Peneliti:
KUNTI ENDAH PRATIWI S.E., S.Pd.
Pratiwi, Kunti Endah. 2020. “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi
Menerapkan Strategi Bauran Pemasaran Mata Pelajaran Marketing Kelas X Bdp
Smk Pgri 2 Malang”. Penelitian Tindakan Kelas.
6
KATA PENGANTAR
1. Bpk. Suprijana selaku Kepala Sekolah SMK PGRI 2 Malamg yang telah
mengijinkan untuk dilaksanakannya PTK pada siswa SMK PGRI 2 MALANG
2. Rekan Guru dan teman sejawat di SMK PGRI 2 Malang yang senantiasa
memberikan masukan dan motivasi kepada penulis.
3. Seluruh siswa dan siswi kelas Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Bisnis
Daring dan Pemasaran SMK PGRI 2 MALANG yang telah bekerja sama dengan
penulis dalam mengumpulkan data penelitian.
4. Suami dan anak tercinta yang selalu memberikan support dalam segala bentuk
kepada penulis.
5. Semua pihak yang membantu serta memberikan dukungan dan doa sehingga
PTK ini dapat selesai dengan baik.
Peneliti berharap semoga PTK ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya
bagi peneliti sendiri.
7
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
ABSTRAK ...................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5
C. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
8
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Tabel 1 Langkah-langkah Pembelajaran berbasis masalah………… 11
Tabel 2 Kriteria Skor Observasi……………………………………. 30
Tabel 3 Ketentuan Pemberian Skor 32
Tes……………………………..
Tabel 4 Kriteria Penilaian Sikap……………………………………. 33
Tabel 5 Kriteria Tingkat Keberhasilan Tindakan Siswa (%)………. 34
Tabel 6 Persentase Data Hasil Observasi Berdasarkan Pengamatan
Kemampuan Berpikir Kritis pada Siklus I………………… 44
Tabel 7 Persentase Data Hasil Tes Berdasarkan Indikator
Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis pada Siklus I….. 45
Tabel 8 Kriteria Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Siklus I 46
Tabel 9 Persentase Data Hasil Observasi Berdasarkan Pengamatan
Kemampuan Berpikir Kritis pada Siklus II………………. 52
Tabel 10 Persentase Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis
pada Siklus II……………………………………………… 53
Tabel 11 Kriteria Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Siklus II 54
Tabel 12 Persentase Data Hasil Observasi Berdasarkan Pengamatan
Kemampuan Berpikir Kritis pada Siklus III………………. 61
Tabel 13 Persentase Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis
pada Siklus III……………………………………………… 62
Tabel 14 Kriteria Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Siklus III 64
9
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
Lampiran 1 Rpp siklus 1…………………………………………….. 80
Lampiran 2 Rpp siklus 2…………………………………………….. 82
Lampiran 3 Rpp siklus 3…………………………………………….. 84
Lampiran 4 Soal pre test / post test ptk……………………………… 86
Lampiran 5 Format pengamatan aktivitas guru……………………... 93
Lampiran 6 Format pengamatan siswa berpikir kritis………………. 95
Lampiran 7 Angket tanggapan siswa………………………………... 97
Lampiran 8 Hasil Observasi Pengamatan Aktivitas Guru Siklus 1 99
Lampiran 9 Hasil Tes Siswa Pada Siklus 1…………………………. 100
Lampiran 10 Hasil observasi Penelitian Siklus 1……………………... 102
Persentase Data Hasil Observasi Berdasarkan
Lampiran 11 104
Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis pada Siklus I
Hasil observasi Penelitian Nilai Kemampuan Berpikir
Lampiran 12 105
Kritis Siklus I…………………….…………………….
Lampiran 13 Hasil Observasi Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II 106
Lampiran 14 Hasil Tes Siswa Pada Siklus II……………………….. 107
Lampiran 15 Prosentase Hasil Tes Siswa Pada Siklus II…………… 108
Lampiran 16 Hasil observasi Penelitian Siklus II……………………. 109
Lampiran 17 Persentase Data Hasil Observasi Berdasarkan
111
Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis pada Siklus II
Lampiran 18 Hasil observasi Penelitian Nilai Kemampuan Berpikir
112
Kritis Siklus II…………………….…………………….
Lampiran 19 Presentase Hasil observasi Penelitian Nilai Kemampuan
113
Berpikir Kritis Siklus II…………………….…………..
Lampiran 20 Hasil Observasi Pengamatan Aktivitas Guru Siklus III 114
Lampiran 21 Hasil penilaian siswa berpikir kritis siklus III 115
Lampiran 22 Prosentase hasil penilaian siswa berpikir kritis siklus III 116
Lampiran 23 Hasil observasi Penelitian Nilai Kemampuan Berpikir
Kritis Siklus III…………………….…………………… 117
Lampiran 24 Presentase Hasil observasi Penelitian Nilai Kemampuan
Berpikir Kritis Siklus III……………………………….. 119
Lampiran 25 Hasil observasi Penelitian Nilai Kemampuan Berpikir
Kritis Siklus III…………………….…………………… 120
Lampiran 26 Presentase Hasil observasi Penelitian Nilai Kemampuan
Berpikir Kritis Siklus III…………………….………….. 121
Lampiran 27 Dokumentasi………………….…………………………. 125
Lampiran 28 Surat keterangan pemberian ijin………………………… 130
Lampiran 29 Surat keterangan……………….………………………... 131
Lampiran 30 Jurnal kegiatan penelitian…….……………………….... 132
Lampiran 31 Undangan seminar PTK…….………………………...... 133
10
Lampiran 32 Jadwal Seminar sehari…….……………………….......... 134
Lampiran 33 Daftar Hadir Seminar…….………………………........... 135
Lampiran 34 Berita Acara Pelaksanaan Seminar…….……………….. 136
Lampiran 35 Notulen Seminar…….……………………….................. 138
11
BAB I
PENDAHULUAN
guru selalu ingin menemukan metode dan peralatan baru yang dapat
membangun.
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
dan profesional.
12
Indikator pendidikan berkualitas adalah profesionalitas guru dalam mendidik
seperti dalam UU No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 1 yang
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
belajar yang maksimal oleh siswa, baik itu hasil belajar dalam bentuk kognitif,
bertemu langsung antara guru dan peseta didik, membuat kita harus
masa transisi bahwa antara peserta didik dan guru harus sama sama belajar
meraba kembali proses pembelajaran yang cocok itu seperti apa. Guru yang
siswa sebaiknya guru harus melakukan suatu inovasi baru dengan menggunakan
13
guru karena memudahkan guru untuk menentukan apa yang harus dilakukan
hidup, terjalin interaksi antar siswa, proses pembelajaran menjadi lebih kritis
Dalam model pembelajaran ini, siswa memahami konsep dan prinsip dari
suatu materi yang dimulai dari bekerja dan belajar terhadap situasi atau masalah
sebelumnya.
gagasan maupun pesan dari pihak satu ke pihak lain. Melalui komunikasi, siswa
adalah kegiatan yang dilakukan secara bersama untuk mencapai suatu tujuan.
14
Melalui kolaborasi, siswa diharapkan mampu bersosialisasi, mampu
yang aktif, persistent (terus menerus), dan teliti ketika mendapatkan suatu
kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk
dan menentukan benar atau salah dari suatu informasi yang diperolehnya baik
dari hasil pikiran orang lain ataupun pikirannya sendiri. Untuk itu guru
guru harus pandai meramu berbagai komponen pembelajaran yang antara lain
bisa memilih media yang tepat pada setiap materi yang ada pada kurikulum,
15
termasuk dalam hal ini adalah mata pelajaran Marketing dengan materi
Karena rendahnya hasil belajar siswa kelas X BDP pada mata pelajaran
B. Identifikasi masalah
aktif.
kritis siswa.
16
C. Rumusan masalah
D. Tujuan penelitian
E. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
17
2. Manfaat praktis
b. Bagi guru, menjadi salah satu acuan guru dalam menerapkan model
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
19
pembelajaran. Model tersebut merupakan pola umum perilaku
mempunyai 4 ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode
pembelajaran :
dapat dicapai.
yang ada.
20
yang berorientasi pada masalah dunia nyata, termasuk di dalamnya
serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi
21
siswa; (3) Mengorganisasikan pembelajaran di seputar permasalahan,
beikut:
22
Adapun tahap-tahap pembelajaran berbasis masalah adalah
masalah. Dan tugas guru disini adalah berperan mengantarkan siswa agar
yang diajarkan.
23
g. Peran Guru dalam Pembelajaran Berbasis Masalah
Peran guru dalam Pembelajaran Berbasis Masalah menurut
pemecahan.
pembelajaran menuntut kesiapan baik dari pihak guru yang harus berperan
memahami secara utuh dari setiap bagian dan konsep Problem Based
berpikir siswa. Disamping itu, siswa juga harus siap untuk terlibat secara
Learning.
24
h. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah
Kelebihan Pembelajaran Berbasis Masalah dalam pemanfaatannya
bekerja kelompok.
pembelajaran; (3) Siswa tidak dapat benar-benar tahu apa yang mungkin
penting bagi mereka untuk belajar; (4) Guru sulit menjadi fasilitator yang
baik.
25
2. Kemampuan Berpikir Kritis
baik.
tinggi adalah berpikir kritis, karena dalam berpikir kritis siswa dituntut
26
disimpulkan bahwa seorang pemikir kritis akan menggunakan akal
sesuatu dengan yang lainnya dengan lebih akurat. Oleh sebab itu
27
pengamatan (observasi), analisis, penalaran, penilaian, pengambilan
konsep dan ilmu pengetahuan apabila di dalam dirinya sudah ada struktur
menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang bagi siswa; (3)
28
pengalaman itulah tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan,
ketrampilan, dan nilai atau norma berfungsi sebagai pengendali sikap dan
seorang guru, kita harus paham secara mendalam mengenai arti belajar
berpikir itu merupakan aspek yang sangat penting bagi siswa. Dari hal-hal
yang kecil saja, sebagai makhluk rasional, manusia tentu selalu terdorong
secara kritis.
