Anda di halaman 1dari 58

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KOMPETENSI DASAR AKUNTANSI


PERUSAHAAN DAGANG KELAS XI AKL SMK NEGERI 1 OKU SELATAN SEMESTER
GENAP TAHUN AJARAN 2020/2021

KARYA TULIS ILMIAH


HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

DISUSUN OLEH :
NAMA : ANITA ASMARA,S.Pd
NIP : 199309192022212018
UNIT KERJA : SMK NEGERI 1 OKU SELATAN

DISUSUN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN PROFESI GURU


DINAS PENDIDIKAN
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

i
LEMBAR PENGESAHAN

PTK yang berjudul “PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR AKUNTANSI
PERUSAHAAN DAGANG SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK NEGERI 1 OKU
SELATAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2020/2021” telah dibaca dan disahkan oleh
kepala SMK Negeri 1 OKU Selatan pada tanggal 07 Maret 2022.

Oku Selatan, 07 Maret 2022


Kepala SMK NEGERI 1 OKU SELATAN Penyusun,

Anita Asmara,S.Pd
Romdan,S.Pd
NIP.199309192022212018
Pembina
NIP. 196712071992031005

ii
ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui: Peningkatkan Hasil Belajar siswa kelas XI
AKL SMK N 1 OKU SELATAN semester genap tahun ajaran 2020/2021 melalui penerapan
model pembelajaran problem based learning pada kompetensi dasar akuntansi perusahaan dagang.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan selama minimal
2 siklus. Subjek pada penelitian ini adalah 31 Siswa kelas XI AKL SMK NEGERI 1 OKU
SELATAN. Teknik pengumpulan data untuk Hasil Belajar Siswa dengan Tes Hasil Belajar. Teknis
analasis data adalah analisis data kuantitatif, yaitu rata-rata nilai tes hasil belajar siswa.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa penerapan model pembelajaran problem based
learning untuk meningkatkan HasilBelajar Siswa kelas XI AK SMK NEGERI 1 OKU SELATAN
semester genap tahun ajaran 2020/2021 yang dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata
hasil belajar siswa. Pada Siklus I Hasil Belajar Siswa belum mencapai kriteria minimal ketuntasan
sebesar 75% yaitu sebesar 16,67%. Pada Siklus II Hasil Belajar Siswa sudah mencapai kriteria
minimal ketuntasan 75% yaitu sebesar 93,33%.

Kata Kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Problem Based Learning

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, serta

sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya.

Sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan “Penelitian Tindakan Kelas”. Laporan ini disusun sebagai

salah satu syarat untuk menjadi guru lebih profesional.

Penyusun menyadari bahwa tanpa bantuan dari semua pihak yang telah memberikan bantuan saran,

bimbingan, dan motivasi laporan PTK ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penyusun

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebasar-besarnya kepada yth :

1. Bapak Romdan,S.Pd., Kepala SMK NEGERI 1 OKU SELATAN yang telah memberikanijin,

rekomendasi serta bimbingan dalam perencanaan serta pelaksanaan kegiatan PTK.

2. Bapak Busnawi,S.Pd yang telah bersedia menjadi teman sejawat serta memberikan saran,

dalam perencanaan serta pelaksanaan PTK.

3. Suami dan anak-anak tercinta yang selalu memberikan waktu dan motivasi dalam perencanaan,

sertapenyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini.

4. Semua pihak yang telah memberikan secara ikhlas saran dan pendapatnya selama penulis

melaksanakan kegiatan sampai penyelesaian penyusunan laporan Hasil Pembelajaran.

Penulis berharap sepenuhnya, semoga apa yang disajikan dalam laporan ini dapat bermanfaat dan
menamba pengetahuan bagi sekolah dan rekan-rekan sesama guru.

Gunung Terang, Maret 2022

Anita Asmara,S.Pd

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... i

ABSTRAK ............................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 5

1. Hasil belajar……………………………………………………….... 5

2. Model problem based lelarning…………………………………….. 6


10
3. Akuntansi perusahaan dagang……………………………………….

BAB III METODE PENELITIAN……… .............................................. 12


A. Desain Penelitian.....................................................................................
12
B. Tempat dan Waktu Penelitian..............................................................
12

C. Subjek dan Objek Penelitian.................................................................. 12

v
D. Prosedur Penelitian..................................................................... 13

E. Indikator Keberhasilan............................................................ 14

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 15

A. Laporan siklus I................................................................................... 15

B. Laporan siklus II…………................................................................. 19

C. Pembahasan hasil penelitian............................................................... 23

BAB V PENUTUP……………………………………………….................. 26

A. Kesimpulan ....................................................................................... 26

B. Saran …………………...................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 28

LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………. 29

vi
1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar dapat

menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya, sehingga akan menimbulkan perubahan

dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara baik dalam lingkungan pendidikan

maupundalam kehidupan masyarakat, (Hamalik, 2013:3).

Dalam dunia pendidikan sekolah merupakan sarana untuk memperoleh pendidkan yang di

dalamnya terdapat proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara dua

unsur manusia, yaitu guru dan peserta didik yang memiliki tugas dan peranan masing-masing dalam

proses pembelajaran. Pelaksanaan proses pembelajaran guru merupakan salah satu komponen yang

sangat penting karena guru merupakan penyelenggara dalam kegiatan pembelajaran, dimana

pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang bertujuan untuk membelajarkan peserta didik.

Artinya bagaimana mengoptimalkan peserta didik dalam melaksanakan aktivitas belajarnya agar

mereka menguasai materi atau tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Selain itu seorang guru

diharuskan mampu memahami karakteristik strategi pembelajaran yang tepat untuk pokok bahasan

tertentu, karena dengan strategi pembelajaran inilah peserta didik akan menerima suatu pokok bahasan

yang mungkin akan lebih mudah dipahami atau bahkan menyulitkan bagi peserta didik.

Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada proses belajar yang

dialami oleh siswa sebagai peserta didik karena kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok

dalam keseluruhan pendidikan di sekolah.. Setiap kegiatan pembelajaran tidak semua peserta didik

mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap peserta didik terhadap bahan yang

di berikan juga bermacam-macam ada yang cepat , ada yang sedang, dan adapula yang lambat. Faktor

intelegensi mempengaruhi daya serap peserta didik terhadap bahan pelajaran yang di berikan oleh guru.

Roestiyah (dalam Djamarah dan Zain, 2013:74) dalam kegiatan belajar guru harus memiliki strategi

agar peserta didik dapat belajar secara aktif dan efisien mengena pada tujuan yang diharapkan.

Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau
2
biasanya disebut metode mengajar.

Dalam proses pendidikan banyak tantangan yang dihadapi guru mulai dari materi pelajaran yang

mempunyai ciri tersendiri serta peserta didik yang beragam dalam hal kemampuan intelektual maupun

motivasi belajar. Oleh karena itu guru perlu mempunyai pemahaman yang utuh dan mendalam tentang

berbagai metode, teknik, strategi, pendekatan, dan keterampilan dalam pembelajaran sehingga

mempunyaidasar atau landasan berpikir yang luas dalam mengambil keputusan pembelajaran yang

disesuaikan dengan materi pembelajaran yang ada. (Sanjaya, 2010:14).

Banyak faktor yang dapat memengaruhi Hasil Belajar Akuntansi Perusahaan Dagang siswa

dalam proses pembelajaran. Faktor tersebut berasal dari diri siswa dan dari luar siswa. Salah satu

faktor dari luar siswa yang sangat berpengaruh terhadap Hasil Belajar Akuntansi Perusahaan

Dagang, yaitu model pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar. Model pembelajaran

inovatif dan variatif yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran tentunya akan mampu

meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Perusahaan Dagang. Sebaliknya, apabila guru menggunakan

model yang konvensional, seperti ceramah, siswa akan cenderung pasif dan bosan sehingga dapat

menyebabkan Hasil Belajar Akuntansi Perusahaan Dagang tidak optimal.

Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu adanya solusi yang tepat untuk perbaikan dalam

pencapaian Hasil Belajar Akuntansi Perusahaan Dagang di kelasXI Akuntansi SMK NEGERI 1 OKU

SELATAN semester genap tahun ajaran 2020/2021 salah satunya dengan meningkatkan mutu proses

pembelajaran, yaitu menggunakan model pembelajaraan yang tepat sehingga dapat meningkatkan

Hasil Belajar Komputer Akuntansi.

Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang ini seharusnya diajarkan secara aktif. Siswa

diikutsertakan dalam pemecahan masalah-masalah atau kasus- kasus terkait akuntansi yang ada di

lapangan. Hal tersebut akan memicu pencapaian Hasil Belajar Akuntansi Perusahaan Dagang siswa

dari ketiga indikator keberhasilan, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam proses

pembelajaran. Guna tercapainya Hasil Belajar Akuntansi Perusahaan Dagang diperlukan kualitas

pembelajaran yang baik. Model Problem Based Learningmerupakan salah satu model pembelajaran
3
yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran dalam mata pelajaran Akuntansi

Perusahaan Dagang. Menurut Wina Sanjaya (2011: 214) menyebutkan bahwa:

Model Pembelajaran Berbasis Masalah atau biasa dikenal dengan Problem Based Learning dapat
diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian
masalah yang dihadapi secara ilmiah. Strategi tersebut menempatkan masalah sebagai kata kunci
dari proses pembelajaran. Tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses pembelajaran

Pembelajaran yang menekankan pemecahan masalah dilakukan dalam kegiatan pembelajaran

di kelas tentu akan lebih membantu siswa dalam mempelajari Akuntansi Perusahaan Dagang.

Melalui penerapan Model Problem Based Learning, peneliti berupaya untuk meningkatkan

Hasil Belajar Akuntansi Perusahaan Dagang dalam mata pelajaran praktikum Akuntansi. Berdasarkan

beberapa permasalahan di atas, peneliti terdorong untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) yang berjudul “Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Kompetensi Dasar Akuntansi perusahaan Dagang Siswa Kelas XI Akuntansi SMK NEGERI

1 OKU SELATAN semester genap tahun ajaran 2020/2021”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di identifikasi beberapa

permasalahan sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang kurang bervariatif, karena guru cenderung menggunakan model

ceramah untuk mengajarkan kompetensi dasar Akuntansi Perusahaan Dagang dan siswa

tidak memiliki kesempatan untuk belajar kelompok di Kegiatan Belajar Mengajar.

2. Kompetensi Dasar Akuntansi Perusahaan Dagang merupakankompetensi dasar yang penting

sebagai dasar penguasaan tentang akuntansi sehingga menjadi bahan dasar yang diujikan

pada UjianNasional. Hasil belajar kompetensi dasar Akuntansi PerusahaanDagang masih

jauh belum sesuai harapan.

3. Perlu diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning untuk metode mengajar

alternatif meningkatkan hasil belajar siswa oleh guru Akuntansi SMK N 1 OKU SELATAN

pada kompetensi Akuntansi Perusahaan Dagang.


4
C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

“Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas XI AKL SMK N 1 OKU SELATAN semester genap tahun ajaran

2020/2021 pada kompetensi dasar akuntansi perusahaan dagang”

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusn masalah maka tujuan penelitian ini pada hakekatnya adalah untuk

mengetahui bagaimana upaya penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI AKL SMK N 1 OKU SELATAN semester genap

tahun ajaran 2020/2021 pada kompetensi dasar akuntansi perusahaan dagang dalam proses

pembelajaran berlangsung.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Bagi peserta didik, dapat mendorong dan merangsang peserta didik untuk aktif dalam belajar

memupuk inisiatif, kemandirian dan berani bertanggung jawab baik secara individu maupun

kelompok.

2) Bagi guru, memberikan masukan, saran, dan informasi dalam penggunaan model pembelajaran

khususnya model pembelajaran Problem based learning sehingga dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dan juga memperbaiki proses pembelajaran yang akan datang.

3) Bagi sekolah, sebagai masukan untuk dapat dijadikan sumbangan pemikiran dalam proses

pembelajran untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah dan lulusannya.

4) Bagi peneliti, sebagai acuan untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik untuk masa sekarang

maupun yang akan datang.


5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Reigulth (dalam Rusmono, 2012: 7), hasil belajar adalah semua akibat yang dapat

terjadi dan dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari suatu metode pengajaran. Akibat ini

dapat berupa yang sengaja dirancang dan bisa juga berupaya nyata sebagai hasil penggunaan

metode pembelajaran tertentu.

Menurut Bloom (dalam Rusmono, 2012: 7), hasil belajar merupakan perubahan perilaku

yang meliputi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Keberhasilan belajar

sangat tergantung pada jenis suatu pelajaran, metode belajar yang sesuai, dan carapenyampaian

materi, yakni ada yang efektif bila disampaikan dengan peragaan, tetapi ada yang lebih sesuai

dengan latihan.

Semua akibat yang sengaja dirancang atau akibat nyata sebagai hasil penggunaan metode

pembelajaran yang dapat dijadikan indikator tentang perubahan perilaku yang meliputi kognitif,

afektif, dan psikomotorik siswa itulah yang dinamakan hasil belajar. Menurut Punto Wicaksono,

(2012: 3) terdapat beberapa unsur penting yang ada dalam komputer akuntansi, yaitu:

1) Sumber daya yang merupakan suatu media yang menjadi data untuk suatu informasi

seperti manusia atau mesin.

2) Proses adalah suatu media yang akan mengolah data yang diperoleh untuk menghasilkan

sebuah output yang dibutuhkan atau dengan kata lain proses ini adalah suatu kegiatan yang

mengubah data yang diperoleh menjadi informasi yang akan digunakan kembali dalam

suatu usaha.

3) Informasi adalah hasil akhir dari suatu pemrosesan data yang diperoleh di dalam suatu

sistem. Informasi ini akan berisi berbagai keterangan yang dibutuhkan oleh individu-

individu di dalam suatu usaha atau dibutuhkan oleh manajemen di dalam suatu
6
perusahaan.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Wina Sanjaya, (2009: 52) hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor,

diantaranya faktor guru, faktor siswa, sarana, alat, dan media yang tersedia, serta faktor lingkungan.

1) Faktor Guru

Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi

pembelajaran. Tanpa guru bagaimanapun bagus dan idealnya suatu strategi, maka strategi

itu tidak mungkin dapat diaplikasikan.

2) Faktor Siswa

Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap

perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek

kepribadiannya, akan tetapi tempo dan irama perkembangan seluruh masing-masing

anak pada aspek tidak selalu sama.

3) Faktor Lingkungan

Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat mempengaruhi proses

pembelajaran yaitu faktor organisasi kelas dan faktor sosial psikologis.

4) Faktor Sarana dan Prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsungterhadap kelancaran proses

pembelajaran, misalnya mediapembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah dan

lain sebagainya. Kelancaran dalam proses pembelajaran juga ditentukandengan penerapan

strategi pembelajaran yang dipakai oleh guru.

2. Model Problem Based Learning

a. Pengertian Model Problem Based Learning


Model Problem Based Learning yang dikemukakan oleh Andreas Widya (2013: 2)

merupakan pembelajaran di mana peserta didik diberikan permasalahan pada awal pelaksanaan

pembelajaran oleh guru, selanjutnya selama pelaksanaan pembelajaran peserta didik memecahkan
7
dengan menemukan sendiri gagasan melalui ide-idenya.

Model pembelajaran dengan PBL menawarkan kebebasan siswa dalam proses

pembelajarannya. Panen (dalam Rusmono, 2012: 74), mengatakan ―dalam model pembelajaran

dengan PBL, siswa diharapkan untuk terlibat dalam proses penelitian yang mengharuskannya

untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, dan menggunakan data tersebut untuk

pemecahan masalah. Menurut Smith & Ragan (dalam Rusmono, 2012: 74), mengatakan bahwa

model pembelajaran dengan PBL merupakan usaha untuk membentuk suatu proses pemahaman

isi suatu mata pelajaran pada seluruh kurikulum.

b. Karakteristik Model Problem Based Learning

Rusman (2012: 232-233) menjelaskan karakteristik Model Problem Based


Learning sebagai berikut:

1) Permasalahan menjadi starting point dalam belajar.

2) Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata yang tidak

terstruktur.

3) Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple perspective).

4) Permasalahan menantang pengetahuan yang dimiliki siswa, sikap, dan kompetensi

yang membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar.

5) Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama.

6) Pemanfaatan dan penggunaan sumber pengetahuan yang beragam serta evaluasi

sumber informasi.

7) Belajar adalah kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif.

8) Pengembangan kemampuan inkuiri dan pemecahan masalahsama pentingnya dengan

penguasaan pengetahuan untuk mencari solusi dari permasalahan.

