Anda di halaman 1dari 145

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tugas kepengawasan oleh Kepala Sekolah merupakan tugas


profesional, sehingga pelaksanaannya terikat dengan ketentuan supervisi.
Oleh karena itu tugas kepengawasan hanya akan berfungsi sebagai alat
peningkatan mutu sekolah jika didasari penguasaan konsep, perencanaan,
dan didukung oleh latihan supervisi yang memadai. Tugas pengawasan
pembelajaran oleh Kepala Sekolah dilakukan dalam bentuk kegiatan
pemantauan, supervisi, evaluasi dan pelaporan, sebagaimana dinyatakan
dalam Permendikbud nomor 65 tahun 2013, tentang Standar Proses untuk
Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendikbud nomor 65 tahun 2013,
memperkuat Permendiknas nomor 13 tahun 2007, tentang standar kepala
sekolah/madrasah, dijelaskan bahwa supervisi adalah salah satu dimensi
kompetensi kepala sekolah.

Supervisi merupakan salah satu strategi untuk memastikan bahwa seluruh


langkah pada proses penyelengggaraan dan semua komponen hasil
pendidikan yang akan dicapai memenuhi target. Supervisi adalah strategi
manajemen yang terdiri atas serangkaian kegiatan untuk memastikan bahwa
mutu yang diharapkan dalam proses perencanaan, pelaksanaan kegiatan,
dan evaluasi memenuhi standar yang telah ditentukan. Praktik supervisi selalu
berubah seiring dengan tumbuhnya kesadaran para pemangku kepentingan
untuk meningkatkan penjaminan mutu. Kesadaran akan pentingnya
meningkatakan mutu terkait dengan peran, fungsi, dan pembagian tugas
dalam organisasi. Pelaksanaannya selalu terkait pada konsistensi lembaga,

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 1


kegiatan akademik, profesionalisme, dan kesungguhan penyelenggara
pendidikan akan pentingnya memastikan bahwa mutu yang diharapkan dapat
terus terjaga sejak langkah perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauannya.

Ditinjau dari objek yang disupervisi, maka terdapat tiga macam bentuk
supervisi, yaitu supervisi manajerial, supervisi akademik dan supervisi
lembaga. Supervisi manajerial yaitu menitikberatkan pengamatan supervisor
pada spek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan
pelancar terlaksananya pembelajaran. Supervisi akademik yaitu
menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah akademik,
yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan kegiatan
pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses pembelajaran. Dan
supervisi lembaga yaitu menyebarkan objek pengamatan supervisor pada
spek-aspek yang berada di sekolah.

B. Diskripsi Singkat

Dalam melakukan supervisi kepala sekolah harus mengetahui prinsip


dasar melaksanakan supervisi. Prinsip dasar supervisi adalah meningkatkan
prestasi belajar peserta didik, melalui peningkatan keterampilan pedagogik
guru. Kepala sekolah sebagai manager, dituntut mampu mengelola seluruh
program yang ada di sekolah. Sebagai manager, kepala sekolah perlu
melakukan fungsi manajemen seperti merencanakan, mengorganisasikan,
merealisasikan, dan pengawasan. Perencanaan merupakan salah satu
kompetensi kepala sekolah. Dari dimensi supervisi, perencanaan adalah
kemampuan menyusun perencanaan program supervisi akademik. Hal ini
penting bagi kepala sekolah, sehingga komponen yang disupervisi dari para
guru, bagaimana melakukan supervisi, kapan dilakukan, bagaimana

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 2


pengolahan dan tindak lanjut hasil supervisi perlu direncanakan secara terinci
dan sistematis. Perencanaan yang baik, sangat menentukan keberhasilan
suatu program. Hal ini didukung oleh Draft (1988), yang mengatakan bahwa
bila perencanaan dibuat secara benar, maka fungsi manajemen lainnya dapat
dikerjakan dengan baik.

Peran kepala sekolah dalam kegiatan supervisi bukan hanya melakukan


supervisi dibidang manajerial saja, namun juga melakukan kegiatan supervisi
akademik, yaitu serangkaian kegiatan membantu guru dalam rangka
meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran. Karena bantuan ini
bersifat profesional, maka seorang kepala sekolah dituntut menguasai
supervisi akademik, baik secara konsep, maupun keterampilan menilai
pelaksanaan pembelajaran dan mengkomunikasikan hasil penilaian
(technical skill) sesuai dengan prinsip supervisi.

Oleh karena itu kemampuan sebagai pelaksana kegiatan supervisi


kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan untuk dapat membuat
perencanaan program supervisi, melaksanakan, dan menindaklanjuti hasil
supervisi.
Kemampuan inilah yang akan dipelajari dalam modul supervisi
manajerial dan akademik pada Diklat Manajemen Sekolah bagi Kepala
Sekolah di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan peserta dapat memahami


konsep supervisi manajerial dan akademik, dan melaksanakan supervisi
sesuai kebutuhan sekolah.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 3


Setelah mengikuti pembelajaran ini, Indikator hasil belajar sebagai
berikut :

1. Mampu menjelaskan pengertian, jenis-jenis, manfaat, dan sasaran


Supervisi dengan baik dan jelas

2. Mampu mendeskripsikan prinsip, peranan kepala sekolah, dan sasaran


dalam pelaksanaan Supervisi manajerial dan Akademik.

3. Mampu menjelaskan teknik-teknik melakukan Supervisi Manajerial dan


Akademik

4. Mampu melaksanakan Supervisi Manajerial dan Akademik dengan


menyusun instrumen supervisi sesuai kebutuhan sekolah

D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok:

1. Konsep Supervisi

a. Pengertian Supervisi

b. Jenis-jenis Supervisi

c. Manfaat Supervisi

d. Sasaran Supervisi

2. Supervisi Manajerial dan Akademik

a. Supervisi Manajerial

b. Supervisi Akademis

3. Teknik-teknik Melakukan Supervisi

a. Teknik Supervisi Manajerial

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 4


b. Teknik Supervisi Akademis

4. Penerapan Kompetensi Supervisi bagi Kepala Sekolah

a. Penerapan Supervisi Manajerial

b. Penerapan Supervisi Akademik

E. Petunjuk Penggunaan Modul

1. Petunjuk bagi Peserta

Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam menggunakan


modul ini, maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :

a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian materi pada masing-


masing pokok bahasan dan subpokok bahasan. Bila ada materi yang
kurang jelas, peserta diklat dapat bertanya pada tenaga pengajar yang
mengampu mata diklat.

b. Kerjakan setiap tugas latihan untuk mengetahui seberapa besar


pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi yang dibahas dalam
setiap pokok bahasan dan subpokok bahasan.

c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri atas teori dan praktik, perhatikanlah
hal-hal berikut ini :

1) Perhatikan petunjuk-petunjuk yang ada pada tugas latihan dan


evaluasi.

2) Pahami setiap langkah kerja dengan baik.

3) Sebelum melaksanakan tugas latihan, identifikasi terlebih dengan


cermat.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 5


4) Untuk kegiatan latihan dan evaluasi yang belum jelas, bertanyalah
pada tenaga pengajar yang mengampu mata diklat tersebut.

2. Petunjuk bagi Tenaga Pengajar

Dalam setiap kegiatan belajar, tenaga pengajar berperan untuk :

a. Membantu peserta dalam merencanakan proses belajar.

b. Membimbing peserta melalui latihan dan evaluasi yang dijelaskan


dalam tahap belajar.

c. Membantu peserta dalam memahami setiap materi yang ada pada


modul dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta.

d. Membantu peserta untuk menentukan dan mengakses sumber


tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.

e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.

f. Memberikan pengembangan sumber belajar berupa studi kasus dalam


kegiatan pembelajaran.

g. Merencanakan seorang ahli /pendamping tenaga pengajar apabila


diperlukan.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 6


BAB II

KONSEP SUPERVISI

Hasil Belajar :

Setelah selesai membaca modul ini, anda diharapkan mampu


menjelaskan pengertian, jenis-jenis, Manfaat, dan Sasaran Supervisi
dengan baik dan jelas

A. Pengertian Supervisi

Terminologi kata ‘supervisi’ berasal dari kata ‘super’ dan ‘vision’.


Super berarti lebih atau tinggi, atas dan vision artinya melihat, sehingga
supervisi secara harafiah diartikan melihat dari atas, artinya orang yang
melihat itu mempunyai kemampuan yang lebih (tinggi dan luas) dari yang
dilihat. Dalam dunia pendidikan formal, yang dianggap mempunyai
kemampuan lebih atau tinggi dalam tugas pengawasan pembelajaran adalah
kepala sekolah dan pengawas sekolah. Olehnya kepala sekolah/madrasah
wajib memiliki dimensi kompetensi supervisi akademik, agar dapat
melaksanakan tugas supervisi dengan baik.

Maknanya lain dari supervisi diartikan sebagai pengendalian kegiatan


yang mengembangkan upaya konstruktif dan kreatif untuk menemukan dan
menghindari terjadinya masalah dan penyimpangan baik yang bersifat
prosedural maupun aspek administrasi. Supervisi juga dapat diartikan sebagai
seni kerja sama dengan sekelompok orang, dimana terhadap mereka
dipergunakan wewenang sedemikian rupa sehingga dalam pelaksanaan
pekerjaan dapat memperolah hasil optimal sesuai dengan perencanaan yang

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 7


telah ditetapkan. Supervisi adalah suatu kegiatan untuk merencanakan,
mengatur, memimpin, mengkoordinir, serta mengontrol untuk mencapai hasil
melalui orang lain.

Supervsi menurut beberapa ahli didefenisikan sebagai berikut :

1. Boardman et al, supervisi adalah suatu usaha menstimulasi,


mengkoordinasi dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru –
guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih
mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkann seluruh fungsi pengajaran.

2. Brutin dan Brucner, supervise pendidikan adalah suatu tehnik pelayanan


yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama –
sama faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

3. Good Carter, memberi pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-


petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya, dalam
memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan
jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan
pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar dan evaluasi
pengajaran. God Carter melihatnya sebagai usaha memimpin guru-guru
dalam jabatan mengajar.

4. Wilem Mantja, supervisi diartikan sebagai kegiatan supervisor (jabatan


resmi) yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar (PBM).
Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus diwujudkan oleh supervisi,
yaitu; perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan. Willem
Mantja memandang supervisi sebagai kegiatan untuk perbaikan (guru
murid) dan peningkatan mutu pendidikan.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 8


5. Kimball Wiles, memberikan konsep supervisi modern dirumuskan sebagai
berikut : “Supervision is assistance in the development of a better teaching
learning situation”. Kimball Wiles beranggapan bahwa faktor manusia yg
memiliki kecakapan (skill) sangat penting untuk menciptakan suasana
belajar mengajar yg lebih baik.

6. Mulyasa, Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala


sekolah yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi
modern diperlukan supervisor khusus yang lebih independent, dan dapat
meningkatkan obyektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugas.

7. Ross L, mendefinisikan supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru


yang bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan
kurikulum. Ross L memandang supervisi sebagai pelayanan kapada guru
– guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan.

8. Purwanto, supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan


untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan
pekerjaan secara efektif.

Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa Supervisi


adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar agar
memperoleh kondisi yang lebih baik. Meskipun tujuan akhirnya tertuju pada
hasil belajar siswa, namun yang diutamakan dalam supervisi adalah bantuan
kepada guru.

Dalam Panduan Pelaksanaan Tugas Pengawas Sekolah /Madrasah


(Direktorat Tenaga Kependidikan, 2009:20) dinyatakan bahwa supervisi
manajerial adalah supervisi

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 9


B. Jenis-Jenis Supervisi

Pada dunia pendidikan dikenal dengan supervisi pendidikan, yaitu


supervisi yang dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan dalam rangka
membantu kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya guna
meningkatkan mutu dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran. Nana Sudjana dalam Akhmad Sudrajat (2006) mengatakan
bahwa supervisi ditujukan pada dua aspek yakni: manajerial dan akademik.
Supervisi manajerial menitikberatkan pada pengamatan pada aspek-aspek
pengelolaan dan administrasi sekolah yang berfungsi sebagai pendukung
(supporting) terlaksananya pembelajaran. Sementara supervisi akademik
menitikberatkan pada pengamatan supervisor terhadap kegiatan akademik,
berupa pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas.

Empat tipe supervisi kepala sekolah dilihat dari pelaksanaannya, yaitu:

1. Supervisi yang bersifat korektif

Kegiatan supervisi ini lebih menekankan usaha untuk mencari-cari


kesalahan orang yang disupervisi (guru-guru).

2. Supervisi yang bersifat preventif

Kegiatan supervisi ini lebih menekankan usaha untuk melindungi guru-


guru dari berbuat salah. Guru-guru selalu diingatkan untuk tidak
melakukan kesalahan dengan memberikan mereka batasan-batasan,
larangan-larangan atau sejumlah pedoman dalam bertindak.

3. Supervisi yang bersifat konstruktif

Tipe supervisi jenis ini ialah supervisi yang berorientasi ke masa depan,
menolong guru-guru untuk selalu melihat ke depan, belajar dari

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 10


pengalaman, melihat hal-hal yang baru, dan secara antusias
mengusahakan perkembangan.

4. Supervisi yang bersifat kreatif

Kegiatan supervisi ini, lebih menekankan pada usaha


menumbuhkembangkan daya kreatifitas guru, dimana peran kepala
sekolah hanyalah sebatas mendorong dan membimbing.

C. Manfaat Supervisi

Manfaat Supervisi adalah :

1. Membantu guru secara individu dan secara kelompok dalam memecahkan


masalah pengajaran

2. Mengkoordinasikan seluruh usaha pengajaran menjadi perilaku edukatif


yang terintegrasi dengan baik

3. Menyelenggarakan program pelatihan yang berkesinambungan bagi guru-


guru

4. Mengusahakan alat-alat yang bermutu dan mencukupi bagi pembelajaran

5. Membangkitkan dan memotivasi guru-guru untuk mencapai prestasi kerja


yang maksimal

6. Membangun hubungan dan kerjasama yang baik antara sekolah, lembaga


sosial dan instansi terkait serta masyarakat.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 11


D. Sasaran Supervisi

Sasaran Supervisi yang dilakukan kepala sekolah sebagai supervisor


adalah manajerial dan akademik. Supervisi manajerial menitikberatkan pada
pengamatan aspek-aspek pengelolaan administrasi sekolah yang berfungsi
sebagai pendukung (supporting) terlaksananya pembelajaran. Sedangkan
Supervisi Akademik menitikberatkan pada pengamatan supervisor terhadap
kegiatan akademik, berupa pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas.

E. Latihan 1

Setelah membaca Bab II, Saudara diharapkan dapat meningkatkan


pemahaman tentang supervisi. Oleh karena itu, Saudara akan melakukan
serangkaian kegiatan dibawah ini .

1. Silahkan lakukan kegiatan berfikir reflektif secara mandiri. Untuk itu,


Saudara harus mencermati pertanyaan-pertanyaan penuntun
berikut.Tuliskan Jawaban Saudara pada lembaran yang disediakan.

a. Apa Pemahaman Saudara mengenai supervisi ?

b. Buatlah definisi mengenai supervisi menurut pemikiran saudar sendiri

c. Sebutkanlah jenis-jenis supervisi yang pernah dilakukan ditempat anda


bertugas!

2. Setelah menuliskan definisi supervisi dan jenis jenis supervisi menurut


pendapat sendiri, silahkan saudara melakukan diskusi bersama fasilitator
lainnya secara berkelompok. Ikuti petunjuk di bawah ini !

a. Saudara diminta duduk berhadapan/berkelompok

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 12


b. Tuliskan manfaat supervisi pada kertas plano (sesuai format Lembar
Kerja-1)

c. Melalui diskusi, bandingkan manfaat supervisi yang saudara buat


dengan yang dibuat anggota kelompok saudara.

d. Selanjutkan, bandingkan juga dengan manfaat supervisi dari sumber


lain, jika ada.

e. Rumuskan penjelasan baru tentang manfaat supervisi berdasarkan


hasil diskusi.Tuliskan hasilnya pada kertas plano ( ikuti format Lembar
Kerja 1.1) lalu presentasikan.

Lembar Kerja 1.1: Manfaat supervisi

Menurut anggota kelompok ( individual ) Menurut sumber lain

1.

2.

3.

Manfaat supervisi berdasarkan hasil diskusi kelompok

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 13


F. Rangkuman
Rangkuman Bab II sebagai berikut:

1. Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar


mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik. Meskipun tujuan
akhirnya tertuju pada hasil belajar siswa, namun yang diutamakan
dalam supervisi adalah bantuan kepada guru.

2. Empat tipe supervisi kepala sekolah dilihat dari pelaksanaannya,


yaitu: a) Supervisi yang bersifat korektif, b) Supervisi yang bersifat
preventif, c) Supervisi yang bersifat konstruktif ,d ) Supervisi yang
bersifat kreatif.

3. Manfaat supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi


belajar mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik.
Meskipun tujuan akhirnya tertuju pada hasil belajar siswa, namun
yang diutamakan dalam supervisi adalah bantuan kepada guru.

4. Sasaran Supervisi yang dilakukan kepala sekolah sebagai supervisor


adalah manajerial dan akademik.

G. Evaluasi 1

Jawablah pertanyaan dibawah ini, sesuai dengan pemahaman anda dalam


menyerap materi pada Bab II.

1. Sebutkan dan jelaskan pengertian supervisi !

2. Jelaskan jenis-jenis supervisi!

3. Apakah manfaat supervisi, jelaskan!

4. Untuk apakah supervisi dilakukan dan apa sasaran supervisi, jelaskan!

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 14


BAB III

SUPERVISI MANAJERIAL DAN AKADEMIK

Hasil Belajar :
Setelah selesai membaca modul ini, anda diharapkan akan mampu
Mendeskripsikan prinsip Supervisi Manajerial dan Akademik,
peranan kepala sekolah dalam pelaksanaan Supervisi
Manajerial dan Akademik, dan sasaran Supervisi Manajerial dan
Akademik

A. Supervisi Manajerial
1. Prinsip Supervisi Manajerial

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya supervisi


manajerial menitikberatkan pada pengamatan pada aspek-aspek pengelolaan
dan administrasi sekolah yang berfungsi sebagai pendukung
(supporting) terlaksananya pembelajaran. Tujuannya adalah untuk
memampukan (enabling) kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan
meningkatkan kinerjanya dalam mengelola dan memimpin sekolah/madrasah
untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah/madrasah
secara berkelanjutan.

Dirjen PMPTK Depdiknas dalam Bahan Belajar Mandiri Musyawarah Kerja


Pengawas Sekolah (2009), menyimpulkan ada beberapa prinsip yang harus
dipenuhi dalam supervisi manajerial, yaitu:
a. Pengawas harus menjauhkan dir dari sifat otoriter, dimana bertindak
sebagai atasan dan kepala sekolah/guru sebagai bawahan.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 15


b. Supervisi harus mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang
harmonis. Hubungan kemanusiaan yang harus diciptakan harus bersifat
terbuka, kesetiakawanan, dan informal (Dodd, 1972).
c. Supervisi harus dilakukan secara berkesinambungan. Supervisi bukan
tugas bersifat sambilan yang hanya dilakukan sewaktu –wakitu jika ada
kesempatan (Alfonso dkk., 1981 dan Weingartner, 1973)
d. Supervisi harus demokratis. Supervisi tidak boleh mendominasi
pelaksanaan supervisi. Titik tekan supervisi yang demokratis adalah aktif
dan kooperatif.
e. Program supervisi harus integrasi. Di dalam setiap organisasi pendidikan
terhadap bermacam-macam sistem perilaku dengan tujuan sama, yaitu
tujuan pendidikan (Alfonso, dkk 1981).
f. Supervisi harus komprehensif. Program supervisi harus mencakup
keseluruhan aspek, karena hakikatnya suatu aspek pasti terkait dengan
aspek lainnya.
g. Supervisi harus konstruktif. Supervisi bukanlah sekali-kali untuk mencari
kesalahan-kesalahan guru.
h. Supervisi harus obyektif. Dalam menyusun, melaksanakan, dan
mengevaluasi keberhasilan program supervisi harus obyektif . obyektivitas
dalam penyusunan program berarti bahwa program supervisi itu harus
disusun berdasarkan persoalan dan kebutuhan nyata yang dihadapi
sekolah.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 16


2. Peranan dan Fungsi Kepala Sekolah dalam Supervisi Manajerial

Di dalam buku Jerry H. Makawimbang (2011:79) dalam melaksanakan


supervisi manajerial, kepala sekolah dalam melaksanakan fungsi
kepengawasan sekolah memiliki peranan khusus sebagai :
a. Konseptor yaitu menguasai metode, teknik, dan prinsip-prinsip supervisi
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
b. Programmer yaitu menyusun program kepengawasan berdasarkan visi,
misi, tujuan, dan program pendidikan di sekolah.
c. Komposer yaitu menyusun metode kerja dan instrumen kepengawasan
yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawas di
sekolah.
d. Reporter yaitu melaporkan hasil-hasil pengawasan dan
menindaklanjutinya untuk perbaikan program pengawasan berikutnya di
sekolah.
e. Builder yaitu :
1) Membina kepala sekolah/madrasah dalam pengelolaan (manajemen)
dan administrasi sekolah berdasarkan manajemen peningkatan mutu
pendidikan di sekolah, dan;
2) Membina guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan bimbingan
konseling di sekolah:
f. Supporter yaitu mendorong guru dan kepala sekolah/madrasah dalam
merefleksikan hasil-hasil yang dicapai untuk menemukan kelebihan dan
kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya di sekolah
g. Observer yaitu memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan di
sekolah dan

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 17


h. User yaitu memanfaatkan hasil-hasil pemantauan untuk membantu
kepala sekolah dalam menyiapkan akreditasi sekolah.

