Disusun Oleh
HANIK ATUS SUSMIDAH
Guru Kelas IV
ABSTRAK
Kata Kunci : Metode Eksperimen, Hasil belajar IPA, Siswa Kelas IV SDN Gempolsari I
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SDN
Gempolsari I Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo Tahun Pelajaran 2019/2020.
Dari Laporan PTK ini, penulis masih merasakan masih banyak kekurangan dan
hambatam dalam peyusunannya. Namun pada akhirnya dapat terselesaikan tepat pada
waktunya berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bpk. Moh. Ghofur, M.Pd Selaku Kepala Sekolah SDN Gempolsari, Kecamatan
Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo yang telah mendukung dan membimbing dalam kegiatan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini.
2. Teman Sejawat, Guru SDN Gempolsari selaku Observer (pengamat) yang telah memberi
masukan yang sangat bermanfaat untuk penulis.
3. Wali murid dan Anak-anakku peserta didik kelas IV SDN Gempolsari I yang telah
memberikan bantuan dan kerjasamanya, sehingga kegiatan PTK ini berjalan dengan lancar.
4. Rekan-rekan tenaga pendidik dan kependidikan yang memberi bantuan hingga laporan PTK
ini selesai.
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara langsung membantu
dalam menyelesaikan laporan PTK ini.
Semoga seluruh bantuan dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis mendapat
imbalan yang sesuai dari Allah SWT, dan semoga laporan PTK ini dapat memberikan manfaat
dan masukan yang positif bagi kita semua. Amin ya robbal alamin.
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... ii
ABSTRAK................................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................. iv
DAFTAR ISI........................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................... vii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 3
C. Tujuan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran................................................ 3
D. Manfaat Perbaikan.......................................................................................... 4
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat Hasil Belajar.................................................................................... 6
B. Konsep Mengajar............................................................................................ 7
C. Konsep Belajar Mengajar............................................................................... 7
D. Hakekat Metode Eksperimen......................................................................... 11
III. PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek Penelitian.......................................................................................... 17
B. Deskripsi Perbaikan Per- Siklus................................................................... 18
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Per- Siklus........................................................................... 29
B. Pembahasan Per Siklus................................................................................. 33
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.................................................................................................. 35
B. Saran............................................................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 37
LAMPIRAN LAMPIRAN ................................................................................... 38
DAFTAR TABEL
Halaman
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian
ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah dengan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD
Negeri Gempolsari I tentang sifat-sifat cahaya ?
2. Apakah dengan metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa IV SDN
Gempolsari I tentang sifat-sifat cahaya ?
Dengan memperhatikan rumusan masalah di atas, maka hipotesis yang dapat peneliti
ajukan dalam rangka perbaikan pembelajaran ini adalah : Jika dalam pembelajaran IPA,
khususnya materi sifat-sifat cahaya guru menggunakan media dan metode yang tepat maka
prestasi dan aktivitas siswa akan meningkat hasilnya.
A. Hakekat Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang baik dari segi
penegatahuan ataupun sikap setelah melakukan proses pembelajaran baik pemebelajran
formal maupun Nonformal. Menurut Rusmono (2017) menyatakan bahwa Hasil belajar
adalah perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan pisikomotorik.
Perubahan perilaku tersebut diperoleh setelah siswa menyelesaikan program
pembelajarannya melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar.
“hasil belajar merupakan perilaku yang dapat diamati dan menunjukan kemampuan yang
dimiliki seseorang. Kemampuan siswa yang merupakan perubahan perilaku sebagai hasil
belajar itu dapat diklasifikasikan dalam dimensi-dimensi tertentu” (Ahiri 2017, h. 18). Jadi
dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan
ketercapaian tujuan belajar yang diperoleh melalui pengalaman pembelajaran yang bisa
dilihat dari hasil penilaian tertulis maupun penilaian tidak tertulis yang telah dilakukan.
Belajar merupakan suatu proses mencari informasi untuk mengembangkan ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik seseorang. 11 Menurut Roger, belajar adalah sebuah
proses internal yang menggerakkan anak didik agar menggunakan seluruh potensi kognitif,
afektif dan psikomotoriknya agar memiliki berbagai kapabilitas intelektual, moral, dan
keterampilan lainnya (Nata, 2011, h.101). Haryati (2013), Pada umumnya hasil belajar dapat
dikelompokan menjadi tiga ranah yaitu: ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif.
Menurut Yanti (2020), Penilaian ranah kognitif bisa dilakukan dengan tes dan
nontes. Penilaian dengan tes memerlukan instrumen berupa tes tertulis dan tes lisan. Tes
tertulis bisa berupa pilihan ganda , menjodohkan, menguraikan, isian singkat, tes lisan bia
dilkakukan dengan wawancara dan tanhya jawab. Dalam proses belajar mengajar, aspek
kognitif inilah yang paling menonjol dan bisa dilihat langsung dari hasil tes. Dimana disini
pendidik dituntut untuk melaksanakan semua tujuan tersebut. Hal ini bisa dilakukan oleh
pendidik dengan cara memasukkan unsur tersebut kedalam pertanyaan yang diberikan.