9) Keterbukaan proses meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar.

10) PBL melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dalam proses pembelajaran.
8
c. Langkah-langkah Model Problem Based Learning

Salah satu kegiatan guru dalam Model pembelajaran dengan PBL adalah membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP dalam model pembelajaran dengan PBL

disarankan Mohammad Nur (dalam Rusmono, 2012: 81) berisi: 1) tujuan; 2) standar (Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar); 3) prosedur yang terdiri atas; a) mengorganisasikan siswa

pada situasi masalah; b) mengorganisasikan siswa untuk penyelidikan; c) membantu penyelidikan

individual dan kelompok, mengembangkan dan mempresentasikan karya dan pameran; d) analisis

dan evaluasi proses pemecahan masalah dan e) asesmen pembelajaransiswa.

Untuk melaksanakanpembelajaran dengan model pembelajaran PBL terdapat lima tahap

pembelajaran yang harus diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Tahapan Pembelajaran dengan model PBL

Tahap Pembelajaran Perilaku Guru


Tahap 1: Guru menginformasikan tujuan-tujuan
Mengorganisasikan siswa kepada pembelajaran, mendeskripsikan
masalah kebutuhan-kebutuhan logistik penting,
dan memotivasi siswa agar terlibat
dalam kegiatan pemecahan masalah
yang mereka pilih sendiri.
Tahap 2: Guru membantu siswa menentukan
Mengorganisasikan siswa untuk dan mengatur tugas-tugas belajar yang
belajar berhubungan dengan masalah itu.
Tahap 3: Guru mendorong siswa
Membantu penyelidikan mandiri mengumpulkan informasi yang sesuai,
dan kelompok melaksanakan eksperimen, mencari
penjelasan, dan solusi.
Tahap 4: Guru membantu siswa dalam
Mengembangkan dan merencanakan dan menyiapkan hasil
mepresentasikan hasil karya serta karya yang sesuai seperti laporan,
pameran rekaman video, dan model, serta
membantu mereka berbagi karya
mereka.

Tahap 5: Guru membantu siswa melakukan


Menganalisis dan mengevaluasi refleksi atas penyelidikan dan proses-
proses pemecahan masalah proses yang mereka gunakan.
(Mohammad Nur dalam Rusmono, 2012: 81)
9
d. Keunggulan dan Kelemahan Model Problem Based Learning

Sebagai suatu model pembelajaran, PBL memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan.

Menurut Wina Sanjaya, (2011: 220-221) terdapat beberapa keunggulan PBL, diantaranya

sebagai berikut:

1) Pemecahan masalah (problem solving) merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih

memahami isi pelajaran.

2) Pemecahan masalah (problem solving) dapat menantang kemampuan siswa serta

memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.

3) Pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.

4) Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa bagaimana mentransfer

pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.

5) Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa untuk mengembangkan

pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran mereka lakukan. Di

samping itu, pemecahan masalah itu juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi

sendiri terhadap hasil belajar.

6) Melalui pemecahan masalah (problem solving) bisamemperlihatkan kepada siswa bahwa

setiap mata pelajaran (matematika, IPA, sejarah, dan lain sebagainya), pada dasarnya

merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya

sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja.

7) Pemecahan masalah (problem solving) dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.

8) Pemecahan masalah (problem solving) dapat memberikankesempatan pada siswa untuk

mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.

Selain keunggulan dalam Model Problem Based Learning, strategi ini juga memiliki

kelemahan, diantaranya:

1) Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah

yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
10
2) Keberhasilan model pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup waktu untuk
persiapan.

3) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang

dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

3. Akuntansi Perusahaan Dagang

a. Pengertian Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang proses kerja (bisnisnya) adalah membeli
barang dari pemasok lalu menjual lagi ke konsumen tanpa mengubah wujud barang dagangnya.
Mudahnya, bisa kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti toko kelontong, supermarket,
minimarket dan yang lainnya. Jenis usaha tersebut membeli stok barang kebutuhan sehari hari
dari supplier atau pemasok kemudian menjualkannya lagi ke konsumen.
Dengan kata lain Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya
adalah membeli, menyimpan dan menjual kembali barang dagangnya tanpa memberikan nilai
tambah terhadap produknya. Nilai tambah yang dimaksud berupa mengolah atau mengubah
bentuk dan sifat barang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

b. Jenis – Jenis Perusahaan


1. Perusahaan Jasa : perusahaan yang menghasilkan jasa dan bukan barang/produk untuk
pelanggan.
2. Perusahaan Dagang : perusahaan yang kegiatan usahanya adalah membeli barang
dagangan dari pemasok (supplier) kemudian menjual kembali kepada pelanggan.
3. Perusahaan Pabrik / Manufaktur : perusahaan yang kegiatan usahanya adalah membeli
bahan baku (input) kemudian mengubahnya menjadi barang yang dijual kembali kepada
pelanggan.
c. Ciri-ciri Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang umumnya dibedakan dari ciri-cirinya. Adapun ciri-ciri dari
perusahaan dagang antara lain:
▪ Pendapatannya berasal dari penjualan barang dagang
▪ Biaya utamanya bersumber dari harga pokok barang yang terjual dan biaya usaha
lainnya
▪ Dalam pencatatan akuntansi terdapat akun persediaan barang dagang
▪ Perusahaan dagang berperan sebagai perantara antara produsen dan konsumen
▪ Antara barang yang dibeli sampai dijual tidak dibentuk dan dirubah sedemikian
11
rupa
▪ Tujuan perusahaan dagang adalah memperoleh laba dengan cara menjual barang
dagang dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga belinya

d. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Siklus akuntansi perusahaan dagang adalah sebuah proses yang harus dilalui untuk
membuat laporan keuangan perusahaan tersebut dalam periode tertentu. Secara umum,
perhitungan ini akan diawali dengan mengumpulkan data transaksi hingga ke pembuatan
laporan keuangan perusahaan untuk bisa melanjutkan penutupan saldo. Dibawah ini gambar
siklus akuntansi perusahaan dagang :

Gbr 1. Siklus akuntansi perusahaan dagang


12
BAB III

METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dikelas dengan tujuan
memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran. PTK berfokus pada kelas atau pada
proses belajar mengajar yang terjadi dikelas. Bukan pada input kelas ( silabus, materi dan lain-lain )
atau output (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi didalam kelas
(Suharsimi,dkk, 2012, hal.58)
Menurut Daryanto (2011) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan
oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas
proses pembelajaran dikelas, sehingga hasil belajar siswa datap ditingkatkan. Tujuan tindakan ini
adalah untuk meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya.
Penerapan PTK dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan yang terdapat didalam kelas.
Suharsimi menjelaskan PTK melalui paparan gabungan definisi dari tiga kata, Penelitian +
Tindakan + Kelas sebagai berikut:
1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi
tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan
mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan
tertentu yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran
yang sma dari seorang guru (Suharsimi, dkk, 2012, hal.58)

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian dilakukan di SMK NEGERI 1 OKU SELATAN dengan alamat Jalan Raya
Muaradua Kisam KM 10, OKU SELATAN, SUMSEL dan waktu penelitian bulan Februari 2021.