3. Sasaran Supervisi Manajerial


Sebagaimana dijelaskan pada Bab II diatas Supervisi manajerial
menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek administrasi yang
berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya pembelajaran.
Sasaran supervisi manajerial adalah membantu kepala sekolah dan tenaga
kependidikan di sekolah di bidang administrasi sekolah (Jerry, 2011), yang
meliputi :
a. Administrasi kurikulum
b. Administrasi keuangan
c. Administrasi sarana prasarana/perlengkapan
d. Administrasi tenaga kependidikan
e. Administrasi kesiswaan
f. Administrasi hubungan dan masyarakat dan
g. Administrasi persuratan dan pengarsipan

4. Metode Supervisi Manajerial


Dalam supervisi manajerial diperlukan pemilihan Metode yang tepat.
Ada empat ( 4 ) metode yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan supervisi
manajerial yaitu :
a. Metode Monitoring dan Evalausi
Monitoring dan Evaluasi merupakan metode supervisi nanajerial yag
digunakan dalam kegiatan pemantauan dan penilaian program, kegiatan
dan pemenuhan standar oleh sekolah. Monitoring dan evaluasi menjadi

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 18


metode utama yang harus dikuasai oleh seorang supervisor agar dapat
menjalankan fungsi dan peranannya dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah. Langkah-langkah pelaksanaanya adalah sebagai
berikut :
1) Menentukan tujuan monitoring dan evaluasi yang akan dilakukan.
2) Menentukan aspek-aspek sasaran monitoring dan evaluasi.
3) Menyiapkan instrumen monitoring dan evaluasi yang akan digunakan.
4) Menyusun jadwal pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
5) Melaksanakan monitoring dan evaluasi.
6) Menganalisis hasil monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan.
7) Menyusun laporan dan tindak lanjut.

b. Metode Refleksi dan Focused Group discussion ( FGD )


Refleksi dan FGD merupakan satu rangkaian metode supervisi manjerial.
Refleksi merupakan kegiatan yang dilakukan sekoah dengan melibatkan
pemangku kepentingan (stakeholder) untuk mengidentifikasi
keberhasilan/kekuatan, kelemahan dan hambatan yang dialami sekolah
dalam pelaksanaan mangerial sekolah. Hasil refleksi dijadikan bahan
diskusi dalam menerapkan metode FGD.
Tujuan FGD adalah untuk menyatukan persepsi stakeholder mengenai
realitas kondisi (kekuatan dan kelemahan) sekolah serta menetukan
langkah-langkah strategis maupun operasional yang akan diambil untuk
memajukan sekolah.
Langkah-langkah pelaksanaan FGD sebagai berikut:
1) Sebelum FGD dilaksanakan, semua peserta sudah mengetahui
maksud diskusi serta permasalahan yang akan dibahas;

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 19


2) Peserta FGD hendaknya mewakili berbagai unsur sehingga diperoleh
pandangan yang beragam dan komprehensif;
3) Pimpinan FGD hendaknya akomodatif dan berusaha menggali pikiran/
pandangan peserta dari sudut pandang masing-masing unsur;
4) Notulis hendaknya benar-benar teliti dalam mendokumentasikan
usulan atau pandangan semua pihak;
5) Pimpinan FGD hendaknya mampu mengontrol waktu secara efektif,
dan mengarahkan pembicaraan agar tetap fokus pada permasalahan;
6) Apabila dalam satu pertemuan belum diperoleh kesimpulan atau
kesepakatan, maka dapat dilanjutkan pada putaran berikutnya. Untuk
ini diperlukan catatan mengenai hal-hal yang telah dan belum
disepakati.

c. Metode Delphi

Metode Delphi dapat digunakan dalam membantu pihak sekolah


merumuskan visi, misi dan tujuan sekolah. Sesuai dengan konsep
manajemen berbasis sekolah (MBS), dalam merumuskan Rencana
Pengembangan Sekolah (RPS) harus dimulai dengan merumuskan visi,
misi dan tujuan yang jelas dan realistis. Penyusunan visi, misi dan tujuan
digali dari kondisi sekolah, peserta didik, potensi daerah, serta pandangan
seluruh stakeholder. Metode Delphi dapat diterapkan ketika hendak
mengambil keputusan yang melibatkan banyak pihak.

Langkah-langkahnya menurut Gordon (1976: 26-27) adalah sebagai


berikut:

1) Mengidentifikasi individu atau pihak-pihak yang dianggap memahami


persoalan dan hendak dimintai pendapatnya mengenai
Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 20
pengembangan sekolah. Masing-masing pihak diminta mengajukan
pendapatnya secara tertulis tanpa disertai nama/identitas;
2) Mengumpulkan pendapat yang masuk, dan membuat daftar urutannya
sesuai dengan jumlah orang yang berpendapat sama;
3) Menyampaikan kembali daftar rumusan pendapat dari berbagai pihak
tersebut untuk diberikan urutan prioritasnya;
4) Mengumpulkan kembali urutan prioritas menurut peserta, dan
menyampaikan hasil akhir prioritas keputusan dari seluruh peserta
yang dimintai pendapatnya.

d. Metode Workshop
Workshop atau lokakarya merupakan salah satu metode yang dapat
ditempuh pengawas dalam melakukan supervisi manajerial. Metode ini
bersifat kelompok dan dapat melibatkan beberapa kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan/atau perwakilan komite
sekolah. Workshop dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan
manajerial yang sama pada beberapa sekolah dalam satu wilayah binaan
pengawas sekolah. Hasil workshop diharapkan berupa produk yang dapat
digunakan sekolah dalam meningkatkan mutu penyelenggaraan
pendidikan di sekolah.
Penyelenggaraan workshop disesuaikan dengan tujuan atau urgensinya,
dan dapat diselenggarakan dalam kelompok kerja seperti: Kelompok Kerja
Kepala Sekolah (KKKS), Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS),
Kelompok/Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (K/MKPS) atau
organisasi sejenis lainnya. Sebagai contoh, pengawas dapat mengambil
inisiatif untuk mengadakan workshop tentang pengembangan kurikulum,
sistem administrasi, peran serta masyarakat, dan sistem penilaian.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 21


Langkah-langkah pelaksanaan workshop sebagai berikut.
1) Menentukan materi atau substansi yang akan dibahas dalam
workshop. Materi workshop terkait dengan masalah yang bersifat
praktis, walaupun tidak terlepas dari kajian teori yang diperlukan
sebagai acuan;
2) Menentukan peserta yaitu mereka yang terkait dengan materi yang
dibahas.
3) Menentukan penyaji yang membawakan kertas kerja/materi;
4) Mengalokasikan waktu yang cukup;
5) Mempersiapkan sarana dan fasilitas yang memadai.

Kriteria penyaji dalam kegiatan workshop antara lain:


1) Seorang praktisi yang benar-benar melakukan hal yang dibahas.
2) Memiliki pemahaman dan penguasaan teori yang memadai.
3) Memiliki kemampuan menulis kertas kerja, disertai contoh-contoh
4) praktisnya.
5) Memiliki kemampuan presentasi yang baik.
6) Memiliki kemampuan untuk memfasilitasi/membimbing peserta.
7) Mampu mengelola waktu secara efektif
8) Mampu memanfaatkan sarana dan fasilitas

B. Supervisi Akademik

1. Prinsip Supervisi Akademik


Secara konseptual, sebagaimana ditegaskan Glickman (2007), supervisi
akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan
kemampuannya mengelola proses belajar-mengajar demi pencapaian tujuan
pengajaran. Supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah selama ini,
Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 22
hanya sebatas menjalankan tugas atau kewenangannya, belum menjadi
kebutuhan atau permintaan dari guru, sebagaimana seharusnya sesuai
konsep supervisi. Diharapkan, kedepannya para gurulah yang merasakan
adanya suatu yang kurang dalam pembelajarannya dan secara aktif meminta
kepada kepala sekolah untuk disupervisi. Supervisi akademik yang
menggunakan model pendekatan berbasis perrmintaan/kebutuhan guru,
disebut supervisi klinis. Konsep ‘klinis’ menurut Achenson, at. al (1987)
berarti pelaksanaan supervisi disarankan adanya hubungan tatap muka
(temu muka) antara guru dan supervisor, berfokus pada tingkah laku aktual
guru di dalam kelas. Karakteristik pada pendekatan supervisi klinis
adalah guru diharapkan secara sadar menyampaikan tentang adanya
masalah dalam pembelajaran kepada kepala sekolah atau pengawas
sekolah, dan mengharapakan solusi dari kepala sekolah.
Pentingnya konsep dan teknik supervisi akademik, juga ditulis Sujana
(2008), yang mengatakan supervisi akademik merupakan kegiatan
terencana, terpola, dan terprogram dalam mengubah perilaku guru agar
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Berdasarkan pengertian
tersebut, pelaksanaan supervisi janganlah dipandang sebagai suatu rutinitas
seorang kepala sekolah, tetapi merupakan kegiatan yang membutuhkan
adanya perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut hasil supervisi.
Dengan demikian tujuan dilakukannya supervisi akademik adalah:

a. Meningkatkan profesionalisme guru


b. Mengembangkan kualitas pengawasan
c. Menumbuhkan motivasi

Kendatipun tujuan supervisi akademik itu baik, yakni untuk meningkatkan


profesionalisme guru, dan bermuara pada peningkatan mutu proses dan hasil

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 23


belajar, namun dalam tataran implementasinya, kepala sekolah perlu
memperhatikan prinsip-prinsip supervisi akademik. Hal ini penting, agar
hubungan antara guru dan kepala sekolah tetap hormanis. Adapun prinsip-
prinsip yang harus diikuti dalam melaksanakan supervisi akademik adalah:

a. Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah

b. Sistematis, artinya dikembangkan sesuai perencanaan program supervisi


yang matang dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

c. Obyektif, artinya masukan sesuai dengan Aspek-aspek instrumen.

d. Realistis, artinya berdasarkan kenyataan sebenarnya.

e. Antisipatif, artinya mampu menghadapi masalah-masalah yang mungkin


terjadi.

f. Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara supervisor dan guru
dalam mengembangkan pembelajaran.

g. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, dan asuh,


dalam mengembangkan pembelajaran.

h. Demokratis, artinya supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan


supervisi akademik.

i. Aktif, artinya guru dan supervisor harus aktif berpartisipasi.

j. Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusian yang


harmonis, terbuka, jujur, sabar antusias, dan penuh humor.

k. Konstruktif, artinya mengembangkan kreatifitas dan inovasi guru dalam


mengembangkan proses pembelajaran.

l. Berkelanjutan, artinya supervisi akademik dilakukan secara teratur dan

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 24


berkelanjutan oleh kepala sekolah.

m. Terpadu, artinya menyatu dengan program pendidikan.

n. Komprehensif, memenuhi tujuan supervisi akademik.

Prinsip-prinsip supervisi tersebut di atas merupakan kaidah-kaidah yang


harus dipedomani atau dijadikan landasan di dalam melakukan supervisi.
Bagi kepala sekolah sebagai supervisor.

2. Peranan Kepala Sekolah dalam Supervisi Akademik


Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-guru
mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pengajaran (Daresh,
2001). Dengan demikian, berarti, esensial supervisi akademik itu sama
sekali bukan menilai kinerja guru dalam mengelola proses belajar-mengajar,
melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan
profesionalismenya. Wiles (1987) menjelaskan bahwa supervition is the
development of a better teaching learning situation. Supervisi adalah bantuan
sedemikian rupa sehingga guru dapat belajar bagaimana
meningkatkan kemampuan pribadinya untuk mencapai tujuan-tujuan
belajar yang telah ditetapkan (Neagley & Evans, 1980). Oleh karena itu
peranan kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik adalah
sebagai :
a. Patner (mitra) guru dalam meningkatkan mutu proses dan hasil
pembelajaran.
b. Inovator dan pelopor dalam mengembangkan inovasi pembelajaran dan
bimbingan
c. Konsultan pendidikan dan pembelajaran dan bimbingan

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 25


d. Konselor bagi guru dan seluruh tenaga kependidikan
e. Motivator untuk meningkatkan kinerja guru dan semua tenaga
kependidikan.

3. Sasaran Supervisi Akademik


Sasaran supervisi akademik antara lain adalah untuk membantu guru
dalam hal:
a. Merencanakan kegiatan pembelajaran dan atau bimbingan.
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan,
c. Menilai proses dan hasil pembelajaran/bimbingan,
d. Memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan layanan pembelajaran/
bimbingan,
e. Memberikan umpan balik secara tepat dan teratur dan terus menerus
pada peserta didik,
f. Melayani peserta didik yang mengalami kesulitan belajar,
g. Memberikan bimbingan belajar pada peserta didik,
h. Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan,
i. Mengembangkan dan memanfaatkan alat bantu dan media pembelajaran
dan atau bimbingan,
j. Memanfaatkan sumber-sumber belajar,
k. Mengembangkan interaksi pembelajaran/ bimbingan (metode, strategi,
teknik, model, pendekatan dan sebagainya) yang tepat dan berdaya
guna,
l. Melakukan penelitian praktis bagi perbaikan pembelajaran/bimbingan,
dan
m. Mengembangkan inovasi pembelajaran/bimbingan.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 26


4. Pendekatan Supervisi Akademik

a. Pendekatan supervisi Akademik

Dalam melaksaaakan supervisi akademik ada tiga pendekatan yang dapat


dilakukan yaitu pendekatan Direktif (langsung), pendekatan yang kedua Non-
Directif (tidak Langsung), dan yang terakhir pendekatan kolaboratif.

1) Pendekatan direktif (langsung)

Pendekatan direktif adalah cara pendekatan terhadap masalah yang


bersifat langsung. Supervisor memberikan arahan langsung. Sudah tentu
pengaruh perilaku supervisor lebih dominan. Oleh karena guru ini
mengalami kekurangan, maka perlu diberikan rangsangan agar ia bisa
bereaksi. Supervisor dapat menggunakan penguatan (reinforcement) atau
hukuman (punishment). Pendekatan seperti ini dapat dilakukan dengan
perilaku supervisor adalah dengan menjelaskan, menyajikan,
mengarahkan, memberi contoh, menetapkan tolak ukur, dan menguatkan.
Supervisi langsung dapat dilakukan dengan Cara :

a) Menyelenggarakan rapat- guru

b) Kunjungan kelas

c) Menyelenggarakan workshop

d) Dan mengadakan pertemuan langsung

2) Pendekatan Non Directive (tidak langsung)

Pendekatan Non Directive adalah supervisi yang dilaksanakan tidak


bertatap muka secara langsung dengan guru yang bermasalah, baik

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 27


secara perorangan maupun berkelompok. Pendekatan tidak langsung
(non-direktif) adalah cara pendekatan terhadap permasalahan yang
sifatnya tidak langsung. Perilaku supervisor tidak secara langsung
menunjukkan permasalahan, tapi ia terlebih dulu mendengarkan secara
aktif apa yang dikemukakan guru-guru dan memberi kesempatan
sebanyak mungkin kepada guru untuk mengemukakan permasalahan
yang mereka alami. Guru mengemukakan masalahnya supervisor
mencoba mendengarkan, memahami, apa yang dialami guru-guru.
Perilaku supervisor dalam pendekatan non-direktif adalah: mendengarkan,
memberi penguatan, menjelaskan, menyajikan, dan memecahkan
masalah

Caranya dapat dilakukan dengan :

a) Angket (quisioner)

b) Buku presensi guru

c) Jurnal mengajar

d) Buku paket guru

e) Bulletin board

3) Pendekatan Kolaboratif

Pendekatan Kolabiratif adalah cara pendekatan yang memadukan cara


pendekatan direktif dan non–direktif menjadi pendekatan baru. Pada
pendekatan ini baik supervisor maupun guru bersama-sama bersepakat untuk
menetapkan struktur, proses, dan kriteria dalam melaksanakan proses
percakapan terhadap masalah yang dihadapi guru. Dengan demikian

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 28


pendekatan dalam supervisi berhubungan pada dua arah yaitu dari atas ke
bawah dan dari bawah ke atas. Perilaku supervisor adalah sebagai berikut;
menyajikan, menjelaskan, mendengarkan, memecahkan masalah, dan
negosiasi.

Berdasarkan cara bagaimana pengawas sekolah bersama guru


melakukan perbaikan dan siapa yang lebih dominan di antara keduanya,
maka dibedakan tiga macam pendekatan, yaitu direktif, kolaboratif dan non-
direktif.
a) Pendekatan Direktif: Tanggung jawab lebih banyak pada pengawas
sekolah.
b) Pendekatan Kolaboratif: Tanggung Jawab terbagi relatif sama antara
supervisor dan guru

c) Pendekatan Non-Direktif: Tanggung jawab lebih banyak pada guru

Karakteristik dari tiga macam pendekatan supervisi akademik tersebut,


tertuang dalam tabel 1 berikut (Glickman,1981)

Tabel 1. Karakteristik pendekatan supervisi akademik


Pendekatan Tanggung Jawab Tanggung Jawab Metode Supervisi
Supervisi Supervisor Yang disupervisi
Non Direktif Rendah Sedang Self Assesment
Kolaboratif Sedang Sedang Mutual Contrac
Direktif Tinggi Rendah Delineted Standar

Ketepatan penggunaan pendekatan dalam melaksanakan supervisi akademik


sangat tergantung pada kemampuan kepala sekolah mengenal karakteristik
perilaku guru. Beberapa perilaku yang menjadi karakteristik dalam
pendekatan supervisi akademik. Dapat dilihat seperti dalam tabel 2 dibawah
Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 29
ini.

Tabel 2. Karakteristik perilaku Pendekatan Supervisi Akademik

Perilaku Dirktif Kolaboratif Non-


Direktif
Clarifying ( mengklarifikasi ) v v v
Presenting ( Pemaparan) v v v
Diorecting( Mengarahkan ) v
Demonstrating ( Memperagakan ) v
Setting the standars ( Meneapkan
standar-standar v
Reinforcing (Memberikan v
Penguatan)
Listening ( Mendengarkan ) v v
Problem Solving (Pemecahan
Masalah ) v v
Negotiating ( Perundingan ) v
Encouraging ( Mendorong ) v

C. Latihan 2

Pada pembelajaran ini, Saudara akan melaksanakan lima kegiatan berturut-


turut diawali dengan melakukan refleksi terhadap pengalaman Saudara ketika
melaksanakan supervisi manajerial di sekolah. Selanjutnya memilih metode
supervisi manajerial, mengidentifikasi permasalahan manajerial di sekolah,
merencanakan penerapan metode supervisi manajerial dan melaksanakan
simulasi penerapan metode supervisi manajerial. Kegiatan 2.a akan
membantu Saudara melaksanakan kegiatan 2.b, 2.c, dan 2.d.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 30


.Anda dapat melakukan kegiatan dengan mengisi ke-5 lembar kerja, yaitu :
a. Lembar Kerja 2.1 : Metode supervisi manajerial
b. Lembar kerja 2.2 : Menentukan Metode Supervisi Manajerial
c. Lembar Kerja 2.3 : Mengidentifikasi Permasalahan Manajerial
Sekolah
d. Lembar Kerja 2.4 : Memilih Metode supervisi Manajerial sesuai
Permasalahan di Sekolah
e. Lembar Kerja 2.5 : Perencanaan Penerapan Metode Supervisi
Manajerial

Kegiatan 2.a Berpikir Reflektif Mengenai Metode Supervisi Manajerial


Pada kegiatan ini, Saudara melakukan refleksi mengenai metode supervisi
manajerial yang Saudara pahami dan atau terapkan dalam pelaksanaan
supervisi manajerial di sekolah Anda. Hasil berpikir reflektif yang Saudara
lakukan secara individu dituliskan pada Lembar kerja dibawah ini. Tuliskan
beberapa metode supervisi manajerial yang pernah Saudara lakukan, alasan
penggunaan metode tersebut, serta langkah-langkah penerapannya pada
aspek-aspek supervisi manajerial.

Lembar Kerja 2.1 : Metode supervisi manajerial


No Aspek Permasalahan Metode Alasan Langkah-
Supervisi yang Pemilihan langkah
Manajerial digunakan Metode Penerapan
Metode
1. Perencanaan
sekolah

2. Pengelolaan
Kurikulum

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 31


3. Pengelolaan
PTK

4. Pengelolaan
Keuangan

5 Pengelolaan
Kesiswaan

6. Pengelolaan
sarana
Prasarana

7. Hubungan
Masyarakat

8 Layanan
Khusus

Kegiatan 2.b Memilih Metode Supervisi Manajerial

Berikut dideskripsikan contoh kasus supervisi manajerial yang terjadi di


sekolah. Saudara diminta untuk mencermati kasus-kasus yang berkaitan
dengan supervisi manajerial berikut ini.

