Oleh
I Wayan Wija Astawa,S.Pd
NIP -
i
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan anugerah-Nya PTK yang berjudul
“Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Tematik Kelas V Semester Genap SD
Negeri Nyanglan Tahun Pelajaran 2019/2020” dapat terselesaikan.
Dalam penyusunan PTK ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Maka dari itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak I Ketut Raka Yadnya,S.Pd.SD. selaku Kepala SD Negeri Nyanglan yang
telah membimbing dalam penyusunan PTK ini.
2. Teman – teman Guru di SD Negeri Nyanglan yang telah memberikan masukan,
saran dan bantuan kepada penulis.
3. Siswa Kelas V SD Negeri Nyanglan.
4. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.
Penulis menyadari bahwa PTK ini masih jauh dari sempurna, baik tata tulis
maupun sistematika penyusunannya, meskipun penulis telah berusaha secara optimal,
karena ibarat pepatah “Tiada Gading Yang Tak Retak”.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan PTK ini. Penulis berharap semoga Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
bermanfaat bagi pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan.
Penulis
vi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V
SEMESTER GENAP SD NEGERI NYANGLAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Oleh
I Wayan Wija Astawa,S.Pd
NIP -
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada pembelajaran
Tematik siswa kelas V semester genap SD Negeri Nyanglan Tahun Pelajaran
2019/2020. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan evaluasi serta refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V semester
genap SD Negeri Nyanglan tahun pelajaran 2019/2020 sebanyak 16 orang, yang terdiri
dari 9 orang laki-laki dan 7 orang perempuan. Pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan metode tes. Data yang telah didapatkan selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa rata-rata persentase hasil belajar pada siklus I mencapai 66,88% dengan kategori
cukup dan pada siklus II mencapai 84,06% dengan kategori baik. Jadi, pada siklus II
terjadi peningkatan rata-rata persentase hasil belajar meningkat 17,19%. Dari hasil
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dalam pembelajaran Tematik siswa kelas V SD Negeri
Nyanglan tahun pelajaran 2019/2020 dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN.............................................................................................. iv
PENGESAHAN.............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
viii
2.1.2 Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning............. 8
ix
4.2 Pembahasan............................................................................................... 47
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan.................................................................................................... 49
5.2 Saran.......................................................................................................... 49
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Sintaks Model Problem Based Learning................................................ 12
3.1 Objek, Metode, Alat, Sumber dan Sifat Data.......................................... 33
3.2 Tabel Distribusi Frekuensi Tunggal........................................................ 33
3.3 Penilaian Acuan Patokan (PAP).............................................................. 34
4.1 Hasil Belajar Siswa dan Ketuntasan Belajar Pra Siklus.......................... 36
4.2 Penilaian Acuan Patokan (PAP) Hasil Belajar Pra Siklus...................... 36
4.3 Hasil Belajar Siswa dan Ketuntasan Belajar Siklus I.............................. 38
4.4 Penilaian Acuan Patokan (PAP) Hasil Belajar Siklus I.......................... 40
4.5 Hasil Belajar Siswa dan Ketuntasan Belajar Siklus II............................ 43
4.6 Penilaian Acuan Patokan (PAP) Hasil Belajar Siklus II......................... 45
4.7 Ringkasan Data Hasil Belajar IPA.......................................................... 46
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1 Siklus PTK........................................................................................... 27
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1 RPP Siklus I
Lampiran 2 Tes Hasil Belajar Siklus I
Lampiran 3 Dokumentasi Pembelajaran Siklus I
Lampiran 4 RPP Siklus II
Lampiran 5 Tes Hasil Belajar Siklus II
Lampiran 6 Dokumentasi Pembelajaran Siklu II
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
keberhasilan suatu negara. Oleh karena itu perubahan dan peningkatan mutu
pendidikan perlu mendapat perhatian dari beberapa pihak, dalam hal ini
pemerintah beserta seluruh pakar dan pemerhati pendidikan. Masalah yang sering
dalamnya dan merupakan masalah yang kompleks dan selalu berubah sesuai
Suwatra, dkk. 2007:2) “belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang
bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan”. Menurut Teori
prilaku manusia yang sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang akan
berperilaku (yang baru) sabagai hasil interaksi dengan lingkungan, bukan sebagai
(dalam Suwatra, dkk. 2007:2) “belajar mengacu pada perubahan prilaku atau
1
disebabkan oleh instink, kematangan atau kelelahan dan kebiasaan”. Berdasarkan
2
2
belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman
dari individu.
Hal ini sesuai dengan kegiatan pembelajaran bagi peserta didik SD pada
beberapa kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator dari suatu mata pelajaran,
atau bahkan beberapa mata pelajaran. Pembelajaran tematik sangat penting bagi
sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau
peserta didik.
belajar yang disebabkan peserta didik tidak terlibat aktif secara langsung dalam
yang diberikan sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik terutama
pada aspek kognitif. Berdasarkan hasil wawancara dan pencatatan dokumen yang
sebelumnya terdapat beberapa peserta didik yang nilainya belum memenuhi KKM
yaitu 65. Pada kelas V dengan jumlah 16 peserta didik yang telah mencapai
3
ketuntasan hanya berjumlah 6 peserta didik dengan ketuntasan 38% dan masih ada
10 peserta didik dengan ketuntasan 62% yang belum mencapai kriteria yang sudah
ditentukan. Dengan demikian, dapat dinyatakan hasil tematik siswa kelas V dalam
kategori rendah.
bermakna bagi peserta didik, salah satunya adalah model pembelajaran Problem
Based Learning.
selanjutnya sering disebut PBL adalah salah satu model pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik dengan cara menghadapkan para peserta didik tersebut
pembelajaran ini, peserta didik dari sejak awal sudah dihadapkan kepada berbagai
masalah kehidupan yang mungkin akan ditemuinya kelak setelah lulus dari
bangku sekolah. Model pembelajaran PBL adalah cara penyajian bahan pelajaran
dianalisis dan disintesis dalam usaha mencari pemecahan atau jawabannya oleh
siswa. Permasalahan dapat diajukan atau diberikan guru kepada siswa, dari siswa
bersama guru, atau dari siswa sendiri, yang kemudian dijadikan pembahasan dan
Pelajaran 2019/2020”.
telah diberikan
berikut:
langsung
yang telah diuraikan dalam latar belakang di atas, maka masalah yang akan dikaji
2019/2020.