C. Subjek dan Objek Penelitian


Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Akuntansi SMK N 1 OKU SELATAN
semester genap tahun ajaran 2020/2021 yang terdiri dari 31 orang. Objek penelitian adalah Hasil
Belajar KD Akuntansi perusahaan Dagang Siswa Kelas XI Akuntansi SMK NEGERI 1 OKU
SELATAN dengan Model Problem Based Learning.
13
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi pada setiap siklusnya. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh
dalam pelaksanaan penelitian adalah:

1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini dilakukan berbagai persiapan dan perencanaan yaitu:
1) Menyusun atau membuat Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) dengan
menggunakan Model Problem Based Learning
2) Menyiapkan dan membuat sumber pelajaran yang akan diajarkan.
3) Menyusun soal untuk pre-test dan post-test.
4) Mempersiapkan soal diskusi siswa

b. Pelaksanaan Tindakan
Proses tindakan merupakan implementasi dari perencanaan yang telah disusun. Peneliti
dan observer melakukan proses penelitian, dengan peneliti melaksanakan tindakan
yaitu kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran problem based
learning.
c. Refleksi Tindakan
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan kemudian dilakukan analisis
dan refleksi. Guru bersama peneliti melakukan refleksi melalui analisis terhadap
tindakan yang sudah dilakukan sehingga diperoleh kesimpulan tentang
keberhasilan maupun kekurangan dari penerapan model Problem Based
Learning. Berdasarkan dari hasil refleksi, peneliti bersama guru menyusun
rencana pemecahan masalah untuk memperbaiki kegiatan yang belum
maksimal.
2. Siklus II
Siklus II disusun setelah siklus I terlaksana, siklus II ini memperbaiki
kekurangan dari siklus I. Langkah-langkah siklus II sama dengan langkah-
langkah siklus I meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Apabila hasil
siklus II belum maksimal akan dilanjutkan siklus III dan seterusnya.
14

E. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan pada penelitian ini apabila siswa dalam satu kelas mengalami

peningkatan Hasil Belajar Akuntansi Perusahaan Dagang setelah penerapan Model Problem

Based Learning pada siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III. Peningkatan Hasil Belajar

KD Akuntansi Perusahaan Dagang ditunjukkan dengan peningkatan secara klasikal dari tes yang

telah dilakukan yaitu pre-test dan post-test, serta pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM)

yaitu 80 dan sekurang- kurangnya diperoleh persentase Hasil Belajar yaitu sebesar 75%.
15
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Laporan Siklus I
Pelaksanaan Pembelajaran Akuntansi dengan penerapan model
Problem based learning pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 1
Februari 2021 pukul 08.00 WIB hingga pukul 09.30 WIB atau padajam
ke 2 dan 3 jam pelajaran. Materi pada siklus pertama adalahmenerapkan
buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal, sistematika pencatatan,
dan bentuk jurnal pada perusahaan dagang.Siklus I dilakukan dengan tahap-
tahap sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Tahap persiapan meliputi kegiatan:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang


kompetensi akuntansi perusahaan dagang yaitu Menerapkan buku
jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal, sistematika
pencatatan, dan bentuk jurnal pada perusahaan dagang yang akan
disampaikan sesuai dengan model pembelajaran problem based
learning.
2) Menyusun daftar anggota kelompok siswa sesuai dengan model
pembelajaran problem based learning.
3) Mempersiapkan materi dan soal-soal tentang kompetensi dasar
akuntansi perusahaan dagang, materi tersebut disusun dan disiapkan
oleh peneliti untuk mengetahui hasil belajar siswa Kelas XI AKL.

b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran di kelas yang biasanya
menggunakan metode ceramah, maka pada siklus I penelitian ini
pembelajaran disesuaikan dengan penerapan model pemebelajaran
problem based learning yang telah direncanakan. Adapun
pelaksanaannya sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal

a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa.

b) Guru mengecek kehadiran siswa.

c) Guru melakukan apersepsi mengenai gambaran umum

materi serta memberikan arahan hubungan pembelajaran


16
pertemuan kemarin dan sekarang.

d) Guru menyampaikan KD, tujuan pembelajaran, dan

Langkah-langkah pembelajaran

e) Guru melakukan pre-test

2) Kegiatan Inti
a) Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam kegiatan

pemecahan masalah dalam materi jurnal pada akuntansi

perusahaan dagang.

b) Guru membagi siswa ke dalam kelompok 4-5 siswa.

Mengerjakan tugas kelompok berupa study kasus transaksi

jurnal.

c) Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi

yang sesuai mengenai penjelasan dan solusi tugas yang

diberikan.

d) Siswa mempresentasikan hasil diskusi dalam pengerjaan

tugas kelompok yang diberikan.

e) Menganalisis dan mengevaluasi hasil yang dipresentasikan

dalam proses pemecahan masalah dalam tugas yang

diberikan

3) Kegiatan Akhir
a) Guru Bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah
dipelajari
b) Guru melakukan post-test

c) Melakukan kegiatan refleksi tentang kegiatan belajar yang

sudah dilaksanakan.

d) Menyampaikan materi pembelajaran berikutnya.


17

e) Menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

c. Tahap Pengamatan
Pada akhir pembelajaran dilakukan tes evaluasi siklus I secara
mandiri dengan pengawasan guru dan juga observer. Berikut hasil
rekapitulasi dari nilai siswa pada tes evaluasi siklus I dengan materi
menerapkan buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal pada perusahaan dagang.

Tabel 1. Data Hasil Belajar Siswa Siklus I


Silkus I
No Nama Siswa
Nilai Keterangan

1 ADE SISKA AYU 63.64 BELUM TUNTAS


2 AHMAD RIZKY 86.36 TUNTAS
3 ANITA 86.36 TUNTAS
4 ARIN DINA PUTRI 54.55 BELUM TUNTAS
5 BAKIDAH 72.73 BELUM TUNTAS
6 BUDI AGUS PUTRA 72.73 BELUM TUNTAS
7 DESI PRATAMA 77.27 BELUM TUNTAS
8 DESMITA 63.64 BELUM TUNTAS
9 DWI SHELI 77.27 BELUM TUNTAS
10 EKA RAHAYU 81.82 TUNTAS
11 ELA 36.36 BELUM TUNTAS
12 EPRIANI 68.18 BELUM TUNTAS
13 ENOK 72.73 BELUM TUNTAS
14 EVA 86.36 TUNTAS
15 INDAH 50.00 BELUM TUNTAS
16 IRFAN SUANDI 54.55 BELUM TUNTAS
17 KIKI 31.82 BELUM TUNTAS
18 LAYSA AYU 63.64 BELUM TUNTAS
19 MONIKA TIARA 72.73 BELUM TUNTAS
18

20 NIKEN JULIANA 77.27 BELUM TUNTAS


21 NOVALIA 59.10 BELUM TUNTAS
22 PUTRI MONICA 68.18 BELUM TUNTAS
23 RIVALDO 72.73 BELUM TUNTAS
24 RESI 59.09 BELUM TUNTAS
25 SHERLY RANA D 50.00 BELUM TUNTAS
26 SELVI 50.00 BELUM TUNTAS
27 SONI ERISON 90.91 TUNTAS
28 SATRIA TIDAK HADIR
29 SUTANTO 72.73 BELUM TUNTAS
30 SUCI VANELA 50.00 BELUM TUNTAS
31 YOLA MELINDA 36.36 BELUM TUNTAS

Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa hasil


belajar siswa kelas XI AKL SMK NEGERI 1 OKU SELATAN pada
siklus I menunjukan nilai rata-rata 65,30 dari 30 siswa. Sebanyak 5 siswa
sudah TUNTAS, sedangkan terdapat 24 siswa yang BELUM TUNTAS
karena masih dibawah KKM yaitu 80. Nilai tertinggi adalah 90,91. Nilai
terendah adalah 31,82.

d. Tahap Refleksi

Hasil belajar masih sangat rendah terjadi karena beberapa faktor antara
lain, siswa tidak mempersiapkan materi dengan baik sebelum
pembelajaran berlangsung. Siswa tidak belajar saat sebelum
pembelajaran di kelas. Siswa merasa tidak percaya diri saat mengerjakan
soal terlihat saat menerima soal siswa tidak langsung mengerjakan.
Belum terbiasa mengerjakan soal teori dengan waktu yang telah
disediakan. Waktu pengerjaan untuk tes evaluasi memang sangat singkat
hal tersebut yang menjadi pemicu utama nilai siswa belum mencapai
KKM.
19

Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus I diperoleh beberapa


kekurangan sehingga pada siklus II akan dilakukan perbaikan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.. Perbaikan yang akan dilakukan adalah
dalam pelaksanaaan kegiatan belajar di kelas lebih dikontrol untuk
kondisi kelas agar suasana tenang dan kondusif, selain itu siswa saat
berkelompok bisa lebih fokus untuk membahas materi yang diberikan
oleh peneliti, dan memberi kesempatan seluruh siswa untuk
menyampaikan pendapatnya serta mempertahankan argumennya ketika
argumen itu benar sehingga tidak merasa rendah diri. Pada siklus II
peneliti akan lebih tegas saat siswa berdiskusi dan menyampaikan
pendapat sehingga siswa akan berani untuk menyampaikan pendapat dan
mempertahankan pendapat ketika pendapatnya benar. Peneliti akan
menyampaikan teknis saat berdiskusi agar suasana kelas tetap kondusif
saat berlangsungnya diskusi. Waktu pengerjaan tes evaluasi benar-benar
dikontrol agar sesuai dengan yang direncanakan.

B. Laporan Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 15 Februari 2021 dengan
menggunakan pembelajaran akuntansi model problem based learning pukul
08.00 -09.30 WIB atau pada jam ke 2 dan 3 dengan materi kompetensi dasar
akuntansi perusahaan dagang menganalisis transaksi jurnal penyesuaian.
Adapun tahap pada siklus II yaitu sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Tahap persiapan meliputi kegiatan:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang


kompetensi akuntansi perusahaan dagang yaitu menganalisis
transaksi jurnal penyesuaian yang akan disampaikan sesuai dengan
model pembelajaran problem based learning.
2) Menyusun daftar anggota kelompok siswa sesuai dengan model
pembelajaran problem based learning.
3) Mempersiapkan materi dan soal-soal tentang kompetensi dasar
akuntansi perusahaan dagang, materi tersebut disusun dan disiapkan
oleh peneliti untuk mengetahui hasil belajar siswa Kelas XI AKL.
20

b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran di kelas yang biasanya menggunakan
metode ceramah, maka pada siklus I penelitian ini pembelajaran
disesuaikan dengan penerapan model pemebelajaran problem based
learning yang telah direncanakan. Adapun pelaksanaannya sebagai
berikut:
1) Kegiatan Awal
a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa.

b) Guru mengecek kehadiran siswa.

c) Guru melakukan apersepsi mengenai gambaran umum materi

serta memberikan arahan hubungan pembelajaran pertemuan

kemarin dan sekarang.

d) Guru menyampaikan KD, tujuan pembelajaran, dan Langkah-

langkah pembelajaran

e) Guru melakukan pre-test

2) Kegiatan Inti
a) Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam kegiatan

pemecahan masalah dalam materi jurnal penyesuaian pada

akuntansi perusahaan dagang.

b) Guru membagi siswa ke dalam kelompok 4-5 siswa.

Mengerjakan tugas kelompok berupa study kasus transaksi

jurnal penyesuaian.

c) Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang

sesuai mengenai penjelasan dan solusi tugas yang diberikan.

d) Siswa mempresentasikan hasil diskusi dalam pengerjaantugas

kelompok yang diberikan.

e) Menganalisis dan mengevaluasi hasil yang dipresentasikan


21

dalam proses pemecahan masalah dalam tugas yang diberikan

3) Kegiatan Akhir
f) Guru Bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari
g) Guru melakukan post-test
h) Melakukan kegiatan refleksi tentang kegiatan belajar yang
sudah dilaksanakan.
i) Menyampaikan materi pembelajaran berikutnya.
j) Menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

c. Tahap Pengamatan
Setelah pembelajaran pada siklus II selesai, dilakukan tes evaluasi
dalam bentuk tes mandiri dengan materi menganalisis transaksi jurnal
penyesuaian pada tabel berikut ini:

Tabel 2. Data Hasil Belajar Siswa Siklus II


Silkus II
No Nama Siswa
Nilai Keterangan
1 ADE SISKA AYU 88.46 TUNTAS
2 AHMAD RIZKY 100 TUNTAS
3 ANITA 90.38 TUNTAS
4 ARIN DINA PUTRI 90.38 TUNTAS
5 BAKIDAH 90.38 TUNTAS
6 BUDI AGUS PUTRA 100 TUNTAS
7 DESI PRATAMA 90.38 TUNTAS
8 DESMITA 88.46 TUNTAS
9 DWI SHELI 86.54 TUNTAS
10 EKA RAHAYU 96.15 TUNTAS
11 ELA 92.31 TUNTAS
12 EPRIANI 96.15 TUNTAS
13 ENOK 96.15 TUNTAS
14 EVA 92.31 TUNTAS
15 INDAH 82.69 TUNTAS
22

16 IRFAN SUANDI 53.87 BELUM TUNTAS


17 KIKI 88.46 TUNTAS
18 LAYSA AYU 80.77 TUNTAS
19 MONIKA TIARA 96.15 TUNTAS
20 NIKEN JULIANA 94.23 TUNTAS
21 NOVALIA 92.31 TUNTAS
22 PUTRI MONICA 96.15 TUNTAS
23 RIVALDO 88.46 TUNTAS
24 RESI 88.46 TUNTAS
25 SHERLY RANA D TIDAK HADIR
26 SELVI 100 TUNTAS
27 SONI ERISON 100 TUNTAS
28 SATRIA TIDAK HADIR
29 SUTANTO 92.31 TUNTAS
30 SUCI VANELA 96.15 TUNTAS
31 YOLA MELINDA 96.15 TUNTAS

Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa hasil


belajar siswa kelas XI AKL SMK Negeri 1 OKU SELATAN pada siklus
II menunjukan nilai rata-rata 91,18 dari 29 siswa. Sebanyak 28 siswa
sudah TUNTAS, sedangkan terdapat 1 siswa yang BELUM TUNTAS
karena masih dibawah KKM yaitu 80. Nilai tertinggi adalah 100. Nilai
terendah adalah 53,87.
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil pada siklus II terdapat adanya peningkatan hasil
Belajar Siswa yang ditunjukan dengan peningkatan skor rata-rata nilai
yang ditetapkan.
23

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Penerapan Pembelajaran PBL dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas XI AKL SMK Negeri 1 OKU SELATAN

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, menunjukan

bahwa penerapan model pembelajaran problem based learning di kelas XI

AKL SMK Negeri 1 OKU Selatan dapat meningkat hasil belajar siswa

pada mata pelajaran praktikum akuntansi perusahaan jasa, dagang, dan

manufaktur kompetensi dasar akuntansi perusahaan dagang. Hal tersebut

dapat dilihat pada tes evaluasi mandiri yang dilakukan setelah selesai

pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Berikut tabel perbandingan hasil

tes evaluasi mandiri siswa:

Tabel 3. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II.


Nilai
No Nama Siswa
Siklus 1 Siklus 2
1 ADE SISKA AYU 63.64 88.46
2 AHMAD RIZKY 86.36 100
3 ANITA 86.36 90.38
4 ARIN DINA PUTRI 54.55 90.38
5 BAKIDAH 72.73 90.38
6 BUDI AGUS PUTRA 72.73 100
7 DESI PRATAMA 77.27 90.38
8 DESMITA 63.64 88.46
9 DWI SHELI 77.27 86.54
10 EKA RAHAYU 81.82 96.15
11 ELA 36.36 92.31
12 EPRIANI 68.18 96.15
13 ENOK 72.73 96.15
14 EVA 86.36 92.31
15 INDAH 50.00 82.69
16 IRFAN SUANDI 54.55 53.87
17 KIKI 31.82 88.46
18 LAYSA AYU 63.64 80.77
19 MONIKA TIARA 72.73 96.15
20 NIKEN JULIANA 77.27 94.23
24

21 NOVALIA 59.10 92.31


22 PUTRI MONICA 68.18 96.15
23 RIVALDO 72.73 88.46
24 RESI 59.09 88.46
25 SHERLY RANA D 50.00
26 SELVI 50.00 100
27 SONI ERISON 90.91 100
28 SATRIA
29 SUTANTO 72.73 92.31
30 SUCI VANELA 50.00 96.15
31 YOLA MELINDA 36.36 96.15

Rata-rata 65.30 91.18


Nilai Tertinggi 90.91 100.00
Nilai Terendah 31.82 53.87
Jumlah Nilai >80 5 28
Persentase Ketuntasan 16,67% 93,33%

Perolehan persentase ketuntasan hasil belajar di siklus I belum

mencapai kriteria keberhasilan yang telah direncanakan, yaitu 16,67% dari

kriteria keberhasilan 75%. Meskipun demikian, secara keseluruhan hasil

persentase ketuntasan hasil belajar setelah diterapkannya model

pembelajaran PBL sudah berhasil mengalami peningkatan mulai dari siklus

I ke siklus II. Siklus II diperoleh hasil 93,33% sehingga telah mencapai

kriteria minimal sebesar 75%.

Berdasarkan hasil belajar siswa sebelum diterapkannya

pembelajaran PBL pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan.

Hasil belajar siswa siklus II lebih baik dari siklus I. peningkatan tersebut

terjadi karena beberapa faktor seperti proses adaptasi, waktu pengerjaan

soal, suasana atau keadaan siswa, dan materi setiapsiklus berbeda. Pada

siklus I, siswa secara keseluruhan belum bisa beradaptasi dengan model

PBL. Masih terlihat beberapa siswa pada saat berdiskusi fokusnya tidak

pada materi, dan juga belum mempersiapkan materi dengan baik. Pada
25

siklus II, siswa sudah mengetahui hal apa yang akan dilakukan dan juga

sudah mengerti secara teknis model PBL dan sebelum pembelajaran siswa

sudah benar-benar menyiapkan materi yang akan dipelajari serta lebih aktif

untuk bertanya ketika tidak memahami materi yang telah didiskusikan.


26

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian tindakan

kelas pada kompetensi dasar akuntansi perusahaan dagang kelas XI AKL

SMK Negeri 1 OKU SELATAN dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran problem based learning dapat

meningkatkan hasil belajar pada kompetensi dasar akuntansi

perusahaan dagang kelas XI AKL SMK Negeri 1 OKU SELATAN.

Hal tersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan persentase ketuntasan

hasil belajar siswa dengan batas KKM yaitu 80. Sebelum diterapkannya

model pembelajaran problem based learning adalah 54,84% kemudian

meningkat hingga 93,33%.

B. Saran

1. Bagi Guru
a. Guru perlu lebih mematangkan persiapan untuk menerapkan

pembelajaran problem based learning karena banyak perlengkapan

dan beberapa teknis yang memerlukan panduan ketika belum

terbiasa menggunakan model pembelajaran tersebut.

b. Saat mengerjakan soal guru lebih tegas dalam mengawasi agar

tidak terjadi kerja sama yang dilakukan untuk soal yang seharusnya

harus dikerjakan secara mandiri.

c. Guru lebih komunikatif lagi kepada siswa agar siswa merasa

paham dan jelas saat penyampaian materi dan perlu bervariatif d


27

alam metode mengajar agar siswa tidak jenuh.

2. Bagi Siswa
a. Siswa lebih menyiapkan lagi untuk setiap pembelajaran tidak

hanya pada saat ada penelitian.

b. Siswa perlu membiasakan diri untuk mengerjakan soal-soal secara

mandiri dan mengerjakan secara berkelompok saat mendapatkan

soal berkelompok.

c. Siswa perlu fokus dengan menyimpan Handphone.


28

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan & Iif Khoiru Ahmadi. (2010). Kontruksi Pengembangan


Pembelajaran (Pengaruh Terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum).
Jakarta: Grasindo.

Arifin, Zainal.(2012). Evaluasi Pembelajaran.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2010).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Leonardus Baskoro Pandu Y. (2010). ―Penerapan Model Problem Based Learning


Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran
Komputer (KK6) Di SMK N 2 Wonosari Yogyakarta.‖ Skripsi. Yogyakarta:
FT UNY.
Nana Sudjana. (2014). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.


Rusmono. (2012). Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu
Perlu. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.
LAMPIRAN 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 01)

Sekolah : SMK Negeri 1 OKU SELATAN


Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan
Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Mata Pelajaran : Praktikum Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang
Manufaktur
Kelas/Semester : XI / 2 (Genap)
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Alokasi Waktu : 2 @ 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

B. Kompetensi Dasar
3.8 Menerapkan buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal, sistematika
pencatatan, dan bentuk jurnal
4.8 Melakukan pencatatan buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Pengetahuan
3.8.1 Menjelaskan Konsep Debet dan Kredit
3.8.2 Mejelaskan Sistematika Pencatatan Jurnal
3.8.3 Menjelaskan Bentuk Jurnal
29
Keterampilan
4.8.1 Menganalisis Bukti Transaksi
4.8.2 Membuat Jurnal Transaksi Perusahaan Dagang

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat:
a. Menjelaskan Konsep Debet dan Kredit
b. Menjelaskan Sistematika Pencatatan Jurnal
c. Menjelaskan Bentuk Jurnal
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat
memahami konsep debet dan kredit, sistematika pencatatan jurnal, bentuk
jurnal pada perusahaan dagang.
3. Setelah berdiskusi, peserta didik akan dapat menalar konsep debet dan kredit,
sistematika pencatatan jurnal, bentuk jurnal pada perusahaan dagang dengan
benar.
4. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik model
Cooperative Learning peserta didik terampil:
a. Menganalisis Bukti Transaksi
b. Membuat Jurnal Transaksi Perusahaan Dagang

E. Materi Pembelajaran
• Perusahaan Dagang :
1. Konsep debet dan kredit dalam menganalisis buku jurnal
2. Sistematika pencatatan jurnal
3. Bentuk jurnal

F. Pendekatan, Model dan Metode


1. Pendekatan Pembelajaran : Proses Berpikir Ilmiah (Saintifik)
2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, ceramah, dan tanya jawab

30
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pertemuan I
Pendahuluan Pada kegiatan pendahuluan guru: 10 menit
a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa.

b) Guru mengecek kehadiran siswa.

c) Guru melakukan apersepsi mengenai gambaran umum

materi serta memberikan arahan hubungan pembelajaran

pertemuan kemarin dan sekarang.

d) Guru menyampaikan KD, tujuan pembelajaran, dan

Langkah-langkah pembelajaran

e) Guru melakukan pre-test

Kegiatan a) Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam kegiatan 70 menit


Inti
pemecahan masalah dalam materi jurnal pada akuntansi

perusahaan dagang.

b) Guru membagi siswa ke dalam kelompok 4-5 siswa.

Mengerjakan tugas kelompok berupa study kasus transaksi

jurnal.

c) Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi

yang sesuai mengenai penjelasan dan solusi tugas yang

diberikan.

d) Siswa mempresentasikan hasil diskusi dalam pengerjaan

31
tugas kelompok yang diberikan.

e) Menganalisis dan mengevaluasi hasil yang dipresentasikan

dalam proses pemecahan masalah dalam tugas yang

diberikan

Penutup a) Guru Bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah 10 menit


dipelajari
b) Guru melakukan post-test

c) Melakukan kegiatan refleksi tentang kegiatan belajar

yang sudah dilaksanakan.

d) Guru menyampaikan materi untuk berikutnya

e) Guru menutup pelajaran dengan do’a dan salam

H. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Instrumen dan Teknik Penilaian
a. Pengetahuan

32
Jenis
Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal Soal
Soal
3.8 Menerapkan 3.8.1 Menjelaskan Siswa dapat Tes 1. Jelaskan
Konsep Debet Konsep Debet menjelaskan tulis Konsep
dan Kredit, dan Kredit konsep debet Debet dan
Sistematika 3.8.2 Menjelaskan dan kredit, Kredit
Pencatatan Sistematika sistematika pada
Jurnal, Bentuk Pencatatan pencatatan Perusahaan
Jurnal, Bukti Jurnal jurnal, bentuk Dagang!
Transaksi, dan 3.8.3 Menjelaskan jurnal 2. Sebutkan
Jurnal Bentuk Jurnal perusahaan dan
Transaksi dagang. Jelaskan
Perusahaan
Metode
Dagang.
Pencatatan
untuk
Persediaan
Barang
Dagang!

3. Buatlah
satu jurnal
transaksi
pada
perusahaan
dagang!

Kunci Jawaban Soal:


1. Konsep Debet dan Kredit pada akuntansi merupakan sebuah istilah untuk
penempatan akun-akun. Akun tersebut antara lain seperti Harta (Asset), Hutang,
Modal, Beban, dan Pendapatan. Akun-akun tersebut dalam setiap penempatan pasti
berbeda. Misal seperti akun Harta dan Beban posisi normalnya adalah jika

33
bertambah nominal maka posisi nya terdapat di debet sedangkan jika berkurang
nominalnya maka posisi disebelah kredit. Begitu pula sebaliknya, akun Hutang,
Modal dan Pendapatan jika nominalnya bertambah maka posisi disebelah kredit
sedangkan jika berkurang pada posisi debet. Unsur-unsur tersebut dicatat ke dalam
debit dan kredit secara berpasangan atau double entry.

2. Sistem pencatatan transaksi keuangan dalam perusahaan dagang terdapat dua, yaitu:
a. Metode Fisik/Periodik
Dalam sistem periodic (physical system), pencatatan persediaan barang dagang
hanya dilakukan pada akhir periode. Pembelian dan penjualan dicatat dalam akun
pembelian dan akun penjualan. Pengambilan barang untuk keperluan pribadi
dicatat prive di debit, dan penjualan di kredit sebesar harga pokok. Sehingga
mencatat transaksi pembelian menggunakan akun pembelian dan kas jika
transaksi dilakukan secara tunai. Jika kredit maka menggunakan akun pembelian
dan utang dagang.
b. Metode Perpectual/Permanen
Dalam sistem perpectual/permanen (perpectual system), pencatatan persediaan
barang dagang dilakukan secara kontinu terus menerus, yaitu setiap transaksi yang
mempengaruhi persediaan barang dagang dicatat ke dalam akun persediaanbarang
dagang. Sehingga ketika ada penjualan maka akan mendebit harga pokok dan
mengkredit persediaan barang dagang.

3. Berikut transaksi dan jurnal penjualan barang dagang secara kredit :


Tanggal 20 januari 2014 dijual secara kredit kepada CV Abadi Jaya barang dagang
senilai Rp 1.200.000 (Faktur No 004). Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal seperti:

Tanggal Keterangan Debet Kredit

20 Jan Piutang Usaha Rp 1.200.000


14 Penjualan Rp 1.200.00

34
Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai

Skor Soal No. 1

1. Skor 7 : jika siswa menjelaskan 7 unsur kata kunci


2. Skor 6 : jika siswa menjelaskan 6 unsur kata kunci
3. Skor 5 : jika siswa menjelaskan 5 unsur kata kunci
4. Skor 4 : jika siswa menjelaskan 4 unsur kata kunci
5. Skor 3 : jika siswa menjelaskan 3 unsur kata kunci
6. Skor 2 : jika siswa menjelaskan 2 unsur kata kunci
7. Skor 1 : jika siswa menjelaskan 1 unsur kata kunci

Skor Soal No. 2


1. Skor 8 : jika siswa menjelaskan 8 unsur kata kunci
2. Skor 7 : jika siswa menjelaskan 7 unsur kata kunci
3. Skor 6 : jika siswa menjelaskan 6 unsur kata kunci
4. Skor 5 : jika siswa menjelaskan 5 unsur kata kunci
5. Skor 4 : jika siswa menjelaskan 4 unsur kata kunci
6. Skor 3 : jika siswa menjelaskan 3 unsur kata kunci
7. Skor 2 : jika siswa menjelaskan 2 unsur kata kunci
8. Skor 1 : jika siswa menjelaskan 1 unsur kata kunci

Skor Soal No. 3


1. Skor 8 : jika siswa menjawab 8 unsur kata kunci
2. Skor 7 : jika siswa menjawab 7 unsur kata kunci

35
3. Skor 6 : jika siswa menjawab 6 unsur kata kunci
4. Skor 5 : jika siswa menjawab 5 unsur kata kunci
5. Skor 4 : jika siswa menjawab 4 unsur kata kunci
6. Skor 3 : jika siswa menjawab 3 unsur kata kunci
7. Skor 2 : jika siswa menjawab 2 unsur kata kunci
8. Skor 1 : jika siswa menjawab 1 unsur kata kunci

Contoh Pengolahan Nilai


IPK No Soal Skor Penilaian 1 Nilai
1. 1 7 Nilai perolehan KD
2. 2 5 pegetahuan : rerata dari nilai
3. 3 7 IPK
Jumlah 19 (19/23) * 100 = 82,61

b. Keterampilan

Rubrik Penilaian Keterampilan

Kategori
IPK
90 – 100 80 - 89 70 - 79 60 – 69
4.8.1 Melakukan Siswa dapat Siswa Siswa Siswa dalam
analisis bukti menganalisi dapat menganalisi menganalisi
transaksi pada s bukti menganalis s bukti sbukti
perusahaan transaksi is bukti transaksi transaksi
dagang pada transaksi pada pada
perusahaan pada perusahaan perusahaan
dagang perusahaan dagang dagang
dengan dagang dengan dengan
benar dan dengan kurang tidak benar
lengkap benar tapi benar dan dan tidak

36
Kategori
IPK
90 – 100 80 - 89 70 - 79 60 – 69
kurang kurang lengkap
lengkap lengkap

4.8.2 Membuat Siswa dapat Siswa Siswa dalam Siswa dalam


jurnal membuat dalam membuat membuat
transaksi jurnal membuat jurnal jurnal
perusahaan transaksi jurnal transaksi transaksi
dagang perusahaan transaksi perusahaan perusahaan
dagang perusahaan dagang dagang
sesuai dagang sesuai sesuai
akunnya sesuai akunnya akunnya
dengan akunnya dengan dengan
benar dan dengan kurang tidak benar
lengkap benar tapi benar dan dan tidak
kurang kurang lengkap
lengkap lengkap

2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

RENCANA RENCANA
KOMPETENSI DASAR
REMIDI PENGAYAAN
Memahami konsep debet dan • Menjelaskan Memberi tugas untuk
kredit, sistematika pencatatan ulang materi yang membaca referensi
jurnal, dan bentuk jurnal belum paham dan membuat
perusahaan dagang dengan metode ringkasan materi
dan media yang berikutnya yaitu
berbeda konsep debit dan
kredit serta sistem
• Mengerjakan pencatatan perpectual

37
jenis soal yang pada perusahaan
belum KKM dagang
(setara/lebih
mudah tingkat
kesulitannya)
untuk soal
pengetahuan

I. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media : Modul Pembelajaran, Power Point Presentation
2. Alat : Laptop, LCD
3. Bahan : Lembar Kerja Siswa
4. Sumber Belajar :
a. Toto Sucipto. 2014. Akuntansi Perusahaan Jasa dan Dagang. Jakarta:
Yudhistira.
b. Hendri Somantri. 2015. Akuntansi Perusahaan Dagang. Bandung:
Armico.
c. Internet

Mengetahui Gunung Terang, 01 Januari 2021


Kepala SMK NEGERI 1 OKU SELATAN, Guru Mata Pelajaran

Anita Asmara,S.Pd
NIP 1993091920222018

38
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2

Sekolah : SMK Negeri 1 OKU SELATAN


Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan
Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Mata Pelajaran : Praktikum Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang Manufaktur
Kelas/Semester : XI / 2 (Genap)
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Alokasi Waktu : 2 @ 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

B. Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisis Transaksi Jurnal Penyesuaian
4.10 Membuat Jurnal Penyesuaian

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


Pengetahuan
3.10.1 Menjelaskan Transaksi Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang
3.10.2 Menganalisis Transaksi Jurnal Penyesuaian Pengaruhnya Terhadap Saldo
Akun-akun Buku Besar

Keterampilan
4.10.1 Membuat jurnal penyesuaian
4.10.2 Memposting jurnal penyesuaian ke akun-akun buku besar yang terkait

39
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat:

a. Menjelaskan transaksi jurnal penyesuaian perusahaan dagang


b. Menjelaskan transaksi jurnal penyesuaian pengaruhnya terhadap saldo
akun-akun buku besar
c. Membuat jurnal penyesuaian

2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat memahami
transaksi jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang.
3. Setelah berdiskusi, peserta didik akan dapat menalar transaksi-transaksi
penyesuaian apa saja yang terdapat di perusahaan dagang dengan benar
4. Diberikan contoh kasus sederhana, peserta didik akan dapat
mengelompokkan/mengklasifikasikan transaksi-transaksi apa saja yang perlu
diseusaikan di perusahaan dagang dengan benar

E. Materi Pembelajaran
• Perusahaan Dagang :
1. Pengertian Jurnal Penyesuaian
2. Tujuan Jurnal Penyesuaian
3. Akun yang perlu Disesuaikan
4. Macam Pendekatan Penyesuaian
5. Contoh Transaksi Perusahaan Dagang

F. Pendekatan, Model dan Metode


1. Pendekatan Pembelajaran : Proses Berpikir Ilmiah (Saintifik)
2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, ceramah, dan tanya jawab

G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

40
Pertemuan I
Pendahuluan Pada kegiatan pendahuluan guru: 10 menit
f) Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa.

g) Guru mengecek kehadiran siswa.

h) Guru melakukan apersepsi mengenai gambaran umum

materi serta memberikan arahan hubungan pembelajaran

pertemuan kemarin dan sekarang.

i) Guru menyampaikan KD, tujuan pembelajaran, dan

Langkah-langkah pembelajaran

j) Guru melakukan pre-test

Kegiatan f) Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam kegiatan 70 menit


Inti
pemecahan masalah dalam materi jurnal penyesuaian pada

akuntansi perusahaan dagang.

g) Guru membagi siswa ke dalam kelompok 4-5 siswa.