Anda adalah sebagai Kepala Sekolah Menengah Tingkat Pertama di di


salah satu Pemerintah Kabupaten/Kota. Dinas Pendidikan memerlukan
data pencapaian indikator SPM dan SNP oleh semua jenjang sekolah
(SD, SMP, SMA, dan SMK). Sebagai seorang kepala sekolah, Saudara
diminta untuk memperoleh data tersebut. dalam waktu 2 (dua) minggu.
Menurut Saudara, metode supervisi apa yang sesuai untuk memperoleh
data yang diperlukan dan alasannya?

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 32


Tentukan metode supervisi manajerial yang sesuai dengan setiap kasus di
atas, Saudara dapat menggunakan Lembar Kerja 2.2 dibawah ini untuk
menuliskan hasil kerja Saudara atau hasil diskusi kelompok Saudara yang
memuat tentang metode supervisi manajerial yang dipilih dan alasan
memilih metode.

Lembar kerja 2.2 : Menentukan Metode Supervisi Manajerial

Kasus Metode Supervisi yang sesuai Alasan Memilih Metode tersebut

Kegiatan 2.c Mengidentifikasi Permasalahan Manajerial Sekolah

Saudara telah berlatih menentukan metode supervisi manajerial melalui


kasus-kasus supervisi manajerial di sekolah pada kegiatan 2.b. Kegiatan
berikutnya, Saudara diminta untuk mengidentifikasi permasalahan-
permasalahan manajerial yang dihadapi oleh sekolah berdasarkan hasil
supervisi manajerial yang dilakukan.
Langkah-langkah kegiatan yang harus Saudara lakukan sebagai berikut:
1. Cermati hasil supervisi manajerial pada sekolah yang Saudara lakukan
pada semester atau tahun pembelajaran yang lalu.
2. Tuliskan masing-masing satu permasalahan manajerial yang dialami oleh
sekolah Saudara pada Lembar kerja 2.3

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 33


Lembar Kerja 2.3 : Mengidentifikasi Permasalahan Manajerial Sekolah

No Aspek Manajerial Permasalahan Manajerial

1.

3. Pilih satu permasalahan manajerial yang dihadapi sekolah Saudara tuliskan


pada Lembar kerja 3 di atas, kemudian tuliskan pada Lembar Kerja 2.4
seperti dibawah

4.Tuliskan metode supervisi manajerial yang sesuai pada setiap


permasalahan manajerial yang Saudara pilih sesuai Lembar Kerja 2.4.
berikut alasan pemilihan metodenya.

Lembar Kerja 2.4 : Memilih Metode supervisi Manajerial sesuai


Permasalahan di Sekolah

No Aspek Permasalahan Metode Alasan


Manajerial Manajerial Supervisi pemilihan
manajerial Metode

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 34


Kegiatan 2.d Merencanakan Penerapan Metode Supervisi Manajerial

Saudara telah menentukan metode supervisi manajerial sesuai permasalahan


supervisi manajerial sekolah binaan pada kegiatan pembelajaran 2.3. dan
mungkin sudah mendiskusikannya sehingga mendapat berbagai masukan dari
fasilitator atau pengawas sekolah lainnya. Selanjutnya, Saudara pilih satu
metode supervisi manajerial sesuai permasalahan sekolah binaan untuk
disimulasikan. Susunlah rancangan penerapan metode supervisi manajerial
yang akan disimulasikan sesuai dengan format Lembar Kerja 2.5 berikut.

Lembar Kerja 2.5 : Perencanaan Penerapan Metode Supervisi Manajerial

Permasalahan Metode Supervisi Langkah-langkah


Kegiatan

Persiapan :

Pelaksanaaan:

Tindak Lanjut :

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 35


D. Rangkuman

1. Metode supervisi manajerial ada empat jenis, yaitu: monitoring dan


evaluasi, refleksi dan FGD, Delphi, dan Workshop. Monitoring lebih
berpusat pada pengontrolan selama program berjalan dan lebih
bersifat klinis. Melalui monitoring, dapat diperoleh umpan balik bagi
sekolah atau pihak lain yang terkait untuk menyukseskan
ketercapaian tujuan. Sebaliknya, evaluasi ditujukan untuk mengetahui
sejauh mana kesuksesan pelaksanaan penyelenggaraan sekolah atau
sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai dalam kurun waktu
tertentu.

2. Untuk penerapan metode-metode tersebut pengawas perlu


melakukan pemetaan metode supervisi, menganalisis permasalahan
manajerial, menentukan metode, merencanakan penerapan dan
mempraktikkannya

3. Keterampilan utama dari seorang pengawas sekolah adalah


melakukan penilaian dan pembinaan kepada guru untuk secara terus
menerus meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang
dilaksanakan di kelas dan/atau di luar kelas agar berdampak pada
kualitas hasil belajar peserta didik. Untuk dapat mencapai kompetensi
tersebut pengawas diharapkan dapat melakukan supervisi akademik
yang didasarkan pada pendekatan, model dan teknik supervisi yang
tepat sesuai dengan kebutuhan guru.

4. Ada 3 (tiga) macam pendekatan supervisi akademik, yaitu pendekatan


direktif, pendekatan kolaboratif dan pendekatan non-direktif. Supervisi
akademik dibedakan juga atas 3 (tiga) model, yaitu model saintifik,
model artistik dan model klinis. Semua macam pendekatan dan model
Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 36
dapat dilaksanakan dengan teknik supervisi individual dan/atau
supervisi kelompok.

E. Evaluasi 2

Jawablah pertanyaan dibawah ini, sesuai dengan pemahaman anda dalam


menyerap materi pada Bab III.

1. Supervisi manajerial menitikberatkan pada pengamatan pada aspek-


aspek pengelolaan dan administrasi sekolah yang berfungsi sebagai
pendukung (supporting) terlaksananya pembelajaran. Sedangkan
supervisi akademik menitik beratkan pada peningkatan kinerja guru.
Jelaskan prinsip-prinsip supervisi manajerial.dan akademik.

2. Jelaskan peranan kepala sekolah dalam supervisi manajerial dan


akademik.

3. Jelaskan metode supervisi manajerial

4. Jelaskan pendekata apa saja yang dapat dilakukan pada supervisi


akademik.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 37


BAB IV

TEKNIK-TEKNIK MELAKUKAN SUPERVISI

Hasil Belajar :

Setelah selesai membaca modul ini, anda diharapkan akan


mampu Menjelaskan Teknik-Teknik melakukan
Supervisi Manajerial dan Akademik

Teknik adalah suatu metode atau cara melakukan hal-hal tertentu. Suatu
teknik yang baik adalah terampil dan cepat dalam menyelesaikan tugas yang
dikerjakan sesuai dengan rencana, spesifikasi atau tujuan. Teknik-teknik
supervisi adalah cara-cara atau metode-metode yang dilakukan dalam
melaksanakan kegiatan supervisi.

Beberapa pendapat mengenai teknik supervisi pendidikan pada dasarnya


mempunyai kesamaan dan semuanya memiliki hubungan yang erat dengan
pemberian bantuan terhadap guru agar dapat meningkatkan
profesionalismenya, sehingga akan mampu mencapai tujuan pendidikan yang
diharapkan. Kepala sekolah sebagai supervisor dapat menggunakan teknik
atau metode supervisi dengan berbagai cara. Berikut ini akan dijelaskan
bagaimana teknik dalam melakukan supervisi manajerial dan akademik

A. Teknik Supervisi Manajerial

Supervisi manajerial pada dasarnya berfungsi sebagai pembinaan,


penilaian dan bantuan/bimbingan kepada kepala sekolah/madrasah, guru dan
seluruh tenaga kependidikan lainnya disekolah/madrasah dalam pengelolaan

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 38


untuk meningktkan kinerja sekolah dan kinerja kepala sekolah, guru serta
tenaga kependidikan lainnya.

Dalam pelaksanaan supervisi manajerial, kepala sekolah dapat


menerapkan teknik supervisi individual dan teknik supervisi kelompok.

1. Teknik Supervisi Individual

Teknik supervisi individual artinya bantuan individu untuk mengatasi atau


menyelesaikan permasalahan manajerial yang dialami sendiri oleh kepala
sekolah, guru, atau tenaga kependidikan lainya. Teknik individual yang
dapat digunakan dalam melakukan supervisi manajerial antara lain dalam
bentuk-bentuk kegiatan berikut ini :

a. Kunjungan dan Observasi Kelas

Kunjungan kelas adalah kunjungan pada waktu tertentu yang dilakukan


oleh supervisior ( kepala sekolah atau pengawas )untuk melihat atau
mengamati pelaksanaan proses pembelajaran sehingga diperoleh dat
empiris objektif untuk menemukan kebutuhan tenaga pendidik dalam
melaksanakan tugasnya. Berikutnya hasil kunjungan dan observasi
kelas ini menjadi bahan bagi pengawas atau kepala sekolah untuk
menyusun program pengawasan manajerial.

b. Dialog/ Pertemuan Individu

Dialog/pertemuan individu adalah percakapanpribadi antara supervisor


dengan kepala sekolah/ seorang guru yang berkaitan dengan usaha-
usaha untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh kepala
sekolah/tenaga pendidik. Dialog/pertemuan individu ini digunakan
sebagai tindak lanjut hasil kunjungan atau observasi kelas,

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 39


penyampaian informasi terkiniyang harus segera di tindaklanjuti, atau
adanya permasalahan manajerial yang segera harus diselesaikan.

c. Kunjungan Antar Kepala Sekolah

Kunjungan antar kepala sekolah adalah kegiatan saling mengunjungi


antar kepala sekolah, berkaitan dengan kunjungan ke sekolah yang
dianggap lebih maju/berkembang dalam pengelolaan sekolahnya.

d. Evaluasi Diri/Menilai Diri

Evaluasi diri/ menilai diri adalah kegiatan untuk menilai diri sendiri
terkait dengan mengungkapkan kelebihan dan kekurangan dirinya
dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Untuk mengukur kemampuan
manajerialnya kepala sekolah/ tenaga pendidik bisa melihat
ketercapaian standar-standaryang sudah ditetapkan sekolahnya.
Langkah-langkah yang dapat dikerjakan adalah :

1) Menentukan aspek-aspek kompetensi yang akan dinilai

2) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunkan

3) Merumuskan format atau pedoman penskoran

4) Meminta kepala sekolah/ tenag pendidik lainya untuk melakukan


penilaian diri

5) Pengawas bersama kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan


mengkaji hasil penilaian diri untuk pembimbingan/pendampingan

e. Wawancara

Wawancara adalah kegiatan untuk mendapatkan informasi yang


objektif mengenai kondisi pengelolaan sekolah dan dilanjutkan

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 40


mengidentifikasi masalah dan kebutuhan pembinaan. Wawancara
dapat dilakukan dengan kepala sekolah,guru dan tenaga
kependidikanserta orang tua siswa/warga masyarakat. Hasil
wawancara digunakan sebagai dasar penyusunan program supervisi
manajerial yang sesuai dengan kebutuhan sekolah binaan.

f. Pendampingan

Pendampingan merupakan proses pembimbingan yang dilakukan oleh


pengawas kepada kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan yang
bertujuan untuk perbaikan mutu secara berkelanjutan.

g. Refleksi

Refleksidiri adalah sebuah proses melihat kembali pengalaman yang


telah dijalani untuk dapat menarik lessons learned bagi diri sendiri dan
dilanjutkan dengan menyusun sebuah action plan untuk mengurangi
kesenjangan yang masih ada antara harapan dan kenyataan.

h. Bimbingan Teknis

Bimbingan Teknis merupakan bagian dari pembinaan kepala sekolah,


gurudan tenaga kependidikan sebagai upaya meningkatkan
kompetensi dan kinerja dalam mencapai standar pengelolaan sekolah.

i. Buletin Supervisi

Buletin Supervisi adalah salah satu alat/bentuk komunikasi tertulis yang


dipublikasikan oleh asosiasi pengawas sekolah atau kelompok kerja
kepala sekolah.Publikasi ini bisa berisi beragam informasi yang dapat
membantu kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan
menyelesaikan masalah manajerial di sekolahnya

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 41


j. Membaca Terpimpin

Membaca Terpimpin adalah kegiatan mengarahkan kepala sekolah,


guru dan tenaga kependidikan yang sudah teridentifikasi kesulitan atau
masalah yang dihadapinya untuk membaca sumber-sumber yang
dirujuk oleh pemgawas, baik yang bersumber dari media cetak atau
media on-line.

2. Teknik Supervisi Kelompok

Teknik Supervisi Kelompok adalah cara melaksanakan program supervisi


yang ditujukan kepada dua orang atau lebih yang mengalami
permasalahan yang sama.Kepala Sekolah, guru atau tenaga
kependidikan dikelompokan berdasarkan masalah atau kebutuhan atau
kelemahan-kelemahan yang sama sesuai hasil analisis kebutuhan.Dalam
supervisi ini disampaikan satu materi atau sekelompok materi kepada
sekelompok guru, kepala sekolah, atau tenaga kependidikan lainnya yang
menjadi sasaran supervisi.Materi tersebut diterima bersama, dan
disimpulkan bersama.

Teknik supervisi kelompok yang dapat digunakan dalam melakukan


supervisi manajerial antara lain dalam bentuk-bentuk kegiatan berikut ini :

a. Kepanitiaan/Rapat Staf Sekolah

Rapat adalah pertemuan formal suatu organisasi untuk membahas


masalah tertentu agar menghasilkan keputusan atau solusi yang akan
dilaksanakan oleh sekolah.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 42


b. Diskusi /Kerja Kelompok

Diskusi dan kerja kelompok adalah suatu teknik bimbingan yang


melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka, yang di
dalamnya peserta diskusi akan mendapatkan suatu kesempatan untuk
menyumbangkan pikiran masing-masing, berbagi pengalaman dan
informasi dalam memecahkan masalah bersama.

c. Lokakarya

Lokakarya adalah suatu usaha untuk mengembangkan


kemampuan/kompetensi berpikir dan bekerja bersama-sama
menangani masalah pengelolaan sekolah yang dihadapi oleh kepala
sekolah, guru atau tenaga kependidikan untuk meningkatkan kualitas
serta profesionalisme.

d. Wawancara Kelompok

Wawancara kelompok adalah wawancara yang dilakukan terhadap


lebih dari satu orang kepala sekolah, guru atau tenaga kependidikan,
antara 2 sampai dengan 10 orang. Dalam wawancara kelompok,
jumlah dan komposisi kelompok harus mempertimbangkan latar
belakang, homogenitas, dan cakupan masalah yang akan dibahas/
diselesaikan oleh kepala sekolah, guru atau tenaga kependidikan.

e. Pertemuan Ilmiah

Pertemuan ilmiah adalah pertemuan yang menggunakan forum-forum


ilmiah seperti seminar,konferensi. Dalam pertemuan ilmiah, seminar
atau konferensi berbagai karya tulis disajikan untuk menginformasikan
gagasan, konsep atau temuan penelitian.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 43


f. Diskusi Panel

Diskusi Panel merupakan forum diskusi pertukaran pikiran yang


menampilkan panelis, pakar pada bidang masalah yang sedang
dibahas yang bisa saja berasal dari guru, kepala sekola, pengawas,
dosen dari perguruan tinggi,atau praktisi yang menguasai bidang yang
dibahas.

B. Teknik Suprevisi Akademik

Teknik supervisi akademik adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang
kepala sekolah dalam memberikan pelayanan dan bantuan kepada guru yang
disupervisi. Mengingat pentingnya supervisi akademik untuk membantu
meningkakan profesionalisme guru, maka calon kepala sekolah harus paham
dan terampil dalam mengimplementasikan supervisi akademik. Teknik
supervisi akademik terdiri dari teknik supervisi individual dan teknik supervisi
kelompok.

Ada bermacam-macam teknik supervisi akademik dalam upaya


pembinaan kemampuan guru. Dalam hal ini meliputi pertemuan staf,
kunjungan supervisi, buletin profesional, perpustakaan profesional,
laboratorium kurikulum, penilaian guru, demonstrasi pembelajaran,
pengembangan kurikulum, pengambangan petunjuk pembelajaran,
darmawisata, lokakarya, kunjungan antarkelas, bacaan profesional, dan
survei masyarakat-sekolah. Sedangkan menurut Gwyn, teknik-teknik
supervisi itu bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu. teknik
supervisi individual dan teknik supervisi kelompok.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 44


1. Teknik Supervisi Individual

Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi perorangan


terhadap guru yang mempunyai masalah khusus dan meminta bimbingan
tersendiri dari kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai Supervisor di sini
hanya berhadapan dengan seorang guru sehingga dari hasil supervisi ini
akan diketahui kualitas pembelajarannya. Teknik ini dapat diterapkan
dengan cara:
a. Orientasi bagi guru-guru baru
Supervisi dilakukan kepada guru-guru baru dimaksudkan dalam rangka
untuk melihat perkembangan peningkatan kinerjanya dalam
pelaksanaan tugas sebagai pengampu mata pelajaran kepada para
siswa. Biasanya kegiatan ini untuk memberikan feedback kepada guru-
guru baru apa yang harus ditingkannya dalam melaksanakan tugas
mengajar di kelas.
b. Observasi kelas (classroom observation)

Observasi kelas secara sederhana bisa diartikan melihat dan


memperhatikan secara teliti terhadap gejala yang nampak. Observasi
kelas adalah teknik observasi yang dilakukan oleh supervisor terhadap
proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Secara umum, aspek-
aspek yang diamati selama proses pembelajaran yang sedang
berlangsung adalah:

1) usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses pembelajaran

2) cara penggunaan media Pembelajaran

3) reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar

4) keadaan media Pembelajaran yang dipakai dari segi materialnya.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 45


c. Kunjungan kelas (classroom visitation)
Kunjungan kelas adalah teknik pembinaan guru oleh kepala sekolah,
pengawas, dan pembina lainnya dalam rangka mengamati pelaksanaan
proses belajar mengajar sehingga memperoleh data yang diperlukan
dalam rangka pembinaan guru. Kunjungan kelas ini bisa dilaksanakan
dengan pemberitahuan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan
bisa juga atas dasar undangan dari guru itu sendiri.
d. Kunjungan Antar Kelas

Kunjungan antarkelas dapat juga digolongkan sebagai teknik supervisi


secara perorangan. Guru berkunjung ke kelas yang lain untuk mengamati
proses pembelajaran kelas lain dalam lingkungan sekolah itu sendiri.
Dengan adanya kunjungan antarkelas ini, guru akan memperoleh
pengalaman baru dari teman sejawatnya mengenai pelaksanaan proses
pembelajaran pengelolaan kelas, dan sebagainya.

e. Pertemuan individual (individual conference)

Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan


tukar pikiran antara pembina atau supervisor guru, guru dengan guru,
mengenai usaha meningkatkan kemampuan profesional guru.
Dalam percakapan individual ini Penyelia /supervisor harus berusaha
mengembangkan segi-segi positif guru, mendorong guru mengatasi
kesulitan-kesulitannya, dan memberikan pengarahan, hal-hal yang masih
meragukan sehingga terjadi kesepakatan konsep tentang situasi
pembelajaran yang sedang dihadapi.

f. Menilai diri sendiri (self evaluation) self assesment

Menilai diri sendiri merupakan satu teknik individual dalam supervisi

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 46


pendidikan. Penilaian diri sendiri merupakan satu teknik pengembangan
profesional guru. Penilaian diri sendiri memberikan informasi secara
obyektif kepada guru tentang peranannya di kelas dan memberikan
kesempatan kepada guru mempelajari metoda. Nilai diri sendiri
merupakan tugas yang tidak mudah bagi guru. Untuk mengukur
kemampuan mengajarnya, di samping menilai murid-muridnya, juga
menilai dirinya sendiri.

2. Teknik Supervisi kelompok


Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program
supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang
diduga, sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau
kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau
dikumpulkan menjadi satu atau bersama-sama. Kemudian kepada
mereka diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau
kebutuhan yang mereka hadapi.
Teknik supervisi kelompok ini dapat dilakukan dengan cara:
a. pertemuan orientasi bagi guru baru, rapat guru
b. studi kelompok antar guru
c. diskusi, tukar menukar pendapat (sharing of experience)
d. lokakarya (workshop)
e. diskusi panel,
f. seminar
g. pelajaran contoh (demonstration)
h. buletin supervisi
i. mengikuti diklat

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 47


j. membaca langsung
k. sinopsis
l. konseling kelompok

C. Latihan 3

Setelah membaca Bab IV, Saudara diharapkan dapat menjelaskan teknik-


teknik supervisi manajerial dan akademik. Oleh karena itu, Saudara akan
melakukan serangkaian kegiatan dibawah ini .

Kegiatan 3.1 Refleksi dan/atau Curah Pendapat (brainstorming) tentang


Jenis-jenis Teknik Supervisi Manajerial (90 Menit)

Pada kegiatan ini, Saudara akan melakukan refleksi dan/atau curah pendapat
dalam kelompok kecil (2 atau 3 orang rekan pengawas). Saudara atau kelompok
Saudara melakukan urun rembuk untuk mengidentifikasi jenis-jenis teknik
supervisi manajerial, kemudian ungkapkan pengalaman Saudara melakukan
supervisi manajerial pada sekolah binaan. Tuliskan hasil refleksi dan/atau curah
pendapat kelompok Saudara pada LK 3.1. Mulailah dengan merembukkan dan
menuliskan pengertian teknik supervisi manajerial. Kemudian, tuliskan teknik-
teknik supervisi manajerial yang pernah Saudara kerjakan. Tuliskan pula
kelebihan dan kekurangan masing-masing teknik. Saudara dapat membaca
kembali uraian materi di atas untuk menguatkan hasil refleksi dan/atau curah
pendapat dalam kelompok.

