Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG SIFAT SIFAT


CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV
SDN GEMPOLSARI I KEC. TANGGULANGIN KAB. SIDOARJO
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Disusun Oleh
HANIK ATUS SUSMIDAH
Guru Kelas IV

SDN GEMPOLSARI KECAMATAN TANGGULANGIN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN SIDOARJO
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Judul PTK : MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG SIFAT


SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA
SISWA KELAS IV SDN GEMPOLSARI I KEC. TANGGULANGIN
KAB. SIDOARJO TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Nama Guru : HANIK ATUS SUSMIDAH, S.Pd.SD


NIP :-
NUPTK : 9843756659300002
Jabatan : Guru Kelas IV
Instansi : SDN Gempolsari I
Tempat dan Pelaksanaan : SDN Gempolsari I
Siklus I : 12 Nopember 2019
Siklus II : 17 Nopember 2019

Masalah yang menjadi Fokus Penelitian :


Penggunaan Metode Eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang Sifat-sifat
cahaya pada siswa kelas IV SDN Gempolsari I Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo
Tahun pelajaran 2019/2020.

Mengetahui Sidoarjo, 10 Desember 2019


Guru Kelas IV

HANIK ATUS SUSMIDAH, S.Pd


NIP. -
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG SIFAT SIFAT CAHAYA
MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SDN GEMPOLSARI I
KEC. TANGGULANGIN KAB. SIDOARJO
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Hanik Atus Susmidah


Guru Kelas IV SDN GEMPOLSARI I

ABSTRAK

Metode eksperimen merupakan cara pengelolaan dimana siswa melakukan aktifitas


percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajarinya. Siswa
diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu
proses., mengamati suatu objek, menganalisa, membuktikan dan mencari kesimpulan
sendiritentang obyek yang dipelajarinya. Pembelajaran dengan cara eksperimen sangat cocok
dan sesuai untuk mata pelajaran IPA terutama untuk menanamkan konsep pada materi sifat-
sifat cahaya. Siswa dapat terlatih dan berpikir ilmiah serta siswa dapat menemukan sendiri
bukti kebenaran dari teori yang sedang dipelajarinya.
Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang sifat-sifat cahaya
pada siswa kelas IV SDN Gempolsari dan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran IPA.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan rancangan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dengan tahapan sebanyak 2 siklus. Subyek dalam penelitian ini adalah guru yang
melaksanakan KBM dan siswa kelas IV SDN Gempolsari Kecamatan Tanggulangin yang
berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 9 anak laki laki dan 10 anak perempuan. Materi pelajaran
yang akan diteliti adalah muatan pelajaran IPA dengan pokok pokok bahasan tentang sifat-sifat
cahaya. . Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah menggunakan lembar
observasi dari hasil pengamatan oleh teman sejawat tentang aktifitas guru, Lembar Kerja Siswa
untuk kelompok, dan data nilai hasil belajar yakni berupa evaluasi pada akhir pembelajaran.
Data yang diperoleh dianalisis seccara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuntitatif.
Dari penelitian diperoleh bahwa pada siklus I sebanyak 13 siswa telah berhasil atau
tuntas dengan prosentase 68,42%, Sedangkan yang belom mengalami ketuntasan atau belum
berhasil sebanyak 6 siswa atau 31,58%. Sementara pada siklus II diperoleh bahwa ada 16 siswa
atau 84,21% telah berhasil dan mendapat nilai lebih atau sama dengan nilai KKM yakni 74.
Sedangkan yang belum berhasil pada siklus II hanya sebanyak 3 siswa dengan prosentase
sebesar 15.79%. Dan siswa kelas IV SDN Gempolsari I rata rata memperoleh nilai sebesar
76,05 pada siklus I meningkat menjadi 84,21 pada siklus II.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan
menerapkan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV
SDN Gempolsari Kecamatan Tanggulangin. Dan disarankan untuk menerapkan metode
tersebut di sekolah-sekolah lain dengan memperhatikan sarana dan prasarana dan karakteristik
peserta didik.

Kata Kunci : Metode Eksperimen, Hasil belajar IPA, Siswa Kelas IV SDN Gempolsari I
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SDN
Gempolsari I Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo Tahun Pelajaran 2019/2020.

Dari Laporan PTK ini, penulis masih merasakan masih banyak kekurangan dan
hambatam dalam peyusunannya. Namun pada akhirnya dapat terselesaikan tepat pada
waktunya berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bpk. Moh. Ghofur, M.Pd Selaku Kepala Sekolah SDN Gempolsari, Kecamatan
Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo yang telah mendukung dan membimbing dalam kegiatan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini.
2. Teman Sejawat, Guru SDN Gempolsari selaku Observer (pengamat) yang telah memberi
masukan yang sangat bermanfaat untuk penulis.
3. Wali murid dan Anak-anakku peserta didik kelas IV SDN Gempolsari I yang telah
memberikan bantuan dan kerjasamanya, sehingga kegiatan PTK ini berjalan dengan lancar.
4. Rekan-rekan tenaga pendidik dan kependidikan yang memberi bantuan hingga laporan PTK
ini selesai.
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara langsung membantu
dalam menyelesaikan laporan PTK ini.
Semoga seluruh bantuan dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis mendapat
imbalan yang sesuai dari Allah SWT, dan semoga laporan PTK ini dapat memberikan manfaat
dan masukan yang positif bagi kita semua. Amin ya robbal alamin.

Sidoarjo, 10 Desember 2019

Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... ii
ABSTRAK................................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................. iv
DAFTAR ISI........................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................... vii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 3
C. Tujuan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran................................................ 3
D. Manfaat Perbaikan.......................................................................................... 4
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat Hasil Belajar.................................................................................... 6
B. Konsep Mengajar............................................................................................ 7
C. Konsep Belajar Mengajar............................................................................... 7
D. Hakekat Metode Eksperimen......................................................................... 11
III. PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek Penelitian.......................................................................................... 17
B. Deskripsi Perbaikan Per- Siklus................................................................... 18
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Per- Siklus........................................................................... 29
B. Pembahasan Per Siklus................................................................................. 33
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.................................................................................................. 35
B. Saran............................................................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 37
LAMPIRAN LAMPIRAN ................................................................................... 38
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Pengamatan Aktifitas guru pada Siklus 1 ..................................


Tabel 4.2 Daftar nilai tes hasil belajar pra siklus dan siklus 1 ...........................
Tabel 4.3 Data Pengamatan kegiatan siswa pada Siklus 1 .................................
Tabel 4.4 Data pengamatan aktifitas Guru pada siklus 1I .................................
Tabel 4.5 Daftar nilai tes hasil belajar pada siklus II ........................................
Tabel 4.6 Data Pengamatan Aktifitas siswa pada Siklus II ..................... ..........
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Lampiran 1 Pernyataan Teman sejawat ............................................................... 38

2. Lampiran 2 Rencana Perbaikan Pembelajaran IPA Siklus I .................................. 39

3. Lampiran 3 Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II......................................... 43

4. Lampiran 4 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus I dan II ....................................... 46

5. Lampiran 5 Lembar Evaluasi Siklus I .................................................................... 51

6. Lampiran 6 Lembar Evaluasi Siklus II .................................................................. 52

7. Lampiran 7 Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa siklus I ......... ................................. 53

8. Lampiran 8 Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa Siklus II ........................................... 54

9. Lampiran 9 Hasil Pengamatan Keaktifan Guru Siklus I ......................................... 56

10. Lampiran 10 Hasil Pengamatan Keaktifan guru siklus II........................................ 57

11. Lampiran 11 Hasil Lembar evaluasi siswa siklus I................................................... 59

12. Lampiran 12 Hasil Lembar evaluasi Siswa Siklus II ................................................ 60

13. Lampiran 13 Foto dokumentasi PBM siklus I dan II ............................................... 61


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengembangan kemampuan siswa dalam bidang sains (IPA) merupakan salah satu
kunci keberhasilan peningkatan kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan jaman
dan memasuki dunia teknologi, termasuk teknologi informasi. Pendidikan di masa sekarang ini
seyogyanya mampu membekali generasi muda dengan menemukan konsep-konsep sains
dengan
matang, agar masalah-masalah yang akan timbul dimasa datang dapat diantisipasi. Sains
merupakan cara mencari tahu tentang alam sekitar secara sistematis. Belajar sains tidak cukup
hanya mengahafal materinya saja tetapi juga harus dapat memahami konsep-konsep
didalamnya.
Hal ini dapat tercapai jika pembelajaran tersebut bermakna. Berdasarkan KTSP 2013
tujuan pembelajaran sains meliputi : mengembangkan kompetensi tentang berbagai macam
gejala alam, konsep dan prinsip sains yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari, melakukan kerja ilmiah untuk membentuk sikap ilmiah, meningkatkan kesadaran
untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan,
meningkatkan pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sekolah Dasar merupakan tempat pembelajran untuk
mendapatkan
pengetahuan-pengetahuan dasar tentang konsep maupun prinsip-prinsip, mengembangkan sikap
kritis dan kreatif dimana kemampuan ini menjadi 7 pijakan dalam pembelajaran selanjutnya.
Keberhasilan pembelajaran di SD ini akan mendorong keberhasilan pembelajaran di tingkat
yang lebih tinggi.
Guru bertugas mengoptimalkan kemampuan dasar siswa agar berkembang secara
efektif. Seorang guru harus dapat menjadi fasilitator siswa, agar siswa tidak mengalami
kesulitan dan kebosanan dalam kegiatan belajar mengajar. Melihat hasil ulangan harian siswa
pada pembelajaran IPA pada Standar Kompetensi Memahami hubungan antara gaya, gerak,
dan energi serta fungsinya, Kompetensi Dasar 3.7 menerapkan sifat-sifat cahaya dan
keterkaitannya dengan indera penglihatan dan 4.7 menyajikan laporan hasil percobaan tentang
sifat-sifat cahaya ditemukan prestasi dan aktivitas belajar siswa yang rendah. Alasan
rendahnya prestasi dan aktivitas belajar siswa ini dimungkinkan karena pembelajaran yang
digunakan guru masih konvensional yakni menggunakan metode ceramah dan media gambar
saja. Kemungkinan lain adalah guru masih mengalami kesulitan dalam menyusun perangkat
pembelajaran, LKPD, alat peraga sederhana, dan penggunaan media lainnya. Dengan demikian
akan sulit untuk mengembangkan keterampilan berpikir. Siswa terbiasa dengan menghafal
fakta-fakta, prinsip, rumus, hukum-hukum dan problem-problem yang diberikan oleh guru,
dengan demikian pemahaman konsep cenderung rendah.
Gambaran nilai pada tes evaluasi yang dilaksanakan guru diperoleh dari 19 siswa yaitu,
rata rata nilai 65,42 dengan prosentase nilai mencapai KKM hanya 42,10 %. Dari gambaran
tersebut perlu adanya tindakan baru guna peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.
Agar dapat meningkatkan hasil pembelajaran maka dapat dilakukan perbaikan melalui metode
eksperimen dan media berupa benda nyata yang ada disekitar, sehingga siswa tidak lagi
mengalami kesulitan dalam memahami materi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian
ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah dengan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD
Negeri Gempolsari I tentang sifat-sifat cahaya ?
2. Apakah dengan metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa IV SDN
Gempolsari I tentang sifat-sifat cahaya ?
Dengan memperhatikan rumusan masalah di atas, maka hipotesis yang dapat peneliti
ajukan dalam rangka perbaikan pembelajaran ini adalah : Jika dalam pembelajaran IPA,
khususnya materi sifat-sifat cahaya guru menggunakan media dan metode yang tepat maka
prestasi dan aktivitas siswa akan meningkat hasilnya.

