Anda di halaman 1dari 6

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS VI SD

PROPOSAL

MAYA V. SOLISSA
2021-48-053

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


JURUSAN ILMU PENDIDIKN
PROGARM STUDI GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERTAS PATTIMURA
AMBON
2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan tidak sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau melatih keterampilanPendidikan


dapat mengembangkan apa yang secara potensi dan aktual yang telah dimiliki oleh peserta didik.
Pendidikan juga dapat diartikan sebagai bagian dari proses perkembangan manusia untuk melakukan
perbaikan-perbaikan dalam kehidupan bermasyarakat, baik melalui pembelajaran, penelitian, pelatihan
bahkan pengalaman sekalipun. Pendidikan melalui pembelajaran dapat diartikan bahwa dalam pendidikan
tersebut, adanya proses belajar, dimana terjadi suatu proses menerima, memproses informasi yang
kemudian dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti yang biasanya dilakukan.

Mutu yang rendah atau kwalitas pendidikan dapat disebabkan oleh pemberian peranan yang kurang
proporsional terhadap sekolah, kurang memadainya perencanaan, pelaksanaan serta pengelolaan sistem
kurikulum, dan penggunaan prestasi hasil belajar secara kognitif sebagai indikator satu-satunya
keberhasilan pendidikan, juga disebabkan oleh sistem evaluasi yang tidak secara cara. berencana
didudukkan sebagai alat pendidikan dan bagian terpadu dari sistem kurikulum (Soedijarto, 1991).

Berdasarkan hasil wawancara, proses pembelajaran yang digunakan di kelas VI SD adalah pembelajaran
yang berpusat pada guru. Siswa masih belum aktif dalam kegiatan pembelajaran karena selama
pembelajaran guru banyak memberikan ceramah tentang materi. Sehingga aktivitas yang dilakukan siswa
biasanya hanya mendengar dan mencatat, siswa jarang bertanya atau mengemukakan pendapat. Diskusi
antar kelompok jarang dilakukan sehingga interaksi dan komunikasi antara siswa dengan siswa lainnya
maupun dengan guru masih belum terjalin selama proses pembelajaran.

Menurut keterangan guru kelas VI SD, sebagian besar siswa cenderung pasif dalam proses
pembelajaran di kelas . Rendahnya motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran karena pada saat
guru menjelaskan materi kepada siswa hanya melalui ceramah. Berdasarkan masalah tersebut peneliti
berpendapat perlunya dilakukan perbaikan proses pembelajaran pada siswa kelas VI SD. Hal ini
dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat meningkatkan motivasi belajar mereka sehingga mereka
dapat berperan aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Maka diperlukan model pembelajaran
yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar. Model
pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa , tanggung jawab dalam diri siswa
adalah model pembelajaran Problem Based learning . Melalui penerapan Problem Based learning
diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas VI SD.

Selama proses pembelajaran, keaktifan peserta didik menjadi hal yang sangat penting. Salah satunya
adalah keaktifan peserta didik dalam mengekplorasi materi pembelajaran yang akan dipelajari. Namun
proses pembelajaran yang membosankan dapat membuat peserta didik kurang atau bahkan tidak
memperhatikan pembelajaran dan cenderung pasif. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan
belajar peserta didik tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (Problem
Based Learning). Alasan pemilihan model pembelajaran ini adalah karena model pembelajaran Problem
Based Learning ini merupakan salah satu dari beberapa model pembelajaran yang sesuai dan dapat
digunakan pada kodisi saat ini. Seperti yang disebutkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayan tentang
model pembelajaran berbasis masalah atau (Problem Based Learning) yang merupakan salah satu model
pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dan mandiri. Dalam proses pembelajaran yang menerapkan
Model pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan
berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi
permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual yang terdapat dalam buku (Tan, 2021).

Sesuai dengan uraian diatas maka peneliti mengadakan penelitian dengan judul ”Meningkatkan
motivasi Belajar Siswa melalui Model Pembelajaran Problem Based learning pada Kelas VI SD”.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran Problem Based learning dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam proses pembelajaran di kelas sebagian banyak siswa Memiliki motivasi belajar yang rendah.
disebabkan oleh beberapa hal yaitu, Guru melakukan pembelajaran Guru tidak melibatkan siswa dalam
proses pembelajaran, dan juga dalam aktivitas pembelajaran guru memberikan materi kepada siswa
melalui ceramah. Dalam proses belajar mengajar seharusnya siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi
agar proses belajar menjadi bermakna. Guru seharusnya menggunakan model pembelajaran yang
mengajak siswa untuk belajar dalam kelompok sehingga siswa akan terbiasa aktif bertanya dan
berpendapat. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar pada siswa
diantaranya adalah model pembelajaran Problem Based learning.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based learning dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa di kelas VI SD?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas VI SD melalui penerapan model pembelajaran


Problem Based learning

2.5 Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:

1. Bagi Guru : Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan model pembelajaran dengan tujuan
agar dapat meningkatkan Motivasi belajar siswa.

2. Bagi Siswa : Sebagai wahana baru dalam proses meningkatkan motivasi Belajar di kelas.

3. Bagi Peneliti : Sebagai pengembangan pengetahuan tentang penelitian dalam pembelajaran


Dalam kelas.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Pembelajaran Problem Based learning

The Conference Board of Canada (1996a, 1996b). Elemen PBL sebenarnya menggambarkan proses
pembelajaran yang terlibat dimulai dengan mengidentifikasi masalah, menghasilkan fakta dan ide,
belajar.