Pertanyaan yang diberikan kepada siswa harus memenuhi unsur tujuan dari segi kognitif,
sehingga peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Ranah efektif ini juga merupakan salah satu ranah yang mendukung keberhasilan
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran karena ranah afektif ini adalah ranah yang
menyangkut dengan minat dan moral peserta didik yang akan menentukan keberhasilan
siswa.
Ranah psikomotorik sebagai proses dan hasil belajar siswa merupakan pemberian
pengalaman kepada siswa untuk terampil mengerjakan seseuatu dengan dengan
menggunakan motor yaang digunakan. Bloom berpendapat bahwa ranah psikomotorik
berhubungan 13 dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi
yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. Menurut Mardapi berpendapat bahwa
pembelajaran psikomotorik meliputi: gerakan refleks, gerakan dasar, gerakan persepsi,
gerakan keterampilan, dan gerakan indah dan kreatif
Dimyati Mahmud (dalam Rumini,dkk,1995:59) menyatakan bahwa belajar adalah
suatu perubahan tingkah laku baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati
secara langsung, dan terjadi dalam diri seseorang karena pengalaman. Menurut teori Gestalt
yang dikutip dalam buku Ibrahim, belajar harus dimulai dari keseluruhan, baru kemudian
kepada bagian-bagian. Dalam belajar siswa harus mampu menangkap makna dari hubungan
antara bagian satu dengan yang lainnya. Penangkapan makna dari hubungan inilah yang
disebut memahami, mengerti atau insight, (Ibrahim,2003:20-21). Menurut Ernest Hilgard
(dalam Ibrahim, 2003:21) ada enam ciri dari belajar yang mengandung pemahaman, yaitu :
(1) pemahaman dipengaruhi oleh kemampuan dasar, (2) pemahaman diperngaruhi oleh
pengalaman belajar masa lalu, (3) pemahaman tergantung pada pengaturan situasi, (4)
pemahaman didahului oleh usaha coba-coba, (5) belajar dengan pemahaman yang dapat
diulangi, (6) pemahaman dapat diaplikasikan bagi pemahaman situasi lain. Berdasarkan
pendapat para ahli diatas dapat dikatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan
tingkah laku yang terjadi di dalam diri seseorang baik secara langsung maupun tidak
langsung berdasarkan pengalaman.
2. Konsep Mengajar
Ali (1984:2) menyatakan mengajar merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak
hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa. Banyak kegiatan
maupun tindakan harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik
pada seluruh siswa. William H Burton (dalam Ali, 1984:3) mengemukakan bahwa
mengajar adalah upaya dalam memberi perangsang ( stimulus), bimbingan, pengarahan,
dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Berdasarkan pendapat para ahli
diatas, dapat dikatakan mengajar merupakan proses penyampaian pengetahuan kepada
siswa dan memberi stimulus serta bimbingan dalam proses belajar yang dilakukan oleh
guru.
e. Faktor Sosialisasi
Hubungan sosial di kelas agar tidak menimbulkan kegaduhan maka dapat
dilakukan melalui diskusi kelompok. Upaya ini dapat mengembangkan potensi,
melatih kerjasama, tumbuhnya kesadaran perbedaan antar individu dan
menumbuhkan solidaritas.
f. Faktor Belajar Sambil Bermain
Bermain adalah kebutuhan anak yang dapat menimbulkan kegembiraan dan
menyenangkan. Belajar dengan suasana bermain akan mendorong siswa aktif
belajar. g. Faktor Belajar Sambil Bekerja Belajar sambil bekerja adalah kegiatan
nyata yang dilakukan oleh siswa sehingga membuat pembelajaran terasa tidak
membosankan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan
sesuatu dan memberikan penilaian terhadap hasil kerjanya.
h. Faktor Inkuiri
Pada dasarnya siswa mempunyai potensi berupa dorongan untuk mencari dan
mengembangkan sendiri baik fakta, konsep maupun data informasi. Faktor
memecahkan masalah setiap anak menyukai tantangan. Guru harus dapat
memberikan tantangan yang sesuai agar siswa dapat terdorong untuk belajar.
Siswa akan dapat melihat masalah dan menentukan cara pemecahan masalah
sesuai dengan tingkat kemampuannya.
3. Komponen –komponen yang membentuk kegiatan dalam proses belajar mengajar
yakni komponen input, komponen proses, dan komponen produk (output) yang berisi
sebagai berikut :
a. Komponen input terdiri dari sejumlah siswa dengan berbagai kemampuan dasar
yang telah dimilikinya antara lain :alat, perlengkapan, fasilitas ruangan, sumber-
sumber biaya, dan informasi (seperti hasil tes dan dokumentasi).
b. Komponen proses terdiri dari program pengajaran, metode, teknik bimbingan,
prosedur evaluasi, dan strategi perbaikan.
c. Komponen produk terdiri dari perilaku siswa yang telah diperbaiki atau
dikembangkan, sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
4. Ada lima variabel utama yang berperan pada proses belajar mengajar, yaitu :
a. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran yaitu merupakan arah yang hendak dicapai oleh setisp
proses pembelajaran bersumber dari tujuan kurikuler yang terkandung dalam
setiap bidang studi.
b. Materi pembelajaran
Materi pelajaran adalah hal-hal yang akan disajikan kepada siswa bertalian
dengan usaha pencapaian tujuan pembelajaran.
c. Metode dan teknik mengajar
Metode yaitu cara yang teratur untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk
mendapatkan informasi dari guru dimana informasi tersebut dibutuhkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan teknik mengajar adalah prosedur atau
langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan pembelajaran.
d. Siswa
Siswa yaitu seseorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan
isi pelajaran.
e. Guru
Guru yaitu seseorang yang bertindak sebagai pengelola, pembimbing, sumber
informasi, fasilitator dan sebagai model para siswanya dalam proses
pembelajaran.
B. Konsep Prestasi Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga Departemen Pendidikan Nasional
(2002) Prestasi Belajar diartikan sebagai hasil yang telah dicapai (dari yang telah
dilakukan, dikerjakan, dsb). Pengertian Prestasi Akademis (belajar) diartikan sebagai hasil
pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah atau perguruan tinggi yang
bersifat kognitif dan biasanya ditemukan melalui pengukuran dan penilaian. Belajar
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran
lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
2. Karakteristik siswa
Jumlah siswa kelas 1V SDN Gempolsari I ini berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 9
siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Dilihat dari kemampuan keseluruhan siswa
ditemukan sebagian kecil siswa berkemampuan kurang dari rata rata kelas.
3. Karakteristik Lingkungan
Lingkungan disekitar SDN Gempolsari I mempunyai lingkungan yang religius dan
masyarakat desa sebagian besar mata pencahariannya bekerja di industri kecil yang ada di
wilayah sekitarnya. Masyarakat desa sebagian besar mempunyai rasa kemasyarakatan
yang tinggi tetapi masih sedikit masyarakat di sekitar sekolah yang mempunyai
pendidikan yang tinggi. Banyak ditemukan data pendidikan orangtua siswa rata rata
hanya lulusan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Sebagian besar orangtua
siswa bermata pencaharian sebagai buruh tani, konveksi dan buruh di Jakarta. Kondisi ini
menyebabkan perhatian dan motivasi orang tua terhadap belajar anak-anaknya rendah.
4. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan perbaikan pembelajaran dilaksanakan selama satu bulan , yaitu dari bulan
Oktober sampai bulan Nopember. Adapun jadwalnya sebagai berikut :
No Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan
1 Refleksi Pra Siklus 8 Nopember 2019
2 Pembelajaran Perbaikan Siklus I 12 Nopember 2019
( 2 JP x 35 menit )
3 Pembelajaran Perbaikan Siklus II 17 Nopember 2019
( 2 JP x 35 menit )
4 Pembuatan Laporan Perbaikan Pembelajaran 20 Nop – 10 Des 2019
Siklus I dan II
5 Konsultasi pembuatan Laporan 15 Nop – 8 Des 2019
2. Perbaikan Siklus I
a. Rencana Siklus I
Perencanaan perbaikan siklus I dilaksanakan tanggal 12 Nopember 2018 dengan
uraian sebagai berikut :
Setelah rencana perbaikan disetujui oleh Supervisor, penulis meminta ijin
kepada Kepala Sekolah untuk melakukan perbaikan pembelajaran. Untuk
mengumpulkan data, penulis meminta bantuan rekan sejawat. Sebelum perbaikan
pembelajaran dimulai, guru peneliti dan pengamat menyamakan persepsi tentang
aspek-aspek perbaikan yang perlu diamati. Dalam pelaksanaannya pengamat duduk
dibelakang dan mengamati jalannya perbaikan pembelajaran. Untuk pengamat
diberikan lembar observasi yang telah disiapkan dan datang ± 15 menit sebelum
perbaikan pembelajaran dimulai. Untuk mata pelajaran IPAyang menjadi fokus
perbaikan adalah ” Apakah dengan menggunakan metode eksperimen dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa ?”.
Perencanaan Perbaikan Siklus I
1). Menyusun dan mempersiapkan perbaikan RPP siklus I
2). Menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan anak anak
3). Menyiapkan lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD)
4). Menyiapkan Lembar Observasi untuk pengamatan oleh teman sejawat
5 ). Menentukan instrumen penilaian siswa
d. Refleksi Siklus I
Dari hasil rekaman data dan catatan penting yang ada, kemudian guru
melakukan refleksi diri serta diskusi dengan teman sejawat untuk menemukan
kelemahan dan kelebihan mengenai penampilan aktivitas perbaikan yang sudah
dilaksanakan dan hasil ulangan siswa. Dalam siklus I ditemukan beberapa aktivitas
perbaikan pembelajaran dan aktivitas belajar siswa cukup baik, tetapi masih perlu
ditingkatkan pada beberapa aktivitas yang belum maksimal pada kegiatan-kegiatan
antara lain :
a). Guru kurang mempersiapkan alat alat percobaan sehingga setiap kelompok ada
yang kurang alat dan bahan untuk eksperimen.
b). Pemberian motivasi kepada siswa masih kurang
c). Pemberian apersepsi kurang menarik
d). Pengorganisasian waktu pembelajaran masih kurang maksimal.
e). Saat presentasi siswa kurang percaya diri.
f). Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapat.
g). Ketertiban siswa saat penjelasan dari guru kurang terorganisasi.
j). Antusiasme siswa untuk bertanya jawab masih sedikit dan beberapa tidak terlibat
diskusi.
3. Tahapan Siklus II
Perencanaan Perbaikan Siklus II dilaksanakan tanggal 17 Nopember 2018 dengan uraian
sebagai berikut :
a. Perencanaan Perbaikan Siklus II
1). Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) dari siklus I yang telah
diperbaiki
2). Menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan lebih lengkap
3). Menyusu instrumen pengamatan/lembar observasi untuk pengamat
4). Menyiapkan LKPD untuk kelompok
5). Menyiapkan jenis dan alat evaluasi untuk individu
d. Refleksi Siklus II
Pada Siklus I peneliti telah merencanakan skenario perbaikan pembelajaran yang lenih
baik dari siklus 1 dengan meminta saran pada teman sejawat dan kepala sekolah.
Peneliti dan teman sejawat menganalisa kelemahan dan kelebihan yang terjadi pada
pembelajaran Siklus II. Peneliti merancang tindakan perbaikan yang akan
dilaksanakan pada pembelajaran siklus II. Tindakan perbaikan yang dilakukan peneliti
antara lain pengorganisasian waktu pembelajaran sudah tepat, melengkapi lembar
observasi lengkap, melengkapi alat dan bahan percobaan untuk masing-masing
kelompok. Peneliti juga akan membimbing secara intensif pada masing masing
kelompok saat melakukan kegiatan percobaan.
Pada Siklus II telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa secara optimal. Hal ini
terlihat dari rata-rata masing masing kelompok sudah menunjukkan keaktifan saat
melakukan percobaan. Dari tindakan perbaikan pembelajaran yang dilakukan peneliti
apabila telah terjadi peningkatan maka penelitian tindakan kelas cukup sampai pada
siklus II.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Per Siklus
1. Siklus I
Penulis telah melaksanakan perbaikan pembelajaran sebanyak dua siklus, yaitu siklus I
pada tanggal 12 Nopember 2019 dan siklus II pada tanggal 17 Nopember 2019 dengan
fokus perbaikan ” Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dan aktivitas belajar siswa ?. Maka diperoleh hasil data dari 19 iswa sebagai berikut :
Adapun data hasil pengamatan aktifitas guru dan keaktifan siswa pada pembelajaran
perbaikan Siklus I disajikan sebagai berikut :
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Siklus 1
No Aspek yang diamati Skor Penilaian Kriteria
1 2 3 4
1 Membuka pelajaran √ Baik
2 Melakukan apersepsi √ Baik
3 Menyampaikan tujuan √ Cukup
4 Memotivasi siswa dalam pembelajaran √ Cukup
5 Penguasaan materi √ Cukup
6 Penggunaan metode eksperimen dan tehnik √ Kurang
pembelajaran
7 Penguasaan kelas pembelajaran √ Kurang
8 Memberi kesempatan bertanya dan √ Kurang
tanggapan pada siswa
9 Kemampuan bertanya dan menanggapi √ Cukup
siswa
10 Membimbing siswa melakukan percobaan √ Kurang
= 39 x 100%
14x4
= 69,64 %
2. Siklus II
Pembelajaran perbaikan pada siklus II dilaksanakan oleh peneliti tangga 17
Nopember 2019 di kelas IV SDN Gempolsari I. Pada rencana perbaikan pembelajaran
pada siklus II guru akan merubah langkah-langkah pada kegiatan inti. Guru menyusun
RPP perbaikan serta menyiapkan lembar pengamatan untuk teman sejawat dalam
pengamatan aktifitas guru dan siswa. Guru juga menyiapkan alat evaluasi untuk
memperoleh hasil belajar siswa setelah melakukan percobaan sifat sifat cahaya.
Adapun data hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus II disajikan sebagai berikut :
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pada kegiatan sklus II, sebanyak 19
siswa yang tidak tuntas hanya ada 3 siswa dengan prosentase 15,79% dari keseluruhan
siswa kelas IV SDN Gempolsari I. Dari kegiatan pembelajaran siklus II sudah sebagian
besar siswa mengalami ketuntasan yakni sebanyak 16 siswa yang berhasil mendapat nilai
lebih dari KKM dengan prosentase 84,21%. Dan rata-rata secara klasikal mendapat nilai
sebesar 84,21. Hal ini berarti sudah melebihi KKM yang ada di sekolah sebesar 74 dengan
ketuntasan belajar lebih dari 60% dari keseluruhan siswa di kelas IV. Setelah peneliti
merencanakan perbaikan dan melakukan refleksi pada awal kegiatan pembelajaran
sebelumnya, pada siklus II telah menunjukkan peningkatan ketuntasan sebesar 15,79%.
Sedangkan rata-rata siswa juga mengalami peningkatan sebesar 8,16. Hal ini dapat terlihat
dari rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 76,57 menjadi 84,21 pada siklus II.
Adapun data hasil pengamatan aktifitas guru dan keaktifan siswa pada pembelajaran
perbaikan SiklusI II disajikan sebagai berikut :
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Siklus 1I
No Aspek yang diamati Skor Penilaian Kriteria
1 2 3 4
1 Membuka pelajaran √ Baik
2 Melakukan apersepsi √ Baik
3 Menyampaikan tujuan √ Baik
4 Memotivasi siswa dalam pembelajaran √ Cukup baik
5 Penguasaan materi √ Cukup baik
6 Penggunaan metode eksperimen dan tehnik √ Baik
pembelajaran
7 Penguasaan kelas pembelajaran √ Baik
8 Memberi kesempatan bertanya dan √ Cukup baik
tanggapan pada siswa
9 Kemampuan bertanya dan menanggapi √ Cukup baik
siswa
10 Membimbing siswa melakukan percobaan √ Baik
= 50 x 100%
14x4
= 89,28 %
Rekapitulasi Data Aktivitas Belajar Siswa
SDN Gempolsari I pada Siklus II
N Nama Siswa Kriteria Aktifitas Siswa Nilai Nilai
o Bertanggung Kolaboratif komunikatif Percaya diri Skor Akhir
jawab
2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5
Kelompok 1
1 A. Hardian Riby √ √ √ √ 14 70
2 A. Zada maulana √ √ √ √ 15 75
3 Aida Ayu W √ √ √ √ 17 85
4 Andini Rizky A. √ √ √ √ 16 80
5 Aprilliya Nur I.S √ √ √ √ 18 90
6 Azzahra Nur A. √ √ √ √ 15 75
Kelompok 2
1 Gracia Putri R.S. √ √ √ √ 14 70
2 Lilik Maslikha √ √ √ √ 18 90
3 M. Roisul M. √ √ √ √ 13 65
4 Maulul Ratna √ √ √ √ 16 80
5 Moh. Rafa R. √ √ √ √ 16 80
6 M. Ariyanto √ √ √ √ 16 80
Kelompok 3
1 Bima Wahyu S. √ √ √ √ 17 85
2 Cindy Anastasya √ √ √ √ 18 90
3 Claudya Rizkia √ √ √ √ 15 75
4 M. Abid A. √ √ √ √ 15 75
5 Muhammad Alif . √ √ √ √ 11 55
6 Romin Hadi Putra √ √ √ √ 17 85
7 Shofiya Naylufar √ √ √ √ 14 70
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa aktifitas siswa dan guru telah
mengalami peningkatan. Siswa mulai memperlihatkan keaktifannya saat melakukan
eksperimen bersama kelompoknya. Dalam pembelajaran siklus II anak anak mulai memiliki
percaya diri yang tinggi, bertanggung jawab dan komunikatif. Peningkatan kemampuan
kognitif, sikap, dan keterampilan anak anak yang positif ditunjukkan saat melakukan
percobaan pada siklus II. Mereka mulai saling kerjasama dengan anggota kelompoknya.
Begitu juga dengan aktifitas guru pada pembelajaran siklus II terlihat sudah mengalami
peningkatan. Guru mulai dapat mengorganisasikan kelas dengan baik, penggunaan metode
dan tehnik pembelajaran sudah berjalan baik. Guru mulai terlihat adanya interaksi dengan
siswa saat mereka melakukan percobaan. Hal ini terlihat saat guru mulai membimbing setiap
kelompok saat mereka melakukan beberapa percobaan.
B. Pembahasan
Dari pengumpulan data hasil evaluasi siswa kelas IV dalam mata pelajaran IPA
materi “ sifat-sifat cahaya”, didapatkan nilai rata-rata pada pembelajaran pra siklus hanya
mencapai 65,52. Kemudian meningkat menjadi 76,57 setelah dilakukan perbaiakan siklus I
dan menjadi 84,21 setelah dilakukan perbaikan siklus II. Untuk pencapaian KKM
didapatkan hasil yang meningkat yaitu dari 42,10% pada pembelajaran pra siklus, menjadi
68,42% setelah perbaikan pembelajaran siklus I dan 84,21% setelah perbaikan pembelajaran
siklus II. Hasil prestasi siswa yang rendah pada saat pembelajaran pra siklus disebabkan
karena pada saat pembelajaran penulis hanya menggunakan media gambar, sehingga siswa
kurang memahami materi. Peningkatan hasil belajar siswa terjadi setelah dilakukan
perbaikan siklus I dan siklus II disebabkan penggunaan metode yang diterapkan peneliti saat
mengajar lebih bervariasi yaitu mengajak anak anak mengalami langsung proses
pembelajaran dengan melakukan percobaan untuk membuktikan kebenaran teori yang sudah
ada di buku. Anak anak terlihat antusias dan merasa senang saat berkolaboratif bersama
anggota kelompoknya.