C. Tujuan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran


Dari rumusan masalah diatas, dapat ditentukan adanya tujuan penelitian ini yaitu :
1. Untuk membuktikan bahwa hasil penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dapat
meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN Gempolsari I.
2. Untuk mengetahui keefektifan penggunaan metode eksperimen dalam meningkatkan
aktivitas belajar siswa kelas IV SDN Gempolsari I.
D. Manfaat Perbaikan
1. Bagi Siswa
a. Mempermudah siswa menerima materi pembelajaran.
b. Mengaktifkan aktivitas belajar siswa.
c. Memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa untuk diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bagi Guru
a. Memiliki gambaran tentang proses belajar mengajar mata pelajaran IPA yang efektif.
b. Dapat mengidentifikasi permasalahan yang timbul di kelas, sekaligus mencari solusi
pemecahannya.
c. Dapat menyusun program peningkatan keefektifan pembelajaran IPA pada tahap
berikutnya.
d. Dapat saling berkolaborasi dengan teman sejawat untuk pemberian masukan agar
melaksanakan perbaikan pembelajaran yang lebih baik.
3. Bagi Lembaga Pendidikan
a. Mengembangkan kurikulum tingkat sekolah dan kelas.
b. Meningkatkan kualitas praktik pendidikan.
c. Membantu mewujudkan efisiensi pengelolaan pendidikan.
d. Meningkatkan relevansi pendidikan.
e. Meningkatkan mutu pendidikan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hakekat Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang baik dari segi
penegatahuan ataupun sikap setelah melakukan proses pembelajaran baik pemebelajran
formal maupun Nonformal. Menurut Rusmono (2017) menyatakan bahwa Hasil belajar
adalah perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan pisikomotorik.
Perubahan perilaku tersebut diperoleh setelah siswa menyelesaikan program
pembelajarannya melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar.
“hasil belajar merupakan perilaku yang dapat diamati dan menunjukan kemampuan yang
dimiliki seseorang. Kemampuan siswa yang merupakan perubahan perilaku sebagai hasil
belajar itu dapat diklasifikasikan dalam dimensi-dimensi tertentu” (Ahiri 2017, h. 18). Jadi
dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan
ketercapaian tujuan belajar yang diperoleh melalui pengalaman pembelajaran yang bisa
dilihat dari hasil penilaian tertulis maupun penilaian tidak tertulis yang telah dilakukan.
Belajar merupakan suatu proses mencari informasi untuk mengembangkan ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik seseorang. 11 Menurut Roger, belajar adalah sebuah
proses internal yang menggerakkan anak didik agar menggunakan seluruh potensi kognitif,
afektif dan psikomotoriknya agar memiliki berbagai kapabilitas intelektual, moral, dan
keterampilan lainnya (Nata, 2011, h.101). Haryati (2013), Pada umumnya hasil belajar dapat
dikelompokan menjadi tiga ranah yaitu: ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif.
Menurut Yanti (2020), Penilaian ranah kognitif bisa dilakukan dengan tes dan
nontes. Penilaian dengan tes memerlukan instrumen berupa tes tertulis dan tes lisan. Tes
tertulis bisa berupa pilihan ganda , menjodohkan, menguraikan, isian singkat, tes lisan bia
dilkakukan dengan wawancara dan tanhya jawab. Dalam proses belajar mengajar, aspek
kognitif inilah yang paling menonjol dan bisa dilihat langsung dari hasil tes. Dimana disini
pendidik dituntut untuk melaksanakan semua tujuan tersebut. Hal ini bisa dilakukan oleh
pendidik dengan cara memasukkan unsur tersebut kedalam pertanyaan yang diberikan.
Pertanyaan yang diberikan kepada siswa harus memenuhi unsur tujuan dari segi kognitif,
sehingga peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Ranah efektif ini juga merupakan salah satu ranah yang mendukung keberhasilan
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran karena ranah afektif ini adalah ranah yang
menyangkut dengan minat dan moral peserta didik yang akan menentukan keberhasilan
siswa.
Ranah psikomotorik sebagai proses dan hasil belajar siswa merupakan pemberian
pengalaman kepada siswa untuk terampil mengerjakan seseuatu dengan dengan
menggunakan motor yaang digunakan. Bloom berpendapat bahwa ranah psikomotorik
berhubungan 13 dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi
yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. Menurut Mardapi berpendapat bahwa
pembelajaran psikomotorik meliputi: gerakan refleks, gerakan dasar, gerakan persepsi,
gerakan keterampilan, dan gerakan indah dan kreatif
Dimyati Mahmud (dalam Rumini,dkk,1995:59) menyatakan bahwa belajar adalah
suatu perubahan tingkah laku baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati
secara langsung, dan terjadi dalam diri seseorang karena pengalaman. Menurut teori Gestalt
yang dikutip dalam buku Ibrahim, belajar harus dimulai dari keseluruhan, baru kemudian
kepada bagian-bagian. Dalam belajar siswa harus mampu menangkap makna dari hubungan
antara bagian satu dengan yang lainnya. Penangkapan makna dari hubungan inilah yang
disebut memahami, mengerti atau insight, (Ibrahim,2003:20-21). Menurut Ernest Hilgard
(dalam Ibrahim, 2003:21) ada enam ciri dari belajar yang mengandung pemahaman, yaitu :
(1) pemahaman dipengaruhi oleh kemampuan dasar, (2) pemahaman diperngaruhi oleh
pengalaman belajar masa lalu, (3) pemahaman tergantung pada pengaturan situasi, (4)
pemahaman didahului oleh usaha coba-coba, (5) belajar dengan pemahaman yang dapat
diulangi, (6) pemahaman dapat diaplikasikan bagi pemahaman situasi lain. Berdasarkan
pendapat para ahli diatas dapat dikatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan
tingkah laku yang terjadi di dalam diri seseorang baik secara langsung maupun tidak
langsung berdasarkan pengalaman.

2. Konsep Mengajar
Ali (1984:2) menyatakan mengajar merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak
hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa. Banyak kegiatan
maupun tindakan harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik
pada seluruh siswa. William H Burton (dalam Ali, 1984:3) mengemukakan bahwa
mengajar adalah upaya dalam memberi perangsang ( stimulus), bimbingan, pengarahan,
dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Berdasarkan pendapat para ahli
diatas, dapat dikatakan mengajar merupakan proses penyampaian pengetahuan kepada
siswa dan memberi stimulus serta bimbingan dalam proses belajar yang dilakukan oleh
guru.

3. Konsep Belajar Mengajar


1. Pembelajaran merupakan istilah baru yang digunakan untuk menunjukkan kegiatan
guru dan siswa. Istilah pembelajaran merupakan terjemahan dari kata ” instruktion”
yang artinya pengajaran. Interaksi guru dan siswa ini disebut juga sebagai proses
belajar mengajar, (Ibrahim, 2003:11).
2. Faktor yang mempengaruhi optimalisasi interaktif dalam proses belajar mengajar yang
menyangkut kesiapan guru dan siswa antara lain :
a. Faktor minat dan perhatian
Kondisi belajar mengajar yang interaktif adalah adanya minat dan perhatian siswa
dalam belajar, yang merupakan faktor utama penentu derajat keaktifan siswa.
Menurut Mursell terdapat 22 macam minat yang berguna bagi guru dalam
memberikan pelajaran kepada siswa, diantaranya anak memiliki minat terhadap
belajar dan guru berusaha membangkitkan minat siswa tersebut dengan cara
memilih dan menentukan bahan pengajaran sebagai key concept untuk
mendapatkan perhatian siswa secara penuh. Upaya meningkatkan perhatian siswa
dapat dilakukan dengan cara mengajukan masalah.
b. Faktor Motivasi
Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan
guna mencapai tujuan, atau keadaan dalam diri seseorang yang mendorong
tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan
motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya melakukan sesuatu.
Motivasi dapat timbul dalam diri siswa (intrinsik) dan pengaruh dari luar dirinya
(ekstrinsik). Guru hanya menjadi motivator untuk menumbuhkan kedua motivasi
tersebut.
c. Faktor Latar atau Konteks
Belajar berdasarkan realita yang menarik, dimulai dari yang sederhana dapat
memotivasi. Atau berdasarkan pengalaman dapat mengikutsertakan siswa
didalamnya. Dalam proses belajar mengajar, guru perlu tahu pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang telah dimiliki oleh siswa, sehingga tidak terjadi
kebosanan bagi siswa.

d. Faktor Perbedaan Individu


Perbedaan siswa menurut Mursell dibedakan secara vertikal dan kualitatif.
Perbedaan secara vertikal, yaitu berkenaan dengan intelegensi umum dari siswa
dan perbedaan kualitatif berkenaan dengan bakat dan minat siswa. Guru harus
jeli memperhatikan persamaan dan perbedaan tersebut dan dapat
mengoptimalkan kemampuan mereka masing masing. Hal ini dapat dilakukan
dengan saling membelajarkan pada siswa. Siswa dengan kelebihan intelegensi
atau bakat dan minat tertentu dapat membantu siswa lain yang kurang
memahami.

e. Faktor Sosialisasi
Hubungan sosial di kelas agar tidak menimbulkan kegaduhan maka dapat
dilakukan melalui diskusi kelompok. Upaya ini dapat mengembangkan potensi,
melatih kerjasama, tumbuhnya kesadaran perbedaan antar individu dan
menumbuhkan solidaritas.
f. Faktor Belajar Sambil Bermain
Bermain adalah kebutuhan anak yang dapat menimbulkan kegembiraan dan
menyenangkan. Belajar dengan suasana bermain akan mendorong siswa aktif
belajar. g. Faktor Belajar Sambil Bekerja Belajar sambil bekerja adalah kegiatan
nyata yang dilakukan oleh siswa sehingga membuat pembelajaran terasa tidak
membosankan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan
sesuatu dan memberikan penilaian terhadap hasil kerjanya.
h. Faktor Inkuiri
Pada dasarnya siswa mempunyai potensi berupa dorongan untuk mencari dan
mengembangkan sendiri baik fakta, konsep maupun data informasi. Faktor
memecahkan masalah setiap anak menyukai tantangan. Guru harus dapat
memberikan tantangan yang sesuai agar siswa dapat terdorong untuk belajar.
Siswa akan dapat melihat masalah dan menentukan cara pemecahan masalah
sesuai dengan tingkat kemampuannya.
3. Komponen –komponen yang membentuk kegiatan dalam proses belajar mengajar
yakni komponen input, komponen proses, dan komponen produk (output) yang berisi
sebagai berikut :
a. Komponen input terdiri dari sejumlah siswa dengan berbagai kemampuan dasar
yang telah dimilikinya antara lain :alat, perlengkapan, fasilitas ruangan, sumber-
sumber biaya, dan informasi (seperti hasil tes dan dokumentasi).
b. Komponen proses terdiri dari program pengajaran, metode, teknik bimbingan,
prosedur evaluasi, dan strategi perbaikan.
c. Komponen produk terdiri dari perilaku siswa yang telah diperbaiki atau
dikembangkan, sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

4. Ada lima variabel utama yang berperan pada proses belajar mengajar, yaitu :
a. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran yaitu merupakan arah yang hendak dicapai oleh setisp
proses pembelajaran bersumber dari tujuan kurikuler yang terkandung dalam
setiap bidang studi.
b. Materi pembelajaran
Materi pelajaran adalah hal-hal yang akan disajikan kepada siswa bertalian
dengan usaha pencapaian tujuan pembelajaran.
c. Metode dan teknik mengajar
Metode yaitu cara yang teratur untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk
mendapatkan informasi dari guru dimana informasi tersebut dibutuhkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan teknik mengajar adalah prosedur atau
langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan pembelajaran.
d. Siswa
Siswa yaitu seseorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan
isi pelajaran.
e. Guru
Guru yaitu seseorang yang bertindak sebagai pengelola, pembimbing, sumber
informasi, fasilitator dan sebagai model para siswanya dalam proses
pembelajaran.
B. Konsep Prestasi Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga Departemen Pendidikan Nasional
(2002) Prestasi Belajar diartikan sebagai hasil yang telah dicapai (dari yang telah
dilakukan, dikerjakan, dsb). Pengertian Prestasi Akademis (belajar) diartikan sebagai hasil
pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah atau perguruan tinggi yang
bersifat kognitif dan biasanya ditemukan melalui pengukuran dan penilaian. Belajar
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran
lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

C. Konsep Aktivitas Belajar


Yang dimaksud dengan aktivitas belajar siswa dalam proses belajar siswa menurut John
Dewey adalah aktivitas belajar yang berupa aktivitas jasmaniah dan aktivitas mental.
Penggolongan jenis aktivitas adalah sebagai berikut :
1. Aktivitas Visual (visual activities), seperti membaca, menulis, melakukan eksperimen
dan demonstrasi.
2. Aktivitas lisan (oral activities), seperti bercerita, membaca sajak, tanya jawab dan
diskusi.
3. Aktivitas mendengarkan (listening activities), seperti mendengarkan penjelasan guru,
mendengarkan ceramah dari penceramah.
4. Aktivitas Gerak ( motor activities), seperti simulasi, bermain peran, membuat peta atau
tabel dan grafik.
5. Aktivitas menulis ( writing activities), seperti mengarang, membuat ringkasan dan
membuat makalah.
Dengan demikian proses belajar mengajar yang melibatkan siswa melakukan sesuatu
(aktivitas) akan memupuk rasa percaya diri, gembira , tidak membosankan dan dapat
melihat hasilnya.

D. Hakekat Metode Eksperimen


1. Pengertian Metode Eksperimen
Metode adalah cara-cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi
pembelajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses
belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan. Ibrahim (2003:106-107)
menyatakan metode yang biasa digunakan dalam kegiatan belajar mengajar antara lain :
metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode demonstrasi, metode
eksperimen, metode pemberian tugas, metode karyawisata, metode sosiodrama dan lain-
lain. Metode ceramah, merupakan cara mengajar yang paling tradisional.
Metode merupakan cara-cara yang ditempuh oleh guru untuk menciptakan situasi
pembelajaran yang membuat menyenangkan dan mendukung kelancaran proses belajar
dan tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan Mulyani Sumantri dan Johar
Permana (1999. 134) menurut Syaiful Bahari Djamarah dan Aswan Zain (20120. 46),
metode adalah satu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
sedangkan menurut Hamzah B Uno (2010: 2), metode pembelajaran didefinisikan sebagai
cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran lebih bersifat procedural, yaitu
beridi tahapan tertentu. Metode eksperimen atau percobaan menurut Mulyani Sumantri
dan Johar permana (1999: 157), diartikan sebagai cara belajar mengajar yang melibatkan
peserta didik dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan
tersebut. Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan zain (2010: 84), mengatakan bahwa metode
eksperimen adalah cara penyajian dimana siswa dapat melakukan percobaan dengan
mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajarinya. Dalam proses belajar
mengajar dengan metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau
melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati objek, menganalisis, menarik
mebuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai proses yang dialaminya. Metode
eksperimen adalah salah satu cara mengajar, di mana siswa melakukan sesuatu percobaan
tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya,
kemudian hasil pengamatan itu disampaikan didepan kelas dan dievaluasi oleh guru
Roestiyah (2012 : 80).

2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen


Kelebihan atau keunggulan Metode Eksperimen
Kelebihan metode eksperimen menurut Syaiful Syagala (2010: 220-221), yaitu:
1) Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau buku
saja.
2) Dapat mengembangkan sikap mengadakan studi eksploratis tentang sains dan
teknologi, suatu sikap dari seseorang ilmuwan.
3) Metode ini didukung oleh asas-asas didaktik modern antara lain: (a) siswa belajar
dengan mengalami atau mengamati sendiri proses atau kejadian; (b) siswa terhindar
jauh dari verbalisme; (c) memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat
objektif dan realistis; (d) mengembangkan sikap berpikir ilmiah (e) hasil belajar akan
tahan lama dan internalisasi.
Selain itu menurut Roestiyah N.K (2010: 82), keunggulan dari metode eksperimen antara
lain:
1) Dengan eksperimen siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi
segala masalah, sehingga tidak mudah percaya pada sesuatu yang belum pasti
kebenarannya, dan tidak mudah percaya pula kata orang sebelum ia membuktikan
kebenarannya.
2) Mereka lebih aktif berpikir dan berbuat; hal mana itu sangat dikehendaki oleh kegiatan
belajar mengajar yang modern, di mana siswa lebih banyak aktif belajar sendiri
dengan bimbingan guru.
3) Siswa dalam melaksanakan proses eksperimen di samping memperoleh ilmu
pengetahuan; juga menemukan pengalaman praktis serta keterampilan dalam
menggunakan alat-alat percobaan.
4) Dengan eksperimen siswa membuktikan sendiri kebenaran teori, sehingga akan
mengubah sikap mereka yang tahayul, ialah peristiwapersitiwa yang tidak masuk akal.
Keunggulan-keunggulan dari metode ekperimen yang digunakan dalam kegiatan belajar-
mengajar menurut Moedjiono dan Moh.Dimyati (1992: 78):
1) Siswa secara aktif terlibat mengumpulkan fakta, informasi atau data yang
diperlukannya melalui percobaan yang dilakukan.
2) Siswa memperoleh kesempatan untuk membuktikan kebenaran teoritis secara empiris
melalui eksperimen, sehingga siswa terlatih membuktikan ilmu secara ilmiah.
3) Siswa berkesempatan untuk melaksanakan prosedur metode ilmiah dalam rangka
menguji kebenaran hipotesis-hipotesis.

Kekurangan Metode Eksperimen


Adapun metode eksperimen juga memiliki kekurangan menurut Syaiful Bahri Djamarah
dan Aswan Zain (2010: 85):
1) Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi.
2) Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah
diperoleh dan mahal.
3) Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.
4) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada
faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian.

3. Tujuan Metode Eksperimen


Dalam proses belajar mengajar, metode eksperimen memberikan kesempatan
yang besar kepada siswa untuk mengalami atau melakukan sendiri suatu percobaan.
Dengan demikian, siswa akan menjadi aktif serta memberikan kebermaknaan bagi
dirinnya. Metode eksperimen bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir
peserta didik dalam menemukan dan memahami suatu konsep atau teori IPA yang
sedang dipelajari.4 Kemampuan berpikir peserta didik itu dimulai dengan adanya
pertanyaan apa, mengapa, kapan, dimana dan bagaimana suatu fenomena alam terjadi.
Sehingga akan mendorong dan memicu peserta didik untuk berpikir dan mencari tahu
untuk menjawab dan memecahkan permasalahan tersebut.
Adapun tujuan metode eksperimen menurut Sitiatava Rizema Putra adalah sebagai
berikut:
1. Siswa mampu mengumpulkan fakta-fakta, informasi atau data-data yang diperoleh.
2. Melatih siswa dalam merancang, mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan
percobaan.
3. Melatih siswa dalam menggunakan logika berpikir induktif guna menarik
kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang terkumpul melalui percobaan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan pengunaan metode eksperimen antara lain:
a) Melatih siswa menarik kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang berhasil
diperoleh.
b) Melatih siswa merancang, mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan
percobaan.
c) Melatih siswa menggunakan logika berfikir induktif untuk menarik kesimpulan dari
fakta atau data yang terkumpul melalui percobaan.
Penggunaan metode eksperimen atau percobaan melibatkan aktif peserta didik dengan
mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan, sehingga siswa bukan
hanya memahami konsep tetapi terlibat langsung membuktikan konsep itu.
4. Prosedur Pelaksanaan Metode Eksperimen
Menurut Roestiyah N.K (2012: 81), dalam melaksanakan suatu eksperimen perlu
memperhatikan prosedur antara lain:
a. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, mereka harus memahami
masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen.
b. Kepada siswa perlu diterapkan pula tentang :
1) alat-alat serta bahan-bahan yang akan digunakan dalam percobaan.
2) agar tidak mengalami kegagalan siswa perlu mengetahui variabelvariabel yang
perlu dikontrol dengan ketat.
3) urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen berlangsung.
4) selalu proses atau hal-hal penting saja yang akan dicatat.
5) perlu menetapkan bentuk catatan atau laporan berupa uraian, perhitungan, grafik
dan sebagiannya.
c. Selama eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi pekerjaan siswa, Bila perlu
memberikan saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya
eksperimen.
d Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian. mendiskusikan
ke kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau sekedar tanya jawab.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN PER SIKLUS
A. Subyek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Gempolsari I kecamatan Tanggulangin
Kabupaten Sidoarjo Tahun Pelajaran 2019/2020. Sekolah ini terletak di tengah tengah
dari wilayah kecamatan Tanggulangin. Kompetensi Dasar yang akan dibahas adalah 3.7
Menerapkan sifat-sifat cahaya dan keterkaitannya dengan indera penglihatan. Dan 4.7
Menyajikan laporan hasil percobaan tentang sifat-sifat cahaya.

2. Karakteristik siswa

Jumlah siswa kelas 1V SDN Gempolsari I ini berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 9
siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Dilihat dari kemampuan keseluruhan siswa
ditemukan sebagian kecil siswa berkemampuan kurang dari rata rata kelas.

3. Karakteristik Lingkungan
Lingkungan disekitar SDN Gempolsari I mempunyai lingkungan yang religius dan
masyarakat desa sebagian besar mata pencahariannya bekerja di industri kecil yang ada di
wilayah sekitarnya. Masyarakat desa sebagian besar mempunyai rasa kemasyarakatan
yang tinggi tetapi masih sedikit masyarakat di sekitar sekolah yang mempunyai
pendidikan yang tinggi. Banyak ditemukan data pendidikan orangtua siswa rata rata
hanya lulusan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Sebagian besar orangtua
siswa bermata pencaharian sebagai buruh tani, konveksi dan buruh di Jakarta. Kondisi ini
menyebabkan perhatian dan motivasi orang tua terhadap belajar anak-anaknya rendah.

4. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan perbaikan pembelajaran dilaksanakan selama satu bulan , yaitu dari bulan
Oktober sampai bulan Nopember. Adapun jadwalnya sebagai berikut :
No Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan
1 Refleksi Pra Siklus 8 Nopember 2019
2 Pembelajaran Perbaikan Siklus I 12 Nopember 2019
( 2 JP x 35 menit )
3 Pembelajaran Perbaikan Siklus II 17 Nopember 2019
( 2 JP x 35 menit )
4 Pembuatan Laporan Perbaikan Pembelajaran 20 Nop – 10 Des 2019
Siklus I dan II
5 Konsultasi pembuatan Laporan 15 Nop – 8 Des 2019

B. Deskripsi Perbaikan Per Siklus


1. Pra Siklus
Pembelajaran Pra Siklus dilaksanakan tanggal 8 Nopember 2019, peneliti mengadakan
pembelajaran IPA dengan materi ”Sifat-sifat cahaya”.
a. Rencana Pra Siklus
Pada Pembelajaran pra siklus penulis merencanakan pembelajaran dengan membuat
Rencana Pembelajaran terlebih dahulu. Pada saat pelaksanaan pembelajaran pra siklus,
disediakan lembar
observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa. Juga disiapkan Lembar Soal untuk
mengumpulkan data nilai tes formatif siswa. Antara penulis dan pengamat datang
lebih awal untuk menyamakan persepsi tentang hal-hal yang akan diobservasi.
b. Pelaksanaan Pra Siklus
1). Secara Umum
a). Berdoa
b). Mengabsen siswa
c). Memotivasi siswa agar mengikuti pembelajaran dengan baik.
2). Secara Khusus
a). Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru tentang sifat-sifat
cahaya.
b). Secara klasikal siswa bertanya jawab dengan guru tentang sifat sifat cahaya.
c). Secara klasikal, siswa mengamati gambar tentang sifat sifat cahaya di papan
tulis
d). Secara klasikal siswa bertanya jawab dengan guru tentang apa saja sifat sifat
cahaya.
e). Siswa bersama guru membahas hasil diskusi.
f). Siswa bersama guru menyimpulkan inti materi pembelajaran.
g). Siswa mengerjakan soal tes evaluasi.
h). Siswa bersama guru mengoreksi hasil tes Ulangan
c. Observasi ( Pengamatan ) Pembelajaran Pra Siklus
Pada tahap kegiatan pengamatan /observasi guru meminta bantuan teman sejawat
untuk melakukan pengamatan dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan.
Lembar Observasi yang disiapkan dan disepakati dengan pengamat adalah lembar
Observasi tentang Aktivitas Belajar Siswa. Penulis juga menyiapkan catatan penting
tentang hal-hal yang terjadi dalam pembelajaran.

d. Refleksi Pra Siklus


Ditemukan banyak kekurangan pada pembelajaran pra siklus, terbukti hasil rata-rata
nilai tes evaluasi siswa hanya mencapai 65,42. Dan hasil observasi tentang aktivitas
belajar siswa menunjukkan presentase yang sangat rendah yaitu 53,47 %. Dari hal-hal
tersebut diindikasikan penyebabnya adalah karena peneliti tidak menggunakan metode
dan media yang tepat dalam pembelajaran IPA. Oleh karena itu diperlukan perbaikan
pembelajaran dengan metode dan media yang tepat untuk meningkatkan prestasi dan
aktivitas belajar siswa.

2. Perbaikan Siklus I
a. Rencana Siklus I
Perencanaan perbaikan siklus I dilaksanakan tanggal 12 Nopember 2018 dengan
uraian sebagai berikut :
Setelah rencana perbaikan disetujui oleh Supervisor, penulis meminta ijin
kepada Kepala Sekolah untuk melakukan perbaikan pembelajaran. Untuk
mengumpulkan data, penulis meminta bantuan rekan sejawat. Sebelum perbaikan
pembelajaran dimulai, guru peneliti dan pengamat menyamakan persepsi tentang
aspek-aspek perbaikan yang perlu diamati. Dalam pelaksanaannya pengamat duduk
dibelakang dan mengamati jalannya perbaikan pembelajaran. Untuk pengamat
diberikan lembar observasi yang telah disiapkan dan datang ± 15 menit sebelum
perbaikan pembelajaran dimulai. Untuk mata pelajaran IPAyang menjadi fokus
perbaikan adalah ” Apakah dengan menggunakan metode eksperimen dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa ?”.
Perencanaan Perbaikan Siklus I
1). Menyusun dan mempersiapkan perbaikan RPP siklus I
2). Menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan anak anak
3). Menyiapkan lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD)
4). Menyiapkan Lembar Observasi untuk pengamatan oleh teman sejawat
5 ). Menentukan instrumen penilaian siswa

b. Pelaksanaan Perbaikan Siklus I


1). Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan melakukan percobaan tentang
sifat sifat magnet, dilakukan perbaikan antara lain:
a.). Guru melakukan apersepsi untuk mengarahkan siswa dengan mengajukan
beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.
b). Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan disampaikan dan tujuan
pembelajaran.
c). Guru menyiapkan beberapa alat dan bahan untuk percobaan siswa masing
masing kelompok.
d). Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok
e). Guru membagikan alat dan bahan percobaan pada masing masing kelompok.
f). Guru memberi pengantar tentang materi sifat sifat cahaya yang akan
dibuktikan dalam eksperimen.
g). Guru mengajak siswa melakukan percobaan sesuai dengan LKPD yang
dibagikan guru pada siswa. Adapun kegiatan yang dilakukan siswa sebagai
berikut :
Percobaan I ( kelompok I ) melakukan percobaan untuk membuktikan
kebenaran bahwa cahaya merambat lurus.
Percobaan II ( Kelompok 2 ) melakukan percobaan untuk membuktikan
kebenaran bahwa cahaya dapat diteruskan/menembus benda bening.
Percobaan III ( kelompok 3 ) melakukan percobaan untuk membuktikan
bahwa cahaya mengalami pembiasan/dapat dibiaskan
h). Guru membimbing dan mengarahkan kelompok yang kesulitan melakukan
percobaan.
i). Guru meminta setiap kelompok berdiskusi, menyimpulkan dan mencatat hasil
percobaan dengan menjawab LKPD.
j). Hasil percobaan beberapa kelompok dipresentasikan di depan kelas dan
kelompok lain menanggapi.
k). Guru dan siswa melakukan refleksi dari pembelajaran yang sudah
dilaksanakan
l). Guru membagikan soal ulangan sebanyak 10 soal essay )
m). Pemberian tugas.

c. Pengamatan / Observasi Siklus I


Pada tahap kegiatan pengamatan /observasi guru meminta bantuan teman
sejawat untuk melakukan pengamatan dengan mengisi lembar observasi yang telah
disediakan. Lembar Observasi yang disiapkan dan disepakati dengan pengamat adalah
observasi aktivitas belajar siswa dan aktifitas guru. Selain observasi, data yang
dilkumpulkan berupa hasil tes ulangan siswa. Guru memberikan tes ulangan kepada
siswa yang hasilnya sebagai bahan evaluasi hasil terhadap perbaikan pembelajaran
yang telah disepakati bersama sebelumnya pada lembar observasi. Guru juga
menyiapkan catatan penting dalam pembelajaran. Pengamatan dilakukan mulai dari
kegiatan awal sampai kegiatan akhir pembelajaran. Teman sejawat akan mengamati
gejala-gejala yang muncul seperti keaktifan siswa, motivasi siswa, sikap siswa, respon
guru, susana/kondisi kelas saat kegiatan KBM.

d. Refleksi Siklus I
Dari hasil rekaman data dan catatan penting yang ada, kemudian guru
melakukan refleksi diri serta diskusi dengan teman sejawat untuk menemukan
kelemahan dan kelebihan mengenai penampilan aktivitas perbaikan yang sudah
dilaksanakan dan hasil ulangan siswa. Dalam siklus I ditemukan beberapa aktivitas
perbaikan pembelajaran dan aktivitas belajar siswa cukup baik, tetapi masih perlu
ditingkatkan pada beberapa aktivitas yang belum maksimal pada kegiatan-kegiatan
antara lain :
a). Guru kurang mempersiapkan alat alat percobaan sehingga setiap kelompok ada
yang kurang alat dan bahan untuk eksperimen.
b). Pemberian motivasi kepada siswa masih kurang
c). Pemberian apersepsi kurang menarik
d). Pengorganisasian waktu pembelajaran masih kurang maksimal.
e). Saat presentasi siswa kurang percaya diri.
f). Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapat.
g). Ketertiban siswa saat penjelasan dari guru kurang terorganisasi.
j). Antusiasme siswa untuk bertanya jawab masih sedikit dan beberapa tidak terlibat
diskusi.
3. Tahapan Siklus II
Perencanaan Perbaikan Siklus II dilaksanakan tanggal 17 Nopember 2018 dengan uraian
sebagai berikut :
a. Perencanaan Perbaikan Siklus II
1). Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) dari siklus I yang telah
diperbaiki
2). Menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan lebih lengkap
3). Menyusu instrumen pengamatan/lembar observasi untuk pengamat
4). Menyiapkan LKPD untuk kelompok
5). Menyiapkan jenis dan alat evaluasi untuk individu

b. Pelaksanaan Perbaikan Siklus II


1). Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode eksperimen, perbaikan
pembelajaran antara lain:
a.). Guru melakukan apersepsi dengan mengkaitkan lingkungan di sekitar.
b). Guru menyampaikan sub materi dan tujuan pembelajaran yang dicapai siswa.
c). Guru menyiapkan beberapa alat dan bahan untuk percobaan tentang sifat-sifat
cahaya.
d). Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok
e). Guru membagikan alat dan bahan untuk setiap kelompok dan 3 lembar LKPD
untuk 3 percobaan.
f). Guru memberikan pengantar tentang materi yang akan dibuktikan.
Selanjutnya guru mengajak setiap kelompok melakukan percobaan 1, 2 dan
3 tentang sifat sifat cahaya.
g). Guru membimbing secara bertahap dari percobaan 1 sampai percobaan 3.
h). Guru meminta kelompok berdiskusi, menyimpulkan dan mencatat hasil
pengamatan.
i). Guru meminta setiap kelompok mempresentasikan di depan kelas dan
kelompok lain menanggapi.
j). Guru bersama siswa melakukan refleksi atas pembelajaran yang sudah
dilaksanakan.
k). Guru membagikan lembar evaluasi setiap anak dengan soal essay 10 soal.
l). Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

c. Pengamatan / Observasi Siklus II


Pada tahap kegiatan pengamatan /observasi guru meminta bantuan teman sejawat
untuk melakukan pendataan dengan mengisi lembar observasi aktivitas belajar siswa
yang telah disediakan. Guru memberikan tes formatif kepada siswa yang hasilnya
sebagai bahan evaluasi hasil terhadap perbaikan pembelajaran yang telah disepakati
bersama sebelumnya pada lembar observasi. Guru juga menyiapkan catatan penting
dalam pembelajaran.

d. Refleksi Siklus II
Pada Siklus I peneliti telah merencanakan skenario perbaikan pembelajaran yang lenih
baik dari siklus 1 dengan meminta saran pada teman sejawat dan kepala sekolah.
Peneliti dan teman sejawat menganalisa kelemahan dan kelebihan yang terjadi pada
pembelajaran Siklus II. Peneliti merancang tindakan perbaikan yang akan
dilaksanakan pada pembelajaran siklus II. Tindakan perbaikan yang dilakukan peneliti
antara lain pengorganisasian waktu pembelajaran sudah tepat, melengkapi lembar
observasi lengkap, melengkapi alat dan bahan percobaan untuk masing-masing
kelompok. Peneliti juga akan membimbing secara intensif pada masing masing
kelompok saat melakukan kegiatan percobaan.
Pada Siklus II telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa secara optimal. Hal ini
terlihat dari rata-rata masing masing kelompok sudah menunjukkan keaktifan saat
melakukan percobaan. Dari tindakan perbaikan pembelajaran yang dilakukan peneliti
apabila telah terjadi peningkatan maka penelitian tindakan kelas cukup sampai pada
siklus II.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Per Siklus
1. Siklus I
Penulis telah melaksanakan perbaikan pembelajaran sebanyak dua siklus, yaitu siklus I
pada tanggal 12 Nopember 2019 dan siklus II pada tanggal 17 Nopember 2019 dengan
fokus perbaikan ” Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dan aktivitas belajar siswa ?. Maka diperoleh hasil data dari 19 iswa sebagai berikut :

Rekapitulasi Data Hasil Evaluasi Siswa Mata Pelajaran IPA


Siswa kelas IV SDN Gempolsari I TAPEL 2019/2020
Nilai Kriteria
Nilai
NO NAMA Pra KKM Tuntas Tidak Tuntas
Siklus 1
Siklus
1 A. Hardian Riby 55 70 74 T TT
2 Ahmad Zada maulana Amin 55 80 74 T
3 Aida Ayu Wulandari 80 85 74 T
4 Andini Rizky Anggraeni 75 80 74 T
5 Aprilliya Nur Intan S 80 90 74 T
6 Azzahra Nur Aisya 75 80 74 T
7 Bima Wahyu Saputra 55 60 74 TT
8 Cindy Anastasya 85 85 74 T
9 Claudya Rizkia Azzahra 80 80 74 T
10 Gracia Putri Ragilia Shoum 60 80 74 T
11 Lilik Maslikha 50 75 74 T
12 M. Roisul Mukhtar 50 60 74 TT
13 Maulul Ratna 80 90 74 T
14 Moh. Rafa Ramadhan 60 70 74 TT
15 Mohammad Ariyanto 80 85 74 T
16 Muhammad Abid Amirullah 45 55 74 TT
17 Muhammad Alif Effendi 70 80 74 T
18 Romin Hadi Putra 60 65 74 TT
19 Shofiya Naylufar 55 85 74 T
Jumlah 1240 1455
Rata-rata siswa klasikal 65,52 76,57
Jumlah siswa yang tuntas 8 13
Prosentase ketuntasan 42,10% 68,42%
Jumlah siswa yang tidak 11 6
tuntas
Prosentase siswa tidak 57,90% 31,58%
tuntas
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pada kegiatan pra siklus, sebanyak 19
siswa yang tidak tuntas ada 11 siswa dengan prosentase 57,90% dari keseluruhan siswa
kelas IV SDN Gempolsari I. Dari kegiatan pembelajaran pra siklus hanya ada 8 siswa yang
berhasil mendapat nilai lebih dari KKM dengan prosentase 42,10%. Dan rata-rata secara
klasikal mendapat nilai sebesar 65,52. Hal ini masih jauh dari nilai KKM yang ada di
sekolah sebesar 74 dengan ketuntasan belajar lebih dari 60% dari keseluruhan siswa di kelas
IV. Setelah peneliti merencanakan perbaikan dan melakukan refleksi pada awal kegiatan
pembelajaran sebelumnya, pada siklus I telah menunjukkan peningkatan ketuntasan sebesar
26,32%. Sedangkan rata-rata siswa juga mengalami peningkatan sebesar 10,63. Hal ini dapat
terlihat dari rata-rata hasil belajar siswa pada saat pra siklus sebesar 65,52 menjadi 76,57.

Adapun data hasil pengamatan aktifitas guru dan keaktifan siswa pada pembelajaran
perbaikan Siklus I disajikan sebagai berikut :
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Siklus 1
No Aspek yang diamati Skor Penilaian Kriteria
1 2 3 4
1 Membuka pelajaran √ Baik
2 Melakukan apersepsi √ Baik
3 Menyampaikan tujuan √ Cukup
4 Memotivasi siswa dalam pembelajaran √ Cukup
5 Penguasaan materi √ Cukup
6 Penggunaan metode eksperimen dan tehnik √ Kurang
pembelajaran
7 Penguasaan kelas pembelajaran √ Kurang
8 Memberi kesempatan bertanya dan √ Kurang
tanggapan pada siswa
9 Kemampuan bertanya dan menanggapi √ Cukup
siswa
10 Membimbing siswa melakukan percobaan √ Kurang

11 Memberi penguatan dan kesimpulan √ Cukup


12 Interaksi guru dengan siswa √ Cukup
13 Pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu √ Kurang
14 KBM sesuai skenario RPP dan silabus √ Cukup
Jumlah 39
Prosentase 69,64%
Prosentase = Jumlah skor yang diperoleh x 100%
Jumlah skor maksimal

= 39 x 100%
14x4
= 69,64 %

Rekapitulasi Data Aktivitas Belajar Siswa


SDN Gempolsari I pada Siklus I
N Nama Siswa Kriteria Aktifitas Siswa Nilai Nilai
o Bertanggung Kolaboratif komunikatif Percaya diri Skor Akhir
jawab
2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5
Kelompok 1
1 A. Hardian Riby √ √ √ √ 12 60
2 A. Zada maulana √ √ √ √ 12 60
3 Aida Ayu W √ √ √ √ 16 80
4 Andini Rizky A. √ √ √ √ 14 70
5 Aprilliya Nur I.S √ √ √ √ 18 90
6 Azzahra Nur A. √ √ √ √ 12 60
Kelompok 2
1 Gracia Putri R.S. √ √ √ √ 11 55
2 Lilik Maslikha √ √ √ √ 17 85
3 M. Roisul M. √ √ √ √ 10 50
4 Maulul Ratna √ √ √ √ 16 80
5 Moh. Rafa R. √ √ √ √ 13 65
6 M. Ariyanto √ √ √ √ 10 50
Kelompok 3
1 Bima Wahyu S. √ √ √ √ 17 85
2 Cindy Anastasya √ √ √ √ 18 90
3 Claudya Rizkia √ √ √ √ 12 60
4 M. Abid A. √ √ √ √ 10 50
5 Muhammad Alif . √ √ √ √ 10 50
6 Romin Hadi Putra √ √ √ √ 16 80
7 Shofiya Naylufar √ √ √ √ 11 55

Keterangan : Kategori Nilai


Nilai Akhir
Skor 5 = Baik sekali 100 - 85 = Baik sekali
Skor 4 = Baik 84 - 69 = Baik
Skor 3 = Cukup baik 68 - 53 = Cukup
Skor 2 = Cukup 52 – 47 = Kurang
Nilai Akhir = Skor yang diperoleh x 100
Skor Maksimal

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dalam pembelajaran Siklus I,


aktifitas guru masih kurang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari aktifitas guru pada
pembelajaran siklus I terutama penggunaan metode dan model pembelajaran yang
diterapkan. Guru tidak memberi kesempatan bertanya kepada siswa. Selain itu guru juga
kurang dalam pengelolaan waktu sehingga pembelajaran terkesan monotan dan terlalu
lama. Untuk keaktifan siswa berdasarkan tabel pengamatan oleh observer menunjukkan
bahwa dalam pembelajaran siklus I, beberapa siswa bersikap tidak berkarakter sesuai
dengan yang diharapkan dalam tujuan pembelajaran dan masih rendah. Hal ini dapat
dilihat dari data hasil aktifitas siswa yang diperoleh menunjukkan 11 anak atau 57,90%
memperoleh nilai cukup dan kurang. Siswa yang sudah menunjukkan sikap baik ada 8
anak atau 42,10%. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada siklus I belum
berhasil membentuk karakter siswa yang diharapkan yakni bertanggung jawab,
komunikatif, kolaboratif dan percaya diri.

2. Siklus II
Pembelajaran perbaikan pada siklus II dilaksanakan oleh peneliti tangga 17
Nopember 2019 di kelas IV SDN Gempolsari I. Pada rencana perbaikan pembelajaran
pada siklus II guru akan merubah langkah-langkah pada kegiatan inti. Guru menyusun
RPP perbaikan serta menyiapkan lembar pengamatan untuk teman sejawat dalam
pengamatan aktifitas guru dan siswa. Guru juga menyiapkan alat evaluasi untuk
memperoleh hasil belajar siswa setelah melakukan percobaan sifat sifat cahaya.
Adapun data hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus II disajikan sebagai berikut :

Rekapitulasi Data Hasil Evaluasi Siswa Mata Pelajaran IPA


Siswa kelas IV SDN Gempolsari I TAPEL 2019/2020
Nilai Nilai Kriteria
NO NAMA KKM
Siklus I Siklus 1I Tuntas Tidak Tuntas
1 A. Hardian Riby 70 85 74 T
2 Ahmad Zada maulana Amin 80 85 74 T
3 Aida Ayu Wulandari 85 90 74 T
4 Andini Rizky Anggraeni 80 90 74 T
5 Aprilliya Nur Intan S 90 90 74 T
6 Azzahra Nur Aisya 80 85 74 T
7 Bima Wahyu Saputra 60 65 74 TT
8 Cindy Anastasya 85 90 74 T
9 Claudya Rizkia Azzahra 80 90 74 T
10 Gracia Putri Ragilia Shoum 80 85 74 T
11 Lilik Maslikha 75 85 74 T
12 M. Roisul Mukhtar 60 70 74 TT
13 Maulul Ratna 90 90 74 T
14 Moh. Rafa Ramadhan 70 85 74 T
15 Mohammad Ariyanto 85 90 74 T
16 Muhammad Abid Amirullah 55 65 74 TT
17 Muhammad Alif Effendi 80 90 74 T
18 Romin Hadi Putra 65 85 74 T
19 Shofiya Naylufar 85 85 74 T
Jumlah 1455 1600
Rata-rata siswa klasikal 76,57 84,21
Jumlah siswa yang tuntas 13 16
Prosentase ketuntasan 68,42% 84,21
Jumlah siswa yang tidak 6 3
tuntas
Prosentase siswa tidak 31,58% 15,79%
tuntas

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pada kegiatan sklus II, sebanyak 19
siswa yang tidak tuntas hanya ada 3 siswa dengan prosentase 15,79% dari keseluruhan
siswa kelas IV SDN Gempolsari I. Dari kegiatan pembelajaran siklus II sudah sebagian
besar siswa mengalami ketuntasan yakni sebanyak 16 siswa yang berhasil mendapat nilai
lebih dari KKM dengan prosentase 84,21%. Dan rata-rata secara klasikal mendapat nilai
sebesar 84,21. Hal ini berarti sudah melebihi KKM yang ada di sekolah sebesar 74 dengan
ketuntasan belajar lebih dari 60% dari keseluruhan siswa di kelas IV. Setelah peneliti
merencanakan perbaikan dan melakukan refleksi pada awal kegiatan pembelajaran
sebelumnya, pada siklus II telah menunjukkan peningkatan ketuntasan sebesar 15,79%.
Sedangkan rata-rata siswa juga mengalami peningkatan sebesar 8,16. Hal ini dapat terlihat
dari rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 76,57 menjadi 84,21 pada siklus II.
Adapun data hasil pengamatan aktifitas guru dan keaktifan siswa pada pembelajaran
perbaikan SiklusI II disajikan sebagai berikut :
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Siklus 1I
No Aspek yang diamati Skor Penilaian Kriteria
1 2 3 4
1 Membuka pelajaran √ Baik
2 Melakukan apersepsi √ Baik
3 Menyampaikan tujuan √ Baik
4 Memotivasi siswa dalam pembelajaran √ Cukup baik
5 Penguasaan materi √ Cukup baik
6 Penggunaan metode eksperimen dan tehnik √ Baik
pembelajaran
7 Penguasaan kelas pembelajaran √ Baik
8 Memberi kesempatan bertanya dan √ Cukup baik
tanggapan pada siswa
9 Kemampuan bertanya dan menanggapi √ Cukup baik
siswa
10 Membimbing siswa melakukan percobaan √ Baik

11 Memberi penguatan dan kesimpulan √ Cukup Baik


12 Interaksi guru dengan siswa √ Baik
13 Pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu √ Cukup baik
14 KBM sesuai skenario RPP dan silabus √ Baik
Jumlah 50
Prosentase 89,28%%

Prosentase = Jumlah skor yang diperoleh x 100%


Jumlah skor maksimal

= 50 x 100%
14x4
= 89,28 %
Rekapitulasi Data Aktivitas Belajar Siswa
SDN Gempolsari I pada Siklus II
N Nama Siswa Kriteria Aktifitas Siswa Nilai Nilai
o Bertanggung Kolaboratif komunikatif Percaya diri Skor Akhir
jawab
2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5
Kelompok 1
1 A. Hardian Riby √ √ √ √ 14 70
2 A. Zada maulana √ √ √ √ 15 75
3 Aida Ayu W √ √ √ √ 17 85
4 Andini Rizky A. √ √ √ √ 16 80
5 Aprilliya Nur I.S √ √ √ √ 18 90
6 Azzahra Nur A. √ √ √ √ 15 75
Kelompok 2
1 Gracia Putri R.S. √ √ √ √ 14 70
2 Lilik Maslikha √ √ √ √ 18 90
3 M. Roisul M. √ √ √ √ 13 65
4 Maulul Ratna √ √ √ √ 16 80
5 Moh. Rafa R. √ √ √ √ 16 80
6 M. Ariyanto √ √ √ √ 16 80
Kelompok 3
1 Bima Wahyu S. √ √ √ √ 17 85
2 Cindy Anastasya √ √ √ √ 18 90
3 Claudya Rizkia √ √ √ √ 15 75
4 M. Abid A. √ √ √ √ 15 75
5 Muhammad Alif . √ √ √ √ 11 55
6 Romin Hadi Putra √ √ √ √ 17 85
7 Shofiya Naylufar √ √ √ √ 14 70

Keterangan : Kategori Nilai


Nilai Akhir
Skor 5 = Baik sekali 100 - 85 = Baik sekali
Skor 4 = Baik 84 - 69 = Baik
Skor 3 = Cukup baik 68 - 53 = Cukup
Skor 2 = Cukup 52 – 47 = Kurang

Nilai Akhir = Skor yang diperoleh x 100


Skor Maksimal

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa aktifitas siswa dan guru telah
mengalami peningkatan. Siswa mulai memperlihatkan keaktifannya saat melakukan
eksperimen bersama kelompoknya. Dalam pembelajaran siklus II anak anak mulai memiliki
percaya diri yang tinggi, bertanggung jawab dan komunikatif. Peningkatan kemampuan
kognitif, sikap, dan keterampilan anak anak yang positif ditunjukkan saat melakukan
percobaan pada siklus II. Mereka mulai saling kerjasama dengan anggota kelompoknya.
Begitu juga dengan aktifitas guru pada pembelajaran siklus II terlihat sudah mengalami
peningkatan. Guru mulai dapat mengorganisasikan kelas dengan baik, penggunaan metode
dan tehnik pembelajaran sudah berjalan baik. Guru mulai terlihat adanya interaksi dengan
siswa saat mereka melakukan percobaan. Hal ini terlihat saat guru mulai membimbing setiap
kelompok saat mereka melakukan beberapa percobaan.

B. Pembahasan
Dari pengumpulan data hasil evaluasi siswa kelas IV dalam mata pelajaran IPA
materi “ sifat-sifat cahaya”, didapatkan nilai rata-rata pada pembelajaran pra siklus hanya
mencapai 65,52. Kemudian meningkat menjadi 76,57 setelah dilakukan perbaiakan siklus I
dan menjadi 84,21 setelah dilakukan perbaikan siklus II. Untuk pencapaian KKM
didapatkan hasil yang meningkat yaitu dari 42,10% pada pembelajaran pra siklus, menjadi
68,42% setelah perbaikan pembelajaran siklus I dan 84,21% setelah perbaikan pembelajaran
siklus II. Hasil prestasi siswa yang rendah pada saat pembelajaran pra siklus disebabkan
karena pada saat pembelajaran penulis hanya menggunakan media gambar, sehingga siswa
kurang memahami materi. Peningkatan hasil belajar siswa terjadi setelah dilakukan
perbaikan siklus I dan siklus II disebabkan penggunaan metode yang diterapkan peneliti saat
mengajar lebih bervariasi yaitu mengajak anak anak mengalami langsung proses
pembelajaran dengan melakukan percobaan untuk membuktikan kebenaran teori yang sudah
ada di buku. Anak anak terlihat antusias dan merasa senang saat berkolaboratif bersama
anggota kelompoknya.
Berdasarkan hasil observasi oleh pengamat didapatkan hasil presentase aktivitas
belajar siswa meningkat yaitu dari 65% pada pembelajaran pra siklus, menjadi 76% pada
perbaikan siklus I dan 84% pada pembelajaran siklus II. Rendahnya aktivitas belajar siswa
pada pembelajaran pra siklus dikarenakan penulis hanya menggunakan metode ceramah dan
tanya jawab dalam pembelajaran. Perbaikan pada siklus I dan II metode yang eksperimen
digunakan lebih bervariasi yaitu metode eksperimen pada masing masing kelompok diskusi.
Dengan metode ini siswa akan lebih aktif mencoba penelitian, menemukan sendiri hasil
percobaanya dan memaparkan hasil diskusi dengan presentasi di depan kelas.
Pembelajaran dengan cara eksperimen dapat membantu guru menghubungkan mata
pelajaran dengan dunia nyata terutama dalam konsep IPA, serta dapat membuat hubungan
antara pengetahuan dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari melalui eksperimen. Dalam
metode eksperimen, guru dapat mengembangkan keterlibatan fisik dan mental serta
emosional siswa. Siswa dapat terlatih dengan berpikit secara ilmiah dan berpikir tingkat
tinggi. Siswa juga dapat terlatih keterampilan prosesnya agar memperoleh hasil belajar yang
maksimal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian dan pembahasan penulis seperti tersebut
diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Metode eksperimen dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk mendeskripsikan sifat-
sifat cahaya. Hal ini ditunjukkan dengan keaktifan siswa dan keseriusan siswa saat
melakukan percobaan ( eksperimen ) dan saat menyampaikan hasil laporan dari masing-
masing kelompok.
2. Dengan metode eksperimen pada pembelajaran yang dilaksanakan guru telah
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Gempolsari. Hal ini dapat terlihat
berdasarkan hasil tes evaluasi yang dikerjakan siswa terjadi peningkatan secara signifikan
pada proses perbaikan pembelajaran pada siklus I dan II. Pada Siklus I rata-rata siswa
mendapat nilai hasil evaluasi sebesar 76,57 meningkat menjadi 84,21 pada siklus II.
3. Dengan metode eksperimen pembelajaran lebih menyenangkan dan bermakna karena
siswa mengalami sendiri dan dapat menemukan kebenaran dari teori tentang sifat-sifat
magnet yang sudah ada di buku.

B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas maka penulis memberikan saran dalam upaya untuk
meningkatkan prestasi belajar dan aktivitas belajar siswa antara lain :
1. Bagi Siswa
a. Membiasakan diri berdiskusi untuk memecahkan suatu masalah.
b. Membiasakan bertanya jika belum memahami materi pembelajaran..
2. Bagi Guru
a. Menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kemampuan siswa
untuk pembelajaran semua mata pelajaran.
b. Menggunakan media yang tepat dan menarik dalam setiap proses pembelajaran dan
usahakan media pembelajaran yang digunakan mudah didapat di lingkungan sekolah
dan sekitarnya.
c. Memperbanyak intensitas latihan agar siswa terbiasa dengan metode yang diterapkan
oleh guru dan selalu terpantau hasil belajarnya.
d. Membiasakan saling berkolaborasi dengan teman sejawat untuk membantu menilai
proses pembelajaran yang guru lakukan.
e. Selalu menambah wawasan baru tentang berbagai metode, media dan alat
pembelajaran yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
3. Bagi Lembaga
Perlunya mengoptimalkan KKG sekolah maupun Gugus Sekolah untuk berdiskusi
membahas masalah-masalah yang terjadi di kelas atau sekolah secara kontinyu dan
terarah. Karena penggunaan media magnet, benda bermagnet, kabel dan betere dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dan penggunaan metode demonstrasi dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa, maka diharapkan metode dan media ini dapat
digunakan oleh rekan guru dalam pembelajaran IPA khususnya.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Siswa Kelas IV Tema 5 “ Pahlawanku “ edisi revisi 2017. Penerbit Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
Buku Guru Kelas IV Tema 5 “ Pahlawanku” edisi revisi 2017. Penerbit Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
http://digilib.iainkendari.ac.id/2827/3/BAB%202.pdf
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10897/2/T1_292012096_BAB%20II.pdf
https://text-id.123dok.com/document/qogdpr0z-pengaruh-penggunaan-metode-eksperimen-
terhadap-pemahaman-konsep-pembelajaran-ipa-materi-pembuatan-magnet-sederhana-di-mi-
nu-hidayatul-mubtadiin-undaan-kidul-undaan-kudus-tahun-pelajaran-2017-2018-stain-kudus-
repository-1.html
Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta. Departemen
Pendidikan Nasional, (2002:895), Kamus Besar Bahas Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.

Gagne Briggs dan Wager (dalam Udin S. Winataputra, dkk.2007:1.19), Teori Belajar dan
Pembelajaran, Jakarta, Universitas Terbuka. Ibrahim R dan Nana Syaodih, 2003, Perencanaan
Pengajaran, Jakarta, Rineka Cipta.

John Dewey (dalam Udin S. Winataputra,dkk.2008:9.6), Materi dan Pembelajaran IPA SD,
Jakarta, Universitas Terbuka. Miarso (dalam Asep Harry Hernawan,dkk.2008:11.18),

Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta, Universitas Terbuka. Pringgawidagda,


Suwarna, 2002, Strategi Penguasaan Berbahasa, Yogyakarta, Adi Cita. Roestiyah,N.K.,1991,

Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta. Wardani IGAK, Wihardit. K Nasution.N,
(2007:3.42-3.45), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Universitas Terbuka.
Lampiran 01 :
Pernyataan Kesediaan sebagai Teman Sejawat
Dalam penyelenggaraan PTK

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Khusrotul Aini, S.Pd
NIP : 1987
Tempat Mengajar : SDN Gempolsari I
Jabatan : Guru kelas V
Alamat Sekolah : Jl. A.Yani no 08 Gempolsari Kec. Tanggulangin Kab Sidoarjo

Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan PTK atas
nama :
Nama : Hanik Atus Susmidah, S.Pd.SD
NIP :-
Jabatan : Guru Kelas IV
Asal Sekolah : SDN Gempolsari I
Alamat Sekolah : Jl. A.Yani No 08 Gempolsari Kec. Tanggulangin Kab Sidoarjo

Demikian agar surat pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui Gempolsari, 10 Nopember 2019
Teman Sejawat

KHUSROTUL AINI, S.Pd


NIP. 198703212010012015
Lampiran 02
Rencana Perbaikan Pembelajaran
( RPP Siklus I )

Sekolah : SDN Gempolsari I


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester :V/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan : ke I ( Siklus I )

A. Standar Kompetensi : Menerapkan sifat sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu
karya/model
B. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
C. Indikator : - melakukan percobaan dan membuktikan bahwa sifat sifat
cahaya dapat merambat lurus.
- melakukan percobaan dan mebuktikan bahwa sifat-sifat
cahaya dapat menembus benda bening.
- Melakukan percobaan dan membuktikan sifat-sifat cahaya
dapat mengalami pembiasan/dibiaskan
D. Tujuan Pembelajaran : - Dengan melakukan eksperimen siswa dapat menjelaskan sifat
sifat cahaya merambat lurus dengan benar
- Dengan melakukan eksperimen siswa dapat menjelaskan
sifat sifat cahaya menembus benda bening.
- Dengan melakukan eksperimen siswa dapat menjelaskan
sifat sifat cahaya dapat dibaskan.
E. Materi Pembelajaran
- Cahaya dan sifat sifatnya
F. Metode Pembelajaran
- Metode Eksperimen, tanya jawab, pemberian tugas, ceramah
G. Langkah Langkah Kegiatan
A. Kegiatan Awal ( 10 menit )
1. Guru mengajak anak anak berdoa
2. Guru mengajak anak anak menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Guru melakukan apersepsi di dalam kelas dengan tanya jawab yang berhubungan
dengan materi yang akan dipelajari.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
B. Kegiatan Inti ( Tindakan perbaikan ) Siklus I
1. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan siswa
2. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok
3. Guru membagikan alat dan bahan percobaan pada masing masing kelompok
4. Guru memberikan pengantar tentang sifat sifat cahaya yang akan dibuktikan
pada percobaan dan membagikan Lembar Kerja
5. Setiap kelompok melakukan percobaan sesuai Lembar Kerja yang dibagikan.
Kegiatan yang dilakukan siswa sebagai berikut :
- Percobaan I untuk kelompok I : melakukan percobaan untuk membuktikan
cahaya merambat lurus
- Percobaan II untuk kelompok II : melakukan percobaan untuk membuktikan
bahwa cahaya dapat diteruskan / menembus benda bening.
- Percobaan III untuk kelompok III : melakukan percobaan untuk
membuktikan bahwa cahaya dapat dibiaskan.
C. Kegiatan Akhir ( 10 menit )
1. Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk pembelajaran yang telah dilalui.
2. Guru membagikan lembar tes evaluasi pada setiap siswa
3. Pemberian tugas
4. Berdoa dan salam.
H. Sumber Belajar dan Media
1. Buku Siswa Kelas IV Tema 5 “ Pahlawanku “ edisi revisi 2017. Penerbit Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
2. Buku Guru Kelas IV Tema 5 “ Pahlawanku” edisi revisi 2017. Penerbit Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
3. Buku “ Pandai Belajar Sains “ untuk kelas IV SD. Penerbit CV Regina. Pengarang Ade
Yeti Nuryantini. Hal 118-122
4. LKS “ Bimbel IPA “ Kelas IV . Penerbit Adi Perkasa Hal 26-27
5. Alat dan Bahan percobaan antara lain lilin, gelas kaca, lampu senter, triplek, karton,
sendok, sedotan, dsb

I. Evaluasi / Penilaian
Tes tertulis sebanyak 10 soal essay
Penilaian aktifitas siswa ( lembar observasi )
Prosedur penilaian
Skor nilai = Jumlah jawaban benar x 100
10

Gempolsari, 12 Nopember 2019


Mengetahui
Guru kelas IV

HANIK ATUS SUSMIDAH, S.Pd


Lampiran 03
Rencana Perbaikan Pembelajaran
( RPP Siklus II )

Sekolah : SDN Gempolsari I


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester :V/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan : ke II ( Siklus II )

A. Standar Kompetensi : Menerapkan sifat sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu
karya/model
B. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
C. Indikator : - melakukan percobaan dan membuktikan bahwa sifat sifat
cahaya dapat merambat lurus.
- melakukan percobaan dan mebuktikan bahwa sifat-sifat
cahaya dapat menembus benda bening.
- Melakukan percobaan dan membuktikan sifat-sifat cahaya
dapat mengalami pembiasan/dibiaskan
D. Tujuan Pembelajaran : - Dengan melakukan eksperimen siswa dapat menjelaskan sifat
sifat cahaya merambat lurus dengan benar
- Dengan melakukan eksperimen siswa dapat menjelaskan
sifat sifat cahaya menembus benda bening dengan benar.
- Dengan melakukan eksperimen siswa dapat menjelaskan
sifat sifat cahaya dapat dibaskan dengan benar.
E. Materi Pembelajaran
- Cahaya dan sifat sifatnya
F. Metode Pembelajaran
- Metode Eksperimen, tanya jawab, pemberian tugas, ceramah
G. Langkah Langkah Kegiatan

A. Kegiatan Awal ( 10 menit )

1. Guru mengajak anak anak berdoa


2. Guru mengajak anak anak menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Guru melakukan apersepsi di dalam kelas dengan tanya jawab yang berhubungan
dengan materi yang akan dipelajari.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

B. Kegiatan Inti ( Tindakan perbaikan ) Siklus I

1. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan siswa dengan lengkap
2. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok
3. Guru membagikan alat dan bahan percobaan pada masing masing kelompok
4. Guru memberikan pengantar tentang sifat sifat cahaya yang akan dibuktikan pada
percobaan dan membagikan Lembar Kerja
5. Guru meminta setiap kelompok melakukan 3 percobaan dan membagikan LKS
6. Setiap kelompok melakukan 3 percobaan sesuai Lembar Kerja yang dibagikan.
Kegiatan yang dilakukan siswa sebagai berikut :
- Percobaan I : melakukan percobaan untuk membuktikan cahaya merambat
lurus
- Percobaan II : melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa cahaya
dapat diteruskan / menembus benda bening.
- Percobaan III : melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa cahaya
dapat dibiaskan.

7. Guru membimbing anak anak melakukan percobaan 1 sampai percobaan 3 secara


bertahap sesuai dengan langkah kerja pada LK.

8. Guru meminta setiap kelompok berdiskusi, menyimpulkan dan mencatat hasil


pengamatan.

9. Hasil pengamatan masing-masing kelompok di buat laporan dan setiap kelompok


presentasi ke depan.

C. Kegiatan Akhir ( 10 menit )

1. Guru bersama siswa melakukan refleksi dan penegasan materi untuk


pembelajaran yang telah dilalui.
2. Guru membagikan lembar tes evaluasi pada setiap siswa
3. Pemberian tugas
4. Berdoa dan salam.
H. Sumber Belajar dan Media
1. Buku Siswa Kelas IV Tema 5 “ Pahlawanku “ edisi revisi 2017. Penerbit Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
2. Buku Guru Kelas IV Tema 5 “ Pahlawanku” edisi revisi 2017. Penerbit Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
3. Buku “ Pandai Belajar Sains “ untuk kelas IV SD. Penerbit CV Regina. Pengarang Ade
Yeti Nuryantini. Hal 118-122
4. LKS “ Bimbel IPA “ Kelas IV . Penerbit Adi Perkasa Hal 26-27
5. Alat dan Bahan percobaan antara lain lilin, gelas kaca, lampu senter, triplek, karton,
sendok, sedotan, dsbI. Evaluasi / Penilaian

I. Penilaian/ Evaluasi
Tes tertulis sebanyak 10 soal essay
Penilaian aktifitas siswa ( lembar observasi )

Prosedur penilaian
Skor nilai = Jumlah jawaban benar x 100
10

Gempolsari, 17 Nopember 2019


Mengetahui
Guru kelas IV

HANIK ATUS SUSMIDAH, S.Pd


Lampiran 04

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

SIKLUS II

PERCOBAAN I ( Untuk kelompok 1 )

Tujuan percobaan : untuk mengetahui bahwa cahaya dapat merambat lurus

Alat dan Bahan

1. Lilin 1 buah
2. Karton
3. Benang
4. Korek Api
5. Paku
Langkah Kerja

1. Tandai ketiga karton tersebut dengan huruf A, B, dan C


2. Lubangi ketiga karton setinggi lilin dengan paku kecil
3. Letakkan ketiga karton secara beruurutan mulai dari karton A,B, dan C supaya tegak
minta bantuan teman memegang karton. Usahakan ketiga lubang terletak pada garis lurus.
Gunakan benang sebagai alat bantu meluruskan ketiga lubang tersebut.
4. Letakkan lilin yang menyala di belakang karton C
5. Amati cahaya lilin dari depan karton A

Jawablah pertanyaan berikut !

1. Apakah lilin terlihat dari lubang A ? ...................................................................


2. Geserlah karton A atau karton B ke kanan atau ke kiri. Apakah cahaya lilin masih dapat
terlihat ketika posisi karton dipindahkan.
3. Geserlah kembali karton A atau B ke tempat semula. Dapatkah kamu melihat cahaya lilin
kembali ? ......................................................................................
4. Bagaimana letak lubang ketiga karton supaya cahaya lilin dapat terlihat ?
...............................................................
5. Apakah kesimpulanmu dari kegiatan ini ? ...................................................................
PERCOBAAN II ( Untuk kelompok 2 )

Tujuan percobaan : untuk mengetahui bahwa cahaya dapat menembus benda bening

Alat dan Bahan

1. Kaca
2. Lampu senter
3. Plastik mika
4. Buku
5. Triplek dilapisi kertas putih
6. Gelas berisi air putih
7. Batu
8. Gelas berisi air kopi

Langkah Kerja

1. Letakkan benda di atas meja satu persatu. Benda benda berada di depan papan triplek
yang dilapisi kertas putih
2. Sorotkan lampu senter pada benda tersebut ke arah triplek
3. Amati masing masing benda secara teliti. Apabila terbentuk bayangan maka benda itu
tidak dapat ditembus cahaya. Dan sebaliknya bila benda tidak membentuk bayangan
maka benda itu dapat meneruskan cahaya ( benda tembus cahaya )
4. Kelompokkan benda-benda itu dan catat hasil pengamatan pada tabel berikut dengan
memberikan tanda centang pada kolom yang sesuai !
No Benda yang diamati Dapat tembus/dilalui Tidak dapat tembus /
cahaya tidak dilalui cahaya

1 Kaca bening ......................................... .......................................

2 Batu ......................................... .......................................

3 Gelas berisi air putih ......................................... .......................................

4 Buku .......................................... ......................................

5 Gelas berisi kopi ......................................... .......................................

6 Plastik mika ........................................... ........................................


Jawablah pertanyaan berikut !

1. Manakah benda benda yang membentuk bayangan pada triplek yang ditutupi kertas ?

...................................................................

2. Manakah benda benda yang membentuk bayangan? ........................................................

3. Benda mana saja yang dapat dilalui cahaya ? .............................................................. ...

4. Benda mana saja yang tidak dapat ditembus cahaya ? ......................................................

5. Apakah kesimpulanmu dari kegiatan ini ? ........................................................................


PERCOBAAN III dan IV ( Untuk kelompok 3 )

Tujuan percobaan : untuk mengetahui bahwa cahaya dapat dibiaskan dan dipantulkan

Alat dan Bahan

1. 2 buah gelas
2. Sedotan
3. Sendok
4. Air mineral
5. Cermin
6. Senter

Langkah Kerja
KegiatanPercobaan 1
1. Isilah kedua gelas dengan air mineral setinggi dua pertiga dari tinggi gelas
2. Masukkan sedotan dan sendok ke dalam gelas 1 dan 2
3. Amati keadaan sedotan dan sendok pada masing-masing gelas dari samping.

Percobaan 2

4. Nyalakan senter kemudian arahkan sinarnya ke cermin


5. Amati keadaan sinar dari senter tersebut.

Jawablah pertanyaan berikut !

1. Bagaimana keadaan sedotan dan sendok setelah dimasukkan ke gelas minuman saat kamu
lihat dari samping ? ...................................................................
2. Keluarkan sedotan dan sendok dari gelas minuman, bagaimana keadaannya
?................................................................................
3. Apa yang menyebabkan sendok dan sedotan kelihatan seperti patah?
......................................................................................
4. Bagaimana sinar yang kamu arahkan ke cermin ? ..........................................................
5. Apa yang terjadi dengan cahaya dari senter tersebut ? ..................................................
6. Apakah kesimpulanmu dari kegiatan ini ? ...................................................................
Laporan Kegiatan Percobaan Sifat-Sifat Cahaya

Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3 Percobaan 4


Nama
percobaan

Tujuan
Percobaan

Alat dan Bahan

Langkah Kerja

Hasil
Pengamatan

Kesimpulan
LAMPIRAN 05
LEMBAR EVALUASI SIKLUS I

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !

1. Sumber cahaya yang utama adalah .........................................

2. benda yang dapat menghasilkan cahaya sendiri di sebut ......................................

3. Gelas kaca, plastik mika termasuk benda yang dapat .......................................................

cahaya

4. Jika benda tidak tembus cahaya maka akan dapat membentuk ...................................

5. Benda yang dapat meneruskan / menembus cahaya disebut ......................................

6. Sedotan di dalam gelas berisi air kelihatan patah karena mengalami .............................

7. Matahari memancarkan sinarnya secara ...............................................................

8. Benda yang tidak dapat tembus cahaya disebut ...................................................

9. Ketika senter mengenai tembok, cahayanya tidak bisa diteruskan karena tembok termasuk

benda ................................... cahaya

10. Sendok yang kamu masukkan ke dalam gelas yang berisi air seolah-olah patah. Hal ini

karena mengalami ................................................ cahaya.


LAMPIRAN 06
LEMBAR EVALUASI SIKLUS II

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !

11. Sumber cahaya adalah .....................................................................................................

12. benda being tidak dapat membentuk ................................................. jika disoroti cahaya

13. Sumber cahaya utama yang menyinari bumi adalah ........................................................

14. Jika kita berdiri di dasar kolam, tubuh kita kelihatan pendek. Hal ini karena cahaya

mengalami ........................................................................................................................

15. Lampu senter memanfaatkan sifat sinar cahaya yang ......................................................

16. Benda yang membentuk bayangan jika terkena sinar yang melaluinya disebut benda

.............................................

17. Kita bisa melihat benda sekitar apabila ada ................................................................ yang

dipantulkan ke mata kita.

18. Sendok yang kamu masukkan ke dalam gelas yang berisi air seolah olah patah. Hal ini

karena mengalami ................................................... cahaya

19. Contoh benda yang menghasilkan cahaya adalah ................................ dan .......................

20. Benda yang dapat meneruskan cahaya / tembus cahaya disebut .....................................
LAMPIRAN 07

Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa Siklus I


Rekapitulasi Data Aktivitas Belajar Siswa
SDN Gempolsari I pada Siklus I
N Nama Siswa Kriteria Aktifitas Siswa Nilai Nilai
o Bertanggung Kolaboratif komunikatif Percaya diri Skor Akhir
jawab
2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5
Kelompok 1
1 A. Hardian Riby √ √ √ √ 12 60
2 A. Zada maulana √ √ √ √ 12 60
3 Aida Ayu W √ √ √ √ 16 80
4 Andini Rizky A. √ √ √ √ 14 70
5 Aprilliya Nur I.S √ √ √ √ 18 90
6 Azzahra Nur A. √ √ √ √ 12 60
Kelompok 2
1 Gracia Putri R.S. √ √ √ √ 11 55
2 Lilik Maslikha √ √ √ √ 17 85
3 M. Roisul M. √ √ √ √ 10 50
4 Maulul Ratna √ √ √ √ 16 80
5 Moh. Rafa R. √ √ √ √ 13 65
6 M. Ariyanto √ √ √ √ 10 50
Kelompok 3
1 Bima Wahyu S. √ √ √ √ 17 85
2 Cindy Anastasya √ √ √ √ 18 90
3 Claudya Rizkia √ √ √ √ 12 60
4 M. Abid A. √ √ √ √ 10 50
5 Muhammad Alif . √ √ √ √ 10 50
6 Romin Hadi Putra √ √ √ √ 16 80
7 Shofiya Naylufar √ √ √ √ 11 55

Keterangan : Kategori Nilai


Nilai Akhir
Skor 5 = Baik sekali 100 - 85 = Baik sekali
Skor 4 = Baik 84 - 69 = Baik
Skor 3 = Cukup baik 68 - 53 = Cukup
Skor 2 = Cukup 52 – 47 = Kurang

Nilai Akhir = Skor yang diperoleh x 100


Skor Maksimal
LAMPIRAN 08

Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa Siklus II

Rekapitulasi Data Aktivitas Belajar Siswa


SDN Gempolsari I pada Siklus II
N Nama Siswa Kriteria Aktifitas Siswa Nilai Nilai
o Bertanggung Kolaboratif komunikatif Percaya diri Skor Akhir
jawab
2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5
Kelompok 1
1 A. Hardian Riby √ √ √ √ 14 70
2 A. Zada maulana √ √ √ √ 15 75
3 Aida Ayu W √ √ √ √ 17 85
4 Andini Rizky A. √ √ √ √ 16 80
5 Aprilliya Nur I.S √ √ √ √ 18 90
6 Azzahra Nur A. √ √ √ √ 15 75
Kelompok 2
1 Gracia Putri R.S. √ √ √ √ 14 70
2 Lilik Maslikha √ √ √ √ 18 90
3 M. Roisul M. √ √ √ √ 13 65
4 Maulul Ratna √ √ √ √ 16 80
5 Moh. Rafa R. √ √ √ √ 16 80
6 M. Ariyanto √ √ √ √ 16 80
Kelompok 3
1 Bima Wahyu S. √ √ √ √ 17 85
2 Cindy Anastasya √ √ √ √ 18 90
3 Claudya Rizkia √ √ √ √ 15 75
4 M. Abid A. √ √ √ √ 15 75
5 Muhammad Alif . √ √ √ √ 11 55
6 Romin Hadi Putra √ √ √ √ 17 85
7 Shofiya Naylufar √ √ √ √ 14 70

Keterangan : Kategori Nilai


Nilai Akhir
Skor 5 = Baik sekali 100 - 85 = Baik sekali
Skor 4 = Baik 84 - 69 = Baik
Skor 3 = Cukup baik 68 - 53 = Cukup
Skor 2 = Cukup 52 – 47 = Kurang

Nilai Akhir = Skor yang diperoleh x 100


Skor Maksimal
LAMPIRAN 09

Hasil Pengamatan Aktifitas Guru Siklus I


Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Siklus 1
No Aspek yang diamati Skor Penilaian Kriteria
1 2 3 4
1 Membuka pelajaran √ Baik
2 Melakukan apersepsi √ Baik
3 Menyampaikan tujuan √ Cukup
4 Memotivasi siswa dalam pembelajaran √ Cukup
5 Penguasaan materi √ Cukup
6 Penggunaan metode eksperimen dan tehnik √ Kurang
pembelajaran
7 Penguasaan kelas pembelajaran √ Kurang
8 Memberi kesempatan bertanya dan √ Kurang
tanggapan pada siswa
9 Kemampuan bertanya dan menanggapi √ Cukup
siswa
10 Membimbing siswa melakukan percobaan √ Kurang

11 Memberi penguatan dan kesimpulan √ Cukup


12 Interaksi guru dengan siswa √ Cukup
13 Pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu √ Kurang
14 KBM sesuai skenario RPP dan silabus √ Cukup
Jumlah 39
Prosentase 69,64%

Prosentase = Jumlah skor yang diperoleh x 100%


Jumlah skor maksimal

= 39 x 100%
14x4
= 69,64 %
Gempolsari, 12 Nopember 2019
Teman Sejawat

KHUSROTUL AINI, S.Pd


NIP. 198703212010012015
LAMPIRAN 10

Hasil Pengamatan Aktifitas Guru Siklus II


Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Siklus 1I
No Aspek yang diamati Skor Penilaian Kriteria
1 2 3 4
1 Membuka pelajaran √ Baik
2 Melakukan apersepsi √ Baik
3 Menyampaikan tujuan √ Baik
4 Memotivasi siswa dalam pembelajaran √ Cukup baik
5 Penguasaan materi √ Cukup baik
6 Penggunaan metode eksperimen dan tehnik √ Baik
pembelajaran
7 Penguasaan kelas pembelajaran √ Baik
8 Memberi kesempatan bertanya dan √ Cukup baik
tanggapan pada siswa
9 Kemampuan bertanya dan menanggapi √ Cukup baik
siswa
10 Membimbing siswa melakukan percobaan √ Baik

11 Memberi penguatan dan kesimpulan √ Cukup Baik


12 Interaksi guru dengan siswa √ Baik
13 Pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu √ Cukup baik
14 KBM sesuai skenario RPP dan silabus √ Baik
Jumlah 50
Prosentase 89,28%%

Prosentase = Jumlah skor yang diperoleh x 100%


Jumlah skor maksimal

= 50 x 100%
14x4
= 89,28 %
Gempolsari, 17 Nopember 2019
Teman Sejawat

KHUSROTUL AINI, S.Pd


NIP. 198703212010012015
LAMPIRAN 11
Hasil Prestasi belajar Siswa Siklus I

Rekapitulasi Data Hasil Evaluasi Siswa Mata Pelajaran IPA


Siswa kelas IV SDN Gempolsari I Siklus I
Nilai Kriteria
Nilai
NO NAMA Pra KKM Tuntas Tidak Tuntas
Siklus 1
Siklus
1 A. Hardian Riby 55 70 74 T TT
2 Ahmad Zada maulana Amin 55 80 74 T
3 Aida Ayu Wulandari 80 85 74 T
4 Andini Rizky Anggraeni 75 80 74 T
5 Aprilliya Nur Intan S 80 90 74 T
6 Azzahra Nur Aisya 75 80 74 T
7 Bima Wahyu Saputra 55 60 74 TT
8 Cindy Anastasya 85 85 74 T
9 Claudya Rizkia Azzahra 80 80 74 T
10 Gracia Putri Ragilia Shoum 60 80 74 T
11 Lilik Maslikha 50 75 74 T
12 M. Roisul Mukhtar 50 60 74 TT
13 Maulul Ratna 80 90 74 T
14 Moh. Rafa Ramadhan 60 70 74 TT
15 Mohammad Ariyanto 80 85 74 T
16 Muhammad Abid Amirullah 45 55 74 TT
17 Muhammad Alif Effendi 70 80 74 T
18 Romin Hadi Putra 60 65 74 TT
19 Shofiya Naylufar 55 85 74 T
Jumlah 1240 1455
Rata-rata siswa klasikal 65,52 76,57
Jumlah siswa yang tuntas 8 13
Prosentase ketuntasan 42,10% 68,42%
Jumlah siswa yang tidak 11 6
tuntas
Prosentase siswa tidak 57,90% 31,58%
tuntas
LAMPIRAN 12
Hasil Prestasi belajar Siswa Siklus II

Rekapitulasi Data Hasil Evaluasi Siswa Mata Pelajaran IPA


Siswa kelas IV SDN Gempolsari I Siklus II
Nilai Nilai Kriteria
NO NAMA KKM
Siklus I Siklus 1I Tuntas Tidak Tuntas
1 A. Hardian Riby 70 85 74 T
2 Ahmad Zada maulana Amin 80 85 74 T
3 Aida Ayu Wulandari 85 90 74 T
4 Andini Rizky Anggraeni 80 90 74 T
5 Aprilliya Nur Intan S 90 90 74 T
6 Azzahra Nur Aisya 80 85 74 T
7 Bima Wahyu Saputra 60 65 74 TT
8 Cindy Anastasya 85 90 74 T
9 Claudya Rizkia Azzahra 80 90 74 T
10 Gracia Putri Ragilia Shoum 80 85 74 T
11 Lilik Maslikha 75 85 74 T
12 M. Roisul Mukhtar 60 70 74 TT
13 Maulul Ratna 90 90 74 T
14 Moh. Rafa Ramadhan 70 85 74 T
15 Mohammad Ariyanto 85 90 74 T
16 Muhammad Abid Amirullah 55 65 74 TT
17 Muhammad Alif Effendi 80 90 74 T
18 Romin Hadi Putra 65 85 74 T
19 Shofiya Naylufar 85 85 74 T
Jumlah 1455 1600
Rata-rata siswa klasikal 76,57 84,21
Jumlah siswa yang tuntas 13 16
Prosentase ketuntasan 68,42% 84,21
Jumlah siswa yang tidak 6 3
tuntas
Prosentase siswa tidak 31,58% 15,79%
tuntas
Lampiran 13.

DOKUMENTASI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Anda mungkin juga menyukai