(PTK)
Oleh:
Yogyakarta
2019
i
HALAMAN PENGESAHAN
Penulis:
Sapta Herisnawati, SE
Telah dibaca dan disahkan oleh Kepala Sekolah SMA Islam Al Azhar 9
Yogyakarta pada tanggal 27 Desember 2019.
Kepala Sekolah
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penelitian
tindakan kelas yang berjudul UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING MATERI
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PADA PESERTA DIDIK SMA ISLAM AL
AZHAR 9 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2019/2020 telah terselesaikan
dengan lancar. Besar harapan agar proses pembelajaran yang dilaksanakan ke depannya
semakin berkualitas yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar peserta
didik.
Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru, sekolah dan dunia
Pendidikan pada umumnya dan dapat menjadi alternatif metode dan kontribusi referensi
dalam pelaksanaan pembelajaran dalam dunia pendidikan.. Akhirnya, tiada karya
yang sempurna dikarenakan ketidaksempurnaan peneliti. Maka kritik dan saran
membangun penulis harapkan demi penelitian peneliti yang semakin baik.
Sapta Herisnawat, SE
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbedaan Catatan Biasa dengan model Mind Mapping ..................................... 26
Tabel 2. Kriteria penilaian alternatif skala likert ............................................................... 36
Tabel 3. Kategori Aktivitas Belajar Peserta didik ............................................................. 37
Tabel 4. Hasil Pretest para Siklus ...................................................................................... 41
Tabel 5. Rata-rata perolehan pre test pra siklus I ............................................................... 41
Tabel. 6 Hasil Perhitungan Persentase Aktivitas Belajar Siklus I ..................................... 45
Tabel 7. Hasil post test Siklus I ......................................................................................... 46
Tabel 8. Hasil Perhitungan Persentase Aktivitas Belajar Siklus II .................................... 51
Tabel 9. Hasil post test Siklus II ........................................................................................ 51
Tabel 10. Peserta didik yang sudah dan belum mencapai KKM Siklus II ........................ 52
Tabel .11. Peningkatan Persentase Aktivitas Belajar ......................................................... 54
Tabel 12. peningkatan aktivitas belajar peserta didik dari siklus I ke siklus II ............... 56
Tabel 13. Daftar Nilai Pre test dan Pos Test tiap siklus Peserta didik Kelas XII IPS .... 58
Tabel .14. Peningkatan Hasil Belajar Ekonomi ................................................................ 59
Tabel 15. Kategori Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Peserta didik pada Siklus I dan
Siklus II .............................................................................................................................. 61
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
belajar yang rendah dan dapat mengakibatkan prestasi belajar rendah bahkan
menurun dari sebelumnya.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada pembelajaran ekonomi
semester gasal menunjukkan bahwa peserta didik masih pasif saat
pembelajaran berlangsung sehingga hasil belajar pada semester gasal masih
banyak yang belum mencapai KKM ditunjukkan pada nilai murni rata-rata
ulangan semester gasal kelas XII IPS yaitu 70.48. sehingga dari 25 peserta
didik terdapat 13 (52%) peserta didik yang belum mencapai KKM. Oleh
karena itu diperlukan pengaturan lingkungan belajar yang tepat dan model
pembelajaran yang menyenangkan supaya peserta didik lebih aktif dan
memiliki prestasi belajar yang lebih baik pada semester Genap.
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model
pembelajaran mind mapping. Model mind mapping merupakan bagian dari
active learning yaitu suatu model pembelajaran yang mengajak peserta didik
untuk belajar secara aktif menggunakan otak. Baik untuk menemukan ide
pokok dari materi, memecahkan masalah atau mengkorelasikan apa yang
mereka pelajari ke dalam masalah di kehidupan nyata. Dengan belajar aktif
peserta didik diajak turut serta dalam semua proses pembelajaran, baik
mental maupun fisik. Model pembelajaran Mind Mapping dapat
dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, baik yang bersifat personal
maupun kolaboratif. Khusus, dalam konteks pembelajaran, model
pembelejaran mind mapping dapat digunakan untuk membantu peserta didik
dalam memahami, mengorganisasikan dan memvisualisasikan materi dan
aktivitas belajarmya secara kreatif dan atraktif .
Berdasarkan penjabaran di atas perlu dilakukan penelitian apakah
model pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan keaktifan serta
prestasi belajar peserta didik, terutama di kelas XII IPS SMA Islam Al Azhar
9 Yogyakarta.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat
diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1. Kurangnya keaktifan peserta didik kelas XII IPS terutama pada
pembelajaran Ekonomi
2
2. Hasil belajar peserta didik masih rendah bahkan terdapat 52% peserta didik
yang belum mencapai KKM
3. Peserta didik beranggapan bahwa materi pelajaran Ekonomi sukar dipelajari.
4. Perlunya menggunakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar peserta didik
5. Model pembelajaran mind mapping dipilih untuk dilaksanakan.
6. Tahap-tahap model pembelajaran mind mapping dipilih sebagai upaya untuk
meningkatkan keaftifan dan prestasi belajar peserta didik.
C. Pembatasan masalah
Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini akan dibatasi pada
hal-hal berikut:
1. Materi pembelajaran dalam penelitian ini dibatasi pada materi
Persamaan Dasar Akutansi untuk peserta didik kelas XII IPS semester 1
SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta.
2. Penelitian ini meninjau keaktifan dan prestasi belajar peserta didik dalam
penerapan model pembelajaran mind mapping.
3. Prestasi belajar ekonomi yang dibandingkan adalah prestasi belajar
ekonomi dalam aspek kognitif berupa nilai prestasi belajar ekonomi yang
diungkap menggunakan instrument tes prestasi belajar ekonomi berupa
soal pilihan ganda untuk materi Persamaan Dasar Akutansi
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Apakah penerapan model pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan
keaktifan peserta didik dalam pembelajaran ekonomi materi Persamaan
Dasar Akutansi kelas XII IPS semester 1 SMA Islam Al Azhar 9
Yogyakarta?
2. Adakah peningkatan prestasi belajar Ekonomi pada peserta didik kelas XII
IPS semester 1 SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta Tahun Ajaran
2019/2020, dengan penerapan model pembelajaran mind mapping materi
Persamaan Dasar Akutansi?
3
3. Bagaimana model pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar Ekonomi pada peserta didik kelas XII
IPS semester 1 SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta Tahun Ajaran
2019/2020 untuk materi Persamaan Dasar Akutansi
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah untuk:
1. Mengetahui peningkatan keaktifan belajar Ekonomi pada peserta didik
kelas XII IPS semester 1 SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2019/2020, dengan penerapan model pembelajaran mind mapping
materi Persamaan Dasar Akutansi
2. Mengetahui peningkatan prestasi belajar Ekonomi pada peserta didik kelas
XII IPS semester 1 SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta Tahun Ajaran
2019/2020, dengan penerapan model pembelajaran mind mapping materi
Persamaan Dasar Akutansi
3. Mengetahui penerapan model pembelajaran mind mapping untuk materi
Persamaan Dasar Akutansi pelajaran Ekonomi kelas XII IPS semester 1
tahun ajaran 2019/2020 di SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak.
Beberapa manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan pembelajaran ilmu
ekonomi dengan model pembelajaran mind mapping
2. Manfaat Praktis
a. Peserta Didik
1) Meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran ekonomi
2) Meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran
ekonomi
12
b. Pendidik
1) Memperoleh pengalaman dan wawasan baru tentang penerapan
model pembelajaran mind mapping
2) Dapat digunakan sebagai referensi untuk pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang lebih baik
3) Dapat termotivasi untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) menggunakan model pembelajaran lainnya
4) Sebagai referensi bagi pendidik lain yang akan melaksanakan
model pembelajaran mind mapping.
c. Sekolah
1) Mendorong dikembangkannya penerapan model-model pembelajaran
yang bervariasi pada mata pelajaran ekonomi, sesuai dengan masalah
pembelajaran dan kondisi yang dihadapi di sekolah.
2) Meningkatkan prestasi sekolah pada mata pelajaran ekonomi
3) Meningkatkan kinerja sekolah melalui peningkatan profesionalisme
pendidik sebagai bahan dokumentasi hasil penelitian pada mata
pelajaran ekonomi
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Aktivitas Belajar
a. Pengertian Aktivitas Belajar
Proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh dua
pihak, yaitu peserta didik dan guru. Peserta didik dalam kegiatan belajar
berperan aktif sebagai pelaku proses belajar dan mengambil ilmu yang diberikan
oleh guru. Sebaliknya guru berperan sebagai faktor pembantu serta mengarahkan
peserta didik dalam proses pembelajaran untuk melakukan kegiatan di dalam
kelas baik fisik maupun non fisik. Guru sebagai pengarah peserta didik
hendaknya mampu merencanakan pembelajaran yang akan melibatkan berbagai
aktivitas peserta didik di dalam kelas. Dengan adanya kedua peran yang saling
berkaitan antara peserta didik dan guru tersebut, proses belajar mengajar akan
berjalan dengan baik.
Menurut Evelin Siregar dan Hartini Nara (2010: 4) belajar adalah sebuah
proses yang kompleks yang di dalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek-
aspek tersebut adalah: (1) bertambahnya jumlah pengetahuan, (2) adanya
kemampuan mengingat dan memproduksi, (3) adanya penerapan pengetahuan,
(4) menyimpulkan makna, (5) menafsirkan dan mengaitkan dengan realitas, dan
(6). Adanya perubahan
sebagai pribadi. Menurut Baharuddin (2007:12) belajar merupakan
aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam
dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman. Dengan
demikian, belajar dapat membawa perubahan bagi si pelaku, baik perubahan
pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Slavin (dalam Baharuddin, 2007:116)
menyatakan bahwa dalam proses belajar dan pembelajaran peserta didik harus aktif
dan peserta didik menjadi pusat kegiatan belajar dan pembelajaran di kelas.
Sardiman (2012:97) mengungkapkan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar,
subjek didik/peserta didik harus aktif berbuat. Dengan kata lain, bahwa dalam
belajar sangat diperlukan aktivitas. Tanpa aktivitas proses belajar tidak mungkin
berlangsung dengan baik.
14
Berdasarkan beberapa pandangan yang telah dikemukakan oleh para ahli di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah semua kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan pengetahuan/kemampuan baru yang
dapat membawa perubahan baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun
keterampilan.
15
Beberapa jenis aktivitas belajar yang dikemukakan oleh Syaiful Bahri
Djamarah (2011: 38) yaitu:
1) Mendengarkan
2) Memandang
3) Meraba, membau, dan mencicipi/mengecap
4) Menulis
5) Membaca
6) Membuat ikhtisar atau ringkasan dan menggarisbawahi
7) Mengamati tabel-tabel, diagram-diagram, dan bagan-bagan
8) Menyusun paper atau kertas kerja
9) Mengingat
10) Berpikir
11) Latihan atau praktik
Menurut Nana Sudjana (2004: 61) menyatakan keaktifan peserta didik
dapat dilihat dari berbagai hal:
1) Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya.
2) Terlibat dalam pemecahan masalah.
3) Bertanya kepada peserta didik lain atau guru apabila tidak memahami
persoalan yang dihadapinya.
4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk
pemecahan masalah.
5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru.
6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya.
7) Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis.
8) Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang diperoleh dalam
menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapainya.
Berdasarkan berbagai pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa jenis aktivitas belajar cukup komleks dan bervariasi yang melibatkan
aktivitas fisik dan aktivitas mental. Dalam penelitian ini aktivitas belajar
yang digunakan adalah jenis aktivitas belajar menurut Paul B. Diedrich yang
meliputi aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas mendengarkan, aktivitas
menulis, aktivitas mental, dan aktivitas emosional.
16
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar
Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu
perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku, berhasil atau tidaknya
belajar dipengaruhi beberapa faktor. Ngalim Purwanto (2014: 102)
menggolongkan faktor yang mempengaruhi belajar menjadi 2 macam, yaitu:
1) Faktor yang ada dalam diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor
individual yang meliputi faktor kematangan, kecerdasan, latihan,
motivasi, dan faktor pribadi.
2) Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial. Yang
termasuk faktor ini antara lain faktor keluarga, guru dan cara
mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkngan
dan kesempatan yang tersedia dalam motivasi sosial.
Ngalim Purwanto (2014: 104) mengatakan bahwa faktor guru dan
cara mengajarnya merupakan faktor yang terpenting, karena sikap dan
kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan guru dan bagaimana cara
guru mengajarkan pengetahuan kepada peserta didik serta kecakapan guru
dalam menggunakan alat-alat yang disediakan di sekolah, turut menentukan
bagaimana hasil belajar yang dapat dicapai peserta didik. cara mengajar dan
alat-alat pembelajaran dapat dituangkan dalam model pembelajaran
yang dipilih oleh guru.
Menurut Wina Sanjaya (2013:143-146) terdapat 3 faktor
yang memengaruhi aktivitas belajar peserta didik, yaitu:
1) Guru
Ada beberapa hal yang memengaruhi Aktivitas Belajar
Akuntansi dipandang dari sudut guru, yaitu kemampuan guru, sikap
profesionalitas guru, latar belakang pendidikan guru, dan pengalaman
mengajar.
a) Kemampuan guru
Guru yang memiliki kemampuan yang tinggi akan bersikap
kreatif dan inovatif yang selamanya akan mencoba dan mencoba
menerapkan berbagai penemuan baru yang dianggap lebih baik untuk
membelajarkan peserta didik. Kemampuan dalam proses
pembelajaran berhubungan erat dengan cara guru
17
mengimplementasikan perencanaan pembelajaran, yang mencakup
kemampuan menerapkan keterampilan dasar mengajar dan
keterampilan mengembangkan berbagai model pembelajaran yang
dianggap mutakhir.
Keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki seperti
keterampilan bertanya, keterampilan variasi stumulus, keterampilan
membuka dan menutup pelajaran, keterampilan memberikan
penguatan (reinforcement) dan lain sebagainya. Sedangkan,
keterampilan mengembangkan model pembelajaran contohnya
mengembangkan model inkuiri, discovery, model keterampilan
proses, model pembelajaran, model klinis, advance organizer, dan lain
sebagainya.
b) Sikap Profesionalitas Guru
Guru yang profesional selamanya akan berusaha untuk mencapai
hasil yang optimal. Ia tidak akan merasa puas dengan hasil yang telah
dicapai. Oleh karenanya ia akan selalu belajar untuk menambah
wawasan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kemampuan dan
keterampilannya, misalnya dengan melacak berbagai sumber belajar
melalui kegiatan membaca.
c) Latar Belakang Pendidikan Guru dan Pengalaman Mengajar
Dengan latar belakang pendidikan yang tinggi, memungkinkan
guru memiliki pandangan dan wawasan yang luas terhadap variabel-
variabel pembelajaran seperti pemahaman tentang psikologi anak,
pemahaman terhadap unsur lingkungan dan gaya belajar peserta
didik, pemahaman tentang berbagai model, dan model pembelajaran.
Guru yang telah memiliki jam terbang mengajar yang tinggi
memungkinkan ia lebih mengenal berbagai hal yang berkaitan dengan
proses pembelajaran.
2) Sarana Belajar
a) Ruang Kelas
Ruang kelas yang terlalu sempit misalnya, akan memengaruhi
kenyamanan peserta didik dalam belajar. Demikian juga dengan
penataan kelas. Kelas yang tidak ditata dengan rapi, tanpa ada gambar
18
yang menyegarkan, ventilasi yang kurang memadai, dan sebagainya
akan membuat peserta didik cepat lelah dan tidak bergairah dalam
belajar. Yang juga harus diperhatikan dalam penataan ruang kelas
adalah desain tempat duduk peserta didik.
b) Media dan sumber belajar
Peserta didik memungkinkan untuk belajar dari berbagai sumber
informasi secara mandiri, baik dari media grafis seperti buku,
majalah, surat kabar, buletin, dan lain-lain; atau dari media elektronik
seperti radio, televisi, film slide, video, komputer, atau mungkin dari
internet. Oleh karena itu, keberhasilan pembelajaran yang berfokus
pada aktivitas akan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dan
pemanfaatan media dan sumber belajar.
3) Lingkungan Belajar
Ada dua hal yang termasuk ke dalam faktor lingkungan belajar, yaitu
lingkungan fisik dan lingkungan psikologis. Lingkungan fisik meliputi
keadaan dan kondisi sekolah, misalnya jumlah kelas, laboratorium,
perpustakaan, kantin, kamar kecil yang tersedia, serta di mana lokasi
sekolah itu berada. Yang termasuk ke dalam lingkungan fisik ini juga
adalah keadaan dan jumlah guru. Keadaan guru misalnya adalah
kesesuaian bidang studi yang melatar belakangi pendidikan guru dengan
mata pelajaran yang diberikannya. Lingkungan psikologis adalah iklim
sosial yang ada di lingkungan sekolah itu. Misalnya keharmonisan
hubungan antara guru dengan guru, antara guru dengan kepala sekolah,
termasuk keharmonisan antara pihak sekolah dengan orang tua.
Berdasarkan beberapa faktor di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
aktivitas belajar dipengaruhi dari dalam diri peserta didik itu sendiri dan
juga faktor luar. Salah satu faktor luar yang dikemukakan di atas adalah
faktor dari model pembalajaran Snowball Throwing yang menuntut
peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran di kelas.
d. Manfaat Aktivitas Belajar
Aktivitas peserta didik dalam proses belajar sangat penting, karena
pembelajaran tanpa adanya aktivitas dari peserta didik tidak mungkin
berjalan dengan baik. Hal ini menjelaskan bahwa manfaat aktivitas belajar
19
adalah komponen penting untuk mendukung proses pembelajaran yang baik
sehingga tujuan dari pembelajaran itu sendiri dapat tercapai. Menurut
Oemar hamalik, (2011: 91) tentang manfaat aktivitas dalam proses
pembelajaran:
1) Peserta didik mencari dan mengalami pengalaman sendiri.
2) Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi peserta didik.
3) Memupuk kerjasama dan harmonisasi di kalangan para peserta didik
yang pada gilirannya akan memperlancar kerja kelompok.
4) Peserta didik belajar dan bekerja berdasarkan minat dan kemampuan
sendiri, sehingga sangat bermanfaat dalam rangka pelayanan perbedaan
individual.
5) Memupuk disiplin belajar dan suasana belajar yang demokratis.
6) Membina dan memupuk kerjasama antar sekolah dan masyarakat dan
hubungan antara guru dan orang tua peserta didik, yang bermanfaat
dalam pendidikan peserta didik.
7) Pembelajaran dan belajar dilaksanakan secara realistik dan konkrit,
sehingga mengembangkan pemahaman dan berfikir kritis serta
menghindarkan terjadinya verbalisme.
8) Pembelajaran dan kegiatan belajar menjadi hidup sebagaimana
baiknya kehidupan dalam masyarakat yang penuh dinamika.