Sanjaya (2010) menyatakan Problem Based Learning adalah rangkaian aktivitas pembelajaran yang
penekanannya pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Ciri dari Problem Based
Learning, yaitu: (1) Problem Based Learning merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, yang artinya
dalam implementasi Problem Based Learning ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan pelajar, (2)
Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah, dan (3) Pemecahan masalah dilakukan
menggunakan pendekatan pemikiran ilmiah.

Problem Based Learning dapat diterapkan: (a) Jika pengajar menginginkan agar pelajar dapat menguasai
dan memahami materi secara penuh, (b) Jika pengajar bermaksud untuk mengembangkan keterampilan
berpikir rasional pelajar, yaitu kemampuan menganalisis situasi, menerapkan pengetahuan yang mereka
miliki dalam situasi baru, mengenal adanya perbedaan antara fakta dan pendapat, serta mengembangkan
kemampuan dalam membuat judgment secara objektif, (c) Jika pengajar ingin kemampuan pelajar untuk
memecahkan masalah serta membuat tantangan intelektual bagi pelajar, (d) Jika pengajar ingin agar
pelajar memahami hubungan antara apa yang dipelajari dengan kenyataan dalam kehidupan (hubungan
antara teori dengan kenyataan)

Amir (2013) menjelaskan tujuh langkah proses Problem Based Learning yaitu sebagai berikut: (1)
Mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas, (2) Merumuskan masalah, (3) Menganalisis
masalah, (4) Menata gagasan secara sistematis dan menganalisisnya, (5) Memformulasikan tujuan
pembelajaran, (6) Mencari informasi tambahan dari sumber yang lain, dan (7) Menggabungkan dan
menguji infromasi baru, dan membuat laporan.

2. Motivasi Siswa

Motivasi belajar siswa dapat diukur dengan menggunakan instrumen angket karakter. Kuesioner atau
angket adalah suatudaftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan dinilai (responden) [7]. Dari
Kuesioner dapat mengetahui keadaan diri dari peseta didik, pengalaman yang telah diperoleh, dan sikap
pengetahuan yang dimiliki. Sikap tersebut antara lain yaitu sopan santun, jujur, tanggung jawab, kerja
keras,di siplin, mandiri, toleransi, dan rasa ingin tahu.

Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
yang menjamin keberlangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arahan pada kegiatan
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai).Sehingga motivasi juga
dapat digunakan untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran serta mendorong siswa untuk semangat
belajar dan membantu siswa untuk mencapai hasil yang diinginkan. Berdasarkan uraian tersebut oleh
karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan dari penelitian adalah untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa melalui model pembelajaran Problem Based learning

3. Penelitian Relevan

Peneliti mengutip beberapa penelitian untuk mendukung teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini,
yaitu:

Herliani (2017) membahas tentang model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis based
learning untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

4 Kerangka Berpikir

Upaya yang diperlukan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan belajar di kelas selalu
bergantung pada guru. Motivasi belajar siswa belum berkembang selama proses pembelajaran yang
berdampak pada prestasi belajar siswa yang rendah. Hal ini yang menjadi indikator perlunya upaya untuk
membantu siswa agar dapat meningkatkan Motivasi belajar yang lebih baik sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Penerapan model pembelajaran Problem Based learning lebih mendorong siswa untuk
belajar dan bekerja kooperatif dalam kelompok untuk mendapatkan solusi, berpikir kritis dan analitis,
mampu menetapkan serta menggunakan sumber daya pembelajaran yang sesuai .Dalam pembelajaran ini
siswa lebih banyak berperan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Melalui penerapan model
pembelajaran Problem Based learning ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

5. Hipotesis tindakan

Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: Penerapan
model pembelajaran problem Based Learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas VI SD.

6. Indikator keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah meningkatnya motivasi belajar siswa kelas VI SD.
Peningkatan motivasi belajar siswa dilihat dari aktivitas belajar selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based learning.
DAFTAR PUSTAKA

Dewantara, Hadjar, et al. "Modul Geometri Prisma pada Pembelajaran Think Pair Share Berbasis Ajaran
Ki." Jurnal Pendidikan Matematika 7.2 (2019).

WAHYUDIANA, Endang, et al. Problem-Based Learning-Based IPA Practicum Module to Improve


Problem-Solving Ability. Buana Pendidikan: Jurnal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unipa
Surabaya, 2021, 17.2: 161-167.

CARROLL, William K.; SHAW, Murray. Mengkonsolidasikan blok kebijakan neoliberal di Kanada,
1976 hingga 1996. Kebijakan Publik Kanada/Analyse de Politiques , 2001, 195-217

VITASARI, Rizka. Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Problem Based
Learning Siswa Kelas V SD Negeri 5 Kutosari. Kalam Cendekia PGSD Kebumen, 2013, 4.3.

PUTRI, Bella Cantika; ALDILA, Febri Tia; MATONDANG, Maria Marisa. Hubungan Antara Karakter
Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa. Integrated Science Education Journal, 2022, 3.2: 45-49.

PRIHASTUTI, Asepma Hygi; RAMADHANI, Suci; BUNDA, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Persada.
Penerapan Metode Pembelajaran Mind Mapping Dan Problem Based Learning Pada Mata Kuliah
Akuntansi Keuangan Lanjutan. Eklektik: Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Kewirausahaan, 2019, 2: 215-
31.

Anda mungkin juga menyukai