Berdasarkan hasil observasi oleh pengamat didapatkan hasil presentase aktivitas
belajar siswa meningkat yaitu dari 65% pada pembelajaran pra siklus, menjadi 76% pada
perbaikan siklus I dan 84% pada pembelajaran siklus II. Rendahnya aktivitas belajar siswa
pada pembelajaran pra siklus dikarenakan penulis hanya menggunakan metode ceramah dan
tanya jawab dalam pembelajaran. Perbaikan pada siklus I dan II metode yang eksperimen
digunakan lebih bervariasi yaitu metode eksperimen pada masing masing kelompok diskusi.
Dengan metode ini siswa akan lebih aktif mencoba penelitian, menemukan sendiri hasil
percobaanya dan memaparkan hasil diskusi dengan presentasi di depan kelas.
Pembelajaran dengan cara eksperimen dapat membantu guru menghubungkan mata
pelajaran dengan dunia nyata terutama dalam konsep IPA, serta dapat membuat hubungan
antara pengetahuan dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari melalui eksperimen. Dalam
metode eksperimen, guru dapat mengembangkan keterlibatan fisik dan mental serta
emosional siswa. Siswa dapat terlatih dengan berpikit secara ilmiah dan berpikir tingkat
tinggi. Siswa juga dapat terlatih keterampilan prosesnya agar memperoleh hasil belajar yang
maksimal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian dan pembahasan penulis seperti tersebut
diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Metode eksperimen dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk mendeskripsikan sifat-
sifat cahaya. Hal ini ditunjukkan dengan keaktifan siswa dan keseriusan siswa saat
melakukan percobaan ( eksperimen ) dan saat menyampaikan hasil laporan dari masing-
masing kelompok.
2. Dengan metode eksperimen pada pembelajaran yang dilaksanakan guru telah
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Gempolsari. Hal ini dapat terlihat
berdasarkan hasil tes evaluasi yang dikerjakan siswa terjadi peningkatan secara signifikan
pada proses perbaikan pembelajaran pada siklus I dan II. Pada Siklus I rata-rata siswa
mendapat nilai hasil evaluasi sebesar 76,57 meningkat menjadi 84,21 pada siklus II.
3. Dengan metode eksperimen pembelajaran lebih menyenangkan dan bermakna karena
siswa mengalami sendiri dan dapat menemukan kebenaran dari teori tentang sifat-sifat
magnet yang sudah ada di buku.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas maka penulis memberikan saran dalam upaya untuk
meningkatkan prestasi belajar dan aktivitas belajar siswa antara lain :
1. Bagi Siswa
a. Membiasakan diri berdiskusi untuk memecahkan suatu masalah.
b. Membiasakan bertanya jika belum memahami materi pembelajaran..
2. Bagi Guru
a. Menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kemampuan siswa
untuk pembelajaran semua mata pelajaran.
b. Menggunakan media yang tepat dan menarik dalam setiap proses pembelajaran dan
usahakan media pembelajaran yang digunakan mudah didapat di lingkungan sekolah
dan sekitarnya.
c. Memperbanyak intensitas latihan agar siswa terbiasa dengan metode yang diterapkan
oleh guru dan selalu terpantau hasil belajarnya.
d. Membiasakan saling berkolaborasi dengan teman sejawat untuk membantu menilai
proses pembelajaran yang guru lakukan.
e. Selalu menambah wawasan baru tentang berbagai metode, media dan alat
pembelajaran yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
3. Bagi Lembaga
Perlunya mengoptimalkan KKG sekolah maupun Gugus Sekolah untuk berdiskusi
membahas masalah-masalah yang terjadi di kelas atau sekolah secara kontinyu dan
terarah. Karena penggunaan media magnet, benda bermagnet, kabel dan betere dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dan penggunaan metode demonstrasi dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa, maka diharapkan metode dan media ini dapat
digunakan oleh rekan guru dalam pembelajaran IPA khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Siswa Kelas IV Tema 5 “ Pahlawanku “ edisi revisi 2017. Penerbit Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
Buku Guru Kelas IV Tema 5 “ Pahlawanku” edisi revisi 2017. Penerbit Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
http://digilib.iainkendari.ac.id/2827/3/BAB%202.pdf
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10897/2/T1_292012096_BAB%20II.pdf
https://text-id.123dok.com/document/qogdpr0z-pengaruh-penggunaan-metode-eksperimen-
terhadap-pemahaman-konsep-pembelajaran-ipa-materi-pembuatan-magnet-sederhana-di-mi-
nu-hidayatul-mubtadiin-undaan-kidul-undaan-kudus-tahun-pelajaran-2017-2018-stain-kudus-
repository-1.html
Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta. Departemen
Pendidikan Nasional, (2002:895), Kamus Besar Bahas Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.
Gagne Briggs dan Wager (dalam Udin S. Winataputra, dkk.2007:1.19), Teori Belajar dan
Pembelajaran, Jakarta, Universitas Terbuka. Ibrahim R dan Nana Syaodih, 2003, Perencanaan
Pengajaran, Jakarta, Rineka Cipta.
John Dewey (dalam Udin S. Winataputra,dkk.2008:9.6), Materi dan Pembelajaran IPA SD,
Jakarta, Universitas Terbuka. Miarso (dalam Asep Harry Hernawan,dkk.2008:11.18),
Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta. Wardani IGAK, Wihardit. K Nasution.N,
(2007:3.42-3.45), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Universitas Terbuka.
Lampiran 01 :
Pernyataan Kesediaan sebagai Teman Sejawat
Dalam penyelenggaraan PTK
Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan PTK atas
nama :
Nama : Hanik Atus Susmidah, S.Pd.SD
NIP :-
Jabatan : Guru Kelas IV
Asal Sekolah : SDN Gempolsari I
Alamat Sekolah : Jl. A.Yani No 08 Gempolsari Kec. Tanggulangin Kab Sidoarjo
Demikian agar surat pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui Gempolsari, 10 Nopember 2019
Teman Sejawat
A. Standar Kompetensi : Menerapkan sifat sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu
karya/model
B. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
C. Indikator : - melakukan percobaan dan membuktikan bahwa sifat sifat
cahaya dapat merambat lurus.
- melakukan percobaan dan mebuktikan bahwa sifat-sifat
cahaya dapat menembus benda bening.
- Melakukan percobaan dan membuktikan sifat-sifat cahaya
dapat mengalami pembiasan/dibiaskan
D. Tujuan Pembelajaran : - Dengan melakukan eksperimen siswa dapat menjelaskan sifat
sifat cahaya merambat lurus dengan benar
- Dengan melakukan eksperimen siswa dapat menjelaskan
sifat sifat cahaya menembus benda bening.
- Dengan melakukan eksperimen siswa dapat menjelaskan
sifat sifat cahaya dapat dibaskan.
E. Materi Pembelajaran
- Cahaya dan sifat sifatnya
F. Metode Pembelajaran
- Metode Eksperimen, tanya jawab, pemberian tugas, ceramah
G. Langkah Langkah Kegiatan
A. Kegiatan Awal ( 10 menit )
1. Guru mengajak anak anak berdoa
2. Guru mengajak anak anak menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Guru melakukan apersepsi di dalam kelas dengan tanya jawab yang berhubungan
dengan materi yang akan dipelajari.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
B. Kegiatan Inti ( Tindakan perbaikan ) Siklus I
1. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan siswa
2. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok
3. Guru membagikan alat dan bahan percobaan pada masing masing kelompok
4. Guru memberikan pengantar tentang sifat sifat cahaya yang akan dibuktikan
pada percobaan dan membagikan Lembar Kerja
5. Setiap kelompok melakukan percobaan sesuai Lembar Kerja yang dibagikan.
Kegiatan yang dilakukan siswa sebagai berikut :
- Percobaan I untuk kelompok I : melakukan percobaan untuk membuktikan
cahaya merambat lurus
- Percobaan II untuk kelompok II : melakukan percobaan untuk membuktikan
bahwa cahaya dapat diteruskan / menembus benda bening.
- Percobaan III untuk kelompok III : melakukan percobaan untuk
membuktikan bahwa cahaya dapat dibiaskan.
C. Kegiatan Akhir ( 10 menit )
1. Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk pembelajaran yang telah dilalui.
2. Guru membagikan lembar tes evaluasi pada setiap siswa
3. Pemberian tugas
4. Berdoa dan salam.
H. Sumber Belajar dan Media
1. Buku Siswa Kelas IV Tema 5 “ Pahlawanku “ edisi revisi 2017. Penerbit Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
2. Buku Guru Kelas IV Tema 5 “ Pahlawanku” edisi revisi 2017. Penerbit Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
3. Buku “ Pandai Belajar Sains “ untuk kelas IV SD. Penerbit CV Regina. Pengarang Ade
Yeti Nuryantini. Hal 118-122
4. LKS “ Bimbel IPA “ Kelas IV . Penerbit Adi Perkasa Hal 26-27
5. Alat dan Bahan percobaan antara lain lilin, gelas kaca, lampu senter, triplek, karton,
sendok, sedotan, dsb
I. Evaluasi / Penilaian
Tes tertulis sebanyak 10 soal essay
Penilaian aktifitas siswa ( lembar observasi )
Prosedur penilaian
Skor nilai = Jumlah jawaban benar x 100
10
A. Standar Kompetensi : Menerapkan sifat sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu
karya/model
B. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
C. Indikator : - melakukan percobaan dan membuktikan bahwa sifat sifat
cahaya dapat merambat lurus.
- melakukan percobaan dan mebuktikan bahwa sifat-sifat
cahaya dapat menembus benda bening.
- Melakukan percobaan dan membuktikan sifat-sifat cahaya
dapat mengalami pembiasan/dibiaskan
D. Tujuan Pembelajaran : - Dengan melakukan eksperimen siswa dapat menjelaskan sifat
sifat cahaya merambat lurus dengan benar
- Dengan melakukan eksperimen siswa dapat menjelaskan
sifat sifat cahaya menembus benda bening dengan benar.
- Dengan melakukan eksperimen siswa dapat menjelaskan
sifat sifat cahaya dapat dibaskan dengan benar.