Manfaat dari aktivitas belajar juga dikemukakan oleh Martinis Yamin
(2007: 77) bahwa aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran dapat
merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berfikir kritis, dan
dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Guru seharusnya memahami pentingnya aktivitas peserta didik dalam
pembelajaran.sehingga dapat mendorong dan memotivasi peserta didik untuk
aktif. Guru harus bisa menanamkan kesadaran pada diri peserta didik akan
pentingnya aktivitas, sehingga aktivitas belajar akan timbul dari kesadaran
peserta didik pribadi. Ketika budaya untuk aktif saat pembelajaran sudah
tertanam, maka potensi yang dimiliki peserta didik akan berkembang dan
tujuan pembelajaran yang diinginkan akan tercapai.
Manfaat aktivitas belajar dalam pembelajaran ekonomi sendiri adalah
mendukung jalannya pembelajaran yang baik agar tujuan pembelajaran
20
ekonomi dapat tercapai. Banyak manfaat yang diperoleh dari aktivitas belajar
yang tinggi. Manfaat aktivitas dalam pembelajaran yaitu:
1) Para peserta didik mencari pengalaman sendiri dan langsung
mengalami sendiri.
2) Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi peserta
didik secara integral.
3) Memupuk kerja sama yang harmonis di kalangan peserta didik.
4) Para peserta didik bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri.
5) Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi
demokratis.
6) Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat, dan hubungan
antara orang tua dengan guru.
7) Pengajaran diselenggarakan secara realistis dan konkret sehingga
mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta
menghindari verbalitas.
8) Pengajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam
kehidupan di masyarakat.
(Oemar Hamalik, 2013: 175-176)
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Proses belajar akan menghasilkan output yang dinamakan hasil belajar.
Hasil belajar merupakan puncak dari rangkaian proses belajar yang kemudian
dievaluasi oleh guru. Hasil evaluasi tersebut kemudian menjadi gambaran
berhasil atau tidaknya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap
peserta didiknya.
Hasil belajar peserta didik pada hakekatnya merupakan perubahan
tingkah laku setelah melalui proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai
hasil belajar dalam pengertian luas mencangkup bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik. Penilaian dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan
menggunakan tes hasil belajar, terutama hasil belajar kognitif berkenaan
dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendekatan dan
pengajaran (Nana Sudjana, 2005: 3).
21
Hasil belajar peserta didik menurut Benjamin S. Bloom pada umumnya
adalah menyangkut perubahan tiga ranah yakni ranah kognitif, afektif, dan
ranah psikomotorik (Nana Sudjana, 2005: 22). Menurut Abdurrahman (Asep
Jihad dan Abdul Haris, 2008: 14) hasil belajar adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Peserta didik dikatakan berhasil
dalam belajar ketika peserta didik dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran
atau tujuan instruksional.
Menurut peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 pasal 64, penilaian hasil
belajar oleh pendidik dibagi menjadi lima jenis kelompok mata pelajaran,
yaitu:
1) Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia.
2) Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian.
3) Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi.
4) Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika.
5) Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan
kesehatan.
Mata pelajaran ekonomi yang merupakan objek yang diteliti termasuk
kedalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari
beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah tahapan puncak pencapaian tujuan pembelajaran yang meliputi aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik oleh peserta didik setelah melakukan
kegiatan belajar. Hasil belajar ekonomi yang diteliti dalam penelitian ini
berupa aspek kognitif saja, karena aspek kognitif akan dapat diketahui
seberapa besar kemampuan peserta didik dalam menguasai isi mata pelajaran.
22
ada tiga faktor penting dari anak yang mempengaruhi keberhasilan peserta
didik belajar, faktor itu adalah kecerdasan anak, kesiapan anak, dan bakat
anak. Menurut muhibbin Syah (2012: 145) faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar peserta didik dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu: (1) faktor
internal (faktor dari dalam diri peserta didik) yakni keadaan/kondisi jasmani
dan rohani peserta didik meliputi aspek fisiologis seperti keadaan mata dan
telinga dan aspek psikologis seperti intelegensi, (2) faktor eksternal (faktor
dari luar peserta didik) meliputi lingkungan sosial (guru, teman-teman, dan
sebagainya), (3) faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni
jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi strategi dan model yang
digunakan peserta didik untuk melakukan kegiatan pembelajaran meteri-
materi pelajaran. Faktor pendekatan belajar sangat mempengaruhi hasil
belajar peserta didik, sehingga semakin mendalam cara belajar peserta didik
maka semakin baik hasilnya.
23
3) Penilaian yang komprehensif membutuhkan beraneka prosedur.
4) Penilaian membutuhkan pengetahuan mengenai keterbatasannya.
5) Penilaian merupakan suatu cara untuk mendapatkan apa yang akan
diinginkan.
Menurut Furqon Hidayatullah (2009: 79), pembelajaran dapat dikatakan
berkualitas jika memiliki beberapa indikator, yaitu:
1) Pembelajaran yang menantang atau pembelajaran yang memberikan
tantangan kepada peserta didik untuk melakukan dan menyelesaikan,
akan membuat anda muncul rasa ingin mencoba, ingin melakukan, ingin
menyelesaikan tugas guru atau ingin memecahkan masalah.
2) Pembelajaran yang menyenangkan yang akan mendorong peserta didik
untuk belajar dan menyebabkan peserta didik tertarik terhadap
pembelajaran tersebut.
3) Pembelajaran yang mendorong eksplorasi dan mengembangkan
sendiri pelajaran yang telah disajikan guru sebagai tindak lanjutnya
karena adanya pembelajaran yang menantang dan menyenangkan.
4) Memberi pengalaman sukses yaitu adanya perasaan yang
menyenangkan dan membanggakan bagi peserta didik sebagai akibat
berrhasil memecahkan sesuatu.
5) Mengembangkan kecakapan berfikir yang dapat dilihat pada kreatifitas
peserta didik.
Indikator inilah yang digunakan untuk mengukur seberapa besar kualitas
pembelajaran yang diberikan guru kepada peserta didik. Kualitas
pembelajaran ini nantinya akan mempengaruhi keberhasilan belajar yang
didapatkan oleh peserta didik. Semakin berkualitas suatu pembelajaran maka
akan semakin besar pula keberhasilan peserta didik dalam menerima
pembelajaran dari guru.
Menurut Djamarah ( 2006: 107), terdapat taraf atau tingkatan dalam
mengukur keberhasilan sebagai berikut :
1) Istimewa/maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai
oleh peserta didik.
2) Baik sekali/optimal, apabila sebagian besar bahan pelajaran dapat
dikuasai 76%-99%.
24
3) Baik/ minimal, apabila bahan pelajaran hanya dikuasai 60%-75%.
4) Kurang, apabila bahan pelajaran yang dikuasai kurang dari 60%.
Berdasarkan uraian beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa untuk
mengetahui seberapa jauh tingakat pengalaman belajar peserta didik,
dilakukan pengukuran tingkat pencapaian peserta didik. Dari hasil
pengukuran ini guru memperoleh data informasi hasil proses belajar peserta
didik kemudian memberikan evaluasi atas keberhasilan pengajaran guna
perbaikan proses pembelajaran selanjutnya.
25
Waktu yang diperlukan untuk Waktu yang diperlukan untuk
belajar lebih lama belajar lebih cepat dan efektif
Statis Membuat individu lebih kreatif
Tabel 1. Perbedaan Catatan Biasa dengan model Mind Mapping (Sugiarto, 2004:12)
26
karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua, tiga
atau empat hal sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang kita
akan lebih mudah mengerti dan mengingat.
5. Buatlah garis hubung yang melengkung bukan garis lurus karena akan
membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan organis seperti
cabang-cabang pohon jauh lebih menarik bagi mata.
6. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis karena dengan kata kunci
tunggal dapat memberi banyak daya dan fleksibilitas kepada Mind
Mapping.
7. Gunakan gambar, karena seperti gambar central, setiap gambar bermakna
seribu kata. Jadi, bila kita memiliki 10 gambar dalam Mind Mapping kita,
maka Mind Mapping kita sudah setara dengan
8. 10.000 kata catatan.
27
8) Setelah selesai, perwakilan kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil Mind Mapping di depan kelas.
Berdasarkan langkah-langkah seperti di atas diharapkan peserta didik
lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran sehingga materi yang
disampaikan akan mudah dipahami dan diingat oleh peserta didik. Selain itu,
peserta didik juga harus aktif dalam kegiatan pembelajaran seperti, bertanya
dan menjawab pertanyaan. Guru juga harus memberikan pertanyaan-
pertanyaan kepada peserta didik, sehingga akan tercipta proses belajar yang
baik di dalam kelas.
28
B. Penelitian yang relevan
Beberapa hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Zuyyina dkk yang berjudul Penerapan Model
Pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil Belajar pada mata Pelajaran Ekonomi di
SMA tahun pelajaran 2014/2015. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil
belajar ekonomi kelas eksperimen mendapat nilai rata-rata 79,21 dan hasil belajar
ekonomi kelas kontrol mendapat nilai rata-rata 73,03. Terdapat perbedaan yang
positif dan signifikan antara hasil belajar mata pelajaran ekonomi yang diajar dengan
model mind mapping dengan model pembelajaran konvensional, di mana nilai
kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan nilai kelas kontrol di kelas X
SMA Islam BAWARI Pontianak. Sedangkan effect size nya tergolong tinggi adalah
sebesar 0,94.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Chusnul Nuroeni yang berjudul Keefektifan
Penggunaan Model Mind Mapping terhadap Aktifitas dan hasil Belajar IPA pada
materi Peristiwa Alam kelas V SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal pada tahun
2013. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktifitas
pembelajaran pada kelas eksperimen yang menggunakan model mind mapping
dibandingkan dengan kelas konvensional.
C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran ekonomi di
kelas XII IPS SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta tahun pelajaran 2019/2020
mengenai pentingnya peran guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran untuk
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar peserta didik, pembelajaran ekonomi dirasa
masih sulit dan saat pembelajaran berlangsung peran peserta didik masih pasif serta
masih ada 52% hasil belajar peserta didik yang belum mencapai KKM.
Pembelajaran yang baik merupakan pembelajaran yang melibatkan peran serta
guru maupun peserta didik. Guru harus mampu menyampaikan materi dengan baik
dan dapat di mengerti oleh peserta didik serta mampu membuat suasana pembelajaran
yang menarik dan menyenangkan, sehingga peserta didik mampu memberikan
feedback berupa aktivitas yang positif di kelas. Agar pembelajaran yang diharapkan
dapat tercapai, maka salah satu faktor yang berperan dalam upaya menciptakan
pembelajaran yang baik adalah penggunaan metode dan model mengajar yang
29
tepat, menarik, dan menyenangkan. Penggunaan model yang tepat diharapkan mampu
meningkatkan aktivitas belajar peserta didik sehingga pada akhirnya hasil belajar
peserta didik akan meningkat.
Model pembelajaran Mind Mapping merupakan salah satu model pembelajaran
yang mampu menghidupkan suasana pembelajaran yang aktif dan dapat mendorong
peserta didik pada kegiatan mengkontruksi materi yang disampaikan guru. Aktivitas
utama dalam model pembelajaran Mind Mapping ini adalah peserta didik dituntut
aktif dan kreatif dalam memahami materi sesuai dengan hasil diskusi kelompok
masing-masing peserta didik. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk membuat
penelitian berjudul “Penerapan Model Mind Mapping untuk Meningkatkan
Keaktifan dan Prestasi Belajar Ekonomi Peserta Didik Kelas XII IPS Semester 1
SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta Tahun Ajaran 2019/2020 pada Materi
Persamaan Dasar Akutansi”.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah praktis di dalam kelas untuk
memperbaiki kualitas proses pembelajaran, meningkatkan hasil belajar, dan
menemukan model pembelajaran inovatif untuk memecahkan masalah yang
dialami oleh pendiddik dan peserta didik (Saur Tampubolon, 2013: 19). Jenis
penelitan tindakan kelas ini dipilih karena penelitian tindakan kelas merupakan
salah satu teknik agar pembelajaran yang dikelola peneliti selalu mengalami
peningkatan melalui perbaikan secara terus menerus. Peningkatan hasil belajar
peserta didik dikarenakan pada penelitian tindakan kelas terdapat proses
refleksi diri (self reflection) yakni upaya menganalisis untuk menemukan
kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Proses perbaikan dilakukan melalui perencanaan dan pengimplementasian
dalam proses pembelajaran sesuai dengan program pembelajaran yang telah
disusun.
2. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan proses pengkajian berdaur ulang yang
terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi tindakan, dan
refleksi (Suharsimi Arikunto, 2006).
PLAN
Keterangan:
reflect
Plan = Perecanaan tindakan
observe Act = Tindakan
Ac Observe = observasi tindakan
Reflect = Refleksi
Resived
plan
reflect
observe
Ac
31
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 siklus. Secara rinci kegiatan pada
masing-masing siklus akan dijabarkan sebagai berikut :
a. Siklus I
Siklus I terdiri dari tahap perencanaan (planning), tahap
tindakan/pelaksanaan (action), tahap pengamatan (observation), dan tahap
refleksi.
1) Tahap Perencanaan (planning)
a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
kegiatannya disusun sesuai dengan model pembelajaran mind
mapping
b) Menyiapkan materi pelajaran yang akan diajarkan.
c) Menyusun instrumen penelitian yang berupa lembar observasi
aktivitas belajar, soal post test, dan angket. Angket yang diberikan
kepada peserta didik berupa angket aktivitas belajar peserta didik
terhadap mata pelajaran ekonomi sebelum dan sesudah penerapan
model pembelajaran mind mapping.
2) Tindakan/pelaksanaan (action)
a) Sebelum penerapan model pembelajaran mind mapping, peneliti
melakukan observasi terhadap peserta didik untuk mengetahui hasil
belajar ekonomi.
b) Kegiatan pembelajaran diusahakan sesuai alur/tahapan dalam
penggunaan model pembelajaran mind mapping.
c) Selama proses pembelajaran peneliti mengamati aktivitas belajar
yang dilakukan di kelas dan mencatat ke dalam lembar observasi
aktivitas belajar.
d) Pada siklus ini terdapat tiga kegiatan pembelajaran berupa kegiatan
awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
3) Pengamatan (observation)
Tahap ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Observer melakukan pengamatan secara sistematis terhadap kegiatan
pembelajaran yang sedang berlangsung. Kegiatan pengamatan
dilakukan secara komprehensif dengan menggunakan lembar
observasi dan catatan lapangan. Pengamatan yang dilakukan peneliti
32
disini untuk mengetahui : (a) aktivitas belajar peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran di kelas, data kemajuan hasil belajar peserta
didik.
4) Refleksi (reflection)
Tahap ini hasil observasi dianalisis dan digunakan sebagai
refleksi apakah dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan sudah
sesuai harapan atau belum. Jika belum sesui harapan maka perlu
diupayakan adanya penyempurnaan pada siklus berikutnya. Perbaikan
yang dilakukan peneliti dan kolaborator bertujuan untuk meningkatkan
aktifitas peserta didik serta prestasi belajar peserta didik. Berdasarkan
hasil refleksi, peneliti bersama guru menyusun rencana pemecahan
masalah untuk memperbaiki kegiatan yang belum maksimal di siklus I
dan ditindaklanjuti pada siklus II.
b. Siklus II
Siklus II disusun setelah siklus I telah selesai dilaksanakan, siklus II ini
dilakukan untuk memperbaiki kekurangan pada proses pembelajaran siklus
I. Tahap-tahapan siklus II sama dengan tahap-tahapan pada siklus I yang
meliputi perencanaan (planning), tahap tindakan/pelaksanaan (action),
tahap pengamatan (observation), dan tahap refleksi.
33
D. Definisi Operasional
1. Model Pembelajaran Mind Mapping
Model pembelajaran mind mapping adalah suatu model pembelajaran yang
diawali dengan pembentukan kelompok untuk mendapat tugas dari guru
setelah guru melakukan diskusi dengan peserta didik. Kemudian masing-
masing peserta didik memetakan materi yang dipelajari dalam bentuk sebuah
map (peta) untuk memudahkan peserta didik memahami dan mengingat
materi dengan baik. Setiap kelompok dituntut untuk aktif berdiskusi dan
mempresentasikan hasil mind mapping kelompoknya di depan kelas
sehingga diharapkan tidak hanya keaktifan peserta didik yang meningkat
namun juga prestasi belajarnya dapat melesat.
2. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar ekonomi adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan
oleh peserta didik untuk memperoleh ilmu dalam bidang ekonomi. Penelitian
ini menggunakan model pembelajaran mind mapping untuk merangsang peserta
didik lebih aktif dan berkompetisi dalam proses pembelajaran ekonomi di
kelas. Aktivitas belajar ekonomi di kelas meliputi : (a) peserta didik
memperhatikan guru saat menerangkan pembelajaran (visual activities), (b)
peserta didik memberikan pertanyaan kepada peserta didik atau guru tentang
materi (oral activities), (c) peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru
maupun jawaban dari teman (listening activities), (d) peserta didik mencatat
materi pelajaran yang telah dijelaskan (writing activities), (e) peserta didik
berdiskusi kelompok (mental activities), (f) peserta didik bersemangat dalam
mengikuti proses pembelajaran (emotional).
3. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan tolok ukur seberapa besar tingkat keberhasilan
peserta didik setelah melalui proses belajar di kelas. Hasil belajar mencangkup
bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar ekonomi dalam
penelitian ini yang diukur adalah aspek kognitif pada masing-masing individu.
Pada penelitian ini hasil belajar dapat diukur dengan pemberian soal tes untuk
mengetahui tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah
diajarkan. Hasil belajar peserta didik diukur dengan soal post test atau setelah
melalui siklus dua siklus.
34
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan beberapa cara dalam pengumpulan data,
diantaranya:
1. Observasi
Observasi digunakan untuk pengambilan data secara langsung di
lapangan. Pengambilan data ini digunakan untuk mengetahui bagaimana
hasil dari penerapan model pembelajaran mind mapping terhadap aktivitas
dan hasil belajar peserta didik kelas XII IPS Semester 1 SMA Islam Al Azhar
9 Yogyakarta. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jenis observasi partisipan, karena peneliti terlibat langsung di lapangan dan
data yang sebenarnya tentang kondisi di lapangan dapat dibuktikan secara
pasti kebenarannya. Kelebihan observasi partisipan adalah pengamat dapat
lebih menghayati, merasakan dan mengalami sendiri seperti individu yang
sempat diamatinya. Dengan demikian, hasil pengamatan akan lebih berarti,
lebih objektif, sebab dapat dilaporkan sebagaimana adanya seperti yang
terlihat oleh pengamat.
2. Dokumentasi
Teknik pengambilan data dengan dokumentasi dalam penelitian ini
berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar penilaian aktivitas
peserta didik, daftar hadir peserta didik, daftar kelompok peserta didik, dan
foto-foto kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
mind mapping.
3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan metode pengambilan data berupa catatan-
catatan yang dibuat ketika proses penelitian berlangsung. Catatan lapangan
digunakan untuk mendapatkan data dalam mengetahui proses pembelajaran
di kelas selama penelitian berlangsung.
F. Instrumen Penelitian
1. Lembar Observasi
Instrumen lembar observasi berisi indikator-indikator dari aktivitas
belajar peserta didik yang diamati pada saat kegiatan penelitian berlangsung.