Learning (PBL).
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
b. Bagi Guru
yang berharga bagi para guru dalam melakukan upaya untuk meningkatkan
Problem Based Learning (PBL) khususnya mata pelajaran tematik dan mata
c. Bagi Sekolah
Learning/PBL)
selanjutnya sering disebut PBL adalah salah satu model pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik dengan cara menghadapkan para peserta didik tersebut
pembelajaran ini, peserta didik dari sejak awal sudah dihadapkan kepada berbagai
masalah kehidupan yang mungkin akan ditemuinya kelak setelah lulus dari
bangku sekolah.
menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan masalah untuk dianalisis dan
Permasalahan dapat diajukan atau diberikan guru kepada siswa, dari siswa
bersama guru, atau dari siswa sendiri, yang kemudian dijadikan pembahasan dan
7
8
masalah melalui tahap- tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari
pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi
siswa untuk belajar melalui berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah
dalam rangka memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi
pelajaran.
akar masalah yang ada di dunia nyata sebagai konteks pembelajaran dengan
ilmiah sehingga siswa belajar berpikir kritis dan belajar melalui pengalaman
dipecahkan.
9
diajukan.
peristiwa tertentu yang mengandung isu konflik, hingga siswa menjadi jelas
masalah apa yang akan dikaji. Dalam kegiatan ini guru bisa meminta
pendapat dan penjelasan siswa tentang isu-isu hangat yang menarik untuk
dipecahkan.
Kegiatan ini bisa dilakukan dalam diskusi kelompok kecil, hingga pada
10
dirumuskan melalui diskusi kelas. Pada tahapan ini setiap siswa didorong
1. Mengidentifikasi masalah.
2. Mengumpulkan data.
3. Menganalisis data.
analisisnya.
Dari beberapa bentuk PBL yang dikemukakan para ahli, maka secara umum
1. Menyadari masalah;
2. Merumuskan masalah;
3. Merumuskan hipotesis;
4. Mengumpulkan data;
5. Menguji hipotesis;
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa PBL
merumuskan masalah.
3. Merumuskan hipotesis.
4. Mengumpulkan data.
5. Menganalisis data.
untuk berpikir secara kritis dan ilmiah dalam melaksanakan setiap langkah-
aspek.
learning (PBL) adalah sebagai berikut: (1) Merupakan teknik yang cukup bagus
untuk memahami isi pelajaran; (2) Dapat menantang kemampuan siswa serta
memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa; (3) Dapat
barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan; (6)
dunia nyata; (10) Dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus-menerus
dengan tingkat berpikir siswa. Hal ini dapat terjadi karena adanya perbedaan
masalah secara kritis dan ilmiah serta melatih siswa berpikir kritis, analitis, kreatif
tingkat berpikir siswa, selain itu juga pembelajaran berbasis masalah memerlukan
15
waktu yang relatif lebih lama dari pembelajaran konvensional serta tidak jarang
hipotesis dan memecahkan masalah. Di sini peran guru sangat penting dalam
menggabungkan suatu konsep dalam beberapa materi, pelajaran atau bidang studi
menjadi satu tema atau topik pembahasan tertentu sehingga terjadi integrasi antara
menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik.
1. Holistik, pembelajaran tematik diamati dan dikaji dan beberapa bidang studi
dimiliki oleh peserta didik, yang pada gilirannya akan memberikan dampak
Di antara para pakar pendidikan dan psikologi tidak memiliki definisi dan
perumusan yang sama mengenai pengertian hasil belajar, namun di antara mereka
yang dikemukakan Hamalik (2001:30) hasil belajar adalah, “bila seseorang telah
belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari
tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti”.
hasil dari suatu interaksi tindak mengajar atau tindak belajar”, setelah belajar
tersebut melalui stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang
“hasil belajar dapat dipandang dari dua sisi, yaitu dari sisi siswa yaitu tingkat
jenis-jenis ranah kognitif, afektif dan psikomotor”. Dari sisi guru hasil belajar
oleh guru untuk dijadikan suatu ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan
pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan
adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan diri seseorang yang dinyatakan
dengan cara bertingkah laku baru berkat pengalaman baru baik secara kognitif,
afektif, dan psikomotor. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang diukur hanya
proses perubahan yang relatif tetap dalam prilaku individu sebagai hasil dari
Cepatnya informasi lewat radio, televisi, film, surat kabar, majalah dapat
kecakapan baru dan membawa perbaikan pada ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik.
dalam belajar ada dua, yaitu faktor intern dan ekstern yang akan dipaparkan
sebagai berikut.
faktor intern yaitu (a) sikap terhadap belajar, (b) motivasi belajar, (c)
konsentrasi belajar, (d) kemampuan mengolah bahan belajar, (e) cara
menyimpan perolehan hasil belajar, (f) cara menggali hasil belajar
yang tersimpan, (g) kemampuan berprestasi atau unjuk kerja, (h) rasa
percaya diri siswa, (i) intelegensi, (j) kebiasaan belajar, (k) cita-cita,
(2) factor ekstern yaitu (a) sikap terhadap belajar, (b) motivasi
belajar, (c) konsentrasi belajar, (d) kemampuan mengolah bahan
belajar, (e) cara menyimpan perolehan hasil belajar, (f) cara menggali
hasil belajar yang tersimpan, (f) kemampuan berprestasi atau unjuk
19
kerja, (g) rasa percaya diri siswa, (h) intelegensi, (i) kebiasaan
belajar, (j) cita-cita.
b) Motivasi belajar
Motivasi belajar dorongan yang terjadi dalam diri seseorang dalam proses
rendah.
c) Konsentrasi belajar
pelajaran.
menerima isi yang terdiri dari bahan belajar berupa pengetahuan, nilai kesusilaan,
nilai agama, nilai kesenian, serta keterampilan mental dan jasmani serta
siswa.