Lembar Kerja .3.1 Mengidentifikasi Teknik Supervisi Manajerial

1. Apa yang dimaksud dengan teknik supervisi manajerial ?

2. Teknik apa saja yang pernah Ssaudara gunakan dalam supervisi

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 48


manajerial ?

a. .........................................................................................................

b. .........................................................................................................

3. Bentuk teknik supervisi manajerial apa saja yang pernah Saudara


lakukan dari teknik individu dan teknik kelompok ?

Teknik Individu :

a.........................................................

b.........................................................

c.........................................................

d.........................................................

e.........................................................

Teknik Kelompok:

a.........................................................

b.........................................................

c.........................................................

d.........................................................

e.........................................................

4. Dalam melakukan teknik supervisi manajerial yang pernah Saudara

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 49


gunakan, menurut pendapat anda apa saja kelebihan dan kekurangan
teknik tersebut yang perlu dikembangkan.

Teknik ..............................................

a.Kekuatan :

b.Kelemahan :

Teknik ..............................................

a.Kekuatan :

b.Kelemahan :

Setelah Anda menuliskan pendapat anda, maka langkah berikutnya adalah :

- berbagi antar kelompok: berikan hasil Lembar Kerja 3.1 kepada satu atau
dua kelompok,

- silahkan untuk memberi tanggapan dan dibandingkan dengan hasil


Lembar Kerja 3.1 kelompok lain untuk menyamakan pemahaman tentang
jenis teknik supervisi.

D. Rangkuman

1. Teknik supervisi manajerial adalah cara atau kiat yang dijalankan ketika
melakukan pembinaan, penilaian, bimbingan kepada kepala sekolah, guru
dan seluruh tenaga kependidikan lainnya di sekolah binaan Saudara yang
berhubungan dengan pengelolaan sekolah dalam rangka meningkatkan

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 50


kinerja khususnya kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan, dan
kinerja sekolah pada umumnya.
2. Dalam pelaksanaan supervisi manajerial, kepala sekolah dapat
menerapkan teknik supervisi individual dan teknik supervisi kelompok.
Teknik supervisi individual dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk,
misalnya kunjungan sekolah/observasi kelas, saling kunjung antar kepala
sekolah, pendampingan, dialog/individual conference, wawancara,
membaca terpimpin, buletin supervisi, dan refleksi. Teknik supervisi
kelompok dapat dilaksanakan dalam bentuk-bentuk seperti: wawancara
kelompok, kerja kelompok, pendampingan, kepanitiaan/rapat staf sekolah,
diskusi panel, pertemuan ilmiah (seminar/konferensi), lokakarya, dan
bimbingan teknis.
3. Teknik supervisi akademik adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang
kepala sekolah dalam memberikan pelayanan dan bantuan kepada guru
yang disupervisi. Teknik supervisi akademik terdiri dari teknik supervisi
individual dan teknik supervisi kelompok.
4. Teknik supervisi akademik dapat dilakuakn melalui pertemuan staf,
kunjungan supervisi, buletin profesional, perpustakaan profesional,
laboratorium kurikulum, penilaian guru, demonstrasi pembelajaran,
pengembangan kurikulum, pengambangan petunjuk pembelajaran,
darmawisata, lokakarya, kunjungan antarkelas, bacaan profesional, dan
survei masyarakat-sekolah.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 51


E. Evaluasi 3

Jawablah pertanyaan dibawah ini, sesuai dengan pemahaman anda dalam


menyerap materi pada Bab IV.

1. Apa saja tekniik-teknik yang digunakan dalam melakukan supervisi


manajerial? Sebutkan dan jelaskan!

2. Jelaskan langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukam dalam


melakukan evaluasi diri!

3. Apa saja bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan dalam supervisi


manajerial dengan menggunakan teknik supervisi kelompok,

4. Sebutkan dan jelaskan macam-macam teknik supervisi akademik

5. Dalam melakukan supervisi akademik, salah satu teknik yang dapat


digunakan adalah teknik supervisi kelompok. Melalui apa saja teknik ini
dalapt dilakukan, sebutkan dan jelaskan.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 52


BAB V

PENERAPAN SUPERVISI BAGI KEPALA SEKOLAH

Hasil Belajar :

Setelah selesai membaca modul ini, anda diharapkan mampu


melaksanakan Supervisi Manajerial dan Akademik dengan menyusun
instrumen supervisi sesuai kebutuhan sekolah

Kompetensi utama kepala sekolah sebagai seorang supervisor terletak


pada kemampuan personalnya. Persyaratannya, yaitu memiliki kemampuan
dalam teknikal, human, manajerial atau administrative. Ketiga kompetensi
tersebut disebut gabungan keterampiilan (skill mix). Dimensi teknikal berkaitan
dengan kemampuan menggunakan pengetahaun, metode, tekhnik, dan
peralatan dalam melaksanakan kurikulum dan sistem pengalamannya.
Keterampilan manajerial mencangkup perencanaan, organisasi, staffing,
pendelegasian tanggung jawab, manajemen. Keterampilan manajerial
supervisor juga mencangkup kemampuan menghubungkan kerja unit dengan
unit yang lain bagian dari lembaga pendidikan. Kerja unit ini bisa berupa hasil
kerja guru satu dengan lainnya atau kerja dari staf administrasi sebagai
pendukungnya.
Keterampilan human dalam supervisi merupakan kemampuan
mempengaruhi orang lain agar mau melakukan perubahan untuk perbaikan
atau peningkatan. Untuk itu seorang kepala sekolah sebagai supervisor harus
mampu berkomunikasi dengan baik, termasuk kemampuan menyampaikan
saran dengan baik.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 53


Kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan dituntut untuk memiliki
kemampuan mengelola program peningkatan mutu pendidikan, mulai dari
proses perancangan kegiatan, pelaksana dan pemantauan serta evaluasi
hasil program tersebut. Jika pelaksanaan pengawasan secara prosedural
sudah sesuai dengan konsep dan dasar supervisi / inspeksi yang ada, maka
implikasinya pada pendidikan akan menghasilkan mutu pendidikan dan
akhirnya tercipta pendidikan bermutu. Secara umum, kepala sekolah
merupakan penyelenggara pendidikan yang juga mempunyai peran, yaitu : (1)
menjadi manajer lembaga pendidikan, (2) menjadi pemimpin, (3) sebagai
penggerak lembaga pendidikan, (4) sebagai supervisor atau pengawas, (5)
sebagai pencipta iklim bekerja dan belajar yang kondusif. Sesuai dengan
peran dan tugas-tugas di atas, kepala sekolah sebagai manajer sekolah
dituntut untuk dapat menciptakan manajemen sekolah yang efektif.
Menurut Mantja (2000), keefektifan manajemen pendidikan ditentukan
oleh profesionalisme manajer pendidikan. Adapun sebagai manajer terdepan
kepala sekolah merupakan figur kunci dalam mendorong perkembangan dan
kemajuan sekolah. Kepala sekolah tidak hanya meningkatkan tanggung jawab
dan otoritasnya dalam program-program sekolah, kurikulum dan keputusan
personil, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan
akuntabilitas keberhasilan siswa dan programnya. Kepala sekolah harus
pandai memimpin kelompok dan mampu melakukan pendelegasian tugas dan
wewenang (Nur Kholis, 2003).
Menurut Wohlstetter dan Mohrman (dalam Nur Kholis, 2003) peran
kepala sekolah dalam MBS adalah sebagai designer, motivator, fasilitator, dan
liaison. Sebagai designer kepala sekolah harus membuat rencana dengan
memberikan kesempatan untuk terciptanya diskusi-diskusi menyangkut isu-isu
dan permasalahan di seputar sekolah dengan tim pengambil keputusan
Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 54
sekolah. Tentu saja dalam hal ini harus melibatkan berbagai komponen terkait
secara demokratis.
Kepala sekolah dalam kedudukan dan tanggungjawabnya sebagai
supervisor berkewajiban membina para guru agar menjadi pendidik dan
pengajar yang baik. Untuk membina para guru menjadi pendidik dan pengajar
yang baik bukan suatu hal yang mudah. Kepala sekolah dituntut untuk
memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk dapat membimbing dan
membina guru menjadi seorang guru yang profesional. Sebagai supervisor
kepala sekolah mempunyai kewajiban untuk membimbing dan membina guru
dan staf lainnya. Usaha dan kegiatan membimbing guru meliputi bimbingan di
dalam kelas seperti metode penyampaian, cara mengajar, hubungan siswa
dengan guru, dan proses belajar mengajar, bimbingan di luar kelas
meliputiteknik membuat satuan pelajaran, menulis dan mereview satuan
pelajaran, pengembangan proses instrumen laporan. Tanggung jawab
seorang supervisor adalah mengusahakan agar karyawan itu mau
melaksanakan tugasnya sesuai dengan persyaratanpersyaratan pekerjaan
yang telah ditetapkan. Dengan demikian tugas utama adalah melakukan
fungsi manajemen seperti merencanakan, mengorganisasikan,
merealisasikan, dan pengawasan.

Dari dimensi supervisi, kemampuan menyusun perencanaan program


supervisi akademik merupakan peran penting bagi kepala sekolah. sehingga
komponen yang disupervisi dari para guru dapat dilalkukan dnegan baik, yaitu
bagaimana melakukan supervisi, kapan dilakukan, bagaimana pengolahan
dan tindak lanjut hasil supervisi perlu direncanakan secara terinci dan
sistematis. Karena hasil supervisi ini, dapat mengetahui kelemahan sekaligus
keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran, tingkat penguasaan

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 55


kompetensi guru yang bersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi,
pembinaan dan tindak lanjut tertentu sehingga guru dapat memperbaiki
kekurangan yang ada sekaligus mempertahankan keunggulannya dalam
melaksanakan pembelajaran.

Jones dkk. sebagaimana disampaikan oleh Sudarwan Danim (2002)


mengemukakan bahwa menghadapi kurikulum yang berisi perubahan-
perubahan yang cukup besar dalam tujuan, isi, metode dan evaluasi
pengajarannya, sudah sewajarnya kalau para guru mengharapkan saran dan
bimbingan dari kepala sekolah mereka”. Dari ungkapan ini, mengandung
makna bahwa kepala sekolah harus betul-betul menguasai tentang kurikulum
sekolah. Mustahil seorang kepala sekolah dapat memberikan saran dan
bimbingan kepada guru, sementara dia sendiri tidak menguasainya dengan
baik. Oleh karena itu berikut ini akan dibahas penerapan supervisi kepala
sekolah baik manajerial maupun akademik.

A. Penerapan Supervisi Manajerial

1. Merencanakan Kegiatan Supervisi Manjerial

Supervisi manajerial merupakan kegiatan supervisi berkenaan dengan


aspek pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan
efisiensi dan efektivitas sekolah yang mencakup perencanaan, koordinasi,
pelaksanaan, penilaian,pengembangan kompetensi sumber daya pendidik
dan tenaga kependidikan,dan sumber daya lainnya. Berubahnya kurikulum
dari KTSP 2006 ke KTSP 2013 secara langsung menuntu peningkatan fungsi
supervisi manajerial seorang kepala sekolah. Dengan munculnya manajemen
perubahan yang harus dilakukan oleh seorang kepala sekolah, maka
perubahan- perubahan di sekolah dapat dilakukan dengan baik untuk
Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 56
mengimplementasikan kurikulum 2013. Ruang lingkup supervisi manajerial
terdiri dari pemantauan, penilaian, dan pembinaan. Metode utama yang mesti
dilakukan dalam supervisi manajerial adalah monitoring dan evaluasi. Tetapi
metode lainnya dapat digunakan sesuai dengan kondisi sekolah dan masalah
yang akan dipecahkan disekolah. Dengan demikian fokus supervisi ini
ditujukan pada pelaksanaan administrasi dan pengelolaan sekolah. Kegiatan
administrasi ditekankan pada proses dan metode untuk menjamin suatu
tindakan yang tepat. Administrasi sebagai tugas (kewajiban) dalam konteks
pendidikan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan yang meliputi : 1)
Administrasi standar isi, 2) Administrasi standar kompetensi lulusan, 3)
Administrasi standar proses, 4) Administrasi standar pendidikdan tenaga
kependidikan, 5) Administrasi standar sarana dan prasarana, 6) Administrasi
standar pengelolaan, 7) Administrasi standar pembiayaan,dan 8) Administrasi
standar penilaian. Tujuan supervisi terhadap kedelapan aspek tersebut adalah
agar sekolah terakreditasi dengan baik dan dapat memenuhi standar nasional
pendidikan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa administrasi sekolah adalah


pengaturan dan pendayagunaan segenap sumber daya sekolah secara
efisien dalam penyelenggaraan pendidikan agar tujuan pendidikan disekolah
tercapai secara optimal.

Seperti telah dikemukakan didepan, dalam melaksanakan supervisi


manajerial, supervisor harus melakukan perencanaan terlebih dahulu.
Perencanaan meliputi : penentuan ruang lingkup yang akan disupervisi,
menyusun tim dalam kegiatan supervisi dan, membuat penjadwalan.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 57


a. Menentukan ruang lingkup

Seperti telah dikemukakan didepan, dalam melaksanakan supervisi


manajerial, supervisor harus melakukan perencanaan terlebih dahulu.
Perencanaan ini dapat dilakukan dengan menentukan area yang akan
disupervisi. Hal ini dapat diamati dari permasalahan yang dihadapi oleh aspek
manajerial, diantaranya administrasi tata usaha, kurikulum, kesiswaan/ekstra
kurikuler, sarana dan prasarana, humas/hubungan industri, perpustakaan,
koperasi sekolah/koperasi siswa, lingkungan /budaya sekolah. Dengan
melihat aspek-aspek tersebut kepala sekolah akan dapat melihat bagian mana
yang perlu ditingkatkan pada masa yang akan datang.

Oleh karena itu untuk supervisi manajerial objek yang akan disupervisi
terkait dengan administrasi dan pengelolaan sekolah. Karena aspek ini yang
nantinya akan menentukan apakah sekolah dapat diakreditasi atau tidak.
Aspek atau kompenen yang akan disupervisi terdiri dari :

1) Administrasi kurikulum dan pembelajaran


2) Administrasi kelas
3) Administrasi dan manajemen sekolah
4) Organisasi dan kelembagaan
5) Sarana dan prasarana
6) Ketenagaan/Sumber Daya Manusia
7) Pembiayaan
8) Peserta didik/siswa
9) Peran serta masyarakat
10) Lingkungan budaya sekolah

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 58


b. Menetukan Tim kerja

Setelah menentukan area atau ruang lingkup yang akan dilakukan


supervisi maka langkah berikutnya adalah menentukan tim kerja yang akan
membantu kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi. Tim ini dapat
disusun sebagai berikut :

1) Ketua Tim

2) Sekretaris

3) Anggota

Ketua tim tentunya kepala sekolah selaku penanggungkawab kegiatan


supervisi tersebut, kemudian sekretaris bertugas sebagai penyusun laporan
hasil supervisi yang nantinya dibantu oleh anggota yang jumlahnya dapat
disesuaikan dnegan kebutuhan. Tim kerja ini dapat dibuatkan surat perintah
tugas yang ditandatangani oleh kepala sekolah selaku pemimpin di sekolah.

c. Membuat penjadwalan

Langkah berikutnya dalam merencanakan program supervisi adalah


menentukan jadwal pelaksanaan supervisi. Sebagaimana ruang lingkup
supervisi telah ditentukan maka, penjadwalan dapat disusun sesaui dengan
tabel 3 berikut ini :

Tabel 3 : penjadwalan kegiatan supervisi manajerial

No. Aspek yang yang akan Tanggal Pelaksana


disupervisi pelaksanaan kegiatan
1. Administrasi kurikulum dan
pembelajaran
Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 59
2. Administrasi kelas
3. Administrasi dan manajemen
sekolah
4. Organisasi dan kelembagaan
5. Sarana dan prasarana
6. Ketenagaan/Sumber Daya
Manusia
7. Pembiayaan
8. Peserta didik/siswa
9. Peran serta masyarakat
10. Lingkungan budaya sekolah

Kolom tanggal pelaksanaan kegiatan supervisi dapat dicantumkan sesuai


dengan aspek yang akan disupervisi denganmenyesuaikan rentang waktu
pelaksanaan supervisi. Begitu juga dnegan kolom pelaksana, dapat
dicantumkan nama-nama pelaksana sesaui dengan Surat penugasan yang
telah ditetapkan.

2. Melaksanakan supervisi manajerial

Dalam pelaksanaan kegiatan supervisi manajerial tentunya harus ada


acuan yang jelas sebagai pedoman dalam melakukan supervisi. Kemudian
hasil pelaksanaan supervisi dapat dilaporkan dalam bentuk tertulis sebagai
bentuk pertanggungjawaban seorang supervisor dalam melaksanakan
supervisi yang dituangkan dalam laporan hasil pelaksanaan supervisi. Untuk
itu dalam pelaksanaan supervisor melakukan penilaian terhadap indikator-
indikator yang ada pada instrumen-instrumen supervisi manajerial. Kemudian

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 60


hasil penilaian tersebut dirumuskan dan disusun kedalam bentuk laporan hasil
supervisi.

a. Menyusun Instrumen supervisi manajerial

Pelaksanaan supervisi dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang


telah disusun. Dalam pelaksanaan supervisi ini terlebih dahulu disusun
instrumen-instrumen sebagai panduan dalam melakukan supervisi. Ada
beberapa format instrumen dalam melakukan supervisi manajerial. Instrumen
ini dibuat sesuai dengan ruang lingkup yang akan disupervisi. Kemudian
dilakukan pengklasifikasian dan skor dari masing-masing aspek ataupun
komponen yang akan disupervisi mulai dari angka 5 dengan nilai tertinggi dan
angka 1 nilai terendah. Kemudian masing-masing instrumen memiliki kriteria
penilaian dengan range nilai, yaitu :

Baik Sekali = 91 – 100

Baik = 76 – 90

Cukup = 61 – 75

Kurang = 51 – 60

Kurang sekali < 50

Rumus untuk menentukan nilai adalah N = Skor yang diperoleh/Skor


Maksimum x 100.

Berikut ini bentuk format instrumen supervisi manajerial dapat disajikan


sebagaimana berikut ini :

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 61


1) Administrasi kurikulum dan pembelajaran (format-1)

Pelaksanaan supervisi pada aspek administrasi kurikulum dan


pembelajaran dapat dilihat dari 2 (dua) aspek, yaitu : Administrasi
kurikulum dan Administrasi Pembelajaran. Administrasi kurikulum dilihat
dari, apakah memiliki dokumen KTSP; dokumen kurikulum; tim jaringan
pengembangan kurikulum; menyusun dan memiliki KTSP; kelender
pendidikan; dan program pengembangan diri. Sedangkan Aspek
Administrasi Pembelajaran dilihat dari, apakah memiliki dokumen silabus
yang disusun oleh guru; dokumen RPP yang disusun oleh guru; jadwal
pelajaran secara tertulis; jadwal pengembangan diri secara tertulis;
melaksanakan ulangan harian, tengah semester, dan semester; dokumen
analisis ulangan hasil belajar; program perbaikan dan pengayaan; buku
catatan tentang perkembangan kepribadian peserta didik; media alat
peraga/alat bantu dalam pembelajaran; catatan hasil prestasi peserta didik
(akademik, non akademik); buku jurnal kelas; agenda guru; membuat
ketetapan KKM. Format-1 ini dapat dilihat pada instrumen supervisi
manajerial Administrasi Kurikulum dan Pembelajaran pada lampiran-1
modul ini.

Kriteria penilaian pada format-1 ini tmemeiliki rentang nilai, yaitu : kriteria
Baik sekali rentang nilai antara 91 sampai dengan 100. Kriteria Baik
rentang nilai antara 76 sampai dengan 90. Kriteria cukup rentang nilai
antara 61 sampai dnegan 75. Kriteria kurang rentang nilai antara 51
sampai dengan 60, dan kriteria kurang sekali dengan nilai kurang dari 50.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 62


2) Administrasi kelas (format-2)

Pelaksanaan supervisi pada aspek administrasi kelas dapat dilihat dari 2


(dua) aspek, yaitu : Administrasi pembelajaran dan administrasi kelas.
Administrasi pembelajaran dilihat apakah memiliki dokumen kurikulum;
dokumen muatan lokal; program semester dan tahunan; menyusun
silabus; membuat RPP; buku pegangan peserta didik; buku pegangan
guru; media, alat peraga/alat bantu pembelajaran; buku nilai; buku
analisis ulangan harian; buku program perbaikan dan pengaayaan; buku
bimbingan dan konseling; jadwal pelajaran dan; kelender pendidikan,
Sedangkan Administrasi kelas dilihat apakah memiliki daftar kelas; daftar
hadir peserta didik; papan absen harian peserta didik; grafik absen; buku
mutasi peserta didik; buku penerimaan rapor; buku daftar inventaris kelas;
denah kelas; catatan prestasi peserta didik (akademik. Non akademik);
buku tamu; catatan perkembangan kepribadian peserta didik; buku
catatan perkembangan kesehatan peserta didik. Format-2 ini dapat dilihat
pada instrumen supervisi manajerial Administrasi Kelas pada lampiran-1
modul ini.