35
Aspek yang akan diamati dalam penelitian ini adalah kegiatan yang
berhubungan dengan aktivitas belajar ekonomi, yaitu :
Tabel . 3. Pedoman indikator observasi :
No Indikator yang diamati Jenis Aktivitas Sumber
1 Memperhatikan saat guru menjelaskan Visual Activity
2 Membaca materi pelajaran
3 Bertanya kepada guru Oral Activity
4 Diskusi kelompok dan mengemukakan
pendapat
5 Mendengarkan penjelasan guru Listening
Activity
Peserta
6 Mencatat materi dan hasil diskusi Writing Activity
Didik
7 Mengerjakan tugas kelompok
8 Berdiskusi dan bekerjasama dengan Mental Activity
sesama anggota kelompok
9 Membantu sesama anggota kelompok Emotional
dalam memahami materi Activity
10 Bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran
Peneliti kemudian memberikan skor kepada masing-masing indikator
yang akan diamati menggunakan skala likert berupa empat jawaban alternatif
yaitu sangat baik, baik, tidak baik, dan sangat tidak baik (Endang
Mulyatiningsih, 2011: 29). Kategori dibuat dalam rentangan mulai dari yang
tertinggi sampai yang terendah. Rubrik penilaian indikator yang diamati :
Kategori Skor
Tidak aktif 0
Cukup aktif 1
Aktif 2
Tabel. 2. Kriteria penilaian alternatif skala likert
2. Catatan Lapangan
Catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk mencatat segala
kejadian selama penerapan model pembelajaran mind mapping saat
36
pembelajaran ekonomi berlangsung. Kejadian-kejadian dilapangan yang
mendukung penelitian dicatat menggunakan instrumen ini.
3. Tes
Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik khususnya
aspek kognitif. Peneliti menggunakan melalui tahapan pre test diawal
pertemuan dan post test pada setiap siklus untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar ekonomi. Peneliti membuat post test yang dilakukan selesai
pembelajaran menggunakan model pembelajaran mind mapping. Hasil post test
pada siklus kedua akan dibandingkan dengan hasil post test siklus pertama
untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar peserta didik.
37
2. Teknik analisis data hasil belajar ekonomi
a. Dihitung nilai rata-rata (nilai pre test dan post test)
∑x
𝑋=
𝑁
X = Nilai rata-rata
∑X = Jumlah seluruh skor
N = Banyak subjek (Sutrisno Hadi, 2004: 13)
b. Persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
% 𝑘𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 = x 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘
H. Indikator Keberhasilan
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila dalam penggunaan
model pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
peserta didik. Peneliti merumuskan indikator keberhasilan dalam penelitian ini
adalah:
1. Penelitian dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping ini
berhasil apabila ada peningkatan aktivitas belajar ekonomi dalam kegiatan
pembelajaran di kelas dari siklus satu ke siklus dua. Tujuan pembelajaran
dengan model ini dapat dikatakan berhasil dan berkualitas apabila aktivitas
belajar peserta didik mampu mencapai minimal 75% peserta didik aktif saat
pembelajaran di kelas.
2. Penelitian dengan menggunakan model mind mapping ini berhasil dan
berkualitas apabila ada peningkatan hasil belajar dan mencapai tingkat
keberhasilan peserta didik dengan minimal 75% peserta didik mencapai KKM
yang telah ditentukan oleh sekolah sebesar 75 pada kompetensi persamaan
dasar akutansi
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur Penelitian
Tindakan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2019, dan
tanggal 03, 05 serta 10 September 2019. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus
dengan empat kali pertemuan dan satu kali pra penelitian. Siklus I dilaksanakan dalam
dua kali pertemuan dan satu kali pra penelitian dan siklus II dilaksanakan dalam dua
kali pertemuan. Masing-masing pertemuan selama 2 x 45 menit.
1. Tahap Penelitian Siklus I
Penelitian pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan serta
satu kali pra penelitian dengan alokasi waktu 2 x 45 menit per pertemuan.
Pertemuan pertama sebagai pertemuan pra penelitian dilaksanakan pada hari Selasa
tanggal 27 Agustus 2019 pada jam ke 3 dan ke 4. Pertemuan ini dilakukan untuk
melaksanakan pretest pra tindakan serta penyusunan rencana tindakan siklus I, sedangkan
pertemuan ke dua pada hari Kamis tanggal 29 Agustus 2019 pada jam ke 3 dan ke 4
dilaksanakan tindakan dan observasi penelitian, selanjutnya pertemuan ketiga pada
tanggal 03 September 2019 pada jam ke 2 dan ke 3 dilaksanakan post test siklus I
dan refleksi. Materi yang dipelajari pada siklus I mengenai Persamaan Dasar
Akutansi. Langkah-langkah pelaksanaan dalam siklus I adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan (planning)
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I menerapkan model pembelajaran
mind mapping (memetakan materi agar mudah diingat serta dipahami dengan
baik). Dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping di dalam kelas
lebih menyenangkan dan aktifitas peserta didik dituntut agar lebih berkembang
dan kreatif. Materi tentang persamaan dasar akutansi dipilih sebagai tolok
ukur pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan rencana semula,
kelas yang digunakan untuk penelitian adalah kelas XII IPS semester 1 tahun
pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 25 peserta didik. Selanjutnya peneliti melakukan:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP disusun oleh peneliti dengan model pembelajaran mind mapping.
Materi yang diajarkan pada siklus I adalah Persamaan Dasar Akutansi.
RPP pada siklus I terlampir pada Lampiran 1.
39
2) Hand Out
Hand out untuk siklus I berisi materi tentang Persamaan dasar Akutansi
berupa konsep persamaan dasar akutansi, analisis transaksi terhadap persamaan
dasar akutansi, dan laporan keuangan. (Lampiran 2).
3) Penyusunan Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
observasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
mind mapping (Lampiran 1), catatan lapangan (Lampiran 1), dan soal post
test (Lampiran 1). Lembar observasi digunakan pada saat pembelajaran
berlangsung, catatan lapangan digunakan saat pembelajaran sudah selesai,
dan post test dilakukan pada akhir siklus I.
Pada tahap perencanaan pada siklus I, peneliti menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi persamaan dasar akutansi yang
meliputi konsep persamaan dasar akutansi, analisis transaksi terhadap persamaan
dasar akutansi, dan laporan keuangan. Peneliti juga berkoordinasi dengan guru
ekonomi kelas lain sebagai kolaborator dalam penelitian ini mengenai
langkah-langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran mind
mapping. Selanjutnya peneliti menyusun soal untuk pretest dan post-
test, dan menentukan pemilihan pembagian kelompok dalam pembelajaran.
Peneliti juga menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam
penilaian Aktivitas Belajar.
4) Pre test
Pada hari Selasa tanggal 27 Agustus 2019 dilaksanakan pretest untuk
mengetahui pemahaman sementara peserta didik mengenai persamaan dasar
Akutansi. Soal disusun oleh peneliti untuk digunakan kemudian saat post
test setelah melaksanakan siklus I. Adapun hasil pretest dapat dilihat pada
table berikut:
KD 3.2 PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
KKM : 73
NO NAMA Pretest
1 Abiel Renata Padmasana 40
2 Achmad Thoriq Widhiyanto 44
40
3 Adzkia Rifda Ibtihal 45
4 Anisa Diva R 42
5 Dika Al Winda Luthfiani 50
6 Febriola Sherly HP 52
7 Galih Haqqi Aji Muzaki 44
8 Inas Lubna Prabaniza 42
9 Khansa Aliah Nafisa 57
10 Kirana Syaharani Dwiananda 57
11 Leonard Pedro Del Rohman Junior 50
12 Muh. Rian Aditama 53
13 Riau Pamungkas 52
14 Muhammad Alwan Zain Nusantara 55
15 Muhammad Reyhan Putra Wicaksono 55
16 Neyla Chulwatul A'la 65
17 Niken Dwi Kartika Sari 65
18 Novyandi Rahmat Ramadhani 40
19 Osama Papua Aituarauw 42
20 Prayoga Faly 35
21 Rayhan Rafikasyah Santoso 60
22 Regita Lestariyan Lainy 54
23 Salsabillah Balgista Rompas 45
24 Satria Miftakhul Huda 43
25 Wahyu Indra Kusuma 20
Tabel 4. Hasil Pretest para Siklus
Pada pertemuan pertama pra tindakan siklus I diperoleh hasil pre test
pada tabel berikut:
No Keterangan Pre Test
1 Nilai Rata-rata 48.28
2 Nilai Tertinggi 65
3 Nilai Terendah 20
4 Peserta didik yang belum mencapai KKM 100%
5 Peserta didik yang sudah mencapai KKM 0%
Tabel 5. Rata-rata perolehan pre test pra siklus I
41
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Tahap Pelaksanaan siklus I terdiri dari dua kali pertemuan dengan
alokasi waktu 2 x 45 menit per pertemuan.
1) Pertemuan pertama
Dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29 Agustus 2019 jam ke 3 dan
4 mulai pukul 09:45 s.d. 11:15 WIB. Materi yang diajarkan tentang
pengertian konsep persamaan dasar akutansi, analisis transaksi terhadap
persamaan dasar akutansi. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah
peserta didik mampu menguasai materi persamaan dasar akutansi dan dapat
menjelaskan materi tersebut dengan baik.
Kegiatan diawali dengan mengucap salam kemudian berdoa terlebih
dahulu yang dipimpin oleh peneliti. Pertemuan pertama ini peneliti
didampingi kolaborator sebagai observer dalam melakukan pembelajaran di
kelas. Selanjutnya peneliti menanyakan kehadiran peserta didik dengan
mencatat ke dalam buku presensi peserta didik dan catatan peneliti. Ada 3
anak yang tidak hadir dikarenakan sakit dan 1 izin tugas dari sekolah sehingga
dari 25 peserta didik yang hadir pada pertemuan pertama berjumlah 21.
Pembelajaran diawali dengan menginformasikan materi yang akan
disampaikan kepada peserta didik sekaligus menjelaskan model yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
Peneliti menjelaskan secara singkat langkah-langkah pembelajaran
dengan model mind mapping agar peserta didik lebih jelas mengenai
pelaksanaan pembelajaran menggunakan model ini, kemudian peneliti
mengelompokkan peserta didik ke dalam kelompok secara acak dengan cara
berhitung urut 1 sampai dengan 5. Karena jumlah peserta didik yang hadir
ada 25 orang, maka ada 5 kelompok dengan masing- masing anggota
5 peserta didik, nama kelompok berdasarkan istilah yang terdapat pada
materi yang akan disampaikan yaitu Aset, Liabilitas, Ekuitas, Aktiva dan
Pasiva. Masing-masing peserta didik pada setiap kelompok mendapatkan 1
bendel hand out yang berisi materi tentang Persamaan dasar Akutansi berupa
konsep persamaan dasar akutansi, analisis transaksi terhadap persamaan dasar
akutansi, dan laporan keuangan. Selain itu peserta didik juga menerima 1 buah
kertas karton ukuran besar, spidol 3 warna untuk merancang map sesuai hasil
diskusi perkelompok yang selanjutnya akan dipresentasikan di depan kelas.
42
Peneliti meminta peserta didik untuk membaca secara singkat materi pada
hand out yang telah dibagikan, kemudian peserta didik dipersilahkan untuk
bertanya dan guru menjelaskan materi sesuai pertanyaan peserta didik. Setelah
diskusi dan Tanya jawab dengan guru, kemudian peserta didik diminta untuk
berdiskusi secara kelompok dan membuat mind mapping dari materi yang mereka
pelajari untuk selanjutnya hasil diskusi dan mind mapping perkelompok akan
dipresentasikan secara bergantian di depan kelas. Peneliti mendampingi dan selalu
siap saat ada peserta didik yang bertanya.
Peneliti dan kolaborator meminta masing-masing ketua kelompok
untuk maju ke depan menerima alat yang akan dimanfaatkan oleh masing-
masing kelompok untuk menyusun mind mapping dan menjelaskan kepada
anggotanya. Setelah itu peneliti meminta masing-masing kelompok
sepakat memilih urutan mempresentasikan mind mappingnya di depan kelas.
Sestelah semua perwakilan kelompok presentasi, selanjutnya peneliti bersama
dengan peserta didik menyimpulkan bersama materi yang telah dipelajari
dengan model mind mapping. Peneliti juga meminta pendapat peserta didik
tentang keefektifan model pembelajaran mind mapping yang tadi
dilaksanakan. Di akhir pertemuan peneliti menginformasikan kepada
peserta didik bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan post test untuk
mengetahui tingkatan pemahaman peserta didik pada materi yang telah
disampaikan pada pertemuan pertama ini. Dan tidak lupa peneliti
menyampaikan kepada peserta didik untuk mengulang kembali materi hari
ini di rumah. Selanjutnya peneliti menutup pembelajran dengan salam dan
do’a.
2) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 03 September
2019 jam ke 3 dan ke 4 mulai pukul 09:45 s.d. 11:15 WIB. Pada pertemuan
kedua ini dilaksanakan post test sesuai dengan informasi yang telah peneliti
sampaikan kepada peserta didik di pertemuan pertama.
Kegiatan diawali dengan mengucap salam kemudian berdoa terlebih
dahulu yang dipimpin oleh peneliti. Kemudian peneliti menanyakan
kehadiran peserta didik dengan mencatat ke dalam buku presensi peserta
didik dan catatan peneliti. Pada pertemuan kali ini semua peserta didik dapat
hadir dan dapat mengikuti post test. Pembelajaran diawali dengan
43
menginformasikan bahwa post test merupakan alat ukur untuk mengetahui
batasan pemahaman yang dimiliki peserta didik. Sehingga peserta didik
diminta untuk menjawab setiap soal sesuai dengan apa yang mereka
pahami tanpa meminta jawaban dari teman yang lain.
Kegiatan post test pada pertemuan kedua dapat berjalan dengan
baik. Peserta didik diminta mengerjakan 20 soal pilihan ganda dan 5 soal
essay. Diakhir kegiatan post test, peneliti memberikan motivasi kepada
peserta didik untuk lebih aktif saat pembelajaran berlangsung. Karena
utamanya dalam menuntut ilmu adalah pemahaman yang baik agar dapat
di aplikasikan dengan baik pula dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti
juga tidak lupa menjelaskan pentingnya kejujuran dalam melaksanakan
amanah baik nerupa ujian sekolah maupun amanah-amanah lain dalam
kehidupan sehari-hari.
Akhirnya peneliti menutup pembelajaran dengan mengutip sebuah
kata-kata bijak untuk memotivasi peserta didik. Kemudian menutup
pertemuan dengan do’a dan salam.
c. Tahap Pengamatan (observing)
Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Pengamatan
dilakukan oleh peneliti dan kolaborator dengan menggunakan lembar observasi
yang telah disiapkan sebelumnya serta catatan peneliti. Berdasarkan hasil
kegiatan yang telah dideskripsikan di atas, maka diperoleh data persentase
Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Ekonomi pada siklus I sebagai berikut:
1) Aktivitas Belajar
Aktivitas Belajar di dalam siklus I dianalisis berdasarkan data yang
diperoleh dari lembar observasi Aktivitas Belajar yang dilakukan selama
proses pembelajaran berlangsung dan dibantu oleh kolaborator. Penilaian
Aktivitas Belajar dilakukan dengan memberikan skor (0-2) berdasarkan
kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya. Skor ditentukan berdasarkan
kemunculan indikator yang diperoleh dari hasil observasi selama proses
pembelajaran. Adapun Hasil Perhitungan Persentase Aktivitas Belajar
Siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
44
Indikator Aktivitas Kategori Persentase Jumlah
Belajar (%) Peserta Didik
Tidak Aktif 0% 0
Membaca materi pelajaran Cukup Aktif 71.00% 15
Aktif 29.00% 6
Bertanya / menjawab Tidak Aktif 9% 2
pertanyaan dari guru atau Cukup Aktif 48% 10
teman Aktif 43% 9
Mendengarkan penjelasan Tidak Aktif 9% 2
guru saat pembelajaran Cukup Aktif 72.00% 15
Aktif 19% 4
Mencatat materi Tidak Aktif 9% 2
pelajaran yang telah Cukup Aktif 34% 7
disampaikan guru Aktif 57% 12
Bekerjasama dengan teman Tidak Aktif 0% 0
sekelompok Cukup Aktif 57% 12
Aktif 43% 9
Antusias dalam mengikuti Tidak Aktif 9% 2
pembelajaran dengan Cukup Aktif 57% 12
menggunakan model mind Aktif
43% 7
mapping
Rata-rata Indikator Peserta Aktif
38% 8
Aktivitas
Tabel. 6 Hasil Perhitungan Persentase Aktivitas Belajar Siklus I
Berdasarkan data di atas dapat diketahui dari indikator aktivitas,
indikator peserta didik yang aktif membaca materi pelajaran 29% atau 6 dari
21 peserta didik aktif, bertanya kepada guru atau teman saat pembelajaran
berlangsung 43% atau 9 dari 21 peserta didik aktif, mendengarkan penjelasan
guru 19% atau 4 dari 21 peserta didik aktif, mencatat materi pelajaran yang telah
dijelaskan oleh guru 57% atau 12 dari 21 peserta didik aktif, berdiskusi
dengan sesama anggota kelompoknya 43% atau 9 peserta didik aktif dan antusias
dalam mengikuti pembelajaran yang berlangsung menggunakan model mind
mapping 43% atau 7 dari 21 peserta didik aktif mengikuti kegiatan pembelajaran
45
dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping . Hal ini memberikan
kesimpulan bahwa Aktivitas Belajar peserta didik di dalam siklus I masih rendah
dan belum mencapai indikator keberhasilan.
Dari data di atas diketahui bahwa belum ada indikator aktivitas belajar
pada siklus I yang mencapai kriteria minimal yaitu 75%. Secara keseluruhan,
persentase rata aktivitas belajar ekonomi pada siklus I sebesar 38% masih jauh
berada di bawah kriteria keberhasilan tindakan yaitu sebesar 75% sehingga
belum dikatakan berhasil. Karena peserta didik belum terbiasa dengan model
pembelajaran yang baru. Sehingga membutuhkan lebih banyak motivasi dan
dukungan dari peneliti.
2 Nilai Terendah 60
Tabel 8. Peserta didik yang sudah dan belum mencapai KKM Siklus I
Berdasarkan data pada kedua tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata
nilai post test adalah 70.5 pada siklus I, akan tetapi nilai post test peserta
didik yang mencapai KKM adalah 48%. Dari data di atas, hasil siklus I ini
belum menunjukkan keberhasilan tindakan, karena dari aktivitas belajar dan
hasil belajar sendiri belum mencapai 75% tingkat aktivitas maupun persentase
ketuntasan hasil belajar peserta didik. oleh karena itu perlu di adakan siklus
II.
46
d. Tahap Refleksi (Reflecting)
47
3) Semakin aktif peserta didik dalam membuat map semakin menunjukkan
tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan oleh
guru.
2. Tahap Penelitian Siklus II
Siklus II dilaksanakan dalam dua pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit.