Oleh karena itu, tidak heran jika akhir-akhir ini di dalam suatu
29
pola pikir siswa, berpikir kritis sekarang juga dipandang luas sebagai
suatu kompetensi dasar, seperti membaca dan menulis yang perlu dikuasai
(Fisher, 2009)
Problem Based Learning (PBL) dengan aktivitas dan hasil belajar siswa.
berbasis masalah.
30
C. Kerangka Berpikir
lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar siswa dikelas. Salah
satu kegiatan yang harus dilakukan oleh guru adalah pemilihan model
2007:9).
menarik minat dan perhatian para siswa. Sehingga seringkali siswa merasa
proses belajar dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu
31
dalam berpikir. Pembelajaran berbasis masalah dalam penggunaannya
Mapel: Marketing
Materi : Menerapkan strategi Bauran
Pemasaran
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
penelitian tindakan kelas (PTK) atau Class Room Action Research dengan
B. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini yaitu peserta didik kelas X BDP SMK PGRI 2
beralamatkan di Jl. Janti Barat blok A1 Malang pada bulan Oktober 2020
D. Prosedur penelitian
33
Action Research tidak berasumsi bahwa hasil penelitiannya akan menghasilkan
guru di dalam kelasnya sendiri sehingga akan memunculkan suatu tindakan dan
Penelitian ini mengacu pada rancangan penelitian model Kemmis dan Mc.
(4) refleksi.
34
Penjabaran dari gambar di atas, menunjukkan bahwa: pertama, sebelum
seksama jenis tindakan yang akan dilakukan. Kedua, setelah rencana disusun
atas tindakan yang dilaksanakan berikutnya tidak sekedar mengulang apa yang
a. Siklus I
a. Perencanaan
pembelajaran di kelas.
35
3) Peneliti mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran
siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Pengamatan
yang berkaitan dengan aktivitas guru dan kemampuan berpikir kritis siswa.
d. Refleksi
Pada tahap ini hasil pengamatan dianalisis yang kemudian akan digunakan
b. Siklus II
a. Perencanaan
36
1) Revisi RPP yang telah dibuat pada siklus I.
b. Pelaksanaan Tindakan
siklus sebelumnya.
c. Pengamatan
merangkum hasil pengamatan pre test dan post test yang dilakukan pada
d. Refleksi
siswa atau tidak. Jika belum terjadi peningkatan, maka siklus dapat diulang
37
c. Siklus III
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Pengamatan
merangkum hasil pengamatan pre test dan post test yang dilakukan pada
d. Refleksi
Refleksi pada siklus III digunakan untuk membandingkan hasil pada siklus
pada siswa atau tidak. Jika belum terjadi peningkatan, maka siklus dapat
38
E. Instrumen penelitian
a. Dokumentasi
pembelajaran daring, karena dengan adanya itu maka hasil penelitian akan
semakin dipercaya.
b. Tes
c. Observasi
39
mengumpulkan data menjadi lebih mudah. Adapaun metode yang digunakan
adalah:
a. Metode Observasi
b. Metode Tes
Tes yang diberikan dalam penelitian ini berupa pretest dan postest.
perlakuan.
c. Angket
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
menyajikan data yang menarik, mudah dibaca, dan diikuti alur berpikirnya
40
(grafik, tabel, chart). Analisis data kuantitatif berupa hasil observasi dan hasil
tes. Observasi dilakukan terhadap aktivitas guru dan siswa di dalam kelas.
Analisis data dilakukan disetiap akhir siklus, hal ini agar dapat diketahui
berpikir kritis yang meliputi kemampuan siswa mencari pernyataan yang jelas
posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan sesuatu, siswa mencari
41
Hasil pengamatan mencakup 4 indikator berpikir kritis sehingga skor
maksimal yang dapat diperoleh setiap siswa adalah 32. Untuk menghitung nilai
Analisis data hasil tes dilihat nilai tes pada tiap siklusnya. Pada penelitian
b. Sistematika atau urutan logis dari kerangka berpikirnya yang dilihat dari
Pada aspek kebenaran ini, jawaban siswa dinilai dari kesesuaian jawaban
dengan materi pelajaran atau dengan teori yang ada. Pada aspek urutan logis
dari kerangka berpikir, jawaban siswa dinilai dari kesesuaian urutan kalimat
jawaban siswa dinilai dari kesesuaian jawaban siswa dengan Ejaan Yang
42
Ketentuan pemberian skor pada masing-masing soal tercantum pada
kritis yaitu siswa memakai sumber yang memiliki kredibilitas, siswa berusaha
tetap relevan dengan ide utama, siswa mengingat kepentingan yang asli
dan mendasar, dan siswa mencari alternatif. Sehingga, jumlah skor maksimal
yang dapat diperoleh siswa adalah 16 dan jumlah skor minimal adalah 4
(empat). Untuk menghitung nilai tes berpikir kritis mengadopsi rumus dari
Mengacu pada analisis data hasil observasi dan analisis data hasil tes,
menghitung nilai dari gabungan hasil observasi dengan hasil tes masing-
masing siswa dengan bobot 40% untuk hasil tes dan 60% untuk hasil observasi
43
berpikir kritis menggunakan pedoman penilaian sikap. Khusus untuk teknik
diperoleh akan berada pada rentang nilai 4,00 – 1,00 dengan predikat Sangat
Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), Kurang (K). Nilai ketuntasan minimal adalah
tidak. Tanggapan siswa diukur dengan kategori Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Kurang Setuju (KS), dan Tidak Setuju (TS). Kategori tersebut dapat dihitung
44
Rentang skor = skor tertinggi – skor terendah
H. Indikator keberhasilan
Zainal Aqib (2009: 41) kriteria keberhasilan tindakan adalah sebagai berikut.
memiliki nilai berpikir kritis 2,51 atau dalam kategori Baik (B), maka
menurun dan tidak mencapai standar yang telah ditentukan maka penelitian
tersebut dikatakan belum berhasil dan harus dilakukan tindakan pada siklus
sedikitnya 2,51.
45
BAB IV
A. Hasil penelitian
a. VISI
imtaq (iman dan taqwa) dan mampu bersaing dalam dunia kerja"
b. MISI
kompetensinya.
c. TUJUAN
pelatihan.
46
e. Melaksanakan pembenahan manajemen sekolah yang lebih efektif
dan efisien.
Usaha/Dunia Industri DU/DI yang menjadi mitra antara lain: Matahari dept store,
Tunas Abadi, Sentra Media Solusindo, Matahari, Mitra Dept.Store, Malang Town
berpikir kritis siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya aktivitas
siswa dalam menjawab pertanyaan guru ataupun pertanyaan dari siswa. Siswa
mau menjawab pertanyaan dari guru ketika ditunjuk oleh guru. Selain itu, ketika
47
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, hanya ada sedikit
Aktivitas pembelajaran didominasi oleh guru sehingga siswa terlihat pasif dalam
kurang.
akan lebih efektif karena pembelajaran ini tidak hanya mengacu pada guru, tapi
juga mengacu kepada siswa. Siswa juga dilatih untuk berani berbicara di depan
kelas. Jadi, jika pembelajaran ini dilakukan akan menjadi sangat efektif karena
guru tidak hanya terpacu untuk mengajarkan pelajaran dalam buku paket saja,
akan tetapi juga mengembangkan pelajaran dengan pemikiran kritis dari siswa
1. Deskripsi Siklus I
48
pelajaran Marketing dan merumuskan permasalahan tersebut.
melibatkan guru
49
1. Guru mengucapkan salam di WhatsApp group dan meminta
Integritas)
https://www.youtube.com/watch?v=qqnbPHg2iYo&t=15s dan
https://www.youtube.com/watch?v=qSvgsqocpO0&t=88s
50
7. Peserta didik berkumpul kembali pada Google Meet dan
diakhiri.
51
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem
dan poin penting dari materi yang telah dibahas bersama. Aspek
52
aspek yang belum dilaksanakan dengan sempurna oleh guru,
amat baik.
berpikir kritis siswa pada saat sebelum tindakan. Hal ini dapat
53
Berikut disajikan table persentase kemampuan berpikir
dengan baik dengan nilai 76.25. Dan hanya satu yang berada
54
materi Menerapkan Bauran Pemasaran pada Siklus I belum
siswa.
tepat berada pada angka 80% yaitu pada indikator siswa mencari
alternative.
SiklusI.
55
Tabel 8. Kriteria Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Siklus I
Rentang nilai Kategori Jumlah Persentase (%)
1,00 – 1,50 K 0 0
1,51 – 2,50 C 0 0
2,51 – 3,50 B 20 100
3,51 – 4,00 SB 0 0
JUMLAH 20 100
Sumber: Data Hasil Penelitian diolah, 2020
siklus berikutnya.
56
C. Pembahasan Penelitian Siklus II
Malang.
kelas. RPP ini berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas. RPP pada penelitian ini sudah disetujui oleh guru dan
melibatkan guru.
57
selama kegiatan berlangsung. Pelaksanaan tindakan Siklus II terdiri dari
sebanyak 20 orang.
didik joint di google meet dan peserta didik presensi secara mandiri
tugas(PPK-Religius)
https://www.youtube.com/watch?v=E1yR9Qrp9DI&t=23s yang
thinking, ICT-Mandiri)
58
penggunaan LKPD, hand out, dan video media pembelajaran yang
Collaborative)
(Creative- Colaborative)
diakhiri. (ICT)
59
c) Observasi/Pengamatan Tindakan Siklus II
hal-hal yang dilakukan oleh guru dan siswa ketika tindakan kelas
pembelajaran oleh guru pada Siklus II, pada kegiatan awal guru
memberikan apersepsi.
poin penting dari materi yang telah dibahas bersama. Aspek yang
60
belum terlaksana pada siklus I adalah guru belum maksimal dalam
siswa pada Siklus I. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan berpikir
masalah.
61
Tetapi masih terdapat tiga indikator yang berada pada kriteria
posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan sesuatu, Siswa
80
60 73.75
77.5 81.25 80
67.5
76.25
65 7077.5 68.75 73.7568.75
40 53.75 53.75 53.75 58.75
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8
Siklus I 73.75 53.75 76.25 53.75 70 53.75 58.75 68.75
Siklus II 77.5 67.5 81.25 65 77.5 68.75 73.75 80
INDIKATOR PENGAMATAN
62
Berdasarkan table 8 dan grafik 1 tersebut, dapat diketahui
63
Siswa mengingat kepentingan yang asli dan mendasar 85% dan
dengan nilai tes siswa pada Siklus I. Rata-rata skor tes siswa pada
87.19%.
table kategori nilai kemampuan berpikir kritis siswa pada Siklus II.
berpikir kritis siswa pada siklus II. Berdasarkan data tersebut, dapat
64
peningkatan. Sebagian siswa memperoleh nilai kemampuan
diharapkan.
berpikir kritis 2,51 atau dalam kategori Baik (B), maka penelitian
65
siklus I. Berdasarkan hasil refleksi pada Siklus II, indikator
teman sejawat dan guru pengampu mata pelajaran Marketing kelas X BDP
Peneliti melibatkan guru dalam menyusun RPP sehingga guru dan peneliti
tindakan kelas. RPP ini berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran di kelas. RPP pada penelitian ini sudah disetujui oleh
66
dibutuhkan dalam pembelajaran serta menyiapkan instrumen penelitian
sebanyak 20 orang.
joint di google meet dan peserta didik presensi secara mandiri di google
67
https://www.youtube.com/watch?v=nvH4ffVx_Js&t=382s yang
thinking, ICT-Mandiri)
hand out, dan video media pembelajaran yang sudah di share melalui
google classroom.
jawab mengenai tayangan yang diberikan dan juga materi mencari cara
thinking-saintifik-menanya-Collaborative)
Colaborative-Mandiri)
11. Guru memberikan tambahan saran juga reward yang membangun untuk
12. Lkpd dikumpulkan sebagai bahan penilaian oleh guru melalui Google
68
c) Observasi/Pengamatan Tindakan Siklus III
dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir, serta kegiatan
pembelajaran oleh guru pada Siklus III, pada kegiatan awal guru
apersepsi.
poin penting dari materi yang telah dibahas bersama. Aspek yang
69
belum terlaksana pada siklus III adalah guru belum maksimal dalam
siswa pada Siklus II. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan berpikir
70
Tabel 12. Persentase Data Hasil Observasi Berdasarkan Pengamatan
Kemampuan Berpikir Kritis pada Siklus III
Siklus II
INDIKATOR
NO %
Kemampuan siswa mencari pernyataan yang jelas dari
1
setiap pertanyaan 88.75
2 Kemampuan siswa mencari alasan 85
3 Siswa berusaha mengetahui informasi dengan baik 88.75
Siswa memperhatikan situasi dan kondisi secara
4
keseluruhan 81.25
5 Siswa bersikap dan berpikir terbuka 83.75
Siswa mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup
6
untuk melakukan sesuatu 87.5
Siswa mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila
7
memungkinkan 85
Siswa bersikap secara sistimatis dan teratur dengan
8
bagian-bagian dari keseluruhan masalah 86.25
Sumber: Data Hasil Penelitian diolah, 2020
71
dengan indikator kemampuan berpikir kritis siswa pada Siklus II.
72
Grafik. 4 Peningkatan Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa
dibandingkan dengan nilai tes siswa pada Siklus II. Rata-rata skor
73
Berdasarkan skor hasil tes siswa dan skor hasil observasi
III.
80
Persentase
60
40
20 10 10
0 0 0 0 0 0 0
0
1,00 – 1,50 1,51 – 2,50 2,51 – 3,50 3,51 – 4,00
Siklus I 0 0 100 0
Siklus II 0 0 90 10
Siklus III 0 0 90 10
74
Data tersebut menunjukkan pengkategorian kemampuan
75
berpikir kritis 2,51 atau dalam kategori Baik (B), maka penelitian
Siklus III.
76
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
sebagai berikut:
pembelajaran pada Siklus II tetap pada 90. sedangkan pada siklus III
terjadi peningkatan menjadi 92. Nilai pada Siklus III ini sudah memasuki
kriteria amat baik. Hal ini menunjukkan bahwa guru sudah menerapkan
sebagai berikut:
2,86 ; meningkat pada Siklus II menjadi 3,17 dan menjadi 3,50 pada
90% siswa berada pada kategori Baik dan 10 % siswa berada pada
77
kategori sangat Baik, sedangkan pada siklus III tidak terjadi
peningkatan yaitu 90% siswa berada pada kategori Baik dan 10% siswa
B. Saran
1. Bagi Guru
waktu yang seharusnya. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat membagi
78
pada pelaksanaannya pembelajaran sering tidak sesuai dengan yang sudah
direncanakan. Oleh karena itu, hendaknya diberi waktu yang lebih banyak
pada siswa yang akan belajar dengan model pembelajaran Problem Bassed
Learning.
79
DAFTAR PUSTAKA
Permendikbud No. 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik
Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
R. Harsanto. 2005. Melatih Anak Berpikir Analitis, Kritis, dan Kreatif. Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia
Syaiful Sagala. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta
80
Lampiran :
RPP SIKLUS 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
81
perbedaan antara produk barang dan jasa di Internet(Critical thinking-
saintifik-menanya-Collaborative)
8. Peserta didik bersama kelompok membuat mind maping dengan bantuan
LKPD (Creative- Colaborative)
9. Peserta didik berkumpul kembali pada Google Meet dan mempresentasikan
penjelasan dari Mind map yang telah mereka desain (Communicative).
Peserta didik di kelompok lain memperhatikan penjelasan tersebut dan
memberikan tanggapan pada penyaji.
10. Guru memberikan tambahan saran juga reward yang membangun untuk
kelompok penyaji dan Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan
koreksi dari kelompok lain dan guru
11. Guru mengingatkan siswa untuk mengerjakan soal di hand out sebagai
penilaian individu
12. Lkpd dikumpulkan sebagai bahan penilaian oleh guru melalui Google
classroom , kemudian peserta didik dibantu oleh guru membuat kesimpulan
untuk pelajaran hari ini, pembelajaran diakhiri. (ICT)
82
2. Lampiran : RPP siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
83
22. Peserta didik kelompok lain memperhatikan penjelasan tersebut dan
memberikan tanggapan pada penyaji
23. Guru memberikan tambahan saran juga reward yang membangun untuk
kelompok penyaji dan Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan
koreksi dari kelompok lain dan guru
24. Lkpd dikumpulkan sebagai bahan penilaian oleh guru melalui Google
classroom, kemudian peserta didik dibantu oleh guru membuat kesimpulan
untuk pelajaran hari ini, mengemukakan pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya
25. Mengingatkan peserta didik untuk mengisi Post test, kemudian
pembelajaran diakhiri. (ICT)
F. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Pengetahuan Ketrampilan Sikap
Suprijana, S.Pd
Kunti Endah Pratiwi
NIP.196907231994031005 SE SPd
84
3. Lampiran : RPP siklus III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. KOMPETENSI DASAR :
3.4 Menerapkan strategi bauran pemasaran (marketing mix)
4.4 Melakukan bauran pemasaran (marketing mix)
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pembelajaran ini, siswa dapat:
85
8. Peserta didik bersama kelompok Mendesain strategi bauran place dan
Menentukan strategi bauran promosi dengan bantuan LKPD (Creative-
Colaborative-Mandiri)
9. Peserta didik berkumpul kembali pada Google Meet dan
mempresentasikan penjelasan dari hasil diskusi (Communicative-ICT)
10. Peserta didik kelompok lain memperhatikan penjelasan tersebut dan
memberikan tanggapan pada penyaji
11. Guru memberikan tambahan saran juga reward yang membangun untuk
kelompok penyaji dan Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan
koreksi dari kelompok lain dan guru
12. Lkpd dikumpulkan sebagai bahan penilaian oleh guru melalui Google
classroom, kemudian peserta didik dibantu oleh guru membuat
kesimpulan untuk pelajaran hari ini, pembelajaran diakhiri. (ICT)
86
4. Lampiran : SOAL PRE TEST / POST TEST PTK
Soal Tes Berpikir Kritis Siklus 1:
Petunjuk Soal:
1. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab.
2. Tulis nama, no. absen, dan kelas pada lembar jawaban.
3. Kerjakan soal yang tersedia dengan cermat.
Soal
1. Jelaskan pengertian Bauran Pemasaran menurut pendapat kalian masing-
masing
2. Yani ingin membuat usaha minuman Boba kekinian, maka apa yang harus
dilakukan oleh Yani berkaitan dengan Bauran pemasaran 4P!
3. Jelaskan dengan pendapatmu sendiri tentang Bauran Pemasaran jasa
bagaimana bisa mempengaruhi keputusan pembelian konsumen?
4. Dari gambar usaha dibawah ini berikan contoh dari unsur-unsur bauran
pemasaran 7P-nya!
87
Kunci jawaban Soal tes berpikir kritis Siklus 1:
1. Jelaskan pengertian Bauran Pemasaran menurut pendapat kalian masing-
masing!
2. Yani ingin membuat usaha minuman Boba kekinian, maka apa yang harus
dilakukan oleh Yani berkaitan dengan Bauran pemasaran 4P!
Produk : membuat kemasan yang menarik, merek yang mudah
diingat, membuat minuman boba dengan rasa yang unik dan enak
sesuai dengan keinginankonsumen.
Price : menentukan harga yang sesuai dengan image yang ingin
ditancapkan pada produk. Apakah termasuk produk murah meriah
atau produk untuk kalangan menengah keatas.
Place : menentukan tempat berjualan, atau cara pendistribusian
produk agar sampai ke tangan konsumen dengan mudah dan sesuai
dengan keinginan konsumen.
Promotion: membuat konten promos ang sesuai dengan produk dan
juga pangsa pasar sehingga mampu menarik perhatian konsumen dan
berujung pada
88
Promotion : membuat dan menyebarkan konten iklan di media social
baik instagram, FB dan twiter. Karena kebanyakan konsumen untuk
barbershop ini adalah laki-laki usia antara 20-40 th. Dan diperkirakan laki-
laki pada rentang umur tersebut menggunakan media social instagram, FB
dan twiter
Physical evidence :membuat tempat potong rambut yang sangat sesuai
dengan selera konsumen yang nota bene adalah laki-laki. Nyaman,
menyenangkan dan menarik. Memberi kesan simple, maskulin, dan
kekinian.
People : merekrut pegawai yang sudah berpengalaman di bidang
potong rambut yang kekinian sesuai dengan selera konsumen.
Pengerjaannya cepat rapi dan mudah diajak berkomunikasi.
Process : dalam proses melayani konsumen, dibuatlah SOP agar
konsumen tidak kecewa dengan pelayanan yang diberikan. Misalnya saja
masalah antrian, masalah penerimaan tamu, penjadwalan janji.
89
Soal Tes Berpikir Kritis Siklus 2:
Petunjuk Soal:
1. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab.
2. Tulis nama, no. absen, dan kelas pada lembar jawaban.
3. Kerjakan soal yang tersedia dengan cermat.
Soal
1. Jelaskan pengertian Produk menurut pendapat kalian masing-masing!
2. Jelaskan menurut pendapatmu kenapa kemasan menjadi salah satu unsur
penting dalam bauran produk!
3. Berikan alasan bagi seorang produsen kenapa harus memilih penetapan
harga berbasis permintaan, berbasis biaya, berbasis laba atau berbasis
persaingan?
4. Carilah informasi sebanyak mungkin kemudian analisislah tentang strategi
harga dari produk starbucks berikut, kenapa harus mahal hanya untuk
sebuah minuman kopi!
90
Kunci jawaban Soal tes berpikir kritis Siklus 2:
1. Jelaskan pengertian Produk menurut pendapat kalian masing-masing!
Produk (product) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar
untuk diperhatikan, diperoleh digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
2. Jelaskan menurut pendapatmu kenapa kemasan menjadi salah satu unsur
penting dalam bauran produk!
Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun kepercayaan
konsumen terhadap merek dan mendorong penjualan. Kemasan adalah
bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau
menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu produk biasanya dilakukan oleh
produsen untuk dapat merebut minat konsumen terhadap pembelian barang.
Produsen berusaha memberikan kesan yang baik pada kemasan produknya
dan menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan produsen lain
yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama.
3. Berikan alasan bagi seorang produsen kenapa harus memilih penetapan
harga berbasis permintaan, berbasis biaya, berbasis laba atau berbasis
persaingan?
Sebelum menetapkan harga produk maka produsen harus mengetahui
dahulu bahwa produknya termasuk dalam kategori apa. Kemudian dalam
posisi apa. Sehingga tahu ingin menempatkan diri sebagai produk apa
dibenak konsumennya.
4. Carilah informasi sebanyak mungkin kemudian analisislah tentang strategi
harga dari produk starbucks berikut, kenapa harus mahal hanya untuk
sebuah minuman kopi!
Starbuck adalah merek minuman kopi terkenal dari luar negeri, yang
memposisiskan dirinya sebagai minuman bagi para eksekutif muda.
Sehingga tidak akan menurunkan harganya, karena harga yang tertera
termasuk prestise yang didapat dari membeli minuman tersebut.
91
Soal Tes Berpikir Kritis Siklus 3:
Petunjuk Soal:
1. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab.
2. Tulis nama, no. absen, dan kelas pada lembar jawaban.
3. Kerjakan soal yang tersedia dengan cermat.
Soal
1. Jelaskan pengertian Place menurut pendapat kalian masing-masing!
2. Jelaskan menurut pendapatmu kenapa promosi menjadi salah satu unsur
penting dalam memasarkan sebuah produk!
3. Berikan alasan bagi seorang produsen kenapa harus memilih penetapan
saluran distribusi yang sesuai dengan kategori produk yang mereka
hasilkan?
4. Carilah informasi sebanyak mungkin kemudian analisislah tentang strategi
promosi dari perusahaan Gojek berikut! Bagaimana dalam waktu singkat
perusahaan ini bisa menjadi perusahaan berbasis aplikasi terbesar di
Indonesia!
92
Kunci jawaban Soal tes berpikir kritis Siklus 3:
1. Saluran distribusi bisa didefinisikan memilih dan mengola saluran
perdagangan yang dipakai untuk menyalurkan produk atau jasa dan juga
melayani pasar sasaran ,serta mengembangkan sistem distribusi untuk
pengiriman dan perniagaan produk secara fisik
2. Karena hanya dengan promosi kita bisa membuat konsumen mengenal dan
mengetahui kemuadian mengingat bahwa produk kita ada diapsaran
kemudian melakukan transaksi pembelian
3. Karena setiap barang atau jasa yang dihasilkan memiliki ciri khas masing-
masing sehingga memiliki target konsumennya masing-masing. Jika target
marketnya berbeda maka cara penyaluran distribusinya juga berbeda-beda.
4. Strategi promosi yang dilakukan oleh go-jek sangatlah efisien dan
menyeluruh maka promosi yang digencarkan adalah :
1. Memberikan Pelayanan Terbaik Kepada Setiap Pelanggan.
2. Memberikan Harga Yang Pasti.
3. Fokus Pada Perbaikan.
4. Lebih Peka Lagi Terhadap Kebutuhan Pasar.
5. Memberikan Pembaharuan Dan Penyempurnaan.
6. Memperluas Target Pasar.
7. Fokus Pada Konsumen Journey Dan Experience.
93
5. Lampiran : Instrumen penelitian
GURU SKOR
Pendahuluan 1 2 3 4
1. Guru membuka kegiatan dengan mengucapkan
salam, doa dan presensi
2. Guru menyampaikan KD dan tujuan pembelajaran
3. Guru menyampaikan model pembelajaran yang
akan digunakan
4. Guru meminta siswa untuk melakukan pre test
5. Guru menyampaikan motivasi
6. Guru menyampaikan apersepsi
Kegiatan Inti
1. Guru memberikan studi kasus untuk merangsang
siswa melakukan observasi
2. Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk
melakukan pengamatan baik melalui materi yang
telah diberikan, juga melihat pada keadaan sekitar
3. Guru memberikan penjelasan materi kepada siswa
4. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok
diskusi
5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
saling berdiskusi dalam menyelesaikan LKPD
6. Guru membimbing siswa dalam berdiskusi melalui
WAG
7. Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil
dari diskusi kelompok
8. Guru memberikan penguatan
Penutup
1. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal post
test
2. Guru melakukan refleksi dan penarikan kesimpulan
Total Nilai
94
Nilai Hasil Pengamatan Kriteria
91 – 100 Amat baik
76 – 90 Baik
61 – 75 Cukup
51 – 60 Sedang
≤ 50 Kurang
95
6. Lampiran : Instrumen penelitian
Keterangan Aspek:
1. Kemampuan siswa mencari pernyataan yang jelas dari setiap
pertanyaan. Pada indikator ini, kemampuan berpikir kritis siswa dapat
dilihat dari pengamatan/observasi, yaitu siswa mampu merumuskan
pokok-pokok permasalahan. Hal ini dapat dilihat dari partisipasi
siswa dalam diskusi kelompoknya.
2. Kemampuan siswa mencari alasan. Pada indikator ini, kemampuan
berpikir kritis siswa dapat dilihat dari pengamatan/observasi, yaitu
siswa menjawab pertanyaan ataupun memberikan tanggapan
kelompok lain. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa yang mau
menjawab pertanyaan yang diberikan kelompok lain ataupun
memberikan tanggapan kepada kelompok lain.
96
3. Siswa berusaha mengetahui informasi dengan baik.Pada indikator ini,
kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari
pengamatan/observasi, yaitu siswa menggunakan buku dan sumber
lain dalam melakukan diskusi.
97
7. Lampiran : Instrumen penelitian
ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
Nama :
Berikan tanda centang (√) pada kolom jawaban Sangat Setuju, Setuju, Kurang
Setuju, atau Tidak Setuju (SS, S, KS, atau TS).
Ketentuan Skor : SS : 4 S:3 KS : 2 TS : 1
Berkaitan dengan kesesuaian model pembelajaran Problem Based Learning pada
materi Menerapkan Strategi Bauran Pemasaran bagaimana menurut pendapat anda
mengenai :
Kesesuaian jawaban
No. Pernyataan yang diajukan
SS S KS TS
1 Saya merasa tertarik untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran materi Menerapkan Strategi Bauran
Pemasaran menggunakan model Pembelajaran
Problem Based Learning
2 Saya menyukai kegiatan pembelajaran secara
berkelompok dengan menggunakan pembelajaran
model Problem Based Learning
3 Saya merasa mudah dalam memahami materi
Menerapkan Strategi Bauran Pemasaran dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning
4 Saya merasa merasa dapat memiliki gambaran atau
contoh dari strategi bauran pemasaran yang harus
dilaksanakan perusahaan dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning
5 Saya merasa sudah menganalisis permasalahan yang
ada pada soal
6 Saya merasa dapat memecahkan permasalahan yang
diberikan lewat studi kasus
7 Saya merasa sudah ikut terlibat dalam diskusi
kelompok selama kegiatan pembelajaran berlangsung
8 Saya merasa dapat menjawab pertanyaan dengan
baik dan mengemukakan pendapat saya ketika ada
pertanyaan yang diajukan oleh guru
9 Saya merasa sudah memiliki keterampilan membuat
logo produk
10 Saya merasa sudah memiliki keterampilan dalam
menentukan harga
11 Saya merasa
12 Saya merasa sudah memiliki keterampilan dalam
membuat konten iklan
13 Saya merasa dapat mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru dengan baik
98
Deskriptif Perhitungan Interval dan Skor Angket Tanggapan
Siswa
Interval skor
Skor maksimal : skor tertinggi x jumlah soal x jumlah siswa
Skor minimal : skor terendah x jumlah soal x jumlah siswa
Rentang skor : skor tertinggi – skor terendah
Interval kelas : skor tertinggi – skor terendah : 4
99
8. Lampiran : Hasil Observasi Pengamatan Aktivitas Guru Siklus 1
100
9. Lampiran : Hasil Tes Siswa Pada Siklus 1
Soal postest
No Nama
1 2 3 4 jumlah
1 Adinda Bunga 4 4 3 3 14
2 Ahmad Husen 3 3 3 3 12
3 Ahmad Riski 4 2 2 4 12
4 Arofah 3 3 4 3 13
5 Devangga Ainur 3 3 3 3 12
6 Devra Dede 4 4 4 3 15
7 Dina Fajriani 4 4 4 4 16
8 Evita Pramesti 4 3 4 3 14
9 Firdah Rosanita 4 4 2 3 13
10 Fitri Oktavia 2 3 4 3 12
11 Hosiatul Atwiyah 4 4 3 3 14
12 Inggrit Sindikasari 3 3 3 3 12
13 Lailatul Fauziah 4 2 2 4 12
14 Lia Febrianti 3 3 4 3 13
15 Putri Intan 3 3 3 3 12
16 Risky Adi N 4 4 4 3 15
17 Tyas Rohmatika 4 4 4 4 16
18 Wulandari 4 3 4 3 14
19 Wahyu Prasetyo 4 4 2 3 13
20 Zulfina 2 3 4 3 12
Keterangan penilaian:
a. Kebenaran isi sesuai dengan kaidah-kaidah materi yang ditanyakan.
b. Sistematika atau urutan logis dari kerangka berpikirnya yang dilihat dari
penyajian gagasan jawaban.
c. Bahasa yang digunakan dalam mengekspresikan buah pikirannya.
Kriteria penskoran:
Skor Ketentuan
4 Jika jawaban Siswa pada satu butir soal mencakup 3 aspek
3 Jika jawaban siswa pada satu butir soal mencakup 2 aspek
2 Jika jawaban siswa pada satu butir soal mencakup 1 aspek
1 Jika jawaban siswa pada satu butir soal tidak mencakup ketiga
aspek, namun sudah mendekati salah satu aspek
101
NO INDIKATOR Persentase
1 Siswa memakai sumber yang memiliki kredibilitas 87.5
2 Siswa berusaha tetap relevan dengan ide utama 82.5
3 Siswa mengingat kepentingan yang asli dan mendasar 82.5
4 Siswa mencari alternatif 80
102
10. Lampiran : Hasil observasi Penelitian
Keterangan Aspek:
1. Kemampuan siswa mencari pernyataan yang jelas dari setiap
pertanyaan. Pada indikator ini, kemampuan berpikir kritis siswa dapat
dilihat dari pengamatan/observasi, yaitu siswa mampu merumuskan
pokok-pokok permasalahan. Hal ini dapat dilihat dari partisipasi siswa
dalam diskusi kelompoknya.
2. Kemampuan siswa mencari alasan. Pada indikator ini, kemampuan
berpikir kritis siswa dapat dilihat dari pengamatan/observasi, yaitu
siswa menjawab pertanyaan ataupun memberikan tanggapan kelompok
103
lain. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa yang mau menjawab
pertanyaan yang diberikan kelompok lain ataupun memberikan
tanggapan kepada kelompok lain.
3. Siswa berusaha mengetahui informasi dengan baik.Pada indikator ini,
kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari
pengamatan/observasi, yaitu siswa menggunakan buku dan sumber
lain dalam melakukan diskusi.
4. Siswa memperhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan. Pada
indikator ini, kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari
pengamatan/observasi, yaitu siswa memperhatikan guru dan siswa lain
yang sedang mengajukan pertanyaan ataupun menjawab pertanyaan.
5. Siswa bersikap dan berpikir terbuka. Pada indikator ini, kemampuan
berpikir kritis siswa dapat dilihat dari pengamatan/observasi, yaitu
mengerjakan tugas yang diberikan guru.
6. Siswa mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan
sesuatu. Pada indikator ini, kemampuan berpikir kritis siswa dapat
dilihat dari pengamatan/observasi, yaitu memberikan alternatif
jawaban antara dua teman yang mengajukan pendapat dan menanggapi
pendapat.
7. Siswa mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan.
Pada indikator ini, kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari
pengamatan/observasi, yaitu siswa mengajukan pertanyaan secara
berkelanjutan.
8. Siswa bersikap secara sistimatis dan teratur dengan bagian-bagian dari
keseluruhan masalah. Pada indikator ini, kemampuan berpikir kritis
siswa dapat dilihat dari pengamatan/observasi, yaitu siswa mengikuti
proses pembelajaran dari awal sampai akhir dengan melakukan
aktivitas sesuai langkah-langkah pembelajaran, yang meliputi diskusi
kelompok dan presentasi kelompok.
104
11. Lampiran : Persentase Data Hasil Observasi Berdasarkan
Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis pada Siklus I
NO INDIKATOR Persentase
Kemampuan siswa mencari pernyataan yang jelas dari
1 73.75
setiap pertanyaan
2 Kemampuan siswa mencari alasan 53.75
3 Siswa berusaha mengetahui informasi dengan baik 76.25
Siswa memperhatikan situasi dan kondisi secara
4 53.75
keseluruhan
5 Siswa bersikap dan berpikir terbuka 70
Siswa mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup
6 53.75
untuk melakukan sesuatu
Siswa mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila
7 58.75
memungkinkan
Siswa bersikap secara sistimatis dan teratur dengan
8 68.75
bagian-bagian dari keseluruhan masalah
Sumber: Data Hasil Penelitian diolah, 2020
80
70 76.25
73.75
70 68.75
60
Persentase
58.75
50 53.75 53.75 53.75
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8
Indikator Pengamatan
105
12. Lampiran : Hasil observasi Penelitian Nilai Kemampuan Berpikir
Kritis Siklus I
Nilai Berpikir
Tes Observasi
Kritis Keterangan
Nama
Skor Nilai Skor Nilai Nilai Kategori
Adinda Bunga 14 3.5 20 2.5 2.9 B Tuntas
106
13. Lampiran : Hasil Observasi Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II
107
14. Lampiran : Hasil Tes Siswa Pada Siklus II
Keterangan penilaian:
d. Kebenaran isi sesuai dengan kaidah-kaidah materi yang ditanyakan.
e. Sistematika atau urutan logis dari kerangka berpikirnya yang dilihat dari
penyajian gagasan jawaban.
f. Bahasa yang digunakan dalam mengekspresikan buah pikirannya.
Kriteria penskoran:
Skor Ketentuan
4 Jika jawaban Siswa pada satu butir soal mencakup 3 aspek
3 Jika jawaban siswa pada satu butir soal mencakup 2 aspek
2 Jika jawaban siswa pada satu butir soal mencakup 1 aspek
1 Jika jawaban siswa pada satu butir soal tidak mencakup ketiga
aspek, namun sudah mendekati salah satu aspek
108
15. Lampiran : Prosentase Hasil Tes Siswa Pada Siklus II
Persentase
NO INDIKATOR
%
1 Siswa memakai sumber yang memiliki kredibilitas 96.25
2 Siswa berusaha tetap relevan dengan ide utama 85
Siswa mengingat kepentingan yang asli dan
3 mendasar 85
4 Siswa mencari alternatif 82.5
109
16. Lampiran : Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II
FORMAT PENGAMATAN SISWA BERPIKIR KRITIS DALAM
PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
110
Keterangan Aspek:
1. Kemampuan siswa mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan. Pada
indikator ini, kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari
pengamatan/observasi, yaitu siswa mampu merumuskan pokok-pokok
permasalahan. Hal ini dapat dilihat dari partisipasi siswa dalam diskusi
kelompoknya.
2. Kemampuan siswa mencari alasan. Pada indikator ini, kemampuan berpikir
kritis siswa dapat dilihat dari pengamatan/observasi, yaitu siswa menjawab
pertanyaan ataupun memberikan tanggapan kelompok lain. Hal ini dapat dilihat
dari keaktifan siswa yang mau menjawab pertanyaan yang diberikan kelompok
lain ataupun memberikan tanggapan kepada kelompok lain.
3. Siswa berusaha mengetahui informasi dengan baik.Pada indikator ini,
kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari pengamatan/observasi, yaitu
siswa menggunakan buku dan sumber lain dalam melakukan diskusi.
4. Siswa memperhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan. Pada indikator ini,
kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari pengamatan/observasi, yaitu
siswa memperhatikan guru dan siswa lain yang sedang mengajukan pertanyaan
ataupun menjawab pertanyaan.
5. Siswa bersikap dan berpikir terbuka. Pada indikator ini, kemampuan berpikir
kritis siswa dapat dilihat dari pengamatan/observasi, yaitu mengerjakan tugas
yang diberikan guru.
6. Siswa mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan sesuatu.
Pada indikator ini, kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari
pengamatan/observasi, yaitu memberikan alternatif jawaban antara dua teman
yang mengajukan pendapat dan menanggapi pendapat.
7. Siswa mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan. Pada
indikator ini, kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari
pengamatan/observasi, yaitu siswa mengajukan pertanyaan secara
berkelanjutan.
8. Siswa bersikap secara sistimatis dan teratur dengan bagian-bagian dari
keseluruhan masalah. Pada indikator ini, kemampuan berpikir kritis siswa dapat
dilihat dari pengamatan/observasi, yaitu siswa mengikuti proses pembelajaran
dari awal sampai akhir dengan melakukan aktivitas sesuai langkah-langkah
pembelajaran, yang meliputi diskusi kelompok dan presentasi kelompok.
111
17. Lampiran :Presentase Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II
NO INDIKATOR Persentase
Kemampuan siswa mencari pernyataan yangjelas dari setiap
1 pertanyaan 77.5
2 Kemampuan siswa mencari alasan 67.5
3 Siswa berusaha mengetahui informasi dengan baik 81.25
4 Siswa memperhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan 65
5 Siswa bersikap dan berpikir terbuka 77.5
Siswa mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk
6 melakukan sesuatu 68.75
Siswa mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila
7 memungkinkan 73.75
Siswa bersikap secara sistimatis dan teratur dengan bagian-
8 bagian dari keseluruhan masalah 80
50 58.75
53.75 53.75 53.75
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8
Siklus I 73.75 53.75 76.25 53.75 70 53.75 58.75 68.75
Siklus II 77.5 67.5 81.25 65 77.5 68.75 73.75 80
INDIKATOR PENGAMATAN
112
18. Lampiran : Hasil observasi Penelitian Nilai Kemampuan Berpikir
Kritis Siklus II
Nilai Berpikir
No Nama Tes Observasi Kritis Keterangan
Skor Nilai Skor Nilai Nilai Kategori
1 Adinda Bunga 14 3.5 28 3.5 3.5 SB Tuntas
113
19. Lampiran : Persentase Hasil Siswa Pada Siklus II
Persentase Persentase
Rentang nilai Kategori Siklus I Siklus 2 (%) (%)
1,00 – 1,50 K 0 0 0 0
1,51 – 2,50 C 0 0 0 0
2,51 – 3,50 B 20 18 100 90
3,51 – 4,00 SB 0 2 0 10
JUMLAH 20 20 100 100
Chart Title
120
100
100 90
Persentase
80
60
40
20 10
0 0 0 0 0
0
1,00 – 1,50 1,51 – 2,50 2,51 – 3,50 3,51 – 4,00
Siklus I 0 0 100 0
Siklus II 0 0 90 10
Nilai Berpikir Kritis
114
20. Lampiran : Hasil Observasi Pengamatan Aktivitas Guru Siklus III
115
21. Lampiran : hasil penilaian siswa berpikir kritis siklus III
Keterangan penilaian:
a. Kebenaran isi sesuai dengan kaidah-kaidah materi yang ditanyakan.
b. Sistematika atau urutan logis dari kerangka berpikirnya yang dilihat dari
penyajian gagasan jawaban.
c. Bahasa yang digunakan dalam mengekspresikan buah pikirannya.
Kriteria penskoran:
Skor Ketentuan
4 Jika jawaban Siswa pada satu butir soal mencakup 3 aspek
3 Jika jawaban siswa pada satu butir soal mencakup 2 aspek
2 Jika jawaban siswa pada satu butir soal mencakup 1 aspek
1 Jika jawaban siswa pada satu butir soal tidak mencakup ketiga
aspek, namun sudah mendekati salah satu aspek
116
22. Lampiran : Prosentase hasil penilaian siswa berpikir kritis siklus
III
NO INDIKATOR Persentase
1 Siswa memakai sumber yang memiliki kredibilitas 95
2 Siswa berusaha tetap relevan dengan ide utama 86.25
3 Siswa mengingat kepentingan yang asli dan mendasar 91.25
4 Siswa mencari alternatif 87.5
117
23. Lampiran : Hasil observasi Penelitian Nilai Kemampuan
Berpikir Kritis Siklus III
FORMAT PENGAMATAN SISWA BERPIKIR KRITIS DALAM
PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
Aspek
No Nama Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Adinda Bunga 3 4 4 3 4 4 4 4 30
2 Ahmad Husen 4 4 3 4 3 3 4 4 29
3 Ahmad Riski 4 3 3 4 3 4 4 3 28
4 Arofah 3 3 4 3 4 3 3 4 27
5 Devangga Ainur 4 3 3 3 4 3 3 4 27
6 Devra Dede 4 3 3 3 3 3 3 3 25
7 Dina Fajriani 3 3 4 3 3 3 3 3 25
8 Evita Pramesti 3 4 4 3 3 4 3 4 28
9 Firdah Rosanita 3 4 4 3 4 4 4 3 29
10 Fitri Oktavia 3 4 4 3 3 4 3 4 28
11 Hosiatul Atwiyah 4 3 3 4 3 4 3 3 27
12 Inggrit Sindikasari 4 4 3 3 3 3 4 3 27
13 Lailatul Fauziah 4 3 3 3 4 3 3 3 26
14 Lia Febrianti 4 4 4 3 3 4 3 3 28
15 Putri Intan 3 3 4 3 3 3 3 3 25
16 Risky Adi N 4 3 3 3 4 4 3 4 28
17 Tyas Rohmatika 4 3 4 3 3 3 4 3 27
18 Wulandari 4 3 4 4 3 4 3 3 28
19 Wahyu Prasetyo 3 4 3 4 4 4 4 4 30
20 Zulfina 3 3 4 3 3 3 4 4 27
118
Keterangan Aspek:
9. Kemampuan siswa mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan. Pada indikator
ini, kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari pengamatan/observasi, yaitu siswa
mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan. Hal ini dapat dilihat dari partisipasi
siswa dalam diskusi kelompoknya.
10. Kemampuan siswa mencari alasan. Pada indikator ini, kemampuan berpikir kritis siswa
dapat dilihat dari pengamatan/observasi, yaitu siswa menjawab pertanyaan ataupun
memberikan tanggapan kelompok lain. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa yang
mau menjawab pertanyaan yang diberikan kelompok lain ataupun memberikan tanggapan
kepada kelompok lain.
11. Siswa berusaha mengetahui informasi dengan baik.Pada indikator ini, kemampuan
berpikir kritis siswa dapat dilihat dari pengamatan/observasi, yaitu siswa menggunakan
buku dan sumber lain dalam melakukan diskusi.
12. Siswa memperhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan. Pada indikator ini,
kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari pengamatan/observasi, yaitu siswa
memperhatikan guru dan siswa lain yang sedang mengajukan pertanyaan ataupun
menjawab pertanyaan.
13. Siswa bersikap dan berpikir terbuka. Pada indikator ini, kemampuan berpikir kritis siswa
dapat dilihat dari pengamatan/observasi, yaitu mengerjakan tugas yang diberikan guru.
14. Siswa mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan sesuatu. Pada
indikator ini, kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari pengamatan/observasi,
yaitu memberikan alternatif jawaban antara dua teman yang mengajukan pendapat dan
menanggapi pendapat.
15. Siswa mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan. Pada indikator ini,
kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari pengamatan/observasi, yaitu siswa
mengajukan pertanyaan secara berkelanjutan.
16. Siswa bersikap secara sistimatis dan teratur dengan bagian-bagian dari keseluruhan
masalah. Pada indikator ini, kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari
pengamatan/observasi, yaitu siswa mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai akhir
dengan melakukan aktivitas sesuai langkah-langkah pembelajaran, yang meliputi diskusi
kelompok dan presentasi kelompok.
119
24. Lampiran :Presentase Hasil observasi Penelitian Nilai
Kemampuan Berpikir Kritis Siklus III
NO INDIKATOR Persentase
Kemampuan siswa mencari pernyataan yangjelas dari setiap
1 pertanyaan 88.75
2 Kemampuan siswa mencari alasan 85
3 Siswa berusaha mengetahui informasi dengan baik 88.75
4 Siswa memperhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan 81.25
5 Siswa bersikap dan berpikir terbuka 83.75
Siswa mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk
6 melakukan sesuatu 87.5
7 Siswa mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan 85
Siswa bersikap secara sistimatis dan teratur dengan bagian-bagian
8 dari keseluruhan masalah 86.25
77.5
73.75 76.25 73.75
60 67.5 70 68.75 68.75
65
50 58.75
40 53.75 53.75 53.75
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8
Siklus I 73.75 53.75 76.25 53.75 70 53.75 58.75 68.75
Siklus II 77.5 67.5 81.25 65 77.5 68.75 73.75 80
Siklus III 88.75 85 88.75 81.25 83.75 87.5 85 86.25
INDIKATOR PENGAMATAN
120
25. Lampiran : Hasil observasi Penelitian Nilai Kemampuan
Berpikir Kritis Siklus III
Nilai Berpikir
No Nama Tes Observasi Kritis Keterangan
Skor Nilai Skor Nilai Nilai Kategori
1 Adinda Bunga 14 3.5 30 3.8 3.7 SB Tuntas
2 Ahmad Husen 14 3.5 29 3.6 3.6 B Tuntas
3 Ahmad Riski 14 3.5 28 3.5 3.5 B Tuntas
4 Arofah 15 3.8 27 3.4 3.5 B Tuntas
Devangga
5 14 3.5 27 3.4 3.4 B Tuntas
Ainur
6 Devra Dede 16 4.0 25 3.1 3.5 B Tuntas
7 Dina Fajriani 16 4.0 25 3.1 3.5 B Tuntas
8 Evita Pramesti 14 3.5 28 3.5 3.5 B Tuntas
9 Firdah Rosanita 16 4.0 29 3.6 3.8 B Tuntas
10 Fitri Oktavia 13 3.3 28 3.5 3.4 B Tuntas
Hosiatul
11 15 3.8 27 3.4 3.5 B Tuntas
Atwiyah
Inggrit
12 13 3.3 27 3.4 3.3 B Tuntas
Sindikasari
Lailatul
13 15 3.8 26 3.3 3.5 B Tuntas
Fauziah
14 Lia Febrianti 13 3.3 28 3.5 3.4 B Tuntas
15 Putri Intan 14 3.5 25 3.1 3.3 B Tuntas
16 Risky Adi N 15 3.8 28 3.5 3.6 B Tuntas
Tyas
17 15 3.8 27 3.4 3.5 SB Tuntas
Rohmatika
18 Wulandari 14 3.5 28 3.5 3.5 B Tuntas
Wahyu
19 15 3.8 30 3.8 3.8 B Tuntas
Prasetyo
20 Zulfina 13 3.3 27 3.4 3.3 B Tuntas
121
26. Lampiran : Lampiran : presentase Hasil observasi Penelitian
Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Siklus III
80
60
40
20 10 10
0 0 0 0 0 0 0
0
1,00 – 1,50 1,51 – 2,50 2,51 – 3,50 3,51 – 4,00
Siklus I 0 0 100 0
Siklus II 0 0 90 10
Siklus III 0 0 90 10
122
27. Lampiran : Instrumen penelitian
ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
Aspek skor
No Nama Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 total Kategori
1 Adinda Bunga 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 47
940 SB
2 Ahmad Husen 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 46
920 SB
3 Ahmad Riski 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 46
920 SB
4 Arofah 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 45
900 SB
5 Devangga Ainur 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 44
880 SB
6 Devra Dede 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
780 B
7 Dina Fajriani 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 41
820 B
8 Evita Pramesti 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 46
920 SB
9 Firdah Rosanita 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 46
920 SB
10 Fitri Oktavia 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 43
860 SB
11 Hosiatul Atwiyah 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 42 840 B
123
Aspek skor
No Nama Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 total Kategori
12 Inggrit Sindikasari 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 42 840 B
13 Lailatul Fauziah 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 43 860 SB
14 Lia Febrianti 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 45
900 SB
15 Putri Intan 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 42 840 B
16 Risky Adi N 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 44
880 SB
17 Tyas Rohmatika 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 43 860 SB
18 Wulandari 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 44 880 SB
19 Wahyu Prasetyo 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 45
900 SB
20 Zulfina 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 42 840 B
124
No Interval Skor Kategori
Rata-rata
Interval skor Kriteria Frekuensi Presentase
skor
846 - 1040 SB 14 70%
260 - 455 KB
Total 20 100 SB
125
Dokumentasi
126
Gambar 4. PPL 1 Siklus II
127
Gambar 7. PPL 1 Siklus III
128
129
Gambar 8. Seminar Hasil PTK
130
131
132
JURNAL KEGIATAN PENELITIAN
IDENTITAS PENELITI :
Nama : Kunti Endah Pratiwi S.E., S.Pd
NIP :-
Pangkat/Gol. :-
Jabatan : Guru
133
134
JADWAL SEMINAR SEHARI
TENTANG
135
136
BERITA ACARA PELAKSANAAN SEMINAR
LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
137
138
NOTULEN SEMINAR SEHARI
LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
OLEH : Kunti Endah Pratiwi S.E., S.Pd
Hari/Tanggal : Jumat, 20 November 2020
Susunan Acara:
1. Pembukaan
2. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
3. Sambutan Kepala sekolah SMK PGRI 2 MALANG
4. Paparan Tunggal dengan materi : “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATERI
MENERAPKAN STRATEGI BAURAN PEMASARAN MATA
PELAJARAN MARKETING KELAS X BDP SMK PGRI 2 MALANG”
5. Menyanyikan Lagu Bagimu Negeri
6. Penutup/Do’a
Uraian:
1. Acara dibuka oleh Ibu Drs. Arinah. selaku moderator dengan bacaan Basmallah
2. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
3. Sambutan Bapak Suprijana, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK PGRI 2 MALANG:
“Penelitian Tindakan Kelas memang sangat dibutuhkan saat ini terlebih lagi ketika
kita mengalami perubahan drastis dalam kegiatan belajar mengajar yang awalnya
bertatap muka tiba-tiba berubah jadi pembelajaran jarak jauh”
4. Paparan tunggal Materi oleh Kunti Endah Pratiwi S.E., S.Pd.
139
Judul Laporan PTK: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
PESERTA DIDIK PADA MATERI MENERAPKAN STRATEGI BAURAN
PEMASARAN MATA PELAJARAN MARKETING KELAS X BDP SMK PGRI 2
MALANG
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah
a. Pandemi Covid-19 yang mengharuskan pembelajaran dilaksanakan secara
daring/jarak jauh
b. Menurunnya tingkat kemampuan berpikir kritis siswa selama pembelajaran jarak jauh
B. Identifikasi Masalah
D. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan identifikasi masalah di atas maka dapat disimpulkan
rumusan masalah sebagai berikut:
3. Bagaimana penerapan pembelajaran Problem bassed learning pada pembelajaran
Marketing pada siswa X BDP di SMK PGRI 2 Malang?
4. Seberapa besarnya peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa melalui model
pembelajaran Problem Based Learning pada pembelajaran Marketing pada siswa X
BDP di SMK PGRI 2 Malang?
140
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan pembelajaran Problem Based Learning pada pembelajaran
Marketing pada siswa X BDP di SMK PGRI 2 Malang.
2. Mengetahui besarnya peningkatan kemampuan berpikir kritis melalui model
pembelajaran Problem Based Learning pada pembelajaran Marketing pada siswa
X BDP di SMK PGRI 2 Malang.
F. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan mengenai model Problem Bassed Learning dan peningkatan
kemampuan berpikir kritis.
2. Manfaat praktis
d. Bagi siswa, membiasakan belajar dalam kelompok dan berdiskusi untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dan saling membantu dalam
memahami suatu materi pembelajaran.
e. Bagi guru, menjadi salah satu acuan guru dalam menerapkan model
pembelajaran dalam rangka dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kritis siswa pada pembelajaran Marketing.
f. Bagi peneliti, memberikan pengalaman langsung dalam melaksanakan
penelitian khususnya penelitian tindakan kelas.
141
2. Hal tersebut juga senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Darmawan, Dosen
UPI Bandung, dalam judul penelitiannya yaitu Penggunaan Pembelajaran Berbasis
Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Pembelajaran
IPS DI MI Darussaadah Pandeglang. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
kemampuan berpikir siswa pada pembelajaran IPS DI MI Darussaadah Pandeglang
dapat meningkat setelah digunakannya model pembelajaran berbasis masalah.
B. Kajian teori
1. Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk
memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru
atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki
dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. PTK dapat diartikan sebagai
proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam
upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai
tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari
perlakuan tersebut. Penelitian Tindakan Kelas disingkat PTK atau Classroom
Action Research adalah bentuk penelitian yang terjadi di dalam kelas berupa
tindakan tertentu yang dilakukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar guna
meningkatkan hasil belajar yang lebih baik dari sebelumnya. Penelitian tindakan
kelas dapat dipakai sebagai implementasi berbagai program yang ada di sekolah,
dengan mengkaji berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran
yang terjadi pada siswa atau keberhasilan proses dan hasil implementasi berbagai
program sekolah.
2. Model Pembelajaran Masalah (Problem Based Learning)
Model Pembelajaran Masalah (Problem Based Learning) pertama kali
diperkenalkan pada awal tahun 1970-an di Universitas Mc. Master Fakultas
Kedokteran Kanada, sebagai satu upaya menemukan solusi dalam diagnosis dengan
membuat pertanyaan-pertanyaan sesuai situasi yang ada.
Ibrahim dan Nur (2000:2) mengemukakan bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah
merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk merangsang
berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia
nyata, termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar. (Rusman, 2012:241)
142
Jadi pembelajaran ini menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan dan mengintregasikan pengetahuan baru siswa. Sehingga dengan
menerapkan pembelajaran ini, diharapkan siswa memiliki pemahaman yang utuh
dari sebuah materi yang diformulasikan dalam masalah, penguasaan sikap positif,
dan ketrampilan secara bertahap dan berkesinambungan. Problem Based Learning
menuntut aktivitas mental siswa dalam memahami suatu konsep, prinsip, dan
ketrampilan melalui situasi atau masalah yang disajikan di awal pembelajaran
kemudian mampu mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam menggali
masalah tersebut.
3. Kemampuan Berpikir Kritis
Karakteristik kemampuan berpikir kritis menurut Carin dan Sound dibagi menjadi
beberapa kategori diantaranya yaitu mengklasifikasi, mengasumsi, berhipotesis,
membuat kesimpulan, mengukur, merancang sebuah penyelidikan, mengamati,
membuat grafik, meminimalkan kesalahan percobaan, mensintesis, mengevaluasi,
dan menganalisis (Carin dan Sound, 1989:160).
Dengan kemampuan berpikir kritis, siswa akan dapat menganalisis ide atau gagasan
ke arah yang lebih spesifik, mengklasifikasi dan membedakan secara tajam,
memilih, mengidentifikasi, mengkaji serta mengembangkannya ke arah yang lebih
sempurna. Selain itu, siswa juga mampu mengembangkan diri dalam membuat
keputusan serta menyelesaikan masalah. Seseorang yang mampu berpikir kritis
akan dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara tepat, mengumpulkan
berbagai informasi yang dibutuhkan, mampu secara kreatif dan efisien memilah-
milah informasi sehingga sampai pada kesimpulan dan keputusan yang dapat
dipercaya serta dapat dipertanggungjawabkan.
Kemampuan dalam berpikir kritis memberikan arahan yang tepat dalam berpikir
dan bekerja, dan membantu dalam menentukan keterkaitan sesuatu dengan yang
lainnya dengan lebih akurat. Oleh sebab itu kemampuan berpikir kritis sangat
dibutuhkan dalam pemecahan masalah/pencarian solusi. Pengembangan
kemampuan berpikir kritis merupakan integrasi beberapa bagian pengembangan
kemampuan, seperti pengamatan (observasi), analisis, penalaran, penilaian,
pengambilan keputusan, dan persuasi. Semakin baik pengembangan kemampuan-
143
kemampuan ini, maka kita akan semakin dapat mengatasi masalah-masalah/proyek
komplek dan dengan hasil yang memuaskan.
144
Subjek penelitian ini yaitu peserta didik kelas X BDP SMK PGRI 2 MALANG
Tahun Pelajaran 2020/2021 yang terdiri dari 20 peserta didik.
C. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 2 MALANG yang beralamatkan di Jl.
Janti Barat blok A1 Malang pada bulan Oktober – November 2020
D. Prosedur Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini terdiri dari tiga siklus yang masing-masing siklus
terdiri dari beberapa tahap, tahap tersebut adalah tahap perencanaan tindakan,
pelaksana tindakan, pengamatan, dan refleksi.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil tes kemampuan berpikir siswa aspek pengetahuan berupa soal pre test dan post
test.
2. Lembar observasi atau pengamatan terdiri dari:
a) Lembar observasi aktivitas guru
b) Lembar observasi kemampuan berpikir kritis siswa
F. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, catatan lapangan,
tes hasil belajar dan dokumentasi.