Kemampuan menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan dapat berlaku
dalam waktu pendek (cepat dilupakan) dan waktu yang lama (hasil belajar tetap
Dalam hal pesan baru, maka akan memperkuat pesan dengan cara
mempelajari kembali, atau mengaitkannya dengan bahan yang lama. Dalam hal
pesan lama, maka siswa akan memanggil kembali atau membangkitkan pesan dan
pengalaman lama untuk suatu unjuk hasil belajar. Proses menggali pesan lama
dapat berupa (i) transfer belajar atau (ii) unjuk prestasi belajar.
pengalaman. Bila proses-proses tersebut tidak baik, maka siswa dapat berprestasi
Rasa percaya diri timbul dari adanya pengakuan dari lingkungan. Dalam
“perwujudan diri” yang diakui oleh guru dan rekan sejawat siswa. Makin sering
selanjutnya rasa percaya diri siswa menjadi kuat, dan bila rasa percaya diri siswa
i) Intelegensi
bertindak secara terarah, berfikir secara baik dan bergaul dengan lingkungan
secara efisien.
j) Kebiasaan belajar
hasil belajar siswa, kebiasaan itu antara lain adalah (i) belajar pada akhir semester,
(ii) belajar tidak teratur, (iii) menyia-nyiakan kesempatan belajar, (iv) bersekolah
hanya untuk bergengsi, (v) datang terlambat bergaya pemimpin, (vi) bergaya
jantan seperti merokok, sok mempengaruhi teman lain dan (vii) bergaya minta
k) Cita-cita
22
secara tepat, (v) mengevaluasi hasil belajar secara jujur dan obyektif, (vi)
melaporkan hasil belajar siswa kepada orang tua siswa yang berguna bagi
pembelajaran yang baik, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dari siswa itu
sendiri, seperti misalnya gedung, lapangan olah raga, ruang kesenian, buku
c) Kebijakan penilaian
Keputusan tentang hasil belajar merupakan umpan balik bagi siswa dan bagi
guru, yang merupakan puncak harapan siswa. Secara kejiwaan, siswa terpengaruh
Tiap siswa memiliki kedudukan dan peranan yang diakui oleh sesamanya.
Jika seorang siswa diterima, maka ia akan mudah menyesuaikan diri dan segera
e) Kurikulum sekolah
adalah: (i) tujuan yang akan dicapai mungkin berubah, (ii) isi pendidikan berubah,
akibatnya buku-buku pelajaran, buku bacaan dan seumber lain akan berubah, (iii)
model, teknik dan pendekatan pebelajaran yang baru, (iv) evaluasi berubah, bila
evaluasi berubah, maka siswa akan mempelajari cara-cara belajar yang sesuai
hasil belajar siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
tersebut terdiri atas: faktor fisiologis. Sedangkan faktor eksternal terdiri atas
faktor lingkungan (fisik dan sosial) dan faktor instrumental (kurikulum, sarana-
mempengaruhi hasil belajar tersebut akan berinteraksi satu sama lain, dan pada
hasil belajar siswa perlu mendapat perhatian serius. Rendahnya hasil belajar siswa
sama dalam pembelajaran dan hubungan sosial siswa yang satu dengan siswa
Untuk itu, sangat perlu sekali dicarikan suatu strategi atau model
Problem Based Learning (PBL) mengkondisikan siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran dengan cara bermain sambil belajar, karena salah satu hal yang
demikian, hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik kelas V Semester genap
diuraikan di atas, maka berikut ini dapat diajukan hipotesis tindakan yang
secara efektif dan efisien, maka hasil belajar siswa kelas V Semester genap
METODE PENELITIAN
Nyanglan.
Nyanglan yang berjumlah 16 orang siswa yang terdiri dari 9 orang siswa
Objek dari penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik pada aspek
25
26
(PTK) merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya melalui
refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga
dalam kelas untuk memecahkan permasalahan yang ada di dalam kelas dengan
dengan kesulitan materi yang dihadapi guru dalam proses belajar mengajar.
siklus terdiri dari empat tahap yaitu: ”(a) perencanaan tindakan, (b) pelaksanaan
27
tindakan, (c) observasi atau evaluasi, serta (d) refleksi. Berikut ini adalah model
1
Siklus II
4
2
Siklus I 3
1
Keterangan :
2 Tahap Perencanaan
4 Tahap Tindakan
Tahap Observasi atau Evaluasi
Tahap Refleksi
3
refleksi awal. Pada observasi dan refleksi awal ini, kegiatan yang dilakukan
dalam tema lingkungan sahabat kita. Permasalahan ini mencakup sebagian siswa
memiliki hasil belajar dibawah kriteria ketuntasan untuk tema lingkungan sahabat
kita yaitu 65. Dalam tahap ini juga didiskusikan penyebab kesulitan belajar siswa.
dua siklus. Tahapan tindakan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut.
28
antara lain:
pada tujuan perbaikan yaitu meningkatkan hasil belajar siswa pada tema
dalam memahami materi tema lingkungan sahabat kita. Selain itu, pada akhir
siswa berkaitan dengan materi yang telah disajikan melalui penerapan model
yang dicapai sudah memenuhi apa yang diharapkan atau belum. Dengan demikian
maka guru dapat menyiapkan langkah dan persiapan pada siklus selanjutnya
Pada tahap ini peneliti mempraktikan RPP yang telah disusun dengan
menitik beratkan pada tujuan perbaikan yaitu meningkatkan hasil belajar siswa
pada tema lingkungan sahabt kita melalui penerapan problem based learning
(PBL) berbantuan media audio visual. Guru bisa melakukan observasi mengenai
dalam memahami materi tema lingkungan sahabat kita. Selain itu, pada akhir
siswa berkaitan dengan materi yang telah disajikan melalui penerapan model
4. Refleksi Siklus II
yang dicapai sudah memenuhi apa yang diharapkan atau belum. Dengan demikian
31
maka guru dapat menyiapkan langkah dan persiapan pada siklus selanjutnya
Metode tes adalah cara memperoleh data yang berbentuk suatu tugas yang
harus dikerjakan oleh seseorang atau kelompok orang yang dites. Dari tes dapat
”dilihat dari wujud fisiknya, suatu tes tidak lain dari sekumpulan pertanyaan yang
harus dijawab dan atau yang harus dikerjakan yang akan memberikan informasi
pertanyaan atau cara dan hasil subjek dalam melakukan tugas-tugas tersebut”.
Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
pda tema lingkungan sahabat kita Kelas V Semester II. Perangkat tes dalam
Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
Learning dalam proses pembelajaran tema lingkungan sahabat kita. Tes tersebut
berupa butir-butir soal sesuai dengan materi yang telah diajarkan. Agar butir-butir
32
soal dapat mengukur tujuan pembelajaran yang diharapkan maka perlu dibuatkan
kisi-kisi soal. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
data serta sumber dan sifat data, dapat disajikan seperti tabel sebagai berikut.
analisis data. Dalam menganalisis data ini digunakan metode analisis statistik
2.
3.
3.6
3.6.1. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Tema Lingkungan Sahabat Kita
SHT
NA = × NI (Sudijono, 2009:318)
SMI
Keterangan:
NA = Nilai Akhir
33
Tebel 3.2 Hasil Tes Hasil Belajar Secara Individual untuk Tema Lingkungan
Sahabat Kita
M=
∑X
N (Agung, 2005:95)
Keterangan:
M = Mean (rata-rata)
∑X = Jumlah skor klasikal
N = Jumlah individu
sebagai berikut.
Keterangan:
M% = Rata-rata persentase
M = Rata-rata skor
SMI = Skor maksimal ideal
34
lingkungan sahabat kita. Adapun PAP Skala Lima yang digunakan dapat dilihat
sahabat kita kemudian dibandingkan dengan tabel Penilaian Acuan Patokan (PAP)
skala lima.
Dalam penelitian ini, hasil belajar siswa pada saat pembelajaran Tema
siswa di atas KKM yang ditetapkan sekolah yaitu lebih dari atau sama dengan 65.
berhasil apabila hasil belajar siswa mencapai sama dengan atau lebih dari nilai 65
sesuai tuntutan KKM yang ditetapkan oleh sekolah dengan persentase hasil
belajar siswa secara klasikal sama dengan atau lebih dari 80%.
35
BAB IV
yang dikumpulkan dalam penelitian ini, yaitu data tentang hasil belajar siswa
terhadap pembelajaran yang diterapkan. Data hasil belajar siswa ini didapat dari
tes hasil belajar yang dilaksanakan pada akhir siklus. Data yang telah
dikumpulkan dianalisis sesuai dengan teknik analisis data yang telah ditetapkan
sebelumnya. Adapun hasil dari analisis data mengenai hasil belajar tema 8
awal, ditemukan beberapa faktor sebagai kendala yaitu: a) siswa belum fokus
pada kegiatan pembelajaran, b) hasil tes awal siswa menunjukkan sebagian besar
nilai siswa berada di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 65. Dalam proses
35
36
proses pembelajarn berlangsung. Dari hasil tes individu yang diberikan kepada
36
36
siklus, rata-rata hasil belajar yang diperoleh pada pra siklus sebesar 58,19.
Berdasarkan dari hasil tes awal yang dilakukan sebelum penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) diperoleh data skor hasil belajar
siswa pada tema 8 lingkungan sahabat kita yang disajikan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa dan Ketuntasan Belajar Pra Siklus
Tabel di atas menujukkan bahwa jumlah hasil belajar siswa adalah 931.
Dari jumalh tersebut, rata-rata hasil belajar siswa pada tema lingkungan sahabat
∑X = 931 N = 16
∑X
N
37
M=
931
M=
16
M = 58,19
M (%) =
( ) x 100 %
M
SMI
M (%) =
( SMI
M
) x 100 %
M (%) = (58,19
100 )
x 100 %
M(%) = 58,19 %
Tabel 4.2 Penilaian Acuan Patokan (PAP) Hasil Belajar Pra Siklus
Berdasarkan hasil analisis data di atas maka tingkatan hasil belajar mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam berdasarkan PAP skala lima berada pada
38
kategori Kurang dengan nilai rata-rata sebesar 58,19 yang berada pada tingkat
Setelah diadakan evaluasi akhir siklus I, maka diperoleh hasil belajar IPA
siswa pada siklus I. Hasil belajar IPA siswa pada siklus I tersebut dapat dilihat
Sahabat Kita karena selain mendengarkan penjelasan dari guru, siswa juga
Hasil belajar siswa pada siklus I Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita dengan
7. 007 55 Baik
8. 008 60 Cukup
9. 009 60 Sangat Baik
10. 010 55 Baik
11. 011 60 Cukup
12. 012 80 Baik
13. 013 60 Cukup
14. 014 60 Baik
15. 015 80 Sangat Baik
16. 016 80 Cukup
Jumlah 1070 -
analisis statistik deskriptif yang disajikan ke dalam tabel distribusi frekuensi dan
menghitung mean (M) serta membandingkan rata-rata (M) tersebut dengan lima
kriteria PAP skala lima sehingga diperoleh simpulan: sangat baik/ baik/ cukup/
a. Menghitung Mean
∑X
M =
N
Diketahui:
∑X = 1070 N = 16
∑X
M= N
1070
M=
16
M = 66,88.
M (%) =
( ) x 100 %
M
SMI
M (%) =
( SMI
M
) x 100 %
M (%) = (66,88
100 )
x 100 %
M(%) = 66,88 %
Berdasarkan hasil analisis data di atas maka tingkatan hasil belajar mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam berdasarkan PAP skala lima berada pada
kategori Cukup dengan nilai rata-rata sebesar 66,88 yang berada pada tingkat
C. Refleksi Siklus I
Refleksi dilakukan pada tahap terakhir setelah hasil tes pada siklus I
tersebut.
1. Siswa lebih mudah memahami materi tematik pada tema Lingkungan Sahabat
materi.
siswa sehingga siswa dituntut untuk aktif memecahkan kasus yang diberikan
yang harus diperbaiki. Adapun kendala atau permasalahan tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Masih ada siswa yang kurang baik memperhatikan materi pelajaran yang
Problem Based Learning (PBL). Dalam tahap penjelasan materi pelajaran, siswa
harus benar-benar mengikuti semua tahap tersebut secara baik dengan motivasi
bahwa dengan mamapu memahami kasus yang diberikan akan dapat memberikan
pengetahun lebih akan materi yang dipelajari. Dari hasil tes individu yang
diberikan kepada siswa pada akhir siklus I, rata-rata hasil belajar yang diperoleh
Dari refleksi tersebut, masih ada siswa yang mencapai nilai dibawah
kriteria ketuntasan dan persentase hasil belajar siswa secara klasikal masih belum
dapat mencapai kriteria keberhasilan yang ingin dicapai. Agar tercapainya kriteria
II, siswa sudah aktif dalam proses pembelajaran, hal ini terbukti dengan siswa
belajar sudah semakin baik dan sangat meningkat. Penerapan model Problem
Based Learning (PBL), siswa sudah memperhatikan secara baik materi pelajaran
peningkatan persentase hasil belajar dari siklus sebelumnya. Hasil belajar siswa
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada siklus II dapat dilihat pada
Tabel 4.5.
NAMA SISWA
NO NILAI KETERANGAN
(KODE)
1. 001 85 Sangat Baik
2. 002 95 Baik
3. 003 90 Sangat Baik
4. 004 80 Sangat Baik
5. 005 85 Sangat Baik
6. 006 90 Sangat Baik
7. 007 60 Sangat Baik
8. 008 85 Sangat Baik
9. 009 85 Sangat Baik
10. 010 60 Sangat Baik
11. 011 85 Sangat Baik
12. 012 90 Sangat Baik
13. 013 85 Sangat Baik
14. 014 85 Sangat Baik
15. 015 90 Sangat Baik
16. 016 95 Sangat Baik
Jumlah 1345 -
44
analisis statistik deskriptif yang disajikan ke dalam tabel distribusi frekuensi dan
menghitung mean (M) serta membandingkan rata-rata (M) tersebut dengan lima
kriteria PAP skala lima sehingga diperoleh simpulan: sangat baik/ baik/ cukup/
a. Menghitung Mean
∑X
M =
N
Diketahui:
∑fX = 1345 N = 16
∑fX
M =
N
1345
M =
16
M = 84,06
M (%) =
( SMI
M
) x 100 %
Diketahui:
M = 84,06
45
SMI = 100
M (%) =
( SMI
M
) x 100 %
M (%) = (84,06
100 )
x 100 %
M(%) = 84,06%
Berdasarkan hasil analisis data di atas maka tingkatan hasil belajar siswa
Tematik Tema Lingkungan Sahabat Kita berdasarkan PAP skala lima berada pada
kategori Baik dengan nilai rata-rata sebesar 84,06 yang berada pada tingkat
C. Refleksi Siklus II
Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, siswa sudah aktif dalam proses
sudah semakin baik dan sangat meningkat. Secara umum pembelajaran dengan
46
Learning (PBL) dari pra siklus ke siklus I, dan dari siklus I ke siklus II disajikan
Tabel 4.7 Ringkasan Data Hasil Belajar Tematik Tema Lingkungan Sahabat Kita
Berdasarkan Tabel 4.7 secara umum dapat dilihat peningkatan hasil belajar
IPA dari Pra Siklus sampai ke siklus II. Adapun peningkatan hasil belajar Tematik
Tema Lingkungan Sahabat Kita dari Siklus I ke siklus II adalah sebagai berikut.
= 84,06% - 66,88%
= 17,19%
hasil belajar siswa dari siklus I sampai dengan siklus II telah mencapai kriteria
keberhasilan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, penelitian ini dapat
memperoleh data bahwa hasil motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa telah
ditetapkan.
4.2 Pembahasan
model pembelajaran Problem Based Learning, terlihat bahwa hasil belajar peserta
didik dilihat dari nilai pada pra siklus, nilai rata-rata kelas memang kurang baik
yakni dengan rata-rata 58,19 dan rata-rata nilai setelah mendapatkan pembelajaran
mencapai 66,88. Serta jika dihitung dari ketuntasan sebanyak 16 orang mendapat
nilai di atas 65 atau 65% dan 6 orang yang mendapat nilai di bawah 65 atau 38%
hasil belajar siswa. Namun, pada Siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan
rata nilai yang sudah mencapai 84,06. Serta jika dihitung ketuntasan sebanyak 14
orang peserta didik yang mendapat nilai 65 ke atas atau 87,5% dan 2 orang peserta
didik mendapat nilai kurang dari 65 yaitu 12,5%. Data tersebut sudah
ketuntasan.
PENUTUP
5.1 Simpulan
Tema Lingkungan Sahabat Kita pada siswa kelas V SD Negeri Nyanglan. Hal ini
terlihat dari hasil belajar siswa pada muatan pembelajaran Tematik melalui model
dan ketuntasan belajar klasikal pada siklus I dan siklus II yang mengalami
peningkatan. Hasil belajar siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan yaitu ketuntasan belajar klasikal 80% pada siklus II di mana terlihat
rata-rata 84,06.
Tematik yang mencakup hasil belajar Tematik Tema Lingkungan Sahabat Kita
5.2 Saran
berlangsung.
49
50
5.2.4 Peneliti yang berminat untuk mengadakan penelitian lebih luas tentang
akan dilaksanakan.
51
DAFTAR PUSTAKA
-------.2010. Penelitian Tindakan Kelas (Teori dan Analisis Data dalam PTK).
Makalah disajikan dalam workshop Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar FIP Undiksha, Singaraja 27 september 2010.
LAMPIRAN
Lampiran 3: RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri,
dan cinta tanah air dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan
guru
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati,
menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah dan tempat bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.
Muatan : SBdP
No Kompetensi Indikator
1 3.2 Memahami tangga nada 3.2.1 Mengidentifikasi (C4) jenis-jenis
tangga nada.
2 4.2 Menyanyikan lagu-lagu dalam 4.2.1 Mempraktikkan (P3) lagu
berbagai tangga nada dengan iringan bertangga nada mayor dan minor
musik
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca teks manfaat air bersih bagi kehidupan makhluk hidup,
peserta didik dapat menganalisi peristiwa atau tindakan yang terdapat pada teks
nonfiksi secara tepat.
2. Melalui kegiatan membaca teks, peserta didik dapat menceritakan kembali
peristiwa atau tindakan dengan memperhatikan latar cerita dengan tepat.
3. Dengan menyimak video siklus air yang disajikan, secara mandiri peserta didik
mampu menganalisis proses siklus air dengan tepat.
4. Dengan mengamati tayangan video yang ditampilan pada power point, peserta
didik dapat menemukan dampak siklus air bagi peristiwa di bumi serta
kelangsungan makhluk hidup secara tepat.
5. Melalui kegiatan menyimak video, peserta didik dapat membuat bagan siklus air
berdasarkan informasi dari berbagai sumber dengan benar.
6. Melalui kegiatan menyimak lagu, peserta didik dapat mengidentifikasi jenis-
jenis tangga nada dengan benar.
7. Dengan kegiatan bernyanyi, peserta didik dapat mempraktikkan lagu bertangga
nada mayor dan minor dengan baik.
D. NILAI KARAKTER YANG DIKEMBANGKAN
Pendidikan karakter yang diharapkan (PPK)
1. Religiusitas
2. Nasionalisme
3. Kemandirian
4. Integritas
5. Disiplin
6. Bertanggung Jawab
Kegiatan Literasi
1. Membaca teks pada buku tema 8 subtema 1 pembelajaran 2 halaman 9 dan
literasi digital
E. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Reguler Materi Remedial Materi Pengayaan
A. Bahasa Indonesia B. C.
Informasi penting dalam Informasi penting dalam Informasi penting dalam
sebuah teks peristiwa sebuah teks peristiwa sebuah teks lainnya
D. IPA E. F.
Proses terjadinya siklus Proses terjadinya siklus Menentukan Proses
air air terjadinya siklus air
secara singkat
G. SBdP H. I.
Menguraikan jenis-jenis Menguraikan jenis-jenis Menyebutkan contoh
tangga nada, unsur-unsur tangga nada, unsur-unsur lagu diantonis mayor dan
sebuah lagu (Notasi sebuah lagu (Notasi minor
Musik, Tanda Kunci, Musik, Tanda Kunci,
Tempo, Dinamik, dan Tempo, Dinamik, dan
Tangga nada) Tangga nada)
F. MODEL PENDEKATAN & METODE
J. Model : Problem Based Learning (PBL)
K. Pendekatan : Saintifik (Mengamati, Menanya,
Mengumpulkan Informasi/Mencoba,
Menalar/Mengasosiasi, Mengomunikasikan) dan TPACK
L. Metode : Penugasan, Pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan
Ceramah
G. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media
a. Video
b. Powerpoint
c. Google classroom
d. Zoho form
e. Google form
f. E-LKPD
g. Zoom meeting
h. Smartphone/Laptop
2. Bahan
a. Kertas
b. Pensil
c. Penggaris
3. Sumber Belajar
a. Buku Pedoman Guru Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita Kelas 5 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017).
b. Buku Siswa Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita Kelas 5 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017). Halaman 7-14
c. Internet
d. Video Siklus air https://youtu.be/rUohhTzyATA
e. Slide teks Siklus air
f. Slide teks Cerita “Manfaat Air Bersih Bagi Kehidupan Makhluk Hidup”.
g. E-Bahan Ajar https://online.flippingbook.com/view/78391836/
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Alokas
Tahap
Kegiatan Pembelajaran Daring i Kegiatan
Pembelajaran
Waktu
Kegiatan Pendahuluan
B. Kegiatan Inti
2. Penilaian Pengetahuan:
M. Teknik penilaian : Tes tertulis
N. Bentuk penilaian : Isian
3. Penilaian Keterampilan:
O. Teknik penilaian : Nontes
P. Bentuk penilaian : Rubrik penilaian
J. PEMBELAJARAN REMEDIAL
Bagi peserta didik yang belum dapat menentukan Isi penting dalam sebuah teks,
tangga nada, dan proses siklus air dengan tepat, akan ditingkatkan kemampuannya
dengan bimbingan guru dan tes ulang.
K. PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Peserta didik dapat menambah pengetahuan mengenai Isi penting dalam sebuah
teks, tangga nada, dan proses siklus air dengan membaca teks siklus air dan
pemanfaatan air bagi makhluk hidup lainnya dan menentukan jenis-jenis lagu
nasional sesuai dengan jenis tangga nada.
Penilaian Pengetahuan
Kisi-Kisi Soal
Tema : 8. Lingkungan Sahabat Kita
Subtema : 1. Manusia dan Lingkungan
PB :2
Muatan Kompetensi Indikator Indikator soal Teknik Bentuk Level No
Dasar Penilaia Instrumen Kognitif Soal
n
Bahasa 3.8 3.8.1 Menga-
Disajikan teks Tes Soal isian C4 1
Indonesia Menguraikan nalisis (C4)
manfaat air tertulis
urutan peristiwa peristiwa atau
bagi makhluk
atau tindakan tindakan yang
hidup, peserta
yang terdapat terdapat pada
didik mampu
pada teks teks nonfiksi
menjelaskan
nonfiksi manfaat air
bagi makhluk
hidup.
IPA 3.8 Menganalisis 3.8.1 Menga- Disajikan Tes Soal isian C4 2
siklus air dan nalisis (C4) pernyataan, tertulis
dampaknya pada proses siklus peserta didik
peristiwa di air mampu
bumi serta menganalisis
kelangsungan pengertian
makhluk hidup siklus air.
Disajikan C4 3
gambar peserta
didik mampu
menguraikan
proses siklus
air
Disajikan
3.8.2 gambar siklus C4 4
Menemukan air, peserta
(C4) dampak didik dapat
siklus air bagi menemukan
peristiwa di proses
bumi serta transpirasi
kelangsungan yang terjadi
makhluk hidup pada siklus air
Petunjuk Umum :
1) Rulislah identitas pada lembar jawaban!
2) Bacalah setiap soal dengan teliti!
3) Kerjakan terlebih dahulu soal-soal yang kamu anggap lebih mudah!
4) Semua jawaban dikerjakan pada lembar jawaban yang disediakan!
5) Periksalah Kembali pekerjaanmu sebelum lembar jawaban diserhkan kepada
Guru!
Makhluk hidup sangat tergantung terhadap air untuk mampu bertahan hidup,
berdasarkan teks di atas sebutkan manfaat air bagi makhluk hidup . . . .
Pada gambar siklus air tersebut, buatlah urutan proses terjadinya siklus air . . . .
4. Perhatikan gambar berikut!
Pada gambar siklus air tersebut, jelaskan proses yang ditandai dengan no. urut 1 . . . .
5. Perhatikan teks lagu di bawah ini!
2. Siklus air adalah rangkaian atau tahapan yang dilalui oleh air dari bumi, ke
atmosfer, dan kembali lagi ke bumi.
4. Proses tersebut dinamakan (evaporasi) pada air laut atau tumbuhan (transpirasi)
terkena panas matahari, akan terjadi penguapan. Proses itu kemudian
membentuk awan.
5. Ciri-ciri lagu “Tik-tik Bunyi Hujan” adalah sebagai berikut.
a. Lagu menggunakan nada dasar C=do
b. Lagu bersifat lembut
c. Lagu menggunakan tangga nada diantonis minor
Rubrik Penilaian :
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri,
dan cinta tanah air dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan
guru
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati,
menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah dan tempat bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca teks, peserta didik dapat menganalisi peristiwa yang terdapat
pada teks nonfiksi dengan tepat.
2. Dengan berdiskusi melalui zoom, peserta didik dapat menceritakan kembali
kembali peristiwa atau tindakan dengan memperhatikan latar cerita yang
terdapat pada teks fiksi dengan tepat.
3. Dengan menyimak video Siklus air tanah yang disajikan, secara mandiri
peserta didik mampu menganalisis proses siklus air tanah dengan tepat.
4. Dengan mengamati tayangan gambar yang ditampilan pada power point,
peserta didik dapat menemukan faktor-faktor penyebab berkurangnya
ketersediaan air tanah dengan tepat.
5. Dengan berdiskusi melalui zoom, peserta didik dapat menjelaskan dampak
siklus air tanah bagi peristiwa di bumi serta kelangsungan makhluk hidup
dengan penuh tanggungjawab.
Kegiatan Literasi
2. Membaca teks pada buku tema 8 subtema 2 pembelajaran 1 halaman 53 s/d 55
dan literasi digital
E. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Reguler Materi Remedial Materi Pengayaan
Bahasa Indonesia
Informasi penting Informasi penting Informasi penting
dalam sebuah teks dalam sebuah teks dalam sebuah teks
peristiwa peristiwa
lainnya
IPA
Proses terjadinya Proses terjadinya Faktor penyebab
siklus air tanah siklus air tanah berkurangnya
ketersediaan air
tanah
G. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media
a. Video
b. Powerpoint
c. Google classroom
d. Zoho form
e. Google form
f. E-LKPD
g. Zoom meeting
h. Smartphone/Laptop
2. Bahan
a. Kertas
b. Pensil
c. Penggaris
3. Sumber Belajar
a. Buku Pedoman Guru Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita Kelas 5 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017).
b. Buku Siswa Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita Kelas 5 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017). Halaman 53 s/d 59
c. Video Siklus air tanah https://youtu.be/wAW7zIzWA_c
d. Slide teks Siklus air tanah
e. Bahan Ajar
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Alokas
Tahap Kegiata
Kegiatan Pembelajaran Daring i
Pembelajaran n
Waktu
Kegiatan Pendahuluan
3. Penilaian Keterampilan :
Teknik penilaian : Nontes
Bentuk penilaian : Rubrik penilaian
J. PEMBELAJARAN REMEDIAL
Bagi peserta didik yang belum dapat menentukan peristiwa dalam sebuah teks dan
proses siklus air tanah dengan tepat, akan ditingkatkan kemampuannya dengan
bimbingan guru dan tes ulang.
K. PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Peserta didik dapat menambah pengetahuan mengenai peristiwa dalam sebuah teks
dan proses siklus air tanah dengan membaca teks siklus air tanah.
