berdasarkan data yang diperoleh bahwa motivasi belajar siswa dalam


pembelajaran bervariasi dari tingkat tidak termotivasi sebanyak 0 siswa, kurang
termotivasi sebanyak 6 siswa, termotivasi sebanyak 6 siswa dan sangat
termotivasi sebanyak 13 siswa. Jika dihitung dalam prosentase angka siswa
yang tidak termotivasi dan kurang termotivasi jumlahnya sebagai berikut :

(6): Jumlah siswa x100 =24%. Jadi jumlah siswa yang tidak termotivasi
dan kurang termotivasi adalah 24%, sedangkan yang termotivasi dan sangat
termotivasi adalah 76%.

Refleksi siklus II

Refleksi ini merupakan tahap mengkaji dan melihat hasil tindakan yang
telah dilakukan dan perbaikan proses pembelajaran dari siklus I . Beberapa
hal yang sudah baik dalam pembelajaran anatara lain :
1) Pada sesi ice breaking siswa sangat antusias memperhatikan dan
bertanya setelah ditampilkan gambar / video yang menarik, karena pada
siklus 1 ice breaking hanya berupa instruksi dari guru.
2) Siswa sudah terlihat aktif dari sebelumnya, hal itu terlihat dari kefokusan
mereka dalam memperhatikan materi pelajaran yang ditayangkan melalui
video.
3) Siswa aktif dalam tanya jawab terutama jika dihubungkan dengan
tayangan video yang ditampilkan.
4) Siswa bisa menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan tayangan video
interaktif yang ditampilkan.

Perbaikan yang perlu dilakukan untuk mengatasi kekurangan-


kekurangan yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung antara
lain :
1) Terdapat beberapa siswa yang masih belum lancar dalam membaca
QS. An- Nisa ayat 136 tentang kitab Allah, terutama mengenai bacaan
tajwidnya.
2) Ada beberapa siswa yang masih terbalik dalam menyebutkan kitab-
kitab suci beserta rasul penerimanya.
3) Sebagian kecil siswa masih pasif dalam kelompok, dan belum
berkontribusi dalam kerjasama kelompok.
4) Siswa sangat antusias dalam menyimak tayangan video pembelajaran,
tetapi ada beberapa yang kurang aktif ketika dalam diskusi.
5) Siswa terlihat takut dan ragu untuk bertanya tentang materi yang
belum difahami
Dari hambatan-hambatan yang terjadi pada siklus 1 maka pada siklus 2
guru melakukan perbaikan-perbaikan, yaitu :
1) Memberikan semangat kepada siswa yang kurang bersemangat,
memberikan motivasi bahwa dengan belajar tekun akan membawa
peserta didik menggapai cita-citanya kelak.
2) Guru memberikan siswa kesempatan untuk menulis pertanyaannya dulu,
kemudian baru disampaikan secara lisan.
3) Perlu revisi RPP dalam pembagian kelompok, anggota kelompok akan
ditukar lagi berdasarkan keaktifan pembelajaran pada siklus II.
4) Guru memberikan motivasi yang lebih bagi siswa untuk bisa
meningkatkan rasa percaya diri pada siswa.
5) Perlu kesepakatan tentang pembagian tugas dalam kelompok agar
semuanya punya peran dalam diskusi.
6) Guru memberikan motivasi untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa
melalui pembiasaan, misalnya anak yang kurang aktif diberi kesempatan
untuk menjawab pertanyaan atau kesempatan bertanya.
7) Tetap menggunakan media pembelajaran interaktif dengan kombinasi
gambar bergerak, video dan juga suara untuk meningkatkan motivasi,
semangat dan fokus belajar siswa.
3. Siklus II

Pengamatan siklus III dilakukan pada saat proses pembelajaran


sedang berlangsung. Pada proses ini peneliti menggunakan catatan lapangan
yang mencatat beberapa peristiwa atau kejadian yang dianggap penting
dalam penelitian. Pada bagian ini peneliti menemukan perubahan yang
signifikan, siswa lebih termotivasi dalam pembelajaran dengan
menggunakan media video interaktif . Hal itu ditunjukkan dengan antusiasme
mereka memperhatikan pelajaran dengan baik.

Berdasarkan data yang diperoleh bahwa motivasi belajar siswa dalam


pembelajaran bervariasi dari tingkat tidak termotivasi sebanyak 0 siswa, kurang
termotivasi sebanyak 3 siswa, termotivasi sebanyak 8 siswa dan sangat
termotivasi sebanyak 13 siswa. Jika dihitung dalam prosentase angka siswa
yang tidak termotivasi dan kurang termotivasi jumlahnya sebagai berikut :
Jumlah siswa tidak termotivasi dan kurang termotivasi x 100 %
= 12,5 % Jumlah siswa hadir

Jadi jumlah siswa yang tidak termotivasi dan kurang termotivasi


adalah 24%, sedangkan yang termotivasi dan sangat termotivasi adalah 87,5%.
termotivasi dan sangat termotivasi adalah 87,5%.

Refleksi siklus III

Refleksi ini merupakan tahap mengkaji dan melihat hasil tindakan yang
telah dilakukan dan perbaikan proses pembelajaran dari siklus II . Beberapa hal
yang sudah baik dalam pembelajaran antara lain :

1) Pada sesi ice breaking siswa sangat antusias memperhatikan dan


bertanya setelah ditampilkan gambar / video yang menarik.
2) Siswa sudah terlihat aktif dari sebelumnya, hal itu terlihat dari
kefokusan mereka dalam memperhatikan materi pelajaran yang
ditayangkan melalui video.
3) Siswa aktif dalam tanya jawab terutama jika dihubungkan dengan
tayangan video yang ditampilkan.
4) Siswa bisa menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan tayangan video
interaktif yang ditampilkan.
5) Siswa lebih aktif berbagi peran dalam diskusi kelompok.

C. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pada hasil penelitian diatas, maka dapat dilihat


perbedaan peningkatan motivasi belajar pada siklus I , siklus II dan siklus III.
Peningkatan motivasi belajar dan keaktifan siswa dari tiap siklus salah satunya bisa
dilihat dari kesiapan siswa dalam belajar dengan hadir tepat waktu, fokus dalam
menyimak video serta keaktifan dalam tanya jawab maupun diskusi.

Jadi, dapat disimpulkan hipotesis dalam penelitian dapat diterima bahwa


penerapan metode pembelajaran dengan media video interaktif dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa MI. Miftahul Ulum Lebeng Barat Pasongsongan Sumenep
pada materi Matematika kelas IV Tema Mengenal Bilangan.

Sumenep, 02 Agustus 2023


Mengetahui,
Kepala MI. Miftahul Ulum Peneliti
Lebeng Barat Pasongsongan

MUHAMMAD NUR, S.Pd RAMLI, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai