Anda di halaman 1dari 47

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENGGUNAAN METODE TEAM BASED LEARNING MELALUI DISKUSI


DALAM RANGKA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
DIKELAS IX.8 SMPN 1 LEMBAH MELINTANG
TP 2021 / 2022

Oleh :

ZUHAILA, S.Pd

SMP N 1 LEMBAH MELINTANG

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KABUPATEN PASAMAN BARAT


TP 2021/2022
Penggunaan Team Based Learning Melalui Diskusi Dalam
Rangka Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa
Di Kelas IX.8 SMPN 1 Lembah Melintang TP 2021 / 2022

Oleh

ZUHAILA, S.Pd

ABSTRAK

Penulis mengadakan penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan


berkolaborasi dan penguasaan konsep peserta didik kelas IX.8 SMP N 1 Lembah Melintang
melalui pendekatan team based learning dimana sebelum diterapkan pendekatan tersebut
persentase tingkat ketuntasan hasil belajar siswa tidak sampai 65 %.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus,
dimana masing-masing terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan,
observasi/evaluasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah tes. Metode tes dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar
siswa. Penelitian ini melibatkan siswa kelas IX.8 SMP N 1 Lembah Melintang yang
berjumlah 30 orang. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode
deskriptif kuantitatif.
Rata-rata persentase tingkat hasil belajar Matematika siswa pada siklus I adalah hampir
75% berada pada kategori sedang, dan pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 90% berada
pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi model pembelajaran berbasis
masalah dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas IX.8 SMP N 1
Lembah Melintang.

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan
Kelas ini dengan judul “Penggunaan Team Based Learning Melalui Diskusi Dalam Rangka
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Di Kelas IX.8 SMPN 1 Lembah Melintang TP
2021 / 2022
Meningkatkan Kemampuan Kolaborasi dan Penguasaan Konsep melalui pendekatan
team based learning pada materi Persamaan kuadrat di kelas IX.8 SMP N 1 Lembah tahun
pelajaran 2021/2022 Dalam melakukan penelitian ini penulis mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih
kepada Kepala SMP N 1 Lembah Melintang Ibuk Hj. Erlinda S.Pd serta semua pihak yang
telah membantu peneliti yang tidak dapat diucapkan satu-persatu.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan menjadi amal ibadah dan diridhoi Allah
SWT. Penulis sudah berupaya menghasilkan karya ini sebaik mungkin, oleh karena itu jika
masih terdapat kesalahan yang luput dari koreksi maka penulis mengharapkan saran dan
kritik yang sifatnya membangun. Akhir kata penulis berharap semoga apa yang telah penulis
lakukan dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan masyarakat umum lainnya

Pasaman Barat, November 2021

Penulis

4
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Persentase ketuntasan pos test 1............................................................32

Tabel 1.2 Persentase nilai kolaborasi 1….............................................................32

Tabel 1.3 Persentase ketuntasan pos test 2…........................................................34

Tabel 1.4 Persentase nilai kolborasi 2...................................................................34

Tabel 1.5 Persentase nilai praktikum.....................................................................35

Tabel 1.6 Persentase distribusi respon siswa........................................................35

Tabel 2.1 pencapaian indikator.............................................................................36

5
DAFTAR ISI

ABSTRAK..........................................................................................................3

KATA PENGANTAR........................................................................................4

DAFTAR TABEL...............................................................................................5

DAFTAR ISI.......................................................................................................6

BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................7
B. Rumusan Masalah...............................................................................9
C. Strategi Pemecahan Masalah…..........................................................9
D. Tujuan Penelitian…............................................................................10
E. Manfaat Penelitian…..........................................................................11

BAB 2. LANDASAN TEORI

A. Kajian Teoritis…................................................................................12
B. Penelitian yang Relevan….................................................................19
C. Kerangka Berfikir...............................................................................19
D. Hipotesa Tindakan…..........................................................................20

BAB 3. METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian…............................................................................21
B. Subjek Penelitian…............................................................................21
C. Sumber Data…...................................................................................21
D. Teknik dan Alat Pengumpul Data…...................................................21
E. Validasi Data…..................................................................................22
F. Teknik Analisa Data...........................................................................23
G. Indikator Kinerja….............................................................................25
H. Prosedur Penelitian….........................................................................25

BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

6
A. Deskripsi Kondisi Awal......................................................................29
B. Deskripsi Siklus 1…...........................................................................31
C. Deskripsi Siklus 2…...........................................................................34
D. Pembahasan tiap Siklus......................................................................39
E. Kesimpulan Hasil Penelitian…...........................................................40

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.........................................................................................41
B. Saran...................................................................................................41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

7
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan di sekolah berbagai usaha telah dilakukan
oleh pihak yang berkompeten dalam bidang pendidikan antara lain penyempurnaan kurikulum
latihan kerja guru penyediaan sarana alat bantu. Pengajaran pemantapan proses pembelajaran
penggunaan metode pembelajaran yang tepat.
Pembelajaran Matematika diharapkan dapat memberikan pengetahuan (kognitif)
pengetahuan (kognitif) yang merupakan tujuan utama dari pembelajaran. yang dimaksud
adalah pengetahuan dasar dari prinsip Jenis pengetahuan dan konsep yang bermanfaat untuk
kehidupan sehari-hari. Pengetahuan
Secara garis besar tentang fakta yang ada di alam untuk dapat memahami dan
memperdalam lebih lanjut dan melihat adanya keterangan serta keteraturannya. Pembelajaran
sains diharapkan pula memberikan keterampilan (psikomotorik), kemampuan sikap ilmiah
(afektif), pemahaman, kebiasaan dan apresiasi dalam mencari jawaban terhadap suatu
permasalahan. Selain itu seiring dengan penerapan Kurikulum 2013 hal yang harus disikapi
dan dijalankan oleh PTK sesuai kaidah yang ada, penanaman nilai- nilai karakter sangat
perlu bagi peserta didik yang mencakup penilaian sikap
Disamping nilai pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran yang monoton dapat
menyebabkan peserta didik merasa bosan mengikuti pembelajaran di kelas. Dalam proses
pembelajaran peserta didik hanya mendengar dan menyaksikan penjelasan dari guru dan mencatat
apa yang ditulis guru di papan tulis. Padahal partis Matematikasi aktif selama proses
pembelajaran dapat mempengaruhi sejauh mana pemahaman tentang konsep yang dipelajarinya.
Sehingga guru sebagai ujung tombak dalam pendidikan mempunyai tanggungjawab yang lebih
luas sebagai pengajar dan pendidik. Tugas guru diharapkan dapat menciptakan kegiatan belajar
mengajar yang efektif, yaitu menghasilkan sesuatu yang se suai dengan yang diharapkan.
Masalah yang ditemukan pada diri peserta didik SMP N 1 Lembah Melintang adalah
peserta didik masih memandang bahwa pelajaran Matematika merupakan pelajaran yang sulit
difahami dan membosankan, tidak menarik dan cendrung untuk orang yang pintar-pintar saja.
Sebagai pendidik penulis juga memandang kurangnya kemampuan peserta didik untuk
8
bekerjasama dan sosial, sehingga tidak terciptanya pengetahuan yang lebih bermakna dan
kemampuan berkomunikasi tidak terlihat pada peserta didik.