Kriteria penilaian pada format-2 ini tmemeiliki rentang nilai, yaitu : kriteria
Baik sekali rentang nilai antara 91 sampai dengan 100. Kriteria Baik
rentang nilai antara 76 sampai dengan 90. Kriteria cukup rentang nilai
antara 61 sampai dnegan 75. Kriteria kurang rentang nilai antara 51
sampai dengan 60, dan kriteria kurang sekali dengan nilai kurang dari 50.

3) Administrasi dan manajemen sekolah (format-3)

Pelaksanaan supervisi pada aspek administrasi dan manajemen sekolah


dapat dilihat dari 4 (emapt) aspek, yaitu : Program kerja, Peraturan dan
Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 63
keputusan, pembinaan, dan administrasi lainnya. Program kerja dapat
dilihat apakah sekolah memiliki program kerja jangka panjang; sekolah
memiliki program jangka menengah; sekolah memiliki program jangka
pendek/tahunan; sekolah memiliki program peningkatan mutu; sekolah
memiliki pengembnagan tenaga guru dan non guru; sekolah memiliki
program supervisi internal dan tindak lanjut; Sekolah memiliki RAPBS;
Sekolah memilili program kerja TU. Aspek peraturan dan keputusan dilihat
apakah sekolah memiliki peraturan untuk memberikan penghargaan
kepada siswa yang berprestasi; sekolah memiliki peraturan untuk
memberikan penghargaan kepada guru yang berprestasi; sekolah
memiliki tata tertib bagi guru dan pegawai; sekolah memiliki tata tertib
bagi siswa; sekolah membuat SK pembagian tugas guru dalam PBM;
sekolah membuat SK perangkat sekolah dan rincian kelas; dan membuat
SK tentang berbagai kegiatan sekolah. Aspek pembinaan dilihat apakah
sekolah mengikutsertakan guru dalam pelatihan, penataran, KKG, MGMP
dan sejenisnya; sekolah memfasilitasi tenaga guru untuk melanjutkan
strudi; sekolah melibatkan guru senior dalam supervisi; sekolah memiliki
buku catatan pembinaan kepada guru dan pegawai; sekolah memiliki
buku catatan kelas. Aspek adminsitarsi lainnya, dilihat apakah sekolah
memiliki agenda msurat masuk dan surat keluar; memiliki buku ekspedisi;
memiliki buku notulen rapat; memiliki buku tamu umum; memiliki buku
tamu pembinaan; memiliki jadwal pelajaran selurtuh kelas; memiliki buku
paketr, dan memiliki buku agenda kepala sekolah. Format-3 ini dapat
dilihat pada instrumen supervisi manajerial administrasi dan manajemen
sekolah pada lampiran-1 modul ini.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 64


Kriteria penilaian pada format-3 ini tmemeiliki rentang nilai, yaitu : kriteria
Baik sekali rentang nilai antara 91 sampai dengan 100. Kriteria Baik
rentang nilai antara 76 sampai dengan 90. Kriteria cukup rentang nilai
antara 61 sampai dnegan 75. Kriteria kurang rentang nilai antara 51
sampai dengan 60, dan kriteria kurang sekali dengan nilai kurang dari 50.

4) Organisasi dan kelembagaan (format-4)

Pelaksanaan supervisi pada aspek organisasi dan kelembagaan dapat


dilihat dari 2 (dua) aspek, yaitu :organisasi dan kelembagaan. Aspek
organisasi dilihat apakah Sekolah memiliki bagan dan struk organisasi
penyelenggara/pengelola; Sekolah memiliki struktur dan bagan komite
sekolah; Sekolah memiliki struktur OSIS; Sekolah memiliki struktur
laboratorium; Sekolah memiliki struktur perpustakaan; Sekolah memiliki
struktur Tata Usaha; Sekolah memiliki struktur Komite Sekolah. Aspek
kelembagaan dilihat apakah sekolah Memiliki akte pendirian sekolah,
Memiliki sertifikat tanah; Memiliki master plan sekolah; Mengadakan
kerjasama dengan lembaga pendidikan lain dalam mengembangkan
sekolah; Menjalin kerjasama dengan lembaga non pendidikan dalam
rangka pengembangan sekolah; Memiliki MOU dengan institusi pasangan
studi. Format-4 ini dapat dilihat pada instrumen supervisi manajerial
organisasi dan kelembagaan pada lampiran-1 modul ini.

Kriteria penilaian pada format-4 ini tmemeiliki rentang nilai, yaitu : kriteria
Baik sekali rentang nilai antara 91 sampai dengan 100. Kriteria Baik
rentang nilai antara 76 sampai dengan 90. Kriteria cukup rentang nilai
antara 61 sampai dnegan 75. Kriteria kurang rentang nilai antara 51
sampai dengan 60, dan kriteria kurang sekali dengan nilai kurang dari 50.
Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 65
5) Sarana dan prasarana (format-5)

Pelaksanaan supervisi pada aspek sarana dan prasarana dapat dilihat


apakah sekolah memiliki gedung (milik sendiiri, sewa, numpang); Memiliki
halaman sekolah; Memiliki ruang kelas yang cukup; Memiliki ruang
laboratorium; Memiliki ruang perpustakaan; Memiliki WC/ kamar mandi;
Memiliki instalasi listrik; Memiliki instalasi air/ sumur; Memiliki jaringan
telepon/ internet/ faksimil; Memiliki lapangan olahraga; Memiliki sarana
kesenian; Memiliki sarana bermain; Memiliki ruang kepala sekolah;
Memiliki ruang majelis guru; Memiliki ruang tata usaha; Memiliki ruang
UKS; Memiliki akses pembuangan sampah; Memiliki ruang BK; Memiliki
ruang OSIS; Memiliki rumah ibadah; Memiliki kantin sekolah; Memiliki
tempat parkir; Memiliki ruang serbaguna. Format-5 ini dapat dilihat pada
instrumen supervisi manajerial sarana dan prasarana pada lampiran-1
modul ini.

Kriteria penilaian pada format-5 ini tmemeiliki rentang nilai, yaitu : kriteria
Baik sekali rentang nilai antara 91 sampai dengan 100. Kriteria Baik
rentang nilai antara 76 sampai dengan 90. Kriteria cukup rentang nilai
antara 61 sampai dnegan 75. Kriteria kurang rentang nilai antara 51
sampai dengan 60, dan kriteria kurang sekali dengan nilai kurang dari 50.

6) Ketenagaan/Sumber Daya Manusia (format-6)

Pelaksanaan supervisi pada aspek ketenagaan/SDM dapat dilihat apakah


sekolah memiliki Rasio guru dan siswa (1 : 40); Jumlah guru yang memiliki
kualifikasi S1 atau sederajat sederajad 60 % atau lebih; Memiliki guru
pendidikan Agama; Memiliki guru pendidikan jasmani; Memiliki guru
keterampilan; Memiliki guru khusus BK; Memiliki tenaga khusus
Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 66
administrasi sekolah; Memiliki tanah khusus kebersihan sekolah; Memiliki
tenaga khusus pengamanan sekolah; Memiliki tenaga pelatih pramuka ;
Memiliki file untuk seluruh pegawai; Memiliki daftar urut kepangkatan
(DUK); Memiliki buku induk kepegawaian; Memiliki buku mutasi pegawai;
Memiliki buku cuti pegewai; Memiliki daftar hadir guru dan pegawai.
Format-6 ini dapat dilihat pada instrumen supervisi manajerial
Ketenagaan/SDM pada lampiran-1 modul ini.

Kriteria penilaian pada format-6 ini memiiliki rentang nilai, yaitu : kriteria
Baik sekali rentang nilai antara 91 sampai dengan 100. Kriteria Baik
rentang nilai antara 76 sampai dengan 90. Kriteria cukup rentang nilai
antara 61 sampai dengan 75. Kriteria kurang rentang nilai antara 51
sampai dengan 60, dan kriteria kurang sekali dengan nilai kurang dari 50.

7) Pembiayaan (format-7)

Pelaksanaan supervisi pada aspek Pembiayaan dapat dilihat apakah


sekolah memiliki RAPBS; Realisasi biaya sesuai dengan RAPBS; Sekolah
mendapat bantuan (pemerintah pusat, pemerintah provinsi; pemerintah
kabupaten/kota, komite sekolah. Masyarakat ; Menyediakan dana untuk
kegiatan kreativitas guru; Menyediakan dana untuk kegiatan kreativitas
siswa; Mencarikan dana untuk siswa yang tidak mampu; Mengusahakan
beasiswa; Mengalokasikan dana kelebihan jam mengajar; Melporkan
pengelolaan keuangan sekolah; Melakukan subsidi silang bagi siswa yang
tidak mampu; Memiliki buku rekening bank. Format-7 ini dapat dilihat pada
instrumen supervisi manajerial pembiayaan pada lampiran-1 modul ini.

Kriteria penilaian pada format-7 ini memiiliki rentang nilai, yaitu : kriteria
Baik sekali rentang nilai antara 91 sampai dengan 100. Kriteria Baik
Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 67
rentang nilai antara 76 sampai dengan 90. Kriteria cukup rentang nilai
antara 61 sampai dengan 75. Kriteria kurang rentang nilai antara 51
sampai dengan 60, dan kriteria kurang sekali dengan nilai kurang dari 50.

8) Peserta didik/siswa (format-8)

Pelaksanaan supervisi pada aspek peserta didik/siswa dapat dilihat


apakah sekolah dalam Proses penerimaan siswa baru secaraselectif,
terbuka dan adil; Memiliki data calon siswa baru; Memiliki data siswa yang
diterima; Memiliki buku induk siswa; Memiliki buku kleper; Memiliki buku
mutasi; Memiliki data nilai rat-rata nilai US/UN; Memiliki data tingkat
kelulusan siswa; Memiliki papan statistik siswa; Memiliki rekapitulasi
kehediran siswa; Memiliki program pengembangan bakat, minat dan
kreativitas siswa; Memiliki tata tertib siswa. Format-8 ini dapat dilihat pada
instrumen supervisi manajerial peserta didik/siswa pada lampiran-1 modul
ini.

Kriteria penilaian pada format-8 ini memiiliki rentang nilai, yaitu : kriteria
Baik sekali rentang nilai antara 91 sampai dengan 100. Kriteria Baik
rentang nilai antara 76 sampai dengan 90. Kriteria cukup rentang nilai
antara 61 sampai dengan 75. Kriteria kurang rentang nilai antara 51
sampai dengan 60, dan kriteria kurang sekali dengan nilai kurang dari 50.

9) Peran serta masyarakat (format-9)

Pelaksanaan supervisi pada aspek peran serta masyarakat dapat dilihat


apakah sekolah Memiliki pengurus komite sekolah; Melibatkan komite
sekolah/orang tua siswa dalam penyusunan program sekolah; Melibatkan

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 68


komite sekolah/orang tua siswa dalam program peningkatan mutu;
Melibatkan komite sekolah dalam penyusunan RAPBS; Mengikutsertakan
komite sekolah dalam rapat-rapat khusus; Melaporkan kemajuan belajar
siswa kepada orang tua siswa; Melaporkan kemajuan prestasi non
akademik siswa kepada orang tua siswa; Mengikutsertakan komite
sekolah dalam penyusunan tata tertib sekolah; Komite sekolah
memfasilitasi hubungan kerjasama dalam pengembangan sekolah.
Format-9 ini dapat dilihat pada instrumen supervisi manajerial peran serta
masyarakat pada lampiran-1 modul ini.

Kriteria penilaian pada format-9 ini memiiliki rentang nilai, yaitu : kriteria
Baik sekali rentang nilai antara 91 sampai dengan 100. Kriteria Baik
rentang nilai antara 76 sampai dengan 90. Kriteria cukup rentang nilai
antara 61 sampai dengan 75. Kriteria kurang rentang nilai antara 51
sampai dengan 60, dan kriteria kurang sekali dengan nilai kurang dari 50.

10) Lingkungan budaya sekolah (format-10)

Pelaksanaan supervisi pada aspek peserta didik/siswa dapat dilihat dari 2


(dua) aspek, yaitu aspek lingkungan dan aspek budaya. Aspek lingkungan
dilihat apakah sekolah Memiliki jadwal pelaksanaan kebersihan kelas da
lingkungan sekolah; Melaksanakan program keindahan lingkungan;
Melaksanakan program keamanan; Memiliki taman sekolah; Memiliki tong
sampah secukupnya; Memiliki alat kebersihan lainnya; Memiliki pagar
sekolah. Sedangkan aspek budaya dilihat apakah sekolah Memiliki
program olahraga bersama; Membiasakan bersalaman; Menggunakan
baju khusus daerah pada hari tertentu; Memiliki kas untuk sumbangan
sosial; menjalin hubungan dengan alumni; Memperingati hari besar
Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 69
Agama. Format-10 ini dapat dilihat pada instrumen supervisi manajerial
Lingkungan budaya sekolah pada lampiran-1 modul ini.

Kriteria penilaian pada format-10 ini memiiliki rentang nilai, yaitu : kriteria
Baik sekali rentang nilai antara 91 sampai dengan 100. Kriteria Baik
rentang nilai antara 76 sampai dengan 90. Kriteria cukup rentang nilai
antara 61 sampai dengan 75. Kriteria kurang rentang nilai antara 51
sampai dengan 60, dan kriteria kurang sekali dengan nilai kurang dari 50.

b. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan supervisi manajerial

Setelah dilakukan supervisi melakului pengisian instrumen-instrumen


sebagaimana terlampir pada lampiran-1 modul ini maka langkah berikutnya
adlaah menyusun laporan hasil supervisi. Berikut ini sistematika laporan
supervisi manajerial sebagaimana tabel 4 berikut ini :

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 70


Tabel 4 : Sistematika penyusunana laporan Hasil pelaksanaan
supervisi Manajerial

HALAMAN JUDUL (SAMPUL)


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Fokus Masalah
C. Tujuan dan Sasaran Supervisi
D. Tugas Pokok/Ruang Lingkup Supervisi

BAB II : KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH

BAB III : PENDEKATAN DAN METODE

BAB IV : HASIL SUPERVISI MANAJERIAL


A. Hasil Pemantauan
B. Pembahasan Hasil

BAB V : PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

3. Tindak lanjut supervisi manajerial

Tindak lanjut supervisi manajerial merupakan tindakan yang dilakukan


oleh kepala sekolah sebagai pengawas internal sekolah dalam rangka
memperbaiki temuan-temuan ketidaksesuaian atau mengatasi permasalahan
yang ditemukan. Temuan dalam kegiatan supervisi dapat dikategorikan
berdasarkan tingkat kepentingannya, berdasarkan dampak yang ditimbulkan,
frekuensinya. Temuan yang mempunyai tingkat kepentingan tinggi,
berdampak luas dan sering terjadi berulang kali memerlukan tindak lanjut
sesegera mungkin. Efektivitas tindak lanjut supervisi manajerial dalam
Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 71
mengatasi ketidaksesuaian atau temuan bergantung dari ketepatan dalam
melakukan analisis akar penyebab masalah dan pemilihan alternatif solusi
yang dipilih untuk mengatasi permasalahan.

Tindak lanjut supervisi manajerial dapat berupa tindakan saran-saran


improvisasi untuk meningkatkan keunggulan pengelolaan sekolah, dengan
melihat manajerial sekolah dari aspek administrasi tata usaha, kurikulum,
kesiswaan/ekstra kurikuler, sarana dan prasarana, humas/hubungan industri,
perpustakaan, koperasi sekolah/koperasi siswa, lingkungan /budaya sekolah.

Bentuk tindak lanjut supervisi manajerial harus tidak menimbulkan


masalah- masalah baru. Kepala sekolah dalam saran tindak lanjut harus
memperhatikan ketentuan, standar, rencana, atau norma yang telah
ditetapkan, solusi terpilih tidak menimbulkan permasalahan yang baru.

Beberapa dokumen resmi yang dapat dijadikan referensi dan standar dalam
kegiatan supervisi manajerial sebagaimana tabel 5 berikut ini.

Tabel 5 : Referensi dan Standar dalam Kegiatan Supervisi Manajerial

Aspek SNP Standar dan Referensi Terkait

Standar Kompetensi Permendikbud no 54 tahun 2013 dsb

Lulusan Isi
Standar Permendibud no 67, 68, 69,70 tahun 2013 dsb

Standar Proses Permendikbud 65 thn 2013

Standar Penilaian Permendikbudno


Permendibud 8166
a thn 2013
tahun dsb
2013

Standar PTK PP no 53 tahun 2010 dsb

Perka BKN no 1 tyhn 2013 dsb

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 72


Standar Pengelolaan Permendiknas no19 thn 2007

Standar Sarana PP no 34 tahunno


Permendiknas 1974 dsb2007
24 thn

Prasarana Permendagri no 17 tahun 2007

Standar Pembiayaan Permendikbud 71 69


Permendiknas no tahun 2013
tahun dsb
2009

Panduan penggunaan dana BOS dsb

Bentuk tindak lanjut supervisi manajerial dapat berupa :

a. pembinaan secara individual yaitu pembinaan yang dilakukan secara


perseorangan setelah supervisi tersebut selesai dilakukan,

b. pembinaan secara kelompok yaitu pembinaan yang dilakukan secara


kelompok sepanjang permasalahan, dan kendala yang dihadapi kepala
sekolah sama untuk dicarikan solusi pemecahannya dan

c. pembinaan terpadu yaitu pembinaan yang dilakukan secara terpadu dalam


lingkungan sekolah, untuk menyamakan persepsi tentang bidang tugas
kepala sekolah, kebersamaan dalam upaya menjaga ketahanan sekolah
dan lain sebagainya.

Laporan hasil supervisi berfungsi sebagai dokumen pertanggungjawaban


kegiatan pengawas. Pelaksanaan kegiatan supervisi manajerial menyerap
sumber daya dan harus dipertanggungjawabkan penggunaannya dalam
bentuk kinerja. Laporan hasil supervisi dapat dijadikan sebagai indikator
output kegiatan supervisi.

Untuk dapat memberikan fungsinya secara optimal maka laporan supervisi


manajerial harus memenuhi kriteria empat tepat yaitu:

a. Tepat Isi. Laporan harus didasarkan pada hasil pelaksanaan supervisi


Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 73
yang didokumentasikan secara baik. Isi laporan harus sesuai dengan pedoman
pelaporan yang berlaku.

b. Tepat Waktu. Laporan hasil supervisi harus disampaikan tepat waktu.

Keterlambatan pelaporan dapat membuat manfaat laporan berkurang


bahkan tidak bermanfaat.

c. Tepat Saji. Laporan hasil supervisi disajikan secara menarik sehingga


mengundang minat manajemen untuk membacanya. Laporan ditulis

menggunakan bahasa yang lugas dan sederhana serta materi laporan


mudah dipahami pembaca.

d. Tepat Alamat. Laporan hanya boleh disampaikan kepada pihak-pihak

yang berwenang membaca. Laporan yang salah alamat tidak berguna,


bahkan dapat disalahgunakan pihak yang tidak berwenang.

B. Penerapan Supervisi Akademik


1. Merencanakan Kegiatan Supervisi Akademik

Supervisi akademik dilakukan untuk penilaian kinerja guru yang dimulai


dari tahap awal rencana pembelajaran, proses belajar mengajar dikelas
hingga pada tahap akhir penilaian terhadap siswa. Penilaian ini dilakukan
kepala sekolah melalui observasi

a. Menentukan ruang lingkup

Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa supervis akademik ditujukan untuk


peningkatan kualitas kinerja guru disekolah. Kepala sekolah memegang
peranan penting terhadap kinerja guru dalam lingkup sekolah yang

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 74


dipimpinnya. Oleh karena itu supervisi akademik mempunyai ruang lingkup,
yang meliputi: 1) pelaksanaan KTSP; 2) persiapan, pelaksanaan dan penilaian
pembelajaran oleh guru; 3) pencapaian standar kompetensi lulusan, standar
proses, standar isi, dan peraturan pelaksanaannya; dan 4) peningkatan mutu
pembelajaran melalui: a) model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada
Standar Proses; b) proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik menjadi sdm yang kreatif, inovatif, mampu memecahkan masalah,
berpikir kritis, dan bernaluri kewirausahaan; c) peserta didik dapat membentuk
karakter dan memiliki pola pikir serta kebebasan berpikir sehingga dapat
melaksanakan mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia
yang mandiri, kreatif dan berwawasan kebangsaan; d) keterlibatan peserta
didik secara aktif dalam proses belajar yang dilakukan secara sungguh-
sungguh dan mendalam untuk mencapai pemahaman konsep, tidak terbatas
pada materi yang diberikan oleh guru; e) bertanggung jawab terhadap mutu
perencanaan kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang
diampunya. Bertanggung jawab terhadap mutu perencanaan kegiatan
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran agar siswa mampu: (1) meningkat
rasa ingin tahunya, (2) mencapai keberhasilan belajarnya secara konsisten
sesuai dengan tujuan pendidikan, (3) memahami perkembangan
pengetahuan dengan kemampuan mencari sumber informasi, (4) mengolah
informasi menjadi pengetahuan, (5) menggunakan pengetahuan untuk
menyelesaikan masalah, (6) mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak
lain, dan (7) mengembangkan belajar mandiri dan kelompok dengan proporsi
yang wajar.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 75


b. Membuat penjadwalan

Jadwal pelaksanaan supervisi akademik dapat disusun berdasarkan


semester (6 bulan) dengan mencantumkan nama guru, mata pelajaran yang
diampu oleh guru, kemudain jadwal pelaksanaan supervisi. Jadwal supervisi
akademis dapat disusun sebagaimana tabel 6 berikut ini “

Tabel 6 : Format Jadwal Pelaksanaan Supervisi

Jadwal Supervisi Semester Ganjil/Genap*)


Tahun pelajaran.....
Sekolah..................