Siklus II dilakukan pada hari Kamis tanggal 05 September dan Selasa 10 September 2019
pada jam ke 3 dan ke 4. Materi yang dipersiapkan untuk siklus II adalah konsep persamaan
dasar akutansi, analisis transaksi terhadap persamaan dasar akutansi, dan laporan keuangan..
Langkah-langkah pelaksanaan dalam siklus II adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan (planning)
Berdasarkan data yang diperoleh dari siklus I diketahui bahwa aktivitas dan
hasil belajar peserta didik belum optimal, meskipun dari segi hasil belajar tingkat
ketuntasan meningkat 48% dibandingkan dengan hasil pre test. Namun perlu
penguatan materi dan motivasi kepada peserta didik agar bisa aktif saat
pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu perlu dilakukan kembali pembelajaran
ekonomi dengan model pembelajaran mind mapping pada siklus II.
Perencaaan siklus II tidak berbeda dengan siklus I, disiapkan pula berbagai
perlengkapan yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Hand out lembar
observasi, dan soal post test.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Tahap tindakan siklus II dilaksanakan pada pertemuan keempat hari Selasa
tanggal 10 September 2019 jam ke 3 dan 4 mulai pukul 09:45 s.d. 11:15 WIB.
Materi yang diajarkan tentang konsep persamaan dasar akutansi, analisis transaksi
terhadap persamaan dasar akutansi, dan laporan keuangan. Namun pada kesempatan ini
lebih menekankan pada materi laporan keuangan. Peneliti didampingi kolaborator.
Kegiatan diawali dengan mengucap salam kemudian berdoa terlebih dahulu
yang dipimpin oleh peneliti. Kemudian peneliti menanyakan kehadiran peserta didik
dengan mencatat ke dalam buku presensi peserta didik dan catatan peneliti. Pada
pertemuan kali ini semua peserta didik dapat hadir, sehingga pembelajaran dapat
dilakukan dengan maksimal. Peneliti juga mengajak peserta didik untuk
mengingat kembali materi yang pernah disampaikan sebelumnya. Beberapa
peserta didik mampu mengungkapkan hasil mind mapping yang pernah dibuat
48
sebelumnya. Tidak lupa peneliti menginformasikan materi yang akan disampaikan
kepada peserta didik hari ini yaitu tentang laporan keuangan.
Peneliti langsung mengelompokkan peserta didik ke dalam kelompok secara
acak seperti siklus I dengan cara berhitung urut 1 sampai dengan 5. Karena jumlah
peserta didik yang hadir ada 25 orang, maka ada 5 kelompok dengan masing-
masing anggota kelompok terdiri dari 5 peserta didik. Peneliti meminta peserta
didik untuk membaca materi laporan keuangan selama 5 menit. Selanjutnya
peneliti meminta peserta didik menyebutkan 5 istilah yang mereka temukan pada
materi yang telah dibaca. Dengan antusias peserta didik menyebutkan Laba,
Neraca, Modal, Stafel dan Skontro. Kemudian lima istilah tersebut dijadikan
sebagai nama kelompok peserta didik.
Proses pembelajaran dimulai dengan diskusi, peserta didik dipersilahkan untuk
bertanya dan guru menjelaskan materi sesuai pertanyaan peserta didik. Setelah diskusi dan
Tanya jawab dengan guru, kemudian peserta didik diberikan kertas karton dan spidol,
kemudian diminta untuk berdiskusi secara kelompok dan membuat mind mapping dari
materi yang mereka pelajari untuk selanjutnya hasil diskusi dan mind mapping
perkelompok akan dipresentasikan secara bergantian di depan kelas. Peneliti mendampingi
dan selalu siap saat ada peserta didik yang bertanya.
Peneliti dan kolaborator meminta masing-masing ketua kelompok untuk maju
ke depan menerima alat yang akan dimanfaatkan oleh masing-masing kelompok
untuk menyusun mind mapping dan menjelaskan kepada anggotanya. Setelah itu
peneliti meminta masing-masing kelompok sepakat memilih urutan
mempresentasikan mind mappingnya di depan kelas. Sestelah semua perwakilan kelompok
presentasi, selanjutnya peneliti bersama dengan peserta didik menyimpulkan bersama
materi yang telah dipelajari dengan model mind mapping. Peneliti dan kolaborator
sepakat untuk memilih kelompok terbaik dan terkompak dalam mengerjakan map
dan memberikan reward kepada 3 kelompok terbaik dan terkompak. Peneliti juga
meminta pendapat peserta didik tentang keefektifan model pembelajaran mind
mapping yang tadi dilaksanakan. Di akhir pertemuan peneliti menginformasikan
kepada peserta didik bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan post test untuk
mengetahui tingkatan pemahaman peserta didik pada materi yang telah disampaikan
pada pertemuan pertama ini. Dan tidak lupa peneliti menyampaikan kepada peserta
didik untuk mengulang kembali materi hari ini di rumah. Selanjutnya peneliti
menutup pembelajran dengan salam dan do’a.
49
c. Tahap Pengamatan (observing)
Hasil pengamatan pada siklus II ini peserta didik lebih menikmati
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran mind mapping.
Pengamatan dilakukan oleh kolaborator dan peneliti dengan menggunakan lembar
observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Diperoleh data persentase aktivitas
belajar dan hasil belajar ekonomi pada siklus II sebagai berikut:
1) Aktivitas Belajar
Aktivitas Belajar di dalam siklus II dianalisis berdasarkan data yang
diperoleh dari lembar observasi Aktivitas Belajar yang dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung. Penilaian Aktivitas Belajar dilakukan dengan
memberikan skor (0-2) berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya.
Skor ditentukan berdasarkan kemunculan indikator yang diperoleh dari hasil
observasi selama proses pembelajaran. Aktivitas Belajar Siklus I dapat dilihat
pada tabel berikut:
Indikator Aktivitas Belajar Kategori Persentase Jumlah Peserta
(%) Didik
Tidak Aktif 0% 0
Membaca materi pelajaran Cukup Aktif 12.00% 3
Aktif 88.00% 22
Bertanya / menjawab Tidak Aktif 0% 0
pertanyaan dari guru atau Cukup Aktif 20% 5
teman Aktif 80% 20
Mendengarkan penjelasan Tidak Aktif 0% 0
guru saat pembelajaran Cukup Aktif 34.00% 6
Aktif 76% 19
Mencatat materi Tidak Aktif 0% 0
pelajaran yang telah Cukup Aktif 8% 2
disampaikan guru Aktif 92% 23
Bekerjasama dengan teman Tidak Aktif 0% 0
sekelompok Cukup Aktif 0% 0
Aktif 100% 25
Antusias dalam mengikuti Tidak Aktif 0% 0
pembelajaran dengan Cukup Aktif 16% 4
50
menggunakan model mind Aktif
84% 21
mapping
Rata-rata Indikator Peserta Aktif
88% 22
Aktivitas
Tabel 8. Hasil Perhitungan Persentase Aktivitas Belajar Siklus II
Berdasarkan data di atas dapat diketahui dari indikator aktivitas, peserta
didik yang aktif membaca materi pelajaran 88% atau 22 dari 25 peserta didik
aktif , bertanya kepada guru atau teman saat pembelajaran berlangsung 80% atau
20 dari 25 peserta didik aktif, mendengarkan penjelasan guru 76% atau 19 dari 25
peserta didik aktif, mencatat materi pelajaran yang telah dijelaskan oleh guru
92% atau 23 dari 25 peserta didik yang aktif mencatat materi yang dijelaskan,
bekerjasama dan berdiskusi dengan sesama anggota kelompoknya 100% atau
seluruh peserta didik aktif melaksanakan diskusi di kelas dengan baik dan 84%
atau 21 dari 25 peserta didik antusias dalam mengikuti pembelajaran yang
berlangsung menggunakan model pembelajaran mind mapping. Hal ini
memberikan kesimpulan bahwa aktivitas belajar peserta didik di dalam siklus II
mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I dan pembelajaran
menggunakan model mind nmapping ini dikatakan berhasil karena persentase
aktivitas belajar lebih dari 75% dengan rata-rata 88% peserta didik aktif
mengikuti semua proses pembelajaran menggunakan model mind mapping.
51
Persentase peserta didik yang mencapai KKM 75 dan yang belum
mencapai KKM dapat dilihat di tabel berikut:
Jumlah peserta Persentase
Keterangan <75
didik >75 <75 >75
Post Test 1 24 4% 96%
Tabel .10. Peserta didik yang sudah dan belum mencapai KKM Siklus II
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata nilai post
test adalah 80,96 pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
hasil belajar dengan menggunakan model mind mapping, pada saat dilaksanakan
post test peserta didik yang mencapai KKM adalah 96%.
Maka berdasarkan data dari siklus I dan siklus II, aktivitas dan hasil
belajar mengalami peningkatan 50% dari 38% menjadi 88%. Pembelajaran
menggunakan model mind mapping ini bisa dikatakan berhasil karena persentase
aktivitas dan hasil belajar lebih dari 75% dengan persentase aktivitas belajar
sebesar 88% sedangkan hasil belajar sebesar 96%. Sehingga pembelajaran
menggunakan model mind mapping ini dapat dikatakan berhasil dan penelitian
bisa dihentikan pada siklus II.
52
pembelajaran menyenangkan (joyfull instruction) merupakan suatu proses pembelajaran
yang didalamnya terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru dan peserta didik, tanpa
ada perasaan terpaksa dan tertekan. Pembelajaran menyenangkan juga adanya pola
hubungan baik antara guru dengan peserta didik dalam proses pembelajaran. Guru
memposisikan peserta didik sebagai mitra belajar peserta didik, bahkan dalam hal
tertentu tidak menutup kemungkinan guru belajar dari peserta didiknya. Dalam hal ini
perlu diciptakan suasana yang demokratis dan tidak ada beban, baik guru maupun
peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran.
Penelitian ini dilaksanakan dengan empat tahapan yaitu, perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini berlangsung lancar dan
baik. Peningkatan aktivitas belajar peserta didik dan hasil belajar peserta didik akan
dibahas sebagai berikut:
53
pelajaran yang telah Cukup Aktif 34% 8%
disampaikan guru Aktif 57% 92%
Bekerjasama dengan teman Tidak Aktif 0% 0%
sekelompok Cukup Aktif 57% 0%
Aktif 43% 100%
Antusias dalam mengikuti Tidak Aktif 9% 0%
pembelajaran dengan Cukup Aktif 57% 16%
menggunakan model mind Aktif
43% 84%
mapping
Rata-rata Indikator Peserta Aktif
38% 88%
Aktivitas
Tabel .11. Peningkatan Persentase Aktivitas Belajar
Persentase peningkatan aktivitas belajar peserta didik siklus I dan siklus II dapat
dilihat pada diagram berikut:
Chart Title
100,00%
80,00%
60,00%
40,00%
20,00%
0,00%
1 2 3 4 5 6
Siklus I Siklus II
Gambar 2. Diagram batang Peningkatan Aktivitas Belajar Kelas XII IPS Siklus I
dan Siklus II
Keterangan Indikator:
1. Membaca materi pelajaran terjadi peningkatan sebesar 5 9 %. Peningkatan
indikator ini awalnya pada siklus I peserta didik masih banyak yang harus
diingatkan dan dipanggil namanya agar mau membaca materi yang akan
diajarkan. Tercatat ada 15 anak yang cukup aktif namun perlu dimotivasi untuk
54
membaca materi, karena masih berbicara dengan temannya, bermain HP di kelas dan
melakukan aktivitas lain. Akan tetapi dengan adanya perbaikan pada siklus II
peserta didik terdorong untuk membaca materi yang akan diajarkan.
2. Aktif bertanya/ menjawab pertanyaan dari guru atau teman terjadi peningkatan
sebesar 37%. Peserta didik terdorong untuk aktif membuat pertanyaan pada
siklus II, dikarenakan peneliti mengajak berdiskusi tentang istilah yang
ditemukan saat membaca materi untuk menstimulus peserta didik dan
memberikan reward kepada kelompok-kelompok yang aktif dalam presentasi
kelompok.
3. Mendengarkan penjelasan guru saat pembelajaran berlangsung terjadi peningkatan
sebesar 57%. Siklus I peserta didik masih banyak yang tidak fokus memperhatikan
peneliti menjelaskan materi maupun tahapan-tahapan dalam penerapan model mind
mapping, aktivitas negatif ini membaik pada siklus II.
4. Mencatat materi pelajaran yang telah disampaikan guru terjadi peningkatan
sebesar 35%. Pada siklus II peserta didik lebih rajin mencatat dan antusias
dibanding siklus I, karena antara kelompok satu dengan kelompok yang lain
pada siklus II terjadi persaingan yang lebih kompetitif untuk menjadi yang
terbaik serta bertambahnya jumlah peserta didik karena di siklus II semua
peserta didik hadir.
5. Bekerja sama dengan teman sekelompok terjadi peningkatan sebesar 57%. Pada
siklus I hanya 43% murid yang aktif bekerjasama dengan kelompoknya karena
masih ada peserta didik yang bingung, malu bahkan hanya sekedar melihat
teman yang lain mengerjakan tugas kelompoknya. Namun pada siklus II 100%
peserta didik aktif bekerjasama dengan anggota kelompoknya dan lebih
kompetitif membuat masing-masing kelompok berlomba-lomba untuk
meningkatkan kerjasama antar kelompoknya. Pembagian tugas masing-masing
peserta didik pada setiap kelompok lebih tertata rapi di bandingkan siklus I.
6. Antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model mind
mapping terjadi peningkatan sebesar 41%. Peningkatan ini tidak lepas dari
langkah-langkah yang diterapkan dalam pembelajaran dengan menggunakan model
mind mapping ini lebih terstruktur dari siklus I ke siklus II. Peserta didik lebih
antusias dalam mengikuti setiap tahapan pembelajaran, karena menyadari bahwa
pembelajaran ini menyenangkan apalagi adanya efek kerjasama yang baik serta
55
reward bagi peserta didik yang aktif menambah semangat mereka berkompetisi
menjadi yang terbaik.
Untuk kategori peningkatan aktivitas belajar peserta didik dari siklus I ke
siklus II dapat diperhatikan pada tabel berikut:
Kategori Perubahan Siklus I ke
Siklus I Siklus 2
Keaktivan SIklus II
Belajar F % F % F %
Tinggi 8 32% 25 100% 17 68%
Sedang 12 48% 0 0% -12 -48%
Rendah 0 0% 0 0% 0 0%
Kurang 1 3% 0 0% -1 3%
Tdk
4 17% 0 0% -4 -17%
Hadir
JUMLAH 25 100% 25 100% 0
Tabel 12. peningkatan aktivitas belajar peserta didik dari siklus I ke siklus II
(Sumber: Data Primer yang diolah)
56
topik kelompok masing-masing. Persentase rata-rata indikator aktivitas belajar dari
siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan, dari 38% pada siklus I menjadi 88%
pada siklus II ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar secara
menyeluruh pada semua indikator aktivitas belajar.
57
19 Osama Papua Aituarauw 42 60 75
20 Prayoga Faly 35 62 73
21 Rayhan Rafikasyah Santoso 60 76 86
22 Regita Lestariyan Lainy 54 78 87
23 Salsabillah Balgista Rompas 45 73 80
24 Satria Miftakhul Huda 43 74 82
25 Wahyu Indra Kusuma 20 64 72
RATA2 48.28 70.44 80.96
Nilai Tertinggi 65 78 90
Nilai Terendah 20 60 72
Tabel 13. Daftar Nilai Pre test dan Pos Test tiap siklus Peserta didik Kelas XII IPS
Adapun peningkatan hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada diagram
berikut:
Diagram
Gambar Nilai
4. Diagram Post
Batang Test
Hasil Peserta
Belajar Individu Didik
Siklus I dan Siklus II
100
90
80
70
60
pretest
50
Siklus I
40 Siklus II
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
.Gambar 3. Diagram Nilai Pre test dan Pos Test tiap siklus Peserta didik Kelas XII IPS
Berdasarkan tabel 13 dan gambar 3 menunjukkan hasil belajar masing- masing
peserta didik pada siklus I dan siklus II. Nilai terendah di siklus I sebesar 60
diperoleh ananda Osama, sedangkan nilai tertinggi adalah 78 diperoleh oleh 3 orang
peserta didik. Sebanyak 13 atau 52% dari 25 peserta didik yang belum mencapai
KKM di siklus I. Pada hasil belajar siklus II nilai terendah membaik menjadi 72 atau
58
hanya 1 peserta didik yang belum mencapai KKM yaitu Wahyu Indra, sedangkan
nilai tertinggi adalah 90 diperoleh sebanyak 2 peserta didik yaitu Neyla dan Niken.
Adapun peningkatan hasil belajar dialamioleh semua peserta didik, namun pada
siklus II yang mengalami peningkatan mencapai KKM sebanyak 12 peserta didik
dari 13 peserta didik.