Kisi-Kisi Soal
Tema : 8. Lingkungan Sahabat Kita
Subtema : 2. Perubahan Lingkungan
PB :1
Muatan Kompetensi Indikator Indikator soal Teknik Bentuk Level No
Dasar Penilaian Instrumen Kognitif Soal
Bahasa 3.8 3.8.1 Disajikan teks Tes Soal C4 1,2
Indonesia Menguraikan Menganalisis Siklus air, tertulis Pilihan
urutan (C4) peristiwa peserta didik Ganda
peristiwa atau yang terdapat mampu
tindakan yang pada teks mengenalisis
terdapat pada nonfiksi peristiwa pada
teks nonfiksi sebuah teks.
Petunjuk Umum :
1) Rulislah identitas pada lembar jawaban!
2) Bacalah setiap soal dengan teliti!
3) Kerjakan terlebih dahulu soal-soal yang kamu anggap lebih mudah!
4) Semua jawaban dikerjakan pada lembar jawaban yang disediakan!
5) Periksalah Kembali pekerjaanmu sebelum lembar jawaban diserhkan kepada
Guru!
Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal no. 1 sampai dengan 4!
Siklus Air
Proses siklus air menyebabkan air bergerak meninggalkan tanah ke udara.
Selanjutnya, air turun lagi ke tanah dalam bentuk air hujan. Nah, air yang turun ke
tanah ini ada yang masuk ke sungai. Aliran air di sungai ini akan terkumpul kembali
di laut. Selain masuk ke sungai dan mengalir ke laut, ada juga air yang tergenang
membentuk danau.
Air yang turun ke tanah ada yang masuk dan bergerak ke dalam tanah melalui
celah-celah dan pori-pori tanah serta batuan. Air yang masuk ke dalam tanah ini
kemudian menjadi air cadangan (sumber air).
Air cadangan akan selalu ada apabila daerah peresapan air selalu tersedia.
Daerah resapan air terdapat di hutan-hutan. Tumbuhan hutan mampu memperkukuh
struktur tanah. Saat hujan turun, air tidak langsung hanyut, tetapi air akan terserap
dan tersimpan di dalam tanah. Air yang tersimpan dalam tanah akan menjadi air
tanah. Air akan lebih mudah meresap jika terdapat banyak tumbuhan. Air yang
meresap akan diserap oleh akar tumbuhan tersebut. Adanya air dan akar di dalam
tanah menyebabkan struktur tanah menjadi kukuh dan tidak mudah longsor.
Saat ini hutan banyak yang gundul akibat penebangan liar. Selain penebangan,
hutan dapat rusak akibat pembakaran. Pepohonan di hutan ditebang atau dibakar
dengan alasan tertentu. Seperti untuk membuka lahan pertanian, perumahan, atau
industri. Kegiatan-kegiatan ini dapat mengurangi kemampuan tanah dalam
menyimpan air. Akibatnya, pada saat hujan terjadi banjir dan pada saat kemarau
banyak daerah mengalami kekeringan.
Pembangunan jalan yang menggunakan aspal atau beton dapat menghalangi
meresapnya air hujan ke dalam tanah. Akibatnya, pada saat hujan air tidak dapat
meresap ke dalam tanah. Hal ini menyebabkan terjadinya banjir dan air menggenangi
jalan-jalan.
Sumber: Buku siswa Kelas V Tema 8
4. Curah hujan yang tinggi dapat mengakibatkan banyaknya ketersediaan air tanah,
namun di perkotaan saat musim penghujan masih kesulitan ditemukan sumber air
tanah hal tersebut disebabkan karena beberapa faktor kecuali. . . .
a. Banyaknya daerah resapan yang dibuat disetiap pekarangan rumah.
b. Dibuatkan gorong-gorong untuk membantu jalan raya tidak tergenang saat
musim penghujan.
c. Banyaknya bangunan tinggi dan daerah yang padat penduduk.
d. Jalan yang dibuat terbut dari beton dan aspal sehingga air hujan yang jatuh
tidak dapat diserap oleh tanah.
Berdsarkan gambar tersebut, jika proses siklus air tanah diawali dengan evaporasi
maka tahap selanjutnya secara beruntut adalah . . . .
a. Presipitasi – infiltasi – kondensasi – evaporasi – transpirasi.
b. Kondensai – presipitasi – transpirasi – infiltrasi – evaporasi.
c. Transpirasi – kondensasi – presipitasi – infiltrasi – evaporasi.
d. Transpirasi – kondensasi – presipitasi – evaporasi – infiltrasi.
9. Upaya-upaya apa yang bisa kamu lakukan untuk menjaga ketersediaan air bersih
kecuali . . . .
a. Tidak menggunakan air tanah secara berlebihan, sehingga air tanah tetap terjaga
jumlahnya dan tidak habis saat digunakan.
b. Menanam pohon yang akarnya mampu menyimpan air tanah dengan baik.
c. Tidak membuang sampah sembarangan, karena membuang sampah
sembarangan dapat menutup pori-pori tanah, yang menghalangi proses
penyerapan air ke tanah.
d. Mencemari tanah dengan limbah atau zat kimia, yang dapat memengaruhi
kebersihan air tanah
10. Ketersediaan air tanah mulai berkurang karena banyaknya jalan yang di aspal dan
tidak adanya daerah resapan air hujan yang dibuat di setiap perumahan. Dengan
demikian air hujan yang jatuh ke bumi tidak akan bisa terserap dengan baik oleh
tanah. Untuk menanggulangi hal tersebut upaya apa yang dapat dilakukan manusia
untuk menjaga ketersediaan air tanah tetap terjaga adalah . . . .
a. Menanam pepohonan yang banyak halaman rumah dengan bantun pot.
b. Melakukan penebangan hutan secara liar.
c. Menyediakan daerah resapan disetiap pekarangan rumah.
d. Melakukaan betonisasi di halaman rumah dan di jalan raya.
Kunci Jawaban :
1. B 6. C
2. D 7. A
3. C 8. D
4. A 9. D
5. D 10. C
Rubrik Penilaian :