E. Materi Pembelajaran
- Cahaya dan sifat sifatnya
F. Metode Pembelajaran
- Metode Eksperimen, tanya jawab, pemberian tugas, ceramah
G. Langkah Langkah Kegiatan
1. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan siswa dengan lengkap
2. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok
3. Guru membagikan alat dan bahan percobaan pada masing masing kelompok
4. Guru memberikan pengantar tentang sifat sifat cahaya yang akan dibuktikan pada
percobaan dan membagikan Lembar Kerja
5. Guru meminta setiap kelompok melakukan 3 percobaan dan membagikan LKS
6. Setiap kelompok melakukan 3 percobaan sesuai Lembar Kerja yang dibagikan.
Kegiatan yang dilakukan siswa sebagai berikut :
- Percobaan I : melakukan percobaan untuk membuktikan cahaya merambat
lurus
- Percobaan II : melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa cahaya
dapat diteruskan / menembus benda bening.
- Percobaan III : melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa cahaya
dapat dibiaskan.
I. Penilaian/ Evaluasi
Tes tertulis sebanyak 10 soal essay
Penilaian aktifitas siswa ( lembar observasi )
Prosedur penilaian
Skor nilai = Jumlah jawaban benar x 100
10
SIKLUS II
1. Lilin 1 buah
2. Karton
3. Benang
4. Korek Api
5. Paku
Langkah Kerja
Tujuan percobaan : untuk mengetahui bahwa cahaya dapat menembus benda bening
1. Kaca
2. Lampu senter
3. Plastik mika
4. Buku
5. Triplek dilapisi kertas putih
6. Gelas berisi air putih
7. Batu
8. Gelas berisi air kopi
Langkah Kerja
1. Letakkan benda di atas meja satu persatu. Benda benda berada di depan papan triplek
yang dilapisi kertas putih
2. Sorotkan lampu senter pada benda tersebut ke arah triplek
3. Amati masing masing benda secara teliti. Apabila terbentuk bayangan maka benda itu
tidak dapat ditembus cahaya. Dan sebaliknya bila benda tidak membentuk bayangan
maka benda itu dapat meneruskan cahaya ( benda tembus cahaya )
4. Kelompokkan benda-benda itu dan catat hasil pengamatan pada tabel berikut dengan
memberikan tanda centang pada kolom yang sesuai !
No Benda yang diamati Dapat tembus/dilalui Tidak dapat tembus /
cahaya tidak dilalui cahaya
1. Manakah benda benda yang membentuk bayangan pada triplek yang ditutupi kertas ?
...................................................................
Tujuan percobaan : untuk mengetahui bahwa cahaya dapat dibiaskan dan dipantulkan
1. 2 buah gelas
2. Sedotan
3. Sendok
4. Air mineral
5. Cermin
6. Senter
Langkah Kerja
KegiatanPercobaan 1
1. Isilah kedua gelas dengan air mineral setinggi dua pertiga dari tinggi gelas
2. Masukkan sedotan dan sendok ke dalam gelas 1 dan 2
3. Amati keadaan sedotan dan sendok pada masing-masing gelas dari samping.
Percobaan 2
1. Bagaimana keadaan sedotan dan sendok setelah dimasukkan ke gelas minuman saat kamu
lihat dari samping ? ...................................................................
2. Keluarkan sedotan dan sendok dari gelas minuman, bagaimana keadaannya
?................................................................................
3. Apa yang menyebabkan sendok dan sedotan kelihatan seperti patah?
......................................................................................
4. Bagaimana sinar yang kamu arahkan ke cermin ? ..........................................................
5. Apa yang terjadi dengan cahaya dari senter tersebut ? ..................................................
6. Apakah kesimpulanmu dari kegiatan ini ? ...................................................................
Laporan Kegiatan Percobaan Sifat-Sifat Cahaya
Tujuan
Percobaan
Langkah Kerja
Hasil
Pengamatan
Kesimpulan
LAMPIRAN 05
LEMBAR EVALUASI SIKLUS I
cahaya
4. Jika benda tidak tembus cahaya maka akan dapat membentuk ...................................
6. Sedotan di dalam gelas berisi air kelihatan patah karena mengalami .............................
9. Ketika senter mengenai tembok, cahayanya tidak bisa diteruskan karena tembok termasuk
10. Sendok yang kamu masukkan ke dalam gelas yang berisi air seolah-olah patah. Hal ini
12. benda being tidak dapat membentuk ................................................. jika disoroti cahaya
14. Jika kita berdiri di dasar kolam, tubuh kita kelihatan pendek. Hal ini karena cahaya
mengalami ........................................................................................................................
16. Benda yang membentuk bayangan jika terkena sinar yang melaluinya disebut benda
.............................................
17. Kita bisa melihat benda sekitar apabila ada ................................................................ yang
18. Sendok yang kamu masukkan ke dalam gelas yang berisi air seolah olah patah. Hal ini
19. Contoh benda yang menghasilkan cahaya adalah ................................ dan .......................
20. Benda yang dapat meneruskan cahaya / tembus cahaya disebut .....................................
LAMPIRAN 07
= 39 x 100%
14x4
= 69,64 %
Gempolsari, 12 Nopember 2019
Teman Sejawat
= 50 x 100%
14x4
= 89,28 %
Gempolsari, 17 Nopember 2019
Teman Sejawat