Jadwal Pelaksanaan Supervisi


No. Nama Mata bulan bulan bulan bulan bulan bulan
Guru/NIP Pelajaran 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

............., .........................
Kepala sekolah,

.......................................
NIP

2. Melaksanakan Supervisi Akademik

Dalam pelaksanaan kegiatan supervisi akademik tentunya harus ada


acuan yang jelas sebagai pedoman dalam melakukan supervisi. Hhasil
pelaksanaan supervisi dapat dilaporkan dalam bentuk tertulis sebagai bentuk

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 76


pertanggungjawaban seorang supervisor dalam melaksanakan supervisi yang
dituangkan dalam laporan hasil pelaksanaan supervisi. Untuk itu dalam
pelaksanaan supervisor melakukan penilaian terhadap indikator-indikator yang
ada pada instrumen-instrumen supervisi akademikl. Kemudian hasil penilaian
tersebut dirumuskan dan disusun kedalam bentuk laporan hasil supervisi
akademik..

a. Menyusun Instrumen supervisi akademik

Supervisi akademik yang dilaksanakan adalah observasi dan supervisi


kunjungan kelas dengan teknik individual . Kepala Sekolah sebagai supervisor
mengunjungi kelas dan melakukan observasi dan wawancara serta studi
dokumen. Supervisor sambil melakukan kunjungan kelas mengisi instrumen
yang telah disiapkan. Dari instrumen yang saat pelaksanaan supervisi
merupakan dokumen hasil supervisi tehadap administrasi guru dan proses
pembelajaran. Dari hasil pengisian intrumen tersebut dapat diketahui
seberapa tingkat kemampuan guru dalam penyusunan administrasi
pembelajaran dan proses pembelajaran.

Pelaksanaan supervisi dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang


telah disusun. Dalam pelaksanaan supervisi ini terlebih dahulu disusun
instrumen-instrumen sebagai panduan dalam melakukan supervisi. Ada
beberapa format instrumen dalam melakukan supervisi akademikl. Instrumen
ini dibuat sesuai dengan ruang lingkup yang akan disupervisi. Oleh karena
supervisi akademik terkait penilaian kinerja guru maka pedoman penyusunan
instrumen haris mengacu kepada standar kompetensi guru.

Supervisi dilakukan melalui kunjungan kelas untuk mengetahui keadaan


kelas apakah sesuai dengan hasil pengisian instrumen. Disamping itu kepala

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 77


sekolah melakukan observasi pelaksanaan KBM. Dari hasil penyebaran
instrumen dan observasi kelas dapat dilihat pada tabel-tabel hasil supervisi.
Berikut ini terlampir disajikan format supervisi akademikr pada lampiran-2
sebagai berikut :

1) Lembar observasi (format-1)

2) Daftar pertanyaan setelah observasi (format-2)

3) Hasil observasi (format-3)

4) Jadwal kunjungan kelas (format-4)

5) Rekapitulasi hasil supervisi (format-5)

6) Perencanaan kegiatan pembelajaran (format-6)

7) Kunjungan Kelas (format-7)

8) Observasi sistem pada proses pembelajaran (format-8)

9) Kunjungan kelas pada proses pembelajaran (format-9)

10) Teknik individual (format-10)

11) Lembar penilaian rencana pembelajaran menggunakan teknik individual


(format-11)

12) Lembar penilaian rencana pembelajaran (format-12)

13) Lembar penilaian keterampilan melaksanakan hubungan pribadi (format-


13)

14) Lembar penilaian Aktivitas siswa dalam pembelajaran (format-14)

15) Dokumen perencanaan program supervisi akademik (format-15)

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 78


b. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan supervisi manajerial

Setelah melakukan supervisi akademik dengan mengisi instrumen-


instrumen yang telah dibuat maak langkah berikutnya adalah mentuaun
laporan hasil pelaksanaan supervisi sebagai rangkaian dalam pelaksanaan
supervisi dibidang akademik. Berikut ini sistematika penulisan laporan hasil
supervisi akademik sebagaimana tabel 7.

TABEL 7 : SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN HASIL SUPERVISI


AKADEMIK

HALAMAN JUDUL (SAMPUL)


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
E. Latar belakang
F. Tujuan Supervisi Akademik
G. Sasaran Supervisi
H. Hasil yang diharapkan

BAB II : PELAKSANAAN DAN HASIL SUPERVISI AKADEMIK


A. Waktu dan tempat supervisi
B. Tim Supervisi
C. Teknik Supervisi
D. Hasil SUpervisi
E. Instrumen yang digunakan

BAB V : PENUTUP
C. Simpulan
D. Rekomendasi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

3. Menindaklanjuti Supervisi Akademik

Setelah kepala sekolah melakukan supervisi, maka langkah berikutnya

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 79


adalah melakukan tindak lanjut. Tindak lanjut dalam kegiatan supervisi
akademik dapat berupa tindak lanjut korektif yang memperbaiki temuan
ketidaksesuai terhadap pengelolaan sekolah baik dari aspek manajerial
maupun akademik sehingga sebagai pemimpin disekolah dapat melakukan
tindak lanjut preventi sebagai upaya untuk mengatasi timbulnya permasalahan
di masa yang akan datang.

Hasil supervisi akademik perlu ditindaklanjuti agar memberikan dampak


yang nyata untuk meningkatkan profesionalisme guru. Dampak nyata ini
diharapkan dapat dirasakan masyarakat maupun stakeholders.

Tindak lanjut tersebut berupa: penguatan dan penghargaan diberikan


kepada guru yang telah memenuhi standar, teguran yang bersifat mendidik
diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar dan guru diberi
kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran Iebih lanjut.

Ada beberapa jenis tindak lanjut hasil supervisi akademik yang dapat
dilakukan oleh kepala sekolah selaku supervisor, yaitu melalui pembinaan dan
pemantapan Instrumen Supervisi. Penjelasannya sebagai berikut :

a. Pembinaan

Kegiatan pembinaan dapat berupa pembinaan langsung dan tidak


langsung.

1) Pembinaan langsung yaitu pembinaan yang dilakukan terhadap hal-


hal yang sifatnya khusus, yang perlu perbaikan dengan segera dari
hasil analisis supervisi.

2) Pembinaan tidak langsung, yaitu pembinaan yang dilakukan terhadap


hal-hal yang sifatnya umum yang perlu perbaikan dan perhatian
setelah memperoleh hasil analisis supervisi.
Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 80
Beberapa cara yang dapat dilakukan kepala sekolah/madrasah dalam
membina guru untuk meningkatkan proses pembelajaran yaitu:

1) Menggunakan secara efektif petunjuk bagi guru dan bahan pembantu


guru lainnya.

2) Menggunakan buku teks secara efektif

3) Menggunakan praktek pembelajaran yang efektif yang dapat mereka


pelajari selama pelatihan profesional/inservice training.

4) Mengembangkan teknik pembelajaran yang telah mereka miliki

5) Menggunakan metodologi yang luwes (fleksibel)

6) Merespon kebutuhan dan kemampuan individual siswa

7) Menggunakan lingkungan sekitar sebagai alat bantu pembelajaran

8) Mengelompokan siswa secara lebih efektif

9) Mengevaluasi siswa dengan lebih akurat/teliti/seksama

10) Berkooperasi dengan guru lain agar lebih berhasil

11) Mengikutsertakan masyarakat dalam mengelola kelas

12) Meraih moral dan motivasi mereka sendiri

13) Memperkenalkan teknik pembelajaran modern untuk inovasi dan


kreatifitas layanan pembelajaran

14) Membantu membuktikan siswa dalam meningkatkan ketrampilan


berpikir kritis, menyelesaikan masalah dan pengambilan keputusan

15) Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 81


b. Pemantapan Instrumen Supervisi

Kegiatan untuk memantapkan instrumen supervisi dapat dilakukan


dengan cara diskusi kelompok oleh para supervisor tentang instrumen
supervisi akademik maupun instrumen supervisi non akademik. Dalam
memantapkan instrumen supervisi, dikelompokkan menjadi:

1) Persiapan guru untuk mengajar terdiri dari:

a) Silabus

b) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

c) Program Tahunan

d) Program Semesteran

e) Pelaksanaan proses pembelajaran

f) Penilaian hasil pembelajaran

g) Pengawasan proses pembelajaran

2) Instrumen supervisi kegiatan belajar mengajar, terdiri dari :

a) Lembar pengamatan

b) Suplemen observasi (ketrampilan mengajar, karakteristik mata


pelajaran, pendekatan klinis, dan sebagainya)

c) Komponen dan kelengkapan instrumen, baik instrumen supervisi


akademik maupun isntrumen supervisi non akademik.

d) Penggandaan instrumen dan informasi kepada guru bidang studi


binaan atau kepada karyawan untuk instrumen non akademik.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 82


Dengan demikian kegiatan tindak lanjut supervisi adalah untuk
memperbaiki Aspek manajerial sekolah sehingga dengan adanya supervisi
dapat dilakukakan perbaikan. Hasil analisis, catatan supervisor, pada kegiatan
supervisi akademis dapat dimanfaatkan untuk perkembangan keterampilan
mengajar guru atau meningkatkan profesionalisme guru dan karyawan,
setidak-tidaknya dapat mengurangi kendala-kendala yang muncul atau yang
mungkin akan muncul. Umpan balik yang dilakukan dapat membantu
supervisor dalam melaksanakan tindak lanjut supervisi dan tercipta suasana
komunikasi yang baik, sehingga tidak menimbulkan ketegangan, arogansi,
dan memberi kesempatan kepada guru untuk memperbaiki penampilan, serta
kinerjanya.

Cara-cara melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi akademik sebagai


berikut :

a. Mengkaji rangkuman hasil penilaian.

b. Apabila ternyata tujuan supervisi akademik dan standar-standar


pembelajaran belum tercapai, maka sebaiknya dilakukan penilaian ulang
terhadap pengetahuan, keterampilan dan sikap guru yang menjadi tujuan
pembinaan.

c. Apabila ternyata memang tujuannya belum tercapai maka mulailah


merancang kembali program supervisi akademik guru untuk masa
berikutnya.

d. Membuat rencana aksi supervisi akademik berikutnya.

e. Mengimplementasikan rencana aksi tersebut pada masa berikutnya.

f. Ada lima langkah pembinaan kemampuan guru melalui supervisi


akademik, yaitu: 1) menciptakan hubungan-hubungan yang harmonis, 2)
Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 83
analisis kebutuhan, 3) mengembangkan strategi dan media, 4) menilai,
dan, 5) revisi.

C. Latihan 4

Setelah membaca Bab V, Saudara diharapkan dapat meningkatkan


kemampuan Anda dalam menerapkan Supervisi Manajerial dan Akademik
dalam pelaksanaan Tugas Kepala Sekolah. Untuk meningkatkan kemampuan
anda sebagai supervisor maka latihan dengan studi kasus dibawah ini dapat
membantu keterampilan sebagai supervisor.

Studi Kasus-1

Selama saya menjadi Kepala Sekolah, belum pernah sekalipun ada guru
yang datang kepada saya untuk meminta bantuan saya untuk
memecahkan masalah pembelajaran yang muncul di kelasnya. Pada
proses dan hasil belajar peserta didik kurang begitu menggembirakan.
Dugaan, para guru enggan atau malu meminta bantuan untuk memecah
kan masalahnya karena takut dianggap tidak mampu mengatasi
masalahnya sendiri. Keengganan ini menurut guru, mungkin berdampak
pada Penilaian Kinerja Guru dan SKP. Guru takut nilai prakarsanya
rendah karena pernah minta bantuan. Mereka takut dianggap tidak punya
prakarsa, tidak kreatif, dan inovatif memecahkan masalahnya sendiri.

Pertanyaan:

1. Berdasarkan kasus di atas, tulislah hal-hal yang sudah baik yang


dakukan kepala sekolah sesuai dengan konsep supervisi?

2. Tulislah hal-hal yang kurang atau belum optimal dilakukan kepala


sekolah, ditinjau dari konsep dan manfaat supervisi?

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 84


3. Bagaimana seharusnya dilakukan, andaikan saudara menjadi kepala
sekolahnya

Kemudian berdasarkan analisa diatas Anda diminta untuk melakukan


kegiatan supervisi akademik dengan menggunakan format supervisi
akademik sesuai dengan lampiran – 2 modul ini,

Studi Kasus-2

SMP Negeri 4 Kota Cirebon. terletak di jalan Pemuda No. 16, tidak jauh dari
Dinas Pendidikan Kota Cirebon. Termasuk salah sekolah favorit pilihan
masyarakat berdasarkan jumlah pendaftar siswa baru setiap tahunnya. SMP
Negeri 4 Kota Cirebon berdiri pada tanggal 2 September 1978. Sekolah
tersebut hasil pemekaran dari SMP Negeri 3 Cirebon, yang berlokasi di Jalan
Tuparev Cirebon (kini menjadi pertokoan). Kebijakan Departemen Pendidikan
Jawa Barat itu dilakukan menyusul kebutuhan masyarakat akan pendidikan
semakin meningkat. Tercatat jumlah siswa sekolah ini mencapai 1000 siswa,
dengan tenaga pengajar sebanyak 55 orang guru, dengan beragam latar
belakang pendidikannya.

Data Kualifikasi Pendidikan Guru


Tingkat Pendidikan
No Status Guru SMA DI D2 D3 S1 S2 S3
1 Guru Tetap - 4 1 5 32 2 -
2 GBS - - - - - - -
3 GTT 1 - - - 3 - -
Jumlah 1 4 1 5 35 2 -

Sumber : SMP Negeri 4 Kota Cirebon

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 85


Dilihat dari usia, tenaga pengajar di sekolah ini bervariasi. Namun secara
umum prosentase guru usia tua (70%) lebih banyak daripada usia muda.
Perbedaan usia ini akan berpengaruh pada kinerja dalam kegiatan belajar
mengajar. Apalagi kultur birokrasi bangsa ini masih kurang baik, sehingga ada
sindiran : pinter bodoh gaji sama.

Dari kasus-2 diatas anda diminta untuk menyusun sebuah rencana program
supervisi dimulai dari ruang lingkup yang akan disupervisi, penjadwalan dan
penyusunan instrumen supervisi.

D. Rangkuman

1. Kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan dituntut untuk memiliki


kemampuan mengelola program peningkatan mutu pendidikan, mulai
dari proses perancangan kegiatan, pelaksana dan pemantauan serta
evaluasi hasil program tersebut. Jika pelaksanaan pengawasan
secara prosedural sudah sesuai dengan konsep dan dasar supervisi /
inspeksi yang ada, maka implikasinya pada pendidikan akan
menghasilkan mutu pendidikan dan akhirnya tercipta pendidikan
bermutu. Secara umum,

2. Kepala sekolah merupakan penyelenggara pendidikan yang juga


mempunyai peran, yaitu : (1) menjadi manajer lembaga pendidikan,
(2) menjadi pemimpin, (3) sebagai penggerak lembaga pendidikan, (4)
sebagai supervisor atau pengawas, (5) sebagai pencipta iklim bekerja
dan belajar yang kondusif. Sesuai dengan peran dan tugas-tugas di
atas, kepala sekolah sebagai manajer sekolah dituntut untuk dapat
menciptakan manajemen sekolah yang efektif.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 86


3. Dalam penerapan supervisi kepala sekolah melakukan 3 hal, yaitu
melrencanakan program, melaksanakan dan menindaklanujti
supervisi.

4. Dalam merencanakan program supervisi hal-hal yang dilakukan


kepala sekolah adalah menentukan ruang lingkup supervisi,
menetuikan Tim supervisi, membuat penjadwalan. Melaksanakan
supervisi kepala sekolah terlebih dahulu menyusun instrumen
supervisi dan membuat laporan hasil pelaksanaan supervisi.

5. Jenis tindak lanjut hasil supervisi akademik yang dapat dilakukan oleh
kepala sekolah selaku supervisor, yaitu melalui pembinaan dan
pemantapan Instrumen Supervisi.

E. Evaluasi 4

Jawablah pertanyaan dibawah ini, sesuai dengan pemahaman anda dalam


menyerap materi pada Bab V.

1. Fokus supervisi ditujukan pada pelaksanaan administrasi dan pengelolaan


sekolah. Kegiatan administrasi ditekankan pada proses dan metode untuk
menjamin suatu tindakan yang tepat. Standar apa saja yang menjadi
dasar dalam pelaksaan administrasi dan pengelolaan sekolah.

2. Apa saja ruang lingkup pelaksanaan supervisi. sebutkan dan jelaskan !

3. Setelah melakukan supervisi kepala sekolah melakukan tindak lanjut hasil


pelaksanaan supervisi. Apa saja Bentuk tindak lanjut supervisi tersebut ?

4. Bagaimanakah cara melakuakn tindak lanjut supervisi akademik jelaskan!

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 87


BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Supervisi pada dasarnya diarahkan pada dua aspek, yakni: supervisi


akademis dan supervisi manajerial. Supervisi akademis menitikberatkan
pada pengamatan supervisor terhadap kegiatan akademis, berupa
pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Supervisi manajerial
menitikberatkan pada pengamatan pada aspek-aspek pengelolaan dan
administrasi sekolah yang berfungsi sebagai pendukung (supporting)
terlaksananya pembelajaran.

2. Aktivitas pengawas dalam supervisi manajerial tercakup dalam empat kata


kunci, yaitu: (1) membimbing (membantu dan mendampingi) dalam
penyusunan dan perumusan berbagai pedoman, panduan, kebijakan atau
program sekolah, (2) memonitor pelaksanaan program sekolah sesuai
dengan standar yang ditetapkan, (3) membina pelaksanaan program dan
kegiatan untuk mencapai target atau hasil yang optimal, dan (4)
mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan sekolah, ketercapaian
program sekolah, dan kinerja kepala sekolah, guru, dan tenaga
kependidikan.

3. Untuk melaksanakan supervisi manajerial pengawas perlu menguasai


prinsip-prinsip, metode dan teknik yang ada, serta menerapkannya sesuai
dengan permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai. Pelaksanaan
supervisi manajerial didasarkan kepada prinsip-prinsip utama, yaitu (1)
menjauhkan diri dari sifat otoriter, di mana ia bertindak sebagai atasan

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 88


dan kepala sekolah/guru sebagai bawahan, (2) hubungan kemanusiaan
yang harmonis, bersifat terbuka, kesetiakawanan, dan informal, (3)
berkesinambungan, (4) demokratis, (5) integral, (6) komprehensif, (7)
konstruktif, dan (8) objektif.

4. Metode yang umumnya digunakan dalam supervisi manajerial adalah (1)


monitoring dan evaluasi, (2) refleksi dan Focus Group Discussion (FGD),
(3) metode Delphi, dan (4) workshop. Dalam pelaksanaan supervisi
manajerial, pengawas dapat menerapkan teknik supervisi individual dan
teknik supervisi kelompok.

5. Supervisi akademik secara spesifik merupakan serangkaian kegiatan


membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses
pembelajaran dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Menurut Neagley
(dalam Departemen Pendidikan Nasional, 2007:9) Pengembangan
kemampuan dalam konteks ini janganlah ditafsirkan secara sempit,
semata-mata ditekankan pada peningkatan pengetahuan dan
keterampilan mengajar guru,melainkan juga pada peningkatan komitmen
(commitmen) atau kemauan (willingness) atau motivasi (motivation)
guru,sebab dengan meningkatkan kemampuan dan motivasikerja guru,
kualitas pembelajaran akan meningkat.

6. Teknik-teknik supervis akademik meliputi dua macam,yaitu: individual dan


kelompok.Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi
perseorangan terhadap guru. Supervi disini hanya berhadapan dengan
seorang guru sehingga dari hasil supervisi ini akan diketahui kualitas
pembelajarannya.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 89


B. Tindak lanjut

Setelah melalui proses pembelajaran melalui pembahasan aspek


pengetahuan yang dilengkapi dengan aspek pengembangan sikap dan
ketrampilan melalui praktik-praktik yang dilakukan dengan metode simulasi,
demonstrasi, dan role play pada pembelajaran di dalam kelas, maka ketika
diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas, pembelajaran lebih lanjut
dengan menggunakan daur belajar “experiences learning circle“ perlu
dilakukan secara terus-menerus untuk dapat memperkaya dan
mengembangkan pemahaman personal dengan posisi dan kondisi
lingkungan tempat tugas masing-masing. Selalu upayakan untuk
bekerjasama dengan rekan sejawat sesama kepala kesolah, para guru-guru
dilingkungan sekolah, kepada pengawas sekolah, maupun atasan ataupun
stakeholder di tempat tugas masing-masing, sehingga dapat mempercepat
proses internalisasi dan aktualisasi mengenai pelaksanaan supervisi baik
manajerial maupun akademik.

Selain itu peserta diklat manajemen sekolah yang berasal dari latar
belakang kepala sekolah, perlu terus melakukan perbaikan secara berkala
terhadap pelaksanaan tugas supervisi dalam rangka perbaikan sekolah
secara berkesinambungan.