9
Hal ini terlihat dari minat belajar yang kurang, postes rata-rata masih di bawah standar
ketuntasan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan minat belajar dan hasil
belajar peserta didik antara lain :
(1) penyediaan buku panduan lembar kerja peserta didik
(2) menerapkan metode-metode pembelajaran.
Namun, usaha yang telah dilakukan tersebut masih belum menunjukkan adanya
peningkatan yang memuaskan. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan hasil belajar
peserta didik rendah, antara lain :
(1) metode pembelajaran yang digunakan masih monoton, misalnya dengan
menggunakan metode ceramah yang kurang memanfaatkan media dan sumber belajar;
(2) Pembelajaran yang melakukan percobaan tidak melibatkan peserta didik;
(3) Guru kurang bisa menggali potensi peserta didik;
(4) peserta didik masih pasif di dalam mengikuti pelajaran dan diskusi kelompok;
(5) peserta didik takut untuk bertanya kepada guru pada saat proses belajar mengajar;
(6) peserta didik tidak berani untuk tampil maju di depan kelas pada saat
presentasi
(7) Guru lebih menekankan pada aspek pengetahuan saja;
(8) desain pembelajaran yang dibuat guru belum optimal
Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis ingin mengatasi permasalahan ini.
Solusi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan ini adalah penerapan pembelajaran
team based learning. Penulis berharap dengan metode team based learning ini, peserta
didik lebih aktif dan dapat membangun kemampuan berpikir secara individu maupun
kelompok. Pelaksanaan kegiatan mengajar dengan metode team based learning diharapkan
dapat membangkitkan semangat peserta didik kelas IX.8 SMP N 1 Lembah Melintang di
dalam mengikuti pelajaran Matematika sehingga tidak menimbulkan kebosanan dan
kejenuhan. Selain itu, melalui metode team based learning ini, diharapkan kemampuan
kolaborasi dan penguasaan konsep peserta didik semakin meningkat dan dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran Matematika. Untuk itu penulis menerapkan
pembelajaran dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Kolaborasi dan Penguasaan
Konsep Peserta didik melalui Pendekatan Team based learning

10
Pada Materi Pelajaran Persamaan kuadrat di Kelas IX.8 Tahun Pelajaran
2021/2022”

B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dipaparkan dalam Penelitian ini adalah apakah
pembelajaran dengan pendekatan Team based learning pada peserta didik kelas IX.8 pada
materi Persamaan kuadrat dapat meningkatkan kemampuan kolaborasi dan penguasaan
konsep peserta didik ?

C. Strategi Pemecahan Masalah

Untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi dan penguasaan konsep peserta didik SMP
N 1 Lembah Melintang IX.8, perlu adanya perubahan metode pembelajaran yaitu
menggunakan metode team based learning dalam pembelajaran Matematika di kelas IX.8
pada pokok bahasan persamaan kuadrat

11
Pembelajaran diskusi memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan, merencanakan penyelidikan untuk menjawab pertanyaan, mengumpulkan data/
bukti berdasarkan hasil penyelidikan atau dari berbagai sumber, mengomunikasikan, dan
mempertahankan hasil penyelidikannya. Kegiatan pembelajaran “berorientasi pada diskusi”
membekalkan kemampuan pada peserta didik untuk melakukan diskusi ilmiah yang terdiri
atas: mengidentifikasi pertanyaan yang mengarahkan pada suatu penyelidikan ilmiah,
merancang dan melakukan penyelidikan ilmiah, menggunakan teknologi dan matematika
untuk memperbaiki penyelidikan, merumuskan dan merevisi penjelasan ilmiah dengan
menggunakan logika dan bukti, mengenali dan menganalisis penjelasan dan model alternatif,
serta mengomunikasikan dan mengajukan argumen ilmiah. Hal ini sejalan dengan
keterampilan Proses Sains men urut Conceptual Framework for New Science Education
Standards (2011) yaitu:
Mengajukan pertanyaan (untuk ilmu pengetahuan) dan mendefinisikan masalah (untuk
rekayasa)
1. Mengembangkan dan menggunakan model
2. Merencanakan dan melakukan investigasi
3. Menganalisis dan menafsirkan data
4. Menggunakan matematika dan berpikir komputasional
5. Membangun penjelasan (untuk ilmu pengetahuan) dan merancang solusi (untuk
rekayasa)
6. Terlibat dalam argumentasi ilmiah berdasarkan bukti
7. Mendapatkan, mengevaluasi, dan mengomunikasikan informasi

D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi dan penguasaan
konsep peserta didik kelas IX.8 setelah penerapan pembelajaran Team based learning.

12
E. Manfaat Penelitian

1. Bagi peserta didik, melatih kecakapan intelektual dan mampu membangun konsep
secara mandiri
2. Bagi guru, sebagai salah satu alternative pengembangan inovasi pembelajaran
Matematika berbasis diskusi dalam peningkatan kompetensi
3. Bagi peneliti sebagai bahan masukan dan menguatkan implementasi kurikulum
nasional yang menekankan pada penggunaan pendekatan saintifik pada pelajaran
Matematika.

13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Pengertian TBL Team based learning adalah sebuah strategi pedagogik yang
menggunakan kelompok siswa bekerja bersama-sama dalam tim untuk mempelajari bahan
mata pelajaran. Sasaran utama team based learning adalah menyediakan kesempatan bagi
siswa untuk melatih konsep mata pelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Mayona dan Irawati (2009) menyatakan bahwa pada metode team based learning (TBL),
pengajar lebih memberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
kemampuan bekerjasama karena memberikan bobot yang lebih besar kepada proses diskusi
(peer discussion) dan belajar individu (individual study) dibandingkan dengan proses
pembelajaran konsep yang berpusat pada pengajar (instructor input/lecture). Team based
learning (TBL) adalah sebuah pembelajaran aktif dan strategi pembelajaran dengan kelompok
kecil yang menyediakan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan
konsep melalui tahap aktivitas-aktitas, meliputi kerja individual (individual work), kerja tim
(teamwork), dan umpan balik cepat 15 (immediate feedback) (Parmele et al, 2012). Lebih
lanjut Parmelee (2012) menyatakan bahwa TBL digunakan untuk kelas-kelas besar (>100
mahasiswa) atau kelas yang lebih kecil.
Pengertian Metode Pembelajaran Diskusi Diskusi adalah percakapan ilmiah yang
berisikan pertukaran pendapat, pemunculan ide-ide serta pengujian pendapat yang dilakukan
oleh beberapa orang yang tergabung dalam kelompok untuk mencari kebenaran. Metode
diskusi merupakan kegiatan tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalaman
secara teratur. Tujuannya ialah untuk memperoleh pengertian bersama yang lebih jelas dan
lebih teliti mengenai sesuatu. Disamping itu, untuk mempersiapkan dan merampungkan
keputusan bersama. Oleh karena itu, diskusi berbeda dengan debat yang tidak lebih dari
perang mulut, dimana orang beradu argumentasi, paham, dan kemampuan persuasi guna
memenangkan pahamnya sendiri. Diskusi juga berbeda dari ceramah. Diskusi tidak hanya
melibatkan pengarahan guru. Oleh karenanya, diskusi megandung nilai demokratis dengan
memberikan kepada semua siswa untuk mengeluarkan dan mengembangkan ide-ide mereka.
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu
masalah, yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk
dibahas dan dipecahkan bersama.
1 Dalam pembelajaran diskusi mempunyai arti suatu situasi dimana guru dengan siswa
14
atau siswa dengan siswa yang lain saling 1 Jumanta Hamdayama, Model dan Metode
Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter, Ghalia Indonesia, Bogor, 2015, hlm. 131 11 bertukar
pendapat secara lisan, saling berbagi gagasan dan pendapat. Biasanya diskusi digunakan oleh
guru apabila hendak:2 1) Memanfaatkan berbagai kemampuan yang ada (dimiliki) oleh siswa.
2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan kemampuannya masing-
masing.
3) Memperoleh umpan balik dari siswa tentang apakah tujuan yang telah dirumuskan
telah tercapai.
4) Membantu siswa belajar berpikir teoritis dan praktis lewat berbagai mata pelajaran dan
kegiatan sekolah.
5) Membantu siswa belajar menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman-
temannya.
6) Membantu siswa menyadari dan mampu merumuskan berbagai masalah yang di lihat
baik dari pengalaman sendiri maupun dari pelajaran.
7) Mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut. b. Tujuan Metode Pembelajaran
Diskusi Tujuan metode pembelajaran diskusi adalah memotivasi atau memberi stimulasi
kepada siswa agar berpikir kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-
pikirannya dan mengambil suatu jawaban aktual atau satu rangkaian jawaban yang didasarkan
atas pertimbangan yang seksama.3 Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran
kelompok atau kerja kelompok yang di dalamnya melibatkan beberapa orang siswa untuk
menyelesaikan pekerjaan atau tugas atau permasalahan. Metode mengajar diskusi merupakan
cara mengajar yang dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui 2 Trianto, Model-
model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Prestasi Pustaka Publisher,
Jakarta, 2011, hlm. 117 3 Jumanta Hamdayama, Op. Cit., hlm. 133 12 suatu problema atau
pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama.4 c.
Langkah-langkah Metode Pembelajaran Diskusi Agar dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode diskusi berjalan dengan efektif, maka perlu dilakukan langkah-langkah
melaksanakan metode diskusi sebagai berikut:5
1) Langkah Persiapan a) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang
bersifat umum maupun tujuan khusus. b) Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. c) Menetapkan masalah yang akan dibahas. d)
Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi,
15
misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti moderator,
notulis dan tim perumus manakala diperlukan.
2) Pelaksanaan Diskusi a) Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat
memengaruhi kelancaran diskusi. b) Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi,
misalnya menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturanaturan diskusi sesuai dengan jenis
diskusi yang akan dilaksanakan. c) Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang
telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim
belajar yag menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain
sebagainya. 4 Sri Anitah W, dkk., Strategi Pembelajaran di SD, Universitas Terbuka,
Tangerang Selatan, 2012, hlm. 5.20 5 Jumanta Hamdayama, Op. Cit., hlm. 135 13 d)
Memberikan kesempatn yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan
gagasan dan ide-idenya. e) Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang
dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi
melebar dan tidak fokus.
3) Menutup Diskusi Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan metode
diskusi hendaklah dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a) Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.
b) Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta diskusi
sebagai umpan balik untuk perbaika selanjutnya.
c). Karakteristik Metode Pembelajaran Diskusi6 Dalam penggunaan metode diskusi, bahan
pelajaran harus dikemukakan dengan topik permasalahan atau persoalan yang akan
menstimulus siswa menyelesaikan permasalahan/persoalan. Untuk menjawab atau
menyelesaikan permasalahan/persoalan tersebut, perlu dibentuk kelompok yang terdiri dari
beberapa siswa sebagai anggota dalam kelompok tersebut. Tugas utama guru dalam kegiatan
ini adalah lebih banyak berperan sebagai pembimbing, fasilitator atau motivator supaya
interaksi dan aktivitas siswa dalam diskusi menjadi efektif. Aktivitas siswa dalam diskusi
harus dibimbing dan dapat diterapkan cara berpikir yang ilmiah. Secara langsung maupun
tidak langsung siswa akan ditempatkan sebagai objek sekaligus subjek dalam pembelajaran.
Di samping itu siswa akan terlatih dalam kemampuan bekerja sama dan kemampuan
berbahasa secara lisan maupun tulisan. 6 Sri Anitah W, dkk., Op. Cit, hlm. 5.20 14
E. Kelebihan Metode Pembelajaran Diskusi7 Beberapa kelebihan dalam menggunakan
metode diskusi diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Menyadarkan siswa bahwa masalah
16
dapat dipecahkan dengan berbagai jalan dan bukan satu jalan (satu jawaban saja). 2)
Menyadarkan siswa bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara
konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusn yang lebih baik. 3) Membiasakan siswa untuk
mendengarkan pendapat orang lain, sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri dan
membiasakan bersikap toleran. 4) Membiasakan siswa untuk berpikir kritis dan mau
mengungkapkan ide-ide kritisnya. f. Kekurangan Metode Pembelajaran Diskusi Dengan
kelebihan-kelebihan yang telah disebutkan diatas, dalam metode diskusi juga mempunyai
kekurangan. Kekurangan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.
2) Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
3) Apabila siswa tidak memahami konsep dasar permasalahan, maka diskusi tidak efektif.
4) Hanya dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
5) Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal.
6) Alokasi waktu yang sulit karena banyak memakan waktu

17
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setingan Penelitian
1. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai november 2021
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini merupakan pengalaman mengajar di SMP N 1 Lembah Melintang yang
beralamat di Jalan Halmahera Ujunggading. Hal yang akan dicapai dan ditingkatkan pada
proses pembelajaran Team based learning (TBL) ini adalah meningkatkan kemampuan
kolaborasi dan penguasaan konsep peserta didik.

B. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas IX.8 SMP N 1
Lembah Melintang .tahun pelajaran 2021/2022. Pengambilan subjek penelitian ini
didasarkan pada kondisi kelas yang mampu mewakili peserta didik kelas VIII secara
keseluruhan.

C. Sumber Data
Adapun datanya adalah peserta didik kelas IX.8SMP N 1 Lembah Melintang tahun
pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 29 orang terdiri dari 14 laki-laki dan 16 perempuan.

D. Teknik dan Alat Pengumpul Data


Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes,
wawancara, dokumentasi dan catatan lapangan.
1. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pemusatan perhatian terhadap objek dengan
menggunakan seluruh indera. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
kemampuan kolaborasi peserta didik pada saat

19
pembelajaran berlangsung. Hasil observasi digunakan untuk melihat peningkatan proses
pembelajaran dengan menggunakan strategi pendekatan TBL.
2. Tes
Tes digunakan untuk melihat kemajuan hasil belajar peserta didik setelah berakhirnya
pembelajaran.
3. Catatan lapangan
Catatan lapangan berisi deskripsi pembelajaran dan refleksi penelitian tentang
penggunaan strategi pembelajaran dengan pendekatan Team based learning dalam
pembelajaran matematika. Catatan lapangan ini dideskripsikan dengan jelas dan lengkap.

E. Validasi Data
Penelitian ini dipergunakan untuk mencari suatu strategi pembelajaran yang tepat untuk
meningkatkan kemampuan kolaborasi dan penguasaan konsep peserta didik melalui
pendekatan bekerja team , sehingga

20
Arah penelitian ini yaitu meningkatkan kemampuan kolaborasi dan penguasaan konsep
peserta didik pada materi Persamaan kuadrat Instrumen yang digunakan dalam pembelajaran
ini adalah instrumen berupa tes dan nontes. Adapun instrumen yang digunakan yaitu :
(1) lembar evaluasi (kognitif)
(2) lembar kegiatan peserta didik;
(3) lembar observasi kolaborasi peserta didik.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan teknik pengamatan, teknik evaluasi,
data dan angket.
Pada penelitian tindakan kelas ini proses validasi data dilakukan dengan meminta
penilaian terhadap para ahli dan praktisi berkenaan dengan isi dan kisi – kisi dari tes tertulis
yang digunakan sebagai alat pengumpul data, sehingga alat yang digunakan untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam penelitian ini kevalidannya benar-benar dapat
dipertanggung jawabkan.

Teknik Analisa Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan tes. Teknik
analisis data yang digunakan pada penelitian ini yakni analisis data observasi dengan
menggunakan rumus lalu akan didapatkan skor, yang kemudian skor tersebut akan dihitung
kedalam bentuk presentase. Kemudian dengan adanya skor presentase dari hasil observasi
akan dikategorikan kemampuan kolaborasi dan penguasaan konsep peserta didik (Arikunto,
2010). Sebagai tambahan peneliti akan membuat angket respon peserta didik terhadap
pembelajaran dengan pendekatan TBL.
Penilaian dilaksanakan dengan :
Nilai Postes sesuai dengan KKM SMP N 1 Lembah Melintang .(70)
Kriteria Predikat
< 70 D
70 – 80 C
81 – 90 B
91 – 100 A

21
Nilai Kemampuan Kolaborasi

Angka Predikat
> 90 - 100 Amat Baik
> 80 – 90 Baik
> 70-80 Cukup
> 60-70 Sedang
≤ 60 Kurang

Nilai Praktikum / kelompok


Rentang Nilai Praktikum
Angka Predikat
> 90 – 100 Amat Baik
> 80 – 90 Baik
> 70-80 Cukup
> 60-70 Sedang
≤ 60 Kurang

Respon Peserta didik Terhadap Pembelajaran


Tabel Distribusi respon peserta didik terhadap pembelajaran Team based learning
N INTERVAL KRITERIA RESPON
O A % B % C % D % E %
1 85 – 100 SAN
G
A
T
S
E
T
U
J

22
U
2 69 – 84 SET
U
J
U
3 53 – 68 TIDAK
SETUJU

4 37 – 52 SANGAT
TIDAK
SETUJU
JUMLAH
RATA-RATA

23
Indikator Kinerja
Hasil penelitian tindakan kelas ini tercapai sesuai dengan harapan bila dalam penelitian
ini :
Menjelaskan konsep persamaan kuadrat dalam kehidupan sehari-hari melalui proses
pembelajaran.
Menunjukkan grafik pada proses persamaan kuadrat
Terampil dalam melakukan percobaan-percobaan tentang persamaan kuadrat
Kemampuan kolaborasi peserta didik meningkat
Peserta didik mampu mengajukan pertanyaan, merencanakan penyelidikan untuk
menjawab pertanyaan, mengumpulkan data/ bukti berdasarkan hasil penyelidikan atau dari
berbagai sumber, mengomunikasikan, dan mempertahankan hasil penyelidikannya.

Prosedur Penelitian
Sebelum mengadakan tindakan pada penelitian ini, maka peneliti mengadakan observasi
cara mengajar guru dalam kelas serta mencari data kemampuan awal penguasaan materi
Persamaan kuadrat dari peserta didik.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus namun bila dari dari dua siklus
yang direncanakan masih terdapat masalah yang harus dipecahkan maka dapat dilanjutkan
dengan siklus berikutnya. Pelaksanaan prosedur penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti
adalah sebagai berikut :
Deskripsi siklus I

Tahap perencanaan tindakan.


Dalam tahap perencanaan tindakan pada siklus ini, kegiatan yang dilakukan adalah:
Peneliti menyusun silabus yang berkaitan dengan materi persamaan kuadrat
Peneliti merancang skenario pembelajaran sesuai dengan pendekatan
Team based learning.

24
Merancang alat pengumpul data berupa tes, observasi dan angket dan digunakan untuk
mengetahui pemahaman kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan materi persamaan
kuadrat serta mengetahui kemampuan kolaborasi dan respons peserta didik terhadap
pembelajaran.

Tahap refleksi.
Peneliti menganalisa hasil pekerjaan peserta didik dan hasil observasi yang dilakukan
pada peserta didik guna menentukan langkah berikutnya. Peneliti membuat pengelompokkan
peserta didik didasarkan pada hasil yang didapatkan peserta didik pada evaluasi yang
dilakukan.

25
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Kondisi Awal


Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan, maka peneliti mengadakan observasi
dan pengumpulan data dari kondisi awal kelas yang akan diberi tindakan, yaitu kelas IX.8
SMP N 1 Lembah Melintang, tahun pelajaran 2021/2022.
Pengetahuan awal ini perlu diketahui agar penelitian ini sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh peneliti, apakah benar kelas ini perlu diberi tindakan yang sesuai dengan apa
yang akan diteliti yaitu penerapan pendekatan Team based learning untuk meningkatkan
kemampuan kolaborasi dan penguasaan konsep peserta didik pada materi persamaan kuadrat
Untuk mengungkap kondisi awal dari kelas yang menjadi objek tindakan kelas ini maka
peneliti melakukan langkah – langkah sebagai berikut:
B. Perencanaan Tindakan.
Untuk mengetahui kondisi awal dari kelas IX.8SMP N 1 Lembah Melintang tahun
2021/2022 maka peneliti merencanakan observasi langsung pada pengajaran yang dilakukan
oleh guru pengajar matematika pada saat mengajarkan materi Persamaan kuadrat serta
pengalaman peneliti dalam mengajar kemampuan kolaborasi dan penguasaan konsep peserta
didik sangat kurang pada beberapa materi matematika .
Observasi langsung pada pengajaran yang dilakukan guru untuk mengetahui pendekatan
dan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru pengajar saat menyampaikan materi
persamaan kuadrat
Peneliti menyiapkan alat tes yang akan digunakan sebagai alat mengukur kemampuan
awal materi persamaan kuadrat dari peserta didik.

26
C` Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan untuk mengukur kemampuan awal peserta didik di awali menyampaikan
tujuan pembelajaran serta materi persamaan kuadrat tanpa menggali pemahaman konsep
peserta didik tentang persamaan kuadrat dan peserta didik tidak melakukan prediksi dan
pelaksanaan praktikum di rancang oleh guru. Dalam menyampaikan materi persamaan
kuadrat memerlukan waktu 1 jam dan peserta didik mengerjakan lembaran kerja berdasarkan
kelompoknya dan 10 menit tanya jawab tentang materi Persamaan kuadrat dari hasil kerja
kelompok, selanjutnya guru memberikan postest dengan menggunakan soal yang telah
dirancang sebelumnya.

D. Hasil Pengamatan.
Berdasarkan hasil Postes yang didapat ternyata pemahaman konsep Persamaan kuadrat
peserta didik masih sangat rendah . Pada pembelajaran berlangsung terlihat peserta didik
bekerja secara individual bagi yang rajin tampa melibatkan teman diskusinya dan yang lain
justru lebih banyak bermain dengan hanya menompangkan nama pada lembaran kerja untuk
dapat nilai sehingga nilai kolaborasinya di bawah rata-rata.

E. Refleksi.
Dari kondisi awal yang ada tersebut maka perlu diadakan suatu tindakan untuk
meningkatkan kemampuan penguasaan materi persamaan kuadrat dari peserta didik kelas
IX.8 SMP N 1 Lembah Melintang.
Berdasarkan tanya jawab yang dilakukan peneliti terhadap peserta didik, terungkap
bahwa peserta didik masih memandang bahwa pelajaran

27
matematika merupakan pelajaran yang sulit difahami dan membosankan, tidak menarik
dan cenderung untuk orang yang pintar-pintar saja. Sebagai pendidik peneliti juga
memandang kurangnya kemampuan peserta didik untuk bekerjasama dan sosial, sehingga
tidak terciptanya pengetahuan yang lebih bermakna dan kemampuan berkomunikasi tidak
terlihat pada peserta didik.
Berdasarakan kondisi tersebut maka peneliti merencanakan penelitian tindakan kelas
untuk mengatasi permasalahan ini adalah penerapan pembelajaran team based learning.
Penulis berharap dengan metode team based learning ini, peserta didik lebih aktif dan dapat
membangun kemampuan berpikir secara individu maupun kelompok. Pelaksanaan kegiatan
mengajar dengan metode team based learningdiharapkan dapat menggairahkan peserta
didik kelas IX.8 SMP N 1 Lembah Melintang di dalam mengikuti pelajaran matematika
sehingga tidak menimbulkan kebosanan dan kejenuhan. Selain itu, melalui metode team
based learning ini, diharapkan kemampuan kolaborasi dan penguasaan konsep peserta didik
semakin meningkat dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran
matematika.

Deskripsi siklus I
Pelaksanaan
Pada pembelajaran siklus I ini peneliti memulai dengan merencanakan
tindakan yang meliputi:
Discovery Learning
Peserta didik Topik persamaan kuadrat disampaikan dalam dua kali pertemuan, melalui
lima level of diskusi dengan rincian sebagai berikut : Pertemuan ke-1 (2 X 40 menit):
1. Discovery learning,
2. Interactive demonstrations,
3. Diskusi lessons,

28
membangun konsep:

29
Pada langkah ini, peserta didik maju ke depan dan membentuk garis bilanagn demontrasi
siswa yang menjadi titik acuan berger ak melangkah ke kanan bila di tambah dan ke kiri bila
tanda di kurangkemudian secara bersama-sama membangun konsep titik acuan, konsep
operasi persamaan kuadrat bulat dan operasinya. Berikutnya siswa membangun konsep
hubungan operasi persamaan kuadrat bulat
Interactive Demonstration
Peserta didik memprediksi
Pada tahap ini, peserta didik mengamati guru dan perwakilan peserta didik melakukan
demonstrasi Persamaan kuadrat Selanjutnya, Peserta didik memprediksi dan mengamati hasil
percobaan dan bagaimana bentuk hubungan tanda positif dan negatif , dan bagaimana nilai
yang diperoleh dari operasi persamaan kuadrat tersebut.
Diskusi Lesson
Peserta didik mengidentifikasi hubungan ilmiah:
Secara berkelompok peserta didik melakukan percobaan Persamaan kuadrat dengan
menggunakan alat peraga kemudian membuat konsep hubungan antara persamaan kuadrat .
Peserta didik diarahkan untuk dapat mengidentifikasi dan mengendalikan percobaan
persamaan kuadrat yang menjadi alat peraga adalah siswa yang maju ke depan kelas tadi
membentuk garis persamaan kuadrat.
Dalam menyampaikan materi tentang persamaan kuadrat memerlukan waktu 80 menit
dengan sekaligus mengerjakan lembaraan peserta didik dan diakhir pembelajaran peserta
didik sudah siap merancang kegiatan pratikum untuk pertemuan berikutnya. Pada pertemuan
pertama ini peneliti melakukan observasi dengan melihat kemampuan kolaborasi peserta
didik dari hasil akhir lembaran kerja yang sudah siap dan dipresentasikan, sehingga
kemampuan kolaborasi peserta didik dengan beberapa indikator akan dapat dinilai. Pada
pelaksanaan observasi ini selama proses pembelajaran. Selanjutnya dilaksanakan postes
dengan waktu 5 menit.

30
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang dicapai dari pembelajaran team based learning pada peserta
didik kelas VIII. 1 pada pokok bahasan Persamaan kuadrat semester I tahun pelajaran
2021/2022 dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran
team based learning terbukti kemampuan kolaborasi dan penguasaan konsep peserta didik
semakin meningkat dari nilai pengetahuan dan nilai keterampilan yang diperoleh selama
proses dan produk yang dihasilkan. Guru merasa puas melihat aktivitas dan kerjasama
peserta didik yang luar biasa serta nilai postes yang b a i k .

B. SARAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh, ternyata pembelajaran team based learning pada mata
pelajaran matematika sangat cocok untuk diterapkan. Hal ini terbukti bahwa metode tersebut
dapat memberikan kontribusi yakni adanya peningkatan dari hasil belajar dan kemampuan
berkolaborasi peserta didik kelas IX.8 pada pokok bahasan Persamaan kuadrat Dengan
demikian, pembelajaran dengan menggunakan pendekatan team based learning dapat
digunakan para guru, terutama guru yang memegang mata pelajaran exact. Namun demikian,
tidak menutup bagi guru pada mata pelajaran yang lain untuk mencoba menggunakan
pendekatan team based learning di dalam pembelajarannya.
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan berdasarkan temuan – temuan dari
pembelajaran yang menggunakan pendekatan TBL. Mengidentifikasi topik yang sesuai
dengan TBL. Siapkan RPP yang sesuai dengan langkah – langkah pembelajaran team based
learning .

31
DAFTAR PUSTAKA

Andiasari, Liena dkk. 2015. Penggunaan Model Diskusi Dengan Metode Eksperimen.
Probolinggo: SMPN 10. (Jurnal).
Arifin, Zaenal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama: Jakarta.
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Dahar, RW. 1991. Teori-Teori Belajar. Jakarta : Erlangga.
Fairuzabadi, Afrizal dkk. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Diskusi Terbimbing.
Jembur: FKIP UJ. (Jurnal)
Hariyadi, Dedy dkk. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Diskusi Terbimbing.
Malang: UNM. (Jurnal)
Iswatun dkk. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Diskusi Terbimbing. Semarang:
UNS. (Jurnal)
Kusumaryono, Heru dkk. 2013. Penerapan TBL. Bae Kudus: SMAN 1. (Jurnal)
Sagala syaiful, M.Pd. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Siburian, Jodion. 2010. Model Pembelajaran Sains. Jakarta : UJ.
Sulaeman, Asep Agus. 2018. Unit Pembelajaran MATEMATIKA SMP Berbasis
Diskusi.
PPPPTK MATEMATIKA: Bandung.
Wena, M. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi
Aksara.
Winkel. 1991. Psikologi Pengajar. Jakarta: Gramedia.

32
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP N 1 Lembah Kelas/Semester : IX ( Sembilan )/Ganjil P8


Melintang Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x
Mata Pelajaran : Matematika Pertemuan)
Materi
Pokok : Persamaan dan Fungsi Kuadrat

1, Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan Mampu:
 Menentukan akar persamaan kuadrat dengan memfaktorkan, jika diberikan persamaan
kuadrat dan dikerjakan secara teliti.
 Mengidentifikasi jumlah dan hasil kali akar-akar dari persamaan kuadrat berdasarkan
koefisien-koefisiennya, jika diberikan persamaan kuadrat dan dikerjakan secara teliti.
 Menentukan akar persamaan kuadrat dengan melengkapkan kuadrat sempurna, jika
diberikan persamaan kuadrat dan dikerjakan secara teliti

Alat dan Media


Pembelajaran
Alat : Laptop , lcd/proyektor, Sumber : Internet, sumber
belajar yang relevan
Media : Gambar , powepoint, Buku Guru &
Pembelajran Siswa

2, Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
(religius)
 Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan (mengecek kehadiran peserta didik)
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
 Membimbing siswa untuk membentuk kelompok yang sudah ditetapkan
Sintak Kegiatan Inti ( 100 Menit )
pembelajara

33
n
Orientasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca
peserta didik dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait
kepada materi Persamaan Kuadrat
masalah
Guru Mengajukan pertnyaan (Hots):
 Berapakah nilai x dengan (x – 1)(x – 2) = 0?
 Bagaimana bentuk persamaan kuadrat yang akar-akarnya 2 dan 5?
 10. Nyatakan persamaan 2(x2 + 1) = x(x + 3) dalam bentuk umum
persamaan kuadrat ?
Membimbing Aktivitas (4c)
penyelidikan  siswa untuk mengisi dan menjawab pertanyaan pada bagian di bawah
individu dan ini. Sebagai petunjuk untuk jawabannya lihat tulisan yang berwarna
kelompok biru:
Tahap inti dari metode ini adalah memfaktorkan persamaan kuadrat x2 + bx +
c menjadi (x + p)(x + q) atau bisa dituliskan

x2 + bx + c = (x + p)(x + q)
x2 + bx + c = x2 + (p + q)x + (p × q)

Jadi, untuk memfaktorkan harus dicari bilangan p dan q sedemikian hingga b


= p + q dan c = p × q
 Peserta didik Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
Proses
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
pemecahan
 Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait
masalah
pembelajaran.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
 Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah
 Guru meminta salah seorang peserta didik memimpin doa dengan disiplin.

34
3, Penilaian
(Asesmen)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan
sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric
penilaian

35
Lampiran 2
Instrumen Pengetahuan
Petunjuk:
1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal
2. Jawablah pada lembar jawaban yang telah disediakan
3. Selesaikan soal berikut dengan tepat
4. Beri tanda silang (x) pada jawaban yang menurut anda benar

1. Jika x1 dan x2 adalah akar – akar persamaan kuadrat x 2 + px + 1 = 0, maka persamaan


2 2
kuadrat yang akar – akarnya + dan x1 + x2 adalah …
x1 x 2
2 2
A. x – 2p x + 3p = 0
B. x2 + 2px + 3p2 = 0
C. x2 + 3px + 2p2 = 0
D. x2 – 3px + 2p2 = 0
E. x2 + p2x + p = 0
2. Suatu fungsi kuadrat mempunyai nilai minimum –2 untuk x = 3 dan untuk x = 0 nilai fungsi
16. Fungsi kuadrat itu adalah …
A. f(x) = 2x2 – 12x + 16
B. f(x) = x2 + 6x + 8
C. f(x) = 2x2 – 12x – 16
D. f(x) = 2x2 + 12x + 16
E. f(x) = x2 – 6x + 8
3. Nilai maksimum dari fungsi f(x) = –2x 2 + (k+5)x + 1 – 2k adalah 5. Nilai k yang positif
adalah …
A. 5
B. 6
C. 7
D. 8
E. 9
4. Absis titik balik grafik fungsi f(x) = px2 + ( p – 3 )x + 2 adalah p. Nilai p = …
A. -3
B. -3/2
C. -1
D. 2/3
E. 3
5. Hasil kali akar-akar persamaan kuadrat 2 x 2−4 x +6=0 adalah...
A. 3
B. 2
1
C.
2
−1
D.
2
E. −¿2
Jawab :
Soal Jawaban Skor
1. Jika x1 dan x2 adalah akar – akar
36
persamaan kuadrat x2 + px + 1 = 0,
maka persamaan kuadrat yang akar –
2 2
akarnya + dan x1 + x2 adalah …
x1 x 2
A. x – 2p2x + 3p = 0
2

B. x2 + 2px + 3p2 = 0 D. x2 – 3px + 2p2 = 20


0
2 2
C. x + 3px + 2p = 0
D. x2 – 3px + 2p2 = 0
E. x2 + p2x + p = 0
2. Suatu fungsi kuadrat mempunyai nilai
minimum –2 untuk x = 3 dan untuk x =
0 nilai fungsi 16. Fungsi kuadrat itu
adalah …
A. f(x) = 2x2 – 12x + 16 A . f(x) = 2x2 – 12x20
2
B. f(x) = x + 6x + 8 + 16
C. f(x) = 2x2 – 12x – 16
D. f(x) = 2x2 + 12x + 16
E. f(x) = x2 – 6x + 8
3. Nilai maksimum dari fungsi f(x) = –2x2
+ (k+5)x + 1 – 2k adalah 5. Nilai k
yang positif adalah …
A. 5
B. 6 C. 7 20
C. 7
D. 8
E. 9
4. Absis titk balik grafik fungsi f(x) = px 2
+ ( p – 3 )x + 2 adalah p. Nilai p = …
A. -3
B. -3/2 B. -3/2 20
C. -1
D. 2/3
E. 3
5. Hasil kali akar-akar persamaan kuadrat
2
2 x −4 x +6=0 adalah...
A. 3
B. 2
1
C.
2
−1 A. 3 20
D.
2
E. −¿2
Total skor maksimal 10100

37
Lampiran : 3
Pengetahuan
NO NAMA L/P
Nila Predikat Ket
i
1 Abdul hamid L 90 B Tuntas
2 Adetia P 90 B Tuntas
3 Adnan L 82 B Tuntas
4 Ahmad Alfi P 86 B Tuntas
5 Ahmad Fauzi L 87 B Tuntas
6 Annisa Taharah P 87 B Tuntas
7 Arifan Riski L 92 A Tuntas
8 Fitri Seridayanti P 88 B Tuntas
9 Gian ananta P 89 B Tuntas
10 Haipa fakhriatul P 83 B Tuntas
11 Ikwal hamdi P 86 B Tuntas
12 Mutia Azzahra L 84 B Tuntas
13 Nadhira Aghnia L 87 B Tuntas
14 Nadya Putri P 82 B Tuntas
15 Naomi arieska L 88 B Tuntas
16 Nikmah L 85 B Tuntas
17 Nima Khairani P 90 B Tuntas
18 Raidul Syafiq P 89 B Tuntas
19 Razellight L 87 B Tuntas
20 Rizka Aziza L 85 B Tuntas
21 Robi Saputra P 85 B Tuntas
22 Sariful Mahdi L 87 B Tuntas
23 Serli P 81 B Tuntas
24 Shobirin L 86 B Tuntas
25 Siti Zahirah P 77 C Tuntas

38
26 Vanesa Putri P 85 B Tuntas
27 Vatya Azzahra P 91 A Tuntas
28 Wahdini P 88 B Tuntas
29 Zalfa Zahirah P 87 B Tuntas

Nilai KKM = 70 Dengan rentang nilai


< 70 = kurang dengan predikat D 70 – 80 = Cukup dengan predikat C

39
81 – 90 = Baik dengan predikat B

91 – 100 = Amat Baik dengan predikat A Persentase ketuntasan

No kriteria Jumlah Predikat


1. < 70 0 D
2. 70 – 80 1 C
3. 81 – 90 27 B
4. 91 – 100 2 A

Hasil belajar peserta didik setelah memperoleh pembelajaran dengan menggunakan


metode team based learning menunjukkan tercapainya nilai diatas 80 di atas 90%. Hal ini
berbeda dengan pembelajaran yang biasa dilakukan sebelumya pada topik-topik yang lain
Predikat B biasanya tidak lebih dari dua puluh lima orang, dan yang dibawah KKM lebih dari
lima orang ketika diadakan postes.

40
Lampiran 4

ANGKET RESPON PESERTA DIDIK


TERHADAP PEMBELAJARAN TEAM BASED LEARNING (TBL) TOPIK PERSAMAAN
KUADRAT UNTUK MEMBEKALKAN KEMAMPUAN KOLABORASI DAN
PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK SMP N 1 LEMBAH MELINTANG .KELAS
IX.8

Nama Peserta didik : ...............................................................................

Kelas : ...............................................................................

Tanggal : .......................................................

Waktu : 30 Menit

Petunjuk:

1) Berilah tanda cek (√) sesuai kolom nomor persetujuan (1, 2, 3, 4) yang Anda
berikan berdasarkan setiap pertanyaan atau pernyataan yang diberikan di sampingnya,
sebagai tanggapan atau respon Anda,
Dengan kriteria:

1 = Sangat tidak setuju; 2 = Tidak Setuju; 3 = Setuju; 4 = Sangat Setuju

2) Responlah setiap butir pernyataan atau pertanyaan yang diberikan sesuai


dengan penilaian atau sikap pribadi Anda sendiri dan bukan karena dorongan orang lain.
3) Respon Anda tidak ada pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar yang
telah atau akan Anda capai dalam pembelajaran MATEMATIKA. Untuk itu, jawablah
dengan jujur sesuai hati nurani masing-masing tanpa merasa ada tekanan dari siapapun.
Butir-butir pertanyaan atau pernyataan dan pilihan responnya:

41
Pilihan
No. Pertanyaan/Pernyataan Respon
1 2 3 4
A Respon terhadap Proses Pembelajaran

1 Cara pembelajaran seperti ini, team based learning (TBL)


sangat menarik dan menyenangkan
2 Pembelajaran TBL memberikan kesempatan
mengemukakan ide atau gagasan

3 Pembelajaran matematika dengan TBL memberikan


saya pengalaman belajar lebih banyak dari pada pembelajaran
lainnya.

4 Cara belajar seperti ini membuat saya berani mengajukan


pertanyaan terhadap guru maupun teman

5 Melalui pembelajaran ini saya mampu menjelaskan dan


menyimpulkan berdasarkan bukti/hasil percobaan

6 Pembelajaran matematika dengan langkah-langkah yang


diberikan guru (TBL) memudahkan dalam mengingat-ingat
konsep-konsep persamaan kuadrat

7 Cara belajar seperti ini (TBL) menumbuhkan kreatif


peserta didik

8 Cara belajar seperti ini menumbuhkan minat dan rasa


ingin tahu

9 Cara belajar seperti ini menumbuhkan sikap kritis,


berfikir ilmiah dan kerjasama
Teman dalam kelompok diskusi sangat mendukung
proses pembelajaran sehingga kami bisa bekerjasama dengan
10
baik

11 Melalui pembelajaran ini (TBL) saya bisa merencanakan


dan melaksanakan eksperimen dan mengumpulkan data hasil
eksperimen

12 Melalui pembelajaran ini (TBL) saya bisa menyelesaikan


masalah atau menerapkan dalam kehidupan sehari-hari pada
42
topik persamaan kuadrat

13 Cara belajar seperti ini memudahakan saya menjawab


postes yang diberikan guru

B Respon terhadap guru

1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas

2 Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran


yang mudah difahami
Guru mampu mengarahkan peserta didik untuk
mengemukan pendapat tanpa ragu
3

4 Guru membimbing peserta didik mem prediksi hasil


percobaan yang akan dilakukan
Guru memberikan pembelajaran yang membuat kami
aktif dan bekerja dengan teliti

5 Guru mengajak kami merencanakan percobaan secara


mandiri dan membimbing dalam melakukan percobaan

6 Media dan sumber belajar yang digunakan guru sangat


membantu dalam memahami topik persamaan kuadrat

7 Guru memberikan arahan dengan memberi pertanyaan


berupa lisan maupun tulisan

8 Guru membuat kami bekerja tepat waktu dengan


memberikan batas waktu dalam bekerja

43
Pilihan
No. Pertanyaan/Pernyataan Respon
1 2 3 4
C Respon terhadap alat dan bahan
1 Bahan yang digunakan mudah di dapat
2 Peralatan pratikum yang digunakan dalam kondisi baik
3 Alat partikum yang digunakan tersedia dengan lengkap
E Harapan

1 Saya menginginkan pembelajaran seperti ini dilakukan pada


topik lain pada matematika

2 Saya menginginkan mata pelajaran lain juga melakukan


pembelajaran seperti ini
Saya menyukai guru memberikan materi dengan praktek
karena pelajaran jadi tidak membosankan
3

Pasaman Barat, November 2021

Responden

44
45

Anda mungkin juga menyukai