Adapun peningkatan hasil belajar ekonomi kelas XI IPS SMA Islam AL
Azhar 9 Yogyakarta akan disajikan pada tabel berikut:
Jumlah Peserta Persentase
Nilai Nilai
Siklus Keterangan Belum
Terendah Tertinggi Tuntas <75 >75
Tuntas
Pra Pre test 20 65 25 0 100% 0%
I Post Test 60 78 13 12 52% 48%
II Post Test 72 90 1 24 4% 96%
Tabel .14. Peningkatan Hasil Belajar Ekonomi
Sumber: Data primer yang diolah
Peningkatan persentase hasil belajar peserta didik siklus I dan siklus II juga
disajikan dalam bentuk diagram batang pada gambar 4 sebagai berikut:
100%
90%
80%
70%
60%
50% Tidak Tuntas
40% Tuntas
30%
20%
10%
0%
Pretest Post test Siklus I Post test Siklus
II
59
Adapun peningkatan ketuntasan KKM dari pra siklus (pretest), siklus I dan
siklus II dapat dilihat pada diagram berikut:
tuntas KKM
100%
80%
60%
tuntas KKM
40%
20%
0%
pretest post test I post test II
Gambar 5. ketuntasan KKM dari pra siklus (pretest), siklus I dan siklus II
Hasil belajar ekonomi peserta didik pada pre test sangat rendah karena
peserta didik belum mempelajari tentang materi yang akan disampaikan oleh guru,
kemudian pada post test siklus I peserta didik yang mencapai KKM ada 12 peserta
didik atau 52%. Terjadi peningkatan hasil belajar setelah diadakan post test siklus
II yaitu sebanyak 24 peserta didik atau 96% peserta didik tuntas KKM. Hasil
belajar ekonomi telah mencapai keberhasilan yaitu dari siklus I sebanyak 12
peserta didik (52%) menjadi 24 peserta didik (96%) pada siklus II. Penelitian ini
membuktikan bahwa terjadinya peningkatan hasil belajar peserta didik dengan
menggunakan model mind mapping. Dilihat dari hasil belajar yang dicapai peserta
didik, pembelajaran menggunakan model mind mapping menunjukkan hasil yang
menggembirakan dalam segi hasil belajar peserta didik. Selain itu juga berhasil
meningkatkan aktifitas belajar peserta didik serta proses pembelajaran jadi lebih
menyenangkan. Adapun kategori keaktivan dan hasil peserta didik pada siklus I dan
siklus II dapat dilihat pada tabel berikut :
SIKLUS I SIKLUS II
PESERTA
AKTIVITAS HASIL AKTIVITAS HASIL
DIDIK
BELAJAR BELAJAR BELAJAR BELAJAR
A Sedang Belum Tuntas Tinggi Tuntas
B Sedang Belum Tuntas Tinggi Tuntas
60
C Sedang Belum Tuntas Tinggi Tuntas
D Sedang Belum Tuntas Tinggi Tuntas
E Tinggi Tuntas Tinggi Tuntas
F Sedang Belum Tuntas Tinggi Tuntas
G Tinggi Belum Tuntas Tinggi Tuntas
H Tinggi Tuntas Tinggi Tuntas
I Tinggi Tuntas Tinggi Tuntas
J Tinggi Tuntas Tinggi Tuntas
K Sedang Tuntas Tinggi Tuntas
L Sedang Tuntas Tinggi Tuntas
M Tinggi Belum Tuntas Tinggi Tuntas
N Tinggi Belum Tuntas Tinggi Tuntas
O Sedang Belum Tuntas Tinggi Tuntas
P Tinggi Tuntas Tinggi Tuntas
Q Tinggi Tuntas Tinggi Tuntas
R Sedang Belum Tuntas Tinggi Tuntas
S Sedang Belum Tuntas Tinggi Tuntas
T Sedang Belum Tuntas Tinggi Tuntas
U Tinggi Tuntas Tinggi Tuntas
V Sedang Tuntas Tinggi Tuntas
W Tinggi Tuntas Tinggi Tuntas
X Tinggi Tuntas Tinggi Tuntas
Y Kurang Belum Tuntas Sedang Belum Tuntas
Tabel 15. Kategori Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Peserta didik pada
Siklus I dan Siklus II
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel di atas terlihat bahwa salah satu peserta didik yang terlihat
mencolok, yaitu peserta didik Y. Peserta didik tersebut tidak mencapai nilai KKM
(tuntas) pada siklus I. Peserta didik tersebut memiliki aktivitas belajar kurang dan
hasil belajar belum tuntas pada siklus II karena kurang antusias dengan proses
pembelajaran yang berlangsung. Namun hasil belajar hampir mencapai KKM
dan aktivitas belajar juga semakin meningkat pada siklus II dengan model
pembelajaran mind mapping.
Pada siklus I aktivitas belajarnya hanya berada pada kategori kurang dan dia
satu-satunya peserta didik yang aktivitas belajarnya kurang. Pada siklus I keaktifan
belajarnya masih kurang karena peserta didik Y sibuk bermain handphone untuk
membuka permainan dan social media dan mengabaikan diskusi kelompok, pada
siklus I ini teman sekelompokknya juga tidak terlalu perduli karena fokus pada
penyelesaian map. Pada siklus II, teman sekelompoknya mulai berani mengingatkan
dan menuntut peserta didik Y untuk menjadi lebih aktif dan terlibat dalam diskusi
61
kelompok. Setelah siklus II berlangsung terdapat perubahan yang baik pada peserta
didik Y yaitu aktivitas belajarnya meningkat menjadi kategori sedang dan hasil
belajarnya pun hampir mencapai nilai KKM sebesar 72.
Dari tabel di atas juga terlihat bahwa sebagian besar peserta didik yang
memiliki aktivitas belajar tinggi memperoleh hasil belajar yang baik atau nilainya
tuntas (mencapai nilai KKM), sehingga dapat disimpulkan bahwa antara aktivitas
belajar dan hasil belajar memiliki keterkaitan. Apabila aktivitas belajar peserta didik
tinggi maka hasil belajar kognitifnya pun tinggi yang ditunjukkan dengan nilai
peserta didik yang mencapai KKM.
Hasil dari peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar menunjukkan bahwa
tujuan dari penelitian ini telah mencapai indikator keberhasilan. Peningkatan skor
aktivitas belajar secara keseluruhan adalah 50%, sedangkan hasil belajar ekonomi
pada kompetensi persamaan dasar akutansi mengalami peningkatan ketuntasan
sebesar 48%. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran
mind mapping dapat meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Ekonomi
Peserta didik Kelas XII IPS semester 1 SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2019/2020.
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan tentang
penggunaan model pembelajaran mind mapping pada pembeajaran Ekonomi materi
Persamaan Dasar Akutansi untuk kelas XII IPS semester 1 SMA Islam Al Azhar 9
Yogyakarta dapat peneliti simpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan model Pembelajaran mnd mapping dapat meningkatkan Aktivitas
Belajar peserta didik kelas XII IPS SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta. Aktivitas
Belajar peserta didik yang meliputi enam indikator yaitu: membaca materi
pelajaran, memperhatikan saat guru menerangkan, bertanya kepada guru atau teman
saat pembelajaran berlangsung, mencatat materi pelajaran yang telah dijelaskan
oleh guru, berdiskusi dengan sesama anggota kelompoknya, antusias dalam
mengikuti pembelajaran yang berlangsung. Peningkatan aktivitas belajar
secara keseluruhan dibuktikan dengan adanya peningkatan persentase aktivitas
belajar sebesar 38%, meningkat dari siklus I sebesar 50% menjadi 88% pada siklus
II.
2. Penerapan model Pembelajaran mnd mapping dapat meningkatkan Hasil Belajar
peserta didik kelas XII IPS SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta. Hal ini dibuktikan
dengan hasil post test. Hasil belajar ekonomi peserta didik dari post test siklus I ke
post test siklus II mengalami peningkatan dan sudah menunjukkan tujuan indikator
keberhasilan yaitu sebesar 75%. Peserta didik yang mampu memenuhi Kriteria
Ketutasan Minimal (KKM) lebih dari 75% sebanyak 12 peserta didik atau 48%
pada siklus I menjadi 24 peserta didik atau 96% pada siklus II.
3. Penerapan model pembelajara mind mapping untuk materi persamaan dasar
akutansi kelas XII IPS semester 1 tahun ajaran 2019/2020 di SMA Islam Al Azhar
9 Yogyakarta tela berhasil dan dapat meningkatkan aktivitas serta hasil belajar
peserta didik.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti memberikan saran sebagai
berikut:
1. Bagi guru yang akan menggunakan model pembelajaran mind mapping bahwa model
ini dapat dilaksanakan dengan baik dan meningkatkan aktivitas serta hasil belajar
63
peserta didik hingga lebih dari 75%. Namun saat pelaksanaan sebaiknya
mengingatkan dan mengkondisikan peserta didik agar pemebelajaran lebih efisien
karena penggunaan model mind mapping ini membutuhkan waktu yang cukup
banyak.
2. Bagi peneliti yang akan meneliti model pembelajaran mind mapping sebaiknya
dikembangkan sesuai kondisi dan keadaan peserta didik dengan menambahkan
variasi yang berbeda.
64
DAFTAR PUSTAKA
Buzan, Tony. (2013). Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Dimyanti dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali pers.
Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli, & Sri Harmianto. (2012). Model-model
Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta
65
LAMPIRAN
66
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas I Semester : XII / Satu
Materi Pokok : Persamaan Dasar Akuntansi
Alokasi Waktu : 12 jam pelajaran x 45 menit (6 Tatap muka)
Integrasi Imtaq :
}35{ ًس ُن تَأ ْ ِويال
َ ْاس ْال ُم ْست َ ِق ِيم ذَ ِل َك َخي ٌْر َوأَح َ َوأ َ ْوفُوا ْال َك ْي َل إِذَا ِك ْلت ُ ْم َو ِزنُوا ِب ْال ِق ْس
ِ ط
Dan sempurnakan takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar.
Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Qs. AL israa : 35)
A. Kompetensi Inti :
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Melalui pendekatan saintifik yang dimulai
dari proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan ini peserta didik
diharapkan mampu. dengan menggunakan model pembelajaran Problem Base
Learning, tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran, murid dapat
67
mendeskripsikan sumber pencacatan akuntansi, macam macam bukti transaksi,
pengertian akun/ rekening, konsep persamaan dasar akuntansi, sampai dengan menyusun
laporan keuangan, dengan mengembangkan sikap religiusitas, kemandirian (kreatif dan
inovatif), dan gotong royong.
D. Materi Pembelajaran :
Fakta
1. Laporan keuangan akuntansi yang disajikan
Konsep
1. persamaan dasar akuntansi
2. sumber pencatatan akuntansi
3. klasifikasi akun/ rekening/ perkiraan
4. pencatatan transaksi dalam persamaan dasar akuntansi
Prinsip
1. mampu memahami pengertian dari pencatatan dasar akuntansi
2. memahami cara dalam pencatatan akuntansi
3. mampu memahami klasifikasi rekening / akun perkiraan
Prosedur:
1. Langkah kerja ilmiah
2. penyajian informasi
3. Pencatatan transaksi dalam persamaan dasar akuntansi
G. Sumber Belajar:
Buku Ekonomi Ismawanto 3 Kurikulum 2013 (Platinum) halaman 72 sd halaman 85
penggunaan sumbert internet yang relevan akses ontime
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Nilai Karakter Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Pertemuan Ke I Religius, toleren, gotong 10 menit
1. Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif royong, optimis,
untuk proses belajar mengajar; kerapian disipin,dan santun.
dan kebersihan ruang kelas, berdoa, presensi
68
Nilai Karakter Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
(absensi, kebersihan kelas, menyiapkan
media dan alat serta buku yang
diperlukan).
2. Guru memberikan salam
3. Guru menanyakan kehadiran siswa
4. Guru mengawali dengan pre test yang
berhubungan dengan sumber pencatatan
akuntansI, macam-macam bukti transaksi
keuangan dan pengertian akun atau rekening
5. Memberikan apersepsi siswa dengan
menunjukkan bahan bacaan tentang sumber
pencatatan akuntansI, macam-macam bukti
transaksi keuangan dan pengertian akun atau
rekening
6. Menyampaikan inti tujuan pembelajaran yang
meliputi: sumber pencatatan akuntansI,
macam-macam bukti transaksi keuangan dan
pengertian akun atau rekening
Inti Sebelum murid mempelajari Pengertian Rasa syukur, 70 menit
akuntansi, pemakai informasi kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian,
akuntansi, murid dapat diberikan mencari
apersepsi dengan menanyakan tentang informasi.nasionalisme,
kegiatan yang berhubungan dengan rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh
sumber pencatatan akuntansI, macam-
menghadapi masalah
macam bukti transaksi keuangan dan tanggungjawab, rasa
pengertian akun atau rekening akuntansi ingin tahu, peduli
yang mereka ketahui lingkungan
Muridmenganalsisi sumber informasi dari
buku paket yang mereka miliki tentang
sumber pencatatan akuntansI, macam-
macam bukti transaksi keuangan dan
pengertian akun atau rekening
Murid bertanya tentang sumber pencatatan
akuntansi, macam-macam bukti transaksi
keuangan.
Murid bertanya berkaitan dengan pengertian
akun atau rekening
Murid mengumpulkan data/informasi
tentang sumber pencatatan akuntansI,
macam-macam bukti transaksi keuangan
dan pengertian akun atau rekening.
Murid menganalisis informasi dan data-data
yang diperoleh dari bacaan maupun dari
sumber-sumber terkait serta menentukan
pengertian sumber pencatatan akuntansI,
69
Nilai Karakter Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
macam-macam bukti transaksi keuangan
dan pengertian akun atau rekening
Murid mempresentasikan hasil diskusi
kelompok tentang sumber pencatatan
akuntansI, macam-macam bukti transaksi
keuangan dan pengertian akun atau rekening
Murid menanggapi diskusi yang terjadi di
kelas saat proses pembelajaran
Penutup Murid dapat ditanya apakah sudah Religius, toleren, gotong 10 menit
memahami materi tersebut. royong, optimis,
disipin,dan santun.
Murid diminta untuk mengumpulkan kertas
kerja hasil diskusinya yang berupa mind
mapping.
Guru menutup pembelajaran dengan
memberikan ringkasan tentang makna
akuntansi, pemakai akuntansi dan Dan
mengajak berdoa semoga pembelajaran hari
ini bermanfaat untuk kita semua.
Murid diberikan uji pemahaman materi dan
tugas mandiri atau tugas kelompok.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Pertemuan Ke II Religius, toleren, gotong 10 menit
1. Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif royong, optimis,
untuk proses belajar mengajar; kerapian disipin,dan santun.
dan kebersihan ruang kelas, berdoa,
presensi (absensi, kebersihan kelas,
menyiapkan media dan alat serta buku
yang diperlukan).
2. Guru memberikan salam
3. Guru menanyakan kehadiran siswa
4. Guru mengawali dengan pre test yang
berhubungan dengan klasifikasi akun atau
rekening, Mengidentifikasi fungsi akun atau
rekening dan Menjelaskan kode akun
Memberikan apersepsi siswa dengan
menunjukkan bahan bacaan tentang
klasifikasi akun atau rekening,
Mengidentifikasi fungsi akun atau rekening
dan Menjelaskan kode akun atau rekening
5. Menyampaikan inti tujuan pembelajaran yang
meliputi: klasifikasi akun atau rekening,
Mengidentifikasi fungsi akun atau rekening
dan Menjelaskan kode akun atau rekening
70
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Inti 6. Sebelum murid mempelajari Pengertian Rasa syukur, 70 menit
akuntansi, pemakai informasi kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian,
akuntansi, murid dapat diberikan mencari
apersepsi dengan menanyakan tentang informasi.nasionalisme,
kegiatan yang berhubungan dengan rasa percaya diri,
klasifikasi akun atau rekening, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah
Mengidentifikasi fungsi akun atau rekening tanggungjawab, rasa
dan Menjelaskan kode akun atau rekening ingin tahu, peduli
7. Murid menganalsisi sumber informasi dari lingkungan
buku paket yang mereka miliki tentang
klasifikasi akun atau rekening,
Mengidentifikasi fungsi akun atau rekening
dan Menjelaskan kode akun atau rekening
Murid bertanya tentang klasifikasi akun
atau rekening, Mengidentifikasi fungsi akun
atau rekening
Murid bertanya berkaitan dengan kode akun
atau rekening
Murid mengumpulkan data/informasi
tentang klasifikasi akun atau rekening,
Mengidentifikasi fungsi akun atau rekening
dan Menjelaskan kode akun atau rekening
Murid menganalisis informasi dan data-
data yang diperoleh dari bacaan maupun
dari sumber-sumber terkait serta
menentukan pengertian klasifikasi akun
atau rekening, Mengidentifikasi fungsi akun
atau rekening dan Menjelaskan kode akun
atau rekening
Murid mempresentasikan hasil diskusi
kelompok tentang klasifikasi akun atau
rekening, Mengidentifikasi fungsi akun atau
rekening dan Menjelaskan kode akun atau
rekening
Murid menanggapi diskusi yang terjadi di
kelas saat proses pembelajaran
Penutup Murid dapat ditanya apakah sudah Religius, toleren, gotong 10 menit
memahami materi tersebut. royong, optimis,
disipin,dan santun.
Murid diminta untuk mengumpulkan kertas
kerja hasil diskusinya.
Guru menutup pembelajaran dengan
memberikan ringkasan tentang klasifikasi
akun atau rekening, Mengidentifikasi fungsi
akun atau rekening dan Menjelaskan kode
akun atau rekening
71
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Murid diberikan uji pemahaman materi dan
tugas mandiri atau tugas kelompok.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Pertemuan Ke III Religius, toleren, gotong 10 menit
1. Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif royong, optimis,
untuk proses belajar mengajar; kerapian disipin,dan santun.
dan kebersihan ruang kelas, berdoa,
presensi (absensi, kebersihan kelas,
menyiapkan media dan alat serta buku
yang diperlukan).
2. Guru memberikan salam
3. Guru menanyakan kehadiran siswa
4. Guru mengawali dengan pre test yang
berhubungan dengan konsep persamaan
dasar akuntansi, transaksi terhadap
persamaan dasar akuntansi, pecatatan
transaksi ke dalam persamaan dasar
akuntansi
5. Memberikan apersepsi siswa dengan
menunjukkan bahan bacaan tentang konsep
persamaan dasar akuntansi, transaksi
terhadap persamaan dasar akuntansi,
pecatatan transaksi ke dalam persamaan
dasar akuntansi
6. Menyampaikan inti tujuan pembelajaran yang
meliputi: konsep persamaan dasar akuntansi,
transaksi terhadap persamaan dasar
akuntansi, pecatatan transaksi ke dalam
persamaan dasar akuntansi
Inti Sebelum murid mempelajari konsep Rasa syukur, 70 menit
persamaan dasar akuntansi, transaksi kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian,
terhadap persamaan dasar akuntansi, mencari
pecatatan transaksi ke dalam persamaan informasi.nasionalisme,
dasar akuntansi rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh
Murid menganalsisi sumber informasi dari menghadapi masalah
buku paket yang mereka miliki tentang tanggungjawab, rasa
informasi akuntansi ingin tahu, peduli
Murid bertanya tentang konsep persamaan lingkungan
dasar akuntansi, transaksi terhadap
persamaan dasar akuntansi
Murid bertanya terkaitan dengan pecatatan
transaksi ke dalam persamaan dasar
akuntansi
72
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Murid mengumpulkan data/informasi
tentang pengertian konsep persamaan dasar
akuntansi, transaksi terhadap persamaan
dasar akuntansi, pecatatan transaksi ke
dalam persamaan dasar akuntansi
Murid menganalisis informasi dan data-data
yang diperoleh dari bacaan maupun dari
sumber-sumber terkait serta menentukan
pengertian konsep persamaan dasar
akuntansi, transaksi terhadap persamaan
dasar akuntansi, pecatatan transaksi ke
dalam persamaan dasar akuntansi
Mengomunikasikan
Murid mempresentasikan hasil diskusi
kelompok tentang konsep persamaan dasar
akuntansi, transaksi terhadap persamaan
dasar akuntansi, pecatatan transaksi ke
dalam persamaan dasar akuntansi
Murid menanggapi diskusi yang terjadi di
kelas saat proses pembelajaran
Penutup Murid dapat ditanya apakah sudah Religius, toleren, gotong 10 menit
royong, optimis,
memahami materi tersebut.
disipin,dan santun.
Murid diminta untuk mengumpulkan kertas
kerja hasil diskusinya.
Guru menutup pembelajaran dengan
memberikan ringkasan tentang konsep
persamaan dasar akuntansi, transaksi
terhadap persamaan dasar akuntansi,
pecatatan transaksi ke dalam persamaan
dasar akuntansi.
Murid diberikan uji pemahaman materi dan
tugas mandiri atau tugas kelompok.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Pertemuan Ke IV Religius, toleren, gotong 10 menit
1. Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif royong, optimis,
untuk proses belajar mengajar; kerapian disipin,dan santun.
dan kebersihan ruang kelas, berdoa, presensi
(absensi, kebersihan kelas, menyiapkan
media dan alat serta buku yang
diperlukan).
2. Guru memberikan salam
3. Guru menanyakan kehadiran siswa
4. Guru mengawali dengan pre test yang
73
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
berhubungan dengan pengertian laporan
keuangan, asumsi dasar penyusunan laporan
keuangan dan unsur-unsur dalam laporan
keuangan
5. Memberikan apersepsi siswa dengan
menunjukkan bahan bacaan mengenai
pengertian laporan keuangan, asumsi dasar
penyusunan laporan keuangan dan unsur-
unsur dalam laporan keuangan.
6. Menyampaikan inti tujuan pembelajaran yang
meliputi: pengertian laporan keuangan,
asumsi dasar penyusunan laporan keuangan
dan unsur-unsur dalam laporan keuangan
Inti Sebelum murid mempelajari pengertian Rasa syukur, 70 menit
laporan keuangan, asumsi dasar kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian,
penyusunan laporan keuangan dan unsur- mencari
unsur dalam laporan keuangan murid dapat informasi.nasionalisme,
diberikan apersepsi dengan rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh
menanyakan tentang kegiatan yang
menghadapi masalah
berhubungan dengan pengertian laporan tanggungjawab, rasa
keuangan, asumsi dasar penyusunan ingin tahu, peduli
laporan keuangan dan unsur-unsur dalam lingkungan
laporan keuangan yang mereka ketahui.
Murid menganalsisi sumber informasi dari
buku paket yang mereka miliki tentang
pengertian laporan keuangan, asumsi dasar
penyusunan laporan keuangan dan unsur-
unsur dalam laporan keuangan
Murid bertanya tentang pengertian
pengertian laporan keuangan, asumsi dasar
penyusunan laporan keuangan.
Murid bertanya berkaitan dengan unsur-
unsur dalam laporan keuangan
Murid mengumpulkan data/informasi
tentang pengertian laporan keuangan,
asumsi dasar penyusunan laporan keuangan
dan unsur-unsur dalam laporan keuangan
Murid menganalisis informasi dan data-
data yang diperoleh dari bacaan maupun
dari sumber-sumber terkait serta
menentukan pengertian laporan keuangan,
asumsi dasar penyusunan laporan keuangan
dan unsur-unsur dalam laporan keuangan
Murid mempresentasikan hasil diskusi
kelompok tentang pengertian laporan
74
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
keuangan, asumsi dasar penyusunan
laporan keuangan dan unsur-unsur dalam
laporan keuangan
Murid menanggapi diskusi yang terjadi di
kelas saat proses pembelajaran
Penutup Murid dapat ditanya apakah sudah Religius, toleren, gotong 10 menit
memahami materi tersebut. royong, optimis,
disipin,dan santun.
Murid diminta untuk mengumpulkan kertas
kerja hasil diskusinya.
Guru menutup pembelajaran dengan
memberikan ringkasan pengertian laporan
keuangan, asumsi dasar penyusunan
laporan keuangan dan unsur-unsur dalam
laporan keuangan .
Murid diberikan uji pemahaman materi dan
tugas mandiri atau tugas kelompok.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Pertemuan Ke V Religius, toleren, gotong 10 menit
1. Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif royong, optimis,
untuk proses belajar mengajar; kerapian disipin,dan santun.
dan kebersihan ruang kelas, berdoa, presensi
(absensi, kebersihan kelas, menyiapkan
media dan alat serta buku yang
diperlukan).
2. Guru memberikan salam
3. Guru menanyakan kehadiran siswa
4. Guru mengawali dengan pre test yang
berhubungan jenis-jenis laporan keuangan,
Menyusun laporan keuangan berdasarkan
persamaan dasar akuntansi
5. Memberikan apersepsi siswa dengan
menunjukkan bahan bacaan mengenai jenis-
jenis laporan keuangan, Menyusun laporan
keuangan berdasarkan persamaan dasar
akuntansi
6. Menyampaikan inti tujuan pembelajaran yang
meliputi: jenis-jenis laporan keuangan,
Menyusun laporan keuangan berdasarkan
persamaan dasar akuntansi
Inti Sebelum murid mempelajari jenis-jenis Rasa syukur, 70 menit
laporan keuangan, Menyusun laporan kesungguhan dan
75
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
keuangan berdasarkan persamaan dasar kedisiplinan, ketelitian,
akuntansi, murid dapat diberikan apersepsi mencari
informasi.nasionalisme,
dengan menanyakan tentang kegiatan yang rasa percaya diri,
berhubungan dengan jenis-jenis laporan berperilaku jujur, tangguh
keuangan, Menyusun laporan keuangan menghadapi masalah
berdasarkan persamaan dasar akuntansi yang tanggungjawab, rasa
ingin tahu, peduli
mereka ketahui. lingkungan
Murid menganalsisi sumber informasi dari
buku paket yang mereka miliki jenis-jenis
laporan keuangan, Menyusun laporan
keuangan berdasarkan persamaan dasar
akuntansi
Murid bertanya tentang jenis-jenis laporan
keuangan, Murid bertanya berkaitan dengan
penyusunan laporan keuangan berdasarkan
persamaan dasar akuntansi
Murid mengumpulkan data/informasi tentang
jenis-jenis laporan keuangan, Menyusun
laporan keuangan berdasarkan persamaan
dasar akuntansi
Murid menganalisis informasi dan data-data
yang diperoleh dari bacaan maupun dari
sumber-sumber terkait serta menentukan
jenis-jenis laporan keuangan, Menyusun
laporan keuangan berdasarkan persamaan
dasar akuntansi
Murid mempresentasikan hasil diskusi
kelompok tentang jenis-jenis laporan
keuangan, Menyusun laporan keuangan
berdasarkan persamaan dasar akuntansi
Murid menanggapi diskusi yang terjadi di
kelas saat proses pembelajaran
Penutup Murid dapat ditanya apakah sudah Religius, toleren, gotong 10 menit
memahami materi tersebut. royong, optimis,
disipin,dan santun.
Murid diminta untuk mengumpulkan kertas
kerja hasil diskusinya.
Guru menutup pembelajaran dengan
memberikan ringkasan jenis-jenis laporan
keuangan, Menyusun laporan keuangan
berdasarkan persamaan dasar akuntansi dan
mengajak berdoa semoga pembelajaran hari
ini bermanfaat untuk kita semua.
Murid diberikan uji pemahaman materi dan
tugas mandiri atau tugas kelompok.
76
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Pertemuan Ke VI Religius, toleren, gotong 10 menit
1. Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif royong, optimis,
untuk proses belajar mengajar; kerapian disipin,dan santun.
dan kebersihan ruang kelas, berdoa,
presensi (absensi, kebersihan kelas,
menyiapkan media dan alat serta buku
yang diperlukan).
2. Guru memberikan salam
3. Guru menanyakan kehadiran siswa
4. Guru mengawali dengan pre test yang
berhubungan dengan penerapan konsep
persamaan dasar akuntansi dan presentasi
konsep persamaan dasar akuntansi
5. Memberikan apersepsi siswa dengan
menunjukkan bahan bacaan terkait dengan
penerapan konsep persamaan dasar
akuntansi dan presentasi konsep persamaan
dasar akuntansi.
6. Menyampaikan inti tujuan pembelajaran
yang meliputi: penerapan konsep persamaan
dasar akuntansi dan presentasi konsep
persamaan dasar akuntansi
Inti Sebelum murid mempelajari penerapan Rasa syukur, 70 menit
konsep persamaan dasar akuntansi dan kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian,
presentasi konsep persamaan dasar mencari
akuntansi, murid dapat diberikan informasi.nasionalisme,
apersepsi dengan menanyakan tentang rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh
kegiatan yang berhubungan dengan
menghadapi masalah
penerapan konsep persamaan dasar tanggungjawab, rasa
akuntansi dan presentasi konsep persamaan ingin tahu, peduli
dasar akuntansi yang mereka ketahui. lingkungan
Murid menganalsisi sumber informasi dari
buku paket yang mereka miliki tentang
penerapan konsep persamaan dasar
akuntansi dan presentasi konsep persamaan
dasar akuntansi
Murid bertanya tentang penerapan konsep
persamaan dasar akuntansi.
Murid bertanya berkaitan dengan presentasi
konsep persamaan dasar akuntansi
Murid mengumpulkan data/informasi
presentasi konsep persamaan dasar
akuntansi
Murid menganalisis informasi dan data-
data yang diperoleh dari bacaan maupun
77
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
dari sumber-sumber terkait serta
menentukan presentasi konsep persamaan
dasar akuntansi
Murid mempresentasikan hasil diskusi
kelompok tentang presentasi konsep
persamaan dasar akuntansi.
Murid menanggapi diskusi yang terjadi di
kelas saat proses pembelajaran
Penutup Murid dapat ditanya apakah sudah Religius, toleren, gotong 10 menit
memahami materi tersebut. royong, optimis,
disipin,dan santun.
Murid diminta untuk mengumpulkan kertas
kerja hasil diskusinya.
Guru menutup pembelajaran dengan
memberikan ringkasan tentang presentasi
konsep persamaan dasar akuntansi dan
mengajak berdoa semoga pembelajaran hari
ini bermanfaat untuk kita semua.
Murid diberikan uji pemahaman materi dan
tugas mandiri atau tugas kelompok.
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Penilaian Sikap : Observasi/ pengamatan/ jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis
c. Penilaian keterampilan : Praktek/ portofolio
2. Bentuk Penilaian
a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas murid
b. Ter tertulis : Uraian dan lembar soal
c. Unjuk kerja : Lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : Penilaian laporan
3. Instrumen penilaian terlampir
Mengetahui
Kepala SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta Guru Mata Pelajaran Ekonomi
78
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENILAIAN
Bu Lisa mendirikan Salon Kecantikan Moz5. Selama bulan Juli 2018 terjadi
transaksi – transaksi sebagai berikut :
Juli 1 Bu Lisa menginvestasikan uang tunai sebesar Rp. 8.000.000 sebagai
investasi awal.
2 Membeli perlengkapan dari Toko Cempaka seharga Rp.500.000 tunai
3 Membeli peralatan dari CV Mawar seharga Rp.1.000.000 dengan kredit
4 Membayar beban sewa toko kepada Bu Diah sebesar Rp.600.000
5 Menerima pendapatan jasa dari beberapa langganan sebesar Rp.1.500.000
6 Bu Lisa menyetorkan peralatan seharga Rp.750.000 sebagai investasi
tambahan
7 Pendapatan usaha sebesar Rp.950.000 dari beberapa langganan belum
diterima
8 melunasi utang usaha kepada CV Mawar sebesar Rp.850.000
9 Bu Lisa mengambil uang perusahaan untuk pribadi sebesar Rp. 350.000
10 Menerima piutang usaha dari beberapa langganan sebesar Rp.800.000
11 Membayar biaya gaji sebesar Rp.650.000
12 Membayar biaya iklan Rp.250.000
Catatlah transaksi tersebut ke dalam persamaan dasar akuntansi !
KUNCI JAWABAN
Salon Moz5
Persamaan Dasar Akuntansi
Tgl Harta Utang+Modal Ket
Kas (Rp) Perlengkapan Peralatan (Rp) Piutang (Rp) Utang (Rp) Modal (Rp)
(Rp)
1 8.000.000 - - - - 8.000.000 Investasi
2 (500.000) 500.000 - - - - Perlengkapan
tunai
3 7.500.000 500.000 - - - 8.000.000 Peralatan kredit
- - 1.000.000 - 1.000.000 -
4 7.500.000 500.000 1.000.000 - 1.000.000 8.000.000 Beban sewa
(600.000) - - - - (600.000)
5 6.900.000 500.000 1.000.000 - 1.000.000 74.000.000 Pendapatan jasa
1.500.000 - - - - 1.500.000
6 8.400.000 500.00 1.000.000 - 1.000.000 8.900.000 Investasi
- - 750.000 - - 750.000
7 8.400.000 500.000 1.750.000 - 1.000.000 9.650.000 Pendapatan
- - - 950.000 - 950.000
8 8.400.000 500.000 1.750.000 950.000 1.000.000 10.600.000 Pelunasan utang
(850.000) - - - (850.000) -
9 7.550.000 500.000 1.750.000 950.000 150.000 10.600.000 Prive
(350.000) - - - - (350.000)
10 7.200.000 500.000 1.750.000 950.000 150.000 10.250.000 Penerimaan
800.000 - - (800.000) - - piutang
11 8.000.000 500.000 1.750.000 150.000 150.000 10.250.000 Beban gaji
(650.000) - - - - (650.000)
12 7.350.000 500.000 1.750.000 150.000 150.000 9.600.000 Beban iklan
(250.000) - - - - (250.000)
7.100.000 500.000 1.750.000 150.000 150.000 9.350.000
9.500.000 9.500.000
79
CONTOH INSTRUMEN TUGAS MANDIRI
Pertanyaan Jawaban
Komponen pokok laporan laba/rugi Pendapatan dan beban
Penerimaan ekonomi yang diterima dari hasil penjualan barang/jasa Pendapatan
Pengeluaran ekonomi yang dikeluarkan oleh badan usaha untuk mendapatkan Beban
barang/jasa
Semua barang baik yang berwujud maupun tidak berwujud yang dimilik oleh Aktiva
badan usaha
Barang-barang yang masa gunanya lebih dari 1tahun Peralatan
Barang-barang yang masa gunanya kurang dari 1tahun Perlengkapan
Hak kekayaan pemilik yang ditanamkan dalam perusahaan Modal
Harta/kekayaan yang tingkat perubahannnya kurang dari 1 tahun Aktiva lancar
Harta/kekayaan yang tingkat perubahannnya lebih dari 1 tahun Aktiva tetap
Harta yang mempunyai nilai tetapi tidak ada wujudnya Aktiva tidak berwujud
Kewajiban yang harus dilunasi dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun Utang jangka pendek
Kewajiban yang harus dilunasi dalam kurun waktu lebih dari 1 tahun Utang jangka panjang
Pendapatan yang diterima dari selain usaha utama perusahaan. Pendapatan di luar usaha
Beban yang dikeluarkan oleh perusahaan yang tidak ada hubungan langsung Beban di luar usaha
dengan usaha/ kegiatan perusahaan.
Pendapatan yang diterima dari usaha utama perusahaan. Pendapatan usaha
Kas,Piutang, surat – berharga, persediaan, uang muka, perlengkapan, peralatan, Kelompok aktiva
kendaraan, mesin, bangunan, tanah, hak paten
Modal perusahaan yang dapat diperjual belikan kepada masyarakat Modal saham
Komponen laporan keuangan yang bertambah di debit dan berkurang di kredit Aktiva dan Beban
Komponen laporan keuangan yang bertambah di kredit dan berkurang di debit Pendapatan,
utang/kewajiban,
modal/ekuitas
80
8 Maret 2013 dibayar dimuka premi asuransi untuk masa 1 tahun sebesar Rp.900.000.
Bukti transaksi berupa kwitansi dengan nomor bukti KW.03 / K
10 Maret 2013 dikeluarkan uang kas sebesar Rp.4.500.000 untuk membayar angsuran
utang kepada Toko Cahaya. Bukti transaksi berupa kwitansi dengan
nomor bukti KW.04 / K
13 Maret 2013 dibayar upah karyawan sebesar Rp.3.375.000. Bukti transaksi berupa
kwitansi dengan nomor bukti KW.05 / K
16 Maret 2013 diterima sebesar Rp.14.220.000 pendapatan foto setengah bulan
pertama. Bukti transaksi berupa kwitansi dengan nomor bukti KW.04 /
M
20 Maret 2013 dibeli tunai berbagai perlengkapan fotografi seharga Rp.5.850.000.
Bukti transaksi berupa Nota Kontan dengan nomor bukti N.24
27 Maret 2013 dibayar upah karyawan dua minggu kedua sebesar Rp.3.375.000.
Bukti transaksi berupa kwitansi dengan nomor bukti KW.06 / K
31 Maret 2013 dibayar rekening telepon dan listrik bulan ini sebesar Rp.2.196.000.
Bukti transaksi berupa kwitansi dengan nomor bukti KW.07 / K
31 Maret 2013 diterima pendapatan fotografi dua minggu terakhir sebesar Rp.
16.830.000. Bukti transaksi berupa kwitansi dengan nomor bukti
KW.05 / M
31 Maret 2013 pelayanan foto yang pembayarannya tidak diterima langsung
berjumlah Rp.15.075.000. Bukti transaksi berupa Faktur dengan nomor
bukti F.01
31 Maret 2013 Ibu Larisa mengambil kas perusahaan sebesar Rp.13.500.000 untuk
membayar beban sekolah anaknya yang bernama Andika. Bukti
transaksi berupa kwitansi dengan nomor bukti KW.08 / K
JAWABAN
PELANGI FOTOGRAFI
Format / Blanko Analisis
Maret 2013
Tgl Transaksi Bukti Analisis
1 menginvestasikan uang tunai Kwitansi Kas + D 31.500.000
Rp.31.500.000, piutang usaha KW.O1/M Piutang usaha + D 8.550.000
Rp.8.550.000, perlengkapan Perlengkapan + D 10.800.000
Rp.10.800.000, peralatan fotografi Peralatan + D 135.000.000
Rp.135.000.000 Modal + K 185.850.000
1 sewa gedung untuk studio seharga Kwitansi Sewa dibayar dimuka + D 21.600.000
Rp.21.600.000 untuk masa sewa 1 KW.O1/M Kas - K 21.600.000
tahun
2 Dibeli peralatan fotografi Faktur Peralatan + D 22.500.000
Rp.22.500.000 dengan kredit F.30 Utang usaha + K 22.500.000
3 diterima dimuka pendapatan jasa Kwitansi Kas + D 1.500.000
Rp.1.500.000 KW.O1/M Pendapatan diterima dimuka + K 1.500.000
5 Diterima pembayaran dari salah Kwitansi Kas + D 7.650.000
seorang pelanggan Rp. 7.650.000 KW.O1/M Pendapatan + K 7.650.000
6 membayar beban iklan di koran Kwitansi Beban iklan + D 1.125.000
Rp.1.125.000 KW.O1/M Kas - K 1.125.000
8 dibayar dimuka premi asuransi Kwitansi Asuransi dibayar dimuka + D 900.000
untuk masa 1 tahun Rp.900.000 KW.O1/M Kas - K 900.000
10 membayar utang Rp.4.500.000 Kwitansi Utang usaha - D 4.500.000
KW.O1/M Kas - K 4.500.000
13 membayar upah karyawan Kwitansi Beban gaji dan upah + D 3.375.000
81
Rp.3.375.000 KW.O1/M Kas - K 3.375.000
16 pendapatan foto setengah bulan Kwitansi Kas + D 14.220.000
pertama Rp.14.220.000 KW.O1/M Pendapatan + K 14.220.000
20 Beli perlengkapan fotografi Nota Kontan Perlengkapan + D 5.850.000
Rp.5.850.000 N.24 Kas - K 5.850.000
27 dibayar upah karyawan dua Kwitansi Beban gaji dan upah + D 3.375.000
minggu kedua Rp.3.375.000 KW.O1/M Kas - K 3.375.000
31 Beban telepon dan listrik bulan ini Kwitansi Beban telepon dan listrik + D 2.196.000
Rp.2.196.000 KW.O1/M Kas - K 2.196.000
31 pendapatan fotografi dua minggu Kwitansi Kas + D 16.830.000
terakhir Rp. 16.830.000 KW.O1/M Pendapatan + K 16.830.000
31 Piutang Rp.15.075.000 Faktur Piutang usaha + D 15.075.000
F.01 Pendapatan + K 15.075.000
31 Prive Rp.13.500.000 Kwitansi Prive + D 13.500.000
KW.O1/M Kas - K 13.500.000
82
JAWABAN ULANGAN HARIAN
bengkel sepeda motor “Lancar Jaya”
Format / Blanko Analisis
April 2013
Tgl Transaksi Bukti Analisis
1 menginvestasikan uang tunai Kwitansi Kas + D Rp.20.000.000
Rp.20.000.000, peralatan Peralatan + D Rp.5.000.000
Rp. 5.000.000 perlengkapan Perlengkapan + D Rp.2.000.000
Rp. 2.000.000 Modal + K Rp.27.000.000
2 Sewa untuk 1 tahun Kwitansi Sewa dibayar dimuka + D Rp.1.200.000
Rp.1.200.000 Kas - K Rp.1.200.000
3 Beli perlengkapan Rp. Nota Perlengkapan + D Rp.700.000
700.000 tunai Kontan Kas - K Rp.700.000
4 Pendapatan jasa Rp. Kwitansi Kas + D Rp.9.500.000
9.500.000 Pendapatan + K Rp.9.500.000
5 Beli peralatan Rp. 1.000.000 Faktur Peralatan + D Rp.1.000.000
dibayar Rp.650.000 Utang + K Rp.350.000
Kas - K Rp.650.000
6 izin usaha (beban serba – Kwitansi Beban serba - serbi + D Rp.250.000
serbi ) Rp.250.000 Kas - K Rp.250.000
7 pendapatan jasa Rp. 815.000 Kwitansi Kas + D Rp.700.000
diterima Rp.700.000 Piutang + D Rp.115.000
Pendapatan + K Rp.815.000
8 investasi tambahan: Kwitansi Peralatan + D Rp.650.000
peralatan Rp. 650.000, Perlengkapan + D Rp.73.500
perlengkapanRp.73.500 Modal + K Rp.723.500
9 Melunasi utang usaha Rp. Kwitansi/F Utang - D Rp.200.000
200.000 aktur Kas - K Rp.200.000
10 menerima pinjaman dari Kwitansi Kas + D Rp.15.000.000
bank Rp.15.000.000 Utang bank + K Rp.15.000.000
11 menerima piutang usaha Kwitansi Kas + D Rp.115.000
sebesar Rp.115.000 Piutang - K Rp.115.000
12 Prive Rp.200.000 Kwitansi Prive + D Rp.200.000
Kas - K Rp.200.000
13 pendapatan jasa sebesar Rp. Kwitansi Kas + D Rp.400.000
500.000 diterima Piutang + D Rp.100.000
Rp.400.000 Pendapatan + K Rp.500.000
14 perlengkapan yang terpakai Beban Perlengkapan + D Rp.230.000
senilai Rp.230.000 Perlengkapan - K Rp.230.000
15 membayar beban gaji dan Kwitansi Beban gaji + D Rp.600.000
upah Rp. 600.000 Kas - K Rp.600.000
H1 STANDAR PENILAIAN
a) STANDAR PENILAIAN LATIHAN
Aspek : Kognitif
Indikator :
1. Mengidentifikasi pengaruh transaksi keuangan terhadap
persamaan akuntansi.
2. Menerapkan rumus persamaan akuntansi.
Jenis soal : Essay
Nomor Skor Keterangan
No. Nama
1 2 3 4 5 Dst 14
1.
83
2.
3.
4.
Dst.
Keterangan :
Aspek yang dinilai : Skor Skor Maksimal Total Skor
1. Penempatan nominal sesuai dengan kolom 1 32 32
2. Penjumlahan masing – masing kolom benar 0,5 (@6) 3 (@14) 42
3. Jumlah akhir tiap kolom 2,5 15 15
4. Jumlah akhir sama dan benar 2,5 5 5
5. Pengerjaan sampai tuntas (1-6) 6 6 +
100
b) STANDAR PENILAIAN TUGAS MANDIRI
Aspek : Kognitif
Indikator :
1. Mengidentifikasi ketentuan / aturan Debit Kredit
2. Mengidentifikasi komponen neraca dan laba / rugi
Jenis Soal : Essay
1.
2.
3.
4.
Dst.
Keterangan :
Aspek yang dinilai : Skor
1. Jawaban salah 0
2. Jawaban kurang tepat 50-75
3. Jawaban benar 100
84
Tiap transaksi per akun benar dan tepat 4
Skor maksimal 100
85
MATERI
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
A. SUMBER PENCATATAN AKUNTANSI
Untuk melakukan pencatatan suatu transaksi, sebaiknya didasarkan pada dokumen sumber
at au bukt i t ransaksi keuangan yang disebut sumber pencatatan. Dalam suatu perusahaan terdapat
berbagai macam transaksi keuangan. Transaksi keuangan adalah kejadian-kejadian menyangkut organisasi
yang diukur dengan sejumlah uang dan dicatat dalam akuntansi.
Dokumen sumber yang merupakan bukti pencatatan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1 . bukti pencatatan intern atau transaksi internal,
2 . bukti pencatatan ekstern atau transaksi eksternal,
Macam-macam bukti transaksi yang akan digunakan dalam proses pencatatan akuntansi, mulai
dari jurnal sampai dengan penyusunan laporan keuangan.
1 . Kuitansi
Kuitansi adalah bukti pembayaran yang dibuat oleh pihak yang menerima uang. Bagian sebelah
kanan dari kuitansi diberikan kepada pihak pembayar dan bagian kiri dari kuitansi (subkuitansi)
ditinggal sebagai bukti.
2. Nota
Nota atau Nota Kontan adalah bukti penjualan barang yang langsung dibayar oleh pembeli. Nota
biasanya dibuat rangkap dua, yang aslinya diberikan kepada pembeli dan tembusannya dipakai
sebagai bukti penjual.
3 . Cek (Cheque)
Cek adalah perintah yang diterima dari pihak lain sebagai alat untuk melakukan pembayaran melalui
bank.
4. Faktur
Faktur adalah bukt i transaksi untuk pembelia n dan penjualan kredit yang dibuat pihak
penjual kepada pihak pembeli. Pembeli akan menerima faktur asli sebagai bukti pencatatannya,
sedangkan penjual akan menerima faktur tembusan sebagai bukti pencatatannya.
5 . Nota Debit (Debit Memo)
Nota debit adalah nota yang berisikan bahwa perkiraan langganan didebit karena pengembalian
barang yang dibeli.
6 . Nota Kredit (Credit Memo)
Nota kredit adalah nota yang berisikan perkiraan langganan dikredit karena penerimaan kembali barang
yang dijual.
7 . Memo/Memorial
Memo adalah bukti yang dibuat pimpinan perusahaan untuk bagian akuntansi atau urusan akuntansi.
86
c) Aktiva tetap (fixed asset)
2) Akun kewajiban atau utang (Liability)
Akun kewajiban atau utang dikelompokkan menjadi utang lancar dan utang jangka panjang.
a) Utang lancar (current liability)
b ) Utang jangka panjang (long term liability)
3) Akun ekuitas (modal)
Ekuitas atau modal adalah bagian hak pemilik terhadap kekayaan perusahaan, yaitu selisih antara
harta dikurangi dengan utang.
b . Akun nominal (laba/rugi) adalah akun yang pada akhir periode dilaporkan dalam laporan laba/rugi.
Akun ini meliputi akun pendapatan dan beban.
1) Akun pendapatan atau penghasilan
2) Akun beban
4. Kode Akun/Rekening
Pemberian nomor kode rekening dalam pencatatan transaksi keuangan sangat diperlukan. Adapun kegunaan
pemberian kode rekening antara lain:
a. menyediakan identifikasi ringkas,
b . mempermudah pencarian rekening yang diinginkan,
c. mempermudah pencatatan dan penyimpanan data,
d. mempermudah untuk melakukan proses selanjutnya.
Penyusunan nomor kode rekening tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan unit usaha (perusahaan)
yang bersangkutan. Pemberian nomor kode rekening dalam suatu perusahaan dapat dilakukan dengan empat
cara, yaitu sebagai berikut.
1). Sistem Numerial (Numerical)
Sistem numerial adalah pemberian nomor kode rekening dengan menggunakan angka.
2) Sistem Desimal
Sistem decimal adalah pemberian kode rekening dengan menggunakan dasar angka sepuluh digit,
yaitu angka 0 sampai dengan 9.
3) Sistem Mnemonic
Sistem mnemonic adalah pemberian kode dengan menggunakan huruf.
4) Sistem Kombinasi huruf dan angka
Persamaan dasar akuntansi diperlukan untuk mengenalkan awal pemikiran akuntansi dalam
melakukan pencatatan transaksi keuangan. Setiap transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan dicatat
dengan menggunakan sistem berpasangan dan prinsip keseimbangan antara aktiva dengan
pasiva, artinya jumlah kekayaan harus sesuai dengan hak atas kekayaan perusahaan tersebut.
Persamaan dasar akuntansinya dapat ditulis:
AKTIVA = PASIVA
Pasiva dibagi menjadi dua, yaitu hak dari para kreditur (kewajiban) dan hak dari pemilik
perusahaan (ekuitas), artinya harta bisa berasal dari pemilik perusahaan yang disebut modal dan bisa juga
berupa pinjaman (dari luar perusahaan) yang disebut kewajiban/utang. Jadi, persamaan dasar
akuntansinya berubah menjadi:
87
AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS atau HARTA = UTANG + MODAL
Suatu transaksi keuangan sangat berpengaruh terhadap persamaan dasar akuntansi. Beberapa
kemungkinan analisis transaksi tersebut di antaranya sebagai berikut.
a. Suatu transaksi dapat memengaruhi harta saja, harta dan utang, harta dan modal, utang dan modal,
serta besarnya harta, utang, dan modal.
b . Penambahan atau pengurangan aktiva akan selalu timbul diimbangi dengan penambahan atau
pengurangan terhadap pasiva (utang dan modal).
c. Pendapatan akan selalu menambah modal, sedangkan beban akan selalu mengurangi modal.
Sedangkan hal-hal yang dapat mempengaruhi besarnya modal suatu perusahaan dalam pencatatan persamaan
akuntansi, antara lain :
a. Adanya laba atau rugi perusahaan
b. Adanya pendapatan yang diterima perusahaan
c. Adanya beban yang dikeluarkan perusahaan
d. Adanya pengambilan untuk keperluan pribadi (Prive)
e. Adanya investasi tambahan dari pemilik atau dari sumbangan (donasi)
Untuk lebih jelasnya, simaklah contoh analisis pengaruh transaksi keuangan terhadap persamaan dasar
akuntansi di bawah ini.
Pada tanggal 1 Agustus 2014 Tuan Baharudin mendirikan sebuah usaha yang bergerak di bidang servis
sepeda motor dengan nama Servis Sepeda Motor BAHAR. Berikut ini transaksi selama bulan Agustus
2014.
a. Diinvestasikan sebagai modal pertama berupa uang tunai sebesar Rp10.000.000,00 dan Peralatan
kantor sebesar Rp500.000,00.
Analisis :
Harta (kas) bertambah Rp10.000.000,00, harta (peralatan) bertambah Rp500.000,00, dan
modal bertamba h Rp10.500.000,00.
b . Dibayar sewa atas ruangan usaha bengkel sebesar Rp60.000,00 untuk 1 bulan.
Analisis :
Harta (kas) berkurang Rp60.000,00 dan modal berkurang Rp60.000,00.
c. Dibeli secara kredit perlengkapan bengkel dari Toko Motor Jaya seharga Rp400.000,00 dan peralatan
bengkel seharga Rp1.000.000,00.
Analisis :
Harta (perlengkapan) bertambah Rp400.000,00, harta (peralatan) bertambah Rp1.000.000,00 dan
utang bertambah Rp1.400.000,00.
d. Diterima pendapatan atas jasa yang telah diberikan selama 1 minggu sebesar Rp 1.600.000,00.
Analisis :
Hart a (kas) bertambah Rp1.600.000,00 dan modal bertambah Rp1.600.000,00.
e. Dibayar listrik dan air untuk bulan Agustus 2014 sebesar Rp200.000,00.
Analisis :
Harta (kas) berkurang Rp200.000,00 dan modal berkurang Rp200.000,00.
f. Telah diselesaikan jasa servis kepada langganan dengan biaya yang diperhitungkan sebesar Rp750.000,00.
Jumlah tersebut difakturkan untuk ditagih.
Analisis :
Harta (piutang usaha) bertambah Rp750.000,00 dan modal bertambah Rp750.000,00.
g. Dibayar sebagian utang atas pembelian pelengkapan sebesar Rp250.000,00.
Analisis :
Harta (kas) berkurang Rp250.000,00 dan utang berkurang Rp250.000,00.
h. Diterima sebagian pelunasan piutang atas transaksi huruf f sebesar Rp500.000,00.
Analisis :
Harta (kas) bertambah Rp500.000,00 dan harta (piutang usaha) berkurang Rp500.000,00.
i. Tuan Baharudin mengambil uang tunai untuk digunakan secara pribadi sebesar Rp100.000,00.
Analisis :
88
Harta (kas) berkurang Rp100.000,00 dan modal berkurang Rp100.000,00.
j. Dibayar gaji pembantu bengkel untuk bulan Agustus 2014 sebesar Rp300.000,00 dan dibayar
rekening telepon sebesar Rp75.000,00.
Analisis :
Harta (kas) berkurang Rp375.000,00, modal juga berkurang Rp300.000,00 dan Rp75.000,00.
k . Pada akhir bulan Agustus 2014 perlengkapan yang masih ada sebesar Rp250.000,00 dan peralatan
bengkel disusutkan sebesar Rp50.000,00.
Analisis :
Hart a (perlengkapan) berkurang Rp150.000,00, hart a (akumulasi penyusutan peralatan)
bertambah Rp50.000,00, dan modal berkurang Rp200.000,00.
l. Diterima pendapatan atas jasa servis sebesar Rp1.500.000,00
Analisis :
Hart a (kas) bertambah Rp1.500.000,00 dan modal bertambah Rp1.500.000,00.
Berdasarkan analisis t ransaksi dan pengaruhnya dalam persamaan akuntansi, maka dapat disusun
persamaan dasar akuntansi sebagai berikut.
SERVIS SEPEDA MOTOR BAHAR
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
BULAN AGUSTUS 2014
HARTA UTANG + MODAL
No Kas Piutang Perlengka Peralatan (Akum.Pe Utang Modal Tn. Keterangan
. pan nyusutan) usaha Baharudin
a. 10.000.000 - - 500.000 - - 10.500.000 Investasi awal
b. (60.000) - - - - - (60.000) Beban sewa
9.940.000 - - 500.000 - - 10.440.000
c. - - 400.000 1.000.000 - 1.400.000 -
9.940.000 - 400.000 1.500.000 - 1.400.000 10.440.000
d. 1.600.000 - - - - - 1.600.000 Pendapatan servis
11.540.000 - 400.000 1.500.000 - 1,400.000 12.040.000
e. (200.000) - - - - - (200.000) Beban listrik dan
air
f. 11.340.000 - 400.000 1.500.000 - 1.400.000 11.840.000
- 750.000 - - - - 750.000 Pendapatan servis
g. 11.340.000 750.000 400.000 1.500.000 - 1.400.000 12.590.000
(250.000) - - - - (250.000) -
h. 11.090.000 750.000 400.000 1.500.000 - 1.150.000 12.590.000
500.000 (500.000) - - - - -
i. 11.590.000 250.000 400.000 1.500.000 - 1.150.000 12.590.000
(100.000) - - - - - (100.000) Prive Tn.
j. Baharudin
11.490.000 250.000 400.000 1.500.000 - 1.150.000 12.490.000
(375.000) - - - - - (300.000) Beban gaji
( 75.000) Beban telepon
k.
11.115.000 250.000 400.000 1.500.000 - 1.150.000 12.115.000
- - (150.000) - (50.000) - (150.000) Beban perlengkap.
( 50.000) Beban penyusutan
l.
So 11.115.000 250.000 250.000 1.500.000 (50.000) 1.150.000 11.915.000
. 1.500.000 - - - - - 1.500.000 Pendapatan servis
12.615.000 250.000 250.000 1.500.000 (50.000) 1.150.000 13.415.000
F. LAPORAN KEUANGAN
89
1 . Nama perusahaan pelapor atau identitas lain.
2 . Cakupan laporan keuangan, apakah mencakup hanya satu entitas atau beberapa entitas.
3 . Tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan, mana yang lebih tepat bagi setiap
komponen laporan keuangan.
4 . Mata uang pelaporan.
5 . Satuan angka yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan.
90
Akuntansi Keuangan (SAK) yang terdiri atas laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan
laporan arus kas.
1. Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
a. Bentuk Langsung (Single Step)
Menurut bentuk ini, seluruh pendapatan dijumlahkan dan semua beban dijumlahkan. Dari selisih
jumlah pendapatan dengan jumlah beban dapat diketahui besarnya laba atau rugi usaha.
b . Bentuk Bertahap (Multiple Step)
Menurut bentuk ini, dalam laporan laba/rugi diadakan pengelompokan atas jenis pendapatan dan
jenis beban. Di mana pendapatan dibedakan atas pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha,
serta beban dibedakan pula atas beban usaha dan beban di luar usaha. Kemudian dari selisih pendapatan
dan beban diperoleh laba atau rugi perusahaan.
2. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan sebab-sebab adanya perubahan
modal, dari modal awal sampai dengan modal akhir periode. Dala m laporan perubahan modal
dit unjukkan dengan perhitungan antara modal pemilik awal periode ditambah laba bersih seperti yang
tercantum dalam laporan laba/rugi, kemudian dikurangi dengan pengambilan pribadi pemilik
(prive), sehingga diperoleh modal pemilik akhir periode.
3. Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan atau posisi keuangan suatu
perusahaan pada akhir periode. Posisi keuangan yang dimaksud terdiri atas jumlah aktiva,
kewajiban, dan modal. Dalam penyusunan neraca harus diurutkan sesuai dengan tingkat
likuiditasnya atau tingkat kelancarannya. Rekening yang lancar harus didahulukan penyusunannya
dan rekening yang kurang lancar disusun di bawahnya.
Neraca dapat disusun dengan dua bentuk, yaitu bentuk stafel dan bentuk skontro.
a. Bentuk Laporan (Stafel)
Neraca yang disusun dalam bentuk stafel artinya neraca disajikan dengan harta atau aktiva di
bagian atas dan kewajiban serta modal di bagian bawahnya. Neraca bentuk stafel sering disebut
juga bentuk laporan/vertikal.
b. Bentuk Skontro
Neraca yang disusun dalam bentuk T artinya penyajian harta di sebelah kiri dan penyajian kewajiban dan
modal di sebelah kanan, atau sering dikatakan bentuk sebelah menyebelah.
4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan arus masuk dan aurs keluas tentang kas dan setara
dengan kas. Kas merupakan uang tunai atau saldo kas dan rekening giro, sedangkan setara kas merupakan
investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan kas.
a. Arus Kas Dari Aktivitas Operasi (Operating)
Arus Kas dari aktivitas Operasi terutama diperoleh dari pendapatan perusahaan. Oleh karena itu arus
kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan
laba atau rugi bersih.
b. Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (Investment)
Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan
sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
c. Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan (Financing)
Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna
untuk memprediksi klain terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan.
91
LEMBAR PENGAMATAN
KEAKTIFAN PESERTA DIDIK
Diisi dengan:
4 : sangat baik
3: baik
2: mulai ada peningkatan
1 : kurang/membutuhkan perbaikan
Observer,
Lili Suryani
92
LEMBAR PENGAMATAN
KEAKTIFAN PESERTA DIDIK
mengemu
Memperhati bekerja sama mendeng
kakan
Nama kan dengan arkan mengerjakan
No pendapat
Siswa penyampaian teman dalam orang latihan soal
dan
materi kelompok lain
bertanya
1 Abiel Renata Padmasana 3 2 3 3 3
2 Achmad Thoriq 2 1 2 2 1
3 Widhiyanto
Adzkia Rifda Ibtihal 4 4 4 4 4
4 Anisa Diva R 4 4 4 4 3
5 Dika Al Winda Luthfiani 4 4 3 4 4
6 Febriola Sherly HP 4 4 3 4 4
7 Galih Haqqi Aji Muzaki 4 4 4 4 4
8 Inas Lubna Prabaniza 4 3 4 4 4
9 Khansa Aliah Nafisa 4 4 4 4 3
10 Kirana Syaharani 4 4 4 4 4
11 Dwiananda
Leonard Pedro Del 4 4 4 4 3
12 Rohman
Muh. Junior
Rian Aditama 4 4 4 4 4
13 Riau Pamungkas 4 4 4 4 3
14 Muhammad Alwan Zain 4 4 4 4 3
15 Nusantara Reyhan
Muhammad 2 2 2 2 2
16 Putra
NeylaWicaksono
Chulwatul A'la 4 4 4 4 4
17 Niken Dwi Kartika Sari 4 4 4 4 4
18 Novyandi Rahmat 4 4 4 4 3
19 Ramadhani
Osama Papua Aituarauw 2 1 2 2 1
20 Prayoga Faly 3 3 3 3 3
21 Rayhan Rafikasyah 4 4 4 4 3
22 Santoso
Regita Lestariyan Lainy 4 4 4 4 4
23 Salsabillah Balgista 4 4 3 3 4
23 Rompas
Satria Miftakhul Huda 4 4 4 4 4
25 Wahyu Indra Kusuma 3 3 3 3 3
Diisi dengan:
4 : sangat baik
3: baik
2: mulai ada peningkatan
1 : kurang/membutuhkan perbaikan
Observer,
Lili Suryani
93
SOAL PRETEST DAN POST TEST SIKLUS I
PETUNJUK UMUM
1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan
2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja
3. Kerjakanlah soal anda pada lembar jawaban
4. Gunakan waktu dengan efektif dan efisien
5. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada Pengawas
3. Sumber daya ekonomi yang dikuasai perusahaan yang mempunyai manfaat ekonomi dan timbul dari
transaksi masa lalu adalah....
A. Aset
B. Kas
C. Liabilitas
D. Kewajiban
E. Ekuitas
4. Apabila kelompok akun kewajiban bertambah, maka posisinya berada pada posisi….
A. debet dan kredit
B. debet
C. kredit
D. seimbang
E. berkurang
5. Apabila kelompok akun harta berkurang, maka posisinya berada pada posisi….
Apabila kelompok akun kewajiban bertambah, maka posisinya berada pada posisi….
A. debet dan kredit
94
B. debet
C. kredit
D. seimbang
E. berkurang
6. Apabila kelompok akun harta berkurang, maka posisinya berada pada posisi….
A. debet dan kredit
B. debet
C. kredit
D. seimbang
E. bertambah
7. Dibeli peralatan secara kredit dari Toko ABC seharga Rp 500.000,00. Pengaruh transaksi terhadap
persamaan akuntansi adalah….
A. peralatan +, ekuitas –
B. peralatan +, kewajiban –
C. peralatan +, kewajiban +
D. peralatan +, kas –
E. peralatan +, kas +
8. Dibeli perlengkapan secara tunai Rp 200.000,00. Pengaruh transaksi terhadap persamaan akuntasi
adalah….
A. Kas bertambah, perlengkapan berkurang
B. Perlengkapan bertambah, kas berkurang
C. Perlengkapan berkurang, kas berkurang
D. Perlengkapan bertambah, kewajiban bertambah
E. Perlengkapan bertambah, kas bertambah
9. Dibeli peralatan secara kredit dari Toko ABC seharga Rp 500.000,00. Pengaruh transaksi terhadap
persamaan akuntansi adalah….
A. peralatan +, ekuitas –
B. peralatan +, kewajiban –
C. peralatan +, kewajiban +
D. peralatan +, kas –
E. peralatan +, kas +
10. Dibeli perlengkapan secara tunai Rp 200.000,00. Pengaruh transaksi terhadap persamaan akuntasi
adalah….
A. Kas bertambah, perlengkapan berkurang
B. Perlengkapan bertambah, kas berkurang
C. Perlengkapan berkurang, kas berkurang
D. Perlengkapan bertambah, kewajiban bertambah
E. Perlengkapan bertambah, kas bertambah
11. Hak pemilik atas aset perusahaan yang merupakan kekayaan bersih, yaitu selisih aset dan liabilitas
adalah...
A. Ekuitas
B. Kas
C. Aktiva
D. Pendapatan
E. Liabilitas
95
3) Mortgage Payable
16. Diterima uang tunai Rp. 2.000.000,00 atas pekerjaan yang telah diselesaikan, pengaruhnya pada
persamaan akuntansi adalah...
A. Kas bertanbah Rp. 2.000.000,00
B. Pendapatan bertambah Rp. 2.000.000,00
C. Ekuitas bertambah Rp. 2.000.000,00
D. Kas dan pendapatan bertambah masing-masing Rp. 2.000.000,00
E. Kas dan ekuitas bertambah masing-masing rp. 2.000.000,00
17. Melunasi liabilitas kepada Toko Santosa sebesar Rp. 5.000.000,00 dicatat dalam persamaan
akuntansi mengakibatkan...
A. Kas berkurang, ekuitas berkurang
B. Kas berkurang, piutang berkurang
C. Kas berkurang, ekuitas bertambah
D. Kas berkurang, liabilitas berkurang
E. Kas bertambah, liabilitas berkurang
18. Tanggal 8 Mei 2011 pemilik perusahaan mengambil uang tunai Rp. 500.000,00 untuk kepentinagn
pribadi. Transaksi tersebut di catat dalam persamaan akuntansi...
A. Aset kas bertambah Rp. 500.000,00 dan pendapatan bertambah rp. 500.000,00
B. Aset kas bertambah Rp. 500.000,00 dan pendapatan berkurang Rp. 500.000,00
C. Aset kas berkurang Rp. 500.000,00 dan pengambilan prive berkurang Rp. 500.000,00
D. Aset kas berkurang Rp. 500.000,00 dan ekuitas bertambah Rp. 500.000,00
E. Aset kas bertambah Rp. 500.000,00 dan ekuitas bertambah Rp. 500.000,00
96
19. Laporan yang menyajikan informasi mengenai seluruh hasil dan biaya operasional perusahaan dalam
periode tertentu...
A. Laporan neraca
B. Laporan posisi keuangan
C. Laporan laba rugi
D. Laporan arus kas
E. laporan keuangan
21. M. Irwan pada tanggal 1 juli 2017 membuka usaha foto, dengan nama Karunia Foto. Sebagai
ekuitas pertama, M. Irwan menyetorkan uang tunainya Rp. 7.500.000,00 dan peralatan foto seharga
Rp. 2.500.000,00. Pengaruh transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi
yang benar adalah…
A. Aset bertambah, ekuitas bertambah
B. Aset bertambah, ekuitas berkurang
C. Aset berkurang, ekuitas berkurang
D. Aset berkurang, ekuitas bertambah
E. Aset bertambah, liabilitas bertambah
22. Berikut transaksi yang terjadi; dibeli peralatan salon Rp. 2.000.000,00 dibayar tunai sebesar Rp.
1.500.000,00 Pengaruh transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi
yang benar adalah…
A. Aset bertambah, ekuitas bertambah
B. Aset bertambah, ekuitas berkurang
C. Aset berkurang, ekuitas berkurang
D. Aset berkurang, ekuitas bertambah
E. Aset bertambah, asset berkurang
Soal B
Sulfianny Herawaty pada tanggal 1 Agustus 2018 membuka usaha jasa “Salon”. Transaksi selama
bulan Agustus (urutan nomor sesuai tanggal transaksi) sebagai berikut:
1. Sulfianny menyetorkan uangnya untuk modal sebesar Rp. 2.500.000,00
2. Dibeli peralatan salon Rp. 2.000.000,00 dibayar tunai sebesar Rp. 1.500.000,00
3. Dibeli perlengkapan salon dengan tunai Rp. 300.000,00
4. Dibayar sewa tempat berusaha rp. 275.000,00 dengan tunai
5. Dibayar hutang kepada kreditur Rp. 150.000,00
SELAMAT MENGERJAKAN
97
POST TEST SIKLUS II
KELAS XII IPS
TA 2019/2020
1. PETUNJUK UMUM
6. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan
7. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja
8. Kerjakanlah soal anda pada lembar jawaban
9. Gunakan waktu dengan efektif dan efisien
10. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada Pengawas
1. Apabila kelompok akun kewajiban bertambah, maka posisinya berada pada posisi….
A. debet dan kredit
B. debet
C. kredit
D. seimbang
E. berkurang
2. Apabila kelompok akun harta berkurang, maka posisinya berada pada posisi….
A. debet dan kredit
B. debet
C. kredit
D. seimbang
E. bertambah
3. Dibeli peralatan secara kredit dari Toko ABC seharga Rp 500.000,00. Pengaruh transaksi terhadap persamaan
akuntansi adalah….
A. peralatan +, ekuitas –
B. peralatan +, kewajiban –
C. peralatan +, kewajiban +
D. peralatan +, kas –
E. peralatan +, kas +
4. Dibeli perlengkapan secara tunai Rp 200.000,00. Pengaruh transaksi terhadap persamaan akuntasi adalah….
A. Kas bertambah, perlengkapan berkurang
B. Perlengkapan bertambah, kas berkurang
C. Perlengkapan berkurang, kas berkurang
D. Perlengkapan bertambah, kewajiban bertambah
E. Perlengkapan bertambah, kas bertambah
5. Dibeli peralatan kantor Rp 1.000.000,00 dibayar tunai Rp 750.000,00 dan sisanya dilunasi bulan depan.
Pengaruh transaksi terhadap persamaan qkuntansi adalah….
98
A. peralatan kantor bertambah, kas berkurang
B. peralatan kantor bertambah , kewajiban bertambah
C. peralatan kantor bertambah, kas berkurang, kewajiban berkurang
D. peralatan kantor bertambah, kas berkurang, kewajiban bertambah
E. peralatan kantor bertambah, kas bertambah, kewajiban bertambah
6. Dibayar beban upah karyawan sebesar Rp 350.00,00. Pengaruh transdaksi terhadap persamaan akuntansi
adalah…
A. berkurangnya aktiva diimbangi dengan berkurangnya kewajiban
B. berkurangnya aktiva diimbangi dengan berkurangnya ekuitas
C. berkurangnya aktiva diimbangi dengan berkurangnya harta
D. bertambahnya aktiva diimbangi dengan bertambahnya ekuitas
E. bertambahnya aktiva diimbangi dengan berkurangnya ekuitas
7. Dibayar angsuran pinjaman kepada bank Rp 1.500.000,00 beserta bunganya sebesar Rp 150.000,00. Pengaruh
transaksi tersebut terhadap persamaan akuntansi adalah….
A. bertambahnya aktiva deiikuti dengan bertambahnya kewajiban
B. berkurangnya aktiva diikuti dengan berkurangnya kewajiban dan berkurangnya ekuitas
C. bertambahnya aktiva diikuti dengan bertambanhnya ekuitas
D. bertambahnya activa diikiti dengan berkurangnya kewajiban dan berkurangnya ekuitas
E. berkurangnya aktiva diikuti dengan berkurangnya kewajiban
8. Telah diselesaikan pekerjaan service dengan biaya Rp 250.000,00 dan pembayarnnya diterima bulan depan.
Penmgaruh transaksi terhadap persamaan akuntansi adalah….
A. bertambahnya aktiva diimbangu dengan bertambahnya kewajiban
B. bertambahnya aktiva diimbangi dengan bertambahnya aktiva lain
C. bertambahnya kewajiban diimbangi dengan bertambahnya ekuitas
D. bertambahnya aktiva diimbangi dengan bertambahnya ekuitas
E. berkuranmgnya aktiva diimbangi dengan berkurangnya ekuitas
9. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 750.000,00. Pengaruh transaksi tersebut terhadap persamaan akuntasi
adalah….
A. bertambanhnya aktiva diikuti dengan bertambahnya kewajiban
B. berkurangnya aktiva diikuti dengan berkurangnya kewajiban dan berkurangnya ekuitas
C. berkurangnya aktiva diikuti dengan berkurangnya kewajiban
D. bertambahnya aktiva diikuti dengan berkurangnya kewajiban dan berkurangnya ekuitas
E. bertambahnya aktiva diikuti dengan bertambahnya ekuitas
10. Dijual peralatan Rp 2.500.000,00 diterima tunai Rp 1.500.000,00 dan sisanya ditandatangani promes. Pengaruh
transaksi terhadap persamaan akuntansi adalah….
A. kas bertambah,piutang usaha bertambah dan peraltan berkurang
B. kas bertambah, piutang wesel bertambah, dan peralatan berkurang
C. piutang bertambah, kewajiban bertambah, dan peralatan berkurang
D. kas bertambah , peralatan berkurang
E. piutang usaha bertambah, peralatan berkurang
11. Dijual sebagian peralatan dengan tunai. Pengaruh transaksi terhadap persamaan akuntansi adalah….
A. peralatan bertambah, jas berkurang
B. peralatan bertambah, kewajiban bertambah
C. kas bertambah, peralatan berkuirang
D. kas bertambah, kewajiban berkurang
E. pitang usaha bertambah, peralatan berkurang
99
12. Laporan keuangan ,meliputi…
A. Neraca, pendapatan/beban.dan perubahan modal
B. Neraca, laporan laba rugi, dan perubahan modal
C. Neraca, pengambilan prive, dan perubahan modal
D. Neraca, posisi keuangan, dan perubahan modal
E. Neraca, posisi keuangan, dan catatan perubahan modal
100
Prive RP. 200
Modal Akhir Rp. 2.270
Modal awal sebesar …
A. Rp. 1.720
B. Rp. 1.920
C. Rp. 2.120
D. Rp. 1.670
E. Rp. 2. 270
20. Sebuah perusahaan menderita rugi Rp. 2.000 . Apabila jumlah beban Rp. 5000 dan pengambilan pribadi Rp. 500
maka besarnya pendapatan …
A. Rp. 2.500
B. Rp. 3.000
C. Rp. 3.500
D. Rp. 5.000
E. Rp. 5.500
Berikut transaksi jasa desain interior ,ilik Pak Andri dengan transaksi sebagai berikut:
Jan. 1 : Disetor modal berupa uang tunai Rp 40.000.000,00, peralatan Rp 25.000.000,00
5 : Dibeli peralatan sebesar Rp 3.500.000,00 baru dibayar Rp 500.000,00 sisanya belum
7 : Diberli perlengkapan kantor senilai Rp 2.000.000 secara tunai
12 : Diselesaikan pekerjaan jasa sebesar Rp 11.000.000,00 dengan dikirim faktur penagihan kepada
CV. 21
15 : Dibayar biaya sewa kantor untuk bulan Januari sebesar Rp 5.000.000
Masukkan transkasi tersebut ke dalam table persamaan dasar akuntansi….
SELAMAT MENGERJAKAN
101
CATATAN LAPANGAN
Siklus/Pertemuan : ........../...........
Hari : .....................................................................................
Tanggal : .....................................................................................
Jam Ke :......................................................................................
Materi :......................................................................................
Catatan : .....................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
102
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI
KELAS XII IPS SMA ISLAM AL AZHAR 9 YOGYAKARTA
Siklus :
Hari/ Tanggal :
Pokok Bahasan :
103
104
105
106
107
FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN :
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Guru membimbing peserta didik dalam diskusi peserta didik melakukan kerja kelompok & diskusi
peserta didik melakukan kerja kelompok & diskusi peserta didik melakukan kerja kelompok & diskusi
peserta didik mengkomunikasin hasil diskusi melalui peserta didik mengkomunikasin hasil diskusi melalui
presentasi tanya jawab dalam presentasi
108
peserta didik melakukan kerja kelompok peserta didik melakukan kerja kelompok
peserta didik mengkomunikasin hasil diskusi melalui peserta didik mengkomunikasin hasil diskusi melalui
tanya jawab dalam presentasi presentasi
109
DOKUMENTASI DISEMINASI PTK RUMPUN IPS EKONOMI DAN GEOGRAFI
SMA ISLAM AL AZHAR 9 YOGYAKARTA
TAHUN AJAR 2019/2020
DAFTAR HADIR PUBLIKAST PTK
SMA ISLAM AL AZIIAR 9 YOGYAKARTA
I
Yuanita
t^.-*:-,^L
.rdtttlttrtdrr
Jammiyah SMA
etu
rrrYln
A
\l
\ Y
lll-I
I
11 11
--<^ r
I
M'J
n7\/
t2 Retno Inten
Ari Cahyani
.larnmiyah SMA
^/l
-r- I
W
13 Jammiyah SMA
1a
t/ 1n
tl
18 18
r9 19
20 ffi. 20
f
tr
I
?b
F
MM
\
+A A"ieq G? TU 4 4l{
^fi
5 f-r*^ tJ^ht" 8*r3, krtrw 5 )
u/'/d
tttd" n
6
-G,tu^ ,. krnttr" Tw 6
\*<
r
7 Mr^fl,,,)-la,f-r (ar.?v 1 I
,a l-
8 frvrn rl 6wrv 8Ll t-
9 Berl ?,^ 6q!-tl 9
tAn
i
t0 3Dq4\fi fu,$^ r0 4.
11 R^iil^ e"*u 11 A
U
t2 S"r"(" Cy"*--" ! 12
J
?<-
l6 Nuh^^ro) DeU ? I \-// 16
17 A** fr^ s @ t7 @
r8 b**'^ G** 18
r9 A*^-^ W*n|^A; u
(l,un
" l9 (
20 Dqnonvl, ll;w L Gvru ,oWWf
-4. I
MM
)
DAFTAR HADIR PUBLIKASI PTK
SMA ISLAM AL AZHAR 9 YOGYAKARTA
B b+
J
EL $z-* I d*
9 9
10 r0
l1 1l
12 12
13 1a
1J
14 14
t5 t5
16 16
17 17
1B 18
19 19
2A 20
I
MM