C. Umpan Balik

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta diklat memperoleh


tambahan pengetahuan yang bersifat kognitif, bersemangat untuk berlatih
secara teknis dalam meningkatkan skill-nya dan kemampuannya yang
mengedepankan sisi afektif dalam pelaksanaan tugas kepala sekolah

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 90


sebagai supervisor baik dalam melakukan supervisi dibidang manajerial
maupun supervisi akademik.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 91


DAFTAR PUSTAKA

Nana Sudjana: 2006 dalam Akhmad Sudrajat, Dimensi Kompetensi Supervisi


Manajerial, (Jakarta : Musyawarah kerja pengawas, 2009), Depdiknas

(http://mohyani.blogspot.com/2012/12/kompetensi-supervisi-manajerial.html).

Dirjen PMPTK Depdiknas, Dimensi Kompetensi Supervisi Manajerial (Bahan


Belajar Mandiri Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah) , Jakarta, 2009.

Jerry H. M., Supervisi dan Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung: Alpabeta,


2011, hal. 87.
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidian Pendidikan Dasar dan Menegah,
Konsep Supervisi Manajerial, Jakarta: Modul Pengawas
sekolahPembelajar, 2016 ) Kemendikbud
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidian Pendidikan Dasar dan Menegah,
Konsep Supervisi Akademik, Jakarta: Modul Pengawas
sekolahPembelajar, 2016 ) Kemendikbud

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 92


GLOSARIUM

Instrumen Supervisi : alat yang berfungsi untuk memudahkan pelaksanaan


supervisi

Program supervisi : dokumen perencanaan pelaksanaan dan perencanaan


pemantauan dalam rangka membantu guru mengembnagakan
kemampuan mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran.

Program tindak lanjut : penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru


yang telah memenuhi standar, teguran yang bersifat mendidik diberika
kepada guru yang belum memenuhi stansar dan guru diberi
kesempatan untuk mengikuti bimbingan teknis/penataran lebih lanjut.

Supervisi : proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,


pelaksanaan, dna penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui
sntsrs lsin pemberian contoh, diskusi, konsultasi, atau pelatihan.

Supervisi akademik : serangkaian akegiatan membantu guru


mengembnagkan kemampuannya mengelola prose pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 93


Lampiran-1
INSTRUMEN
SUPERVISI MANAJERIAL
Format 1- 10

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 94


DAFTAR INSTRUMEN SUPERVISI MANAJERIAL

FORMAT-1 : Administrasi Kurikulum dan Pembelajaran


FORMAT-2 : Administrasi Kelas
FORMAT-3 : Administrasi dan Manajemen Sekolah
FORMAT-4 : Organisasi dan Kelembagaan
FORMAT-5 : Sarana dan Prasarana
FORMAT-6 : Ketenagaan/ SDM
FORMAT-7 : Pembiayaan
FORMAT-8 : Peserta Didik
FORMAT-9 : Peran Serta Masyarakat
FORMAT-10 : Lingkungan Budaya Sekolah

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 95


Format-1
INSTRUMEN SUPERVISI MANAJERIAL
ADMINISTRASI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
NAMA SEKOLAH :
ALAMAT :
HARI/TANGGAL :

KLASIFIKASI
NO ASPEK/KOMPONEN SKOR
5 4 3 2 1
I ADMINISTRASI KURIKULUM
a. Memiliki dokumen KTSP
b. Memiliki dokumen kurikulum
c. Memiliki tim jaringan/pengembang kurikulum
d. Menyusun dan memiliki KTSP
e. Memiliki kalender pendidikan
f. Memiliki program pengembangan diri
II ADMINISTRASI PEMBELAJARAN
a. Memiliki dokumen silabus yang disusun oleh guru
b. Memiliki dokumen RPP yang disusun oleh guru
c. Memiliki jadwal pelajaran secara tertulisd
d. Memiliki jadwal pengembangan diri secara tertulis
e. Melaksanakan Ulangan Harian, Tengah Semester
dan semester
f. Memiliki dokumen soal Ulangan Harian, Tengah Se
mester dan Semester
g. Memiliki dokumen analisis ulangan hasil belajar
h. Melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
i. Memiliki buku catatan tentang perkembangan
kepribadi an peserta didik
j. Memiliki media, alat peraga/alat bantu dalam
pembela jaran
k. Memiliki catatan hasil prestasi peserta didik (
akademik,non akademik
l. Memiliki buku jurnal kelas
m . Agenda guru
n. Membuat ketetapan KKM

Kriteri Penilaian : Rumus :


BS = 91 – 100 K = 51 - 60 N = Skor yang Diperoleh/ Skor
B = 76 - 90 KS = < 50 Maksimum X 100
C = 61 - 75

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 96


Catatan
:……………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

Kepala Sekolah

Nama……………………
NIP ...................................

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 97


Format-2

INSTRUMEN SUPERVISI MANAJERIAL


ADMINISTRASI KELAS

NAMA SEKOLAH :……………………………….


NAMA GURU/ :……………………………….
MENGAJAR DI KELAS ;……………………………….
ALAMAT :……………………………….
HARI/TANGGAL :……………………………….

KUALIFIKASI
NO ASPEK/ KOMPONEN SKOR
5 4 3 2 1
I ADMINISTRASI PEMBELAJARAN
a. Memiliki dokumen kurikulum
B . Memiliki dokumen muatan lokal
c. Memiliki program semester dan tahunan
d. Menyusun Silabus
E . Membuat RPP
f. Memiliki buku pegengan peserta didik
G Memiliki buku pegangan guru
h. Memiliki media, alat peraga/alat bantu
pembelajaran
i. Memiliki buku nilai
j. Memiliki buku analisis ulangan harian
k. Memiliki buku program perbaikan dan pengayaan
l. Memiliki buku bimbingan dan konseling
m. Memiliki jadwal pelajaran
n. Memiliki kalender pendidikan
II ADMINISTRASI KELAS
a. Memiliki daftar kelas
b. Memiliki daftar hadir peserta didik.
c. Memiliki papan absen harian peserta didik
d. Memiliki grafik absen
e. Memiliki buku mutasi peserta didik
f. Memiliki buku penerimaan rapor
g. Memiliki daftar inventaris kelas
h. Memiliki denah kelas
i. Memiliki catatan prestasi peserta didik (akademik,
non akademik

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 98


j. Memiliki buku tamu
k. Memiliki catatan perkembangan kepribadian
peserta didik
l. Memiliki buku catatan perkembangan kesehatan
peserta didik

Kriteria Penilaian : Rumus :


BS = 91 – 100 N = Skor yang Diperoleh/Skor
B = 76 -- 90 Maksimum x 100
C = 61 - 75
K = 51 – 60
KS= < 50

Catatan
:……………………………………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

Kepala Sekolah

Nama……………………
NIP ...................................

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 99


Format-3

INSTRUMEN SUPERVISI MANAJERIAL


ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN SEKOLAH
NAMA SEKOLAH :……………………………………
ALAMAT :……………………………………
HARI/TANGGAL : …………………………………..
KUALIFIKASI
NO ASPRK/KOMPONEN SKOR
5 4 3 2 1
I PROGRAM KERJA
a. Sekolah memiliki program kerja jangka panjang
b. Sekolah memiliki program jangka menengah
c. Sekolah memiliki program jangka pendek/tahunan
d. Sekolah memiliki program peningkatan mutu
e. Sekolah memiliki program pengembangan tenaga
gu ru dan non guru
f. Sekolah memiliki program supervisi internal dan
tindak lanjut
g. Sekolah memiliki RAPBS
h. Memiliki program kerja TU
II PERATURAN DAN KEPUTUSAN
a. Sekolah memiliki peraturan untuk memberikan
peng hargaan kepada siswa yang berprestasi
b. Sekolah memiliki peraturan untuk memberikan
peng hargaan kepada guru yang berprestasi
c. Sekolah memiliki tata tertib bagi guru dan pegawai
d. Sekolah memiliki tata tertib bagi siswa
e. Membuat SK pembagian tugas guru dalam PBM
f. Membuat SK perangkat sekolah dan rincian tugas
g. Membuat SK tentang berbagai kegiatan
III PEMBINAAN
a. Sekolsh mengikutsertakan guru dalam pelatihan,
pena taran, KKG, MGMP dan sejenisnya
b. Sekolah memfasitasi tenaga guru untuk
melanjutkan studi
c. Sekolah melibatkan guru senior dalam supervisi
d. Sekolah memiliki buku catatan pembinaan kepada
gu ru dan pegawai
e. Sekolah memiliki buku catatan kasus

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 100


IV ADMINISTRASI LAINNYA
a. Memiliki buku agenda surat masuk dan keluar
b. Memiliki buku ekspedisi
c. Memiliki buku notulen rapat
d. Memiliki buku tamu umum
e. Memiliki buku tamu pembinaan
f. Memiliki jadwal pelajaran seluruh kelas
g. Memiliki buku paket
f. Memiliki agenda kepala sekolah

Kriteria Penilaian : Rumus :


BS = 91 – 100 N = Skor yang Diperoleh/Skor
B = 76 -- 90 Maksimum x 100
C = 61 - 75
K = 51 – 60
KS= < 50

CatataN
:……………………………………………………………………………………………………………….......

…………………………………………………………………………………………………………………………
…….

…………………………………………………………………………………………………………………………
…….

Kepala Sekolah

Nama……………………
NIP ...................................

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 101


Format-4

INSTRUMEN SUPERVISI MANAJERIAL


ORGANISASI DAN KELEMBAGAN
NAMA SEKOLAH :……………………………………..
NAMA KEPALA SEKOLAH :……………………………………..
ALAMAT :…………………………………….
HARI/TANGGAT :…………………………………….

KUALIFIKASI
NO ASPEK/ KOMPONEN SKOR
5 4 3 2 1
I ORGANISASI
a. Sekolah memiliki bagan dan struk organisasi
penyelenggara/pengelola
b. Sekolah memiliki struktur dan bagan komite
sekolah
c. Sekolah memiliki struktur OSIS
d. Sekolah memiliki struktur laboratorium
e. Sekolah memiliki struktur perpustakaan
f. Sekolah memiliki struktur Tata Usaha
g. Sekolah memiliki struktur Komite Sekolah
II KELEMBAGAAN
a. Memiliki akte pendirian sekolah
b. Memiliki sertifikat tanah
c. Memiliki master plan sekolah
d. Mengadakan kerjasama dengan lembaga
pendidikan lain dalam mengembangkan sekolah
e. Menjalin kerjasama dengan lembaga non
pendidikan dalam rangka pengembangan sekolah
f. Memiliki MOU dengan institusi pasangan studi

Kriteria Penilaian : Rumus :


BS = 91 – 100 N = Skor yang Diperoleh/Skor
B = 76 – 90 Maksimum x 100
C = 61 – 75
K = 51 – 60
KS= < 50

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 102


Catatan
:……………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………
………
…………………………………………………………………………………………………………………………
………

Kepala Sekolah

Nama……………………
NIP ...................................

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 103


Format-5

INSTRUMEN SUPERVISI MANAJERIAL


SARANA DAN PRASARANA
NAMA SEKOLAH :……………………………………
NAMA KEPALA SEKOLAH : …………………………………..
ALAMAT :……………………………………
HARI/TANGGAL : …………………………………..

KLASIFIKASI
NO ASPEK KOMPONEN SKOR
5 4 3 2 1
1, Kepemilikan gedung
a. Milik sendiri
b. Sewa
c. Numpang
2. Memiliki halaman sekolah
3. Memiliki ruang kelas yang cukup
4. Memiliki ruang laboratorium
5. Memiliki ruang perpustakaan
6. Memiliki WC/ kamar mandi
7. Memiliki instalasi listrik
8. Memiliki instalasi air/ sumur
9. Memiliki jaringan telepon/ internet/ faksimil
10. Memiliki lapangan olahraga
11. Memiliki sarana kesenian
12. Memiliki sarana bermain
13. Memiliki ruang kepala sekolah
14. Memiliki ruang majelis guru
15. Memiliki ruang tata usaha
16. Memiliki ruang UKS
17. Memiliki akses pembuangan sampai
18. Memiliki ruang BK
19. Memiliki ruang OSIS
20. Memiliki rumah ibadah
21. Memiliki kantin sekolah
22. Memiliki tempat parkir
23. Memiliki ruang serbaguna

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 104


Kriteria Penilaian Rumus :
BS = 91 – 100 N = Skor yang Diperoleh/Skor
B = 76 -- 90 Maksimum x 100
C = 61 - 75
K = 51 - 60
KS = < 50

Catatan
:……………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

Kepala Sekolah

Nama……………………
NIP ...................................

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 105


Format-6

INSTRUMEN SUPERVISI MANAJERIAL


KETENAGAAN/SDM

NAMA SEKOLAH :…………………………………..


NAMA KEPALA SEKOLAH : …………………………………
ALAMAT : ………………………………….
HARI/TANGGAL l …………………………………

KLASIFIIFIKASI
NO ASPEK/ KOMPONEN SKOR
5 4 3 2 1
1. Rasio guru dan siswa (1 : 40)
2. Jumlah guru yang memiliki kualifikasi S1 atau
sederajat
sederajad 60 % atau lebih
3. Memiliki guru pendidikan Agama
4. Memiliki guru pendidikan jasmani
5. Memiliki guru keterampilan
6. Memiliki guru khusus BK
7. Memiliki tenaga khusus administrasi sekolah
8. Memiliki tanah khusus kebersihan sekolah
9. Memiliki tenaga khusus pengamanan sekolah
10. Memiliki tenaga pelatih pramuka
11. Memiliki file untuk seluruh pegawai
12. Memiliki daftar urut kepangkatan (DUK)
13. Memiliki buku induk kepegawaian
14. Memiliki buku mutasi pegawai
15. Memiliki buku cuti pegewai
16. Memiliki daftar hadir guru dan pegawai

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 106


Kriteria Penilaian : Rumus :
BS = 91 – 100 N = Skor yang Diperoleh/Skor
B = 76 – 90 Maksimum x 100
C = 61 – 75
K = 51 – 60
KS < 50

Catatan
:……………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

Kepala Sekolah

Nama……………………
NIP ...................................

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 107


Format-7

INSTRUMEN SUPERVISI MANAJERIAL


PEMBIAYAAN

NAMA SEKOLAH :……………………………………


NAMA KEPALA SEKOLAH :…………………………………...
ALAMAT :……………………………………
HARI/TANGGAL :……………………………………

KUALIFIKASI
NO ASPEK/KOMPONEN SKOR
5 4 3 2 1
1. Sekolah memiliki RAPBS
2. Realisasi biaya sesuai dengan RAPBS
3. Sekolah mendapat bantuan dari :
a. Pemerintah Pusat
b. Pemerintah Propinsi
c. Pemerintah Kabupaten/Kota
d. Komite Sekolah
e. Masyarakat
4. Menyediakan dana untuk kegiatan kreativitas guru
5. Menyediakan dana untuk kegiatan kreativitas siswa
6. Mencarikan dana untuk siswa yang tidak mampu
7. Mengusahakan beasiswa
8. Mengalokasikan dana kelebihan jam mengajar
9. Melporkan pengelolaan keuangan sekolah
10. Melakukan subsidi silang bagi siswa yang tidak
mampu
11. Memiliki buku rekening bank

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 108


Kriteria Penilaian ; Rumus :
BS = 91 - 100 N = Skor yang Diperoleh/Skor
B = 76 - 90 Maksimum x 100
C = 61 - 75
K = 51 - 60
KS = < 50

Catatan
:…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………
……...........................................................................................................................................................

Kepala Sekolah

Nama……………………
NIP ...................................

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 109


Format-8

INSTRUMEN SUPERVISI MANAJERIAL


PESERTA DIDIK

NAMA SEKOLAH : …………………………………..


NAMA KEPALA SEKOLAH :……………………………………
ALAMAT : ……………………………………
HARI/TANGGAL :…………………………………….

NO ASPEK/ KOMPONEN KUALIFIKASI SKOR


5 4 3 2 1
1. Proses penerimaan siswa baru secaraselectif,
terbuka
dan adil
2. Memiliki data calon siswa baru
3. Memiliki data siswa yang diterima
4. Memiliki buku induk siswa
5. Memiliki buku kleper
6. Memiliki buku mutasi
7. Memiliki data nilai rat-rata nilai US/UN
8. Memiliki data tingkat kelulusan siswa
9. Memiliki papan statistik siswa
10. Memiliki rekapitulasi kehediran siswa
11. Memiliki program pengembangan bakat, minat dan
kreativitas siswa
12. Memiliki tata tertib siswa

Kriteria Penilaian : Rumus :


BS = 91 - 100 N = Skor yang Diperoleh/ Skor
B = 76 - 90 Maksimum x 100
C = 61 - 75
K = 51 - 60
KS = < 50

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 110


Catatan
:……………………………………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

Kepala Sekolah

Nama……………………
NIP ...................................

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 111


Format-9

INSTRUMEN SUPERVISI MANAJERIAL


PERANSERTA MASYARAKAT

NAMA SEKOLAH : …………………………………..


NAMA KEPALA SEKOLAH : …………………………………
ALAMAT : …………………………………
HARI/TANGGAL : …………………………………

KUALIFIKASI
NO ASPEK/ KOMPONEN SKOR
5 4 3 2 1
1. Memiliki pengurus komite sekolah
2. Melibatkan komite sekolah/orang tua siswa dalam
penyu sunan program sekolah
3. Melibatkan komite sekolah/orang tua siswa dalam
prog ram peningkatan mutu
4. Melibatkan komite sekolah dalam penyusunan
RAPBS
5. Mengikutsertakan komite sekolah dalam rapat-rapat
khusus
6. Melaporkan kemajuan belajar siswa kepada orang
tua siswa
7. Melaporkan kemajuan prestasi non akademik siswa
ke pada orang tua siswa
8. Mengikutsertakan komite sekolah dalam penyusunan
tata tertib sekolah
9. Komite sekolah memfasilitasi hubungan kerjasama
da lam pengembangan sekolah

Kriteria Penilaian : Rumus :


BS = 91 - 100 N = Skor yang Diperoleh/Skor
B = 76 - 90 Maksimum x 100
C = 61 - 75
K = 51 - 60
KS = < 50

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 112


Catatan
:……………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………..............................................................................................................................................

Kepala Sekolah

Nama……………………
NIP ...................................

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 113


Format-10

INSTRUMEN SUPERVISI MANAJERIAL


LINGKUNGAN BUDAYA SEKOLAH

NAMA SEKOLAH :……………………………………


NAMA KEPALA SEKOLAH :……………………………………
ALAMAT :……………………………………
HARI/TANGGAL :……………………………………

KUALIFIKASI
NO ASPEK/ KOMPONEN SKOR
5 4 3 2 1
I LINGKUNGAN
a. Memiliki jadwal pelaksanaan kebersihan kelas dan
lingkungan sekolah
b. Melaksanakan program keindahan lingkungan
c. Melaksanakan program keamanan
d. Memiliki taman sekolah
e. Memiliki tong sampah secukupnya
f. Memiliki alat kebersihan lainnya
g. Memiliki pagar sekolah

II BUDAYA
a. Memiliki program olahraga bersama
b. Membiasakan bersalaman
c. Menggunakan baju khusus daerah pada hari
tertentu
d. Memiliki kas untuk sumbangan sosial
e. menjalin hubungan dengan alumni
f. Memperingati hari besar Agama

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 114


Kriteria Penilaian : Rumus :
BS = 91 – 100 N = Skor yang Diperoleh/skor
B = 76 - 90 Maksimum x 100
C = 61 - 75
K = 51 - 60
KS = < 50

Catatan
:……………………………………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

Kepala Sekolah

Nama……………………
NIP ...................................

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 115


Lampiran-2
INSTRUMEN
SUPERVISI AKADEMIK
Format 1- 15

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 116


DAFTAR INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK

FORMAT-1 : Lembar Observasi


FORMAT-2 : Daftar Pertanyaan Setelah Observasi
FORMAT-3 : Hasil Observasi
FORMAT-4 : Jadwal Kunjungan Kelas
FORMAT-5 : Rekapitulasi Hasil Supervisi
FORMAT-6 : Perencanaan Kegiatan Pembelajaran
FORMAT-7 : Kunjungan Kelas
FORMAT-8 : Observasi Siswa pada Proses Pembelajaran
FORMAT-9 : Kunjungan Kelas pada Proses Pembelajaran
FORMAT-10 : Teknik Individual
FORMAT-11 : Lembar Penilaian Rencana Pembelajaran
Menggunakan Teknik Individual
FORMAT-12 : Lembar Penilaian Rencana Pembelajaran
FORMAT-13 : Lembar Penilaian Keterampilan Melaksanakan
Hubungan Pribadi
FORMAT-14 : Lembar Penilaian Aktivitas Siswa dalam
Pembelajaran
FORMAT-15 : Dokumen Perencanaan Program Supervisi
Akademik

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 117


Format -1
INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK
LEMBAR OBSERVASI

NAMA SEKOLAH :……………………………………


NAMA GURU :……………………………………
MATA PELAJARAN :……………………………………
HARI/TANGGAL :……………………………………

Aspek yang diamati


Petunjuk Umum
Berilah tanda (V) atau nilai pada kolom yang sesuai dengan penilaian anda dan catatlah hal-hal yang
penting yang berhubungan dengan aspek yang diamati pada kolom keterangan.
1. Tidak ada (0-25)
2. Kurang baik (26-50)
3. Cukup (51-75)
4. Baik (76-90)
5. Sangat baik (91-100)
Lembar Observasi

No Aspek yang diamati 1 2 3 4 5 Keterangan

A. Perencanaan Proses pembelajaran. Apakah guru:


Menyusun Silabus?
1. Identitas mata pelajaran atau tema pelajaran

2. Standar kompetensi

3. Kompetensi dasar

4. Materi pembelajaran

5. Kegiatan pembelajaran
6.
Indikator pencapaian kompetensi

7. Penilaian

8. Alokasi waktu

9. Sumber belajar

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 118


B. Menyusun RPP?

10. Identitas mata pelajaran

11. Standar kompetensi

12. Kompetensi Disarm

13. Indikator pencapaian kompetensi

14. Tujuan Pembelajaran

15. Materi Ajar

16. Alokasi Waktu

17. Metode Pembelajaran


Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
18.
b) Inti
c) Penutup
19. Penilaian Hasil Belajar

20. Sumber Belajar


C. Pelaksanaan Proses Pembelajaran

21. Persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran

22. Pelaksanaan Pembelajaran

D. Penilaian Hasil Belajar

E. Pengawasan Proses Pembelajaran

……………........., …………………
Kepala Sekolah,

……………………………………….
NIP.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 119


Format -2
INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK
DAFTAR PERTANYAAN SETELAH OBSERVASI

NAMA SEKOLAH :……………………………………


NAMA GURU :……………………………………
MATA PELAJARAN :……………………………………
HARI/TANGGAL :……………………………………

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana pendapat saudara setelah menyajikan pelajaran ini?