1. Observasi
2. Catatan lapangan
3. Tes
4. Dokumentasi
5. Kuesioner atau Angket
G. Indikator Keberhasilan
Kriteria keberhasilan tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah adanya
perubahan setelah dilakukan tindakan, terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis
masing-masing dapat mencapai batas minimal 75%. Menurut Zainal Aqib (2009: 41)
kriteria keberhasilan tindakan adalah sebagai berikut.
145
Sumber: Zainal Aqib (2009: 41)
Kriteria di atas dapat dijadikan sebagai acuan untuk menilai gagal maupun berhasilnya
sebuah penelitian. Apabila siswa dapat mencapai batas minimal 75% ketuntasan untuk
kemampuan berpikir kritis yaitu siswa memiliki nilai berpikir kritis 2,51 atau dalam
kategori Baik (B), maka penelitian tersebut dapat dikatakan berhasil. Namun, apabila
setelah penerapan tindakan dalam pembelajaran Marketing kemampuan berpikir kritis
siswa menurun dan tidak mencapai standar yang telah ditentukan maka penelitian tersebut
dikatakan belum berhasil dan harus dilakukan tindakan pada siklus berikutnya. Penelitian
ini dikatakan berhasil apabila sebanyak 75% siswa memiliki nilai kemampuan berpikir
kritis tuntas. Ketuntasan berpikir kritis sedikitnya 2,51.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif berupa
analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif dapat digunakan untuk mengolah
karakteristik data yang berkaitan dengan menjumlah, merata-rata, mencari titik tengah,
mencari persentase, dan menyajikan data yang menarik, mudah dibaca, dan diikuti alur
berpikirnya (grafik, tabel, chart). Analisis data kuantitatif berupa hasil observasi dan hasil
tes. Observasi dilakukan terhadap aktivitas guru dan siswa di dalam kelas. Analisis data
dilakukan disetiap akhir siklus, hal ini agar dapat diketahui adanya peningkatan atau tidak
setelah dilakukan tindakan. Berikut disajikan analisis data kuantitatif untuk mengukur
kemampuan berpikir kritis siswa.
5. Analisis Data Hasil Observasi
Data hasil observasi pada penelitian ini merupakan pengamatan terhadap siswa selama
proses pembelajaran mengacu pada indikator kemampuan berpikir kritis yang meliputi
kemampuan siswa mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan, kemampuan
siswa mencari alasan, siswa berusaha mengetahui informasi dengan baik, siswa
memperhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan, siswa bersikap dan berpikir
terbuka, siswa mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan sesuatu,
siswa mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan, dan siswa bersikap
secara sistimatis dan teratur dengan bagian-bagian dari keseluruhan masalah. Siswa
mendapat skor antara 4 sampai dengan 1 untuk setiap indikator.
Tabel 2. Kriteria Skor Observasi
Skor Kriteria
4 Sangat Baik
3 Baik
2 Cukup
146
1 Kurang
Sumber: Permendikbud. No. 104 tahun 2014
Hasil pengamatan mencakup 4 indikator berpikir kritis sehingga skor maksimal yang
dapat diperoleh setiap siswa adalah 32. Untuk menghitung nilai observasi berpikir kritis
menggunakan rumus:
Nilai = Jumlah Skor yang diperoleh X 4
Jumlah Skor maksimal
6. Analisis Data Hasil Tes
Analisis data hasil tes dilihat nilai tes pada tiap siklusnya. Pada penelitian ini, dalam
memberikan penilaian terhadap kebenaran jawaban mengacu pada tiga aspek menurut
Nana Sudjana (2011: 43), yaitu:
d. Kebenaran isi sesuai dengan kaidah-kaidah materi yang ditanyakan.
e. Sistematika atau urutan logis dari kerangka berpikirnya yang dilihat dari penyajian
gagasan jawaban.
f. Bahasa yang digunakan dalam mengekspresikan buah pikirannya.
Pada aspek kebenaran ini, jawaban siswa dinilai dari kesesuaian jawaban dengan materi
pelajaran atau dengan teori yang ada. Pada aspek urutan logis dari kerangka berpikir,
jawaban siswa dinilai dari kesesuaian urutan kalimat jawaban dalam memberikan
argumentasi. Pada aspek bahasa yang digunakan, jawaban siswa dinilai dari kesesuaian
jawaban siswa dengan Ejaan Yang Disempurnakan dan kalimat yang efektif.
Ketentuan pemberian skor pada masing-masing soal tercantum pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 3 . Ketentuan Pemberian Skor Tes
Skor Ketentuan
4 Jika jawaban Siswa pada satu butir soal mencakup 3 aspek
3 Jika jawaban siswa pada satu butir soal mencakup 2 aspek
2 Jika jawaban siswa pada satu butir soal mencakup 1 aspek
1 Jika jawaban siswa pada satu butir soal tidak mencakup ketiga aspek,
namun sudah mendekati salah satu aspek
Sumber: Nana Sudjana
Penilaian tes mengacu pada 4 (empat) indikator kemampuan berpikir kritis yaitu siswa
memakai sumber yang memiliki kredibilitas, siswa berusaha tetap relevan dengan ide
utama, siswa mengingat kepentingan yang asli dan mendasar, dan siswa mencari
alternatif. Sehingga, jumlah skor maksimal yang dapat diperoleh siswa adalah 16 dan
147
jumlah skor minimal adalah 4 (empat). Untuk menghitung nilai tes berpikir kritis
mengadopsi rumus dari Ngalim Purwanto (2011: 112) sebagai berikut:
Nilai = Jumlah Skor yang diperoleh X 4
Jumlah Skor maksimal
7. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Mengacu pada analisis data hasil observasi dan analisis data hasil tes, maka kemampuan
berpikir siswa pada penelitian ini diperoleh dengan menghitung nilai dari gabungan
hasil observasi dengan hasil tes masing-masing siswa dengan bobot 40% untuk hasil tes
dan 60% untuk hasil observasi berdasarkan pertimbangan dari expert judgement. Glaser
(Fisher, 2009: 3) mendefinisikan berpikir kritis sebagai suatu sikap mau berpikir secara
mendalam tentang masalah-masalah dan hal-hal yang berbeda dalam jangkauan
pengalaman seseorang. Oleh karena itu, penilaian kemampuan berpikir kritis
menggunakan pedoman penilaian sikap. Khusus untuk teknik penilaian ini, peneliti
menggunakan pedoman penilaian Kurikulum 2013 yaitu pedoman penilaian berdasarkan
Permendikbud. No. 104 tahun 2014. Nilai ketuntasan kompetensi berpikir kritis
dituangkan dalam bentuk predikat sebagaimana tertera pada Tabel 4.
Tabel 4. Kriteria Penilaian Sikap
Skor Kriteria
4 Sangat Baik
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang
Sumber: Permendikbud. No. 104 tahun 2014
Berdasarkan panduan tersebut, nilai kemampuan berpikir kritis yang diperoleh akan
berada pada rentang nilai 4,00 – 1,00 dengan predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup
(C), Kurang (K). Nilai ketuntasan minimal adalah 2,51 atau dalam kriteria Baik (B).
8. Angket tanggapan siswa
Data tanggapan siswa dianalisis menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan cara
menentukan skor pada setiap pernyataan yang menunjukkan tanggapan siswa terhadap
pembelajaran Kewirausahaan pada pokok bahasan Sikap Pantang Menyerah dan Ulet
dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan film sebagai
sumber belajar apakah menyenangkan atau tidak. Tanggapan siswa diukur dengan
kategori Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), dan Tidak Setuju (TS).
Kategori tersebut dapat dihitung dengan mendeskripsikan data seperti berikut:
Skor maksimal = skor tertinggi x jumlah soal x jumlah responden
148
Skor minimal = skor terendah x jumlah soal x jumlah responden
Rentang skor = skor tertinggi – skor terendah
Interval kelas = skor tertinggi – skor terendah : 4
149
Sedangkan pada penilaian tes kemampuan berpikir kritis maka yang menjadi indicator
ada4 indikator yaitu: 1) Siswa memakai sumber yang memiliki kredibilitas, 2) Siswa
berusaha tetap relevan dengan ide utama, 3) Siswa mengingat kepentingan yang asli dan
mendasar, 4) Siswa mencari alternative
Berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir siswa pada grafik di atas dapat dilihat bahwa
terjadi kenaikan yang signifikan pada kemampuan berpikir siswa pada ke empat
indicator mulai dari siklus 1 hingga siklus 3. Dengan adanya penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning membuat siswa terbiasa untuk mencari dan
memakai sumber yang memiliki kredibilitas dalam menjawab soal, siswa juga berusaha
tetap relevan dengan ide utama, Siswa mengingat kepentingan yang asli dan mendasar,
dan Siswa terbiasa mencari alternative jawaban secara mandiri.Adapun perbandingan
pengamatan dari besarnya peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus I,
II dan III dapat dilihat table berikut
Tabel 14. Kriteria Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Siklus III
Persentase Persentase Persentase
Rentang nilai Kategori Siklus I Siklus 2 Siklus 3
(%) I (%) II (%) III
1,00 – 1,50 K 0 0 0 0 0 0
1,51 – 2,50 C 0 0 0 0 0 0
2,51 – 3,50 B 20 18 18 100 90 90
3,51 – 4,00 SB 0 2 2 0 10 10
JUMLAH 20 20 20 100 100 100
Tabel 14. Kriteria Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Siklus III
150
Berdasarkan hasil dari pengamatan kemampuan berpikir siswa mengalami kenaikan
dari yang awalnya semua siswa sebanyak 20 siswa berada pada kategori Baik dan
pada siklus 3 terdapat 18 siswa pada kategori baik dan 2 siswa pada kategori sangat
baik.
120
100
100 90 90
80
Persentase
60
40
20 10 10
0 0 0 0 0 0 0
0
1,00 – 1,50 1,51 – 2,50 2,51 – 3,50 3,51 – 4,00
Tabel Nilai Berpikir Kritis
151
siklus III tidak terjadi peningkatan yaitu 90% siswa berada pada kategori Baik dan
10% siswa berada pada kategori sangat Baik .
152