Mengerjakan tugas kelompok berupa study kasus transaksi

jurnal penyesuaian.

h) Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi

yang sesuai mengenai penjelasan dan solusi tugas yang

diberikan.

i) Siswa mempresentasikan hasil diskusi dalam pengerjaan

tugas kelompok yang diberikan.

j) Menganalisis dan mengevaluasi hasil yang dipresentasikan

dalam proses pemecahan masalah dalam tugas yang

diberikan

41
Penutup f) Guru Bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah 10 enit
dipelajari
g) Guru melakukan post-test

h) Melakukan kegiatan refleksi tentang kegiatan belajar

yang sudah dilaksanakan.

i) Guru menyampaikan materi untuk berikutnya

j) Guru menutup pelajaran dengan do’a dan salam

H. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


Instrumen dan Teknik Penilaian
a. Pengetahuan
Kompetensi Jenis
Indikator Indikator Soal Soal
Dasar Soal
Menganalisis 3.10.1 Menganali 1. Siswa dapat Tes (Terlampir)
transaksi jurnal sis menjelaskan tulis
penyesuaian transaksi Pengertian
jurnal Jurnal
penyesuaia Penyesuaian
n pada
pengaruhn perusahaan
ya dagang.
terhadap
2. Siswa dapat
akun-akun
menyebutkan
buku besar
akun apa saja
yang harus
disesuaikan
di perusahaan

42
dagang.

3. Siswa dapat
menganalisis
transaksi
untuk
disesuaikan
pada
perusahaan
dagang

Kunci Jawaban Soal:


(Terlampir)

Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai


Skor Soal No. 1
1. Skor 4 : jika siswa menjelaskan 4 unsur kata kunci
2. Skor 3 : jika siswa menjelaskan 3 unsur kata kunci
3. Skor 2 : jika siswa menjelaskan 2 unsur kata kunci
4. Skor 1 : jika siswa menjelaskan 1 unsur kata kunci
Skor Soal No. 2
1. Skor 8 : jika siswa menyebutkan 8 unsur kata kunci
2. Skor 7 : jika siswa menyebutkan 7 unsur kata kunci
3. Skor 6 : jika siswa menyebutkan 6 unsur kata kunci
4. Skor 5 : jika siswa menyebutkan 5 unsur kata kunci
5. Skor 4 : jika siswa menyebutkan 4 unsur kata kunci
6. Skor 3 : jika siswa menyebutkan 3 unsur kata kunci
7. Skor 2 : jika siswa menyebutkan 2 unsur kata kunci
8. Skor 1 : jika siswa menyebutkan 1 unsur kata kunci

43
Skor Soal No. 3
1. Skor 14 : jika siswa menjawab 7 unsur kata kunci
2. Skor 12 : jika siswa menjawab 6 unsur kata kunci
3. Skor 10 : jika siswa menjawab 5 unsur kata kunci
4. Skor 8 : jika siswa menjawab 4 unsur kata kunci
5. Skor 6 : jika siswa menjawab 3 unsur kata kunci
6. Skor 4 : jika siswa menjawab 2 unsur kata kunci
7. Skor 2 : jika siswa menjawab 1 unsur kata kunci

Contoh Pengolahan Nilai


IPK No Soal Skor Penilaian 1 Nilai
1. 1 4 Nilai perolehan KD
2. 2 7 pegetahuan : rerata dari nilai
3. 3 10 IPK
Jumlah 21 (21/26) * 100 = 80,77

b. Keterampilan

Kategori
IPK
90 – 100 80 - 89 70 - 79 60 – 69
4.1.1 Melakukan Siswa dapat Siswa Siswa Siswa dalam
analisis mengenali dapat mengenali mengenali
transaksi jurnal mengenali jurnal jurnal
jurnal penyesuaian jurnal penyesuaian penyesuaian
penyesuaian pada penyesuaia pada pada
perusahaan n pada perusahaan perusahaan
dagang perusahaan dagang dagang
dengan dagang dengan dengan
benar dan dengan kurang tidak benar

44
Kategori
IPK
90 – 100 80 - 89 70 - 79 60 – 69
lengkap benar tapi benar dan dan tidak
kurang kurang lengkap
lengkap lengkap
4.1.2 Siswa dapat Siswa Siswa dalam Siswa dalam
Mengklasifikasika mengklasifi dalam mengklasifi mengklasifi
n jurnal kasikan mengklasif kasikan kasikan
penyesuaian pada jurnal ikasikan jurnal jurnal
perusahaan dagang penyesuaian jurnal penyesuaian penyesuaian
pada penyesuaia pada pada
perusahaan n pada perusahaan perusahaan
dagang perusahaan dagang dagang
sesuai dagang sesuai sesuai
akunnya sesuai akunnya akunnya
dengan akunnya dengan dengan
benar dan dengan kurang tidak benar
lengkap benar tapi benar dan dan tidak
kurang kurang lengkap
lengkap lengkap

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

RENCANA RENCANA
KOMPETENSI DASAR
REMIDI PENGAYAAN
Memahami jurnal penyesuaian • Menjelaskan Memberi tugas untuk
pada perusahaan dagang ulang materi yang membaca referensidan
belum paham membuat

45
Mengelompokkan dengan metode ringkasan materi
jurnal penyesuaian dan media yang berikutnya yaitu
pada perusahaan berbeda jurnal penyesuaian
dagang pada perusahaan
• Mengerjakan dagang
jenis soal yang
belum KKM
(setara/lebih
mudah tingkat
kesulitannya)
untuk soal
pengetahuan

8. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


5. Media : Modul Pembelajaran, Power Point Presentation
6. Alat : Laptop, LCD
7. Bahan : Lembar Kerja Siswa
8. Sumber Belajar :
a. Toto Sucipto. 2014. Akuntansi Perusahaan Jasa dan
Dagang. Jakarta:Yudhistira.

b. Internet

Mengetahui Gunung Terang, 01 Januari 2021


Kepala SMK NEGERI 1 OKU SELATAN, Guru Mata Pelajaran

Anita Asmara,S.Pd
NIP 1993091920222018

46
LAMPIRAN 2
POTO PEMBELAJARAN

47
LAMPIRAN 3
UNDANGAN SEMINAR LAPORAN PTK

Perihal : undangan seminar laporan PTK

Kepada

Yth Bapak/Ibu…………………………………………

Di

Tempat

Sehubungan dengan telah selesainya penulitan laporan penelitian Tindakan kelas yang saya lakukan,
maka saya bermaksud mengundang bapak/ibu sekalian dalam seminar hasil penelitian Tindakan kelas
yang akan dilaksanakan pada:

Hari : Selasa

Tanggal : 22 Maret 2022

Waktu : 10.00 WIB-selesai

Tempat : LAB SMK N 1 OKU SELATAN

Judul PTK : Penerapan model pembelajaran PBL untuk meningkatkan hasil belajar pada KD
Akuntansi perusahaan dagang kelas XI AKL semester genap tahun ajaran 2020/2021

Demikianlah undangan ini kami sampaikan, besar harapan saya semoga Bapak/Ibu dapat memenuhi
undangan ini. Dan mudah-mudahan Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan rahmatNya agar
selalu mempermudah segala urusan kita. Aamiin

Gunung terang Guru peneliti


15 Maret 2022

Anita Asmara, S.Pd


NIP.

48
LAMPIRAN 4
DAF
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 OKU SELATAN
Aîamat • Jalan Muaradua Kim KM 10. Desa Gunung Torang Kecamaları Boay Sandaoy @l
KabupaNn Ogan Xomerin-g Ulu Seletan, Pruyin$t $umatera 9efatan, Kode Pos 3Z277

DAFTAR HADIR SEMINAR PENELFHAN TINDAKAN KELAS PENERAPAN MODEL PBL TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA KD AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG KELAS XI AKL SMK
NEGERI 1 OKU SELATAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2020/2021

NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN


1

5
6
7
8
9
10 / “ 10
11 11
12 12
13 13
14 14 t},
15 15 'I,'
16 16 '’
7
18
19
20
21 21
22
23
24 24 i

49
25
S0
27
28

31 .

33 r.

47
' 48
49 y
' 50

Peneliti

Anita Asmara,S.Pd
NIP 199309932021222018

50
LAMPIRAN 5

POTO KEGIATAN SEMINAR LAPORAN PTK

51
52

Anda mungkin juga menyukai