Apakah proses pembelajaran sudah sesuai dengan yang
2.
direncanakan?
Dapatkah saudara menceritakan hal-hal yang dirasakan memuaskan
3.
dalam proses pembelajaran tadi?
Bagaimana perkiraan saudara mengenai ketercapaian tujuan
4.
pembelajaran?
5. Apa yang menjadi kesulitan siswa?
6. Apa yang menjadi kesulitasn saudara?
7. Adakah alternatif lain untuk mengatasi kesulitan saudara?
Marilah bersama-sama kita identifikasi hal-hal yang telah mantap dan
8. hal-hal yang peerlu peningkatan, berdasarkan kegiatan yang baru saja
saudara lakukan dan pengamatan saya.
Dengan demikian, apa yang akan saudara lakukan untuk pertemuan
9.
berikutnya?
Kesan umum:

Saran:

…………........, ………………..

Kepala sekolah

…………………………………….
NIP.

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 120


Format -3
INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK
HASIL OBSERVASI

NAMA SEKOLAH :……………………………………


NAMA GURU :……………………………………
MATA PELAJARAN :……………………………………
HARI/TANGGAL :……………………………………

Hasil penilaian
dengan instrumen
Komponen yang
No Aspek yang disupervisi yang dikembangkan
dianalisis
1 2 3 4 5

1. Tahap sebelum  Persiapan mengajar yang disiapkan


observasi
 Konsep yang akan dibahas
 Tujuan yang akan dicapai
 Langkah-langkah penyajian
 Pemanfaatan media
 Proses interaksi

2. Tahap pelaksanaan  Kejelasan konsep


observasi
 Tingkat keberhasilan
 Penggunaan media
 Efektivitas interaksi

3. Tahap sesudah  Kesan-kesan penampilan


observasi
 Kemampuan mengidentifikasi
ketrampilan yang sudah baik
 Kemampuan mengidentifikasi
ketrampilan yang belum berhasil
 Diskusi tentang gagasan-gagasan
alternatif

Jumlah

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 121


Hasil penilaian
Komponen yang
No Aspek yang disupervisi dengan instrumen
dianalisis
yang dikembangkan

Rata-rata

……………........., ………………..
Kepala sekolah

………………………………
….
NIP.
Rentang penilaian:
1. Tidak ada (0-40)
2. Kurang baik (41-54)
3. Cukup (55-74)
4. Baik (75-90)
5. Sangat baik (91-100)

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 122


Format -4
INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK
JADWAL KUNJUNGAN KELAS

Mata Jam Pelaksanaan


No. Hari/Tgl Nama Guru Kelas Keterangan
Pelajaran ke Supervisi

…………….........,…………………
Kepala Sekolah

……………………………………
NIP.
Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 123
Format -5
INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK
REKAPITULASI HASIL SUPERVISI

NAMA SEKOLAH :……………………………………


HARI/TANGGAL :……………………………………

Nilai
No Nama Keterangan
Administrasi Penampilan Test Rata-rata

Rentang penilaian: ……………........., ………………..


91-100 = A Kepala Sekolah
75-90 = B
55-74 = C
<55 =K ……………………………………
NIP.
Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 124
Format- 6.

INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK


PERENCANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Nama Guru : ……………………………..


2. Sekolah : ……………………………..
3. Kelas, Semester : ……………………………..
4. Identitas Mata pelajaran : ……………………………..
5. Standar Kompetensi : ……………………………..
6. Kompetensi Dasa : ……………………………..
7. Hari tanggal : ……………………………..

KRITERIA NILAI
No URAIAN KEGIATAN
1 2 3 4
1. Menentukan identitas mata pelajaran
2. Menentukan standar kompetensi
3. Menentukan kompetensi dasar
4. Menentukan indicator pencapaian kompetensi
5. Menentukan tujuan pembelajaran
6. Menentukan materi ajar
7. Menentukan alokasi waktu
8. Menentukan metode pembelajaran
9. Menentukan kegiatan pembelajaran
10. Menentukan penilaian hasil belajar
11. Menentukan sumber belajar
Jumlah NILAI RIIL = ……………………….
Jumlah NILAI IDEAL = 44 KLASIFIKASI
…………………….
Nilai PERSENTASI = …………………….. %

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 125


SARAN PEMBINAAN :
…………………………………………………………………………………………………………………………
……...............................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................

Rentang penilaian:
Baik sekali : 76% -100%
Baik : 56% - 75%
Cukup : 26% - 55%
Kurang : 0% - 25%

…………………,…………………..
Kepala Sekolah

……………………
NIP

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 126


Format -7

INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK


KUNJUNGAN KELAS

1. Nama Guru : ……………………………..


2. Sekolah : ……………………………..
3. Kelas, Semester : ……………………………..
4. Identitas Mata pelajaran : ……………………………..
5. Standar Kompetensi : ……………………………..
6. Kompetensi Dasar :……………………………..
7. Hari tanggal : ……………………………..
KRITERIA NILAI
No URAIAN KEGIATAN
1 2 3 4
1. Menjelaskan tujuan dan kompetensi dasar
2. Menyampaikan cakupan materi dan uraian kegiatan sesuai dengan silabus
3. Menjelaskan isi kegiatan kepada siswa/langkah kegiatan
4. Menggunakan ekspresi dalam berkomunikasi dengan siswa
5. Menggunakan respon siswa dalam menyelenggarakan kegiatan
6. Menggunakan media dan alat pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
7. Menyelenggarakan kegiatan dengan urutan yang logis
8. Menggunakan berbagai metode dalam menjelaskan isi kegiatan
9. Membimbing siswa dalam mengikuti kegiatan secara individual maupun kelompok
Memberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam
10.
kegiatan yang dilaksanakan
11. Memberikan penguatan kepada siswa
12. Melaksanakan penilaian selama kegiatan berlangsung
13. Menutup kegiatan dengan tepat
14. Memberikan tugas
Jumlah NILAI RIIL = ……………………….
Jumlah NILAI IDEAL = 56 KLASIFIKASI
Nilai PERSENTASI = …………………….. % ……………….

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 127


SARAN PEMBINAAN :
…………………………………………............................................................................................................
……………………………………….……......................................................................................................
………………………………………………..................................................................................................

A : Baik Sekali : 76% - 100%


B : Baik : 56% - 75%
C : Cukup : 26% - 55%
D : Kurang : 0% - 25%

…………………,…………………..
Guru Mata Pelajaran Kepala Sekolah

……………………
NIP
……………………
NIP

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 128


Format- 8
INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK
OBSERVASI SISWA PADA PROSES PEMBELAJARAN

1. Nama Sekolah : ……………………………..


2. Nama Guru pengampu : ……………………………..
3. Mata pelajaran : ……………………………..
4. Hari tanggal : ……………………………..

KEGIATAN
NO NAMA Siswa SKOR NILAI KET
1 2 3 4

JUMLAH

KETERANGAN
1. Berpartisipasi aktif
2. Tanggung jawab
3. Disiplin dalan mengikuti pembelajaran
4. Memusatkan perhatian pada materi pembelajaran

KRITERIA SKOR PENILAIAN KRITERIAN KEAKTIFAN PESERTA


Nilai Sebutan Kuantitatif Kualitatif
1 Tidak Aktif 85 – 100 Sangat Aktif (SA)
2 Kurang Aktif 69 – 84 Aktif (A)
3 Aktif 53 – 68 Cukup Aktif (CA)
4 Sangat Aktif 37 – 52 Kurang Aktif (KA)

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 129


SARAN PEMBINAAN ::
…………………………………………............................................................................................................
……………………………………….……......................................................................................................
………………………………………………..................................................................................................

……………..,……………
Kepala Sekolah,

.…………………

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 130


Format- 9
INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK
KUNJUNGAN KELAS PADA PROSES PEMBELAJARAN

Nama Guru : ……………………………..


Kelas : ……………………………..
Identitas Mata Pelajaran : ……………………………..
Waktu : ……………………………..
Semester : ……………………………..
Hari tanggal : ……………………………..

Kriteria Penilaian
No URAIAN KEGIATAN
1 2 3 4
1. Persiapan dan apresepsi
2. Relevansi materi dengan tujuan pembelajaran
3. Penguasaan materi
4. Strategi
5. Metode
6. Media
7. Manajemen kelas
8. Pemberian motivasi kepada siswa
9. Nada dan suara
10. Penggunaan bahasa
11. Gaya dan sikap perilaku
Jumlah NILAI RIIL = ……………………….
Jumlah NILAI IDEAL = 44 KLASIFIKASI
Nilai PERSENTASI = …………………….. % …………………….

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 131


Saran Pembina :
…………………………………………………………………………………………………………......................
......................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................

A : Baik Sekali : 76% - 100%


B : Baik : 56% - 75%
C : Cukup : 26% - 55%
D : Kurang : 0% - 25%
……………..,………………
Kepala Sekolah

……………………

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 132


Format- 10
INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK
TEKNIK INDIVIDUAL

Sekolah :
Kelas :
Nama guru :
Mata pelajaran :
SK/KD :
Waktu :

Rentang Skor Catatan


No Komponen
Skor perolehan khusus
I Perencanaan pembelajaran
1. ……….
2. ………..
3. ………….
4. ………….
II Pelaksanaan pembelajaran:
A. Pendahuluan
1. ………..
2. ………..
3. …………
B. Inti
1. ………..
2. ………..
3. …………
4. ………….
5. ………..
6. ……….
7. ………..
8. ………..

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 133


C. Penutup
1. ……..
2. ………

Rerata Skor

Keterangan: 0 -60 = Kurang ……..,………………..


61-70 = cukup Kepala Sekolah
71-80 = Baik
81-100 = amat baik

(…………………………..)

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 134


Format-11
INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK
LEMBAR PENILAIAN RENCANA PEMBELAJARAN
MENGGUNAKAN TEKNIK INDIVIDUAL

Nama Sekolah :………………….……………………........................


Guru :…………………………………………………………..
Kelas :…………………………………………………………..
Mata Pelajaran :…………………………………………………………..
Topik Pembelajaran :………………………………........……………………..
Waktu :…………..........................................................................
Hari/Tanggal
Petunjuk :…………………....……………………………………..
1. Berilah penilaian rencana pemebelajaran yang dibuat guru sesuai aspek-aspek yang ada.
2. Semakin baik yang ditampilkan semakin tinggi nilainya (1-4).

A. MERENCANAKAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN


Skala Nilai
1 Merumuskan kompetensi dasar dan indikator 1 2 3 4

2 Menentukan metode pembelajaran 1 2 3 4

3 Menentukan langkah-langkah pembelajaran 1 2 3 4

4 Menentukan cara-cara memotivasi siswa 1 2 3 4

5 Menentukan pengalaman belajar siswa 1 2 3 4

6 Menentukan alokasi waktu 1 2 3 4

Rata-rata:

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 135


B. MERENCANAKAN PENGORGANISASIAN MATERI PEMBELAJARAN
Skala Nilai
1 Kesesuaian materi pembelajaran dengan kurikulum 1 2 3 4

2 Mengembangkan materi pembelajaran yang sesuai dengan


1 2 3 4
perkembangan siswa

Rata-rata:

C. MERENCANAKAN PENGELOLAAN KELAS


Skala Nilai

1 Penataan ruang kelas 1 2 3 4

2 Pengorganisasian siswa aktif ddalam pembelajaran 1 2 3 4

Rata-rata:

D. MERENCANAKAN PENGGUNAAN SUMBER MEDIA PELAJARAN


Skala Nilai
1 Memilih sumber pembelajaran 1 2 3 4

2 Menentukan penggunaan alat/media pembelajaran 1 2 3 4

Rata-rata:

E. MERENCANAKAN PENILAIAN
Skala Nilai

1 Menentukan bentu-bentuk prosedur dan teknik penilaian 1 2 3 4

2 Menyusun alat penilaian 1 2 3 4

Rata-rata:

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 136


F. PENAMPILAN FISIK RENCANA PEMBELAJARAN
Skala Nilai

1 Penggunaan bahasa tulis 1 2 3 4

2 Kerapian dan kebersihan 1 2 3 4

Rata-rata:

Jumlah Nilai Rata-rata


Nilai Akhir = ------------------------------- =
6

Komentar/Saran
…………………………………………………………………………………………………………………………
……...............................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................

………………..,…………
Penilai

(Nama Jelas)

Keterangan
A = 3.28 – 4.00 Sangat Memuaskan
B = 2.78 – 3.27 Memuaskan
C = 2.38 – 2.77 Kurang Memuaskan

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 137


Format- 12
INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK
LEMBAR PENILAIAN RENCANA PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :………………….……………. ....................


Guru :…………………………………………......…..
Kelas :……………………………………………..…..
Mata Pelajaran :……………………………………………..…..
Topik Pembelajaran :……………………………………………........
Waktu :…………...........................................................
Hari/Tanggal :…………………………………………….......

Petunjuk
1. Berilah penilaian rencana pemebelajaran yang dibuat guru sesuai aspek-aspek yang
ada.
2. Semakin baik yang ditampilkan semakin tinggi nilainya (1-4).

A. MEMBUKA KEGIATAN PEMBELAJARAN


Skala Nilai

1 Menyampaiakan materi pengait/persepsi 1 2 3 4

2 Memotivasi siswa untuk memulai pembelajaran 1 2 3 4

3 Menyampaikan kompetensi yang harus dicapai siswa 1 2 3 4

Rata-rata:
B. MENGELOLA KEGIATAN PEMBELAJARAN INTI

1 Penguasaan materi pembelajaran 1 2 3 4

2 Memberi contoh/ilustrasi/analogi 1 2 3 4

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 138


3 Menggunakan sumber, alat, media pembelajaran 1 2 3 4

4 Mengarahkan siswa untuk aktif berpartisipasi 1 2 3 4

5 Memberi penguatan 1 2 3 4

6 Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan urutan yang logis/teratur 1 2 3 4

7 Merespon secara positif keingintahuan siswa 1 2 3 4

8 Menunjukkan antusiasme/gairah mengajar 1 2 3 4

Rata-rata:

C. MENGORGANISASI WAKTU, SISWA, SUMBER DAN ALAT/MEDIA PEMBELAJARAN

1
Mengatur penggunaan waktu 1 2 3 4
2
Melaksanakan pengorganisasian siswa 1 2 3 4
3
Menyiapkan sumber dan alat bantu/media pembelajaran 1 2 3 4

Rata-rata:

D. MELAKSANAKAN PENILAIAN

1 Melaksanakan penilaian proses 1 2 3 4


2 Melaksanakan penilaian hasil/akhir 1 2 3 4

Rata-rata:

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 139


E. MENUTUP KEGIATAN PEMBELAJARAN

1 Merangkum materi 1 2 3 4
2 Memberi tindak lanjut 1 2 3 4

Rata-rata:

F. PENAMPILAN GURU

1 Kesan umum 1 2 3 4
2 Penampilan dan sikap guru dalam pembelajaran 1 2 3 4

Rata-rata:

Jumlah Nilai Rata-rata


Nilai Akhir = ------------------------------- =
6

Komentar/Saran
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………...................................................................................................................................

………………..,………….........
Penilai

Keterangan
A = 3.28 – 4.00 Sangat Memuaskan
B = 2.78 – 3.27 Memuaskan
(Nama Jelas)
C = 2.38 – 2.77 Kurang Memuaskan

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 140


Format- 13

INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK


LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN MELAKSANAKAN HUBUNGAN PRIBADI

Nama Sekolah :………………….……………..........................


Guru :………………………………………………..
Kelas :………………………………………………..
Mata Pelajaran :……………………....………………………..
Topik Pembelajaran :……………………………....………………..
Waktu :…………..........................................................
Hari/Tanggal :………………………………………………..

Petunjuk
1. Berilah penilaian rencana pemebelajaran yang dibuat guru sesuai aspek-aspek yang ada.
2. Semakin baik yang ditampilkan semakin tinggi nilainya (1-4).

A. MEMBANTU MENGEMBANGKAN PERILAKU POSITIF PADA DIRI SISWA

1 Membantu murid untuk menyadari kekuatan dan kelemahan diri 1 2 3 4


2 Membantu murid untuk menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri 1 2 3 4
3 Membantu siswa untuk dapat mengekspresikan perasaan dan pikiran 1 2 3 4
4 Menunjukkan simpati 1 2 3 4
5 Menunjukkan keramahan dan menghargai orang lain 1 2 3 4

Rata-rata:

B. MENAMPILKAN KEGAIRAHAN DAN KESUNGGUHAN DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

1 Menunjukkan kegairahan dalam pembelajaran 1 2 3 4


2 Memberikan kesan menguasai materi 1 2 3 4
3 Menunjukkan kemantapan mengajar 1 2 3 4

Rata-rata:

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 141


C. MENGELOLA INTERAKSI DALAM KELAS

1 Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan


1 2 3 4
serasi
2 Menciptakan iklim belajar yang kondusif 1 2 3 4

Rata-rata:

Jumlah Nilai Rata-rata


Nilai Akhir = ------------------------------- =
3

Komentar/Saran
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………….................................................................
.....................................................................................................................................................................

………………..,…………
Penilai

(Nama Jelas)

Keterangan
A = 3.28 – 4.00 Sangat Memuaskan
B = 2.78 – 3.27 Memuaskan
C = 2.38 – 2.77 Kurang Memuaskan

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 142


Format- 14

INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK


LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :………………….…………..............................


Guru :………………………………………………..
Kelas :………………………………………………..
Mata Pelajaran :………………………………………………..
Topik Pembelajaran :………………………………………………..
Waktu :…………..........................................................
Hari/Tanggal :………………………………………………..

Petunjuk
1. Berilah penilaian rencana pemebelajaran yang dibuat guru sesuai aspek-aspek
yang ada.
2. Semakin baik yang ditampilkan semakin tinggi nilainya (1-4).

Skala Nilai
1 Siswa antusias dalam mengikuti pelajaran 1 2 3 4
2 Siswa menyimak ketika guru memberikan penjelasan 1 2 3 4
3 Siswa mengajukan pertanyaan pada saat yang tepat 1 2 3 4
4 Siswa tidak canggung bertanya atau mengajukan pendapat 1 2 3 4
5 Siswa melakukan aktivitas sesuai dengan pengalaman
1 2 3 4
belajar yang direncanakan
6 Siswa menunjukkan keinginan untuk menguasai materi 1 2 3 4
7 Siswa berbahasa dengan baik dan benar 1 2 3 4

Rata-rata:

Jumlah Nilai Rata-rata


Nilai Akhir = ------------------------------- =
7

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 143


Komentar/Saran
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………...............................................................

………………..,…………

Penilai

(Nama Jelas)

Keterangan
A = 3.28 – 4.00 Sangat Memuaskan
B = 2.78 – 3.27 Memuaskan
C = 2.38 – 2.77 Kurang

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 144


Format- 15

DOKUMEN PERENCANAAN PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK

1. Pendahuluan (Diskripsi umum, dan Dasar hukum)


2. Tujuan supervisi
3. Teknik supervisi: Individual atau kelompok.
4. Sasaran obyek kegiatan dan subyek
5. Waktu pelaksanaan supervisor (kepsek & guru senior)
6. Lampiran
a. Jadwal (aloksi waktu, nomor, hari tanggal, jam, kelas sasaran, maple, nama guru, nama
supervisor)
b. Instrumen supervisi: lembar observasi, pedoman wawancara
c. Form rekapitulasi hasil berisi nomor, nama guru, mapel, skor angka, konversi kedalam
kualivikasi dan meeting, serta tidak lanjut berupa konfirmasi dengan guru.

Nama Hasil skor Catatan Tindak Realisasi


No Mapel Kelas
Guru Kualita Kuanti Khusus lanjut Tindak lanjut
1. Meeting Supervisi
(sumbang lanjutan
saran, dengan
pembinaan, kompetensi
dll) dasar
selanjutnya

…………,…………………
Kepala Seolah,

(……………………………)

Modul- Supervisi Manajerial dan Akademik 145

Anda mungkin juga menyukai